Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

PRAKTIKUM TEKNOLOGI SENSOR


(TKF 3514)

MODUL TS 05
SENSOR SUHU

Kelas/Kelompok: Kamis Sore/1

Anisa Nurdini Sucipto Dewi (12/330317/39493)

Tgl Praktikum: 9 Oktober 2014


Asisten: Johandi Patria (11/314344/TK/38063)

LAB.Sensor dan Telekontrol

JURUSAN TEKNIK FISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
SENSOR SUHU

A. Tujuan
Mempelajari prinsip kerja sensor Suhu.
Mempelajari pengaruh kenaikan suhu pada benda terhadap keluaran.
Membandingkan nilai tegangan yang dihasilkan dengan data ketika suhu naik dan suhu turun.

B. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini antara lain :
a. Sensor LM35 buatan Texas Instrumen
b. Catu Daya (Vcc 5 v)
c. Penjepit Buaya
d. Multimeter
e. Project Board
f. Kabel Jumper
g. Resistor dengan nilai 18 k
h. Dioda 1N914

C. Rangkaian Alat Ukur


D. Data Pengukuran

Temperature Vsensor Vsensor Vsensor


No Infrared LM 35 LM 35 LM 35
Termometer (oC) (V) (V) (V)
1 80 0,39 0,355 0,38
2 75 0,37 0,346 0,385
3 70 0,053 0,34 0,374
4 65 0,023 0,337 0,379
5 60 0,357 0,327 0,373
6 55 0,346 0,324 0,385
7 50 0,338 0,319 0,395
8 45 0,331 0,318 0,335

E. Analisis Data dan Pembahasan


Sensor
i. Sensor yang digunakan
Pada praktikum ini, sensor yang digunakan adalah sensor LM 35 buatan Texas
Instrument. Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk
mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan.
ii. Stimulus
Stimulus pada sensor LM35 ini adalah temperature (suhu) yang diberikan oleh benda
berupa setrika.
iii. Respon
Respon dari LM35 berupa perubahan nilai tegangan output. Sensor LM35 bekerja
dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang keluar
dari LM35 mempunyai perbandingan 100C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai
pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1C, dapat dioperasikan dengan menggunakan
power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian control
yang sangat mudah.
IC LM 35 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk Integrated Circuit
(IC), dimana output tegangan keluaran sangat linear terhadap perubahan suhu. Sensor ini
berfungsi sebagai pegubah dari besaran fisis suhu ke besaran tegangan yang memiliki
koefisien sebesar 10 mV /C yang berarti bahwa kenaikan suhu 1 C maka akan terjadi
kenaikan tegangan sebesar 10 mV.
iv. Karakteristik Sensor
1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10
mVolt/C, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5C pada suhu 25 C.
3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 C sampai +150 C.
4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 A.
6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 C pada
udara diam.
7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar C.

Grafik akurasi LM35 terhadap suhu sesuai dengan datasheet

Analisis Data
Praktikum ini dilakukan dengan 3 kali pengukuran yaitu dimulai dari keadaan setrika
yang suhu nya turun, lalu suhunya naik, lalu suhunya turun kembali. Untuk percobaan
pengukuran pertama didapatkan grafik sebagai berikut :
Dari grafik di atas dapat diketahui bahwa respon tegangan keluaran mendekati linear.
Akan tetapi pada temperature 65 dan 70 oC respon tegangan turun sangat jauh. Hal ini
disebabkan ketika praktikan praktikum dan mengambil data, terdapat bagian rangkaian yang
putus dalam artian adalah lepas sehingga nilai tegangan output yang tampil di multimeter
bukan nilai tegangan output yang sebenarnya. Sifat dari karakteristik grafik adalah mendekati
linear yaitu mendekati sesuai dengan informasi dari datasheet.
Untuk pengukuran percobaan kedua adalah diukur nilai tegangan output dengan
stimulus kenaikkan temperature dari setrika yang telah turun lagi temperaturenya, didapat
grafik sbb :

Informasi yang didapatkan dari grafik adalah seiring meningkatnya temperature maka
akan meningkat pula nilai dari tegangan output. Akan tetapi dari grafik didapatkan informasi
jika karakteristik percobaan ini tidak benar-benar linear atau mendekati linear. Hal itu dapat
disebabkan oleh beberapa faktor seperti luas daerah yang diukur terlalu luas sehingga
penyebaran panas dari benda lebih melebar, atau pada saat pengukuran nilai titik
temperature yang diukur pindah tempat dari pengukuran sebelumnya (tidak akurat pada 1
titik). Akan tetapi sifat dari karakteristik grafik adalah mendekati linear yaitu mendekati sesuai
dengan informasi dari datasheet.
Untuk pengukuran percobaan ketiga adalah diukur nilai tegangan output dengan
stimulus penurunan temperature dari setrika yang telah naik lagi temperaturenya, didapat
grafik sbb :

Informasi dari grafik diatas dapat diketahui pengaruh penurunan temperature


menyebabkan nilai tegangan output nya berubah-ubah. Dapat diketahui bahwa grafik diatas
tidak linear maka tidak sesuai dengan informasi yang didapatkan dari datasheet. Hal ini dapat
disebabkan pada saat setrika dimatikan aliran listriknya dan kemudian praktikan menunggu
temperature turun pada satu titik. Pada titik tersebut (titik yang diukur) mengalami
penurunan temperature kemudian temperature terjadi peningkatan kembali dapat
dikarenakan perpindahan panas yang terjadi pada setrika belum merata persebarannya.
Dari ketiga grafik di atas dapat diketahui bahwa Percobaan 3 mendapatkan nilai
tegangan yang tidak stabil dari percobaan percobaan sebelumnya.
Dari datasheet diketahui sensor memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier
antara tegangan dan suhu 10 mVolt/C, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius. Jika
10 mVolt/C atau 0,01 Volt/C memiliki arti tegangan keluaran bernilai 0,01 Volt pada
temperature 1 C. Maka jika temperature dikalibrasi langsung ke dalam nilai tegangan output
didapatkan data sebagai berikut :

Temperature
Vsensor Vsensor Vsensor Vsensor LM
Infrared
No LM 35 LM 35 LM 35 35 (V)
Termometer
(V) (V) (V) Perhitungan
(oC)

1 45 0,331 0,318 0,335 0,45


2 50 0,338 0,319 0,395 0,5
3 55 0,346 0,324 0,385 0,55
4 60 0,357 0,327 0,373 0,6
5 65 0,023 0,337 0,379 0,65
6 70 0,053 0,34 0,374 0,7
7 75 0,37 0,346 0,385 0,75
8 80 0,39 0,355 0,38 0,8

Dari informasi data di atas dibuat grafik sebagai berikut :


Linearitas atau kelinearan adalah kedekatan kurva kalibrasi terhadap suatu garis lurus
tertentu. Instilah kelinieran pada kenyataannya berarti ketidaklinearan. Ketidaklinearan
adalah deviasi maksimum (L) suatu fungsi transfer riel dari garis lurus hampiran
(approximation straight line). Ketidaklinearan dinyatakan dalam %FSO atau dalam bentuk nilai
terukurnya misalnya dalam kPa atau oC.
Rumus Persamaan Linear adalah sebagai berikut :
y=bx+a
dimana : a adalah offset
b adalah sensitivitas dari sensor
dari grafik-grafik di atas dapat diketahui sebagai berikut :
Perhitungan
Percobaan Percobaan Percobaan
berdasarkan
1 2 3
data sheet
Offset (V) 0,3403 0,266 0,3403 0
Sensitivitas (V/ oC) 0,0006 0,0011 0,0006 0,01

Dari informasi di atas dapat diketahui bahwa percobaan 2 adalah percobaan yang
mendekati nilai dari datasheet.
Sensitivitas sensor adalah masukkan minimum parameter fisis yang akan
mengakibatkan perubahan keluaran yang dapat terdeteksi atau perubahan tegangan keluaran
sebagai akibat dari perubahan nilai parameter masukkannya. Dari 3 percobaan dapat
diketahui bahwa percobaan 2 adalah percobaan dimana kesensitivan mendekati nilai
kesensitivan yang diketahui dari data sheet.
Tingkat keakuratan meliputi efek gabungan dari variasi bagian/bagian yaitu meliputi
histeresis, deadband, kesalahan-kesalahan kalibrasi dan repeatability. Tingkat keakuratan
dapat direpresentasikan dalam bentuk :
- Langsung dalam bentuk yang terukur ()
- D alam persen lebar-rentang skala penuh (span)
- Dalam bentuk sinyal keluaran
Dari praktikum ini dapat diketahui bahwa tingkat keakuratan yang mendekati nilai data
sheet adalah pada saat melakukan percobaan ke dua.

F. Kesimpulan
a. Dari percobaan TS 04 ini dapat diambil kesimpulan bahwa perubahan suhu dapat
mempengaruhi nilai tegangan keluaran dari sensor.
b. Luas nya area permukaan benda mempengaruhi persebaran perpindahan panas yang akan
diukur temperaturenya.
c. Idealnya semakin tinggi temperaturenya maka semakin tinggi pula nilai tegangan outputnya.
d. Pada percobaan ini, percobaan yang mendekati nilai dari data sheet adalah percobaan ke dua
dengan nilai sensitivitas 0,0011 V/oC.

Anda mungkin juga menyukai