Anda di halaman 1dari 2

Pemeriksaan Penunjang Osteomielitis

Pemeriksaan Radiologi

a. Foto polos
Pada osteomielitis awal, tidak ditemukan kelainan pada pemerikSosaan radiograf. Setelah 7-
10 hari, dapat ditemukan adanya area osteopeni, yang mengawali destruksi cancellous bone.
Seiring berkembangnya infeksi, reaksi periosteal akan tampak, dan area destruksi pada
korteks tulang tampak lebih jelas. Osteomielitis kronik diidentifikasi dengan adanya detruksi
tulang yang masif dan adanya involukrum, yang membungkus fokus sklerotik dari tulang
yang nekrotik yaitu sequestrum (Yuliani, 2010).
Infeksi jaringan lunak biasanya tidak dapat dilihat pada radiograf kecuali apabila terdapat
oedem. Pengecualian lainnya adalah apabila terdapat infeksi yang menghasilkan udara yang
menyebabkan terjadinya gas gangrene. Udara pada jaringan lumak ini dapat dilihat sebagai
area radiolusen, analog dengan udara usus pada foto abdomen (Yuliani, 2010).
b. Ultrasound
Berguna untuk mengidentifikasi efusi sendi dan menguntungkan untuk mengevaluasi pasien
pediatrik dengan suspek infeksi sendi panggul (Yuliani, 2010).
c. Radionuklir
Jarang dipakai untuk mendeteksi osteomielitis akut. Pencitraan ini sangat sensitif namun tidak
spesifik untuk mendeteksi infeksi tulang. Umumnya, infeksi tidak bisa dibedakan dari
neoplasma, infark, trauma, gout, stress fracture, infeksi jaringan lunak, dan artritis. Namun,
radionuklir dapat membantu untuk mendeteksi adanya proses infeksi sebelum dilakukan
prosedur invasif dilakukan (Yuliani, 2010).
d. CT Scan
CT scan dengan potongan koronal dan sagital berguna untuk menidentifikasi sequestra pada
osteomielitis kronik. Sequestra akan tampak lebih radiodense dibanding involukrum
disekelilingnya (Yuliani, 2010).
e. MRI (Magnetic Resonance Imaging), menunjukkan gambaran inflamasi awal dari sumsum
tulang dengan inflamasi periosteum dan jaringan lunak sekelilingnya sebagai bentuk
progresivitas infeksi. Pada tahap selanjutnya maka akan terbentuk abses yang akan terlihat
sebagai suatu tanda dari gambaran kontras gadolinium (Yuliani, 2010).
f. Biopsy, dilakukan pada tempat yang dicurigai untuk menyingkirkan dengan suatu tumor.
Karena gambaran klinis dan radiologis yang diperlihatkan pada osteomielitis menyerupai
beberapa neoplasma inflamasi seperti leukemia akut limfositik, sarcoma Ewing, dan
histiocitosis sel Langerhans (yang disebut juga dengan granuloma eosinofilik). Maka dari itu,
biopsy dapat menyingkirkan sebuah tanda infeksi dari suatu tumor (Skinner, 2003).

Daftar Pustaka
Skinner, H. 2003. Current Diagnosis and Treatment in Orthopedics. New Hampshire:
Appleton & Lange.
Yuliani, P. 2010. REFERAT Osteomielitis. Batam: Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
Batam.

Anda mungkin juga menyukai