Anda di halaman 1dari 4

Perang Melawan Kolonialisme

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Telah dibahas pada bab sebelumnya, Indonesia yang berada di bumi bagian timur ini
memiliki kekayaan alam yang melimpah. Tanah yang subur sehingga memudahkan
tumbuhnya berbagai tumbuhan termasuk rempah rempah yang menjadi salah satu
incaran dari berbagai penjuru dunia.

Datangnya para Bangsa Barat ke Indonesia menciptakan sejarah yang tak terlupakan dan
terus diabadikan. Berhasilnya mereka mendapatkan tujuannya inilah awal dari adanya
sejarah rakyat Indonesia. Bangsa Barat memiliki kepandndaian dan kelicikan sehingga
mereka dapat mengusai Nusantara dengan berbagai cara. Tidak berhenti di situ, mereka
juga menjajah dengan mengeksploitasi kekayaan Indonesia dengan memanfaatkan tenaga
manusia pribumi tanpa memberi upah.

Kesewenang wenangan inilah yang menimbulkan perlawanan dari rakyat pribumi di


berbagai daerah untuk mengusir dan menghapuskan penjajahan.

B. Tujuan

Aceh melakukan perlawanan yang bertujuan untuk mengambil alih kedaulatan, dan
kebebasan dalam berdagang dengan siapa saja dan mengadakan hubungan dengan bangsa
manapun atas dasar persamaan

C. Manfaat

Dapat mengetahui apa saja yang dilakukan oleh sultan agung dalam melawan penjajah
dan apa yang dilakukan oleh para penjajah kepada rakyat indonesia yang berada di aceh.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Perlawanan Rakyat Nusantara terhadap Portugis

A. Aceh Melawan Portugis

Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511, justru membawa hikmah bagi
Aceh. Banyak para pedagang Islam yang menyingkir dari Malaka menuju ke Aceh. Dengan
demikian perdagangan di Aceh semakin ramai. Hal ini telah mendorong Aceh berkembang
menjadi bandar dan pusat perdagangan. Perkembangan Aceh yang begitu pesat ini
dipandang oleh Portugis sebagai ancaman, oleh karena itu, Portugis berkehendak untuk
menghancurkan Aceh. Pada tahun 1523 Portugis melancarkan serangan ke Aceh di bawah
pimpinan Henrigues, dan menyusul pada tahun 1524 dipimpin oleh de Sauza. Beberapa
serangan Portugis ini mengalami kegagalan.

Portugis terus mencari cara untuk melemahkan posisi Aceh sebagai pusat perdagangan.
Kapal-kapal Portugis selalu mengganggu kapal-kapal dagang Aceh di manapun berada.
Misalnya, pada saat kapal-kapal dagang Aceh sedang berlayar di Laut Merah pada tahun
1524/1525 diburu oleh kapal kapal Portugis untuk ditangkap. Sudah barang tentu
tindakan Portugis telah merampas kedaulatan Aceh yang ingin bebas dan berdaulat
berdagang dengan siapa saja, mengadakan hubungan dengan bangsa manapun atas dasar
persamaan. Oleh karena itu, tindakan kapal-kapal Potugis telah mendorong munculnya
perlawanan rakyat Aceh. Sebagai persiapan Aceh melakukan langkah-langkah antara lain:

1. Melengkapi kapal-kapal dagang Aceh dengan persenjataan, meriam dan prajurit


2. Mendatangkan bantuan persenjataan, sejumlah tentara dan beberapa ahli dari
Turki pada tahun 1567.
3. Mendatangkan bantuan persenjataan dari Kalikut dan Jepara.

Setelah berbagai bantuan berdatangan, Aceh segera melancarkan serangan terhadap


Portugis di Malaka. Portugis harus bertahan mati-matian di Formosa/ Benteng. Portugis
harus mengerahkan semua kekuatannya sehingga serangan Aceh ini dapat digagalkan.
Sebagai tindakan balasan pada tahun 1569 Portugis balik menyerang Aceh, tetapi serangan
Portugis di Aceh ini juga dapat digagalkan oleh pasukan Aceh.

Sementara itu, Portugis mempunyai rencana terhadap Aceh sebagai berikut :

1. Menghancurkan Aceh dengan jalan mengepungnya selama 3 tahun.


2. Setiap kapal yang berlayar di selat Malaka akan disergap dan dihancurkan.

Rakyat Aceh dan para pemimpinnya selalu ingin memerangi kekuatan dan dominasi asing,
oleh karena itu, jiwa dan semangat juang untuk mengusir Portugis dari Malaka tidak
pernah padam. Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1639), semangat
juang mempertahankan tanah air dan mengusir penjajahan asing semakin meningkat.
Iskandar Muda adalah raja yang gagah berani dan bercita-cita untuk mengenyahkan
penjajahan asing, termasuk mengusir Portugis dari Malaka. Iskandar Muda berusaha untuk
melipatgandakan kekuatan pasukannya. Angkatan lautnya diperkuat dengan kapal-kapal
besar yang dapat mengangkut 600-800 prajurit. Pasukan kavaleri dilengkapi dengan kuda-
kuda dari Persia, bahkan Aceh juga menyiapkan pasukan gajah dan milisi infanteri.
Sementara itu untuk mengamankan wilayahnya yang semakin luas meliputi Sumatera
Timur dan Sumatera Barat, ditempatkan para pengawas di jalur-jalur perdagangan.

Para pengawas itu ditempatkan di pelabuhan-pelabuhan penting seperti di Pariaman. Para


pengawas itu umumnya terdiri para panglima perang. Setelah mempersiapkan
pasukannya, pada tahun 1629 Iskandar Muda melancarkan serangan ke Malaka.
Menghadapi serangan kali ini Portugis sempat kewalahan. Portugis harus mengerahkan
semua kekuatan tentara dan persenjataan untuk menghadapi pasukan Iskandar Muda.
Namun, serangan Aceh kali ini juga tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka.
Hubungan Aceh dan Portugis semakin memburuk. Bentrokan-bentrokan antara kedua
belah pihak masih sering terjadi, tetapi Portugis tetap tidak berhasil menguasai Aceh dan
begitu juga Aceh tidak berhasil mengusir Portugis dari Malaka. Yang berhasil mengusir
Portugis dari Malaka adalah VOC pada tahun 1641.

Sebab Kegagalan

Kurangnya strategi yang tepat untuk mengusir Portugis sehingga berulang kali
melakukan perlawanan tetapi hasilnya gagal.
Perlawanan yang masih bersifat kedaerahan.
Nilai-nilai Perjuangan
Telah timbul rasa sadar untuk berjuang demi tanah air
Mampu membina hubungan dengan kerajaan dalam negeri maupun luar negeri.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Karena kesewenang wenangan Bangsa Barat khusnya Portugis dan VOC,


timbullah perlawanan dari rakyat pribumi untuk mengusir dan menghapus segala
bentuk kejahatan, kesewenang wenangan, dan penjajahan yang tidak
berperikemanusiaan. (Ariola Syawitri Adelaida)
2. Perlawanan rakyat indonesia itu memang biasanya dapat di patahkan oleh
kekuatan musuh yang sering berlaku licik dan persenjataan yang lebih lengkap,
tetapi para pejuang kemerdekaan pantang menyerah dalam melawan penjajahan
(Amalian Putri)
3. Perlawanan rakyat indonesia dilatarbelakangi sebab tindakan
monopoli,keserakahan,dan intervensi politik dengan devide et impera dari
pemerintahan kongsi dagang (Aaliyah Zaharani Salsabilah)

4.

5.

Saran

Kita sebagai manusia generasi selanjutnya yang telah bebas dari penjajahan seharusnya
selalu menjaganya. Lakukan apa yang terbaik untuk persatuan dan kesatuan Indonesia.
Karena dengan menjaga persatuan Indonesia, kita telah menghormati perjuangan mereka.

Anda mungkin juga menyukai