Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENGANTAR ILMU POLITIK TENTANG PARTAI POLITIK

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Partai politik sesungguhnya merupakan sebuah kendaraan, yang


fungsinya untukmenyatukan orang-orang yang memiliki visi dan misi
yang sama dalampenyelenggaraan negara.Berdasarkan definisi di atas,
partai politik mencakup kumpulan orang-orang yangterorganisir
secara teratur dan memiliki persamaan tujuan, serta cita-cita
untukmemperoleh kekuasaan pemerintah, dengan cara mengawasi dan
melaksanakankebijakan umum yang mereka aspirasikan. Jadi, definisi
ini lebih menekankanpada fungsi pengawasan dan kontrol terhadap
kebijakan yang diambil dalampemerintahan. Dalam melaksanakan
fungsi pengawasan, biasanya partai politikikut serta dalam perumusan
kebijakan, yaitu dengan cara mendudukkan sebagiananggotanya pada
lembaga pemerintahan.Berdasarkan definisi di atas, partai politik
mencakup kumpulan orang-orang yangterorganisir secara teratur dan
memiliki persamaan tujuan, serta cita-cita untukmemperoleh
kekuasaan pemerintah, dengan cara mengawasi dan
melaksanakankebijakan umum yang mereka aspirasikan. Jadi, definisi
ini lebih menekankanpada fungsi pengawasan dan kontrol terhadap
kebijakan yang diambil dalampemerintahan. Dalam melaksanakan
fungsi pengawasan, biasanya partai politikikut serta dalam perumusan
kebijakan, yaitu dengan cara mendudukkan sebagiananggotanya pada
lembaga pemerintahan.Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan diri
pada fungsi rekrutmen politik,karena rekrutmen politik sangat penting
sekali dilakukan oleh partai politik, sebabrekrutmen politik akan
menentukan kualitas dari calon legislatif yang diusungoleh partai
politik.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Partai Politik


Partai politik sesungguhnya merupakan sebuah kendaraan, yang
fungsinya untukmenyatukan orang-orang yang memiliki visi dan misi
yang sama dalampenyelenggaraan negara. Berdasarkan visi dan misi
tersebut, partai politikmemiliki program-program politik yang
dilakukan dengan bersama-sama darisetiap masing-masing anggotanya,
serta memiliki tujuan untuk menduduki jabatan politik di
pemerintahan2.1.1 Pengertian Partai Politik

Menurut Miriam Budiardjo dalam bukunya yang berjudul Dasar


-dasar Ilmu
Politik pengertian partai politik adalah:
Suatu kelompok yang terorganisir yanganggota-anggotanya
mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama.Tujuan
kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan
merebutkekuasaan politik dengan cara konstutisional untuk
melaksanakankebijaksanaan-kebijaksanan mereka.
(Budiardjo,2004:160)

Definisi di atas senada dengan pendapat R.H Soltau yang tertulis dalam
buku
Miriam Budiardjo dengan judul buku Dasar
-
dasar Ilmu Politik sebagai berikut:

A group of citizens more or les organized, who act as a political


unit and who, bythe use of their voting power, aim to control the
goverment and carry out their
general policies

(sekelompok warga negara yang sedikit banyak terorganisir, yang


bertindak
sebagai suatu kesatuan politik dan dengan memanfaatkan
kekuasaannya untukmemilih, bertujuan menguasai pemerintah dan
melaksanakan kebijaksanaan
umum mereka) (Soltau dalam Budiardjo,2004:160)

Definisi di atas didukung oleh Raymond Garfield Gettell yang


mengungkapkanpendapatnya tentang partai politik seperti yang
dikutip oleh H.B Widagdo dalam
bukunya Manajemen Pemasaran Partai Poltik Era Reformasi yaitu:
A political party consists of
a group of citizens, more or less organized, whoact as a political unit
and who and, by the use of their voting power, aim tocontro
l the geverment and carry out the general politices.

(Partai politik terdiri dari sekelompok warga negara yang sedikit


banyak
terorganisasi, yang bertindak sebagai suatu kesatuan politik yang
mempunyaikekuasaan memilih, bertujuan mengawasi pemerintahan
dan melaksanakan
kebijaksanaan umum mereka).

(Gettell dalam Widagdo, 1999:6)

Sementara itu, J.A. A.Corry dan Henry J. Abraham mengungkapkan


pendapatnya
tentang partai politik seperti yang dikutip oleh Haryanto dalam
bukunya Partai
Politik Suatu Tinjauan
Umum yaitu:

Political party is a volomtary association aiming to get control of the


government by filling elective offices in the government with its
members.

(Partai politik merupakan suatu perkumpulan yang bermaksud untuk


mengontrol jalannya roda pemerintahan dengan menempatkan para
anggotanya pada jabatan-
jabatan pemerintahan).
(Corry dan dalam Haryanto,1948:9)

Berdasarkan definisi di atas, partai politik mencakup kumpulan orang-


orang yangterorganisir secara teratur dan memiliki persamaan tujuan,
serta cita-cita untukmemperoleh kekuasaan pemerintah, dengan cara
mengawasi dan melaksanakankebijakan umum yang mereka
aspirasikan. Jadi, definisi ini lebih menekankanpada fungsi pengawasan
dan kontrol terhadap kebijakan yang diambil dalampemerintahan.
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, biasanya partai politikikut
serta dalam perumusan kebijakan, yaitu dengan cara mendudukkan
sebagiananggotanya pada lembaga pemerintahan.
Sedangkan menurut Ramlan Surbakti, dalam bukunya Memahami
Ilmu Politik,
partai politik dapat didefinisikan sebagai berikut:

Kelompok anggota yang terorganisasi secara rapi dan stabil yang dip
ersatukandan dimotivasi dengan ideologi tertentu, dan berusaha
mencari danmempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan melalui
pemilihan umum, gunamelaksanakan alternatif kebijakan umum yang
mereka susun.

(Surbakti,1992:116)

Pendapat di atas senada pula dengan pendapat Rusadi Kantaprawira


dalam
bukunya yang berjudul Sistem Politik Indonesia, partai politik
adalah:

Organisasi manusia dimana didalamnya terdapat pembagian tugas dan


petugasuntuk mencapai suatu tujuan, mempunyai ideologi (political
doctrine, politicalideal, political thesis, ideal objective), mempunyai
program politik ( politicalplatform, material objective) sebagai rencana
pelaksanaan atau cara pencapaiantujuan secara lebih pragmatis
menurut pentahapan jangka dekat sampai yangpanjang, serta
mempunyai ciri berupa keinginan untuk berkuasa (power endeavor).

(Kantaprawira,1988:62)

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka partai politik tidak


hanya kumpulanorang-orang yang terorganisir, tetapi didalamnya
terdapat pula tugas dan fungsi,ideologi-ideologi, program-program,
nilai-nilai dan cita-cita yang sama, sertamemiliki tujuan untuk
menguasai dan merebut kekuasaan politik.Beberapa pendapat di atas,
berbeda dengan pendapat Sigmun Neuman seperti
yang dikuti oleh Miriam Budiardjo dalam bukunya Partisipasi Politik
dan PartaiPolitik mengemukakan definisi partai politik sebag
ai berikut:
Partai politik adalah organisasi artikulatif yang terdiri dari pelaku
-pelaku politikyang aktif dalam masyarakat yaitu mereka yang
memusatkan perhatiannya padamenguasai kekuasaan pemerintahan
dan bersaing untuk memperoleh dukunganmasyarakat, dengan
beberapa kelompok lain yang mempunyai pandangan yangberbeda-
beda. Dengan demikian partai politik merupakan perantara besar
yangmenghubungkan kekuasaan-kekuasaan dan ideologi sosial dengan
lembaga-lembaga pemerintahan yang resmi dan yang mengikatnya
dengan aksi politik
didalam masyarakat politik yang lebih luas. (Neuman dalam Miriam
Budiardjo,1998:16-17)

Pengertian ini mengungkapkan bahwa partai politik merupakan


sebuahorganisasi artikulasi yang didalamnya terdapat orang-orang
yang memilikikepentingan politik yaitu menguasai pemerintah dan
bersaing untukmendapatkan dukungan dari masyarakat. Jadi partai
politik disini merupakanpenghubung kekuasaan antara pemerintah
dengan masyarakat, tentunya sebagaimedia penghubung dan
penampung aspirasi masyarakat.

Hal ini berbeda pula dengan pendapat Inu Kencana dkk, yang
mengemukakanbahwaPartai politik itu tidak hanya menekankan pada
kumpulan orang-orang yangmemiliki ideologi yang sama atau berniat
merebut dan mempertahankankekuasaan belaka, tetapi lebih untuk
memperjuangkan kebenaran, dalam suatulevel negara. (Kencana dkk,
2002:58).Jadi, partai politik tidak hanya sekedar kumpulan orang-
orang yang memilikikesamaan ideologi dan tujuan yang sama, tetapi
harus bersedia memperjuangkankebenaran, terutama dalam
melaksanakan aktivitas politik dalam suatu negara..

Pengertian partai politik di atas senada dengan yang tertera dalam


Undang-undang Nomor 31 tahun 2002 pasal 1 (1) adalah:

Organisasi yang dibentuk oleh sekelompok warga negara Republik


Indonesiasecara sukarela atas dasar persamaan kehendak dan cita-cita
untukmemperjuangkan kepentingan anggota, masyarakat, bangsa dan
negara melalui
pemilihan umum.
Beberapa penjelasan definisi partai politik menurut para ahli di atas
mengatakanbahwa, partai politik didalamnya terdapat kumpulan
orang-orang yangterorganisir yang memiliki tugas dan fungsi, tujuan
bersama, visi dan misi,program, yang pada akhirnya menguasai
pemerintah, dengan cara menduduki jabatan politik. Partai politik juga
sebagai media penghubung antara masyarakatdengan pemerintah
yaitu, dalam rangka penampung dan penyalur aspirasimasyarakat. Jadi
ada satu hal yang membedakan antara partai politik denganorganisasi
lainnya, yaitu adanya tujuan untuk memperoleh kekuasaan
dipemerintahan. Apabila suatu organisasi memiliki tujuan untuk
memperolehkekuasaan politik dalam pemerintahan, maka organisasi
tersebut dapat dikatakansebagai partai politik. Sedangkan untuk
mempertahankan kekuasaannya partaipolitik harus memiliki massa
pendukung sebanyak mungkin.2.1.2 Ciri-ciri Partai Politik

Partai politik sebagai organisasi politik mempunyai ciri-ciri tertentu


yangmembedakan dari organisasi politik lainnya. Lapalombara dan
Weiner mengemukakan beberapa ciri partai politik yang dikutip oleh
Ramlan Surbakti
dalam bukunya Memahami Ilmu Politik yaitu:

1. Berakar dalam masyarakat lokal

Partai politik dibentuk atas keinginan masyarakat sebagai penyalur


aspirasinya,adanya legitimasi dari masyarakat terhadap sebuah partai
politik merupakan halyang penting. Selain itu partai politik juga harus
memiliki cabang di daerah, agar dapat mengakar dalam masyarakat
lokal karena jika tidak begitu bukanmerupakan partai politik

2. Melakukan kegiatan terus menerus

Kegiatan yang dilakukan oleh partai politik haruslah


berkesinambungan,dimana masa hidupnya tidak bergantung pada
masa jabatan atau masa hiduppemimpinnya.

3. Berusaha memperoleh dan mempertahankan kekuasaan dalam peme


rintahan
Beberapa asas dan komposisi partai politik ini, dituangkan ke dalam
sebuah program politik yang nyata, dimana program-program tersebut
harus dilaksanakan berdasarkan aspirasi masyarakat secara
keseluruhan. Setiap partai politik memiliki program-program yang
berbeda-beda, hal ini merupakan penjabaran ideologi yang dianut
partai tersebut. Jadi, semakin banyak kepentingan yang di usung oleh
partai politik, maka ini menandakan adanya spesialisasi kepentingan-
kepentingan yang dibawa oleh partai politik, sehingga kepentingan-
kepentingan yang diaspirasikan oleh partai politik tersebut dapat
terlaksana dengan maksimal berdasarkan kepentingan masyarakat
yang memilihnya.

Sedangkan berdasarkan komposisi dan fungsi anggotanya, partai


politik memiliki karakter yang berbeda-berbeda antara satu dengan
lainya. Hal ini dapat dilihat dari para pengikut-pengikutnya ataupun
kader-kader yang mewakili partai tersebut dalam lembaga legislatif.
Untuk itu menurut Ramlan surbakti dalam
bukunya Memahami Ilmu Politik, setidaknya ada dua penggolongan
komposisi
dan fungsi anggota partai politik yaitu antara
lain:1. Partai politik massa atau lindungan.

Yaitu partai politik yang mengandalkan kekuatan pada keunggulan


jumlahanggota dengan cara memobilisasi massa sebanyak-banyaknya,
danmengembangkan diri sebagai pelindung bagi setiap kelompok
dalam masyarakatsehingga pemilihan umum dapat dengan mudah
dimenangkan, dan kesatuannasional dapat dipelihara, tetapi juga
masyarakat dapat memobilisasi untuk mendukung dan melaksanakan
kebijakan tertentu. Partai ini sering kali merupakan gabungan
berbagai aliran politik yang sepakat untuk berada dalam lindungan
partai guna memperjuangkan dan melaksanakan program-program
yang pada umumnya bersifat sangat umum.
2. Partai politik kader.

Yaitu suatu partai yang mengandalkan kualitas keanggotaan,


keketatanorganisasi, dan disiplin anggota sebagai sumber kekuatan
utama. Seleksikeanggotaan dalam partai kader biasanya sangat ketat,
yaitu melalui jenjang danintensif, serta penegakan disiplin partai yang
konsisten dan tanpa pandang bulu.(Surbakti,1992:123)
Berdasarkan komposisi dan fungsi anggota partai politik, maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa PDI-P termasuk dalam kategori partai
massa. Hal ini terbukti bahwa PDI-P memiliki massa yang besar dan
program-program yang dirumuskan secara umum dan fleksibel, serta
para kader-kader PDI-P memiliki latar belakang sosial yang berbeda-
beda. Besarnya jumlah massa PDI-P dapat dilihat pada pemilu umum
legislatif tahun 2004, PDI-P berhasil memperoleh

kemenangan pada urutan ke dua. Dilihat dari orientasi keanggotaannya


partai massa terdiri dari berbagai macam aliran politik yang kemudian
dituangkan kedalam berbagai macam program-program politik yang
bersifat umum, tak heranpartai ini pun mengatas namakan sebagai
partai nasionalis yang mampumengakomodir segala kepentingan yang
berlaku di masyarakat.

2.1.6 Fungsi Partai Politik

Partai politik bisa dikatakan sebagai jembatan penghubung antara


pemerintah dengan masyarakat, dimana ketika masyarakat ingin
menyampaikan aspirasinya,partai politik harus berperan aktif dalam
hal penampung dan penyampai aspires itersebut. Hal ini merupakan
penjabaran salah satu fungsi partai politik.
Menurut Miriam Budiardjo dalam bukunya yang berjudul Dasar
-dasar Ilmu
Politik ada beberapa fungsi partai politik sebagai berikut :
1. Partai Politik sebagai sarana komunikasi politik2. Partai politik seba
gai sarana sosialisasi politik

3. Partai politik sebagai sarana rekrutmen politik

4. Partai politik sebagai sarana pengatur konflik

(Budiardjo,2002:163)

Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan diri pada fungsi rekrutmen


politik,karena rekrutmen politik sangat penting sekali dilakukan oleh
partai politik, sebabrekrutmen politik akan menentukan kualitas dari
calon legislatif yang diusungoleh partai politik.

2.2 Rekrutmen Politik


Setiap organisasi tidak akan pernah terbentuk apabila tidak memiliki
anggota,karena anggota merupakan pengerak roda setiap organisasi.
Begitu pula dengan partai politik. Partai politik dituntut harus mampu
melahirkan anggota-anggota legislatif yang berkualitas dan mengerti
akan segala aspirasi masyarakat. Untuk menciptakan kader-kader yang
berkualitas tersebut, partai politik harus menjalankan fungsinya
dengan baik, terutama fungsi rekrutmen politik.

2.2.1 Pengertian Rekrutmen Politik

Menurut Fadillah Putra dalam bukunya yang berjudul Partai Politik


danKebijakan Publik,
rekruitmen politik adalah suatu proses seleksi atau rekruitmen anggota-
anggota kelompoknya dalam jabatan-jabatan administrasi maupun
politik.
Hal ini sependapat dengan Ramlan Surbakti dalam Bukunya
Memahami Ilmu Politik yang mendefinisikan rekrutmen politik,
yaitu:

Rekrutmen politik biasanya mencakup pemilihan, seleksi dan


pengangkatan seseorang atau sekelompok orang untuk melaksanakan
sejumlah peranan dalamsistem politik pada umumnya dan pemerintah
pada khususnya(Surbakti,1992:118).

Agus Pramono dalam bukunya yang berjudul


Elit Politik: yang Loyo danHarapan Masa Depan berpendapat bahwa
rekrutmen politik yaitu proses seleksi
atau rekrutmen anggota-anggota kelompok untuk memiliki
kelompoknya dalam jabatan administrasi maupun politik.
(Pramono,2005:30)

Jadi, berdasarkan pengertian di atas maka setiap partai politik


memiliki cara tersendiri dalam melakukan perekrutan anggotanya
masing-masing, terutama dalam pelaksanaan sistem dan prosedur
perekrutan yang dilakukan partai politik tersebut. Fungsi rekrutmen
juga merupakan fungsi mencari dan mengajak orang-orang yang
memiliki kemampuan untuk turut aktif dalam kegiatan politik,
yaitudengan cara menempuh berbagi proses penjaringan, yang
nantinya akandijadikan sebagai calon anggota legislatif.2.2.2
Mekanisme Rekrutmen Politik

Elit politik yang ada seharusnya dapat melakukan mekanisme


rekrutmen politik yang dapat menghasilkan pelaku-pelaku politik yang
berkualitas di masyarakat,karena salah satu tugas dalam rekrutmen
politik adalah bagaimana elit politikyang ada dapat menyediakan
kader-kader partai politik yang berkualitas untukduduk di lembaga
legislatif maupun eksekutif.

Menurut Fadillah Putra dalam bukunya Partai politik dan Kebijakan


publik
terdapat beberapa mekanisme rekrutmen politik antara lain.

a. Rekrutmen terbuka, yang mana syarat dan prosedur untuk menampi


lkanseseorang tokoh dapat diketahui secara luas. Dalam hal ini partai
politik berfungsi sebagai alat bagi elit politik yang berkualitas untuk
mendapatkan dukungan masyarakat. Cara ini memberikan
kesempatan bagi rakyat untuk melihat dan menilai kemampuan elit
politiknya. Dengan demikian cara ini sangat kompetitif. Jika
dihubungkan dengan paham demokrasi, maka cara ini juga

7. SelectionFaktor ini menunjukan kepada mekanisme atau prosedur


rekrutmen politik yang berlaku.Negara demokrasi menuntut adanya
elit politik yang mampu memaksimalkan dirinya untuk benar-benar
menjalankan fungsinya dengan baik, karena hal ini akan berhubungan
dengan fungsi dari elit politik tersebut. Untuk itu, menurut
Agus Pramono dalam bukunya yang berjudul Elit Politik yang Loyo
dan Harapan
Masa Depan, seorang elit politik harus memenuhi beberapa
kemampuan yaitu:

a. Kemampuan artikulasi kepentingan

Dalam pengertian bahwa elit politik harus mampu memahami sikap,


nilai nilaidan orientasi politik masyarakat. Dengan kemampuan
tersebut elit politik dapatmenjunjung aspirasi politik masyarakat yang
bersangkutan.

b. Kemampuan agregasi kepentingan.

Dalam pengertian mampu memadukan tuntutan-tuntutan yang


disampaikanberbagai kelompok masyarakat menjadi alternatif-
alternatif pembuat kebijakanpublik.

c. Kemampuan sosialisasi politik.

Dalam pengertian memberdayakan masyarakat. Upaya ini


dimaksudkansebagai upaya mentranspormasikan segenap potensi
masyarakat kedalamkekuatan-kekuatan nyata yang diharapkan
mampu melindungi danmemperjuangkan hak-hak sipil.

d. Kemampuan komunikasi politik.

Komunikasi politik dilakukan dengan revitalisasi (penguatan)


dandemokratisasi pranata sosial. Penguatan institusi wakil rakyat yang
diwakili olehelit politik, berfungsi sebagai tempat bargain masyarakat
dan negara.

(Pramono,2005:56-60)

Pemilihan calon anggota legislatif adalah mutlak kewenangan pengurus


partaipolitik, rakyat tidak dapat langsung memilih calon anggota
legislatif yang bersihdari korupsi. Namun demikian, Indonesia
Corruption Watch (ICW), Komisi untukOrang hilang dan korban
tindak kekerasan (Kontras), dan Lembaga BantuanHukum
meresmikan Komite Pemantau Legislatif (KPL). Beberapa kriteria-
kriteriacalon anggota legislatif yang layak dijadikan wakil rakyat
adalah:

1. Tidak pernah memerintahkan atau melakukan kejahatan/kecuranga


n politik.

2. Tidak pernah menggunakan jabatannya untuk melakukan kekerasan


terhadap rakyat.
3. Tidak memiliki gagasan atau pikiran yang mendukung tindak kekera
san.4. Tidak pernah dipidana, diberhentikan atau dipindahkan karena
korupsi .5. Tidak memiliki kekayaan yang diduga
hasil korupsi, kolusi dan nepotisme.
6. Tidak memiliki jabatan pada lembaga/perusahaan Negara .
7. Tidak melakukan kecurangan dalam bisnis yang merugikan negara d
an pelayanan masyarakat .
8. Tidak pernah menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pibad
i,keluarga dan kroni .
9. Tidak mendapatkan fasilitas karena kedekatannya dengan pejabatpe
merintah. (MediaTransparansi Edisi 9 Juni 1999)

Berdasarkan beberapa penjabaran kriteria calon anggota legislatif


yang dikemukakan oleh beberapa pakar di atas, maka kriteria calon
anggota legislatif itu mencakup kemampuan-kemampuan yang harus
dimiliki oleh seseorang dalam menjalankan tugas-tugas politik
serta persayaratan yang harus dipenuhi seorang calon anggota
legislatif, yang mencakup tidak pernah melakukan tindakan-tindakan
yang merugikan, baik negara maupun masyarakat, sehingga
calonlegislatif yang diusung oleh partai politik betul-betul berkualitas
dan dapat menjalankan tugasnya dengan bijaksana.

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Partai politik sesungguhnya merupakan sebuah kendaraan, yang


fungsinya untuk menyatukan orang-orang yang memiliki visi dan misi
yang sama dalam penyelenggaraan negara. Berdasarkan visi dan misi
tersebut, partai politik memiliki program-program politik yang
dilakukan dengan bersama-sama dari setiap masing-masing
anggotanya, serta memiliki tujuan untuk menduduki jabatan politik di
pemerintahan.

Dalam penelitian ini, penulis memfokuskan diri pada fungsi rekrutmen


politik,karena rekrutmen politik sangat penting sekali dilakukan oleh
partai politik, sebabrekrutmen politik akan menentukan kualitas dari
calon legislatif yang diusungoleh partai politik.
Dapat kita simpulkan bahwa di Indonesia yang kini menganut sistem
Multipartati tidak menutupi kemungkinnan perjalanan demokrasi di
negara kita ini berlangsung cukup sengit dengan berbagai dinamika
yang terjadi di dalamnya.

DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT.


Gramedia PustakaUtama.

Budiardjo, Miriam. 2004. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT.


Gramedia PustakaUtama.

Anda mungkin juga menyukai