Anda di halaman 1dari 23

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PENINGKATAN SIFAT MAMPU KERAS BAJA AISI 1045 MELALUI


PROSES AGITASI MEDIA PENDINGIN

BIDANG KEGIATAN:

PKM-PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Diajeng Septyra A. 2613131009 2013


Jodi Juliandy 2613131011 2013
Reky Trisnasaputra 2613131012 2013
Maulyda Rosady 2613131018 2013
Izhar Amrullah 2613131019 2013

JURUSAN TEKNIK METALURGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
BANDUNG

2015
LEMBAR PENGESAHAN PKM PENELITIAN

1. Judul kegiatan : PENINGKATAN SIFAT MAMPU


KERAS BAJA AISI 1045 MELALUI PROSES AGITASI MEDIA
PENDINGIN
2. Bidang kegiatan : PKM - P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Jodi Juliandy
b. NIM : 2613131011
c. Jurusan : Teknik Metalurgi
d. Universitas : Universitas Jenderal Achmad Yani
e. Alamat Rumah dan : Jl. Petojo Sabangan Kec. Gambir Jakarta
Pusat 082240790400
f. Alamat E-mail : jodi.juliandy@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : Reky T, Diajeng S.A, Maulyda R, Izhar A.
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ing. Sri Bimo M.Eng.
b. NIDN :
c. Alamat Rumah dan :
No. Telp./HP
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. 3.020.000,-
b. Sumber Lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 Bulan

ii
Bandung, April 2015
a.n Dekan Fakultas Teknik UNJANI
Wakil Dekan III UNJANI Ketua Pelaksana

Agustin Purwanti,Ir.,MT. Jodi Juliandy


NID. 412112057 NIM. 2613131011

a.n. Rektor UNJANI Pembimbing


Wakil Rektor III UNJANI

Dr.Ir.H. Toto Saputra,.MM Pradoto Ambardi,.ST,MT


NID. 412109149 NID. 412122525

DAFTAR ISI

iii
KATA PENGANTAR i
LEMBAR PENGESAHAN.. ii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
RINGKASAN.. 1
BAB 1. PENDAHULUAN... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.. 5
BAB 3. METODE PENELITIAN 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 8
4.1. Anggaran Biaya. 8
4.2. Jadwal Kegiatan. 8
DAFTAR PUSTAKA... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Pembimbing....... 8
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan. 18

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rencana Anggaran Pengeluaran Kegiatan Penelitian................................


8
Tabel 4.2 Time Schedule Kegiatan Penelitian............................................................
9

v
vi
RINGKASAN

Sifat Mampu Keras Material merupakan salah satu sifat material yang
sangat diperhitungkan dalam proses penggunaannya. Sifat mampu keras artinya
kempuan suatu material untuk dikeraskan dengan indikasi distribusi kekerasan
pada material. Semakin tinggi distribusi kekerasan dalam suatu material setelah
dilakukan proses perlakuan panas maka sifat mampu keras material tersebut
semakin baik. Hal ini dapat diketahui salah satunya melalui rangkaian pengujian
Jominy dengan menggunakan prinsip penetrasi pendinginan yang medianya
berupa air yang disemprotkan pada salah satu sisi material. Penetrasi kekerasan
paling optimum adalah ketika suhu media pendingin fluida pada nilai
terendah.Pada Jominy Test, air berada dalam kondisi suhu yang terendah (25oC )
dari sumbernya dikarenakan sirkulasi air yang disemprotkan. Berdasarkan pada
prinsip ini maka peniliti berasumsi bahwa sirkulasi air dengan suhu yang tetap
dalam suatu wadah akan mempengaruhi distribusi kekerasan material. Penelitian
ini bertujuan untuk mengoptimalkan sifat mampu keras baja AISI 1045 melalui
proses quenching yang medianya berupa air dan perlakuan agitasi yaitu membuat
kondisi spesimen yang dinamis terhadap media pendingin sehingga pendinginan
terjadi pada media yang bersuhu tetap karena perubahan posisi spesimen pada
media pendingin.

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam bidang material terdapat dua cara perlakuan panas untuk
meningkatkan nilai kekerasan baja, yaitu perlakuan panas (heat treatment) dan
deformasi plastis. Baja karbon yang dipanaskan hingga mencapai suhu austenit
kemudian didinginkan secara cepat akan terbentuk struktur martensit yang
memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari struktur perlit maupun ferit, proses ini
dinamakan quenching. Metode quenching sederhana adalah berupa pencelupan
baja yang telah dipanaskan mencapai fasa austenit ke dalam bak berisi media
pendingin sehingga panas pada baja terabsorbsi ke media pendingin yang akan
menghasilkan peningkatan derajat kekerasan sebagai akibat perubahan struktur
mikronya, memiliki beberapa kelemahan. Laju pendinginan yang maksimum tidak
akan tercapai dengan metode ini,sehingga tujuan pembentukan baja yang seluruh
bagiannya bermikrostruktur martensit (untuk baja karbon rendah) tidak dapat
tercapai.
Akibat adanya perpindahan panas dari specimen baja ke media pendingin,
maka terjadi pembentukan selubung uap di sekeliling permukaan baja sehingga
akan menghambat laju perpindahan panas dari baja ke media pendingin. Untuk
spesimen yang berdimensi tidak teratur/rumit sangat tidak baik jika dilakukan
proses quench hanya dengan pencelupan pada media pendinginan, karena
cenderung akan terjadi pembentukan lapisan uap pada bagian-bagian tertentu,
yang akan mengakibatkan laju pendinginan yang tidak seragam dan terbentuknya
struktur mikro yang berbeda pada beberapa bagiannya tersebut. Untuk mengatasi
kendala-kendala yang disebutkan diatas dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Cara pertama adalah dengan membuat media pendingin pada bak tersirkulasi, atau
dengan cara membuat spesimen bergerak berputar-putar di dalam bak larutan
pendingin. Membuat spesimen bergerak berputar-putar di dalam bak media
pendingin sangat sulit, terutama jika spesimen memiliki dimensi yang besar.

2
Baja spesifikasi AISI 1045 merupakan baja karbon menengah dengan
komposisi karbon berkisar 0,43- 0,50 %. Baja ini umumnya dipakai sebagai
komponen automotif misalnya untuk komponen roda gigi pada kendaraan
bermotor yang pada aplikasinya sering mengalami gesekan dan tekanan maka
ketahanan terhadap aus dan kekerasan sangat diperlukan sekali. Untuk
mendapatkan kekerasan dan ketahanan terhadap aus dari bahan tersebut dapat
dilakukan melalui perlakuan panas dengan cara hardening yang dilanjutkan
dengan proses quenching, tujuannya untuk mendapatkan struktur martensit yang
keras dan memiliki ketahanan aus yang baik. Dari proses quenching tersebut
spesimen sering sekali mengalami cracking, distorsi dan ketidakseragaman
kekerasan yang diakibatkan oleh tidak seragamnya temperature larutan pendingin.
Pada proses quenching terjadi perpindahan panas dari specimen baja kelarutan
pendingin yang ditandai dengan terjadinya pembentukan gelembung-gelembung
udara yang kemudian berlanjut dengan terbentuknya selubung udara pada
permukaan spesimen tersebut. Adanya selubung udara ini dapat membuat laju
pendinginan menjadi lebih kecil dari pada laju pendinginan kritis. Turunnya laju
pendinginan ini dapat menyebabkan tidak tercapainya pembentukan fasa
martensit. Oleh karena itu, untuk mempersingkat waktu terbentuknya selubung
udara atau meningkatkan laju pendinginan, maka diperlukan suatu media air
dalam alat quenching agitasi.

1.2 Perumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh proses agitasi terhadap sifat mampu keras baja
AISI 1045 pada proses quenching air?
2. Bagaimana struktur mikro baja AISI 1045 setelah melalui proses agitasi?
3. Bagaimana hasil kekerasan pada baja AISI 1045 akibat proses agitasi pada
proses quenching air?

3
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh proses agitasi pada proses quenching air terhadap
sifat mampu keras baja AISI 1045.
2. Mengetahui nilai kekerasan baja ASIS 1045 setelah dilakukan proses
agitasi pada proses quenching air.
3. Mengetahui struktur mikro baja AISI 1045 yang terbentuk setelah melalui
proses agitasi.

1.4 Luaran yang diharapkan


Dari penelitian ini diharapkan akan diperoleh informasi dan bukti ilmiah
mengenai hubungan antara proses agitasi degnan nilai sifat mampu keras naja
AISI 10454 serta dapat dipublikasikan dalam bentuk jurnal ilmiah.

1.5 Urgensi penelitian


Penambahan proses agitasi dalam mekanisme pendinginan baja AISI 1045
setelah mengalami perlakuan panas dilakukan dalam rangka mencari nilai
optimum sifat mampu kerasnya. Karena dengan diketahui variabel yang
mempengruhi sifat mampu keras suatu material dengan cara yang ekonomis maka
hal tersebut menjadi isu yang menarik terkait dengan penggunaanya yang global
dalam beberapa contoh produk pada bidang automotif, perkakas, dan lain lain
yang menuntut daerah distribusi kekerasan dari permukaan besar.

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Perlakuan panas adalah proses pemanasan dan pendinnginan sebuah logam


dalam keadaan padat untuk mendapatkan perubahan sifat fisik yang diinginkan
pada logam. Satu yang terpenting sifat-sifat mekanik pada baja adalah
kemampuan baja untuk dikeraskan agar tahan karat dan aus atau dilunakkan untuk
menigkatkan kelenturan dan kemampuan pada permesinan. Baja juga
mendapatkan perlakuan panas untuk menghilangkan tegangan dalam, mengurangi
ukuran butir-butir atau meningkatkan kekuatan pada baja
Baja AISI 1045 disebut sebagai baja karbon karena sesuai dengan
pengkodean internasional, yaitu seri 10xx berdasarkan nomenklatur yang
dikeluarkan oleh AISI dan SAE ( Society of Automotive Engineers ). Pada
angka 10 pertama merupakan kode yang menunjukkan plain carbon kemudian
kode xxx setelah angka 10 menunjukkan komposisi karbon [Glyn. et.al ,
2001]. Jadi baja AISI 1045 berarti baja karbon atau plain carbon steel yang
mempunyai komposisi karbon sebesar 0,45%. Baja spesifikasi ini banyak
digunakan sebagai komponen roda gigi, poros dan bantalan. Pada aplikasinya
ini baja tersebut harus mempunyai ketahanan aus yang baik karena sesuai
dengan fungsinya harus mempu menahan keausan akibat bergesekan dengan
rantai. Ketahanan aus didefinisikan sebagai ketahanan terhadap abrasi atau
ketahanan terhadap pengurangan dimensi akibat suatu gesekan [Avner, 1974].
Pada umumnya ketahanan aus berbanding lurus dengan kekerasan.

Perlakuan Panas yang bertujuan untuk memperoleh kekerasan maksimum


pada logam baja. Baja tersebut dipanaskan dan kemudian ditahan. Untuk
baja eutectoid dipanaskan sampai (20-30)oC di atas AC3 dan untuk baja
hypoeutectoid dan hyper-eutectoid dipanaskan sampai (20-30)oC di atas AC1,
kemudian didinginkan cepat di dalam air atau tergantung pada komposit kimia,
bentuk dan dimensinya.
Kecepatan pendingan harus sesuai supaya terjadi transformasi yang
sempurna dari austenite menjadi martensite. Kekerasan maksimum yang dicapai
tergantung kadar karbon. Semakin tinggi kadar karbon semakin tinggi kekerasan

5
maksmimum yang didapat. Media quench yang digunakan dapat berupa cairan
atau gas, seperti berikut :
1. Media quench cair :
Air : air merupakan media quench yang paling sering
digunakan, karena air sangat mudah didapatkan, selain itu hasil quenching
menggunakan air pun cukup bagus dan cepat. Volume air yang digunakan
untuk proses quenching harus jauh lebih besar dari volume spesimen yang
akan di quench. Karena pendinginan dengan air sangat cepat sehingga
menghasilkan spesimen yang sangat keras, namun menyebabkan tegangan
dalam, distorsi, dan retakan.
Oli : Oli sebagai media pendingin lebih lunak jika
dibandingkan dengan air. Digunakan pada material yang kritis, antara lain
material yang mempunyai bagian tipis atau ujung yang tajam. Karena oli
lebih lunak, maka kemungkinan adanya tegangan dalam, distorsi, dan
retakan kecil. Oleh karena itu medium oli tidak menghasilkan baja sekeras
yang dihasilkan pad medium air. Quenching dengan media air akan efektif
jika dipanaskan pada suhu 30-60 derajat Celcius.
Air Garam : Air garam biasa digunakan dalam proses quenching untuk
produk berbahan dasar baja. Quenching dengan larutan garam memiliki
beberapa kelebihan, diantaranya :
a) Suhunya merata pada air garam.
b) Proses pendinginan merata pada semua bagian logam.
c) Tidak ada bahaya oksidasi, karburisasi, atau dekarburisasi selama
proses pendinginan.

Kecepatan pendinginan berpengaruh terhadap kekerasan yang didapatkan.


Rekayasa akan media quench banyak dilakukan sepertihalnya adalah agitasi
media quench. Teknik ini secara garis besar adalah dengan cara media quench
dibuat bergerak dengan cara pengadukan, ataupun dengan alat bantu pemutar
media quench. Semakin cepat pengadukan, semakin banyak gelembung udar a
yang dihasilkan, menyebabkan kekerasan akan semakin bervariasi.

BAB 3
METODE PENELITIAN

6
Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian laboratorium yaitu mengamati
dan mencatat hasil pengujian yang dilakkan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :

1. Tahap studi literature


Pada tahap ini mempelajari referensi-referensi yang berhubungan dengan
ilmu metalurgi khususnya dalam bidang perlakuan panas, untuk
selanjutnya digunakan untuk kajian pada penelitian dan pengujian yang
dilakukan
2. Tahap survey lapangan
Pada tahap sutvey lapangan ini kami mengadakan survey sekaligus
pemesanan produk dari specimen benda kerja yang akan digunakan yaitu
baja AISI 1045.
3. Tahap penyiapan benda uji
Pada tahap ini adalah proses pemotongan untuk membuat specimen.
4. Tahap pelaksanaan pengujian
Pada tahap ini dilakukan dengan mengacu pada standar uji yang sudah ada
dan disesuaikan dengan standar pengujian yang dioakai dalam penelitian.
5. Tahap analisa dan pembahasan
Pada tahap ini data hasil pengujian dinalaisa kembali agar ddidapatkan
hasil penelitian yang baik.
6. Tahap kesimpulan
Pada tahap ini hasil dari penelitian disimpulkan serta dilakukan
pembahasan.

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

Tabel 4.1 Rencana Anggaran Pengeluaran Kegiatan Penelitian

7
No Nama Jumlah

1. Alat-Alat Rp. 630.000,00

2. Bahan Rp. 990.000,00

3. Laporan Penelitian Rp. 400.000,00

4. Biaya tak terduga Rp. 1.000.000,00

Total Rp. 3.020.000,00

4.2 Jadwal Kegiatan


Waktu dan tempat penelitian
Kegiatan ini dilakukan pada :

Tanggal : 8 Mei 2015 8 Oktober 2015


Tempat: Laboratorium Logam Teknik Metalurgi Unjani Bandung
Waktu : 09.00 WIB

Tabel 1. Time Schedule Kegiatan Penelitian

No Uraian Kegiatan Tempat Waktu

Bulan
6 7 8 9 10 11

1. Pembelian bahan Toko bahan


penelitian Material Teknik

2. Persiapan alat dan Laboratorium

8
bahan logam FT Unjani

3. Pembuatan Instalasai Laboratorium


Quench Agitasi logam FT Unjani

4. Penelitian Pengaruh Laboratorium


Proses agitasi pada logam FT Unjani
media quench terhadap
material Baja AISI
1045

5. Analisa hasil pengujian Laboratorium


logam FT Unjani

6. Pembuatan laporan Laboratorium


hasil penelitian dan logam FT Unjani
Publikasi hasil
penelitian dalam bentuk
jurnal ilmiah

DAFTAR PUSTAKA

- H. Anrinal, Metalurgi Fisik,Andi, Padang, 2013


- Alexander, W.O. Dasar Metalurgi untuk Rekayasawan, PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 1991
- Dieter,George E., Engineering Design A Materials and Processing Aproach,
McGraw-Hill Book Company, Singapore, 1987
- https://arifh80.wordpress.com/2013/10/22/heat-treatment-pada-industri/
(diakses pada tanggal 29 April 2015)

9
LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing

BIODATA KETUA PENELITI

A. Identitas Diri
1 Nama lengkap Jodi Juliandy
2 Jenis kelamin Laki-laki
3 Program studi Teknik Metalurgi
4 NIM 2613131011
5 Tempat dan tanggal lahir Jakarta, 26 Juli 1995
6 E-mail jodi.juliandy@gmail.com
7 Nomor telepon/HP 082240790400

10
B. Riwayat Pendidikan

No. Nama Intitusi Jurusan Tahun masuk


1. SDN 2 Bengkulu Selatan - 2001-2007
2. SMPN 1 Bengkulu Selatan - 2007-2010
3. SMAN 1 Bengkulu Selatan IPA 2010-2013
4. Universitas Jenderal Achmad Yani Teknik Metalurgi 2013-Sekarang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM Penelitian
Bandung, 1 Mei 2015
Pengusul

(Jodi Juliandy)
BIODATA ANGGOTA PENELITI 1
A. Identitas diri

1 Nama lengkap Reky Trisnasaputra


2 Jenis kelamin Laki-laki
3 Program studi Teknik Metalurgi
4 NIM 2613131012
5 Tempat dan tanggal lahir Indramayu, 8 Desember 1994
6 E-mail Rekysaputra80@gmail.com
7 Nomor telepon/HP 085659888843
B. Riwayat Pendidikan

No. Nama Intitusi Jurusan Tahun masuk


1. SDN Margadadi III Indramayu - 2001-2007
2. SMPN Unggulan Sindag
Indramayu - 2007-2010
3. SMAN 1 Sindang Indramayu IPA 2010-2013
4. Universitas Jenderal Achmad Yani Teknik Metalurgi 2013-Sekarang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar

11
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM Penelitian.

Bandung , 1 Mei 2015


Pengusul

( Reky Trisnasaputra)

BIODATA ANGGOTA PENELITI 2


C. Identitas diri

1 Nama lengkap Izhar Amrullah


2 Jenis kelamin Laki-laki
3 Program studi Teknik Metalurgi
4 NIM 2613131019
5 Tempat dan tanggal lahir Cirebon, 5 Februari 1994
6 E-mail Izharamrullah@gmail.com
7 Nomor telepon/HP 089668613603
D. Riwayat Pendidikan

No. Nama Intitusi Jurusan Tahun masuk


1. MI Zakaria - 2000-2006
2. MTs Zakaria - 2006-2009
3. SMKN 13 Bandung Analis Kimia 2009-2013
4. Universitas Jenderal Achmad Yani Teknik Metalurgi 2013-Sekarang

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM Penelitian.

12
Bandung , 1 Mei 2015
Pengusul

( Izhar Amrullah)

BIODATA DOSEN PEMBIMBING

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap
2 Jabatan Fungsional
3 NID
4 Tempat dan Tanggal Lahir
5 Alamat Rumah
6 Nomor Telepon/Faks
7 Nomor HP
8 Alamat Kantor
9 Nomor Telepon/Faks
10 Alamat e-mail
11 Lulusan yang Telah
Dihasilkan
12 Mata Kuliah yg diampu

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3


Nama PT UI ITB ITB
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul Tugas Akhir
Nama
Pembimbing/promotor

13
Pengalaman Penelitian

Pendanaan
No Tahun Judul Sumber Jml
(juta Rp)
1
2
3
4
5
6

C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat

Judul Pengabdian Pendanaan


No Tahun Sumber Jml
Masyarakat (juta Rp)
1 2010
2 2011
3 2013
4 2014

D. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal

No Tahun Judul artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/nomor


1 2006

2 2006

3 2006

4 2008

5 2009

14
6 2010

7 2011

8 2011

9 2012

10 2012

11 2013

E. Pemakalah Seminar Ilmiah


Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
No Tahun Nama Seminar
Tempat
1 2007
2 2007
3 2007
4 2007
5 2008
6 2008
7 2009

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan penelitian internal Unjani.

Bandung, 1 Mei 2015


Pembimbing,
15

(Dr. Ing., Sri Bimo Pratomo ST., M.Eng.)


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
No Nama Alat Justifikasi Pemakaian Banyaknya Jumlah

1. Pompa sentrifigal Pembuatan instalasi 1 buah Rp. 400.000,00


quenchin aigtasi

2. Pipa diameter 2 inch Pembuatan instalasi 5 buah Rp. 50.000,00


quenchin aigtasi

3. Keran Pembuatan instalasi 5 buah Rp. 30.000,00


quenchin aigtasi

4. Water flow meter Pembuatan instalasi 1 buah Rp. 150.000,00


quenchin aigtasi

Total Rp. 630.000,00


Bahan

No Nama Bahan Justifikasi Pemakaian Banyaknya Jumlah

1. Baja AISI 1045 Spesimen Uji 6 Buah Rp. 700.000,00

2. Lem pipa Bahan penunjang 1 Buah Rp. 15.000,00

3. Amplas : Penghalusan Permukaan,


Pembersihan permukaan

16
120 mesh dari pengotor. 5 lembar Rp. 25.000,00

200 mesh 5 lembar Rp. 40.00,00

800 mesh 5 lembar Rp. 50.000,00

1200 mesh 5 lembar Rp. 60.000,00

2000 mesh 5 lembar Rp. 100.000,00

Total Rp. 990.000,00

Laporan penelitian

No Nama Justifikasi Pemakaian Jumlah

1. Biaya print Rp. 150.000,00

2. Biaya jilid Rp. 50.000,00

3. Biaya foto copy Rp. 100.000,00

4. Biaya Publikasi Rp. 100.000,00

Total Rp. 400.000,00

17

Anda mungkin juga menyukai