Anda di halaman 1dari 2

Pterigum

Definisi
Pterigium adalah pertumbuhan jaringan fibrovaskuler konjungtiva dan subkonjungtiva
bulbi yang meluas ke kornea. Gambarannya seperti daging,tumbuh berbentuk segi tiga atau
seperti sayap pada mata. Kondisi ini biasanya terjadi di sudut mata bagian dalam, meskipun
dapat juga tampak di sudut bagian luar.
Pada bentuk dini, pterigium sukar dibedakan dengan pinguekula. pada bagian puncak
pterigium dini terlihat bercak kelabu yang dikenal sebagai pulau - pulau Fuchs. (Singapore
National Eye Center)

Pterigium berdasarkan pertumbuhannya dibagi menjadi 4 stadium, yaitu:


Stadium 1 = puncak pterigium pada limbus
Stadium 2 = puncak pterigium mengenai kornea
Stadium 3 = puncak pterigium mengenai tepi pupil
Stadium 4 = puncak pterigium telah melewati tepi pupil
Etiologi
Penyebab pasti pterigium masih tidak diketahui, dan diperkirakan disebabkan
karena berbagai faktor yang saling berinteraksi secara bersamaan. Namun, cahaya
ultraviolet (UV), terutama paparan terhadap sinar matahari selama berjam jam diluar
ruangan dan di lingkungan yang kering dan berdebu terbukti menjadi faktor yang paling
berkontribusi terhadap timbulnya kondisi ini.

Faktor Resiko
Kelainan ini banyak ditemukan pada penduduk yang hidup di daerah tropis, seperti
Indonesia yang udaranya dominan panas. Selain itu bisa ditemukan dengan riwayat
pekerjaan yang terkait dengan paparan sinar matahari langsung seperti nelayan dan
petani.

DIAGNOSIS
Diagnosis pterigium dapat ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang. Melalui anamnesis akan kita dapatkan keluhan-keluhan pasien
seperti adanya ganjalan pada mata yang semula dirasakan didekat kelopak namun lama-
kelamaan semakin ke tengah (kornea), mata merah dan tidak disertai belek(sekret). Dari
anamnesis ini kita juga akan dapatkan informasi mengenai pekerjaan, lingkungan
tempat tinggal, dan kebiasaan hidupnya karena hal ini berhubungan dengan besarnya
paparan sinar ultraviolet yang mengenainya.
Pemeriksaan fisik pada pasien pterigium akan didapatkan adanya suatu lipatan
berbentuk segitiga yang tumbuh dari kelopak baik bagian nasal maupun temporal yang
menjalar ke kornea, umumnya berwarna putih, namun apabila terkena suatu iritasi
maka bagian pterigium ini akan berwarna merah.
Pemeriksaan penunjang dalam menentukan diagnosis pterigium tidak harus
dilakukan, karena dari anamnesis dan pemeriksaan fisik kadang sudah dapat digunakan
untuk menegakkan diagnosis pterigium. Pemeriksaan histopatologi dilakukan pada
jaringan pterigium yang telah diekstirpasi. Gambaran pterigium yang didapat adalah
berupa epitel yang irreguler dan tampak adanya degenerasi hialin pada stromanya.

PROGNOSIS
Pterigium merupakan suatu neoplasma konjungtiva benigna, umumnya
prognosisnya baik secara kosmetik maupun penglihatan, namun hal itu juga tergantung
dari ada tidaknya infeksi pada daerah pembedahan. Untuk mencegah kekambuhan
pterigium (sekitar 50-80 %) sebaiknya dilakukan penyinaran dengan Strontium yang
mengeluarkan sinar beta, dan apabila residif maka dapat dilakukan pembedahan ulang.
Pada beberapa kasus pterigium dapat berkembang menjadi degenerasi ke arah
keganasan jaringan epitel.

Anda mungkin juga menyukai