Supervisi Akademik PDF
Supervisi Akademik PDF
SUPERVISI AKADEMIK
Bahan Pembelajaran
Diklat Penyiapan Calon Kepala Sekolah
Diterbitkan Oleh
LPPKS, Karanganyar
@2011
DAFTAR ISI i
Tentang Bahan Pembelajaran Ini 1
Langkah-langkah Pembelajaran 2
Kompetensi yang Diharapkan 4
Ruang Lingkup 4
Kegiatan Pembelajaran 1 5
KONSEP, PERENCANAAN DAN LATIHAN SUPERVISI AKADEMIK 5
Materi 6
Penugasan 9
Kegiatan Pembelajaran 2 12
KONSEP DAN LATIHAN TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI AKADEMIK 12
Materi 13
Studi Kasus 14
Latihan 15
Kegiatan Pembelajaran 3 17
KONSEP DAN LATIHAN TINDAK LANJUT HASIL SUPERVISI
AKADEMIK TERHADAP GURU 17
Materi 17
Penugasan 20
Studi Kasus 20
Releksi 21
Superisi Akademik i
ii Superisi Akademik
Tentang Bahan Pembelajaran Ini
Modul Supervisi akademik ini disusun untuk
membekali para Calon Kepala Sekolah/Madrasah
agar dapat melaksanaan tugasnya dengan baik. Hal
ini sesuai dngan tuntutan kompetensi kepala sekolah,
sesuai amanat Permendiknas Nomor 13/2007,
tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, yang
menetapkan bahwa ada lima dimensi kompetensi
kepala sekolah/madrasah yaitu: kepribadian,
manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial.
Superisi Akademik 1
dibahas tentang tiga unit belajar, yaitu bagaimana
memahami Konsep, perencanaan, pelaksanaan, dan
tindak lanjut hasil supervisi akademik.
Langkah-langkah Pembelajaran
2 Superisi Akademik
Bagan Pelaksanaan Diklat Kompetensi Supervisi Akademik Bagi Calon
Kepala Sekolah selama In-1, On the Job Learning (OJL) dan In-2
Superisi Akademik 3
Kompetensi yang Diharapkan
Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup supervisi akademik meliputi:
1. Pelaksanaan KTSP
2. Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses
pembelajaran oleh guru.
3. Pencapaian standar kompetensi lulusan,
standar proses, standar Isi, dan peraturan
pelaksanaannya.
4. Peningkatan mutu pembelajaran melalui
pengembangan model kegiatan pembelajaran,
peran serta peserta didik dalam proses
pembelajaran secara aktif, kreatif, demokratis,
mendidik, memotivasi, mendorong kreativitas
dan dialogis;
4 Superisi Akademik
Kegiatan Pembelajaran 1
KONSEP, PERENCANAAN
DAN LATIHAN
SUPERVISI AKADEMIK
Mengapa Calon Kepala Sekolah harus memahami
kosep dan perencanaan program supervisi
akademik?
Superisi Akademik 5
supervisi akademik yang meliputi: pengertian,
tujuan dan prinsip-prinsip, serta instrumen yang
digunakan untuk mengumpul informasi tentang
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses
pembelajaran.
Materi
6 Superisi Akademik
agar kompetensi peserta didik mencapai optimal.
Supervisi akademik yang menggunakan pendekatan
klinis yang disebut sebagai model supervisi
kontemporer sering disebut sebagai supervisi
klinis. Supervisi akademik dengan pendekatan
klinis, merupakan supervisi akademik yang bersifat
kolaboratif. Prosedur supervisi klinis sama dengan
supervisi akademik, yaitu: adanya observasi kelas,
namun pendekatannya berbeda. Sebagaimana
dikatakan Achenson, at.al (1987) bahwa konsep
klinis berarti menyarankan adanya hubungan tatap
muka antara guru dan supervisor yang berfokus
pada tingkahlaku aktual guru di dalam kelas. Pada
model supervisi klinis ini, guru diharapkan secara
sadar menyampaikan masalah pembelajarannya di
kelas kepada supervisor. Hal didukung oleh pendapat
Sullivan & Glanz ( 2005) dan Sergiovanni (1987)
yang menyatakan bahwa supervisi klinis adalah
pembinaan performansi guru mengelola proses
pembelajaran dengan tujuan untuk pengembangan
profesional dan motivasi kerja guru. Sullivan & Glanz
(2005). Pada supervisi akademik, dikenal ada empat
langkah dalam supervisi klinik, yaitu: perencanaan
pertemuan, observasi, pertemuan berikutnya, dan
releksi kolaborasi.
Superisi Akademik 7
Agar lebih memahami langkah-langkah supervisi
klinis secara detail dan perbedaan supervisi
tradisional lainnya Anda dapat membaca pada modul
Supervisi Akademik atau melalui internet. Menurut
Acheson et.al (1987:13), supervisi klinis terdiri dari
3 tahap, yaitu perencanaan konferensi, observasi
kelas dan umpan balik konferensi. Berdasarkan
kedua pendapat ini, pada tataran implementasi di
sekolah, kepala sekolah dan pengawas sekolah lebih
banyak menggunakan model supervisi dengan tiga
tahap seperti dalam pendekatan supervisi klinis,
sesuai dengan pendapat Acheson et.al. (1987).
8 Superisi Akademik
Penugasan
Superisi Akademik 9
supervisi akademik Sejak peristiwa itu, sampai
sekarang tak terasa satu tahun ajaran telah berlalu,
hingga saya memperoleh daftar penilaian kinerja
berupa DP3, yang hasilnya rata-rata baik. Akhirnya
saya bertanya dalam hati, bagaimana sebenarnya
proses supervisi ini, dan apakah kekurangan saya
serta tindaklanjutnya.
10 Superisi Akademik
Tugas Kelompok: Kerjakan dalam kelompok @: 3-5
orang.
Superisi Akademik 11
Kegiatan Pembelajaran 2
KONSEP DAN LATIHAN
TEKNIK-TEKNIK
SUPERVISI AKADEMIK
12 Superisi Akademik
Materi
Mengingat pentingnya supervisi akademik untuk
membantu meningkakan profesionalisme guru,
maka calon kepala sekolah memahami dan terampil
melakukan supervisi akademik. Supervisi akademik
memiliki beberapa teknik.
Superisi Akademik 13
menetapkan teknik-teknik mana yang sekiranya
mampu membina keterampilan pembelajaran
seorang guru. Untuk menetapkan teknik-teknik
supervisi akademik yang tepat tidaklah mudah.
Seorang kepala sekolah, selain harus mengetahui
aspek atau bidang keterampilan yang akan dibina,
juga harus mengetahui karakteristik setiap teknik di
atas dan sifat atau kepribadian guru sehingga teknik
yang digunakan betul-betul sesuai dengan guru
yang sedang dibina melalui supervisi akademik.
Sehubungan dengan kepribadian guru, Lucio dan
McNeil (1979) menyarankan agar kepala sekolah
mempertimbangkan enam faktor kepribadian guru,
yaitu kebutuhan,, minat, bakat, temperamen, sikap,
dan sifat-sifat somatik guru.Untuk lebih mendalami
teknik memfasilitasi sesama orang dewasa,
disarankan Anda agar membaca beberapa hand out
yang disediakan dalam folder Bahan Bacaan dalam
CD ini.
Studi Kasus
Kasus-1: Selama saya mejadi Kepala Sekolah/
Madrasah, belum pernah sekalipun ada guru yang
datang kepada saya untuk meminta bantuan saya
untuk memecahkan masalah pembelajaran yang
muncul di kelasnya. Menurut saya, tampaknya
supervisi klinis belum berjalan sama sekali di
sekolah yang saya pimpin. Ada dugaan, guru enggan
atau malu meminta bantuan saya memecahkan
masalahnya karena takut dianggap tidak mampu
mengatasi masalahnya sendiri. Keengganan ini
menurut guru, mungkin berdampak pada penilaian
DP3 butir prakarsa. Guru takut nilai prakarsanya
rendah karena pernah minta bantuan kepada saya.
Mereka takut saya menganggap mereka tidak punya
prakarsa, tidak kreatif, dan inovatif memecahkan
14 Superisi Akademik
masalahnya sendiri. Selain itu, sebagian guru pernah
menerima pengarahan saya pada suatu rapat bahwa
datang ke bos jangan bawa masalah tapi bawalah
alternatif pemecahan masalah. Dan beberapa
guru juga pernah membaca buku How to manage
your boss dengan pernyataan yang sama seperti
pengarahan saya.
Pertanyaan:
Apakah yang positif dan atau yang kurang dari
kasus diatas ditinjau dari pendekatan/metode atau
teknik supervisi akademik? Bagaimana seharusnya
dilakukan andaikan Anda kepala Sekolahnya?
Latihan
a. Tugas mensimulasikan teknik supervisi akademik
secara individu ;
i. Masing-masing kelompok mensimulasikan atau
memodelkan supervisi akademik, mulai dari
tahap pra observasi, dan post-observasi dalam
bentuk pemberian umpan balik.
ii. Gunakan instrumen yang ada dan yang relevan.
iii. (Kegiatan ini, dapat menggunakan alternatif
lain. Disini sudah disiapkan video supervisi
pembelajaran Mata pelajaran Bahasa Indoensia
jenjang SMP. Bila menggunakan video ini, maka
skenario kegiatan di atur sbb:
iv. Kepada peserta dibagikan instrumen supervisi
(atau menggunakan instrumen supervisi dalam
lapiran modul ini, dan silabus serta RPP dari guru
yang divideokan saat ini.
v. Tugas peserta adalah sbb:
1. Tahap pra-observasi, mengidentiikasi
silabus dan RPP yang ada, dan mengisi
dengan memberikan skor yang sesuai dengan
penilaian Anda pada instrumen 1
Superisi Akademik 15
2. Dengan menggunakan instrumen pengamatan
proses pembelajaran (1 atau 7), Anda
melengkapi instrumen tesebut sesuai dengan
hasil pengamatan proses pembelajaran, mulai
tahap pendahuluan, inti dan penutup.
3. Dengan menggunakan instrumen yang
sesuai, Anda memberikan menuliskan saran
pembinaan dan feedback bagi guru. Setelah
itu Anda menuliskan hasil dan rencana tindak
lanjut hasil supervisi Anda pada format 11.
4. Akhirnya Anda secara berpasangan selama
15 menit merancang simulasi/memodelkan
bagaimana teknik pra-observasi dan
pemberian feedback pada pos-observasi serta
tindak lanjut. Secara acak Master trainer akan
meminta Anda untuk mendemostrasikan di
depan kelas bagaimana Anda menerapkan
teknik supervisi akademik individu ini.
16 Superisi Akademik
Kegiatan Pembelajaran 3
KONSEP DAN LATIHAN TINDAK
LANJUT HASIL SUPERVISI
AKADEMIK TERHADAP GURU
Materi
Tindak lanjut hasil analisis supervisi akademik
merupakan pemanfaatan hasil supervisi. Secara
garis besar tindak lanjut hasil supervisi adalah
dalam bentuk:
1. Pembinaan
Kegiatan pembinaan, yang dapat berupa pembinaan
langsung dan tidak langsung.
a. Pembinaan langsung
Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang
sifatnya khusus, yang perlu perbaikan dengan
segera dari hasil analisis supervisi.
Superisi Akademik 17
b. Pembinaan tidak langsung
Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal
yang sifatnya umum yang perlu perbaikan dan
perhatian setelah memperoleh hasil analisis
supervise, dalam bentuk penggunaan pendekatan
dan metoda mengajar yang baik, penggunaan
media dan sumber belajar yang sesuai serta
pembelajaran yang PAIKEM.
18 Superisi Akademik
b. Hasil analisis, catatan supervisor, dapat
dimanfaatkan untuk perkembangan
keterampilan mengajar guru atau meningkatkan
profesionalisme guru dan karyawan, setidak-
tidaknya dapat mengurangi kendala-kendala
yang muncul atau yang mungkin akan muncul.
c. Umpan balik akan memberi pertolongan bagi
supervisor dalam melaksanakan tindak lanjut
hasil supervisi.
d. Suasana komunikasi yang tercipta selama umpan
balik akan mendorong guru memperbaiki
penampilan, dan kinerjanya.
Cara-cara melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi
akademik sebagai berikut.
1. Me-review rangkuman hasil penilaian.
2. Bila standar pembelajaran, pengetahuan,
keterampilan dan sikap guru belum memenuhi
standar, perlu dilakukan penilaian ulang.
3. Bila tujuannya belum tercapai juga, maka
supervisor merancang kembali program
supervisi akademik untuk masa berikutnya.
4. Membuat rencana aksi supervisi akademik
berikutnya.
5. Mengimplementasikan rencana aksi tersebut
pada masa berikutnya.
Jadi, ada lima langkah yang harus diterapkan untuk
membina kemampuan guru melalui supervisi
akademik, yaitu:
a) menciptakan hubungan-hubungan yang har-
monis,
b) analisis kebutuhan,
c) mengembangkan strategi dan media,
d) menilai, dan
e) revisi
Superisi Akademik 19
Penugasan
Tugas:
Sebagai seorang calon kepala sekolah, apakah hal
positif dan atau negatif dari kedua kasus dibawah
ini, ditinjau dari konsep dan tindak lanjut hasil
supervisi akademik! Hal apakah yang menarik bagi
Anda untuk dikembangkan agar lebih baik?
Studi Kasus
Kasus 1
Banyak hasil-hasil evaluasi pelaksanaan program
supervisi akademik tidak ada tindak lanjutnya. Hal
ini terjadi karena tidak ada ganjaran dan sanksi
jika tindak lanjut telah dilakukan. Akibatnya, hasil
evaluasi hanyalah perbuatan yang sia-sia saja.
Kasus 2
Sebagai kepala sekolah SD Sukamaju, Pak Arif Sri
Wiyana baru saja menerima enam guru baru. Empat
dari guru tersebut baru lulus sarjana pendidikan
(PGSD), dan dua orang yang lain mengenal sistem
pendidikan SD Sukamaju. Kedua kelompok guru ini
telah diuji sebagai calon guru. Pertimbangan apa
yang harus Pak Arif Sri Wiyana dan tim administratif
sekolah lakukan sebagai pengembangan strategi
untuk mensupervisi guru-guru baru ini?
20 Superisi Akademik
Reeksi
Mohon untuk merenungkan kelebihan dan
kekurangan materi Kegiatan Belajar 3 ini. Jika
ada kekurangannya, bagaimana Anda mengatasi
kekurangannya? Bagaimana pemahaman Anda
terhadap materi ini. Jika sudah menguasai, bagaimana
pemanfaatan materi ini untuk meningkatkan
dimensi kompetensi supervisi Anda? Bagaimana
meningkatkan peran Anda sebagai supervisor di
sekolah?. Bagaimana meningkatkan profesionalisme
Anda sebagai kepala sekolah/madrasah? Jika belum
menguasai, bagaimana upaya Anda selanjutnya?
3. Kegiatan OJL
Agar calon kepala sekolah/madrasah memiliki
kompetensi yang diharapkan, maka selama OJL harus
melakukan kegiatan perencanaan program supervisi,
melaksanakan supervisi akademik disekolahnya
dan sekolah lain dalam satu satuan pendidikan yang
sama, menindaklanjuti hasil supervisi tersebut serta
membuat laporan lengkap secara tertulis dalam
bentuk portfolio, untuk diprenstasikan pada saat in
service kedua (In-2).
Secara Umum Sistimatika Laporan hasil OJL sbb:
1. Halaman sampul/Cover
2. Halaman Pengesahan oleh Kepala Dinas
Pendidikan dan Kepala Sekolah
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi
5. Daftar Lampiran
6. Hasil Supervisi
a. Hasil Kajian Perencanaan Supervisi di seko-
lah
b. Hasil Kajian Supervisi kelas (format 7)
c. Hasil Kajian Tindak Lanjut Hasil Supervisi
7. Kesimpulan
Superisi Akademik 21