Anda di halaman 1dari 7

a.

Media Boneka Tangan

Boneka merupakan benda tiruan dari bentuk manusia

dan atau binatang. Daryanto (2013) mengklasifikasikan boneka

menjadi lima jenis sebagai berikut:

1) Boneka jari, dimainkan dengan jari tangan

2) Boneka tangan, satu tangan memainkan satu boneka

3) Boneka tongkat seperti wayang-wayangan

4) Boneka tali (marionet), cara menggerakkan melalui tali yang

menghubungkan kepala, tangan, dan kaki

5) Boneka bayang-bayang (shadow puppet), dimainkan dengan cara

Mempertontonkan gerak bayang-bayangnya.

Kelebihan menggunakan boneka sebagai media pembelajaran menurut

Daryanto (2013) adalah sebagai berikut.

1) Efisien terhadap waktu, tempat, biaya, dan persiapan.

2) Tidak memerlukan keterampilan yang rumit.

3) Dapat mengembangkan imajinasi dan aktivitas anak dalam suasana

gembira.
MEDIA BONEKA TANGAN
Diposkan oleh Muchammad Abdulloh di Wednesday, October 31, 2012 Label: Media Boneka Tangan., Pustaka, Skripsi

Pengertian media boneka tangan.


Istilah media sangat populer dalam bidang komunikasi. Proses pembelajaran pada dasarnya juga

termasuk di dalamnya karena proses tersebut ada komunikan, komunikator, dan media komunikasi. Ada
berbagai pendapat ahli mengenai media pembelajaran. Gagne dan briggs dan (Arsyad: 2000)
menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran yang antara lain terdiri atas: buku, tipe, recorder, film, foto,

grafik, kaset video kamera, televisi, komputer dan lain-lain. Jadi, media adalah komponen sumber
belajar atau peralatan fisik yang mengandung materi pembelajaran di lingkungan yang dapat
merangsang siswa untuk belajar.

Adapun media boneka yang dimaksud dalam makalah ini adalah boneka dijadikan sebagai media atau
alat bantu yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran. Jenis boneka yang digunakan adalah
boneka tangan yang terbuat dari potongan kain.

Pengertian boneka tangan adalah boneka yang ukurannya lebih besar dari boneka jari dan bisa
dimasukkan ke tangan. Jari tangan bisa dijadikan pendukung gerakan tangan dan kepala boneka
(Gunarti, 2010: 5.20)
.
Jadi pengertian media boneka tangan adalah boneka dijadikan sebagai media atau alat bantu yang
digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran, yang ukurannya lebih besar dari boneka jari dan bisa
dimasukkan ke tangan.
Ada baiknya kita memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan kegiatan bercerita
menggunakan boneka tangan, seperti hal-hal berikut ini:
Hendaknya guru/ pencerita hafal isi cerita.
Ada baiknya menggunakan skenario cerita.
Latihlah suara agar dapat memiliki beragam karakter suara yang dibutuhkan dalam bercerita. Misal
suara anak-anak, suara nenek-nenek, suara ibu-ibu, suara binatang dan lain-lain.
Gunakan boneka yang menarik dan sesuai dengan dunia anak serta mudah dimainkan oleh guru
atau orang tua maupun anak-anak.
Boneka yang digunakan bisa lebih dari satu, dengan jumlah maksimal 8 buah dengan bentuk yang
berlainan agar siswa tidak kesulitan menghafal tokoh cerita.
Apabila menggunakan satu boneka, maka percakapan atau cerita dilakukan antara anak dengan
boneka yang disuarakan oleh guru.
Apabila menggunakan dua boneka maka percakapan atau alur cerita dilakukan oleh kedua boneka
tersebut yang disuarakan oleh guru atau orang tua dengan karakter suara yang berbeda. Anak
menyimak percakapan dan jalan cerita yang disajikan.
Penggunaan lebih dari dua boneka maka percakapan atau alur cerita dilakukan oleh kedua boneka
tersebut yang disuarakan oleh guru atau orang tua dengan karakter suara yang berbeda. Agar jalan
cerita terdengar indah, dipermanis dengan alunan musik (Gunarti, 2010).

Mencermati paparan di atas yang paling penting dari penggunaan boneka tangan dalam kegiatan
pembelajaran adalah setiap anak memperoleh pengalaman baru untuk meningkatkan kemampuan

dalam keterampilan berbicara.

Keuntungan penggunaan boneka dalam menyampaikan pembelajaran.


Boneka sebagai media cerita memiliki banyak kelebihan dan keuntungan. Anak-anak pada umumnya

menyukai boneka, sehingga cerita yang dituturkan lewat karakter boneka jelas akan mengundang
minat dan perhatiannya. Anak-anak juga bisa terlibat dalam permainan boneka dengan ikut memainkan
boneka. Hal ini berarti, boneka bisa menjadi pengalih perhatian anak sekaligus media untuk
berekspresi atau menyatakan perasaannya. Bahkan boneka bisa mendorong tumbuhnya fantasi

atau imajinasi anak (Gunawan, 2010).

Dari teori diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa, boneka tangan berfungsi sebagai media
perantara yang digunakan untuk melibatkan anak kedalam cerita yang sedang disampaikan agar anak
mampu menangkap isi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Dengan media boneka tangan anak
tertarik untuk berimajinasi, kemudian berusaha mencari kosa kata yang tepat untuk mengungkapkan
ide yang ada pada diri mereka.

------------------------------------------------------------------------------------------

Sumber
Arsyad, Azhar. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Gunarti, W. (2010). Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Anak Usia Dini. Jakarta.
Universitas Terbuka.
Gunawan, T.. (2010). Mendongeng Dengan Boneka. Jakarta: Penerbit Sarana Bobo
Boneka sebagai media
BONEKA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Secara khusus pengertian mengenai boneka ialah tiruan bentuk manusia dan bentuk
binatang. Jadi sebenarnya boneka merupakan salah satu model perbandingan. Dalam
penggunaan boneka dimanfaatkan sebagai media pembelajaran dengan cara dimainkan dalam
sandiwara boneka. Sejak tahun 1940-an pemakaian boneka ebagai media pendidikan menjadi
populer dan banyak digunakan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan di Amerika. Di Eropa
seni pembuatan boneka telah sangat tua dan sangat populer serta lebih tinggi tingkat
keahliannya dibandingkan di Amerika. Untuk keperluan sekolah dapat dibuat boneka yang
disesuaikan dengan cerita-cerita jaman sekarang. Untuk tiap daerah pembuatan boneka ini
disesuaikan dengan keadaan daerah masing-masing.
Fungsi boneka adalah selain sebagai media pembelajaran,boneka juga sebagai perantara alat
komunikasi,menangkap daya pikir anak,mengembangkan daya visualnya serta anak dapat
berimajinasi dengan senangnya dia belajar.
Macam-macam Boneka:
A.Boneka jari
Boneka ini dibuat dengan alat, sesuai dengan namanya boneka ini dimainkan dengan
menggunakan jari tangan. Kepala boneka diletakkan pada ujung jari kita/ dalam.
B.Boneka Tangan
Disebut boneka tangan, karena boneka ini hanya terdiri dari kepala dan dua tangan saja,
sedangkan bagian badan dan kakinya hanya merupakan baju yang akan menutup lengan orang
yang memainkannya.
C.Boneka Tongkat
Untuk keperluan penggunaan boneka tongkat sebagai media pendidikan/ pembelajaran di
sekolah, maka tokoh-tokohnya dibuat sesuai dengan keadaan sekarang.
D.Boneka Tali
Boneka tali atau Marionet banyak dipakai dinegara barat. Boneka tali bagian kepala, tangan,
dan kaki dapat digerak-gerakkan menurut kehendak kita/dalangnya
E.Boneka Bayang-bayang
Boneka bayang-bayang (Sadhow Puppet) adalah jenis boneka yang cara memainkannya
dengan mempertontonkan gerak bayang-bayang dari boneka tersebut. Namun untuk keperluan
sekolah, wayang semacam ini dirasakan kurang efektif, karena untuk memainkan boneka ini
diperlukan ruangan gelap/tertutup. lagi pula diperlukan lampu untuk membuat bayang-bayang
layar.
Keuntungan Penggunaan Boneka:
1) Tidak memerlukan,banyak tempat, waktu yang banyak, biaya dan persiapan yang terlalu
rumit.
2) Tidak menuntut keterampilan yang rumit bagi yang akan memainkannya.
3) Dapat mengembangkan imajinasi anak, mempertinggi keaktifan dan menambah suasana
gembira.
Petunjuk Penggunaan Boneka sebagai Media Pembelajaran:
Rumusan tujuan pembelajaran dengan jelas, buatlah naskah sandiwara yang akan
dimainkan secara terperinci,permainan boneka mementingkan gerak dari pada kata,permainan
boneka jangan terlalu lama, kira-kira 10 sampai 15 menit, hendaknya sandiwara diselingi dengan
nyanyian, kalau perlu penonton diajak bernyanyi bersama-sama, isi cerita hendaknya sesuai
dengan umur dan kemampuan serta daya imajinasi anak-anak yang menonton, selesai
permainan sandiwara boneka , hendaknya diadakan kegiatan lanjutan seperti tanya-jawab,
diskusi atau menceritakan kembali tentang isi cerita yang disajikan, jika memungkinkan,akan
lebih baik lagi jika kita memberi kesempatan kepada anak-anak untuk
memainkannya. https://enypurwati.wordpress.com/2013/07/08/nama-eny-purwatinpm-
1574prodi/ 27 oktober 2015 18.15
Pengertian media boneka tangan.
Istilah media sangat populer dalam bidang komunikasi. Proses pembelajaran pada
dasarnya juga termasuk di dalamnya karena proses tersebut ada komunikan,
komunikator, dan media komunikasi. Ada berbagai pendapat ahli mengenai media
pembelajaran. Gagne dan briggs dan (Arsyad: 2000) menyatakan bahwa media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran yang antara lain terdiri atas: buku, tipe, recorder, film, foto, grafik,
kaset video kamera, televisi, komputer dan lain-lain. Jadi, media adalah komponen
sumber belajar atau peralatan fisik yang mengandung materi pembelajaran di
lingkungan yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Adapun media boneka yang dimaksud dalam makalah ini adalah boneka dijadikan
sebagai media atau alat bantu yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran.
Jenis boneka yang digunakan adalah boneka tangan yang terbuat dari potongan
kain.

Pengertian boneka tangan adalah boneka yang ukurannya lebih besar dari boneka
jari dan bisa dimasukkan ke tangan. Jari tangan bisa dijadikan pendukung gerakan
tangan dan kepala boneka (Gunarti, 2010: 5.20).
Jadi pengertian media boneka tangan adalah boneka dijadikan sebagai media atau
alat bantu yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran, yang ukurannya
lebih besar dari boneka jari dan bisa dimasukkan ke tangan.

Ada baiknya kita memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan


kegiatan bercerita menggunakan boneka tangan, seperti hal-hal berikut ini:
Hendaknya guru/ pencerita hafal isi cerita.
Ada baiknya menggunakan skenario cerita.
Latihlah suara agar dapat memiliki beragam karakter suara yang dibutuhkan dalam
bercerita. Misal suara anak-anak, suara nenek-nenek, suara ibu-ibu, suara binatang
dan lain-lain.
Gunakan boneka yang menarik dan sesuai dengan dunia anak serta mudah
dimainkan oleh guru atau orang tua maupun anak-anak.
Boneka yang digunakan bisa lebih dari satu, dengan jumlah maksimal 8 buah
dengan bentuk yang berlainan agar siswa tidak kesulitan menghafal tokoh cerita.
Apabila menggunakan satu boneka, maka percakapan atau cerita dilakukan antara
anak dengan boneka yang disuarakan oleh guru.
Apabila menggunakan dua boneka maka percakapan atau alur cerita dilakukan oleh
kedua boneka tersebut yang disuarakan oleh guru atau orang tua dengan karakter
suara yang berbeda. Anak menyimak percakapan dan jalan cerita yang disajikan.
Penggunaan lebih dari dua boneka maka percakapan atau alur cerita dilakukan oleh
kedua boneka tersebut yang disuarakan oleh guru atau orang tua dengan karakter
suara yang berbeda. Agar jalan cerita terdengar indah, dipermanis dengan alunan
musik (Gunarti, 2010).
Mencermati paparan di atas yang paling penting dari penggunaan boneka tangan
dalam kegiatan pembelajaran adalah setiap anak memperoleh pengalaman baru
untuk meningkatkan kemampuan dalam keterampilan berbicara.

Keuntungan penggunaan boneka dalam menyampaikan pembelajaran.


Boneka sebagai media cerita memiliki banyak kelebihan dan keuntungan. Anak-
anak pada umumnya menyukai boneka, sehingga cerita yang dituturkan lewat
karakter boneka jelas akan mengundang minat dan perhatiannya. Anak-anak juga
bisa terlibat dalam permainan boneka dengan ikut memainkan boneka. Hal ini
berarti, boneka bisa menjadi pengalih perhatian anak sekaligus media untuk
berekspresi atau menyatakan perasaannya. Bahkan boneka bisa mendorong
tumbuhnya fantasi atau imajinasi anak (Gunawan, 2010).

Dari teori diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa, boneka tangan berfungsi
sebagai media perantara yang digunakan untuk melibatkan anak kedalam cerita
yang sedang disampaikan agar anak mampu menangkap isi pembelajaran yang
disampaikan oleh guru. Dengan media boneka tangan anak tertarik untuk
berimajinasi, kemudian berusaha mencari kosa kata yang tepat untuk
mengungkapkan ide yang ada pada diri
mereka. http://aaps10.blogspot.co.id/2012/10/media-boneka-tangan.html 27 oct
2015 18.20

Metode Pembelajaran Kreatif dengan


Alat Peraga Boneka Tangan
Scott and Ytreberg (1990) menjelaskan, Their own understanding comes through
hands and eyes and ears. The physical world is dominant at all times.
Salah satu cara agar perhatian anak terpusat pada pembelajaran adalah
penggunaan alat atau media pembelajaran yang efektif . Penggunaan hand puppet
(boneka tangan) menjadi salah satu cara jitu yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran.
Media pembelajaran sangat diperlukan karena berfungsi sebagai alat yang menarik
perhatian dan menumbuhkan minat anak berperan serta dalam proses
pembelajaran. Media pembelajaran juga berfungsi sebagai alat untuk menghindari
verbalisme. Salah satu media pembelajaran dapat menggunakan boneka tangan.
Boneka adalah media yang sangat akrab dengan dunia bermain anak. Menurut
Gallahue (Cahaya, S.I : 2007), bermain adalah suatu aktivitas langsung dan spontan
di mana seorang anak menggunakan orang lain atau benda-benda di sekitarnya
dengan senang, sukarela, dan dengan imajinatif, menggunakan perasaannya,
tangannya, atau seluruh anggota tubuhnya.
Melalui boneka tangan diharapkan anak akan lebih tertarik untuk mencoba
menggunakan dan senang memainkannya secara langsung dengan jari-jari
tangannya. Boneka tangan sangat populer bagi dunia bermain anak. Dengan
menggunakan media boneka tangan diharapkan akan meningkatkan minat anak
membaca.
Contoh penggunaan boneka tangan ketika belajar:
Gunakan hand puppet sebagai model dalam memperkenalkan diri. contoh: Hello
nama saya Sali dan Salikha. . . yuk kita membaca buku Halo Balita. ayah dan
bunda dapat merubah- rubah suara sesuai tokoh agar lebih menarik lagi.
Hand puppet juga dapat digunakan saat ayah dan bunda berdialog dengan anak
baik secara klasikal maupun individual. Berdasarkan pengamatan, anak-anak sangat
senang sekali jika diajak berdialog dengan hand puppet. Dijamin mereka akan
mengacungkan tangan tinggi-tinggi agar diberi kesempatan untuk dekat dengan si
boneka tangan.
Dan akhirnya berilah kesempatan kepada anak untuk memainkan boneka tangan
sambil berdialog dengan ayah dan bunda.
Bagaimana ayah dan bunda? dari ulasan diatas,cukup membuka pikiran tentang
manfaat boneka tangan (alat peraga) dalam proses pembelajaran? Semoga dapat
membuka pikiran dan wawasan.
Sekarang dapat dipahami bersama bawa buku Halo Balita dirancang untuk
mengajak anak belajar menyenangkan. Boneka tangan sali, saliha, dan kumi dapat
digunakan untuk media penceritaan mengenai isi buku Halo Balita. Yuk mulai saat
ini, jadi ayah dan bunda yang super kreatif. biar anak-anak pun jadi kreatif kelak
setelah dewasa, seperti ayah dan bunda. hehe
kalo ayah dan bunda lagi capek cerita pakai boneka tangan, kan ada e pen halo
balita..
gak semua buku bisa di baca pakai e pen.karena buku halo balita di rancang
khusus menggunakan coding sehingga bisa di baca pakai e pen. wuiihh canggih
kan?
yuk ayah dan bunda jangan ragu.. order segera.

Anda mungkin juga menyukai