REFARAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
NOVEMBER 2022
UNIVERSITAS HALU OLEO
Oleh :
Sitti Nurul Fadhilah
K1B122017
Pembimbing
dr. H. Jamaluddin, M. Kes., SP. JP, FIHA
Pendahuluan
Irama jantung normal adalah irama yang berasal dari nodus
SA yang datang secara teratur dengan frekuensi antara 60-
100x/menit. Nodus SA merupakan fokus irama jantung yang paling
dominan, sehingga pada umumnya irama jantung adalah irama sinus.
Bila nodus SA tidak dapat lagi mendominasi fokus lainnya, maka
irama jantung ini menjadi dasar klasifikasi aritmia. Klasifikasi
aritmia masih bisa ditentukan pula oleh kecepatan hantaran
impuls berkas penghantar seperti berkas HIS dan percabangannya
(bundle branch), yang bisa mendapat berbagai bentuk hambatan
dari parsial sampai total atau komplit
Pendahuluan
klasifikasi aritmia
Pendahuluan
klasifikasi aritmia
AV BLOCK
2 Penyakit degenaratif
Lenegre disease, miopati miokondrium, lev disease
Pada Mobitz 1, terjadi perlambatan impuls sinus yang dihantarkan melalui nodus AV.
Interval PR semakin lama semakin panjang sampai suatu saat gelombang P gaga
dihantarkan dan tidak diikuti kompleks QRS. Kelainan ini biasanya tidak menimbulkan
gejala. Jika rasio konduksi sangat rendah, dapat menyebabkan bradikardia dan
penurunan curah jantung.
Klasifikasi AV Block
AV Block derajat 2 Mobitz 2
Mobitz 2 terjadi jika impuls atrium gagal dihantarkan ke ventrikel tanpa ada penundaan
hantaran yang progresif. Interval PR memanjang konstan sampai terdapat kompleks QRS
yang menghilang. Lokasi blok hantaran seringnya terletak pada distal berkas His d
berkas cabang. Interval PR tetap sama, namun denyut ventrikel yang berkurang
Klasifikasi AV Block
AV Block derajat 3
Pada blok AV derajat 3 (Gambar 4), impuls dari atrium tidak sampai ke ventrikel
sehingga atrium dan ventrikel mengalami depolarisasi secara terpisah. Penyebab total
AV blok ini ialah proses degeneratif, peradangan, intoksikasi digitalis, infark miokard
akut.
Diagnosis
Dari anamnesis, Pasien total AV blok biasanya memiliki
manifestasi klinis yang beragam. Pasien total AV blok bisa datang
dengan asimptomatis atau dengan tanda dan gejala yang minimal yang
berkaitan dengan hipoperfusi. Gejala yang bisa timbul di antaranya
adalah kelelahan, pusing, tidak bisa beraktivitas, dan nyeri dada.
Pasien- pasien simptomatis, khususnya pasien yang memiliki kompleks
QRS lebar yang mengindikasikan pacemaker nya berada di bawah
bundle of His, dapat memiliki gejala seperti pingsan, bingung, sesak,
nyeri dada hebat, dan sewaktu-waktu bisa meninggal mendadak.
Diagnosis
Pada pemeriksaan fisik, pasien didapatkan bradikardia.
Tekanan vena jugularis juga dapat meningkat. Pasien dengan tanda
hipoperfusi dapat menunjukkan gejala penurunan status mental,
hipotensi, dan letargi.
1. Hipotensi?
3. Tanda shock?
Ya
Pasien dengan blok jantung total sering hemodinamik tidak stabil, dan
sebagai hasilnya, mereka mengalami sinkop, hipotensi, kolaps
kardiovaskular, atau kematian. Pasien lain dapat relatif asimtomatik dan
memiliki gejala minimal selain pusing, kelemahan, atau malaise. Pasien
dengan blok jantung total sering hemodinamik tidak stabil, dan sebagai hasilnya,
mereka mengalami sinkop, hipotensi, kolaps kardiovaskular, atau kematian. Pasien
lain dapat relatif asimtomatik dan memiliki gejala minimal selain pusing, kelemahan,
atau malaise.