Disusun Oleh :
Herlandhi Yoka Wijayanti (G1B011003)
Alfian Nur Dafiq Abdilah (G1B011005)
Indra Solihin Pribadi (G1B011007)
Lucy Kurnianti (G1B011008)
Hilda Nur Sa'adah (G1B011012)
Linda Safitri (G1B011013)
Dimas Setiyo Kusuma Aji (G1B011018)
A. Latar belakang
Sektor jasa berperan penting bagi keberhasilan dalam menjalankan
suatu perekonomian dan pendidikan dengan baik, dan berfungsi sebagai
fasilitator dari kegiatan-kegiatan produksi barang sektor manufaktur. Jasa
dalam perekonomian secara mutlak diperlukan untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat. Jasa yang dapat dinikmati masyarakat umumnya dan
mahasiswa Unsoed pada khususnya semakin meningkat jumlah dan jenisnya,
dan salah satunya adalah jasa pelayanan kesehatan.
Menurut Ishak (2005), dalam kondisi seperti ini kepuasan
konsumen/mahasiswa Unsoed memiliki peranan yang cukup penting bagi
perusahaan atau institusi pendidikan. Sebab meskipun jasa yang diberikan
bagus, bila konsumen/mahasiswa Unsoed tidak menyukainya maka produk
tersebut tidak memiliki arti apa-apa. Sugiharto (2007) menyatakan bahwa
kepuasan konsumen/mahasiswa Unsoed akan menentukan keberhasilan
institusi di bidang kesehatan.
Kesehatan merupakan hal utama dan hal penting bagi seluruh umat
manusia, karena kesehatan dapat mempengaruhi segala aktivitas yang
dilakukan mereka. Salah satunya ada Unsoed Health Center (UHC) yang
merupakan unit pelayanan dibawah Unit Pelaksana Teknis (UPT)
pemberdayaan fasilitas Unsoed. Pelayanan kesehatan yang bermutu merujuk
pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan
kepuasan pada diri setiap pasien/konsumen/mahasiswa Unsoed. Kepuasan
pada diri setiap pasien/konsumen/mahasiswa Unsoed dapat dirasakan bila
harapan dan kebutuhannya terpenuhi. Namun, bila tidak sesuai dengan
kebutuhan dan harapannya, maka yang dirasakan pasien adalah ketidakpuasan.
Kebutuhan dan harapan terhadap pelayanan yang cepat dan tepat,
biaya pengobatan yang murah, tenaga medis yang terampil serta sikap yang
ramah dan komunikatif adalah sebagian dari tuntutan pasien/konsumen/
mahasiswa Unsoed yang ingin mereka dapatkan.
Saat ini semakin ketatnya persaingan serta pelanggan yang semakin
selektif dan berpengetahuan mengharuskan UHC sebagai salah satu penyedia
jasa pelayanan kesehatan terhadap mahasiswa untuk selalu meningkatkan
kualitas pelayanannya. Untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan, terlebih
dahulu harus diketahui apakah pelayanan yang telah diberikan kepada
pasien//konsumen/mahasiswa selama ini telah sesuai dengan harapan
pasien/pelanggan atau belum. Oleh karena itu berdasarkan kenyataan tersebut,
peneliti yaitu kelompok 1 kelas 2011 A mata kuliah Manejemen Pelayanan
Kesehatan merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang tingkat
kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan umum di Unsoed Health
Center. Penelitian ini bertujuan meneliti kualitas pelayanan dari UHC dengan
responden yang berasal dari mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Hal
ini penting sebagai acuan dalam pembenahan pelayanan agar dapat
memberikan kepuasan optimal. Mas alah utama sebagai sebuah lembaga jasa
pelayanan kesehatan yang banyak pesaingnya adalah pelayanan yang
diberikan apakah sudah sesuai harapan pasien/konsumen/mahasiswa atau
belum? Oleh sebab itu, UHC dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan dan
kepuasan pasien/konsumen/mahasiswa dengan meningkatkan kualitas
pelayanan agar kepuasan pasien//konsumen/mahasiswa dapat meningkat.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari praktek kuliah lapangan ini adalah :
1. Apakah kualitas pelayanan yang selama ini diberikan oleh Unsoed Health
Center sesuai dengan harapan mahasiswa FISIP?
2. Apakah kualitas pelayanan yang diberikan oleh Unsoed Health Center
berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa FISIP?
3. Variabel apakah paling memuaskan mahasiswa FISIP diantara dimensi
kualitas pelayanan Unsoed Health Center?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat kepuasan mahasiswa FISIP di Unsoed Health Center
Purwokerto
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kualitas pelayanan Unsoed Health Center Purwokerto
selama ini sesuai dengan harapan mahasiswa FISIP atau belum.
b. Menganalisis ada tidaknya pengaruh variable Reliability,
Responsiveness, Assurance, Empathy, Tangibles terhadap kepuasaan
mahasiswa FISIP.
c. Menganalisis variable apa yang paling dominan dari dimensi kualitas
pelayanan Unsoed Health Center yang mempengaruhi kepuasan
mahasiswa FISIP.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
a. Penelitian ini merupakan praktek kuliah lapangan yang menjadi
kesempatan baik dalam menerapkan teori, khususnya teori di bidang
operasional ke dalam dunia prektek yang sebenarnya dan untuk
mengembangkan kemampuan peneliti dalam melakukan praktek kuliah
lapangan ataupun penelitian.
2. Bagi Unsoed Health Center
a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi UHC yang bersangkutan
dengan jasa pelayanan kesehatan terhadap mahasiswa.
b. Sebagai input atau bukan masukan untuk perbaikan kualitas pelayanan
guna memenuhi kepuasan mahasiswa, sehingga dapat menentukan
langkah-langkah selanjutnya yang diambil dalam mengukur
kebijaksanaan dimasa yang akan dating.
3. Bagi pihak lain
a. Sebagai sumbangan ilmu pengetahuan.
b. Hasil dari laporan praktek kerja lapangan ini dapat digunakan sebagai
referensi bagi pembaca kajian ilmu pengetahuan terutama yang
berkaitan dibidang operasional umumnya atau tentang kualitas
pelayanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. Konsep Pelanggan
Pelayanan kesehatan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan . Setiap siklus pelayanan memberikan kesempatan untuk
evaluasi kualitas pelayanan oleh provider maupun pelanggan. Secara
umum pelanggan dalam pelayanan kesehatan diklasifikasikan menjadi 2
jenis, yaitu pelanggan internal dan eksternal. Pelanggan internal (internal
costumer), mengacu pada anggota organisasi pelayanan yang terlibat
dalam pemberian/penyediaan jasa pelayanan (dokter, perawat, petugas
administrasi, petugas kebersihan, dsb), berperan juga sebagai internal
supplier.
Adapun pelanggan eksternal (external costumer), mengacu pada
pihak yang menerima pelayanan dan atau menyediakan income/revenue
(pasien). Menurut Utama (2003), beberapa karakteristik individu yang
menjadi determinan utama prioritas indikator kualitas pelayanan kesehatan
dan tingkat kepuasan pada pelanggan eksternal (pasien) adalah:
1) Umur
2) Jenis kelamin
3) Lama perawatan
4) Sumber biaya
5) Diagnosis penyakit
6) Pekerjaan
7) Pendapatan
8) Pendidikan
9) Suku bangsa
10) Tempat tinggal
11) Kelas perawatan
12) Status perkawinan
13) Agama
14) Preferensi
d Supervisi Pengakuan
a Relasi dengan pimpinan Pekerjaan itu sendiri
p Kondisi pekerjaan Tanggung jawab
a Gaji/upah Kemajuan karir
t Relasi dengan peer/rekan Peluang Berkembang
kerja
4 skenario dalam aplikasi Herzbergs Motivation-Hygiene Theory, yaitu:
1. High Hygiene+High Motivation = Ideal, motivasi tinggi, sedikit
keluhan
2. High Hygiene+Low Motivation = sedikit keluhan, motivasi rendah,
pekerjaan=UANG
3. Low Hygiene+High Motivation = banyak keluhan, motivasi tinggi,
pekerjaan menyenangkan & menantang tetapi kondisi pekerjaan dan
gaji tidak memadai.
4. Low Hygiene+Low Motivation = banyak keluhan, motivasi rendah
(skenario terburuk)
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada praktikum Manajemen Pelayanan Kesehatan
adalah dengan menggunakan survei yang dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto dengan
menggunakan kuisioner. Model servqual digunakan untuk mengukur penilaian
responden terhadap tingkat kepentingan pasien yang diperoleh dari
kepentingan dan harapan yang menentukan kualitas pelayanan yang diberikan
tenaga medis, paramedis, dan penunjang medis di Unsoed Health Centre
(UHC) dengan menggunakan skala Likert. Untuk mengukur kepuasan
pengguna pelayanan digunakan metode directly reported satisfaction. Metode
ini dilakukan secara langsung dengan skala sangat tidak setuju, tidak setuju,
setuju dan sangat setuju.
Pengumpulan data menggunakan metode angket. Data dikumpulkan
dengan cara menyebar daftar pertanyaan untuk mendapatkan data-data
penilaian mahasiswa tentang kualitas pelayanan kesehatan di UHC. Jenis data
yang dikumpulkan termasuk data primer yang diperoleh dari mahasiswa.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner yang terdiri dari
dua bagian yaitu kuisioner persepsi/keyakinan pasien dan kuisioner harapan
pasien.
B. Definisi Operasional
Tangibles
Reliability Kepuasan dan
Responsiveness Kuisioner Harapan
Assurance Pelanggan
Emphaty
No Variabel Penjelasan
1 Tangibles Tangibles adalah kualitas pelayanan yang melalui
sarana fisik yang kasat mata, misalnya lokasi, keadaan
sarana dan prasarana serta petugas kesehatan UHC.
2 Reliability Reliability adalah kualitas pelayanan dari sisi
kemampuan dan kehandalan dalam menyediakan
layanan yang terpercaya.
3 Responsiveness Responsiveness adalah daya tanggap atau keinginan
para staf untuk membantu para pelanggan dan
memberikan layanan.
4 Assurance Assurance adalah merupakan kualitas pelayanan
dilihat dari sisi kemampuan petugas dalam
meyakinkan kepercayaan pelanggan. Misalnya
pengetahuan, kompetensi, kesopanan petugas pelayan
kesehatan.
5 Emphaty Empathy adalah kualitas pelayanan yang diberikan
berupa sikap tegas tetapi penuh perhatian terhadap
masyarakat. Misalnya komunikasi yang baik, perhatian
pribadi, dan keterbukaan informasi petugas selama
proses pelayanan berlangsung.
B. Karakteristik Responden
Karakteristik responden yang diteliti terdiri dari umur, jenis kelamin,
dan fakultas/jurusa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat distribusi satu persatu
variabel tersebut sebagai berikut:
1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Distribusi responden pasien Unsoed Health Center (UHC) berdasarkan
umur dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Variabel Jumlah Persen (%)
18-20 23 76,67
>20 7 23,33
Jumlah 30 100
TANGIBLES
2 1 3 20 6 91 3.03 2 0 0 10 20 110 3.67
3 1 0 20 8 93 3.10 3 0 0 8 22 112 3.73
rata2 total 89.67 rata2 total 108.33
grand mean 2.99 grand mean 3.61 -0.62
1 5 6 16 3 77 2.57 1 0 0 14 16 106 3.53
RELIABILITY
RELIABILITY
2 3 13 10 4 75 2.50 2 0 0 19 11 101 3.37
3 0 12 17 1 79 2.63 3 0 0 15 15 105 3.50
rata2 total 77 rata2 total 104
grand mean 2.57 grand mean 3.47 -0.9
1 2 9 16 3 80 2.67 1 0 0 15 15 105 3.50
RESPONSIVENE
RESPONSIVENE
SS
ASSURANCE
EMPATHY
D. Analisis Kepuasan
Selisih (gap) antara persepsi dengan harapan menjelaskan tingkat
kepuasan pasien. kepuasan paling rendah terjadi pada saat kinerja jauh
dibawah harapan, yaitu saat kinerja minimal (skor 1) sedangkan harapan
maksimal (skor 5), nilainya sebesar 1 5 = -4. Sebaliknya kepuasan paling
tinggi terjadi pada saat kinerja jauh melampaui harapan, yaitu saat kinerja
maksimal (skor 5) sedangkan harapan minimal (skor 1), nilainya sebesar 5 1
= 4. Rentang kepuasan -4 sampai dengan terbesar sebesar 4 memiliki interval:
Interval= (Skor tertinggi Skor terendah) / Jumlah kelompok
= (4 (-4)) / 5
= 1.6
(Mulyono, 1991)
Skor yang digunakan dalam kuisioner adalah 1 hingga 4. Selanjutnya
skor disesuaikan dengan metode interval yang telah dicantumkan, sehingga
diperoleh interval klasifikasi kepuasan, yaitu:
-3 s/d-1.5 Sangat Rendah
-1.5 s/d 0 Rendah
0 s/d 1.5 Tinggi
1.5 s/d 3 Sangat Tinggi
Terlihat rata-rata dari semua dimensi (grand mean total) persepsi
terhadap pelayanan pada tabel 1 adalah sebesar 2,658 sedangkan pada harapan
adalah 3.534. Gap atau tingkat kepuasan yang dihasilkan adalah sebesar
2,658- 3.534 = -0.876. Klasifikasi kepuasan pada gap ini termasuk dalam
klasifikasi sangat rendah. Hal tersebut memiliki arti bahwa pelayanan yang
ada di UHC masih di bawah harapan pasien atau dapat dikatakan bahwa
pelayanan di UHC masih sangat kurang sehingga pasien tidak merasakan
kepuasan yang optimal..
Tangibles adalah kualitas pelayanan yang melalui sarana fisik yang
kasat mata, misalnya lokasi, keadaan sarana dan prasarana serta petugas
kesehatan UHC. Berdasarkan variabel tangibles sebanyak 66,67% pasien
meiliki harapan pelayanan yang sangat baik. Namun dengan gap yang ada
antara persepsi dan harapan, yaitu -0.62 menunjukkan bahwa kepuasan pasien
terhadap sarana yang ada adalah masih sangat rendah.
Reliability adalah kualitas pelayanan dari sisi kemampuan dan
kehandalan dalam menyediakan layanan yang terpercaya. Sebanyak 63%
oasien memiliki harapan yang tinggi mengenai kemampuan dan kehandalan
tenaga kesehatan UHC dalam memberikan layanan. Gap sebesar -0.9 antara
persepsi dan harapan memiliki arti bahwa kepuasan pasien mengenai
realibilitas pelayanan UHC masih rendah.
Responsiveness adalah daya tanggap atau keinginan para staf untuk
membantu para pelanggan dan memberikan layanan. Persepsi pasien
mengenai daya tanggap UHC dalam memberikan pelayanan adalah cukup
tinggi yaitu sebesar 53%. Namun gap yang sebesar -1.04 menunjukkan bahwa
kepuasan pasien untuk daya tanggap pelayanan UHC masih rendah.
Assurance adalah merupakan kualitas pelayanan dilihat dari sisi
kemampuan petugas dalam meyakinkan kepercayaan pelanggan, meliputi
pengetahuan, kompetensi, kesopanan petugas pelayan kesehatan. Sebanyak
46,67% pasien menilai kemampuan petugas UHC sudah cukup tinggi, 30%
pasien menilai menilai rendah, dan sisanya menilai bahwa kemampuan
petugas UHC masih sangat rendah. Gap antara harapan dan persepsi pasien
adalah sebesar -0.93. Hal tersebut memiliki arti bahwa kepuasan pasien
mengenai kemampuan layanan UHC masih rendah.
Empathy adalah kualitas pelayanan yang diberikan berupa sikap tegas
tetapi penuh perhatian terhadap masyarakat. Empathy meliputi komunikasi
yang baik, perhatian pribadi, dan keterbukaan informasi petugas selama proses
pelayanan berlangsung. Enam puluh persen pasien menilai bahwa empati
UHC dalam memberikan pelayanan sudah tinggi. Namun gap sebesar -0.89
menunjukkan bahwa kepuasan pasien mengenai empati UHC masih rendah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Arasli, Huseyin, dkk. 2005. Customer service quality in the Greek Cypriot
banking industry. Managing Service Quality, Vol.15, No. 1, 41-5