BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENELITIAN
Diusulkan oleh :
2015
LEMBAR PENGESAHAN PKM PENELITIAN
ii
Bandung, April 2015
a.n Dekan Fakultas Teknik UNJANI
Wakil Dekan III UNJANI Ketua Pelaksana
DAFTAR ISI
iii
KATA PENGANTAR i
LEMBAR PENGESAHAN.. ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
RINGKASAN.. 1
BAB 1. PENDAHULUAN... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.. 5
BAB 3. METODE PENELITIAN 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 8
4.1. Anggaran Biaya. 8
4.2. Jadwal Kegiatan. 8
DAFTAR PUSTAKA... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Pembimbing....... 8
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan. 18
iv
DAFTAR TABEL
v
vi
RINGKASAN
Sifat Mampu Keras Material merupakan salah satu sifat material yang
sangat diperhitungkan dalam proses penggunaannya. Sifat mampu keras artinya
kempuan suatu material untuk dikeraskan dengan indikasi distribusi kekerasan
pada material. Semakin tinggi distribusi kekerasan dalam suatu material setelah
dilakukan proses perlakuan panas maka sifat mampu keras material tersebut
semakin baik. Hal ini dapat diketahui salah satunya melalui rangkaian pengujian
Jominy dengan menggunakan prinsip penetrasi pendinginan yang medianya
berupa air yang disemprotkan pada salah satu sisi material. Penetrasi kekerasan
paling optimum adalah ketika suhu media pendingin fluida pada nilai
terendah.Pada Jominy Test, air berada dalam kondisi suhu yang terendah (25oC )
dari sumbernya dikarenakan sirkulasi air yang disemprotkan. Berdasarkan pada
prinsip ini maka peniliti berasumsi bahwa sirkulasi air dengan suhu yang tetap
dalam suatu wadah akan mempengaruhi distribusi kekerasan material. Penelitian
ini bertujuan untuk mengoptimalkan sifat mampu keras baja AISI 1045 melalui
proses quenching yang medianya berupa air dan perlakuan agitasi yaitu membuat
kondisi spesimen yang dinamis terhadap media pendingin sehingga pendinginan
terjadi pada media yang bersuhu tetap karena perubahan posisi spesimen pada
media pendingin.
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
Baja spesifikasi AISI 1045 merupakan baja karbon menengah dengan
komposisi karbon berkisar 0,43- 0,50 %. Baja ini umumnya dipakai sebagai
komponen automotif misalnya untuk komponen roda gigi pada kendaraan
bermotor yang pada aplikasinya sering mengalami gesekan dan tekanan maka
ketahanan terhadap aus dan kekerasan sangat diperlukan sekali. Untuk
mendapatkan kekerasan dan ketahanan terhadap aus dari bahan tersebut dapat
dilakukan melalui perlakuan panas dengan cara hardening yang dilanjutkan
dengan proses quenching, tujuannya untuk mendapatkan struktur martensit yang
keras dan memiliki ketahanan aus yang baik. Dari proses quenching tersebut
spesimen sering sekali mengalami cracking, distorsi dan ketidakseragaman
kekerasan yang diakibatkan oleh tidak seragamnya temperature larutan pendingin.
Pada proses quenching terjadi perpindahan panas dari specimen baja kelarutan
pendingin yang ditandai dengan terjadinya pembentukan gelembung-gelembung
udara yang kemudian berlanjut dengan terbentuknya selubung udara pada
permukaan spesimen tersebut. Adanya selubung udara ini dapat membuat laju
pendinginan menjadi lebih kecil dari pada laju pendinginan kritis. Turunnya laju
pendinginan ini dapat menyebabkan tidak tercapainya pembentukan fasa
martensit. Oleh karena itu, untuk mempersingkat waktu terbentuknya selubung
udara atau meningkatkan laju pendinginan, maka diperlukan suatu media air
dalam alat quenching agitasi.
3
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh proses agitasi pada proses quenching air terhadap
sifat mampu keras baja AISI 1045.
2. Mengetahui nilai kekerasan baja ASIS 1045 setelah dilakukan proses
agitasi pada proses quenching air.
3. Mengetahui struktur mikro baja AISI 1045 yang terbentuk setelah melalui
proses agitasi.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
5
maksmimum yang didapat. Media quench yang digunakan dapat berupa cairan
atau gas, seperti berikut :
1. Media quench cair :
Air : air merupakan media quench yang paling sering
digunakan, karena air sangat mudah didapatkan, selain itu hasil quenching
menggunakan air pun cukup bagus dan cepat. Volume air yang digunakan
untuk proses quenching harus jauh lebih besar dari volume spesimen yang
akan di quench. Karena pendinginan dengan air sangat cepat sehingga
menghasilkan spesimen yang sangat keras, namun menyebabkan tegangan
dalam, distorsi, dan retakan.
Oli : Oli sebagai media pendingin lebih lunak jika
dibandingkan dengan air. Digunakan pada material yang kritis, antara lain
material yang mempunyai bagian tipis atau ujung yang tajam. Karena oli
lebih lunak, maka kemungkinan adanya tegangan dalam, distorsi, dan
retakan kecil. Oleh karena itu medium oli tidak menghasilkan baja sekeras
yang dihasilkan pad medium air. Quenching dengan media air akan efektif
jika dipanaskan pada suhu 30-60 derajat Celcius.
Air Garam : Air garam biasa digunakan dalam proses quenching untuk
produk berbahan dasar baja. Quenching dengan larutan garam memiliki
beberapa kelebihan, diantaranya :
a) Suhunya merata pada air garam.
b) Proses pendinginan merata pada semua bagian logam.
c) Tidak ada bahaya oksidasi, karburisasi, atau dekarburisasi selama
proses pendinginan.
BAB 3
METODE PENELITIAN
6
Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian laboratorium yaitu mengamati
dan mencatat hasil pengujian yang dilakkan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
7
No Nama Jumlah
Bulan
6 7 8 9 10 11
8
bahan logam FT Unjani
DAFTAR PUSTAKA
9
LAMPIRAN
A. Identitas Diri
1 Nama lengkap Jodi Juliandy
2 Jenis kelamin Laki-laki
3 Program studi Teknik Metalurgi
4 NIM 2613131011
5 Tempat dan tanggal lahir Jakarta, 26 Juli 1995
6 E-mail jodi.juliandy@gmail.com
7 Nomor telepon/HP 082240790400
10
B. Riwayat Pendidikan
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM Penelitian
Bandung, 1 Mei 2015
Pengusul
(Jodi Juliandy)
BIODATA ANGGOTA PENELITI 1
A. Identitas diri
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
11
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM Penelitian.
( Reky Trisnasaputra)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM Penelitian.
12
Bandung , 1 Mei 2015
Pengusul
( Izhar Amrullah)
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jabatan Fungsional
3 NID
4 Tempat dan Tanggal Lahir
5 Alamat Rumah
6 Nomor Telepon/Faks
7 Nomor HP
8 Alamat Kantor
9 Nomor Telepon/Faks
10 Alamat e-mail
11 Lulusan yang Telah
Dihasilkan
12 Mata Kuliah yg diampu
B. Riwayat Pendidikan
13
Pengalaman Penelitian
Pendanaan
No Tahun Judul Sumber Jml
(juta Rp)
1
2
3
4
5
6
2 2006
3 2006
4 2008
5 2009
14
6 2010
7 2011
8 2011
9 2012
10 2012
11 2013
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan penelitian internal Unjani.
16
120 mesh dari pengotor. 5 lembar Rp. 25.000,00
Laporan penelitian
17