Anda di halaman 1dari 4

REVIEW JURNAL

A Political Economy Model of Health Insurance Policy

(Model Ekononomi Politik Kebijakan Asuransi Kesehatan)

Oleh:
Putu Aparajita Devi
135030107111105

Ekonomi Politik Pembangunan | Kelas B

Jurnal Oleh : Alena Kimakova


International Atlantic Economic Society, 2009

Isi jurnal :
(Wikipedia, 2015) Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan,
sistem, atau bisnis di mana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk
jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-
kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan
atau sakit, di mana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu
sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut. Kata asuransi bisa dijelaskan juga
dengan dilindungi.

Asuransi kesehatan adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya
kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit atau
mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis perawatan yang ditawarkan
perusahaan-perusahaan asuransi, yaitu rawat inap (in-patient treatment) dan rawat jalan (out-
patient treatment).

Di Amerika Serikat, sebagian besar pelayanan kesehatan dikelola olehpihak swasta, salah
satu contohnya adalah masalah asuransi. Hampir semuaperusahaan asuransi di AS berada di
tangan swasta sehingga peran pemerintahdalam mengatasi masalah asuransi sangatlah
terbatas.Pemerintah federal AS hanya bisa mengatur masalah asuransi yangsifatnya kurang
ekonomis untuk nilai bisnis seperti Medicare, Medicaid,TRICARE, Program Asuransi
Kesehatan Anak (Childrens Health Insurance Program), dan Administrasi Kesehatan
Veteran (Veteran Health Administration). Kelima jenis administrasi tersebut ditangani
pemerintah karena tidak adanya perusahaan swasta yang tertarik dengan asuransi jenis itu.
Dari segi ekonomi, kelima asuransi tersebut memiliki resiko yang sangat besar namun
keuntungan yang didapat sangatlah kecil.

Dampak dari lemahnya pemerintah AS dalam mengatur kesehatan Amerika mengakibatkan


harga berobat dan layanan kesehatan di AS sangat tinggi, sehingga masyarakat lebih memilih
berobat di luar negeri. Tentu saja itu mengakibatkan kerugian bagi AS, dimana seharusnya
biaya kesehatan dapat masuk menjadi pendapatan negara berahlih pada negara lain. Dampak
yang tersjadi selain mahalnya biaya kesehatan itu juga merambat hingga bangkrutnya
beberapa perusahaan AS. (CCN, 2001) Sebuah penelitian di tahun 2001
menyebutkanbahwa tingginya angka kebangkrutan perusahaan di AS banyak disebabkan
olehmasalah kesehatan dan asuransi. Kedua masalah tersebut berkontribusi sebesar46,2%
penyebab bangkrutnya perusahaan di AS. Pada tahun 2007, angka tersebutmeningkat menjadi
62,1% penyebab kebangkrutan di AS.

Tingginya biaya kesehatan diAS disinyalir menjadi penyebab utama rendahnya angka
harapan hidup disana. (Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan TheCommonwealth
Fund, 2000) menepatkan As sebagai negara yang memiliki biaya kesehatan termahal di
dunia.

(WHO, 2009) Tingginya biaya kesehatan di AS ternyata telah berdampak pada


kondisiProduk Domestik Bruto. Warga AS mengeluarkan biaya untuk kesehatan sebesar16%
dari total PDB. Angka ini tergolong sangat tinggi dan menempati peringkatdua di dunia
setelah Timor Leste dalam hal penggunaan PDB untuk kesehatan. (Health Care Cost and
Spending, 2009) Berikut ini adalah presentase alokasi penggunaanbiaya kesehatan di AS:
31% untuk biaya perawatan di rumah sakit
21% untuk biaya periksa ke dokter/layanan klinis
10% untuk biaya pembelian obat-obatan
7% untuk biaya administrasi terkait kesehatan
7% untuk investasi kesehatan
6% untuk perawatan di panti jompo
6% untuk biaya pengobata profesional
4% untuk perawatan kesehatan gigi
3% untuk pembelian produk kesehatan
3% untuk pajak kesehatan

Teori-teori yang digunakan :


Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP)
(McEachern, 2000:146) GDP artinya mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang
diproduksi oleh sumber daya yang berada dalam suatu negara selama jangka waktu tertentu,
biasanya satu tahun. GDP juga dapat digunakan untuk mempelajari perekonomian dari waktu
ke waktu atau untuk membandingkan beberapa perekonomian pada suatu saat.
(McEachern, 2000:147) ada dua macam pendekatan yang digunakan dalam perhitungan
GDP, yaitu:
1. Pendekatan pengeluaran, menjumlahkan seluruh pengeluaran agregat pada seluruh barang
dan jasa akhir yang diproduksi selama satu tahun.
2. Pendekatan pendapatan, menjumlahkan seluruh pendapatan agregat yang diterima selama
satu tahun oleh mereka yang memproduksi output tersebut.
Dalam pendekatan pengeluaran, pengeluaran agregat negara sama dengan penjumlahan
konsumsi, C, investasi, I, pembelian pemerintah, G, dan ekspor netto, yaitu nilai ekspor, X,
dikurangi dengan nilai impor, M, atau (X-M). Penjumlahan komponen tersebut menghasilkan
pengeluaran agregat, atau GDP: C + I + G + (X-M) = Pengeluaran agregat = GDP
(McEachern, 2000:151) pendapatan agregat sama dengan penjumlahan semua pendaptan
yang diterima pemilik sumber daya dalam perekonomian (karena sumber dayanya digunakan
dalam proses produksi).

Metodologi : Kuantitatif

Kesimpulan :
Sebagian besar fasilitas kesehatan AS dipegang oleh swasta. Jumlah fasilitas kesehatan yang
dikelolah oleh pemerintah masih sangat terbatas. Biaya kesehatan di AS sangat tinggi,
menduduki peringkat pertama di dunia dalam hal biaya kesehatan. Namun banyak pihak yang
mengganggap bahwa tingginya biaya kesehatan di AS tidak sebanding dengan pelayanannya.
Tingginya biaya kesehatan membuat harapan hidup di AS tergolong rendah dibandingkan
dengan berbagai negara maju lainnya. Tingginya biaya kesehatan juga berdampak pada PDB
dan menyebabkan banyak terjadinya kebangkrutan perusahaan di AS. Kenaikan biaya
kesehatan di AS disebabkan oleh empat hal : (1) tingkat kecanggihan alat kesehatan, (2)
proses pelayanan kesehatan, (3) kenaikan harga obat, (4) tingginya biaya asuransi kesehatan.
AS banyak melakukan penelitian di bidang pengembangan peralatan kesehatan dan menjadi
produsen utama obat-obatan dan peralatan kesehatan di seluruh dunia. AS menguasai 75%
perdagangan alat kesehatan dunia.

Komentar :
Menurut saya, AS adalah negara kaya, jika Indonesia bisa mengadakan BPJS, mengapa AS
tidak. Terlebih lagi perlu ada kerja sama antara perusahaan dan pemerintah untuk
memberikan asuransi pada karyawannya. Karena mereka saat berkerjapun juga telah
membayar pajak penghasilan.

Jika permasalahan mengenai tingginya biaya kesehatan, pemerintah AS dapat menyediakan


klinik untuk pengguna asuransi kesehatan dari pemerintah yang targetnya dikhusukan pada
masyarakat dengan ekonomi bawah. Dengan harga terjangkau dan tidak perlu pelayanan yang
berlebihan seperti di rumah sakit besar tetapi tetap dengan standartnya.

Dan Obama selaku presiden AS juga sudah menjalankan beberapa regulasi mengenai
kebijakan asuransi kesehatan khusus masyarakat AS yang tidak berasuransi dan memeberikan
tugas pada Senatnya.

Anda mungkin juga menyukai