By
ridwan
March 10, 2011Posted in: Miscellaneous, Multimedia
https://udintodury.wordpress.com/2011/05/28/perbedaan-leaflet-brosur-buklet/
Flyer
Ada yang mengatakan bahwa istilah flyer diambil dari cara distribusinya pada era Perang Dunia 1,
yaitu dengan menebarkannya dari atas pesawat! Pada masa itu flyer menjadi alat propaganda yang
sangat efektif. Lalu apa isi dari flyer? Yang pasti berbeda-beda, tergantung pada kepentingan dari
penggunaan flyer tersebut. Namun satu unsur utama yang dominan adalah informasi. Baik itu
dalam bentuk teks maupun visual. Flyer pada dasarnya memang dibuat untuk memberitahu dan
sekaligus sebagai alat pendekatan yang persuasif, untuk mengajak atau bahkan membentuk opini
bagi orang banyak. Fomatnya juga beraneka ragam, mungkin kalau jaman dulu bentuknya paling-
paling hanya segi empat dan ukurannya kurang lebih seukuran kartu pos standar tapi kalau
sekarang.. hmmm.. jangan heran, macem-macem!! Aneh-aneh malah! Yang segi empat aja,
berukuran mulai dari ukuran cetak A5 (14,8 cm x 24 cm) hingga sekecil kartu nama, bahkan ada
yang bentuknya asimetris. Tapi bagaimana pun formatnya satu hal yang khas dari flyer adalah
masa berlakunya. Flyer biasa dibagikan beberapa saat sebelum sebuah kejadian/event berlangsung
dan lewat dari masa itu, informasi yang disampaikan sudah tidak up to date lagi alias basi!
.kelemahan? belum tentu! Justru hal inilah yang memungkinkan para desainer untuk
bereksperimen. Pada ruang dan media yang instan ini, mereka dimungkinkan untuk bereksperimen
dan menciptakan inovasi-inovasi visual yang menarik. Seperti halnya teori desain packaging, flyer
pun memilki kesempatan hanya 1/5 detik untuk menangkap mata si target audience. Para
desainer pun berlomba-lomba untuk membuat desain yang paling eye catching dan memorable.
Leaflet
Selebaran atau leaflet adalah Lembaran kertas berukuran kecil mengandung pesan tercetak untuk
disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa.
Brosur
pamflet, atau buklet adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah
kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit. Halamannya
sering dijadikan satu (antara lain dengan stapler, benang, atau kawat), biasanya memiliki sampul,
tapi tidak menggunakan jilid keras. Menurut definisi UNESCO, brosur adalah terbitan tidak
berkala yang tidak dijilid keras, lengkap (dalam satu kali terbitan), memiliki paling sedikit 5
halaman tetapi tidak lebih dari 48 halaman, di luar perhitungan sampul.
Pamphlet
Pamphlet (pamplet) adalah semacam booklet (buku kecil) yang tak berjilid. Mungkin hanya terdiri
dari satu lembar yang dicetak di kedua permukaannya. Tapi bisa juga dilipat di bagian tengahnya
sehingga menjadi empat halaman. Atau bisa juga dilipat tiga sampai empat kali hingga menjadi
beberapa halaman. Jika dilipat menjadi empat, pamphlet itu memiliki nama tersendiri yaitu leaflet.
Penggunaan pamphlet atau leaflet umumnya dilakukan untuk pemasaran aneka produk dan juga
untuk penyebaran informasi politik.
Pamphlet pertama kali diperkenalkan pada tahun 1387 sebagai pamphilet atau panffet yang
mengikuti kepopuleran komik satir saat itu berjudul Phamphilus, Seu de Amore. Phampilus
artinya dicintai semua orang.
Poster
Titik awal kemunculan poster adalah ditemukannya teknik litografi (cetak) dan kromatografi
(pewarnaan) pada akhir tahun 1780-an. Pada pertengahan abad 19 (tahun 1800-an) poster mulai
banyak dibuat di Eropa. Pada tahun 1866 Julius Cheret membuat 1000-an poster untuk promosi
pameran, pertunjukan theater dan produk-produk lain di Paris.
Perbedaan mendasar poster dengan media promosi lainnya adalah poster biasanya dibaca orang
yang sedang bergerak; mungkin sedang berkendara atau berjalan kaki. Sedangkan brosur, booklet,
flyer dirancang untuk dibaca secara khusus, mungkin duduk atau sesaat sambil berdiri. Karena itu
poster harus dapat menarik perhatian pembacanya seketika, dan dalam hitungan detik, pesannya
harus dimengerti.
Poster digunakan untuk berbagai macam keperluan, tapi biasanya hanya menyangkut satu dari
empat tujuan berikut ini:
1. Mengumumkan / memperkenalkan suatu acara
2. Mempromosikan layanan / jasa
3. Menjual suatu produk
4. Membentuk sikap atau pandangan (propaganda)
Karena biasanya sasarannya adalah orang yang bergerak, maka selain berukuran besar, poster
yang baik semetinya:
1. Berhasil menyampaikan informasi secara cepat
2. Ide dan isi yang menarik perhatian
3. Mempengaruhi, membentuk opini / pandangan
4. Menggunakan warna-warna mencolok
5. Menerapkan prinsip simplicity
Katalog
Media ini biasanya memuat informasi yang lebih lengkap dibanding flyer ataupun brosur, sangat
tepat untuk mempromosikan produk dengan jumlah banyak. Katalog memuat informasi yang lebih
lengkap, dari informasi seputar spesifikasi produk, gambar produk, kelebihan dan keunggulan,
bahkan acapkali diinformasikan juga harga produk tersebut. Katalog akan memudahkan konsumen
untuk bisa memilih sendiri produk mana yang sesuai dengan keinginan dan anggaran biayanya.
Terkadang produk-produk yang didisplay pada katalog disertai juga dengan info diskon. Contoh
penggunaan katalog antara lain digunakan oleh Giant, Alfamart, Hero, Carrefour, Matahari,
Olimpic, Colombia, dll.
Billboard
Billboard adalah bentuk promosi iklan luar ruang dengan ukuran besar. Bisa disebut juga billboard
adalah bentuk poster dengan ukuran yang lebih besar yang diletakkan tinggi di tempat tertentu
yang ramai dilalui orang.
Billboard termasuk model iklan luar ruang yang paling banyak digunakan. Perkembangannya pun
cukup pesat. Sekarang di jaman digital, billboard pun menggunakan teknologi baru sehingga
muncullah digital billboard. Ada juga mobile billboard yaitu billboard yang berjalan ke sana ke
mari karena di-pasang di mobil (iklan berjalan). Mobile billboard sendiri sekarang sudah ada yang
digital mobile billboard.
Di Indonesia, billboard punya definisi sendiri. Yaitu reklame yang berbentuk bidang dengan bahan
terbuat dari kayu, logam, fiberglas, kain, kaca, plastik dan sebagainya yang pemasangannya
berdiri sendiri, menempel bangunan dengan konstruksi tetap dan reklame tersebut bersifat
permanen. Jadi papan iklan di atas toko pun masuk kategori billboard.
Megatron
Jika billboard tersebut sudah menggunakan tampilan elektronik dengan gambar yang bergerak
maka namanya menjadi Megatron. Tapi jika gambar tersebut sumbernya video namanya
videotron.
Baliho
Selain billboard di Indonesia juga dikenal baliho. Perbedaannya terletak pada permanen atau
tidaknya tempat billboard itu berdiri. Jika tempatnya (konstruksinya) sementara atau semi
permanen maka billboard tersebut disebut baliho. Baliho bahannya bisa berupa kayu, logam, kain,
fiberglas dan sebagainya. Isinya merupakan informasi jangka pendek mengenai acara (event)
tertentu atau kegiatan yang bersifat insidentil.
Perbedaan mendasar:
Flyer: umumnya memiliki ukuran tak lebih dari A5 (14,8 cm x 24 cm). karena Karena selembar
flyer mudah disebar di jalanan sambil lalu sehingga melayang-layang sebelum jatuh ke jalan.
Brosur: ukurannya mulai dari satu halaman kertas Folio/A4 yang dilipat/dijilid.
Pamflet: ukuran mulai dari satu halaman kertas folio/A4 dengan dan tanpa lipatan tanpa jilid.
dengan cetak bolak balik.
Leaflet: ukuran kertas kecil (sama dengan pamflet, tapi ukuran lebih kecil).
Poster : selembar publikasi (baik gambar atau teks atau gabungan keduanya) dengan maksud
untuk ditempelkan di dinding atau di permukaan yang vertikal. Umumnya ukurannya besar. Yang
konvensional ukuran poster adalah 24 x 36 inchi.
Katalog: memuat informasi yang lebih lengkap dibanding flyer ataupun brosur, sangat tepat untuk
mempromosikan produk dengan jumlah banyak. dengan disertai harga produk, promosi produk
dan info diskon.
*Gambar-gambar yang ada di halaman ini diambil secara acak dari google, tidak ada maksud
untuk promosi atau hal lainnya, hanya untuk berbagi informas
Latar Belakang
Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan sehingga dapat
mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri individu.
Dalam pemberian pelayanan bimbingan dan konseling, dapat juga menggunakan media sebagai
sarana. Misalnya saja dengan menggunakan media poster dan leaflet. Poster dan leafleat
merupakan bentuk kalimat persuasi/ajakan, persuasi atau bujukan merupakan jenis karya tulis
yang bertujuan membujuk, mempengaruhi pembaca dengan cara mengemukakan argumentasi
disertai data atau fakta. Itu sebabnya, persuasi biasanya ditulis dalam bentuk artikel, makalah
hingga ke orasi ilmiah.
Argumentasi yang dikemukakan hendaknya logis, dengan disertai data atau fakta. Dengan
Argumentasi itulah penulis karangan akhirnya mempengaruhi pembaca agar ia mau mengikuti
pendapat yang dikemukakan penulis. Persuasi dapat digolongkan ke dalam bentuk nonfiksi.
Dalam pembuatan media poster dan leaflet, dapat menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi seperti komputer. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah proses pembelajaran.
1.3. Tujuan :
BAB II
PEMBAHASAN
Titik awal kemunculan poster adalah ditemukannya teknik litografi (cetak) dan kromatografi
(pewarnaan) pada akhir tahun 1780-an. Pada pertengahan abad 19 (tahun 1800-an) poster mulai
banyak dibuat di Eropa. Pada tahun 1866 Julius Cheret membuat 1000-an poster untuk promosi
pameran, pertunjukan theater, dan produk-produk lain di Paris.
Perbedaan mendasar poster dengan media promosi lainnya adalah poster biasanya dibaca orang
yang sedang bergerak, mungkin sedang berkendara atau berjalan kaki. Sedangkan brosur, booklet,
flyer dirancang untuk dibaca secara khusus, mungkin duduk atau sesaat sambil berdiri. Karena itu
poster harus dapat menarik perhatian pembacanya seketika, dan dalam hitungan detik, pesannya
harus dimengerti.
Poster merupakan kombinasi visualisasi yang kuat dengan warna dan pesan dengan maksud untuk
menangkap perhatian orang lewat, tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di dalam
ingatannya. Media ini pada umumnya digunakan untuk mengenalkan suatu produk dari suatu
perusahaan atau digunakan sebagai sarana promosi.
Poster adalah salah satu bagian dunia periklanan yang masih bertaji, dalam arti masih sering
dijadikan orang sebagai kanvas dalam berkarya, mungkin karena itulah banyak orang yang
mengira bahwa membuat poster adalah pekerjaan yang rumit dan susah, baik secara teknis,
maupun secara artistik.
Poster merupakan selembar publikasi (baik gambar atau teks atau gabungan keduanya) dengan
maksud untuk ditempelkan di dinding atau di permukaan yang vertikal. Umumnya ukurannya
besar. Yang konvensional ukuran poster adalah 24 x 36 inchi.
Poster digunakan untuk berbagai macam keperluan, tapi biasanya hanya menyangkut satu dari
empat tujuan berikut ini :
1. Mengumumkan atau memperkenalkan suatu acara.
2. Mempromosikan layanan atau jasa.
3. Menjual suatu produk.
4. Membentuk sikap atau pandangan (propaganda).
Karena biasanya sasarannya adalah orang yang bergerak, maka selain berukuran besar, poster
yang baik semetinya :
1. Berhasil menyampaikan informasi secara cepat.
2. Ide dan isi yang menarik perhatian.
3. Mempengaruhi, membentuk opini / pandangan.
4. Menggunakan warna-warna mencolok.
5. Menerapkan prinsip simplicity.
Booklet adalah media komunikasi massa yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat
promosi, anjuran, larangan-larangan kepada khalayak massa dan berbentuk cetakan. Sehingga
akhir dari tujuannya tersebut adalah agar masyarakat yang sebagai obyek memahami dan menuruti
pesan yang terkandung dalam media komunikasi massa tersebut. Menurut Effendy Sholeh dalam
bukunya, periklanan di era masa kini, menyebutkan bahwa booklet adalah suatu sarana periklanan
yang mampu menarik banyak konsumen-konsumen produktif. Hal ini disebabkan oleh adanya
booklet yang bisa mencakup tidak hanya produk saja, akan tetapi dapat mencakup berbagai jenis-
jenis produk yang itu bisa membuat konsumen melakukan perbandingan dalam hal marketing.
Jika pengertian booklet ditinjau dari sisi produksi, maka dapat diambil pengertian bahwa booklet
adalah sebuah media massa cetak yang bertujuan untuk menyebarkan informasi, memberitahukan
informasi. Sehingga pandangan umum masyarakat mengatakan bahwa booklet tidak jauh berbeda
dengan promosi atau sponsor-sponsor. Sebagai contohnya adalah sebuah perusahaan wara laba
yang menggunakan jasa media komunikasi massa berupa booklet, untuk memasarkan barang-
barang yang diproduksinya. Mulai dari bentuk barang produksi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah di atas, dapat disimpulakan bahwa : poster merupakan gambar-gambar
yang dirancang sedemikian rupa sehingga menarik perhatian, sedikit menggunakan kata-kata,
dicetak pada sehelai kertas atau bahan lain yang ditempelkan pada tempat tertentu. Sebuah poster
harus didesain menggugah atau menarik perhatian khalayak terhadap suatu isu, sehingga dapat
menyampaikan pesan secara tepat. Sedangkan leaflet merupakan selembar kertas yang berisi
tulisan cetak tentang sesuatu masalah khusus untuk suatu sasaran dengan tujuan tertentu. Booklet
adalah media komunikasi massa yang bertujuan untuk menyampaikan pesan yang bersifat
promosi, anjuran, larangan-larangan kepada khalayak massa dan berbentuk cetakan.
DAFTAR PUSTAKA
Kelemahan :
Cepat usang atau ketinggalan jaman. Hal itu terjadi karena setiap kali perpustakaan
memperoleh buku baru, berart i katalog sebelumnya harus diperbaharui kembali, atau setidak-
tidaknya membuat suplemen.
Biaya pembuatan katalog berbentuk buku cenderung lebih mahal, karena bentuk dan jumlah
cantumannya sering berubah. Karena biaya membuat katalog berbentuk buku cenderung mahal,
dan cepat usang, maka perpustakaan meninggalkannya dan kemudian secara bertahap beralih ke
bentuk katalog yang lain, terutama katalog kartu.
Satu laci katalog hanya menyimpan satu jenis entri saja, sehingga pengguna sering harus antri
menggunakannya, terutama bila melakukan penelusuran melalui entri yang sama. Sulit
menggunakannya jika berada pada jumlah yang besar, karena harus memilah-milah jajaran kartu
sesuai urutan indeksnya.
Kelebihan
Kekurangan
Advertising Koran
Cocok untuk pengumuman berita, liputan pasar, perbandingan belanja
Sikap konsumen positif
Dapat menjangkau konsumen yang terdidik dan makmur
Fleksibel
Rentang usia pendek
Bertumpuk
Terbatas jangkauannya untuk kelompok tertentu
Nilai produksi rendah
Advertising Majalah
Nilai produksi tinggi
Membidik konsumen dengan minat tertentu
Audiens reseptif
Rentang usia yang lebih lama
Format dapat lebih kreatif
Cocok untuk pesan brand dan pesan yang kompleks dan mendalam
Waktu jeda lama; fleksibilitas terbatas
Biaya tinggi
Terkadang distribusinya terbatas
Advertising Directory
Direksional
Murah
Ukuran, warna, dan format fleksibel
Rentang usianya cukup panjang
Kurang fleksibel
Banyak iklan yang mirip satu sama lain
Kualitas produksi rendah
Advertising Luar Ruang, Termasuk Transit
Media situasional yang bagus
Direksional
Berdampak besar
Tak terlalu mahal
Rentang usianya cukup panjang
Lalu lintas bergerak cepat
Tak dapat menangani pesan yang kompleks; desain harus sederhana
Mudah diabaikan (tergantung lokasi)
Sebagian orang menganggapnya mencemari pemandangan
Kemasan
Menstimulasi pengambilan keputusan beli
Iklan terakhir yang dilihat konsumen
Efek billboarding dapat mendominasi rak penjualan
Pengingat brand di rumah
Memperkuat advertising brand
Menyampaikan informasi produk
Lingkungan sempit
Ruang rak terbatas
Dapat tidak terlihat; misalnya berada di rak terbawah
Ruang terbatas mengharuskan pesannya sederhana
Media Massa
Kelebihan Media Cetak
1. Biasanya relatif tidak mahal.
2. Fleksibel (lebih luwes dalam menentukan jadwal publikasi iklan dan surat kabar yang
mempublikasikan (apakah lokal, regional ataukah nasional) berkaitan dengan khalayak yang
dijadikan sasaran iklan).
3. Dapat dinikmati lebih lama.
4. Market coverage yakni surat kabar mampu menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai
cakupan wilayahnya.
5. Comparison shooping yakni surat kabar sering digunakan sebagai bahan acuan atau
referensi konsumen dalam membeli barang atau jasa.
6. Positive consumer attitude yakni aktualitas informasi yang sampaikan digunakan juga
sebagai acuan pembaca.
7. Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan cara menyimpannya.
8. Harganya lebih terjangkau maupun dalam distribusinya.
9. Lebih mampu menjelaskan hal-hal yang bersifat kompleks atau rigid.
10. Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa
yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.