Anda di halaman 1dari 28

Makalah Praktikum Terpadu Perancangan Unit Produksi

Lotion Anti Nyamuk dari Daun Nilam

Dosen Pengampu : Wendra G. Rohmah, STP, MP

Disusun Oleh:

Dara Novalia Armytasari 155100301111067


Nabilla Wika R 155100301111068
Grace Ivana Sinaga 155100301111069
Muhammad Andre Pradana 155100301111074
Shabrina Fadiah 155100301111089
Inneke Kusumawati 155100301111100
Dayanta Mara Charissani 155100301111101
Fikro Indana Zulfa 155100301111107
Reza Wahyu Damayanti 155100301111109
Marta Muthia Kamilia 155100307111005

Kelas: Praktikum Terpadu Perancangan Unit Produksi / I

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2017

i
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL.................................................................................................................................. iii


DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................. iv
BAB I ANALISIS POTENSI PASAR ................................................................................................. 1
1.1 Produksi......................................................................................................................................... 1
1.2 Permintaan Lotion Anti Nyamuk .................................................................................................. 3
1.3 Produk Sejenis di Pasar ................................................................................................................. 4
BAB II IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN .................................................................. 6
2.1 Karakteristik Responden ............................................................................................................... 6
2.2 Interpretasi Kebutuhan Pelanggan ................................................................................................ 9
2.3 Prioritas Kebutuhan Pelanggan ................................................................................................... 10
2.4 Analisis Hasil Dan Proses ........................................................................................................... 12
BAB III KONSEP PRODUK ............................................................................................................. 16
3.1 Konsep Produk (Spesifikasi Produk) .......................................................................................... 16
3.2 Standar Produksi ......................................................................................................................... 17
3.3 Bahan Baku Dan Bahan Pembantu ............................................................................................. 18
3.4 Desain Kemasan .......................................................................................................................... 19
BAB IV DESAIN PROSES................................................................................................................. 21
4.1 Flow Sheet................................................................................................................................... 21
4.2 Rencana Kerja Laboratorium ...................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 23

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Responden ........................................................................................................ 6


Tabel 2. Pernyataan Pelanggan ................................................................................................... 6
Tabel 3. Interpretasi Kebutuhan ................................................................................................. 9
Tabel 4. Prioritas Kebutuhan Pelanggan .................................................................................. 10
Tabel 5. Spesifikasi Produk ...................................................................................................... 16
Tabel 6. Uji Kemurnian ............................................................................................................ 17
Tabel 7. Bahan Baku dan Bahan Pembantu Pembuatan Lotion ............................................... 18
Tabel 8. Bahan Penyusun ......................................................................................................... 22

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Grafik hasil survei pada masyarakat yang menggunakan obat nyamuk. .................. 2
Gambar 2. Jenis Obat Nyamuk Dianggap Paling Efektif ........................................................... 2
Gambar 3. Jenis Obat Nyamuk Dianggap Paling Aman ............................................................ 3
Gambar 4. Kemasan Tampak depan ......................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 5. Kemasan Tampak belakang .................................................................................... 20

iv
BAB I

ANALISIS POTENSI PASAR

1.1 Produksi
Di Indonesia masalah besar yang dihadapi akhir-akhir ini adalah banyaknya masyarakat
yang terkena penyakit DBD salah satu penyebab utama adalah nyamuk Aedes Aegypti. Iklim
Indonesia yang tropis mendukung perkembangan biakan nyamuk dan juga sebagian besar
masyarakat Indonesia kurang sadar akan pentingnya perilaku hidup bersih sehat menyebabkan
banya kota di Indonesia menjadi endemis kasus DBD. Pada tahun 2009, WHO menetapkan
Indonesia sebagai salah satu negara hiperendemik dengan jumlah provinsi dari 33 provinsi di
Indonesia dan 355 kabupaten/kota dari 444 kota terkena DBD. Setiap hari dilaporkan
sebanyak 380 kasus DBD dan 12 orang meninggal setiap hari. Berdasarkan profil kesehatan
Indonesia tahun 2014, jumlah penderita DBD yang dilaporkan sebanyak 100.347 kasus
dengan jumlah kematian sebanyak 907 orang dan pada tahun 2015 jumlah penderita
meningkat menjadi 129.650 kasus (Yana dan Sri, 2017).
Sejauh ini penyakit DBD merupakan penyakit virus yang tidak ada pengobatan untuk
menghentikan atau memperlambat perkembangan virus ini. Pengobatan hanya dilakukan
dengan cara simptomatis yang menghilangkan gejala-gejala yang terlihat setiap penderitaan.
Mengetahui bahwa belum adanya obat atau vaksin yang mampu membunuh virus dangue,
maka upaya pencegahan demam berdarah saat ini terfokus dengan upaya menghindari gigitan
nyamuk dan memberantas sarang nyamuk. Menurut literatur, adapun cara untuk mencegah
terjadinya demam berdarah dengan menjaga kebersihan baik dalam rumah maupun luar
rumah, melakukan 3 M (menguras, menutup, mengubur) serta menggunakan obat nyamuk
baik semprot, spray, elektrik, lotion (oles) dan bakar. Berdasarkan literatur yang tertera,
dilakukan survei terhadap masyarakat yang menggunakan obat nyamuk untuk melindungi
tubuh dari serangan nyamuk, ketersediaan obat nyamuk di sekitar pemukiman dengan
menyebarkan kuesioner kepada 83 responden. Adapun hasil survei tersebut sebagai berikut :

1
Gambar 1. Grafik hasil survei pada masyarakat yang menggunakan obat nyamuk.
Dari hasil survei tersebut dapat dilihat bahwa dari 83 yang mengisi kuesioner survei,
didapatkan bahwa jenis obat nyamuk yang sering digunakan adalah obat nyamuk lotion/oles
(32,5%), disusul dengan spray (26,5%), semprot/cair (18,1%), elektrik (15,7%), dan bakar
(1,2%). Selain itu, juga melakukan survei terhadap jenis obat nyamuk yang paling efektif
digunakan. Berikut hasil survei yang dilakukan :

Gambar 2. Jenis Obat Nyamuk Dianggap Paling Efektif


Dari hasil survei tersebut dapat dilihat bahwa persepsi mengenai jenis obat nyamuk yang
paling efektif digunakan menurut masyarakat adalah lotion/oles (34,5%), disusul dengan
spray (22,6%), elektrik (19%), semprot/cair (15,5%) dan yang terakhir obat nyamuk bakar
(2,4%). Selain itu, peneliti juga melakukan survei terhadap obat nyamuk yang aman
digunakan. Adapun hasil survei yang dihasilkan, sebagai berikut :

2
Gambar 3. Jenis Obat Nyamuk Dianggap Paling Aman
Dari hasil survei tersebut dapat dilihat bahwa persepsi mengenai jenis obat nyamuk yang
paling aman digunakan adalah lotion/ples (31,3%), elektrik (31,3%), spray (15,2%),
semprot/cair (12,1%), dan obat nyamuk bakar (1%) (Wahyono dan Oktarinda, 2016).
Dari ketiga survei yang dilakukan peneliti dapat disimpulkan bahwa masyarakat
memiliki persepsi bahwa obat nyamuk lotion/oles merupakan obat nyamuk yang praktis,
mudah diperoleh, mudah dibawa keana saja dan ampuh untuk mengusir nyamuk dan mudah
digunakan kapan saja. Pada umumnya, masyarakat menggunakan obat nyamuk lotion ketika
akan tidur agar selama tidur tidak digigit nyamuk. Oleh karena sifatnya yang praktis,
umumnya masyarakat akan membawa lotion anti nyamuk ketika berpergian. Lotion nyamuk
pun dirasakan oleh masyarakat sebagai obat nyamuk yang aman digunakan. Persepsi
masyarakat tentang obat nyamuk yang aman antara lain adalah yang tidak terlalu berbau atau
tidak mengandung zat kimia berbahaya, dan atau mengandung komposisi bahan yang
memang hanya untuk mengusir nyamuk sehingga efek sampingnya lebih minimal. Jadi dari
survei tersebut, dapat disimpulkan bahwa obat nyamuk lotion banyak digemari oleh
kebanyakan masyarakat di Indonesia. Dengan hal tersebut, produksi lotion anti nyamuk di
Indonesia semakin meningkat karena banyaknya permintaan dari konsumen yang suka
menggunakan lotion anti nyamuk untuk mencegah dari gigitan nyamuk.

1.2 Permintaan Lotion Anti Nyamuk

Indonesia sebagai negara tropis menjadi daerah endemik bagi penyakit-penyakit yang
penyebarannya diperantarai oleh nyamuk seperti demam berdarah, malaria, chikungunya,
demam kuning, filariasis, dan Japanese encephalitis (Lestari, 2013). Penyakit-penyakit
tersebut sangat berbahaya dikarenakan dapat menyebabkan penderita meninggal dalam jangka
waktu yang sangat pendek (Gandahusada dkk., 1998). Penularannya juga sangat mudah yaitu
hanya dengan gigitan nyamuk yang sudah membawa virus, sehingga wajib untuk

3
memproteksi diri jika tinggal maupun singgah di daerah endemis. Seiring dengan
meningkatnya kepedulian terhadap kesehatan dan tingginya aktivitas masyarakat Indonesia di
alam terbuka, mereka membutuhkan jenis lain yang lebih praktis dan nyaman untuk
melindungi diri dari gigitan nyamuk. Untuk itu penemuan lotion anti nyamuk memunculkan
ketertarikan konsumen untuk perlindungan terhadap gigitan nyamuk di alam terbuka.
Jika dulunya konsumen hanya mengenal obat anti nyamuk bakar dan spray (aerosol),
maka jenis ini menawarkan bentuk dan cara penggunaan yang berbeda sama sekali, yang jauh
lenih praktis dan hanya sekali pakai sehingga bisa langsung dibuang. Sehingga terpikirkan
untuk membuat produk yang bisa langsung dioleskan ke tubuh. Hal tersebut membuat suatu
perusahaan melahirkan obat antin yamuk oles pertama di Indonesia. Tidak lama kemudian,
bahan gel ditinggalkan. Dengan ala an, berdasarkan riset internal produsen, bentuk gel lebih
lengket, sehingga konsumen merasa tidak nyaman. Dari riset internal, konsumen
menghendaki bentuk yang lebih lembut dan yang memiliki daya serap tinggi. Sejak tahun
1994 dilakukan inovasi produk, yakni dengan mengubah gel menjadi bentuk lotion. Temuan
ini juga merupakan yang pertama di Indonesia, sehingga membentuk ceruk pasar baru, obat
anti nyamuk oles yang berkembang sampai sekarang (Palupi dan Teguh, 2008)
Pasar persaingan lotion anti nyamuk kian ketat, sehingga optimalisasi penerapan strategi
bauran pemasaran perlu dilakukan agar lotion anti nyamuk tetap mendominasi pasar.
Sehingga produk ini perlu dikembangkan dengan orientasi produksi yang disesuaikan
berdasarkan atas keinginan dan kebutuhan konsumen, sehingga dapat lebih mampu menjamin
kepuasan konsumen. Kebutuhan dan keinginan pelanggan tesebut tidak semata-mata dalam
bentuk kuantitas (jenis dan ragam) produk, tapi juga harus didukung dengan kualitas produk
yang baik (Purnomo, 2011).

1.3 Produk Sejenis di Pasar

Saat ini di pasaran sudah tersedia berbagai lotion anti nyamuk. Seperti obat nyamuk
bakar, elektrik, lotion dan semprot. Banyaknya jumlah produk mengakibatkan konsumen
harus mulai melihat dan memilih penggunaan anti nyamuk yang paling diinginkan
berdasarkan kebutuhan. Sampai sekarang jenis lotion masih mendominasi produk untuk obat
anti nyamuk kerena harganya murah dan efektivitasnya lebih tinggi. Produk obat nyamuk oles
yang memiliki brand merk kuat saat ini adalah autan dan soffell. Salah satu lembaga riset
yaitu majalah marketing bekerja sama dengan Frontier Consulting Grup melakukan riset
terhadap tiga kategori obat anti nyamuk oles yaitu merek Autan, Soffel dan Lavenda pada
tahun 2012. Hasil riset menunjukan dua dari tiga produk obat anti nyamuk oles yang masuk
dalam kategoti Top Brand diantaranya memiliki persentase Top Brand Index tinggi yaitu
4
produk Autan sejumlah 50,4 % dan produk Soffel sejumlah 43,4% (Armadhani dan
Putu,2012).
Namun dalam persaingannya produk lotion anti nyamuk autan mulai menurun dan market
lotion anti nyamuk oles dikuasai oleh produk sefell. Produk Soffel sebagai pendatang baru
produk obat anti nyamuk oles bisa terus memenangkan persaingan dengan cara memanfaatkan
kesempatan untuk menjadi sponsor acara kesehatan misalnya dengan mengundang dinas
kesehatan dan membuat pesan singkat agar pelanggan tetap mengingat produk. Produk Soffell
muncul dengan harga terjangkau dan banyaknya variasi aroma. Sedangkan produk obat anti
nyamuk oles merek Autan yang kemuncunculannya lebih dahulu di pasar daripada produk
Soffel seharusnya lebih bisa meningkatkan dan mempertahankan kesadaran merek. Salah satu
caranya adalah dengan mengkomunikasikan produk Autan lebih intens melalui penayangan
iklan di televisi dan juga menggunakan celebrity endosser yang tepat bagi produk Autan
sehingga masyarakat bisa mudah mengingat produk Autan.
Keberhasilan produk soffell juga didukung dengan slogan produk asli Indonesia, selain
itu produk oles ini juga mengandung bahan bahan ekstrak alami tumbuhan yang dimana
penggunaannya tidak lengket dikulit dan juga halus. Kandungan bahannya pun tidak pekat
namun dapat membuat nyamuk yang hinggap jadi muntah dan klepek-klepek. Soffell
mempunyai 3 varian rasa/aroma, yaitu bunga geranium, jeruk dan daun serai. Harga soffel
sangat terjangkau dan juga mengandung bahan aktif DEET 13 (bahan yang dapat mengusir
nyamuk). Lotion ini dapat bertahan hingga delapan jam dan cocok untuk segala jenis kulit
orang Indonesia. Namun dianjurkan untuk berhati hati kepada konsumen dengan jenis kulit
yang sensitif. Soffel menolak nyamuk dengan dua perlindungan, dari wangi dan aromanya.
Nyamuk tidak suka wangi soffel. Bahkan, ketika sudah terlanjur hinggap, aromanya yang
mengandung bahan aktif DEET 13 persen akan langsung mengusirnya.

5
BAB II

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN

2.1 Karakteristik Responden

Tabel 1. Jumlah Responden


No Karakteristik Karakteristik Jumlah Jumlah
Responden Responden Responden (%)
1 Jenis Kelamin Laki-Laki 16 32%
Perempuan 34 68%
2 Usia (thn) 12-35 35 70%
24-30 6 12%
31-35 4 8%
>35 5 10%
3 Pekerjaan Mahasiswa 32 64%
Pelajar 4 8%
Karyawan 10 20%
Swasta/Swasta
Ibu Rumah Tangga 2 4%
Lain-lain 2 4%
Tabel 2. Pernyataan Pelanggan
No Pernyataan Pernyataan Pelanggan Interpretasi Kebutuhan
Kebutuhan
1 Volume Volume produk sudah sesuai Volume lotion anti
dengan yang beredar di nyamuk seperti lotion anti
pasaran Volume (16 laki-laki nyamuk saat ini
dan 29 perempuan) 90% Volume lotion anti
Volume produk belum nyamuk sesuai dengan
memenuhi kebutuhan sehari- kebutuhan
hari (5 perempuan) 10%
2. Kemasan Sudah sesuai dengan kemasan Kemasan lotion anti
yang ada dipasaran saat ini, nyamuk seperti saat ini.
karena mudah dibawa (16 laki- Lotion anti nyamuk
laki dan 24 perempuan) 80% dengan kemasan yang
Sudah sesuai tapi lebih baik menarik, transparan,
jika kemasan tersebut diberi spray, pouch, anti tumpah
gambar yang menarik (3 dan ramah lingkungan
responden perempuan) 6%
Kemasan yang tranparan (1
perempuan) 2%
Kemasan yang spray (1
perempuan) 2%
Kemasan yang pouch (1
perempuan) 2%
Kemasan Anti Tumpah (3
perempuan) 6%
Kemasan ramah lingkungan (1
6
perempuan) 2%

3 Kualitas Belum sesuai, ketahanan Lotion anti nyamuk yang


dalam mengusir nyamuk 8-12 ampuh mengusir nyamuk
jam (16 laki-laki dan 28 dengan ketahanan selama
perempuan) 88% 8-12 jam
Belum sesuai, ketahanan Lotion anti nyamuk sudah
dalam mengusir nyamuk 24 ampuh mengusir nyamuk
jam (4 perempuan) 8%
Sudah ampuh mengusir
nyamuk yang sesuai ada
dipasaran (2 perempuan) 4%
4 Efek Timbul iritasi dan gatal-gatal Lotion anti nyamuk aman
Samping (10 perempuan) 20% saat digunakan
Terasa Lengket dikulit saat di Lotion anti nyamuk
pakai (7 perempuan dan 5 laki- seperti yang sudah ada
laki) 24%
Belum ada efek samping (11
laki-laki dan 17
perempuan)56%

5 Tekstur Lotion yang ada sudah sesuai Tekstur lotion anti


dengan permintaan pelanggan nyamuk seperti yang
(15 perempuan dan 7 laki-laki) sudah ada dipasaran
44% Lotion anti nyamuk
Lengket jika dipakai, agak dengan variasi baru agak
encer sehingga mudah tumpah, encer dan gel
lotion sulit menyerap dikulit (9
laki-laki dan 17 perempuan)
52%
Teksturnya Gel (2 perempuan)
4%
6 Daya Serap Lotion yang ada dipasaran Lotion anti nyamuk
sudah sesuai dengan mudah menyerap di kulit
permintaan pelanggan (7 laki- Lotion anti nyamuk
laki dan 21 perempuan) 56% seperti yang ada di
Sulit untuk menyerap ( 9 laki- pasaran
laki dan 13 perempuan) 44%

7
7 Aroma Lotion yang ada dipasaran Aroma lotion anti nyamuk
sudah sesuai dengan seperti yang sudah ada
permintaan pelanggan (100%) dan inovasi baru
Inovasi dengan daun nilam pelanggan setuju jika
- Aroma daun nilam boleh lotion anti nyamuk
dicoba (64%) beraroma daun nilam
- Aromanya ringan dan tidak boleh dicoba
terlalu menyengat (50%) Lotion anti nyamuk
- Ingin aroma lain (mint, beraroma biasa
coklxat, greentea, vanilla,
parfum) (38%)

8 Warna Warna lotion yang ada Lotion anti nyamuk


dipasaran sudah sesuai dengan seperti saat ini
permintaan pelanggan (warna Lotion anti nyamuk perlu
putih) (12 laki-laki dan 21 ditambah varian warna
perempuan) 66% sesuai aroma dan
Warna lotion disesuaikan transparan
dengan aroma (4 laki-laki dan Warna lotion anti nyamuk
10 perempuan) 28% sesuai aroma
Warna lotion bening atau
transparan (3 perempuan) 6%
9 Khasiat Berupa Whitening / pemutih, Lotion anti nyamuk
Tambahan melembabkan, melembutkan dengan tambahan dapat
(10 laki-laki dan 24 berupa whitening dan
perempuan) 68% aromaterapi
Berupa Aromaterapi ( 1 Lotion anti nyamuk
perempuan dan laki-laki) 2% seperti yang sudah ada
Tidak ada khasiat tambahan (5
laki-laki dan 10 perempuan)
30%
10 Harga Botol 80ml : Rp 5000 Rp Harga lotion anti nyamuk
15000 sesuai dengan volume
Sachet 8gr : Rp 300 Rp
3000
Dari tabel diatas dapat dilihat hasil dari 50 kuisioner yang sudah disebarkan kepada
responden yang terdiri dari 16 orang responden perempuan atau sebanyak 32% responden
laki-laki dan 34 orang responden perempuan atau sebanyak 68% responden perempuan.
Kebanyakan responden laki-laki menyatakan produk lotion nyamuk yang sudah ada di
pasaran saat ini sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
orang laki-laki tidak menyukai produk yang beraneka ragam namun simple dan ampuh
mengusir nyamuk saat digunakan. Sedangkan dari responden wanita banyak yang
menyatakan produk lotion anti nyamuk saat ini perlu dilakukan inovasi baru karena wanita
lebih melihat produk lotion anti nyamuk secara spesifik produk yang mereka inginkan. Pada
kemasannya ada yang responden menginginkan kemasan spray, pouch, transparan, anti
tumpah dan ramah lingkungan. Pada kashiat tambahan, setengah dari 34 jumlah responden

8
wanita menginginkan lotion anti nyamuk mempunyai kashiat tambahan seperti memutihkan
dan melembabkan kulit. Jika responden laki-laki dibandingkan dengan responden perempuan
mempunyai keinginan yang berbeda karena responden wanita ingin produk lotion anti
nyamuk yang berkualitas bagi tubuhnya.

2.2 Interpretasi Kebutuhan Pelanggan

Tabel 3. Interpretasi Kebutuhan


No Pernyataan Interpretasi Kebutuhan Primer Sekunder Tersier
Pelanggan
1 Volume Volume sesuai dengan
kebutuhan
2 Kemasan Kemasan mudah dibawa
(botol atau sachet atau
tube), yang menarik,
transparan, pouch, anti
tumpah, ramah lingkungan
3 Kualitas Lotion anti nyamuk
ampuh dalam mengusir
nyamuk
4 Efek Lotion anti nyamuk aman
Samping diguanakan
5 Tekstur Lotion anti nyamuk
memiliki tekstur yang
lembut dan kental
sehingga nyaman dipakai
6 Daya Serap Lotion anti nyamuk
mudah menyerap di kulit
7 Aroma Aroma lotion anti nyamuk
bervariasi dan aroma tidak
terlalu kuat
8 Warna Warna lotion anti nyamuk
sesuai aroma
9 Khasiat Terdapat khasiat
Tambahan tambahan pada lotion anti
nyamuk yaitu sebagai
whitening, pelembab dan
aromaterapi
10 Harga Harga lotion anti nyamuk
sesuai dengan volume

Keterangan :
0-12 responden maka tersier
13-24 responden maka sekunder
> 25 responden maka primer

9
Jadi dari tabel diatas diperoleh bahwa pernyataan pelanggan yang termasuk kebutuhan
primer antara lain kualitas lotion anti nyamuk yang ampuh mengusir nyamuk, daya serap
lotion anti nyamuk mudah menyerap dikulit, aroma yang dihasilkan bervariasi dan khasiat
tambahan lotion anti nyamuk sebagai whitening dan aromaterapi. Maka dari beberapa
pernyataan yang termasuk kebutuhan primer harus dilakukan inovasi baru. Sedangkan yang
menjadi kebutuhan sekunder antara lain volume yang sudah sesuai dengan yang sudah ada,
kemasan yang digunakan bervariasi, lotion anti nyamuk aman digunakan,memiliki tekstur
yang lembut di kulit dan harga lotion anti nyamuk sesuai dengan volumenya. Maka yang
termasuk kebutuhan sekunder boleh dilakukan inovasi baru ataupun tidak, karena tidak terlalu
penting jika dibandingkan dengan kebutuhan primer. Dan yang termasuk kebutuhan tersier
hanya warna lotion anti nyamuk sesuai dengan aroma karena warna dari lotion anti nyamuk
tidak terlalu penting untuk dilakukan inovasi.

2.3 Prioritas Kebutuhan Pelanggan

Tabel 4. Prioritas Kebutuhan Pelanggan


No Atribut Pernyataan Kebutuhan Bobot (1-5, makin
Produk besar angka,
makin besar bobot)
1 Volume Volume lotion anti nyamuk sachet 8 gr dan 3
kemasan botol atau tube 80 ml seperti lotion
anti nyamuk saat ini
2 Kemasan Kemasan lotion anti nyamuk sachet dan botol 3
(mudah dibawa)

3 Kualitas Kualitas lotion anti nyamuk ampuh mengusir 5


nyamuk dengan ketahanan yang perlu
ditambah yaitu selama 8-12 jam
4 Efek Tidak ada efek samping untuk lotion anti 3
Samping nyamuk (tidak lengket dan tidak menyebabkan
iritasi)

5 Tekstur Lotion anti nyamuk memiliki tekstur yang 3


halus dan kental
6 Daya Serap Lotion anti nyamuk mudah menyerap di kulit 5
7 Aroma Lotion anti nyamuk beraroma bunga-bungaan 4
dan buah-buahan dan adanya inovasi baru
pelanggan setuju jika lotion anti nyamuk
beraroma daun nilam boleh dicoba
Aroma lotion anti nyamuk biasa saja atau
aromanya tidak terlalu kuat
8 Warna Warna lotion anti nyamuk berwarna putih 1

9 Khasiat Khasiat tambahan lotion anti nyamuk selain 5


Tambahan ampuh untuk mengusir nyamuk juga dapat
melembabkan, whitening dan melembutkan
10
kulit
10 Harga Harga lotion anti nyamuk untuk botol dengan 3
volume 80ml Rp 5000 Rp 10000
Harga lotion anti nyamuk untuk sachet dengan
volume 8gr Rp 1000 Rp 1500
Tabel diatas merupakan tabel prioritas kebutuhan pelanggan dengan bobot nilai 1-5
yang menunjukkan semakin besar angka maka semakin besar bobot kepentingannya.
Kemudian nilai bobot tersebut digunakan sebagai dasar prioritas atribut yang perlu diperbaiki
dalam pembuatan lotion anti nyamuk dari daun nilam. Nilai bobot tersebut didapatkan
berdasarkan hasil kuisioner dari responden yang didalam kuisioner terdapat skala prioritas
dari masing-masing atribut produk.
Untuk nilai bobot sebesar 5 yang terdapat pada atribut produk kualitas, khasiat
tambahan, dan daya serap. Untuk kualitas pelanggan menginginkan lotion anti nyamuk yang
ampuh mengusir nyamuk dengan ketahanan yang perlu ditambah yaitu selama 8-12 jam.
Sehingga atribut terebut merupakan prioritas terlebih dulu yang harus diperbaiki, lalu khasiat
tambahan yang bisa melembabkan, whitening dan melembutkan kulit ataupun ada
aromaterapi. Untuk daya serap, pelanggan menginginkan lotion anti nymauk mudah dan cepat
menyerap dikulit. Kemudian untuk nilai bobot sebesar 4 yang terdapat pada atribut produk
aroma, untuk aroma pelanggan menginginkan lotion anti nyamuk aromanya tidak terlalu kuat
atau ringan serta pelanggan menginginkan beraroma bunga-bungaan dan buah-buahan seperti
yang ada dipasaran, hal ini dikarenkan pelanggan sudah familiar dengan aroma tersebut,
namun jika adanya inovasi lotion anti nyamuk beraroma daun nilam pelanggan menyatakan
setuju dan bisa dicoba.
Untuk nilai bobot sebesar 3 terdapat pada atribut produk volume, kemasan, tekstur, efek
samping, dan harga. Untuk volume pelanggan menginginkan volume lotion anti nyamuk
sachet 8 gr dan kemasan botol 80 ml seperti lotion anti nyamuk, lalu kemasan yang mana
pelanggan mengiginkan kemasan lotion anti nyamuk sachet dan botol (mudah dibawa),
kemudian untuk tekstur lotion pelanggan menginginkan lotion anti nyamuk memiliki tekstur
yang halus dan kental. Sedangkan ntuk efek samping pelanggan menginginkan lotion anti
nyamuk yang tidak ada efek samping dalam artian tidak lengket dan tidak menyebabkan
iritasi .Untuk harga pelanggan menginginkan lotion anti nyamuk untuk botol dengan volume
80ml seharga Rp 5000 Rp 10000 dan untuk sachet dengan volume 8gr seharga Rp 1000
Rp 1500. Lalu untuk untuk nilai bobot sebesar 1 yang terdapat pada atribut warna lotion, yaitu
pelanggan menginginkan warna lotion anti nyamuk berwarna putih saja, karena jika
disesuaikan dengan aroma, misal aroma daun nilam maka lotion bewarna hijau cenderung
seperti diberi pewarna.

11
2.4 Analisis Hasil Dan Proses
Berdasarkan hasil kuisoner terhadap 50 orang responen mengenai kesesuaian
penggunaan lotion anti nyamuk didapatkan hasil sebagai berikut, pada bagian volume,
sebanyak 45 responden menggangap volume lotion yang beredar saat ini dipasaran sudah
sesuai, sedangkan 5 responden lainnya menginginkan volume lotion ditambah. Untuk bagian
kemasan sebanyak 40 responden sudah menggangap kemasan yang beredar saat ini sudah
baik, namun berberapa responden menginginkan inovasi terhadap kemasan lotion anti
nyamuk seperti, 3 orang responden menginginkan kemasan lotion diberi gambar yang lebih
menarik, 1 orang responden menginginkan kemasan anti tumpah, 1 orang menginginkan
kemasan spray, 1 orang menginginkan pouch, 1 orang menginginkan kemasan anti tumpah
dan 1 orang mengingkan kemasan ramah lingkungan. Pada bagian kualitas sebanyak 44
responen menyatakan kualitas lotion saat ini belum sesuai dan meninginkan perlindungan
lebih lama dalam mengusir nyamuk selama 8-12 jam, sedangkan 4 responden lainya juga
menyatakan belum sesuai, namun menginginkan ketahanan mengusir nyamuk selama 24 jam,
dan 2 responden lainya menyatakan lotion anti nyamuk yang saat ini beredar dipasaran sudah
sesuai dalam mengusir nyamuk. Pada bagian efek samping, 28 responden menyatakan
penggunaan lotion anti nyamuk tidak menimbulkan efek samping pada kulit, namun 10 orang
responden menyatakan penggunaan lotion anti nyamuk menimbulkan iritasi dan gatal-gatal,
serta 12 responden lainnya menyatakan penggunaan lotion anti nyamuk membuat kulit terasa
lengket. Pada bagian tekstur 22 responden menyatakan tekstur lotion anti nyamuk yang saat
ini beredar di pasaran sudah sesuai, namun 26 responden lainnya menyatakan tekstur lotion
anti nyamuk yang sekarang beredar menimbulkan rasa lengket, encer dan sulit menyerap di
kulit, dan 2 orang responden menginginkan tekstur lotion anti nyamuk berbentuk gel. Pada
bagian daya serap sebanyak 28 responden menyatakan lotion anti nyamuk yang sekarang
beredar memiliki daya serap yang sudah sesuai untuk kulit, namun 22 responden lainnya
menyatakan lotion anti nyamuk yang sekarang memiliki daya serap rendah sehingga
menimbulkan rasa lengket. Pada bagian aroma seluruh responden yaitu 50 orang menyatakan
aroma lotion anti nyamuk yang beredar di pasaran sekarang sudah sesuai. Namun jika
dilakukan inovasi dengan aroma daun nilam sebanyak 31 responden menyatakan mendukung
dan ingin mencoba aroma tersebut, tetapi 19 orang responden lainnya menyatakan tidak
tertarik dengan aroma daun nilam. Lalu jika ditanyakan kembali tingkat aroma yang seperti
apa yang diinginkan, sebanyak 50 responden menginginkan aroma lotion anti nyamuk ringan
dan tidak terlalu menyengat. Responden juga memberikan saran aroma untuk produk lotion
anti nyamuk diantaranya aroma mint, coklat, greentea, vanilla dan aroma parfum. Pada bagian
warna sebanyak 33 responden menyatakan warna lotion yang sekarang ini beredar dipasaran
12
yaitu warna putih sudah sesuai, namun 14 orang responden lainnya menginginkan warna
lotion disesuaikan dengan aroma dari lotion anti nyamuk tersebut, dan 3 responden sisanya
menginginkan warna lotion bening atau transparan. Untuk khasiat tambahan sebanyak 34
responden menginginkan lotion anti nyamuk mengandung whitening(pemutih), dapat
melembabkan serta melembutkan kulit, sedangkan seorang responden menginginkan khasiat
tambahan berupa aromaterapi, dan 15 orang responden lainnya tidak menginginkan khasiat
tambahan pada produk lotion anti nyamuk. Pada bagian harga seluruh responden yaitu 50
orang dirata-rata menginginkan harga lotion anti nyamuk untuk kemasan botol 80 ml sebesar
Rp. 5000 Rp. 15.000 dan untuk kemasan sachet 8 gr sebesar Rp. 300- Rp. 3000.
Dari hasil kuisoner yang telah diajukan kepada 50 responden menujukan bahwa
produk lotion anti nyamuk yang sekarang beredar di pasaran belum sepenuhnya memenuhi
kebutuhan dari pelanggan. Kebutuhan yang belum yaitu kualitas lotion antinyamuk perlu
ditambah agar ketahanan untuk mengusir nyamuk meningkat. Efek samping lotion seperti
iritasi, gatal-gatal, dan rasa lengket perlu dihilangkan. Tekstur lotion anti nyamuk perlu dibuat
lebih kental namun tidak menimbulkan rasa lengket. Daya serap lotion dibuat lebih tinggi
agar tidak menimbulkan rasa lengket di dikulit. Inovasi aroma lotion dengan daun nilam perlu
dicobanamun jangan terlalu kuat. Khasiat lotion anti nyamuk perlu ditambah pemutih,
pelembab dan pelembut kulit.
Berdasarkan pernyataan dari responden mengenai produk anti lotion yang sudah
beredar, maka didapatkan berberapa cara untuk meningkatkan proses diantaranya:
1. Volume produk lotion yang sekarang beredar dipasaran sudah sesuai, namun berberapa
pelangan berharap volume lotion perlu ditambah agar penggunaannya dapat lebih dari
satu kali pakai. Volume produk yang lebih banyak akan menarik konsumen untuk
membeli produk tersebut karena dinilai lebih ekonomis serta memberikan kepuasan
tersendiri bagi konsumen. Kepuasan pelanggan adalah penilaian pelanggan atas produk
ataupun jasa dalam hal menilai apakah produk atau jasa tersebut telah memenuhi
kebutuhan dan ekspektasi pelanggan (Zethaml dan Bitner ,2009 dalam Sugianto dan
Sugiono, 2013).
2. Kemasan produk lotion yang saat ini beredar sudah sesuai, terutama untuk kemasan
sachet karena mudah dibawa, namun masih perlu adanya inovasi kemasan seperti
ditambah gambar menarik, berbentuk transparan, spray, pouch, anti tumpah dan ramah
lingkungan. Kemasan yang menarik dan sesuai keinginan pelanggan akan meningkatkan
daya jual produk tersebut. Kemasan merupakan bagian yang pertama kali dilihat oleh
konsumen, sehingga kemasan yang baik akan menarik konsumen dan mendorong pilihan
produk (Kotler dan Keller, 2013 dalam Rahadjo, 2016).
13
3. Kualitas produk lotion yang sekarang beredar dipasaran belum sesuai karena
ketahanannya dalam mengusir nyamuk hanya sementara setelah lotion dioleskan pada
kulit. Sehingga konsumen menginginkan produk lotion baru dengan tingkat perlindungan
terhadap nyamuk lebih tinggi antara 8-12 jam. Kualitas produk berhubungan erat dengan
kemampuan produk untuk menjalankan fungsinya, termasuk kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan, keandalan, ketapatan, kemudahan, pemeliharaan serta atribut-
atribut lainnya dari suatu produk (Kotler dan Armstrong, 2004 dalam Sugianto dan
Sugiono, 2013).
4. Efek samping dari penggunaan lotion anti nyamuk bagi sebagian konsumen umumnya
menimbulkan iritasi seperti gatal-gatal dan lengket dikulit. Oleh karena itu diperlukan
inovasi baru lotion anti nyamuk yang aman yang tidak menimbulkan efek negatif pada
kulit. Kebanyakan formula produk antinyamuk yang beredar dipasaran mengandung
DEET (N,N-dietil-meta toluamid). Penggunaan DEET dengan konsentrasi yang tinggi
dilaporkan banyak memiliki efek samping seperti gejala hipersensitifitas, iritasi dan
urtikaria. Setelah penggunaan yang berulang dan dalam jangka waktu lama, absorbsi
melalui kulit dapat menyebabkan keracunan sistemik. Hal ini terutama terjadi pada anak-
anak. (Qiu dkk., 1998 dalam Katadi dkk, 2015).
5. Tekstur produk lotion yang sekarang beredar dipasaran bagi sebagian konsumen sudah
sesuai, namun yang lainyaa masih menganggap kurang. Kekurangan dari tekstur produk
lotion tersebut diantaranya lengket jika dipakai dan terlalu encer sehingga mudah tumpah
dan sulit menyerap kulit. Oleh karena itu diperlukan inovasi baru lotion anti lengket, agak
kental dan mudah menyerap kulit. Gel diharapkan mampu menyebar dengan mudah tanpa
tekanan yang berarti sehingga mudah dioleskan dan tidak menimbulkan rasa sakit saat
dioleskan sehingga tingkat kenyamanan pengguna dapat meningkat. Gel diharapkan
mampu menyebar dengan mudah tanpa tekanan yang berarti sehingga mudah dioleskan
dan tidak menimbulkan rasa sakit saat dioleskan sehingga tingkat kenyamanan pengguna
dapat meningkat (Garg, 2002 dalam Dewi dkk, 2010).
6. Daya serap lotion yang sekarang beredar dipasaran sudah cukup baik, namun untuk
sebagian merk tertentu daya serap masih rendah. Oleh karena itu diperlukan inovasi baru
lotion anti nyamuk yang memiliki daya serap tinggi pada kulit. Losion adalah emulsi cair
yang terdiri dari fase minyak dan fase air yang distabilkan oleh emulgator, mengandung
satu atau lebih bahan aktif di dalamnya. Losion dimaksudkan untuk pemakaian luar kulit
sebagai pelindung. Konsistensi yang berbentuk cair memungkinkan pemakaian yang
cepat dan merata pada permukaan kulit, sehingga mudah menyebar dan dapat segera

14
kering setelah pengolesan serta meninggalkan lapisan tipis pada permukaan kulit
(Lachman dkk, 1994 dalam Katadi dkk, 2015).
7. Aroma produk lotion yang sekarang ini beredar dipasaran sudah sesuai dengan keinginan
konsumen, apabila dilakukan inovasi menggunakan daun nilam maupun aroma lain
seperti mint, coklat, greentea, vanilla dan parfum konsumen juga mau mencobanya.
Namun konsumen mengingkan tingkat aroma lotion tidak terlalu kuat. Aroma dari lotion
merupakan faktor penting dalam mengusir nyamuk. Nyamuk akan cenderung menghindar
apabila mencium bau yang tidak disukainya. Aroma ekstrak tanaman dapat menutupi bau
tubuh manusia sehingga mengganggu kemampuan nyamuk untuk mendeteksi manusia
(Widawati, 2016).
8. Warna produk lotion yang ada dipasaran sudah sesuai dengan permintaan pelanggan,
namun pelanggan juga mengharapkan warna lotion yang disesuaikan dengan aromanya.
Pemilihan warna lotion yang menarik membuat konsumen tertarik untuk membeli. Warna
yang cerah dapat digunakan untuk menarik perhatian, menyampaikan makna dan
mempengaruhi konsumsi. Penerapan warna yang sesuai dengan preferensi konsumen
akan membuat konsumen tertarik dan mencoba sebuah produk (Hawkins dan
Mothersbaugh 2010 dalam Sugianto dan Sugiono, 2013).
9. Khasiat tambahan yang diinginkan pada produk lotion anti nyamuk yaitu mengandung
whitetening (pemutih), melembabkan dan melembutkan kulit. Selain itu konsumen juga
menginginkan khasiat lotion sebagai aromaterapi. Dalam pembuatan sediaan kosmetik
losion anti nyamuk, minyak atsiri tanaman anti nyamuk digunakan sebagai komponen
bahan aktif, selain itu juga ditambahkan bahan lain yang berfungsi sebagai pelembab
yang bersumber dari gel atau ekstrak tanaman (Utomo dan Nana, 2014).
10. Harga yang diinginkan konsumen untuk produk lotion kemasan botol 80 ml sebesar Rp.
5000 Rp. 15.000 dan untuk kemasan sachet 8 gr sebesar Rp. 300- Rp. 3000. Harga
menjadi faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam membeli produk. Konsumen
menjadikan harga sebagai tolok ukur dari kualitas produk yang dijual. Konsumen pasti
puas apabila kualitas produk yang dibeli memiliki harga yang bersahabat dan terjangkau.
Kualitas produk dan harga merupakan hal terpenting dari pelayanan yang diberikan
terhadap konsumennya dan berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen (Hoon,
2010 dalam Sugianto dan Sugiono, 2015).

15
BAB III
KONSEP PRODUK

3.1 Konsep Produk (Spesifikasi Produk)


Tabel 5. Spesifikasi Produk
No Atribut SPESIFIKASI
1 Volume produk Tube 80 ml

2 Kemasan produk Kemasan lotion anti nyamuk sachet dan botol (mudah dibawa)

3 Kualitas produk Ampuh mengusir nyamuk dengan ketahanan yang perlu


ditambah yaitu selama 8-12 jam

4 Efek sanping Tidak ada efek samping (tidak lengket dan tidak menyebabkan
iritasi)

5 Tekstur Tekstur yang halus dan kental (tidak mudah tumpah)

6 Daya Serap Mudah menyerap di kulit

7 Aroma Aroma daun nilam tapi yang ringan

8 Warna Warna lotion anti nyamuk berwarna putih (jika ditambah


ekstrak daun nilam akan nampak putih kehijauan)

9 Khasiat Melembabkan, whitening dan melembutkan kulit


Tambahan
10 Harga Harga lotion anti nyamuk untuk tube dengan volume 80ml Rp
5000 Rp 10000

Lotion anti nyamuk beraroma daun nilam yang akan dibuat sesuai dengan keinginan
pelanggan yaitu aroma daun nilam namun yang tidak terlalu kuat atau ringan. Kemudian
volume sebanyak 80ml sesuai yang ada dipasaran yang kemudian dikemas dengan
menggunakan tube sehingga mudah dibawa. Kemudian untuk kualitas produk lotion anti
nyamuk ampuh untuk menghindari gigitan nyamuk selama 8-12 jam serta tidak memiliki
efek samping seperti menimbulkan iritasi dikulit. Teksturnya berbentuk cream yang halus,
kental agar tidak mudah tumpah saat digunakan, selain itu lotion anti nyamuk ini memiliki
daya serap yang cepat. Warna dari cream lotion anti nyamuk ini bewarna putih, karena jika
bewarna sesuai dengan aroma produk maka konsumen cenderung berpikir diberi bewarna.
Namun jika ditambah ekstrak daun nilam akan nampak putih kehijauan. Selain itu lotion anti
nyamuk daun nilam ini juga mempunyai khasiat tambahan yaitu untuk memutihkan,
melembabkan dan melembutkan kulit. Untuk harga dengan kemasan tube sekitar Rp 10000.

16
3.2 Standar Produksi

Uji kemurnian dilakukan untuk mengetahui mutu dari minyak nilam yang akan
digunakan, parameter mutu minyak nilam antara lain adalah warna, bobot jenis, indeks bias
dan kadar patchouli alkohol. Dilihat secara visual minyak atsiri nilam berwarna kuning muda-
coklat kemerahan dan berbau khas nilam, sesuai dengan standar mutu minyak atsiri menurut
SNI 06-2338-2006. Hasil uji kemurnian minyak atsiri nilam tercantum pada tabel berikut:
Tabel 6. Uji Kemurnian

Dari hasil uji kemurnian diperoleh indeks bias 1,510 nD memenuhi range SNI. Pada
uji bobot jenis didapatkan hasil 0,959 g/cm3 menunjukkan bahwa minyak atsiri nilam
memenuhi range standar mutu minyak atsiri nilam berdasarkan SNI. Uji kandungan patchouli
alkohol dengan menggunakan GC didapatkan 29,20%, jika berdasarkan standar SNI
kandungan patchouli alkohol yang ada dalam minyak atsiri nilam kurang memenuhi standar
mutu yaitu minimal 30%. Kadar patchouli alkohol yang masih rendah <30%, disebabkan
karena penanganan bahan baku pasca panen sebelum proses penyulingan belum baik. Proses
penyulingannya belum optimal, peralatan dan cara penyulingannya masih sederhana. Daerah
asal bahan baku juga dapat mempengaruhi kadar patchouli alkohol di dalam minyak nilam
(Aisyiah, et al., 2010). Uji pH atau derajat keasaman lotion dilakukan untuk melihat
keberterimaan kulit terhadap sediaan, range pH yang dapat diterima kulit menurut SNI 16-
4946.1-1998 berkisar antara 4,5-8.
Sediaan lotion anti nyamuk memenuhi persyaratan aman secara mikrobiologis karena
cemaran bakteri <106 koloni/mL dan pertumbuhan jamur <104 koloni/mL pada semua
sediaan. Hal ini menacu pada ketetapan Depkes RI dengan nilan standar SNI yang
menyatakan bahwa standar batas cemaran mikroba adalah <104 koloni/mL utuk bakteri dan
<104 koloni/mL untuk jamur (Kardinan, 2007).
Selama ini, lotion anti nyamuk dalam bentuk 'lotion' menggunakan DEET (N-
Diethyl-meta-toluamide) sebagai pestisida. Pestisida ini merupakan senyawa bahwa pestisida
ini rawan menyebabkan penggunanya terserang penyakit kanker. Zat aktif Diethyltoluamide
(DEET juga berefek mengiritasi kulit dan berbahaya bila mengenai selaput lendir tubuh atau
permukaan kulit yang terluka. Senyawa kimia ini kuat, bahkan bisa menghancurkan
plastik. Oleh sebab itu, sangat tidak aman untuk digunakan. Daya sebar cream lotion
anti nyamuk yang sesuai standar adalah 50-70 mm menunjukkan konsistensi semifluid yang
17
sangat nyaman dalam penggunaan. Pengujian pH cream dilakukan untuk mengetahui pH
cream yang dihasilkan dalam produksi lotion anti nyamuk. Derajat keasaman (pH) diuji
dengan pH digital. Sediaan cream harus memiliki pH yang sesuai dengan nilai standar pH
kulit yaitu 4-6,5, agar tidak mengiritasi kulit saat digunakan (Widajat, 2008).
Pengujian daya lekat cream dilakukan uuntuk mengetahui ikatan antara cream dengan
kulit. Pengujian daya lekat cream dilakukan menggunakan rheoviskometer RWK Modifikasi.
Semakin tinggi daya lekat cream maka ikatan antara cream dengan kulit semakin baik
sehingga absorbsi obat oleh kulit akan semakin tinggi. Sebaliknya jika ikatan antara cream
dengan kulit kurang optimal obat akan mudah terlepas dari kulit. Adapun syarat waktu sesuai
standar daya lekat yang baik adalah tidak kurang dari 4 detik cream yang memiliki pH terlalu
asam akan menimbulkan iritasi kulit pada saat digunakan sedangkan pH cream yang terlalu
basa akan menyebabkan kulit kering (Kardinan dan Dhalimi, 2010).

3.3 Bahan Baku Dan Bahan Pembantu


Lotion merupakan sediaan kosmetik golongan emolien (pelembut) yang mengandung
banyak air. Penelitian tentang skin lotion dengan bahan tambahan karaginan sebagai
stabilisator, bahan pengental, pengemulsi dan humektan sehingga dapat mempertahankan
kelembutan dan kelembapan kulit. Penggunaan karaginan dalam formulasi menyebabkan
produk skin lotion menjadi tidak terlalu lengket dan menjadikan kesan kulit terasa lembab.
Pada lotion dapat ditambahkan antioksidan yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya
efek buruk seperti kulit menjadi kering maupun keriput (Purwaningsih dkk, 2014).
Adapun untuk bahan baku dan bahan pembantu dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 7. Bahan Baku dan Bahan Pembantu Pembuatan Lotion

Bahan Baku/Utama Fungsi Bahan Pembantu Fungsi


Ekstrak Daun Nilam Zat aktif Parafin cair Fase Minyak
Asam Stearat Pengemulsi Gliserin Bahan Pembantu
emulsifying agent Pengawet, Pelarut
Karaginan Pelembut Asam benzoat Pengawet
Pelembab Parfum Parfum
Triethanolamin Penetral/Penstabil
Aquades Pelarut

18
Bahan Utama :
- Ekstrak daun nilam: Sebagai zat aktif. Karena mengandung senyawa senyawa seperti
bahan metabolit yaitu saponin, flavonoid, sesquiterpen dan Patchaouli alcohol yang
mampu mengusir nyamuk.
- Asam strearat: Sebagai pengelmusi atau emulsifying agent. Serta sebagai thickening
(kekentalan) pada pembuatan lotion. Pada emulsifying agent berperan sebagai
surfaktan, akan mempengaruhi sifat fisis dan kestabilan lotion.
- Karaginan: Sebagai pelembut/emollient dan juga sebagai pelembab.
- Triethanolamin: Sebagai Penetral ataupun penstabil
Bahan Pembantu
- Paraffin Cair: Merupakan fase minyak (membantu dalam kelarutan).
- Gliserin: Sebagai Bahan pembantu dan pengawet.
- Asam Bezoat: Digunakan sebagai pengawet pula tapi tidak dalam jumlah besar karena
dapat menyebabkan keracunan maupun dampak iritasi pada kulit.
- Parfum: Apabila dibutuhkan untuk memberikan aroma tambahan dalam pembuatan
lotion anti nyamuk.. Parfum atau Penambahan pewangi pada produk merupakan upaya
agar produk mendapatkan tanggapan yang positif.
- Aquades: Digunakan sebagai pelarut.

3.4 Desain Kemasan


Berdasarkan spesifikasi produk yang sudah dibuat, lotion anti nyamuk menggunakan
kemasan dalam bentuk tube. Dipilih nama NILAM karena mudah di ingat oleh konsumen.
Kemasan tube sendiri adalah kemasan ringan yang biasanya digunakan untuk produk yang
setengah cair seperti odol atau lem. Sedangkan produk NILAM sendiri berbentuk lotion.
Tube bisa terbuat dari alumunium atau plastik. Untuk kemasan tube yang akan digunakan
untuk wadah lotion anti nyamuk NILAM terbuat dari plastic. Keunggulannya adalah isinya
tidak mudah tumpah sehingga lebih praktis dan higienis. Jika ingin menggunakan lotion anti
nyamuk hanya perlu menekan bagian badan tube sampai lotion keluar, sehingga memudahkan
konsumen pada penggunaan dan penyimpanan. Kemasan tube merupakan kemasan paling
aman digunakan untuk produk kosmetik, selain dari single-dose product atau yang hanya
sekali pakai. Dengan kemasan tube ini, kontaminasi dengan udara atau polusi di sekitar bisa
diminalisasi sehingga tak mengganggu isi dari produk. Hal ini penting, terlebih bagi
konsumen yang memiliki kondisi kulit sangat sensitif untuk menggunakan produk yang
benar-benar masih terjaga kesterilannya.
Kemasan tube ini terdiri dari dua bagian yakni bagian tutup dan bagian badan. Pada
bagian tutup produk NILAM tampil dengan warna orange. Bagian tutup ini sangat bagus
19
karena mudah ditutup dan tidak sulit untuk dibuka, sehingga aman bagi produk agar tidak
mudah tumpah. Sedangkan pada bagian badan tampil dengan corak warna biru dan putih.
Pada bagian badan kemasan tube ini beberapa informasi ditampilkan dengan menarik, serta
bagian badan ini dapat menampung 80ml. Tampilan dari kemasan produk NYIRIH ini
dilengkapi dengan beberapa informasi. Seperti halnya pertunjuk penggunaan, peringatan,
produsen, barcode, dan juga label halal.

Gambar 4. Kemasan tampak depan Gambar 5. Kemasan Tampak belakang

20
BAB IV

DESAIN PROSES

4.1 Flow Sheet


As. Staearat 2 ml dan Parafin
Ekstrak Daun Nilam 16 ml , Glicerin 4 ml, TEA 0,8 ml dan
5,6 ml
Air 60 ml

Erlenmeyer Dimasukkan
Karaginan 0,8 ml
dilarutkan dengan aquades Dimasukkan
40 ml (Larutan Karaginan)
Diaduk dan dipanaskan pada suhu 50 oC
selama 10-15 menit
Diaduk dan dipanaskan pada suhu 50 oC
selama 10-15 menit

Dicampur pada suhu 50 oC

Diaduk hingga suhu 40oC selama 30 menit dan


pendinginan hingga suhu 35oC selama 10 menit

Asam Benzoat 0,16 ml Dicampur dan diaduk selama 1 menit

Dikemas

Lotion Anti Nyamuk dalam


Kemasan 80 ml

4.2 Rencana Kerja Laboratorium


Alat yang digunakan dalam pembuatan lotion yaitu erlenmeyer, hot plate stirer, pengaduk,
termometer. Erlenmeyer digunakan untuk menghomogenkan larutan yang akan digunakan
dalam pembuatan lotion. Hot and Plate stirer digunakan untuk memanaskan larutan.
Pengaduk untuk memudahkan dalam menghomogenkan larutan agar lebih tercampur merata.
Termometer digunakan untuk memantau suhu dalam menghomogenkan larutan (Dewi, 2014).
Menurut Dewi (2014) formulasi bahan penyusun dan konsentrasi dalam pembuatan
lotion anti nyamuk adalah sebagai berikut :

21
Tabel 8. Bahan Penyusun
Bahan Formula I (%) Formula II (%) Formula III (%)
Ekstrak daun nilam 10 15 20
Asam Stearat 2,5 2,5 2,5
Karaginan 1 1 1
Parafin cair 7 7 7
Glicerin 5 5 5
Triethanolamin 1 1 1
Asam benzoat 0,2 0,2 0,2
Parfum Secukupnya Secukupnya Secukupnya
Aquadest Ad 100 Ad 100 Ad 100
Langkah langkah dalam pembuatan lotion yaitu pertama bahan bahan yang termasuk
fase minyak seperti asam stearat dan parafin cair dimasukkan ke dalam erlenmayer.
Kemudian didalam wadah terpisah karaginan yang digunakan terlebih dahulu dilarutkan
kedalam beberapa bagian air sebelem dicampurkan kedalam fase air. Kemudian bahan
bahan yang termasuk fase air seperti ekstrak kulit manggis, gliserin, TEA, larutan karaginan
dan sisa air dicampurkan. Sediaan 1 dan 2 dipanaskan dan diaduk pada suhu 500c selama 10
15 menit secara terpisah hingga homogen. Sediaan yang telah homogen tersebut dicampur
dan diaduk dengan pengaduk. Proses pencampuran kedua sediaan yang berbeda tersebut
dilakukan pada suhu 500c. Proses pengadukan dilakukan hingga kedua sediaan homogen dan
mencapai suhu 400c (sediaan 3). Pengawet (asam benzoat) dan parfum (minyak tulip)
dimasukkan kedalam sediaan 3 pada suhu 350c kemudian dilakukan pengadukan 1
menit(Dewi, 2014).

22
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Yuliani et al., 2010.Peningkatan Kadar Patchouli Alkohol Minyak Nilam


(Pogostemon cablin ) dengan Menggunakan Membran Selulosa Asetat.
Agritech. 30 (3) : 184-191
Armandhani, H dan Putu G.S. 2012. Analisis Perbandingan Brand Equity Produk Obat
Anti Nyamuk Oles Merek Autan Dengan Merek Soffell Di Pasaran. Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana. Bali.
Dewi, N.L., Rahmi, N., Sri, H. 2010. Formulasi Gel Antinyamuk Minyak Atsiri Batang
Sereh Wangi (Cymbopogan nardus, L. Rendle). Jurnal Ilmu Farmasi. Vol 1(16) :7-18
Gandahusada, S., Illahuda, H.D. & Pribadi, W. 1998. Parasitologi Kedokteran, Edisi
Ketiga. Balai Penerbit FK UI. Jakarta.
Kardinan, A., & Dhalimi, A. (2010). Potensi Adas (Foeniculum vulgare) sebagai Bahan
Aktif Lotion Anti Nyamuk Demam Berdarah (Aedes aegypti). Bul. Littro ,
21(1), 61-68.
Kardinan, Agus. 2007. Potensi Selasih Sebagai Repellent Terhadap Nyamuk Aedes
aegypti. Jurnal Littri 13(2): 39-43.
Katadi, S., Ahmad, Z., Suryani, Rini, H. 2015. Formulasi Losion Antinyamuk Dengan Zat
Aktif Minyak Atsiri Lantana cemara Linn. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian
Indonesia. Vol 1(16) :1-4
Lestari, M.I., 2013, Dietiltoluamida Bahan Aktif Repellent yang Efektif dan Aman Bagi
Travellers. E-Jurnal Medika Udayana. 2(10) : 1721-1732.
Moeljanto, D. R dan Mulyono. 2003. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih. Bandung:
Agromedia Pustaka.
Palupi, D., dan Teguh. 2008. Advertising That Sells : Strategi Sukses Membawa Merek
Anda Menjadi Pemimpin Pasar. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Parwanta,I Made O.A, Sri Rahayu S, I Made S. 2011. Aktivitas Larvasida Minyak Atsiri
Pada Daun Sirih (Piper Betle Linn) Terhadap Larva Nyamuk Aedes Aegypti.
JURNAL KIMIA. 5(1) : 88-93.
Pratiwi, Fransisca N. 2014. Pengaruh Minyak Jahe Sebagai Fragrance Oil Terhadap
Sifat Fisik Sabun Batang Transparan Minyak Jahe. Universitas Sanata
Dharma.
Purnomo, H. 2011. Pengantar Teknik Industri Edisi Kedua. Graha Ilmu. Yogyakarta.

23
Purwaningsih Sri, Ella S, Tika A.B. 2014. Formulasi skin lotion dengan penambahan
karagenan dan antioksidan alami dari Rhizophora mucronata Lamk. Jurnal
Akuatika Vol 5 (1) : 55 62.
Rahardjo, C.R. 2016. Faktor Yang Menjadi Preferensi Konsumen Dalam Membeli
Produk Frozen Food. Jurnal Managemen dan Star-Up Bisnis. Vol 1(1): 32-43
Sugianto, J dan Sugiono, S. 2013. Analisis Pengaruh Service Quality, Food Quality, Dan
Price Terhadap Kepuasan Pelanggan Restoran Yong Ho Surabaya. Jurnal
Manajemen Pemasaran. Vol 1(2): 1-10
Utomo, P.P, dan Nana, S. 2014. Perbandingan Daya Proteksi Lotion Anti Nyamuk Dari
Berberapa Jenis Minyak Atsiri Tanaman Pengusir Nyamuk. Jurnal Biopropal
Industri. Vol 5(2) :79-84
Wahyono, I dan Oktarinda, W, M. 2016. Penggunaan Obat Nyamuk dan Pencegahan
Demam Berdarah di DKI Jakarta dan Depok. Jurnal Epidemiologi Kesehatan
Indonesia. 1(1) : 35-40

Wahyuni, Dwi. 2016. Toksisitas Ekstrak Tanaman Sebagai Bahan Dasar Biopestidsida
Baru Pembasmi Larva Nyamuk Aedes Aegypti (Ekstrak Daun Sirih, Ekstrak
Biji Pepaya, Dan Ekstrak Biji Srikaya) Berdasarkan Hasil Penelitian. Media
Nusa Creative. Malang.
Widajat. M, Sudjari, & Putri. R.W.D. 2008. Dosis insektisida ekstrak daun sirih (Piper
betle) terhadap Culex sp dengan potensi 50%., Vol. 34 No. 5, Juni, page 322.
Medika
Widawati, M. 2014. Sediaan Lotion Minyak Atsiri Piper betle L. Dengan Penambahan
Minyak Nilam Sebagai Repelan Nyamuk Aedes Aegypti. Jurnal Balaba. Vol
10(2): 77-82
Yana, Y dan Sri, R. 2017. Analisis Spasial Faktor Lingkungan Dan Distribusi Kasus
Deman Berdarah Dangue. Jurnal HIGEIA. 1(3) : 106-116

24

Anda mungkin juga menyukai