Anda di halaman 1dari 2

1. Gold standar pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis osteomyelitis akut?

Jawab : Baku emas untuk mendiagnosis osteomielitis adalah pemeriksaan spesimen


histopatologi yang diambil melalui biopsi tulang dengan kultur jaringan. Akan tetapi pada
osteomyelitis akut untuk menunggu hasil kultur tersebut biasanya agak lama jadi dilihat dari
klinis pasien dan pemeriksaan radiologi untuk melihat temuan-temuan lain yg merupakan
indikasi osteomyelitis yaitu adanya periosteal reaction, kerusakan kortex tulang, destruksi
tulang, soft tissue swelling dan kelainan dari sum sum tulang. Untuk pemeriksaan radiologis
yang lebih sensitive dan spesifik dapat digunakan yaitu ct scan dan mri akan tetapi biayanya
lumayan mahal dan tidak tersedia di smua rs. Jadi dapat digunakan foto polos karena dari foto
polos juga sudah dapat dinilai adanya tanda-tanda dari osteomyelitis.

2. Apa yang membedakan osteomyelitis akut dan kronik?

Jawab : Pada osteomielitis akut, infeksi terjadi sebelum perkembangan sequestra. Pada
osteomielitis akut, kumpulan nanah dikelilingi oleh jaringan granulasi dan tulang reaktif,
membentuk abses intraosseous. Peningkatan tekanan intramedullary sekunder untuk
akumulasi nanah menyebabkan pecahnya korteks, yang akan menimbulkan kloaka, yang
mengalirkan nanah dari tulang ke jaringan sekitarnya. Hal ini dapat menyebabkan abses
subperiosteal dengan elevasi periosteum, serta abses jaringan lunak.

Pada osteomielitis kronis, gangguan suplai darah intraoseus dan periosteal sehingga
menyebabkan pembentukan fragmen tulang nekrotik, yang dikenal sebagai sequestrum, yang
dikelilingi oleh nanah dan jaringan granulasi. Reaktif shell dari tulang baru terbentuk di
sekitar sequestrum dan dikenal sebagai involucrum

dari onset jika osteomyelitis akut terjadi dari awal infeksi sampai 2 minggu setelah infeksi
jika tidak diberikan pengobatan dan terapi yang tepat maka osteomielitis akut akan berlanjut
menjadi osteomielitis kronik

3. Pada kasus osteomyelitis, di tulang manakah yang sering mengalami infeksi?

Jawab: osteomyelitis sering mengenai tulang panjang, tepatnya didaerah metafisis tulang
Panjang terutama tibia dan femur. karena vaskularisasi utama memasuki tulang di bagian
tengahnya, berjalan di kedua sisi tulang melalui panjangnya, dan membentuk loop sebelum
mencapai lempeng epifisis. Pembuluh darah metafisis mengandung darah yang mengalir
lambat, yang merupakan predisposisi proliferasi bakteri. Oleh karena itu, metafisis adalah
tempat yang umum untuk osteomielitis

4. Bagaimana cara menegakkan diagnosis osteomyelitis dengan pemeriksaan radiologi


jika pada klinis dan pemeriksaan lab tidak spesifik dan hasil bone biopsy belum
keluar?

Jawab: pemeriksaan radiologi sederhana yang dapat dilakukan yaitu foto polos. Pada
pemeriksaan foto polos dapat dilihat adanya tand-tanda osteomyelitis misalnya : Seringkali
reaksi periosteal yang terlihat lebih dahulu, kemudian terlihat daerah-daerah yang berdensitas
lebih rendah pada tulang yang menunjukkan adanya dekstruksi tulang serta soft tissue
swelling.
Untuk pemeriksaan ultrasound sangat terbatas karena tidak dapat menilai tulang, namun
berguna untuk mendeteksi jaringan lunak atau kumpulan subperiosteal. Abses periosteal
terlihat di usg sebagai elevasi periosteal dengan pengumpulan cairan.

CT scan dan MRI modalitan yang lebih sensitive dan spesifik selain mendiagnosis bisa juga
digunakan untuk mengevaluasi keperluan pada Tindakan operatif dan untuk menentukan
metode operatif yang akan digunakan.

5. Pada fase awal osteomyelitis akut dan osteosarcoma sulit dibedakan, Apa perbedaan
osteosarcoma dengan osteomilitis akut jika dilihat dari gambaran radiologi?

Jawab: Osteosarkoma umumnya terjadi terutama pada pasien dibawah umur 20 tahun, tetapi
juga terlihat pada pasien yang lebih tua, biasanya terkait dengan riwayat radioterapi atau
penyakit Paget. umumnya muncul pada metafisis tulang panjang, secara spesifik pada femur
distal, tibia proksimal, dan humerus proksimal sama halnya dengan osteomyelitis.

Tetapi pada osteosarcoma krna merupakan suatu neoplasma pada gambaran radiologinya
dapat ditemukan tumor konvensional yang khas berupa tumor besar, destruktif, batas tidak
jelas, serta campuran massa litik dan blastik yang melampaui korteks dan membentuk tumor
jaringan lunak besar. Massa tumor merusak dan menembus kortex sehingga mengangkat
periosteum dan membentuk tulang reaktif yaitu reaksi periosteal segitiga codman.

Anda mungkin juga menyukai