Proposal Skripsi
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mengikuti
Seminar Proposal Dari Program Studi Eksplorasi Produksi
Oleh :
Proposal Skripsi
Oleh :
Penguji I Penguji II
Proposal Skripsi ini dapat diselesaikan juga berkat dorongan, saran, serta
bantuan pemikiran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. R.Y. Perry Burhan, M.Sc., selaku Ketua STEM Akamigas
2. Bapak Ir. Bambang Yudho Suranta, M.T., selaku Ketua Program Studi
Eksplorasi Produksi sekaligus dosen pembimbing skripsi.
3. Bapak Agus Alexandri, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing skripsi.
4. Bapak dan Ibu dosen STEM Akamigas
5. Orang tua, keluarga dan rekan-rekan serta semua pihak yang ikut andil
dalam penyusunan proposal skripsi yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
i
ABSTRAK
Tujuan utama dari operasi pemboran adalah membuat lubang untuk menghubungkan
permukaan dengan reservoir secara effisien dan aman serta dapat digunakan. Selama
proses pemboran suatu sumur, tujuan utama yang paling penting adalah mencapai zona
reservoir dengan aman, cepat, dan ekonomis. Salah satu komponen yang penting dalam
proses pemboran adalah solid control equipment yang berfungsi menjaga circulation
system tetap berjalan dengan baik. Desain solid control equipment perlu direncanakan
dengan baik untuk menghindari masalah selama proses pemboran. Dalam pekerjaan
pemboran, pengaruh karakteristik, kondisi formasi, jenis dan karakteristik lumpur
pemboran terhadap perencanaan solid control equipment merupakan hal yang perlu
diperhatikan untuk mencapai suatu keberhasilan dan kelancaran dalam sistem sirkulasi.
Di dalam perencanaan solid control equipment mempertimbangkan faktor-faktor meliputi
jenis batuan formasi, ukuran cutting, jenis cutting, jenis dan karakteristik lumpur yang
digunakan dan faktor lainnya. Desain solid control equipment yang baik dapat
mebersihkan partikel partikel yang dibawa oleh lumpur dengan baik. Jika masih
terdapat partikel partikel ikutan di dalam lumpur dapat mengakibatkan kerusakan pada
sistem sirkulasi, kerusakan bisa terjadi di pompa, drill string, dan peraltan lainnya.
Sehingga di sini permasalahan yang harus dipelajari dan diketahui adalah
pengaruh karakteristik batuan, kondisi formasi, jenis dan karakteristik lumpur
pemboran yang digunakan berkaitan dengan perencanaan lumpur pemboran yang
sesuai.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
ABSTRAK .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2
1.3 Maksud dan Tujuan .................................................................... 2
1.4 Manfaat ....................................................................................... 3
1.5 Batasan Masalah ......................................................................... 3
1.6 Metodologi Penelitian ................................................................ 4
1.7 Sistematika Penulisan.................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
I. PENDAHULUAN
menghubungkan permukaan dengan reservoir secara effisien dan aman serta dapat
dan useable hole. Salah satu komponen yang penting dalam proses pemboran
adalah solid control equipment yang berfungsi menjaga circulation system tetap
karakteristik formasi yang ditembus, jenis lumpur yang digunakan, partikel ikutan
yang di bawa oleh lumpur pemboran (cutting), dan ukuran cutting yang dibawa
keberhasilan dan kelancaran dalam sistem sirkulasi. Oleh karena itu, identifikasi
formasi yang akan ditembus, terutama yang berkaitan dengan karakteristik batuan
maupun fluida reservoir dan kondisi reservoir bawah permukaan harus diketahui.
Dalam hal ini peralatan pengkondisian lumpur yang sesuai dapat mencegah
1
Di dalam perencanaan solid control equipment mempertimbangkan faktor-
faktor meliputi jenis batuan formasi, ukuran cutting, jenis cutting, jenis dan
karakteristik lumpur yang digunakan dan faktor lainnya. Pada penggunaan lumpur
berjenis oil base mud desain peralatan yang digunakan akan berbeda dengan
lumpur yang berjenis water base mud, begitu juga dengan ukuran cutting dan
partikel yang dibawa oleh lumpur akan mempangaruhi desain dari solid control
equipment. Desain solid control equipment yang baik dapat mebersihkan partikel
partikel yang dibawa oleh lumpur dengan baik. Jika masih terdapat partikel
sirkulasi, kerusakan bisa terjadi di pompa, drill string, dan peraltan lainnya.
sesuai.
jenis lumpur yang digunakan terhadap perencanaan solid control equipment yang
tugas dan kewajiban setiap mahasiswa Diploma IV semua program studi di STEM
2
- Merencanakan solid control equipment yang akan digunakan dalam operasi
operasi.
1.4. Manfaat
Manfaat yang bisa diperoleh dalam penulisan Skripsi ini antara lain:
sumur.
Pada penulisan Skripsi ini, penulis berencana hanya akan membahas tentang
3
1.6 Metodologi Penelitian
Berikut ini uraian metode yang digunakan oleh penulis dalam melakukan
penelitian:
- Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah karakteristik batuan dari formasi yang
akan ditembus pada saat pemboran, jenis dan karakteristik dari lumpur yang
akan digunakan.
- Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah ukuran screen setiap peralatan solid
control, type dari setiap peraltan yang digunakan, dan jumlah peralatan yang
perhitungannya.
- Tahapan Penelitian
penelitian:
1. Studi pustaka
4
9. Hipotesis teruji
- Pengumpulan Data
5
Gambar 1.1 Diagram Alir Perencanaan Solid Control Equipment
- Pengolahan Data
Data akan dianalisis dan diolah dalam bentuk tabel maupun grafik dengan
6
penentuan dan pemilihan ukuran screen, jumlah dan type yang sesuai, baik
- Penyajian Data
Data yang sudah diolah, disajikan dalam bentuk hasil perhitungan, tabel
Penutup, yaitu akhir dari penulisan yang akan memuat daftar pustaka
7
II. DASAR TEORI
Alat pengkondisi terletak diatas tangki lumpur dan didekat rig, alat ini
- Shale Shaker.
- Sand Trap
- Degasser.
- Desander.
- Desilter.
8
2.1 Shale Shaker
Shale shaker merupakan salah satu peralatan solid control yang pertama
digunakan dalam penyaringan padatan atau pemisahan serbuk bor (cutting) dari
lumpur pemboran yang berukuran lebih besar dari lubang ayakan (screen) akan
terbuang sedangkan yang lebih kecil dari ayakan akan terikut lumpur masuk
kedalam tangki.
Jenis dan bentuk dari shale shaker ini sendiri memiliki banyak jenis yang
dibuat dan dipakai dalam operasi pemboran, mulai yang berbentuk ayakan segi
empat dengan bujur sangkar yang paling banyak dipakai, dan ayakan berbentuk
screen pada shale shaker perlu diperhatikan dan diusahakan harus semaksimal
9
2.1.1 Saran Umum Operasi
dari lumpur yang dipompakan maupun solid yang digunakan pada saat
2. Pakai bantalan saringan yang baik, sesuai dengan yang disarankan pabrik,
3. Tegangan dari screen diatur mengikuti saran pabrik, karena bila tidak akan
4. Ukuran dari screen yang digunakan dianggap telah sesuai apabila dapat
mengover 75% - 80% dari total aliran waktu bekerja , dan pada multiple
deck kita dapat mengkombinasikan ukuran screen yang berbeda, tetapi bila
kita menggunakan single deck ukuran dari screen yang digunakan haruslah
sama.
tripping bisa saja screen buntu, maka dari itu pada saat sirkulasi berhenti
terbuang. Basket ini didudukan pada pengisolir getaran seperti perlingkar atau
karet.
10
Macam-macam konstruksi bentuk basket yaitu :
- Fixed Horizontal Basket terdiri dari 3 macam type yaitu single deck single
screen, single deck double screen dan double deck double screen. Jenis basket
- Fixed Sloping Basket terdiri dari 2 macam type yaitu single deck single sreen,
single triple screen. Jenis ini terpasang permanen dengan posisi miring.
Mud Box merupakan suatu bak yang berfungsi untuk menerima aliran dari
duduk pada suatu kontruksi pendukung yang sekaligus juga dipakai untuk
mengatur arah aliran yang diinginkan dan juga merupakan tempat kedudukan
pengisolir getaran.
kecepatan gerakkan dari cutting, kapasitas pemisahan padatan dan kapasitas fluida
yang dapat disaring. Bentuk dan arah axial dari gerakkan vibrator sepanjang deck
tergantung dari posisi relatif vibrator di deck dan arah putaran dari vibrator. Ada
11
- Dipasang ditengah dekat dengan screen, dengan pesangan vibrator
dan amplitudo motion. Pemasanga vibrator jenis ini dapat dilihat pada
gambar A.
dan arah putaran. Pemasanga vibrator jenis ini dapat dilihat pada gambar
B.
- Dipasang diatas deck tetapi agak kedepan dari titik tengah, dengan
screen dan frequensi vibrator. Pemasanga vibrator jenis ini dapat dilihat
pada gambar C.
12
Conventional shale shaker mempunyai vibrator dengan G force kurang
dari 3 dan untuk shale shaker dengan screen halus nilai G force antara 4 sampai 6.
Untuk jenis shale shaker yang modern dengan screen 210 mesh sampai 325 mesh
kapasitas dari shale shaker ini terpenuhi tidak menutup kemungkinan maka
lumpur akan terbuang bersama dengan cutting (overshaker), kapasitas ini sendiri
dirasa sudah memadahi bila screen tidak dalam kondisi buntu dan ukuran dari
screen itu sendiri telah sesuai dengan ukuran dari cutting yang akan dipisahkan
1. Solid capacity limit, dimana ini merupakan batas maksimum dari ukuran
solid yang dapat diambil atau dipisahkan, biasanya solid capacity ini
ditemui bila proses pemboran melalui lapisan yang lunak sehingga cutting
2. Liquid limit, ini merupakan pengaruh dari batas maksimum GPM berbagai
macam lupur yang dapat disaring tetapi tidak sampai tumpah (overshaker),
screen yang digunakan biasanya berukuran kecil yang bisa dipakai pada
saat sirkulasi tertentu, dan bila pada saat penggunaan lumpur HIVIS maka
13
2.1.6 Screen Shale Shaker
Screen dari shale shaker ini sendiri memiliki berbagai macam bentuk dan
ukuran tergantung dari design shale shaker, properties lumpur yang digunakan
maupun banyaknya lumpur yang digunakan, karena bila pemilihan dari screen ini
tidak sesuai maka akan mengakibatkan terbuangnya lumpur bor dengan percuma.
Rectangular opening
14
Gambar 2.5 Plain Square Weave
15
Dari ke 4 macam tersebut yang sering digunakan adalah square mesh dan
gunanya untuk mencegah kebuntuan oleh material cutting dan lain-lain yang
besar. Macam-macam screen dalam dilihat pada gambar 6. Untuk pemilhan screen
yang akan digunakan tergantung dari shaker design, mud properties, debit pompa
(flow rate).
merupakan jenis shale shaker baru untuk pemboran yang dalam dan ROP rendah
dengan drilled solid yang tersaring terbuang berukuran 95 micron atau lebih.
solid 74 micron lebih atau 40 micron lebih yaitu sandwich screen yang halus 2
lapis untuk menghindari kebuntuan oleh cutting seperti yang terjadi pada
pengkodean daftar pada screen yang meliputi, ukuran lubang screen dan
16
Pengkodean API adalah sebagai berikut :
Yang berarti screen API 100 dapat menyaring partikel dengan ukuran
137.5 hingga 165.0 micron, berikut adalah kemampuan screen oleh API :
17
2.2 Sand Trap
dibawahnya memiliki valve pembuang padatan (solid discharge valve) yang dapat
dibuka dan ditutup cepat , valve ini dibuat agar pasir dapat dibuang cepat tanpa
membuang mud dan bersih dengan sendirinya ukuran dari valve ini 12 atau lebih
Sand trap merupakan bagian tangki pertama yang dilewati oleh lumpur
lumpur keluar dari shale shaker atau mud gas separator. Tangki ini berukuran
kecil dan kemiringan dinding adalah 45o atau lebih kecil. Perangkap pasir ini
sangat membantu mengendapkan partikel besar, apabila ada kebocoran pada shale
shaker yang bocor agar partikel besar tidak masuk ke sistem sirkulasi lainnya.
2.3 Degasser
Degasser adalah alat yang berguna untuk memisahkan gas yang terlarut
dalam lumpur pemboran. Dalam memisahkan gas alat ini bekerja terus menerus.
Gas harus dipisahkan dari lumpur karena gas bisa menimbulkan permasalahan
seperti :
Menimbulkan kebakaran
18
Jika tidak dipisahkan dalam kondisi yang tidak diinginkan, gas gas yang
berjumlah besar akan memasuki sumur bor, maka bisa menimbulkan terjadi kick
2.4 Desander
berada dalam lumpur pemboran, alat ini terdiri dari beberapa buah cilinder yang
yang mana padatan yang berat akan terlempar ke dinding cyclone dikarenakan
padatan dengan lumpur pemboran, karena bila hydrocyclone ini tidak dapat
19
bekerja dengan optimal maka padatan masih akan terikut didalam lumpur
pemboran.
Ukuran solid partikel dipengaruhi banyak faktor, tetapi ada beberapa faktor utama
Bila saat proses pengeboran kita melewati formasi yang lunak biasanya
ukuran solid yang terikut ke permukaan akan berukuran lebih besar dan berjumlah
banyak, pada formasi yang lunak ini biasanya laju pemboran akan lebih cepat
20
sehingga peralatan solid control di permukaan harus mampu mengkondisikan
lumpur pemboran agar solid yang terbawa akan dapat dipisahkan secara
maksimal, dan bila pembersihan solid kurang baik akan mengakibatkan rusaknya
sifat lumpur pemboran, yang berakibat harus menggunakan lumpur baru untuk
micron atau lebih yang disebut desander, ukuran cyclone itu sendiri antara 4 inch
30 inch dan yang umum di pakai pada desander adalah cyclone berukuran antara
header unit yang mampu memproses debit untuk membersihkan lumpur dari solid
secara penuh, unit ini disebut desilter. Dengan perkembangan pada unit
2.5 Desilter
Desilter merupakan salah satu peralatan solid control yang berfungsi untuk
memisahkan lumpur pemboran dari solid solid yang berukuran silt, prinsip kerja
dari desilter sendiri hampir sama dengan prinsip kerja dari desander, , Desilter
sendiri terdiri dari beberapa cone digunakan untuk memisahkan solid berukuran
silt dengqan lumpur pemboran cara kerja dari desilter sendiri hampir menyerupai
cara kerja dari desander yaitu dengan memasukkan fluida pemboran dengan
21
tekanan tinggi melalui silinder dengan bagian-bagian yang berat dikeluarkan oleh
mengurangi keausan pada peralatan peralatan yang nantinya akan dilewati oleh
lumpur pemboran. Sehingga usia pakai peralatan tersebut menjadi lebih lama,
Mud cleaner adalah sistem solid control yang terakhir yang merupakan
kombinasi dari peralatan peralatan solid control sebelumnya yaitu, shale shaker,
memisahkan lumpur dari partikel partikel yang lebih halus lagi dengan
22
menggunakan screen dari shale shaker yang mampu menyaring solid yang
sedang beroperasi, tekanan ini dapat dilihat pada pressure gauge pada peralatan
peralatan tersebut, selain itu kita dapat menentukan operation pressure melalui
perhitungan seperti.
Operation Pressure = ( )( )
2.309 8.33
Dimana :
23
Specific Gravity =( 8.33
)
yang didapat pada peralatan seperti desander dan desilter, kita juga bisa
yang digunakan.
8.33 1.00 32
9.00 1.08 35
10.00 1.20 39
11.00 1.32 43
12.00 1.44 47
13.00 1.56 51
14.00 1.68 54
15.00 1.80 58
16.00 1.92 62
17.00 2.04 66
24
Dengan mengetahui rekomendasi dari operation pressure ini sendiri
maka kita akan dapat mengetahui apabila ada kerusakan pada peralatan
25
DAFTAR PUSTAKA
26