Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT

OLEH :

ARSELINA RISKI HERDIKA,S.Kep

ELDITYA FRANSISKA,S.Kep

NENCY ALDANY PUTRI,S.Kep

SUCI NILAM SARI,S.Kep

YANA ZAKARIA,S.Kep

YOSHI HERNANDA,S.Kep

PRAKTEK PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Pencegahan Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit


Sasaran : Keluarga dan Pasien
Tempat : Ruang Rawat inap trauma centre RSUP M.Djamil Padang
Hari / Tanggal : Jumat, 10 November 2017
Waktu : Pukul 10.00-10.30 (1 x 30 menit)

A. Latar Belakang Masalah


Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terjadi di rumah sakit. Resiko infeksi nosokomial
selain terjadi pada pasien yang di rawat di rumah sakit dan tenaga medis, dapat juga terjadi
pada keluarga yang menunggui pasien selama di rumah sakit ataupun juga pengunjung
pasien. Pengetahuan tentang pencegahan infeksi dirasa sangat perlu diberikan kepada
keluarga pasien yang sehari-hari berkontak langsung dengan sumber penularan infeksi baik
keluarga yang dirawat ataupun juga daripasien lainnya..
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang diperoleh atau terjadi di rumah sakit (Darmadi,
2008). Infeksi nosokomial dikenal pertama kali pada tahun 1847 oleh Samwelweis dan
hingga saat ini merupakan salah satu penyebab meningkatnya angka kesakitan (morbidity)
dan angka kematian (mortality) di rumah sakit, sehingga dapat menjadi masalah kesehatan
baru, baik di negara berkembang maupun di negara maju. Beberapa kejadian infeksi
nosokomial mungkin tidak menyebabkan kematian pada pasien, akan tetapi ini menjadi
penyebab penting pasien dirawat lebih lama di Rumah Sakit.
Menurut Pendapat Ahli (dikutip dari Kompas, 2009). Infeksi nosokomial menyebabkan
1,5 juta kematian setiap hari di seluruh dunia, 8,7% pasien RS menderita infeksi selama
menjalani perawatan di RS.
Pada penelitian Wardana dan Acang, terjadinya infeksi nosokomial sebesar 18,46% pada
pasien yang dirawat di ruang gawat penyakit dalam RSUP M.Jamil Padang. Infeksi
nosokomial juga dapat dilihat dari banyaknya pengunjung yang sering bolak-balik ke
ruangan sehingga meningkatkan resiko penularan infeksi nosokomial. Banyaknya barang-
barang yang ditumpuk disudut ruangan juga dapat menjadi tempat yang nyaman bagi bakteri
ataupun nyamuk untuk bersarang sehingganya perlu upaya untuk mencegah terjadinya
infeksi nosokomial.
Selama ini paparan terhadap informasi yang diberikan kepada keluarga pasien ataupun
pengunjung lainnya terhadap penularan infeksi ataupun pencegahannya masih belum
optimal, untuk itu dirasa diperlukan suatu penyuluhan dengan tema khusus membahas
tentang infeksi nosokomial.

A. Tujuan
1. Tujuan instruksional Umum
Setelah dilakukan proses penyuluhan kesehatan selama 30 menit diharapkan pasien dan
keluarga atau penunggu pasien mengetahui dan memahami tentang mencegah penularan
sekaligus menghindari infeksi Nosokomial selama berada di Rumah sakit.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan, pasien dan keluarga diharapkan
mampu:
a. Menjelaskan pengertian dari infeksi nosokomial
b. Menjelaskan cara penularan infeksi nosokomial
c. Menjelaskan cara pencegahan infeksi nosokomial dengan enam langkah mencuci
tangan
d. Menjelaskan cara pencegahan infeksi nosokomial dengan menerapkan etika batuk
e. Menjelaskan cara pencegahan infeksi nosokomial dengan penataan lingkungan
f. Menjelaskan dan mendemonstrasikan enam langkah cara mencuci tangan.

B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Enam langkah mencuci tangan, penerapan etika batuk, dan pentaan lingkungan.
2. Metode
Ceramah, demonstrasi dan diskusi/tanya jawab
3. Media
Laptop, infocus, leaflet, dan model
4. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : Jumat, 10 november 2017
Waktu : 10.00-10.30 WIB
Tempat : Ruang rawat inap trauma centre RSUP M.Jamil Padang
5. Pengorganisasian
Penanggung jawaban : Dosen pembimbing klinik dan akademik
Keperawatan Medikal Bedah
Moderator : nency aldany
Pemateri : Suci nilam sari
Fasilitator : arselina riski herdika
Yana zakaria
Yoshi hernanda
Observer : Elditya fransiska

Uraian Tugas

a. Penanggung jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhuan.

b. Moderator
Membuka acara
Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing
Menjelaskan tujuan dan topik
Menjelaskan kontrak waktu
Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri
Mengarahkan alur diskusi
Memimpin jalannya diskusi
Menutup acara
c. Pemateri
Mempresentasikan materi untuk penyuluhan.

d. Fasilitator
Memotivasi peserta untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan
Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari peserta
2. Setting Tempat

Keterangan :

: Pembimbing : Moderator : Peserta

: Pemateri : Fasilitator

C. Materi Penyuluhan
a. Menjelaskan pengertian dari infeksi nosokomial
b. Menjelaskan cara penularan infeksi nosokomial
c. Menjelaskan cara pencegahan infeksi nosokomial dengan enam langkah mencuci
tangan
d. Menjelaskan cara pencegahan infeksi nosokomial dengan menerapkan etika batuk
e. Menjelaskan cara pencegahan infeksi nosokomial dengan penataan lingkungan
f. Menjelaskan dan mendemonstrasikan enam langkah cara mencuci tangan.
D. Kegiatan Penyuluhan
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA METODE
1. Pembukaan Membuka kegiatan dengan Menjawab salam Ceramah
: 5 menit mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri, anggota Mendengarkan Ceramah
Memperhatikan
kelompok dan pembimbing klinik Ceramah

serta akademik
Memperhatikan Ceramah
Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan
diberikan
Kontrak waktu
2. Pelaksanaan
Menggali pengetahuan pasien
Memperhatikan dan Ceramah
: 15 menit tentang pengertian infeksi menjawab pertanyaan
nosokomial yang diajukan

Memberikan reinforcement Memperhatikan Ceramah


positif
Menjelaskan pengertian infeksi Memperhatikan
Ceramah
nosokomial

Menjelaskan cara penularan Ceramah
Memperhatikan
infeksi nosokomial Ceramah

Menjelaskan cara pencegahan
Memperhatikan
infeksi nosokomial dengan enam
langkah mencuci tangan
Menjelaskan cara pencegahan Memperhatikan

infeksi nosokomial dengan


menerapkan etika batuk
Menjelaskan cara pencegahan
infeksi nosokomial dengan Memperhatikan
penataan lingkungan
Menjelaskan dan Demostrasi
Memperhatikan
mendemonstrasikan enam
langkah mencuci tangan

3. Terminasi : Evaluasi:
10 menit Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan Diskusi
tentang pengertian infeksi
nosokomial, cara penularan
infeksi nosokomial, capa
pencegahan infeksi nosokomial,
demonstrasi mencuci tangan.
Memberikan reinforcement Memperhatikan Ceramah
kepada peserta yang dapat
menjawab pertanyaaan

Terminasi:
Mengucapkan terimakasih atas
Mendengarkan
peran serta peserta. Ceramah

Mengucapkan salam penutup Menjawab salam

F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Peserta hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang Rawat Interne wanita
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil
Terdapat sebanyak 60% dari peserta yang hadir mampu menyebutkan pengertian infeksi
nosokomial., cara penularan infeksi nosokomial, pencegahan infeksi nosokomial,
demonstrasi enam langkah cara mencuci tangan.
Lampiran Materi

MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Definisi Infeksi Nosokomial


Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang terjadi di rumah sakit atau infeksi oleh
kuman yang dapat selama berada di rumah sakit. Infeksi nosokomial tidak saja menyangkut
penderita tetapi juga yang kontak dengan rumah sakit termasuk staf rumah sakit,
sukarelawan, pengunjung dan pengantar ataupun keluarga pasien yang menjaga pasien
selama di rumah sakit.
Infeksi Nosokomial adalah infeksi yang didapatkan selama berada dalam tindakan
perawatan dan pengobatan di RS. Contohnya, apabila seorang penjenguk menderita
tuberkulosis (TBC) dan tidak sengaja bersin di depan pasien dengan imunosupresi atau
penurunan daya tahan tubuh, kemudian beberapa hari kemudian setelah dilakukan
pemeriksaan ternyata pasien positif terkena TBC. Hal ini yang disebut infeksi nosokomial.
Penyebaran penyakit yang terjadi di rumah sakit baik dari pasien, keluarga pasien, dan tenaga
kesehatan.
Menurut Pendapat Ahli (dikutip dari Kompas, 2009). Infeksi nosokomial menyebabkan
1,5 juta kematian setiap hari di seluruh dunia, 8,7% pasien RS menderita infeksi selama
menjalani perawatan di RS.
Selama ini paparan terhadap informasi yang diberikan kepada keluarga pasien ataupun
pengunjung lainnya terhadap penularan infeksi ataupun pencegahannya masih belum
optimal, untuk itu dirasa diperlukan suatu penyuluhan dengan tema khusus membahas
tentang infeksi nosokomial.

2. Sumber Dan Cara Penularan Infeksi Nosokomial


Sumber :
1. Hidup
a. Manusia yang menderita suatu penyakit
b. Binatang : kucing, tikus, lalat dan kecoa
2. Mati
a. Debu
b. Air
c. Cairan yang dikeluarkan oleh manusia, seperti : air ludah, nanah, air kencing, darah,
muntahan dan tinja.
Cara Penularan Infeksi Nosokomial
1. Melalui saluran pernafasan (Batuk, Bersin)
2. Melalui saluran pencernaan (muntah, makanan atau minuman yang tercemari kotoran
dari manusia atau binatang)
3. Melalui Kulit (keringat, bersentuhan dengan luka, masukknya darah melalui luka

3. Cara Pencegahan Infeksi Nosokomial


1. Mencuci tangan
a. Pengertian Mencuci Tangan
Mencuci tangan dengan sabun adalah merupakan satu tehnik yang paling
mendasar untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh.
Mencuci tangan adalah kegiatan membersihkan bagian telapak, punggung tangan
dan jari agar bersih dari kotoran dan membunuh kuman penyebab penyakit yang
merugikan kesehatan manusia. Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun
secara bersama-sama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas
kemudian dibilas dibawah aliran air.
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan
debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (DEPKES,2007).
Jadi, pencegahan infeksi dengan mencuci tangan adalah kegiatan membersihkan
seluruh bagian-bagian tangan dimulai dari telapak tangan, punggung tangan, sela-
sela jari dan kuku dengan air bersih dan sabun atau dapat juga dengan
menggunakan handscrub untuk mencegah penyebaran infeksi kuman melalui
tangan.
b. Kapan waktu mencuci tangan
1. Sebelum makan dan sebelum menyiapkan makanan
2. Sebelum dan setelah menyentuh orang sakit
3. Sesudah menggunakan kamar mandi
4. Setelah batuk atau bersin atau membuang ingus
5. Setelah mengganti popok atau pembalut,
6. Sebelum dan setelah mengobati luka
7. Setelah membersihkan atau membuang sampah
8. Setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan

c. Enam langkah cara mencuci tangan


1. Ratakan sabun dengan menggosokkan pada kedua telapak tangan
2. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari, lakukan pada kedua tangan
3. Gosok kedua telapa dan sela-sela jari kedua tangan
4. Gosok punggung jari kedua tangan dengan posisi tangan saling mengunci
5. Gosok ibu jari kiri dengan diputar dalam gengganman tangan kanan, lakukan
juga pada tangan satunya
6. Usapkan ujung jari dan kuku tangan kanan dengan diputar di telapak tangan
kiri, lakukan juga pada tangan satunya kemudian dibilas
2. Menerapkan Etika Batuk Yang Benar
a. Pengertian Batuk
Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan
gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya
lendir, gumpalan darah dan benda asing. Batuk tidak hanya bertujuan untuk
mengeluarkan lendir maupun benda asing tetapi juga disebabkan oleh iritasi jalan
nafas (Djojodibroto, 2012).
b. Kebiasaan batuk yang salah.
a. Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum.
b. Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut atau hidung saat
batuk.
c. Membuang ludah sudah batuk disembarang tempat.
d. Membuang atau meletakkan tissue yang sudah dipakai disembarang tempat.
e. Tidak menggunakan masker saat flu atau batuk
c. Etika Batuk
Alat:

a. Tissue, Kain Lap


b. Sabun dan air
c. Gel pembersih tangan (Handscrub)
Langkah-langkah

1) Tutup hidung dan mulut denganm Menggunakan tisu/saputangan Segera buang


tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah.
2) Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau pencuci tangan
berbasis alkohol.
3) Gunakan masker
d. Pembuangan ludah dan dahak yang benar
Alat :
a. Kaleng atau wadah tertutup/pot sputum
b. air sabun / karbol atau lisol
Prosedur :

1) Isi kaleng/ wadah tertutup/pot sputum dengan cairan sabun / karbol atau lisol.
2) Meludah pada kaleng/ wadah tertutup/pot sputum
3) Tutup wadah dengan rapat setelah batuk
4) Buang dahak kelobang wc atau timbun dalam tanah ditempat yang jauh
keramaian.
5) Cuci tempat penampungan dahak dan cuci tangan

3. Penataan Lingkungan
a. Merapikan barang-barang yang berserakan dan menumpuk di dalam ruangan, karena
akan menimbulkan tempat yang nyaman untuk bersarangnnya nyamuk. Barang-barang
pasien dimasukkan semua ke dalam lemari pasien dan tidak ada yang menumpuk diluar
atau sudut ruangan.
b. Buang sampah atau segala hal yang dihasilkan oleh penderita pada tempatnya, seperti
air ludah atau muntahan punya tempat tersendiri dan langsung dibuang ditempat
sampah khusus yang disediakan RS.
c. Tidak membolehkan anak dibaeah usia 12 tahun berkunjung ke rumah sakit.
Dikarenakan Anak-anak mudah terserang penyakit. Anak-anak rentan terhadap infeksi
karena daya tahan tubuhnya yang lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa.
d. Membatasi pengunjung yang menjenguk pasien di rumah sakit, karena akan
menimbulkan ruangan yang sesak, masuk dengan membawa kuman dari luar rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA

Ditjen PP & PL. (2013). Buku Krida Pengendalian Penyakit Ditjen Pp & Pl . diakses tanggal 26
desember 2013 melalui www.pppl.depkes.go.id

Djojodibroto,R,.D.(2012). Respirologi. Jakarta : EGC.

Gegtries. (2010). Konsep etika batuk. diakses tanggal 26 desember 2013 melalui
http://gegtriee.wordpress.com/2010/10/02/etika-batuk/

Potter&Perry.(2005). Fundamental Keperawatan.Jakarta:EGC

Tjay, T.H & Rahardja K. (2007). Obat-obat penting: khasiat, penggunaan dan efek-efek
sampingnya. Jakarta : Elex Media Komputindo

Anda mungkin juga menyukai