4 Immobilisasi Enzim
Sebagai molekul bebas yang larut dalam air, enzim sulit dipisahkan dari substrat dan produk, selain itu
enzim sulit untuk digunakan secara berulang-ulang. Dewasa ini, berbagai usaha telah dilakukan untuk mengatasi
hambatan tersebut, yaitu dengan proses immobilisasi enzim. Immobilisasi biasanya dapat dianggap sebagai
perubahan enzim dari yang larut dalam air, keadaan bergerak menjadi keadaan tak bergerak yang tidak larut.
Immobilisasi mencegah difusi enzim ke dalam campuran reaksi dan mempermudah memperoleh kembali enzim
tersebut dari aliran produk dengan teknik pemisahan padat atau cair yang sederhana. Teknik imobilisasi enzim
yaitu enzim yang secara fisik ditempatkan di dalam suatu daerah/ruang tertentu, sehingga dapat menahan aktivitas
katalitiknya serta dapat digunakan secara berulang-ulang dan kontinyu. (Chibata, 1978)
Immobilisasi enzim dapat dicapai dengan mengikat enzim secara kovalen ke permukaan bahan yang tak
larut dalam air yaitu dengan cara pengikatan silang dengan bahan yang cocok untuk menghasilkan partikel yang
baru; penjebakan di dalam suatu matrik atau gel yang permeabel terhadap enzim, substrat, dan produk;
enkapsulasi; dan dengan absorbsi pada zat pendukung. Bentuk enzim imobil dapat berupa partikel, membran,
selongsong atau serat.
2. Adsorpsi Fisik
3. Ikatan Ionik
4. Ikatan Kovalen
5. Cross-linking
6. Entrapping
7. Jenis kisi
8. Jenis Mikrokapsul
Carrier Binding
E
nzim diikat pada carrier (matriks) yang tidak larut air
luas permukaan diemeter pori muatan enzim
Jenis :
a.
Adsorbsi fisik
Mudah dilakukan dan ekonomis
Dapat diregenerasi
Kelemahan: