Anda di halaman 1dari 11

Bedanya Pamflet, Brosur dan Flyer

By
ridwan
March 10, 2011Posted in: Miscellaneous, Multimedia
https://udintodury.wordpress.com/2011/05/28/perbedaan-leaflet-brosur-buklet/
Flyer

Ada yang mengatakan bahwa istilah flyer diambil dari cara distribusinya pada era Perang Dunia 1,
yaitu dengan menebarkannya dari atas pesawat! Pada masa itu flyer menjadi alat propaganda yang
sangat efektif. Lalu apa isi dari flyer? Yang pasti berbeda-beda, tergantung pada kepentingan dari
penggunaan flyer tersebut. Namun satu unsur utama yang dominan adalah informasi. Baik itu
dalam bentuk teks maupun visual. Flyer pada dasarnya memang dibuat untuk memberitahu dan
sekaligus sebagai alat pendekatan yang persuasif, untuk mengajak atau bahkan membentuk opini
bagi orang banyak. Fomatnya juga beraneka ragam, mungkin kalau jaman dulu bentuknya paling-
paling hanya segi empat dan ukurannya kurang lebih seukuran kartu pos standar tapi kalau
sekarang.. hmmm.. jangan heran, macem-macem!! Aneh-aneh malah! Yang segi empat aja,
berukuran mulai dari ukuran cetak A5 (14,8 cm x 24 cm) hingga sekecil kartu nama, bahkan ada
yang bentuknya asimetris. Tapi bagaimana pun formatnya satu hal yang khas dari flyer adalah
masa berlakunya. Flyer biasa dibagikan beberapa saat sebelum sebuah kejadian/event berlangsung
dan lewat dari masa itu, informasi yang disampaikan sudah tidak up to date lagi alias basi!
.kelemahan? belum tentu! Justru hal inilah yang memungkinkan para desainer untuk
bereksperimen. Pada ruang dan media yang instan ini, mereka dimungkinkan untuk bereksperimen
dan menciptakan inovasi-inovasi visual yang menarik. Seperti halnya teori desain packaging, flyer
pun memilki kesempatan hanya 1/5 detik untuk menangkap mata si target audience. Para
desainer pun berlomba-lomba untuk membuat desain yang paling eye catching dan memorable.

Leaflet

Selebaran atau leaflet adalah Lembaran kertas berukuran kecil mengandung pesan tercetak untuk
disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa.

Brosur

pamflet, atau buklet adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah
kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit. Halamannya
sering dijadikan satu (antara lain dengan stapler, benang, atau kawat), biasanya memiliki sampul,
tapi tidak menggunakan jilid keras. Menurut definisi UNESCO, brosur adalah terbitan tidak
berkala yang tidak dijilid keras, lengkap (dalam satu kali terbitan), memiliki paling sedikit 5
halaman tetapi tidak lebih dari 48 halaman, di luar perhitungan sampul.

Pamphlet
Pamphlet (pamplet) adalah semacam booklet (buku kecil) yang tak berjilid. Mungkin hanya terdiri
dari satu lembar yang dicetak di kedua permukaannya. Tapi bisa juga dilipat di bagian tengahnya
sehingga menjadi empat halaman. Atau bisa juga dilipat tiga sampai empat kali hingga menjadi
beberapa halaman. Jika dilipat menjadi empat, pamphlet itu memiliki nama tersendiri yaitu leaflet.
Penggunaan pamphlet atau leaflet umumnya dilakukan untuk pemasaran aneka produk dan juga
untuk penyebaran informasi politik.
Pamphlet pertama kali diperkenalkan pada tahun 1387 sebagai pamphilet atau panffet yang
mengikuti kepopuleran komik satir saat itu berjudul Phamphilus, Seu de Amore. Phampilus
artinya dicintai semua orang.

Poster
Titik awal kemunculan poster adalah ditemukannya teknik litografi (cetak) dan kromatografi
(pewarnaan) pada akhir tahun 1780-an. Pada pertengahan abad 19 (tahun 1800-an) poster mulai
banyak dibuat di Eropa. Pada tahun 1866 Julius Cheret membuat 1000-an poster untuk promosi
pameran, pertunjukan theater dan produk-produk lain di Paris.
Perbedaan mendasar poster dengan media promosi lainnya adalah poster biasanya dibaca orang
yang sedang bergerak; mungkin sedang berkendara atau berjalan kaki. Sedangkan brosur, booklet,
flyer dirancang untuk dibaca secara khusus, mungkin duduk atau sesaat sambil berdiri. Karena itu
poster harus dapat menarik perhatian pembacanya seketika, dan dalam hitungan detik, pesannya
harus dimengerti.

Poster digunakan untuk berbagai macam keperluan, tapi biasanya hanya menyangkut satu dari
empat tujuan berikut ini:
1. Mengumumkan / memperkenalkan suatu acara
2. Mempromosikan layanan / jasa
3. Menjual suatu produk
4. Membentuk sikap atau pandangan (propaganda)
Karena biasanya sasarannya adalah orang yang bergerak, maka selain berukuran besar, poster
yang baik semetinya:
1. Berhasil menyampaikan informasi secara cepat
2. Ide dan isi yang menarik perhatian
3. Mempengaruhi, membentuk opini / pandangan
4. Menggunakan warna-warna mencolok
5. Menerapkan prinsip simplicity

Katalog
Media ini biasanya memuat informasi yang lebih lengkap dibanding flyer ataupun brosur, sangat
tepat untuk mempromosikan produk dengan jumlah banyak. Katalog memuat informasi yang lebih
lengkap, dari informasi seputar spesifikasi produk, gambar produk, kelebihan dan keunggulan,
bahkan acapkali diinformasikan juga harga produk tersebut. Katalog akan memudahkan konsumen
untuk bisa memilih sendiri produk mana yang sesuai dengan keinginan dan anggaran biayanya.
Terkadang produk-produk yang didisplay pada katalog disertai juga dengan info diskon. Contoh
penggunaan katalog antara lain digunakan oleh Giant, Alfamart, Hero, Carrefour, Matahari,
Olimpic, Colombia, dll.

Billboard
Billboard adalah bentuk promosi iklan luar ruang dengan ukuran besar. Bisa disebut juga billboard
adalah bentuk poster dengan ukuran yang lebih besar yang diletakkan tinggi di tempat tertentu
yang ramai dilalui orang.
Billboard termasuk model iklan luar ruang yang paling banyak digunakan. Perkembangannya pun
cukup pesat. Sekarang di jaman digital, billboard pun menggunakan teknologi baru sehingga
muncullah digital billboard. Ada juga mobile billboard yaitu billboard yang berjalan ke sana ke
mari karena di-pasang di mobil (iklan berjalan). Mobile billboard sendiri sekarang sudah ada yang
digital mobile billboard.
Di Indonesia, billboard punya definisi sendiri. Yaitu reklame yang berbentuk bidang dengan bahan
terbuat dari kayu, logam, fiberglas, kain, kaca, plastik dan sebagainya yang pemasangannya
berdiri sendiri, menempel bangunan dengan konstruksi tetap dan reklame tersebut bersifat
permanen. Jadi papan iklan di atas toko pun masuk kategori billboard.

Megatron

Jika billboard tersebut sudah menggunakan tampilan elektronik dengan gambar yang bergerak
maka namanya menjadi Megatron. Tapi jika gambar tersebut sumbernya video namanya
videotron.

Baliho
Selain billboard di Indonesia juga dikenal baliho. Perbedaannya terletak pada permanen atau
tidaknya tempat billboard itu berdiri. Jika tempatnya (konstruksinya) sementara atau semi
permanen maka billboard tersebut disebut baliho. Baliho bahannya bisa berupa kayu, logam, kain,
fiberglas dan sebagainya. Isinya merupakan informasi jangka pendek mengenai acara (event)
tertentu atau kegiatan yang bersifat insidentil.

Perbedaan mendasar:
Flyer: umumnya memiliki ukuran tak lebih dari A5 (14,8 cm x 24 cm). karena Karena selembar
flyer mudah disebar di jalanan sambil lalu sehingga melayang-layang sebelum jatuh ke jalan.

Brosur: ukurannya mulai dari satu halaman kertas Folio/A4 yang dilipat/dijilid.
Pamflet: ukuran mulai dari satu halaman kertas folio/A4 dengan dan tanpa lipatan tanpa jilid.
dengan cetak bolak balik.
Leaflet: ukuran kertas kecil (sama dengan pamflet, tapi ukuran lebih kecil).
Poster : selembar publikasi (baik gambar atau teks atau gabungan keduanya) dengan maksud
untuk ditempelkan di dinding atau di permukaan yang vertikal. Umumnya ukurannya besar. Yang
konvensional ukuran poster adalah 24 x 36 inchi.
Katalog: memuat informasi yang lebih lengkap dibanding flyer ataupun brosur, sangat tepat untuk
mempromosikan produk dengan jumlah banyak. dengan disertai harga produk, promosi produk
dan info diskon.

*Gambar-gambar yang ada di halaman ini diambil secara acak dari google, tidak ada maksud
untuk promosi atau hal lainnya, hanya untuk berbagi informas
Latar Belakang

Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan sehingga dapat
mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri individu.
Dalam pemberian pelayanan bimbingan dan konseling, dapat juga menggunakan media sebagai
sarana. Misalnya saja dengan menggunakan media poster dan leaflet. Poster dan leafleat
merupakan bentuk kalimat persuasi/ajakan, persuasi atau bujukan merupakan jenis karya tulis
yang bertujuan membujuk, mempengaruhi pembaca dengan cara mengemukakan argumentasi
disertai data atau fakta. Itu sebabnya, persuasi biasanya ditulis dalam bentuk artikel, makalah
hingga ke orasi ilmiah.
Argumentasi yang dikemukakan hendaknya logis, dengan disertai data atau fakta. Dengan
Argumentasi itulah penulis karangan akhirnya mempengaruhi pembaca agar ia mau mengikuti
pendapat yang dikemukakan penulis. Persuasi dapat digolongkan ke dalam bentuk nonfiksi.
Dalam pembuatan media poster dan leaflet, dapat menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi seperti komputer. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran.

1.2. Rumusan Masalah :


1. Apa itu poster ?
2. Bagaimana ciri-ciri poster ?
3. Apa itu leaflet ?
4. Bagaimana ciri-ciri leaflet ?
5. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam pembuatan leaflet ?
6. Apa itu booklet ?

1.3. Tujuan :

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :


1. Agar kita mengetahui dan mengerti apa itu poster, ciri-ciri poster dan cara membuat poster
tersebut.
2. Agar kita mengetahui dan mengerti mengenai apa itu leaflet, ciri-ciri leaflet serta hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam pembuatan leaflet.
3. Agar kita mengetahui dan mengerti mengenai apa itu booklet, ciri-ciri booklet serta hal yang
perlu diperhatikan dalam pembuatan booklet.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Poster

Titik awal kemunculan poster adalah ditemukannya teknik litografi (cetak) dan kromatografi
(pewarnaan) pada akhir tahun 1780-an. Pada pertengahan abad 19 (tahun 1800-an) poster mulai
banyak dibuat di Eropa. Pada tahun 1866 Julius Cheret membuat 1000-an poster untuk promosi
pameran, pertunjukan theater, dan produk-produk lain di Paris.
Perbedaan mendasar poster dengan media promosi lainnya adalah poster biasanya dibaca orang
yang sedang bergerak, mungkin sedang berkendara atau berjalan kaki. Sedangkan brosur, booklet,
flyer dirancang untuk dibaca secara khusus, mungkin duduk atau sesaat sambil berdiri. Karena itu
poster harus dapat menarik perhatian pembacanya seketika, dan dalam hitungan detik, pesannya
harus dimengerti.
Poster merupakan kombinasi visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan dengan maksud untuk
menangkap perhatian orang lewat, tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam
ingatannya. Media ini pada umumnya digunakan untuk mengenalkan suatu produk dari suatu
perusahaan atau digunakan sebagai sarana promosi.
Poster adalah salah satu bagian dunia periklanan yang masih bertaji, dalam arti masih sering
dijadikan orang sebagai kanvas dalam berkarya, mungkin karena itulah banyak orang yang
mengira bahwa membuat poster adalah pekerjaan yang rumit dan susah, baik secara teknis,
maupun secara artistik.
Poster merupakan selembar publikasi (baik gambar atau teks atau gabungan keduanya) dengan
maksud untuk ditempelkan di dinding atau di permukaan yang vertikal. Umumnya ukurannya
besar. Yang konvensional ukuran poster adalah 24 x 36 inchi.
Poster digunakan untuk berbagai macam keperluan, tapi biasanya hanya menyangkut satu dari
empat tujuan berikut ini :
1. Mengumumkan atau memperkenalkan suatu acara.
2. Mempromosikan layanan atau jasa.
3. Menjual suatu produk.
4. Membentuk sikap atau pandangan (propaganda).

Karena biasanya sasarannya adalah orang yang bergerak, maka selain berukuran besar, poster
yang baik semetinya :
1. Berhasil menyampaikan informasi secara cepat.
2. Ide dan isi yang menarik perhatian.
3. Mempengaruhi, membentuk opini / pandangan.
4. Menggunakan warna-warna mencolok.
5. Menerapkan prinsip simplicity.

Kegunaan Poster yaitu :


Poster harus memiliki kekuatan dramatik yang tinggi, memikat dan menarik perhatian. Banyak
iklan menggunakan teknik-teknik poster dalam menarik perhatian karena uraian secara kejiwaan
dan merangsang untuk dihayati. Dari uaraian di atas maka poster dapat digunakan untuk :
Motivasi
Penggunaan poster dalam pengajaran/pendidikan kesehatan adalah sebagai pendorong atau
motivasi kegiatan belajar-mengajar. Diskusi dapat dilakukan setelah diperlihatkan sebuah poster
mengenai sesuatu topik tertentu.
Sebagai peringatan poster bisa menyadarkan setiap sasaran, pesan melalui poster yang tepat akan
membantu masyarakat menyadarkan sasaran sehingga bisa diharapkan untuk merubah perilaku
dalam praktek sehari-hari
Pengalaman yang kreatif sebagai alat bantu mengajar poster memberi kemungkinan untuk belajar
kreatif dan partisipatif. Poster dapat memberikan pengalaman baru sehingga menumbuhkan
kreativitas sasaran dengan cara belajar.

2.1.1 Ciri-ciri Poster


Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng, dan semacamnya. Pemasangannya bisa
di kelas, di pohon, di tepi jalan, dan di majalah. Ukurannya bermacam-macam, tergantung
kebutuhan. Secara umum, poster yang baik hendaklah :
1. Sederhana.
2. Menyajikan satu ide dan untuk mencapai satu tujuan pokok.
3. Berwarna.
4. Slogannya ringkas dan jitu.
5. Tulisannya jelas.
6. Motif dan desain bervariasi.

2.2 Pengertian Leaflet


Leaflet merupakan salah satu publikasi singkat dari berbagai bentuk media komunikasi yang
berupa selebaran yang berisi keterangan atau informasi tentang perusahaan, produk, organisasi dan
jasa atau ide untuk diketahui oleh umum.
Leaflet adalah selebaran-selebaran yang bentuk lembarannya seperti daun, biasanya bentuk leaflet
lebih kecil dari pamphlet.
Menurut effendi (1989: 202) dalam kamus komunikasi, leaflet adalah lembaran kertas berukuran
kecil mengandung pesan tercetak untuk disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai
suatu hal atau peristiwa. Menurut kamus Merriam-webster, leaflet adalah suatu lembaran yang
dicetak pada umumnya dilipat yang diharapkan untuk distribusi secara cuma-cuma. Dari
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa leaflet adalah selebaran tercetak dengan ukuran kecil
yang dilipat, berisikan informasi yang disebarkan kepada umum secara gratis.

2.2.1 Ciri-ciri Leaflet

Adapun ciri-ciri leaflet yaitu :

1.Dilihat dari bentuk leaflet :


a. Lembaran kertas berukuran kecil yang dicetak.
b. Dilipat maupun tidak dilipat.
c.Tulisan terdiri dari 200 400 huruf dengan tulisan ceta biasanya juga diselingi gambar- gambar.
d. Umuran biasanya 20 30 cm.

2. Dilihat dari isi pesan :


a. Pesan sebagai informasi yang mengandung peristiwa.
b. Bertujuan untuk promosi.
c. Isi leaflet harus dapat dibaca sekali pandang.
2.2.2 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan leaflet

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan leaflet, yaitu :


1. Tentukan kelompok sasaran yang ingin dicapai.
2. Tuliskan apa tujuannya.
3. Tentukan isi singkat hal-hal yang mau ditulis dalam leaflet.
4. Kumpulkan tentang subyek yang akan disampaikan.
5. Buat garis-garis besar cara penyajian pesan, termasuk di dalamnya bagaimana bentuk tulisan
gambar serta tata letaknya.
6. Buatkan konsepnya.
7. Konsep dites terlebih dahulu pada kelompok sasaran yanghamper sama dengan kelompok
sasaran.
8. Perbaiki konsep dan buat ilustrasi yang sesuai dengan isi.

2.3 Pengertian Booklet

Booklet adalah media komunikasi massa yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat
promosi, anjuran, larangan-larangan kepada khalayak massa dan berbentuk cetakan. Sehingga
akhir dari tujuannya tersebut adalah agar masyarakat yang sebagai obyek memahami dan menuruti
pesan yang terkandung dalam media komunikasi massa tersebut. Menurut Effendy Sholeh dalam
bukunya, periklanan di era masa kini, menyebutkan bahwa booklet adalah suatu sarana periklanan
yang mampu menarik banyak konsumen-konsumen produktif. Hal ini disebabkan oleh adanya
booklet yang bisa mencakup tidak hanya produk saja, akan tetapi dapat mencakup berbagai jenis-
jenis produk yang itu bisa membuat konsumen melakukan perbandingan dalam hal marketing.
Jika pengertian booklet ditinjau dari sisi produksi, maka dapat diambil pengertian bahwa booklet
adalah sebuah media massa cetak yang bertujuan untuk menyebarkan informasi, memberitahukan
informasi. Sehingga pandangan umum masyarakat mengatakan bahwa booklet tidak jauh berbeda
dengan promosi atau sponsor-sponsor. Sebagai contohnya adalah sebuah perusahaan wara laba
yang menggunakan jasa media komunikasi massa berupa booklet, untuk memasarkan barang-
barang yang diproduksinya. Mulai dari bentuk barang produksi.

2.3.1 Keunggulan dan Kelemahan Booklet.


Sesuatu itu tak mungkin bisa lepas dari keunggulan dan kelemahan. Sedangkan keunggulan dan
kelemahan dari booklet itu adalah :
1. Keunggulan-keunggulan dari booklet itu adalah bahwa booklet ini menggunakan media cetak
sehingga biaya yang dikeluarkannya itu bisa lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan
media audio dan visual serta juga audio visual. Proses booklet agar sampai kepada obyek atau
masyarakat bisa dilakukan sewaktu-waktu. Proses penyampaiannya juga bisa disesuaikan dengan
kondisi yang ada, lebih terperinci dan jelas, karena lebih banyak bisa mengulas tentang pesan yang
disampaikannya.
2. Kelemahan : booklet ini tidak bisa menyebar ke seluruh masyarakat, karena disebabkan
keterbatasan. Tidak langsungnya proses penyampaiannya, sehingga umpan balik dari obyek
kepada penyampai pesan tidak secara langsung (tertunda). Memerlukan banyak tenaga dalam
penyebarannya.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah di atas, dapat disimpulakan bahwa : poster merupakan gambar-gambar
yang dirancang sedemikian rupa sehingga menarik perhatian, sedikit menggunakan kata-kata,
dicetak pada sehelai kertas atau bahan lain yang ditempelkan pada tempat tertentu. Sebuah poster
harus didesain menggugah atau menarik perhatian khalayak terhadap suatu isu, sehingga dapat
menyampaikan pesan secara tepat. Sedangkan leaflet merupakan selembar kertas yang berisi
tulisan cetak tentang sesuatu masalah khusus untuk suatu sasaran dengan tujuan tertentu. Booklet
adalah media komunikasi massa yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat
promosi, anjuran, larangan-larangan kepada khalayak massa dan berbentuk cetakan.

DAFTAR PUSTAKA

Ali,Lukman dkk.1990. Badan Penyuluhan Bahasa Indonesia di Timor Timur. Jakarta:Pusat


Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Sadiman, arief s. dkk. 2010. Media pendidikan: pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya.
Jakarta; Rajawali pers.
Samsoerizal, Slamet dkk.1994. Bahasa Indonesia untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta
http://www.scribd.com/doc/57196210/Leaflet-Dan-Pamflet
http://www.anthronic.com/index.php?itemid=29&catid=17
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf2/s1/komunikasi/206612035/bab2/pdf.pdf(secured)
Katalog manual
Kelebihan :
Lokasinya mudah dijangkau oleh pengguna atau pengunjung dan biasanya berada di kotak
yang sudah disediakan oleh petugas perpustakaan.
Dapat dicetak sesuai dengan kebutuhan, dapat diletakkan pada berbagai tempat, dan mudah
disebarluaskan ke perpustakaan lain.
Entri pada katalog berbentuk buku dapat ditemukan dengan cepat, mudah menyimpannya,
mudah menanganinya, bentuknya ringkas dan rapi.
bersifat praktis, sehingga setiap kali penambahan buku baru di perpustakaan tidak akan
menimbulkan masalah, karena entri baru dapat disisipkan pada jajaran kartu yang ada.
Penggunaan katalog kartu tidak dipengaruhi faktor luar, misalnya terputusnya aliran listrik, dan
kemungkinan rusak sangat kecil terkecuali jika perpustakaan terbakar.

Kelemahan :
Cepat usang atau ketinggalan jaman. Hal itu terjadi karena setiap kali perpustakaan
memperoleh buku baru, berart i katalog sebelumnya harus diperbaharui kembali, atau setidak-
tidaknya membuat suplemen.
Biaya pembuatan katalog berbentuk buku cenderung lebih mahal, karena bentuk dan jumlah
cantumannya sering berubah. Karena biaya membuat katalog berbentuk buku cenderung mahal,
dan cepat usang, maka perpustakaan meninggalkannya dan kemudian secara bertahap beralih ke
bentuk katalog yang lain, terutama katalog kartu.
Satu laci katalog hanya menyimpan satu jenis entri saja, sehingga pengguna sering harus antri
menggunakannya, terutama bila melakukan penelusuran melalui entri yang sama. Sulit
menggunakannya jika berada pada jumlah yang besar, karena harus memilah-milah jajaran kartu
sesuai urutan indeksnya.

Kelebihan dan kekurangan media cetak :

Kelebihan
Kekurangan
Advertising Koran
Cocok untuk pengumuman berita, liputan pasar, perbandingan belanja
Sikap konsumen positif
Dapat menjangkau konsumen yang terdidik dan makmur
Fleksibel
Rentang usia pendek
Bertumpuk
Terbatas jangkauannya untuk kelompok tertentu
Nilai produksi rendah
Advertising Majalah
Nilai produksi tinggi
Membidik konsumen dengan minat tertentu
Audiens reseptif
Rentang usia yang lebih lama
Format dapat lebih kreatif
Cocok untuk pesan brand dan pesan yang kompleks dan mendalam
Waktu jeda lama; fleksibilitas terbatas
Biaya tinggi
Terkadang distribusinya terbatas
Advertising Directory
Direksional
Murah
Ukuran, warna, dan format fleksibel
Rentang usianya cukup panjang
Kurang fleksibel
Banyak iklan yang mirip satu sama lain
Kualitas produksi rendah
Advertising Luar Ruang, Termasuk Transit
Media situasional yang bagus
Direksional
Berdampak besar
Tak terlalu mahal
Rentang usianya cukup panjang
Lalu lintas bergerak cepat
Tak dapat menangani pesan yang kompleks; desain harus sederhana
Mudah diabaikan (tergantung lokasi)
Sebagian orang menganggapnya mencemari pemandangan
Kemasan
Menstimulasi pengambilan keputusan beli
Iklan terakhir yang dilihat konsumen
Efek billboarding dapat mendominasi rak penjualan
Pengingat brand di rumah
Memperkuat advertising brand
Menyampaikan informasi produk
Lingkungan sempit
Ruang rak terbatas
Dapat tidak terlihat; misalnya berada di rak terbawah
Ruang terbatas mengharuskan pesannya sederhana

Media Massa
Kelebihan Media Cetak
1. Biasanya relatif tidak mahal.
2. Fleksibel (lebih luwes dalam menentukan jadwal publikasi iklan dan surat kabar yang
mempublikasikan (apakah lokal, regional ataukah nasional) berkaitan dengan khalayak yang
dijadikan sasaran iklan).
3. Dapat dinikmati lebih lama.
4. Market coverage yakni surat kabar mampu menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai
cakupan wilayahnya.
5. Comparison shooping yakni surat kabar sering digunakan sebagai bahan acuan atau
referensi konsumen dalam membeli barang atau jasa.
6. Positive consumer attitude yakni aktualitas informasi yang sampaikan digunakan juga
sebagai acuan pembaca.
7. Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan cara menyimpannya.
8. Harganya lebih terjangkau maupun dalam distribusinya.
9. Lebih mampu menjelaskan hal-hal yang bersifat kompleks atau rigid.
10. Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa
yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.

Kekurangan Media Cetak


1. Dari segi waktu media cetak lambat dalam memberikan informasi. Karena media cetak
tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi pada masyarakat dan harus menunggu turun
cetak.
2. Media cetak hanya dapat berupa tulisan dan media cetak hanya dapat memberikan visual
berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.
3. Biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan
mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.
4. Jika sudah lewa t hari mudah diabaikan dan cepat basi yakni Short life span ; meski
jangkauannya luas dan massal serta dapat didokumentasikan, pembaca surat kabar hanya butuh
waktu kurang lebih 15 menit hingga 30 menit untuk membacanya serta umumnya hanya sekali
saja membacanya. Selain itu usia informasinya hanya 24 jam setelah itu sudah dianggap basi.
5. Clutter yakni Jika isi dan tata letaknya kacau akan mempengaruhi pemaknaan dan
pemahaman isi pesan iklan oleh pembacanya.
6. Limited coverage of certains group yakni beberapa kelompok tertentu tidak bisa dijangkau
oleh surat kabar, misal kelompok masyarakat menengah ke bawah atau masyarakat usia di bawah
15 tahun.
7. Dan Jenis bahan yang digunakan biasanya mudah sobek, artinya gangguan mekanis tinggi,
sehingga informasi yang diterima tidak lengkap.
8. Media cetak sering kali hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai