PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketoasidosis diabetikum adalah salah satu komplikasi metabolik akut
pada diabetes mellitus dengan perjalanan klinis yang berat dalam angka
kematian yang masih cukup tinggi. Ketoasidosis diabetikum dapat ditemukan
baik pada mereka dengan diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2. Tetapi lebih sering
pada diabetes melitus tipe 1.
Gejala yang paling menonjol pada ketoasidosis adalah hiperglikemia
dan ketosis. Hiperglikemia dalam tubuh akan menyebabkan poliuri dan
polidipsi. Sedangkan ketosis menyebabkan benda-benda keton bertumpuk
dalam tubuh, pada sistem respirasi benda keton menjadi resiko terjadinya
gagal nafas.
Oleh sebab itu penanganan ketoasidosis harus cepat, tepat dan tanggap.
Mengingat masih sedikitnya pemahaman mengenai ketoasidosis diabetik dan
prosedur atau konsensus yang terus berkembang dalam penatalaksanaan
ketoasidosis diabetik. Maka, perlu adanya pembahasan mengenai bagaimana
metode tatalaksana terkini dalam menangani ketoasidosis diabetik.
B. Tujuan Makalah
1. Tujuan umum
a. Mengetahui secara menyeluruh mengenai konsep teori dan konsep
asuhan keperawatan ketoasidosis diabetik
2. Tujuan khusus
a. Memahami definisi ketoasidosis
b. Mengetahui etiologi ketoasidosis
c. Memahami pathway ketoasidosis.
d. Mengetahui manifestasi klinis ketoasidosis.
e. Mengetahui pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada
penderita ketoasidosis.
f. Mengetahui penatalaksanaan ketoasidosis.
1
g. Mengetahui Komplikasi ketoasidosis.
h. Menguasai konsep asuhan keperawatan pada ketoasidosis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Keto asidosis Diabetik adalah keadaan kegawatan atau akut dari
DM tipe I , disebabkan oleh meningkatnya keasaman tubuh benda-
benda keton akibat kekurangan atau defisiensi insulin, di karakteristikan
dengan hiperglikemia, asidosis, dan keton akibat kurangnya insulin
(Carpenito, Lynda Juall (2000)).
Keto Asidosis Diabetik (KAD) adalah keadaan dekompensasi
kekacauan metabolic yang ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis
dan ketosis terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau
2
relative. KAD dan hipoglikemia merupakan komplikasi akut diabetes
mellitus (DM) yang serius dan membutuhkan pengelolaan gawat
darurat. Akibat diuresia osmotik, KAD biasanya mengalami dehidrasi
berat dan dapat sampai menyebabkan syok (Corwin, Elizaeth J. (2001)).
B. Etiologi
Ada sekitar 20% pasien KAD yang baru diketahui menderita DM
untuk pertama kali. Pada pasien yang sudah diketahui DM sebelumnya 80
% dapat dikenal adanya faktor pencetus. Mengatasi faktor pencetus ini
penting dalam pengobatan dan pencegahan ketosidisis berulang. Tidak
adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin yang nyata, yang dapat
disebabkan oleh (Corwin, Elizaeth J. (2001), Hall, Jasse B., Schmitt,
Gregors A.( 2007) ):
1. Insulin tidak diberikan atau diberikan dengan dosis yang dikurangi.
2. Keadaan sakit atau infeksi.
3. Menifiestasi pertama pada penyakit diabetes yang tidak
terdiagnosis dan tidak diobati.
3
C. Pathway
Kekurangan
Insulin
Pemecahan lemak
Penggunaan glukosa oleh
otot, lemak dan hat
Badan keton
Hiperglikemia
(polidipsia)
Muntah Respirasi
Kekurangan volume Nyeri
cairan dan elektrolit abdomen
CO2 meningkat,
Nyeri Anoreksia
pCO2 meningkat
5
Prinsip terapi KAD adalah dengan mengatasi
dehidrasi, hiperglikemia, dan ketidakseimbangan elektrolit, serta
mengatasi penyakit penyerta yang ada.
Pengawasan ketat, KU jelek masuk HCU/ICU
Fase I/Gawat ( Long, Barbara C. (1996), Morton, patricia Gonce dkk.
(2005) ):
a. Rehidrasi
6
b). Bila K+ 3-3.5mEq/L, beri 50 mEq/L
c. Infus Bicarbonat
Batas fase I dan fase II sekitar GDR 250 mg/dl atau reduksi
Fase II/Maintenance:
a. Cairan maintenance
b. kalium
G. Komplikasi
7
Faktor-faktor yang mempengaruhi angka kematian
akibat KAD adalah (Morton, patricia Gonce dkk.
(2005), Krisanty Paula (2009) ):
8
dysrhythmia jantung, tetapi jika masih berlangsung, maka perlu
konsultasi dengan ahli jantung. Melakukan pemantauan jantung
pada pasien dengan KAD selama koreksi elektrolit selalu
disarankan.
c. Edema paru dapat terjadi karena alasan yang sama seperti edema
serebral. Meskipun jarang namun perlu berhati-hati. Edema paru
terjadi karena koreksi yang berlebihan untuk terapi kehilangan
cairan. Diuretik koreksi elektrolit selalu disarankan
H. Asuhan Keperawatan
Pengkajian :
1. Identitas
a. Identitas klien
1) Nama Lengkap
2) Jenis Kelamin
3) Pekerjaan
4) Diagnosa Medis
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan utama
b. Status Kesehatan Masa Lalu
1) Penyakit yang pernah dialami
2) Pernah dirawat
3) Alergi
4) Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)
c. Riwayat Penyakit Keluarga
d. Diagnosa Medis
3. Pengkajian Pola Gordon
a. Persepsi Penatalaksanaan Kesehatan/Persepsi Sehat
- Pola ini tidak mengalami gangguan (Perlu dikaji)
b. Pola Nutrisi dan Metabolik
9
- Pola ini mengalami gangguan berhubungan mual dimana nafsu
makan menurun.
c. Pola Eliminasi
- Pada pola ini mengalami gangguan yaitu perubahan pola
berkemih ( poliuria)
d. Pola Latihan dan Aktivitas
- Pasien merasakan lemah dan letih.
e. Pola istirahat tidur
- Pada pola ini tidak mengalami gangguan (perlu dikaji)
f. Pola persepsi kognitif
- Pada pola ini tidak mengalami gangguan (perlu dikaji)
g. Pola persepsi konsep diri
- Pada pola ini tidak mengalami gangguan (perlu dikaji)
h. Pola hubungan sosial
- Pada pola ini tidak mengalami gangguan (perlu dikaji)
i. Pola seksualitas
- Pada pola ini tidak mengalami gangguan (perlu dikaji)
j. Pola mekanisme koping
- Pada pola ini tidak mengalami gangguan (perlu dikaji)
k. Pola spiritual
- Pada pola ini tidak mengalami gangguan (perlu dikaji)
4. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis dengan data
klien mengeluhkan nyeri pada bagian perutnya.
b. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot
pernafasan dengan data pasien mengeluhkan sesak nafas.
c. Nausea berhubungan dengan penyakit pankreas dengan data Pasien
merasa ingin selalu muntah dan muntah sering dalam sehari
d. Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan aktif dengan data pasien mengatakan selalu merasakan haus
dan turgor kulit >5 detik.
e. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan tubuh
berhubungan dengan faktor biologis dengan data Pasien mengatakan
berat badan turun.
10
5. NOC dan NIC
a. Nyeri akut b.d Agen Cedera Biologis
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit kepada pasien
dengan label
NOC:
Pain Control
Pain Level
Kriteria Hasil :
1. Pasien mampu mengontrol nyeri.
2. Pasien melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri.
3. Pasien mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda
nyeri)
4. Pasien mengatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
NIC :
Pain Management
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi.
2. Observasireaksi nonverbal dan ketidaknyamanan.
3. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien.
4. Tingkatkan istirahat.
Analgesik Administration
1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat.
2. Cek riwayat alergi.
3. Tentukan pemberian analgesic misalnya aspirin, rute pemberian dan
dosis optimal.
11
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 60 menit pasien
menunjukkan keefektifan pola nafas.
NOC :
Respiratory status: ventilation
Respiratory status: airway patency
Kriteria Hasil
1. Mendemontrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas
dengan mudah, tidak ada pursed lips).
2. Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama
nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas
abnormal)
NIC :
Airway Managent
1. Berikan terapi oksigen
2. Posisikan pasien semi fowler untuk mengurangi dispnea
3. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
4. Monitor respirasi dan status oksigenasi jika diperlukan
12
5. Pasien mempertahankan berat badan dalam rentang tertentu yang
diharapkan
NIC :
Nausea Management
1. Tanyakan kepada pasien penyebab dari mualnya
2. Observasi asupan makanan dan cairan pasien
3. Anjurkan pasien makan makanan yang lunak dan kering
4. Anjurkan pasien menghindari makanan yang menusuk hidung dan
berbau tidak sedap
5. Kolaborasikan dengan tim kesehatan lain untuk pemberian obat anti
mual
6. Ajarkan teknik relaksasi dan bantu pasien untuk menggunakan teknik
tersebut selama waktu makan
7. Anjurkan pasien dan keluarga untuk membuat makanan yang paling
dapat ditoleransi
8. Pada saat mual mereda anjurkan untuk makan-makanan yang sering
dari sebelumnya
13
1. Kaji riwayat dari tipe masukan cairan dengan kebiasaan eleminsi
2. Kaji dari kemungkinan faktor resiko ketidak seimbangan cairan (misal:
polyuria, muntah, dll)
3. Monitor beratba dan, dan juga masukan dan keluaran cairan
4. Monitor tekanan darah, denyut jantung dan status pernapasan
5. Jaga keakuratan rekaman dari masukan dan keluaran cairan
6. Monitor warna, kuantitas dan kespesifikan dari urin
7. Monitor status hidrasipasien
Fluid/ Electrolyte Management
1. Monitor dari ketidak normalan level serum elektrolit
2. Perbaiki keakuratan masukan dan keluaran cairan dan elektrolit
3. Kolaborasikan dan administrasikan terapi intravena, termasuk
pemberian cairan
4. Pertahankan masukan intake pasien dengan diseimbangi dengan hasil
output yang akurat
5. Dorong masukan oral
6. Dorong keluarga untuk membantu pasien dalam hal makan
7. Kolaborasikan dengan dokter
14
2. Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
3. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
4. Tidak ada tanda tanda malnutrisi
5. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
NIC :
Nutrition Management
1. Identifikasi alergi, intoleransi makanan klien, dan makanan kesukaan
klien
2. Minta keluarga untuk ikut berpartisipasi dalam pemberian.
3. Kolaborasikan dengan ahli gizi tentang diet yang akan diberikan.
4. Berikan penjelasan kepada klien tentang diet yang diberikan. Misalkan
kalori, karbohidrat, protein, vitamin, serat dan lain-lain.
5. Hitung input dan ouput makanan klien.
6. Monitor perubahan berat badan klien.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
16
Daftar Pustaka
3. Hall, Jasse B., Schmitt, Gregors A.( 2007). Critical Care: Just The
Facts. USA: Mc Graw-Hill Companies inc
17