Kromatografi Lapis Tipis KLT
Kromatografi Lapis Tipis KLT
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN KELOMPOK
OLEH
KELOMPOK III
Ika Reskia Nurul Hamka (N111 12 105) Nurul Fajaryanti (N111 12 341)
MAKASSAR
2013
BAB I
PENDAHULUAN
berasal dari nama "warna menulis", namun tak ada hubungan secara
adalah suatu nama yang diberikan untuk teknik pemisahan tertentu. Pada
Liquid Chromatography ).
penyangga datar ( plat ), yang biasanya terbuat dari kaca, tetapi dapat
pula terbuat dari plat polimer atau logam. Lapisan yang melekat pada
eluen-eluen yang cocok dengan sampel yang ingin diuji. Menentukan nilai
adsorbsi dari zat uji ke dalam eluen dengan parameter nilai Rf dari noda
yang terbentuk.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
melibatkan 2 fase yaitu fase gerak dan fase diam. Fase gerak dapat
berupa gas atau cairan sedangkan fase diam dapat berupa celah-celah
atau bentuk granul padat atau berupa lapisan cairan encer yang diserap
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) dan Kromatografi Gas (GC). (3)
fase diam, semakin baik kinerja KLT dalam hal efisien dan resolusinya.
Penjerap yang paling sering digunakan adalah silica dan serbuk selulosa,
sementara mekanisme sorpsi yang utama adalah pada KLT yaitu adsorpsi
dan partisi. Untuk tujuan tertentu, pejerap atau fase diam dapat
dengan dicoba-coba karena pengerjaan KLT ini cukup cepat dan mudah.
fase gerak yang harus diperhatikan yaitu kemurnian dari eluen itu sendiri
karena KLT merupak teknik yang sensitif; daya elusi dari pelarut itu juga
harus diatur sedemikian rupa agar harga Rf berkisar antara 0,2-0,8 yang
hasil korekan.
kromatografi lapis tipis dapat ditentukan dengan menghitung nilai Rf. Nilai
lapis tipis pada penyangga seperti kaca atau gelas atau lembar
aluminium.
gelas.
sebagai ganti gas adalah suatu cairan yang dimasukkan dengan tekana
1. Parasetamol (4 : 37)
rasa pahit
cahaya.
2. Vitamin C (4: 47 )
teroksidasi.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya
Kegunaan : Sampel
di udara
encer P.
Kegunaan : Sampel
4. Koffein (4 : 175 )
pahit
dalam eter P.
Kegunaan : Sampel
5. NH4OH (4 : 86)
menusuk kuat
6. Metanol (4 : 706 )
RM/BM : CH3OH
RM/BM : CH3CO.O.C2H5
9. Aseton (4 : 655)
RM/BM : (CH3)2CO
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna; mudah menguap;
RM/BM : C6H12N4/140,19
kloroform P
1. Kofein
a. Dalam bulk
S2 = methanol
S3 = metanol-butanol
S4 = metanol-kloroform
Deteksi : UV 254 nm
Deteksi : UV 254 nm
disaring
diklorometana
pensil
untuk menandai
- Ketika sudah mencapai 0,5 cm, hapus segera tanda dan tandai di
2. Paracetamol
a. System TA-Rf 95, system TB-Rf 00, system TD-Rf 15, system TE-Rf
45, system TF-Rf 32, system TAD-Rf 26, system TAE-Rf 77,
positif)
3. Teofilin
a. System TA-Rf 75; system TB-Rf 01; system TC-Rf 30; system TE-Rf II,
system TF-Rf 9; system TG-Rf 33; system TL-Rf II; system TAF-Rf
70; system TAF-Rf 66; system TAJ-Rf 40; system TAK-Rf 21;
Deteksi : UV 254 nm
disaring.
Deteksi : UV 254 nm
4. Vitamin C
a. (dalam bulk)
Deteksi : UV
aquades
- Tandai garis start di silca gel 6-8 mm dari tepi piring dengan pensil
grafit
BAB III
METODE KERJA
dan 366 nm, mistar , pensil, pinset, pipa kapiler (penotol), Silikagel GF254
dahulu
HASIL PENGAMATAN
IV.2 Perhitungan
Rf =
a) Kelompok I
Sampel A (heksan:aseton)
,
Rf = = 0,28
,
,
Rf = = 0,309
,
b) Kelompok II
Sampel B
c) Kelompok III
,
Rf = = 0,19
,
,
Rf = = 0,19
,
d) Keompok IV
Sampel D (metanol:aseton)
,
Rf = = 0,80
,
,
Rf = = 0,82
,
e) Kelompok V
f) Kelompok VI
Sampel F (metanol:aseton)
,
Rf = = 0,80
,
,
Rf = = 0,675
,
IV.3 Gambar
Sampel :C Sampel :C
Pembanding : Teofilin Pembanding : Teofilin
Eluen : Kloroform : Aseton (6:1) Eluen : Kloroform : Aseton (6:1)
Deteksi : UV 254 nm Deteksi : UV 366 nm
Laboratorium Kimia Farmasi Laboratorium Kimia Farmasi
Fakultas Farmasi Fakultas Farmasi
Universitas Hasanuddin Universitas Hasanuddin
Sampel :C Sampel :C
Pembanding : Teofilin Pembanding : Teofilin
Eluen : Metanol : NH4OH (1:1) Eluen : Metanol : NH4OH (1:1)
Deteksi : UV 254 nm Deteksi : UV 366 nm
BAB V
PEMBAHASAN
sampel dan pembanding atau baku teofilin ditotolkan pada silica gel yang
telah diaktifkan.
lekat.
- Pelarut
- Bahan pengembang
- Suhu
- Kejenuhan chamber
- Kelembaban ruangan
- Konsentrasi
perbandingan (1:1)
baik.
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
2.
VI.2 Saran
2007
2013
5.