Makalah Sintesis Protein (NUR ANNISA)
Makalah Sintesis Protein (NUR ANNISA)
"BIOKIMIA"
SINTESIS PROTEIN
OLEH :
NAMA : NUR ANNISA
NIM : J1A116086
KELAS : KESLING
i 1
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat, hidayah,
serta karuniaNya kepada kelompok kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Sintesis Protein tepat pada waktunya.
Makalah ini ditulis sebagai persyaratan dalam memenuhi tugas mata kuliah BIOKIMIA
kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan banyak kesalahan, oleh
karena itu kelompok kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
2
Daftar Isi
iii
3
BAB I
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian
Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang
diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel,
sitoplasma dan ribosom. Sintesis protein secara garis besar dibagi menjadi dua
tahapan utama, yaitu proses pembuatan molekul mRNA pada inti sel (transkripsi) dan
proses penerjemahan mRNA oleh rRNA serta perangkaian asam amino di ribosom
(translasi).
begitu, DNA tidak dapat secara langsung menyusun rantai polipeptida karena harus
melalui RNA. Seperti yang telah kita ketahui bahwa DNA merupakan bahan informasi
genetik yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Informasi yang dikode di
dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein.
Informasi ditransfer secara akurat dari DNA melalui RNA untuk menghasilkan
Suatu konsep dasar hereditas yang mampu menentukan ciri spesifik suatu jenis
makhluk menunjukkan adanya aliran informasi bahan genetik dari DNA ke asam amino
(protein). Konsep tersebut dikenal dengan dogma genetik. Tahap pertama dogma
genetik dikenal sebagai proses transkripsi DNA menjadi mRNA. Tahap kedua dogma
genetik adalah proses translasi atau penerjemahan kode genetik pada RNAd menjadi
4
Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang
diatur susunannya oleh kode genetik. Dan dalam sintesis protein satu gen bekerja
untuk menumbuhkan satu enzim yang diteliti oleh G.W. Beadle dan E. L. Tatum
(1946). Penemuan mereka disebut juga teori satu gen satu enzim. Sintesis protein
seperti asam amino, DNA, asam ribonukleat non genetik (ARN), ribosom dan enzim-
enzim. Pada sintesis protein terdapat substansi genetik yang berupa DNA
Tahap-tahap sintesis protein merupakan salah satu pengetahuan dasar untuk mengetahui
bagaimana informasi genetik diterjemahkan. Informasi genetik yang ada pada DNA
diterjemahkan menjadi protein melaui proses sintesis protein. Inti sel dan ribosom merupakan
5
organel yang berperan penting dalam proses sintesis protein. Inti sel yang mengandung DNA
Pertumbuhan karakter menempuh reaksi-reaksi kimia yang kompleks. Reaksi kimia selalu
dilancarkan oleh enzim dimana enzim adalah protein. Oleh karena itu sintesa protein
menentukan karakter. RNA diperlukan dalam proses sintesa protein untuk membawa informasi
yang dibawa oleh gen ke tempat sintesis protein dalam sitoplasma. Pelaksana sintesa protein
adalah :
Endoplasma (ribosom)
Sintesis protein
Berbagai fungsi
6
1.3 REPLIKASI DNA
Sebelum sel membelah, DNA harus direplikasi dalam fase S dari siklus sel. Proses
replikasi melibatkan enzim polymerase. Proses ini melibatkan pembukaan utas ganda DNA,
sehingga memungkinkan terjadinya perpasangan basa untuk membentuk utas baru.
Pembentukan utas komplementer terjadi melalui perpasangan basa antara A dengan T dan G
dengan C. Dalam replikasi DNA, setiap utas DNA lama berperan sebagai cetakan untuk
membentuk DNA baru.
Atau Proses penyalinan urutan basa-basa nukleotida purin dan pirimidin dalam untai
ganda DNA inang ke sel turunan (replikasi semikonservatif : setengah untai asli setengah
sintesis baru). Diawali dari pelepasan untai ganda oleh enzim DNA gyrase Terbentuk garpu
repliakasi (replication fork) Garpu bergerak dalam 2 arah berlawanan sampai kedua ujung
bertemu menghasilkan DNA baru Masing untai DNA induk berperan sebagai cetakan Untai
baru dijamin komplementer dengan untai lama oleh DNA polymerase Untai baru memiliki
polaritas berlawanan dengan untai induk
Model DNA Watson dan Crick menyatakan bahwa saat double heliks bereplikasi,
masing-masing dari kedua molekul anak akan mempunyai satu untai lama yang erasal dari
satu molekul induk dan satu untai yang baru. Model replikasi ini disebut model
semikonservatif. Model lainnya adalah model konservatif dimana molekul induk tetap dan
molekul baru disintesis sejak awal. Model ketiga disebut model dispersif yaitu bahwa
keempat untai DNA, setelah replikasi double heliks, mempunyai campuran anatara DNA baru
dan DNA lama. Pengujian yang dilakukan oleh Meselson dan Stahl menunjukkan bahwa
replikasi DNA terjadi secara semikonservatif. Daerah penggandaan bergerak sepanjang DNA
induk membentuk replication fork. Pada daerah ini, kedua utas DNA yang baru, disintesis
dengan bantuan sekelompok enzim, salah satunya adalah DNA polimerase.
Sintesis DNA tidaklah berjalan secara kontinu pada kedua utas cetakan. Hal ini
karena kedua utas DNA tersusun sejajar berlawanan arah atau antiparalel. Maka utas DNA
baru akan tumbuh dari 5 - 3 sedang yang lainnya dari 3 - 5 pada cetakan. Sintesis dari 3 -
5 tidak mungkin dilakukan karena tidak ada DNA polymerase untuk arah 3 - 5. Replikasi
DNA pada cetakan 3 - 5 terjadi seutas demi seutas dengan arah 5 - 3 yang berarti replikasi
berjalan meninggalkan replication fork. Utas-utas pendek tersebut kemudian dihubungkan
oleh enzim ligase DNA.
7
Dalam replikasi DNA terdapat utas DNA yang disintesis secara kontinu yang terjadi
pada cetakan 5 - 3. Utas DNA yang disintesis secara kontinu ini disebut utas utama atau
leading strand. Sedangkan utas DNA baru yang disintesis pendek-pendek seutas-demi seutas
disebut utas lambat atau lagging strand. Utas-utas pendek atau fragmen-fragmen pendek yang
terbentuk disebut fragmen Okazaki. Sintesis pada leading strand memerlukan molekul
primer pada permulaan replikasi Setelah replication fork terbentuk, polymerase akan bekerja
secara kontinu sampai utas DNA baru selesai direplikasi. Pada sintesis lagging strand,
diperlukan enzim lain primase DNA. Setelah utas DNA terbuka untuk melakukan replikasi,
dan setelah terbuka pada lagging strand, utas harus dijaga agar tetap terbuka. Jadi dalam
proses replikasi DNA melibatkan beberapa protein baik berupa enzim maupun non-enzim
yaitu :
1) Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotida-
nukleotida
2) Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging
3) Primase DNA : enzim yang digunakan untuk memulai polimerisasi DNA pada
lagging strand
4) Helikase DNA : enzim yang berfungsi membuka jalinan DNA double heliks
5) Single strand DNA-binding protein : mestabilkan DNA induk yang terbuka
Replication fork berasal dari struktur yang disebut replication bubble yaitu daerah
menggelembung tempat pilinan DNA induk terpisah untuk berfungsi sebagi cetakan pada
sintesis DNA.
Kemungkinan pola replikasi DNA
Pola
Benar
8
Penghubung antara DNA dengan Protein adalah RNA
molekul mRNA adalah RNA yang merupakan salinan kode-kode genetic pada DNA
yang dalam proses selanjutnya (yaitu proses translasi) akan diterjemahkan menjadi urutan
asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein tertentu. Molekul tRNA
adalah RNA yang berperan membawa asam-asam amino spesifik yang akan digabungkan
dalam proses sintesa protein (translasi). Molekul rRNA dan RNA yang digunakan untuk
menyusun ribosom, yaitu suatu partikel di dalam sel yang digunakan sebagai tempat sintesis
protein. Molekul tRNA dan rRNA tidak pernah ditranslasi karena molekul yang digunakan
adalah RNA-nya itu sendiri.
9
GAMBAR TRANSKRIPSI
Salah satu pita DNA tunggal mencetak mRNA. Pita tersebut dinamakan pita sense,
sedangkan pita yang tidak mencetak mRNA disebut pita antisense. mRNA yang telah dicetak
kemudian keluar dari inti sel melalui pori-pori nukleus masuk ke dalam sitoplasma ,Susunan
tiga basa mRNA komplementer dengan susunan tiga buah pita sense DNA. Sintesis RNA ini
selalu terjadi menurut arah 5 ke 3. Transkripsi akan berakhir jika RNA polimerase
mentranskripsi urutan DNA terminator yang berfungsi sebagai sinyal terminasi.
urutan DNA yang ditranskripsi adalah gen yang diekspresikan. Secara garis besar gen
dapat diberi batasan sebagai suatu urutan DNA yang mengkode urutan lengkap asam amino
suatu polipeptida atau molekul RNA tertentu. Gen yang lengkap terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu (1) daerah pengendali (regulatory region) yang secara umum disebut promoter,
(2) bagian structural, dan (3) terminator. promoter adalah bagian gen yang berperanan dalam
mengendalikan proses transkripsi dan terletak pada ujung 5. Bagian structural adalah
bagian gen yang terletak di sebelah hilir (downstream) dari promoter. Bagian inilah yang
mengandung urutan DNA spesifik (kode-kode genetic) yang akan ditranskripsi. Terminator
adalah bagian gen yang terletak di sebelah hilir dari bagian structural yang berperanan dalam
pengakhiran (terminasi) proses transkripsi.
10
eukariota Pada Eukariota transkripsi berlangsung secara Monosistronik (mono=satu) Sistim
mengacu pada satu tempat (site ) start atau kodon memulai (AUG) dan satu kodon terminasi
(UGA ,UAG atau UAA).
11
mRNA pada eukariota mengalami modifikasi sebelum ditranslasi, sedangkan pada
prokariota misalnya pada bakteri, mRNA merupakan transkripsi akhir gen. mRNA yang baru
ditranskrip ujung 5nya adalah pppNpN, dimana N adalah komponen basa-gula nukleotida, p
adalah fosfat. mRNA yang masak memiliki struktur 7mGpppNpN, dimana 7mG adalah
nukleotida yang membawa 7 metil guanine yang ditambahkan setelah transkripsi. Pada
ujung 3 terdapat pNpNpA(pA)npA. Ekor poli A ini ditambahkan berkat bantuan polymerase
poli (A). tetapi mRNA yang menyandikan histon, tidak memiliki poli A.
Hasil transkripsi merupakan hasil yang memiliki intron (segmen DNA yang tidak
menyandikan informasi biologi) dan harus dihilangkan, serta memiliki ekson yaitu ruas yang
membawa informasi biologis. Intron dihilangkan melalui proses yang disebut splicing.
Proses splicing terjadi di nukleus.
Splicing dimulai dengan terjadinya pemutusan pada ujung 5, selanjutnya ujung 5
yang bebas menempelkan diri pada suatu tempat pada intron dan membentuk struktur seperti
laso yang terjadi karena ikatan 5-2fosfodiester. Selanjutnya tempat pemotongan pada ujung
3 terputus sehingga dua buah ekson menjadi bersatu. rRNA dan tRNA merupakan hasil akhir
dari proses transkrips, sedangkan mRNA akan mengalami translasi. tRNA adalah molekul
adaptor yang membaca urutan nukleotida pada mRNA dan mengubahnya menjadi asam
amino. Struktur molekul tRNA adalah seperti daun semanggi yang terdiri dari 5 komponen
yaitu :
1. Lengan aseptor : merupakan tempat menempelnya asam amino,
1. Lengan D atau DHU : terdapat dihidrourasil pirimidin,
2. Lengan antikodon : memiliki antikodon yang basanya komplementer dengan basa
pada mRNA
3. Lengan tambahan
4. Lengan TUU : mengandung T, U dan C
Proses Transkripsi
12
1.5 Tahap Translasi
Translasi merupakan pemindahan informasi genetik dari RNA dan membentuk protein
yang sesuai. Pada proses ini terjadi penerjemahan informasi genetik yang berupa serangkaian
kodon di sepanjang molekul mRNA oleh tRNA menjadi asam amino. Setiap molekul tRNA
menghubungkan kodon tRNA tertentu dengan asam amino tertentu. tRNA akan terus datang
membawa asam amino ke ribosom dan menyatukan asam aminonya sehingga terbentuk
polipeptida yang makin panjang. Setiap molekul tRNA akan dilepaskan dari ribosom setelah
memberikan asam aminonya. Peristiwa ini berlanjut hingga kodon stop mencapai ribosom.
Kodon stop berfungsi sebagai sinyal untuk menghentikan translasi. Selanjutnya protein dan
ribosom akan pisah dari mRNA. Perlu dipahami bahwa hanya molekul mRNA yang
ditranslasi, sedangkan rRNA dan tRNA tidak di translasi.
Molekul mRNA merupakan transkripsi (salinan) urutan DNA yang menyusun suatu
gen dalam bentuk ORF (open reading frame=kerangka baca terbuka). Molekul rRNA adalah
salah satu molekul penyusun ribosom, yakni organel tempat berlangsungnya sintesis protein,
sedangkan tRNA adalah pembawa asam-asam amino yang akan disambungkan menjadi rantai
polipeptida. Suatu ORF dicirikan oleh :
1) Kodon inisiasi translasi, yaitu urutan ATG (pada DNA) atau AUG (pada mRNA)
2) Serangkaian urutan nukleotida yang menyusun banyak kodon
3) Kodon terminasi translasi, yaitu TAA (UAA pada mRNA), TAG (UAG pada
mRNA), atau TGA (UGA pada mRNA).
Perlu diingat bahwa pada RNA tidak ada basa thymine (T) melainkan dalam bentuk uracil (U)
13
Kodon (kode genetic) adalah urutan nukleotida yang terdiri atas tiga nukleotida
berurutan (sehingga sering disebut sebagai triplet codon) yang menyandi suatu asam amino
tertentu, misalnya urutan ATG (AUG pada mRNA) mengkode asam amino metionin. Kodon
inisiasi translasi merupakan kodon untuk asam amino metionin yang mengawali struktur suatu
polipeptida (protein). Pada prokaryot , asam amino awal tidak berupa metionin tetapi formil
metionin (fMet). Kodon pertama (kodon inisiasi) pada E coli dapat berupa AUG (90 %
kemungkinan), GUG (8%), atau UUG (1%). Meskipun demikian, pada bagian transkripsi
sebelah dalam (setelah kodon inisiasi), kodon GUG dan UUG masing-masing mengkode valin
dan leusin. Dalam proses translasi, rangkaian nukleotida pada mRNA akan dibaca tiap
nukleotida sebagai satu kodon untuk satu asam amino, dan pembacaan dimulai dari urutan
kodon metionin (ATG pada DNA atau AUG pada mRNA).
Huruf kedua
U C A G
UUU UCU AUA UGU Cys U
Phe Tyr
U UUC UCC AUC UGC C
Ser A
UUA UCA UAA UGA Nonsense G
Leu Nonsense
UUG UCG UAG UGG Trp
CUU CCU CAU CGU U
His
CUC CCC CAC CGC Arg C
C Leu Pro A
Huruf CUA CCA CAA CGA G
Huruf
Gln
pertama CUG CCG CAG CGG ketiga
AUU ACU AAU AGU Ser U
Asn
AUC Ile ACC AAC AGC C
A Thr A
AUA ACA AAA Lys
AGA Arg G
AUG Met ACG AAG AGG
GUU GCU GAU GGU U
Asp
GUC GCC GAC GGC Gly C
G Val Ala A
GUA GCA GAA Glu
GGA G
GUG GCG GAG GGG
14
1.5.1 Mekanisme Translasi
Proses Translasi
15
PROSES SINTESIS PROTEIN
16
BAB II
Penutup
1. Kesimpulan
1. Proses sintesis protein terbagi atas transkripsi dan translasi. Seperti kita ketahui DNA
sebagai media untuk proses transkripsi suatu gen berada di kromosom dan terikat oleh
protein histon. Saat menjelang proses transkripsi berjalan, biasanya didahului signal
dari luar akan kebutuhan suatu protein atau molekul lain yang dibutuhkan untuk proses
pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi lain di tingkat sel maupun
jaringan.
2. DNA terdiri dari dua sulur/utas polinukleotida yang bersifat antiparalel. Antar
sulur/utas nukleotida berikatan pada basa N: Ikatan H.
3. Agar dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi, DNA harus melakukan replikasi
atau penggandaan DNA.
4. Gen merupakan fragmen DNA yang menyandikan protein/enzim. Ekspresi gen
meliputi proses transkripsi dan translasi.
5. Informasi dalam gen dicetak ke dalam molekul messenger Ribo Nucleic Acid (mRNA)
melalui proses trankripsi, mRNA membawa cetakan informasi ke ribosom dalam
sitoplasma, Ribosom kemudian melakukan proses penerjemahan (translation) dengan
menggunakan informasi cetakan tersebut untuk mensintesis protein.
17
Daftar Pustaka
1. Albert, B., D. Bray, J. lewis, M. Raff, K. Roberts, J.D. Watson. 1994. Molecular Biology
of the cell. Garland Publishing, Inc, New York.
2. Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Alih bahasa lestari, R. et al.
safitri, A., Simarmata, L., Hardani, H.W. (eds). Erlangga, Jakarta.
3. Reksoatmodjo, S.M.I. 1993. Biologi Sel. Departemen Pendidikan dan kebudayaan,
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan,
Pendidikan Tinggi.
4. Watson, J.D., T.A. Baker, S.P. Bell, A. Gann, M. Levine, R. Losick. 2008. Molecular
Biology of The Gene. Pearson Education, Inc, San Francisco.
18