DI SD NEGERI 2 LILIGUNDI
PADA SEMESTER GANJIL 2017/2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan PPL-Real ini
tepat pada waktunya.
Dalam menyelesaikan laporan ini, cukup banyak kendala yang dihadapi
dalam penyelesaiannya. Akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak, segala
kendala dapat diatasi dengan baik. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini ucapan
terima kasih diberikan kepada beberapa pihak yang mendukung diantaranya
sebagai berikut.
1. Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPPPM)
UNDIKSHA yang telah memberikan petunjuk dan pembekalan sebelum
PPL-Real dilaksanakan.
2. Ibu Dra. Nyoman Kusmariyatni, S.Pd., M.Pd, selaku Dosen Pembimbing
yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam pelaksanaan PPL-
Real dan penyusun laporan ini sehingga dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
3. Ibu Dra. Sumarni Astuti selaku Kepala SD N 2 Liligundi yang telah
menerima dan memberi kesempatan untuk melaksanakan program PPL-
Real di SD N 2 Liligundi.
4. Ibu Putu Dewi Krisnawati,S.Pd selaku guru pamong yang telah
membimbing selama melakukan pelaksanaan PPL-Real.
5. Bapak/Ibu guru dan Staf Pegawai SD N 2 Liligundi yang banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan selama PPL-Real.
6. Seluruh Siswa-siswi SD N 2 Liligundi.
7. Rekan-rekan mahasiswa PPL-Real di SD N 2 Liligundi yang telah banyak
memberikan dukungan serta bantuan kepada penulis dalam memahami
profesi.
8. Serta semua pihak yang membantu penulisan dalam penyusunan laporan
PPL-Real ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
ii
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
sehingga saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan laporan ini.
Pada kesempatan ini penulis juga tidak lupa memohon maaf apabila
selama mengikuti/melaksanakan kegiatan PPL-Real penulis melakukan kesalahan
baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Akhir kata, penulis berharap semoga
laporan ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.
iii
PERNYATAAN
menyatakan bahwa laporan atau karya tulis ini dengan seluruh isi dan
pengungkapannya memang benar tulisan asli saya sendiri dengan tidak melakukan
penjiplakan dan penyampaian dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kode
etik yang berlaku dalam masyarakat keilmuan dan HAKI (Hak atas kekayaan
Intelektual)
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung sanksi yang di jatuhkan kapada saya
apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam
laporan saya ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya.
iv
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ................................................................................................. iv
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
namun memahami administarsi sekolah, serta menanamkan sikap dan nilai-nilai
moral yang positif kepada siswa
Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) Singaraja sebagai salah
satu perguruan tinggi negeri yang dibangun oleh pemerintah yang dipersiapkan
untuk mencetak tenaga pendidik di berbagai jenjang pendidikan, dan
meningkatkan mutu pendidikan agar dapat mencerdaskan kehidupan masyarakat
Indonesia dan dapat meningkatkan kualitas guru sebagai tenaga pendidik yang
profesional. Oleh karena itu, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja berusaha
menghasilkan lulusan yang berkualitas agar mampu menjadi tenaga pendidik yang
profesional dalam dunia pendidikan. Untuk memenuhi hal tersebut maka
mahasiswa sebagai calon guru perlu diberikan pengalaman untuk ke sekolah-
sekolah dengan melakukan observasi pada lingkungan sekolah, pengalaman
mengajar, atau pun pengalaman lainnya dalam bentuk Program Pengalaman
Lapangan (PPL).
Program ini menuntut para mahasiswa calon guru untuk mengenal
administrasi keguruan dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah mitra secara
umum agar nantinya dapat dijadikan sebagai tolok ukur untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Mahasiswa sebagai calon guru yang mengikuti
PPL ini akan diterjunkan ke masing-masing sekolah dan diharapkan ikut
berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan di sekolah, baik kegiatan mengajar maupun
kegiatan nonmengajar.
Selama masa PPL, dilaksanakan dua jenis kegiatan mengajar yaitu
kegiatan mengajar terbimbing dan kegiatan mengajar mandiri. Pada pelaksanaan
kegiatan mengajar terbimbing, mahasiswa PPL berlatih mengajar di kelas dengan
ditemani oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Sedangkan pada saat kegiatan
mengajar mandiri, mahasiswa calon guru balajar mengelola kelas sendiri dengan
berpatokan pada pengalaman saat kegiatan mengajar terbimbing.
2
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
3
e. Dapat mengenal langsung lingkungan sekolah, administrasi, dan
sosial sekolah di sekolah tempat ber- PPL.
f. Mendapat berbagai pengalaman yang berhasil diserap dalam PPL
Real secara langsung/tidak langsung akan bermakna bagi lulusan
dalam mengalami kehidupan di masyarakat.
2. Bagi Sekolah Mitra
a. Dengan adanya mahasiswa PPL ke sekolah untuk melaksanakan
latihan adalah merupakan sesuatu kesempatan bagi sekolah
bersangkutan untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman dengan
mahasiswa dalam mengembangkan pengelolaan sekolah khususnya
dalam proses pembelajaran.
b. Merupakan suatu kesempatan bagi pihak sekolah untuk senantiasa
saling mendekatkan diri dengan pihak lembaga sebagai wadah
pencetak guru untuk saling bertukar pengalaman dan bertukar
informasi atas refleksi yang diperoleh di sekolah tentang kondisi siswa
dan pembelajaran di kelas untuk nantinya dapat dipertimbangkan
menuju hal yang lebih baik.
3. Bagi Lembaga
Melalui Program Pengalaman Lapangan ini diharapkan dapat menambah
wawasan lembaga untuk mengetahui fenomena-fenomena pendidikan
yang sedang terjadi saat ini. Selain itu, dapat juga dijadikan sebagai
bahan refleksi bagi calon tenaga pendidik agar tenaga pendidik yang
tercetak nantinya dapat menggunakan metode yang sesuai dengan
fenomena pendidikan pada saat ini.
4
BAB II
HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN
5
2.1.2 Pelaksanaan latiahan Mengajar
Senin, 28 Agustus
1 VI IPA I Gede Putu Maharyadi,S.Pd.SD.
2017
Kamis, 31 Agustus
3 II Tematik I.A.K Trisna Wilarani ,S.Pd.SD.
2017
Selasa, 5 September
4 III IPA Ni Ketut Sariani,S.Pd.SD.
2017
Kamis, 7 September
6 V IPA I Gede Putu Maharyadi,S.Pd.SD.
2017
Jumat, 8 September
7 VI Matematika I Gede Putu Maharyadi,S.Pd.SD.
2017
Selasa, 19
10 II Tematik I.A.K Trisna Wilarani ,S.Pd.SD.
September 2017
6
Mata
No. Hari, tanggal Kelas Guru Bidang Studi
pelajaran
September 2017
Bahasa
6 Rabu, 4 Oktober 2017 VI Ni Ketut Sariani,S.Pd.SD.
Indonesia
7
1. Pemanfaatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara
optimal
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP merupakan perencanaan
pembelajaran jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan apa
yang akan dilakukan dalam pembelajaran. Biasanya satu RPP berlaku untuk satu
kali pertemuan dalam berberapa jam pelajaran.. Dengan menggunakan RPP guru
dapat memperkirakan tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran. Guru berkewajiban menyusun dan membuat RPP sebelum kegiatan
belajar mengajar. Penyususnan RPP secara lengkap dan sistematis dimaksudkan
agar pembelajaran berlangsung secara efektif, interaktif, inspiratif, dan sistematis.
Dengan menyusun RPP sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung bisa
membuat guru menjadi lebih siap dalam mengajar karena sudah ada patokan atau
pedoman yang bisa digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. RPP membuat
pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih teratur dan efektif.
Berdasarkan hal tersebut, ditawarkan sebuah solusi berupa pemanfaatan
RPP secara optimal saat mengajar di kelas, agar standar kompetensi, kompetensi
dasar, tujuan pembelajaran, dan hal lainnya yang yang sudah menjadi hal wajib
untuk dicapai. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) hendaknya disusun
secara sistematis, utuh dan menyeluruh, dengan beberapa kemungkinan
penyesuaian dalam situasi pembelajaran yang aktual. Dengan demikian, rencana
pelaksanaan pembelajaran berfungsi untuk mengefektifkan proses pembelajaran
sesuai dengan apa yang direncanakan.
8
a. Kantong Bilangan
Menurut Dwi Yuniarto (2012) Kantong bilangan merupakan suatu alat
sederhana yang ditujukan untuk mempermudah siswa dalam memahami materi
operasi hitung dalam matematika. Media ini berbentuk segi empat dengan
beberapa kotak yang menempel atau disebut kantong bilangan. Kantong bilangan
tersebut digunakan untuk penentu nilai suatu bilangan. Sedangkan sedotan pada
media ini digunakan sebagai penentu jumlah suatu bilangan. Apabila satu sedotan
diletakkan pada kantong yang bernilai tempat ribuan, maka nilai satu sedotan
tersebut adalah seribu. Begitu juga apabila sedotan tersebut diletakkan pada
kantong nilai tempat ratusan maka sedotan tersebut bernilai seratus dan
seterusnya. Media ini dapat membantu siswa kelas 2 dalam menkonkretkan
konsep penjumlahan dalam materi ini penjumlahan secara bersusun.
b. Gambar
Menurut Oemar Hamalik (dalam Fakhrizal, 2016) gambar yakni sesuatu
yg diwujudkan dengan cara visual dalam wujud dua dimensi yang merupakan
curahan perasaan atau pikiran. Media gambar lebih umum digunakan di antara
bermacam-macam sarana pembelajaran. Media gambar ialah bahasa yg umum yg
bakal dimengerti & dinikmati dimana-mana. Media gambar sangat mutlak dipakai
dalam usaha memperjelas pengertian terhadap peserta didik, maka dgn memakai
media gambar siswa mampu lebih memperhatikan kepada benda-benda atau hal-
hal yg belum sempat dilihatnya yg tentang bersama pelajaran.
c. Mind Maping
Menurut Riadi mind maping dapat diartikan sebagai proses memetakan
pikiran untuk menghubungkan konsep-konsep permasalahan tertentu dari cabang-
cabang sel saraf membentuk korelasi konsep menuju pada suatu pemahaman dan
hasilnya dituangkan langsung di atas kertas dengan animasi yang disukai dan
gampang dimengerti oleh pembuatnya. Sehingga tulisan yang dihasilkan
merupakan gambaran langsung dari cara kerja koneksi-koneksi di dalam otak.
Menurut Tony Buzan, Mind Maping dapat membantu kita untuk banyak
hal seperti: merencanakan, berkomunikasi, menjadi lebih kreatif, menyelesaikan
masalah, memusatkan perhatian, menyusun dan menjelaskan pikiran-pikiran,
9
mengingat dengan baik, belajar lebih cepat dan efisien serta melatih gambar
keseluruhan.
10
4. Melakukan Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk emmbuat keputusan tentang hasil
pembelajaran dari masing-masing siswa, serta keberhasilan siswa dalam kelas
secara keseluruhan (Ruminiati, 2008).
Evaluasi pembelajaran juga memiliki fungsi dalam proses belajar
mengajar yaitu, digunakan sebagai umpan balik atau feed back baik siswa atau
guru. Berdasarkan hasil evaluasi, guru bisa menilai kemampuan siswanya dan
dijadikan bahan perbaikan melalui kegiatan pembelajaran selanjutnya, sedangkan
siswa bisa mengetahui materi pelajaran yang belum dikuasai untuk bahan
perbaikan.
2.2 Pembahasan
11
3. Sebagai motivasi belajar bagi siswa karena ditampilkan dengan media
yang sederhana tetapi menarik.
Kelebihan dan Kekurangan Media Kantong Bilangan
1. Kelebihan
Dwi Yuniarto (dalam Ratnasari) menyampaikan kelebihan penggunaan
media kantong bilangan sebagai berikut:
a. Membantu guru untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan
lebih menarik.
b. Membantu guru untuk bisa menyampaikan suatu konsep
pembelajaran yang abstrak menjadi sebuah situasi yang nyata.
c. Memantapkan pengetahuan siswa dalam memahami nilai tempat
suatu bilangan.
d. Membantu siswa untuk menyelesaikan masalah operasi hitung
dengan cara yang sistematis.
2. Kekurangan
Kelemahan media pembelajaran Kantong Bilangan yaitu Tidak bisa
digunakan dalam pembelajaran operasi hitung yang melibatkan bilangan negatif
maupun desimal.
2.2.2 Media Gambar
Penulis menggunakan media gambar saat mengajar pembelajaran IPA
tentang penggolongan hewan berdasarkan makanannya. Saat menggunakan media
gambar para siswa lebih termotivasi untuk mempelajari materi yang sedang
dibahas.
2.2.3 Model Pembelajaran Quick On The Draw
Model pembelajaran kooperatif tipe quick on the draw yang dikenalkan
oleh Paul Ginnis pada tahun 2008 yaitu sebuah aktivitas siswa dengan suasana
permainan yang mengarah pada kerja kelompok dan kecepatan. Dengan suasana
permainan dalam pembelajaran maka akan menarik dan menimbulkan efek
kreatifitas dalam belajar siswa. Menurut Suprijono (dalam Wibowo, 2012) model
pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidaknya tiga tujuan
pembelajaran penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap
keragaman dan pengembangan keterampilan sosial.
12
Sintaks model pembelajaran kooperatif quick on the draw dapat dilihat
pada Tabel berikut:
Tabel 04. Sintaks Model Pembelajaran Quick On The Draw
Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Tahap 1 Guru menyampaikan semua Mendengarkan
Menyampaikan tujuan tujuan pembelajaran secara penjelasan yang di
dan memotivasi siswa umum yang ingin di capai sampaikan guru
dan memotivasi siswa belajar
Tahap 2 Guru menyajikan materi Memperhatikan materi
Menyajikan materi pelajaran secara umum yang di bahas guru
pembelajaran kepada siswa dengan cara
demonstrasi lewat bahan
bacaan / LKS
Tahap 3 Guru membagi siswa menjadi Bergabung dengan
Pembentukan kelompok secara heterogen, kelompok yang telah
kelompok heterogen masing-masing kelompok di bagikan oleh guru
terdiri dari 4-5 orang
Tahap 4 Guru mengawasi siswa saat Melakukan diskusi
Turnamen melakukan diskusi dengan kelompoknya
Tahap 5 Guru membahas soal-soal Masing-masing
Evaluasi yang telah di diskusikan kelompok memeriksa
hasil yang telah di
kerjakan
Tahap 6 Guru memberikan Mendengarkan nama
Penghargaan penghargan kepada kelompok kelompok yang
kelompok yang selesai lebih dahulu berhak mendapatkan
penghargaan.
Adapun langkah-langkah yang diterapkan dalam pembelajaran kooperatif
tipe quick on the draw menurut Paul Ginnis (dalam Wibowo,2012) adalah sebagai
berikut:
a. Menyiapkan satu tumpukan kartu soal, misalnya lima soal sesuai
dengan topik yang sedang dibahas. Tiap kartu memiliki satu soal. Buat
salinan kartu-kartu soal tersebut, Misalnya, kelompok satu warna
merah, kelompok dua warna biru dan seterusnya. Letakkan set kartu
tersebut di atas meja, angka menghadap atas, nomor 1 di atas.
b. Membagi siswa ke dalam kelompok, tiap kelompok terdiri dari empat
sampai lima orang. Menentukan warna tumpukan kartu pada tiap
kelompok sehingga mereka dapat mengenali tumpukan kartu soal
mereka di meja guru.
13
c. Memberi tiap kelompok materi sumber yang sudah sesuai dengan
tujuan pembelajaran (ini bisa berupa buku teks yang biasa dipakai).
d. Pada kata mulai, satu orang dari tiap kelompok lari ke meja guru,
mengambil pertanyaan pertama menurut warna kelompok mereka dan
kembali membawanya ke kelompok masing-masing.
e. Dengan menggunakan materi sumber, kelompok tersebut mencari dan
menulis jawaban di lembar kertas terpisah.
f. Jawaban dibawa ke guru oleh orang kedua. Guru memeriksa jawaban,
jika ada jawaban yang tidak akurat dan lengkap, maka guru menyuruh
siswa kembali ke kelompok dan mencoba lagi sampai jawaban akurat
dan lengkap, pertanyaan kedua diambil oleh anggota kelompok dan
seterusnya. Tiap anggota dari kelompok harus berlari bergantian untuk
mengambil soal.
g. Saat satu siswa dari kelompok sedang "berlari" anggota lainnya
membaca dan memahami sumber bacaan, sehingga mereka dapat
menjawab pertanyaan nantinya dengan lebih efesien.
h. Kelompok pertama yang menjawab semua pertanyaan dinyatakan
sebagai pemenang. Kemudian guru membahas semua pertanyaan
dengan cara menunjuk salah satu kelompok untuk menyampaikan
jawaban dari kartu soal di depan kelas.
14
d. Sesuai bagi siswa dengan karakteristik yang tidak dapat duduk diam.
Ada beberapa kelemahan dari quick on the draw, yaitu :
a. Dalam kerja kelompok, siswa akan mengalami keributan jika pengelolaan
kelas kurang baik.
b. Guru sulit untuk memantau aktivitas siswa dalam kelompok.
Pada penerapannya di kelas III penulis menggunakannya saat latihan
mengajar mandiri pada mata pelajaran PKn yang membahas tentang Makna Satu
Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa. Pada penerapannya penulis mengaiktan
model dengan beberapa metode, seperti metode ceramah, diskusi dan tanya jawab.
Saat penerapan metode ini di kelas III para siswa sangat antusias mengikuti
pelajaran. Jika dilihat dari hasil kegiatan belajar, setelah menggunakan metode ini
hasil belajar siswa memiliki rata-rata yang sangat baik. Sehingga, tujuan yang
diinginkan bisa tercapai secara maksimal.
Sedangkan pada penerapannya di kelas V penulis menggunakannya saat
latihan mengajar mandiri pada mata pelajaran PKn yang membahas tentang
Peraturan Perundang-undangan di tingkat pusat dan daerah. Pada penerapannya
penulis mengaiktan model dengan beberapa metode, seperti metode ceramah,
diskusi dan tanya jawab. Saat penerapan metode ini di kelas V para siswa sangat
antusias mengikuti pelajaran. Jika dilihat dari hasil kegiatan belajar, sama seperti
di kelas III setelah menggunakan metode ini hasil belajar siswa memiliki rata-rata
yang sangat baik. Sehingga, tujuan yang diinginkan bisa tercapai secara maksimal.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dalam penerapan solusi di kelas II, IV, dan V, dan VI bisa dikatakan
sangat berhasil, karena dengan menggunakan solusi tersebut siswa menjadi lebih
termotivasi dan menjadi lebih mudah menerima pembelajaran.
3.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa PPL
Dalam melaksanakan PPL ini hendaknya para mahasiswa mampu memetik
hal-hal yang berguna untuk dijadikan sebagai bekal kelak. Selain itu, para
mahasiswa seharusnya lebih menghayati setiap kegiatan yang dilakukan selama
PPL, karena setiap kegiatan tersebut nantinya pasti akan memiliki nilai guna
untuk kehidupan yang akan datang, karena kegiatan PPL ini akan membantu
mahasiswa untuk menjalani kehidupan sebagai seorang guru di tahun-tahun
berikutnya
2. Bagi Lembaga
16
DAFTAR PUSTAKA
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami dosen pembimbing dan guru
pamong dari mahasiswa :
NIM : 14110312234
Mengetahui,
Kepala SD N 2 LILIGUNDI
SURAT KETERANGAN
NIM : 1411031234
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, kami dosen pembimbing dan guru
pamong dari mahasiswa :
NIM : 14110312234
NIM : 1411031234
Mengetahui,
SURAT TUGAS
NIP : -
NIM : 1411031234
1. Guru Model I
Nama Sekolah : SD N 2 Liligundi
Kelas : IV
Mata Pelajaran : IPA
Jam Pelajaran : jam pelajaran I-II
Hari / Tanggal : Senin/21 Agustus 2017
A. Membuka Pelajaran
Setelah guru memasuki kelas dan meletakkan perlengkapan mengajar di
meja, siswa mengucapkan salam. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam lalu membahas sedikit mengenai pelajaran yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya. Cara yang disajikan guru sangat sesuai dengan materi.
Karena materi yang akan dibahas memiliki kaitan dengan materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Tahap untuk membuka pelajaran ini berlangsung selama 5
menit. Saat membuka pelajaran perhatian siswa masih sangat bagus terhadap
guru.
B. Inti Pelajaran
Guru menyajikan materi pembelajaran dengan menggunakan metode
cermah, lalu meminta siswa untuk membaca materi pada buku paket. Setelah
siswa membaca materi pada buku paket, guru melakukan tanya jawab dengan
siswa mengenai materi yang telah siswa baca. Setelah itu, guru menuliskan
ringkasan materi sesuai dengan kegiatan tanya jawab yang telah dilakukan.
Selama kegiatan berlangsung guru bertanya kepada siswa kurang lebih
sebanyak 10 kali. Pertanyaan yang guru ajukan tersebut hampir dijawab oleh
seluruh siswa di kelas. Karena guru selalu memberi kesempatan kepada semua
siswa di kelas. Namun, selama kegiatan berlangsung tidak ada siswa yang
mengajukan pertanyaan kepada guru.
Jika ada siswa yang mengalami kesulitan belajar guru mengulangi ateri
dengan cara yang lebih mudah untuk dipahami oleh siswa. Untuk siswa yang
mengganggu di kelas saat pelajaran, guru hanya meminta siswa untuk diam dan
fokus dengan peajaran.
Perhatian siswa selama prosses pelajaran masih cukup baik dan
memperhatikan guru. Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 50 menit.
Lampiran 8. Lembar Observasi Kegiatan PPL-Real
C. Menutup Pelajaran
Saat menutup pelajaran guru memberikan lima soal tentang materi yang
telah disampaikan. Soal tersebut juga sebagai soal evaluasi untuk menilai kegiatan
pembelajaran hari itu. Sebelum mengakhiri pelajaran guru membahas soal yang
telah diberikan dan meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.
Kegiatan ini berlangsung selama 15 menit.
D. Kesan Umum
Kesan yang didapatkan penulis saat mengamati guru model adalah:
Cara guru dalam memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang
mendapat kesulitan belajar atau siswa yang belum memahami materi pelajaran
sangat baik, karenadenganmeberikanbimbingan secara personal kepada siswa
tersebut, siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran, sehingga siswa
dengan mudah dapat mengikuti pelajaran selanjutnya.
Lampiran 8. Lembar Observasi Kegiatan PPL-Real
2. Guru Model II
Nama Sekolah : SD N 2 Liligundi
Kelas : III
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Jam Pelajaran : jam pelajaran I-II
Hari / Tanggal : Kamis, 23 Agustus 2017
A. Membuka Pelajaran
Setelah guru memasuki kelas dan meletakkan perlengkapan mengajar di
meja, siswa mengucapkan salam. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
salam lalu membahas sedikit mengenai pelajaran yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya. Cara yang disajikan guru sangat sesuai dengan materi.
Karena materi yang akan dibahas memiliki kaitan dengan materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Tahap untuk membuka pelajaran ini berlangsung selama 5
menit. Saat membuka pelajaran perhatian siswa masih sangat bagus terhadap
guru.
B. Inti Pelajaran
Guru menyajikan materi pembelajaran dengan menggunakan metode
cermah, lalu meminta siswa untuk membaca materi pada buku paket. Setelah
siswa membaca materi pada buku paket, guru melakukan tanya jawab dengan
siswa mengenai materi yang telah siswa baca. Setelah itu, guru menuliskan
ringkasan materi sesuai dengan kegiatan tanya jawab yang telah dilakukan.
Selama kegiatan berlangsung guru bertanya kepada siswa kurang lebih
sebanyak 6 kali. Pertanyaan yang guru ajukan tersebut hampir dijawab oleh
seluruh siswa di kelas. Karena guru selalu memberi kesempatan kepada semua
siswa di kelas. Namun, selama kegiatan berlangsung tidak ada siswa yang
mengajukan pertanyaan kepada guru.
Jika ada siswa yang mengalami kesulitan belajar guru mengulangi ateri
dengan cara yang lebih mudah untuk dipahami oleh siswa. Untuk siswa yang
mengganggu di kelas saat pelajaran, guru hanya meminta siswa untuk diam dan
fokus dengan peajaran.
Perhatian siswa selama prosses pelajaran masih cukup baik dan
memperhatikan guru. Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 50 menit.
Lampiran 8. Lembar Observasi Kegiatan PPL-Real
C. Menutup Pelajaran
Saat menutup pelajaran guru menyimpulkan pembelajaran dan melakukan
tanya jawab. Tanya jawab tersebut juga sebagai kegiatan evaluasi untuk menilai
kegiatan pembelajaran hari itu. Sebelum mengakhiri pelajaran guru membahas
soal yang telah diberikan dan meminta siswa untuk mempelajari materi
selanjutnya. Kegiatan ini berlangsung selama 15 menit.
D. Kesan Umum
Kesan yang didapatkan penulis saat mengamati guru model adalah:
Cara guru dalam memberikan bimbingan khusus kepada siswa yang
mendapat kesulitan belajar atau siswa yang belum memahami materi pelajaran
sangat baik, karenadenganmeberikanbimbingan secara personal kepada siswa
tersebut, siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran, sehingga siswa
dengan mudah dapat mengikuti pelajaran selanjutnya.
Lampiran 8. Lembar Observasi Kegiatan PPL-Real
C. Menutup Pelajaran
Saat menutup pelajaran guru meminta siswa melakukan pendinginan dan
memberikan simpulan tentang materi yang telah disampaikan. Sebelum
mengakhiri pelajaran meminta siswa untuk mempelajari materi selanjutnya.
Kegiatan ini berlangsung selama 20 menit.
D. Kesan Umum
Kesan yang didapatkan penulis saat mengamati guru model adalah:
Cara guru memberikan penguatan kepada siswa sangat baik. Penguatan
negatif atau pun penguatan positif yang diberikan oleh guru tidak menyebabkan
siswa besar kepala atau takut terhadap guru tersebut.
Lampiran 9. Jadwal Mengajar
Mata
No. Hari, tanggal Kelas Guru Bidang Studi
pelajaran
Senin, 28 Agustus
1 VI IPA I Gede Putu Maharyadi,S.Pd.SD.
2017
Kamis, 31 Agustus
3 II Tematik I.A.K Trisna Wilarani ,S.Pd.SD.
2017
Selasa, 5 September
4 III IPA Ni Ketut Sariani,S.Pd.SD.
2017
Kamis, 7 September
6 V IPA I Gede Putu Maharyadi,S.Pd.SD.
2017
Jumat, 8 September
7 VI Matematika I Gede Putu Maharyadi,S.Pd.SD.
2017
Selasa, 19
10 II Tematik I.A.K Trisna Wilarani ,S.Pd.SD.
September 2017
Jumat,22
12 VI Matematika I.A.K Trisna Wilarani ,S.Pd.SD.
September 2017
Lampiran 9. Jadwal Mengajar
Mata
No. Hari, tanggal Kelas Guru Bidang Studi
pelajaran
Bahasa
6 Rabu, 4 Oktober 2017 VI Ni Ketut Sariani,S.Pd.SD.
Indonesia
FORMAT MONITORING
Nama Mahasiswa : Windi Kristanti Ningrum
Form A NIM : 1411031234
(Untuk Kepala Sekolah) Fak./Jur : FIP/PGSD
Sekolah : SD N 2 Liligundi
No Komponen 5 4 3 2 1
1 Kehadiran di Tidak pernah Pernah absen Pernah absen Sering absen Sangat
Sekolah absen dengan ijin tanpa ijin tanpa ijin sering
absen
2 Penyelesaian Tugas
a. Kualitas Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat
kurang
b. Waktu Sangat baik Selesai tepat Agak lambat Lambat Sangat
Selesai dini waktu lambat
3 Penampilan Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat
sehari-hari kurang
4 Kualitas pergaulan Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat
dengan siswa kurang
5 Kualitas pergaulan Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat
dengan Guru/ kurang
Karyawan
6 Partisipasi dalam Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat
kegiatan sekolah kurang
(rapat,apel, dll)
7 Kedisiplinan, Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat
tanggung jawab dan kurang
kesantunan
Catatan : Tulislah hal-hal yang dipandang perlu
Singaraja,, 15 Oktober 2017
Kepala Sekolah
FORMAT MONITORING
Nama Mahasiswa : Windi Kristanti Ningrum
Form B NIM : 1411031234
(Untuk Guru Pamong) Fak./Jur : FIP/PGSD
Sekolah : SD N 2 Liligundi
No Komponen 5 4 3 2 1
FORMAT MONITORING
Nama Mahasiswa : Windi Kristanti Ningrum
Form C NIM : 1411031234
(Untuk Dosen Pembimbing) Fak./Jur : FIP/PGSD
Sekolah : SD N 2 Liligundi
No Komponen 5 4 3 2 1
FORMAT MONITORING
Nama Mahasiswa : Windi Kristanti Ningrum
Form D NIM : 1411031234
(Untuk Mahasiswa) Fak./Jur : FIP/PGSD
Sekolah : SD N 2 Liligundi
No Komponen 5 4 3 2 1
1 Kesesuaian perolehan
materi di kampus dgn.
kebutuhan di lapangan
di Sekolah
1.1. MKDK Sangat sesuai Sesuai Cukup Kurang sesuai Sangat tidak
Sesuai
1.2. MKPBM Sangat sesuai Sesuai Cukup Kurang sesuai Sangat tidak
Sesuai
1.3. MKBS Sangat sesuai Sesuai Cukup Kurang sesuai Sangat tidak
Sesuai
1.4. Lain-lain Sangat sesuai Sesuai Cukup Kurang sesuai Sangat tidak
Sesuai
2 Dukungan pelatihan Sangat baik Baik Cukup Kurang Kurang sekali
microteaching
3 Pembinaan dari guru
pamong Sangat baik Baik Cukup Kurang Kurang sekali
4 Binaan dari dosen
pembimbing Sangat baik Baik Cukup Kurang Kurang sekali
5 Kehadiran dosen 4 kali 3 kali 2 kali 1 kali Tidak pernah
pembimbing di kelas atau lebih
6 Kehadiran guru lebih dari 9-10 kali 6- 8 kali 3- 5 kali 0- 2 kali
pamong di kelas 10 kali
7 Dukungan sekolah
dalam menunjang Sangat baik Baik Cukup Kurang Kurang baik
pelaksanaan PPL
Catatan : Tulislah hal-hal yang dipandang perlu
Nama Mahasiswa :.
NIM :
Jurusan :.
Penilai
2.
3.
4.
5.
B. Ekstra Kurikuler
1.
2.
3.
4.
5.
Penilai
NIM : 1411031234
Dosen Pembimbing
WC WC
KANTIN
GUDANG
GURU MURID RUANG RUANG RUANG KELASVI
KELAS III KELAS II SEKOLAH
KEBUN KEBUN
KEBU
RUANG KELAS IV N
KE
TIANG
BU PERPUS
N
BENDER
A
RUANG KELAS V KEBU
N KE
BU RUANG GURU
N
Ruang Kelas VI
MESS GURU