Anda di halaman 1dari 1

DAMPAK REVOLUSI HIJAU DI INDONESIA

Revolusi adalah perubahan secara cepat. Revolusi Hijau adalah suatu perubahan cara bercocok tanam, dari
cara bercocok tanam tradisional ke cara bercocok tanam modern. Revolusi hijau ditandai dengan makin berkurangnya
ketergantungan petani pada cuaca dan alam, digantikan dengan peran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya
meningkatkan produksi pangan. Pengertian revolusi hijau sering disebut Revolusi Agraria meliputi bidang pertanian,
perkebunan, peternakan, dan kehutanan. Adapun latar belakang munculnya revolusi hijau adalah Hancurnya lahan
pertanian akibat PD I dan PD II.

1. Dampak Positif Revolusi Hijau


a. Menyebabkan munculnya tanaman jenis unggul berumur pendek, sehingga intensitas penanaman pertahun
menjadi bertambah dari satu kali menjadi dua kali atau lima kali per dua tahun. Akibatnya, tenaga kerja yang
dibutuhkan lebih banyak.
b. Dapat meningkatkan pendapatan petani. Dengan paket teknologi, biaya produksi memang bertambah.
Namun, tingkat produksi yang dihasilkan akan memberikan sisa keuntungan jauh lebih besar daripada
keuntungan dalam usaha pertanian tradisional.
c. Dapat merangsang kesadaran petani dan masyarakat pada umumnya akan pentingnya teknologi.
d. Merangsang dinamika ekonomi masyarakat, arena dengan hasil yang melimpah akan melahirkan
pertumbuhan ekonomi yang meningkat pula di masyarakat.
e. Lapangan pekerjaan, khususnya pertanian lebih terbuka.
f. Lahan pertanian menjadi luas.
g. Pendapatan para petani mengalami peningkatan, tercapainya efisiensi, dan efektivitas dalam pengelolaan
pertanian.
h. Peningkatan kualitas hasil pertanian.
i. Peningkatan kualitas hasil produksi dan penjualan hasil pertanian.

2. Dampak Negatif Revolusi Hijau


a. Peningkatan produksi pangan tidak diikuti oleh pendapatan petani secara keseluruhan karena penggunaan
teknologi modern hanya dirasakan oleh petani kaya.
b. Ketergantungan pada pupuk kimia dan zat kimia pembasmi hama juga berdampak tingginya biaya produksi
yang harus ditanggung petani.
c. Pengaruh ekonomi uang didalam berbagai hubungan sosial di daerah pedesaan semakin kuat.
d. Sistem bagi hasil mengalami perubahan. Sistem panen secara bersama-sama pada masa sebelumnya mulai
digeser oleh sistem upah. Pembeli memborong seluruh hasil dan biasanya menggunakan sedikit tenaga kerja.
Akibatnya, kesempatan kerja di pedesaan menjadi berkurang.
e. Munculnya kesenjangan sosial antara petani kaya dan miskin akibat perbedaan ekonomi.
f. Sistem kekerabatan pada masing-masing lapisan masyarakat mulai memudar.
g. Masyarakat memiliki budaya industri yang berupa budaya konsumtif.
h. Munculnya kesengajaan ekonomi yang nampak dari adanya kemiskinan, kemelaratan, tingkat kriminalitas
yang tinggi, dan kenakalan remaja.
i. Pencemaran lingkungan yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai