Dokumen - Tips - Laporan Praktikum Epp 2010 PDF
Dokumen - Tips - Laporan Praktikum Epp 2010 PDF
LAPORAN PRAKTIKUM
EKONOMI PERUSAHAAN PETERNAKAN
PETERNAKAN .
DISUSUN OLEH : VI
KELOMPOK
LEMBAR PENGESAHAN
Kelompok :
Fakultas : PETERNAKAN
Menyetujui,
NIP. NIM.
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....i
KATA PENGANTAR.ii
BAB I PENDAHULUAN1
KATA PENGANTAR
5
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
mengatasinya. Hal ini karena mendapatkan bantuan dan kerjasama dari berbagai
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan oleh penulis. Semoga laporan
BAB I
PENDAHULUAN
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.1. Biaya
Biaya tetap dalah biaya yang jumlah totalnya tetap selama periode waktu
tertentu meskipun terjadi perubahan besar dalam total kegiatan atau volume yang
berkaitan dengan biaya tersebut (Foster,1987). Biaya bahan pembantu dan biaya
pernik (supplies) pabrik merupakan biaya overhead pabrik yang termasuk biaya
9
2.2.2. Penerimaan
2.2.3. Pendapatan
Laporan laba rugi adalah suatu bentuk keuangan lain yang berisi berbagai
informasi menyangkut sumber-sumber pendapatan perusahaan, haraga pokok
11
Koperasi dan UKM yaitu untuk rasio lancar minimum sebesar 200%, rasio cepat
minimum 100%, dan rasio posisi kas adalah 40% (Anonim 2005). Namun dalam
ilmu pembelanjaan, menilai lekuiditas tidak hanya dengan uang tunai, tetapi
melihat rasio lekuiditas. Rasio lekuiditas yang umum dipakai current ratio dan
quick ratio.current ratio dihitung denag membagi harta lancer dengan hutang
jangka pendek atau kewajiban jangka pendek, sedangkan Qick Ratio dihitung
dengan mengurangkan unsure persediaan dari harta lancer kemudian
membandingkan sisanya dengan hutang jangka pendek atau kewajiban jangka
pendek suatu perusahaan (Suryawijaya,1987).
antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah
modal perusahaan tersebut (Anonim 2005). Secara umum probelitas atau
rentabilitas diartikan sebagai kemampuan perusahaan untuk dapat menghasilkan
laba dengan modal tertentu. Atau kata lain rentabilitas dalah efisiensi usaha
perusahaan. Rentabilitas berkaitan dengan berbagai kebijakan yang diambil.
Rentabilitas menggambarkan akibat yang timbul akaibat kebijakan lekuiditas,
kebijakan hutang perusahaan dan kebijakan aktiva perusahaan
(Suryawijaya,1987).
ROI merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur
profitabilitas perusahaan, yaitu dengan membandingkan antara keuntungan atau
laba dari kegiatan pokok perusahaan dengan jumlah aktiva yang digunakan untuk
menghasilkan keuntungan (Munawir, 2002). Return on investment atau ROI
merupakan suatu metode untuk mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh
dari penanaman investasi, tanpa memperhatikan nilai waktu uang. ROI dihitung
dengan membandingkan antara rata-rata keuntungan bersih dengan
investasi (Rahardja, 1988).
BAB III
METODELOGI
Rumus Payback Period jika arus kas dari suatu rencana investasi/proyek
berbeda jumlahnya setiap tahun:
Keterangan:
n = tahun terakhir di mana arus kas masih belum bisa menutupi initial investment
a = jumlah initial investment
b = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n
c = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n+1
Rumus Payback Period jika arus kas dari suatu rencana investasi/proyek
sama jumlahnya setiap tahun:
atau
3.3.3. Solvabilitas
atau
3.3.4. Rentabilitas
L adalah jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu dan M adalah modal
atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.2.1. Biaya
Biaya total diperoleh dari penjumlahan biaya semua biaya yang berkaitan
dengan kelangsungan kebutuhan, yaitu total biaya ditambah dengan total biaya
variabel. Setelah dijumlahkan mendapatkan hasil Rp183.500.000,00. Sesuai
pendapat Nafarin (2007) yang menyatakan bahwa harga pokok produk atau biaya
produk adalah semua biaya yang berkaitan dengan produk (barang) yang
diperoleh. Dalam suatu produk terdapat unsur harga pokok produk berupa biaya
bahan baku (BBB), biaya tenaga kerja langsung (BTKL) dan biaya overhead
pabrik (BOP). Biaya Rp183.500.000,00 adalah biaya yang dikorbankan untuk
mendapatkan keuntungan , karena dengan biaya Rp183.500.000,00
peternakan .. dapat berproduksi hingga sekarang, sesuai pendapat dari
Foster (1987) yang menyatakan biaya didefinisikan biaya sebagai sumberdaya
yang dikorbankan untuk mencapai suatu sasaran tertentu yang di inginkan dari
berdirinya peternakan atau perusahaan.
17
Biaya tetap meliputi gaji karyawan, biaya, peralatan dan biaya beli tanah.
Gaji karyawan sebesar Rp20.000,00 per hari dengan jumlah karyawan 2 orang,
jadi per tahun gaji karyawan sebesar Rp.14.400.000. Biaya tetap adalah biaya
yang dikeluarkan hampir tetap jumlahnya. Sesuai pendapat Nafarin (2007) yang
menyatakan bahwa biaya bahan pembantu dan biaya pernik (supplies) pabrik
merupakan biaya overhead pabrik yang termasuk biaya variabel, sedangkan biaya
penyusutan (depresiasi) pabrik merupakan biaya overhead pabrik yang termasuk
biaya tetap. Biaya tetap (fixed cost) addalah biaya yang jumlahnya tetap dalam
kisaran volume kegiatan tertentu, tetapai biaya tetap per unit berubah bila volume
kegiatan berubah. Biaya tetap tidak akan mudah berubah nilainya pada waktu
periode tertentu walau terjadi perubahan besar yang terjadi pada perusahaan atau
peternakan seperti tanah, kantor dan lain-lain. Sesuai pendapat dari Foster (1987)
yang menyatakan biaya tetap dalah biaya yang jumlah totalnya tetap selama
periode waktu tertentu meskipun terjadi perubahan besar dalam total kegiatan atau
volume yang berkaitan dengan biaya tersebut.
Biaya variabel meliputi biaya pakan, biaya listrik dan lain-lain. Pakan
di peternakan .. terdiri dari jagung, bekatul, bungkil kelapa dan ampas
tahu. Ampas tahu dibeli per karung yang berisi 100 kg seharga Rp. 10.000,00.
Tiap harinya membutuhkan 3 karung. Jangung dengan harga Rp 2700/kg, bekatul
Rp 500 /kg, bungkil kelapa Rp 300/kg. sehingga untuk penyediaan pakan dalam
sehari dibutuhkan dana sebesar Rp. 154.800.000,00. Sesuai pendapat Santoso
(2001) bahwa biaya variabel meliputi biaya pakan, obat, dan lain-lain, biaya tidak
tetap merupakan biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang
diperoleh. Baya variable akan mudah berubah sesuai aktifitas dan situasi
perusahaan atau peternakan, dalam satu periade waktu tertentu aka nada beberapa
harga yang berbeda. Sesuai pendapat dari Foster (1987) Biaya variable biaya yang
totalnya berubah secara proposional dengan perubahan total kegiatan atau volume
yang berkaitan dengan biaya variable tersebu.
4.2.2. Penerimaan
4.2.3. Pendapatan
Neraca keuangan terdiri dari aktiva lancar, aktiva tetap, pasiva lancar,
pasiva tidak tetap dan ekuitas yang menunjukkan keadaan keuangan peternakan
... Hal ini sesuai dengan pendapat Djarwanto (1994) bahwa aktiva
merupakan sumber ekonomis dari suatu usaha yang diharapkan dapat memberikan
keuntungan bagi usaha tersebut dimasa mendatang. Aktiva dikelompokkan
20
menjadi beberapa bagian, yaitu aktiva lancar merupakan aktiva selama jangka
waktu normal, umumnya satu tahun. Sebagai contoh aktiva lancar adalah kas,
bank, surat-surat berharga, persediaan barang, piutang dagang. Aktiva tetap
merupakan harta kekayaan yang berwujud dan bersifat relatif permanen,
digunakan dalam operasi regular lebih dari satu tahun dan dibeli dengan tujuan
untuk tidak dijual kembali. Sebagai contoh aktiva tetap adalah kendaraan dan
inventaris.
= ( tak hingga)
Dengan hasil dari curen ratio yang mendapatkan hasil tak hingga maka
Peternakan.lekuid. Karena Peternakan. mampu memenuhi kebutuhan
kewajiaban jangka pendek karena aktiva lancer dapat menutupi hutang lancer
yang memang tidak ada hutang pada Peternaka... Sesuai pendapat dari
Harahap(2006) yang menyatakan bahwa rasio likuiditas menunjukkan
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya dalam
jangka pendek. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang
modal kerja yaitu pos aktiva lancar dan utang lancar. Rasio ini menunjukan sejauh
mana aktiva lancar dapat menutupi kewajiban-kewajiban lancar .
= ( tak hingga)
22
Dari hasil diatas maka didapat solvabilitas tidak terhingga, hal ini karena
jumlah hutang dari Peternakan yang bernilai enol . Dengan hasil ini
maka Peternakan . memiliki modal pemilik dapat sangat dapat menutupi
utang yang memang bernilai nol. Sesuai pendapat Harahap (2006) yang
berpendapat Rasio solvabilitas dapat diketahui dari pos-pos yang sifatnya jangka
panjang seperti aktiva tetap dan utang jangka panjang. Rasio ini menggambarkan
sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-utang luar . semakin kecil rasio
ini semakin baik, rasio ini disebut juga leverage.
semakin besar ROI maka semakin probabilitas juga suatu perusahaan atau
peternakan, karena ROI adalah kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba
dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau peternakan,
dan disajikan dalam persen. Sesuai pendapat dari Rahardja (1988) yang
berpendapat ROI dengan membandingkan antara rata-rata keuntungan bersih
dengan investasi dan disajika dalam persen.
= X 1th
=0.279994 ( 3 bulan)
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil survei yang telah kita lakukan dapat disimpulkan bahwa dalam
perhitungan ROI (Return on Investment) dihasilkan 357,15% dengan rincian total
aktiva Rp. 50.000.000,00, setelah berdiri dari tahun 1996 hingga sekarang
Peternakan . mampu meningkatkan usahanya hamper 25 lipat dari jumlah
awal 20 ekor kini telah berlipat ganda menjadi 200 ekor dengan pendapatan
pertahun mencapai Rp178.575.000,00 atau pendapatan perbulan mencapai Rp
14.881.250,00
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2005. Situs Resmi Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah.
LAMPIRAN
1. Biaya
2. Pendapat
7. Ratio Rentabilitas
= ( tak hingga)
8. Ratio solvabilitas
28
= ( tak hingga)
9. Ratio Rentabilitas
357,15%
10. ROI (Return On Investment)
ROI = Rp 178.575.000,00
50.000.000,00
ROI = 357,15%
X 1th
=
=0.279994 ( 3 bulan)