BAB I
PENDAHULUAN
yang terjamin, sedangkan sebagian lainnya dalam keadaan miskin dan tidak
sejahtera. Pada bidang politik sebagian orang memiliki kekuasaan dan sebagian
lainnya dikuasai, dalam bidang pendidikan sebagian orang ada yang mengenyam
pendidikan sampai ke tingkat yang paling tinggi dan sebagian lainnya ada yang
sama sekali tidak pernah mengenyam pendidikan1. Inilah realitas sosial dalam
masyarakat, yang dapat ditangkap oleh pemerintah dan daya pikir manusia.
merupakan kata kunci untuk setiap manusia agar ia mendapatkan ilmu. Hanya
dengan pendidikanlah ilmu akan didapat dan diserap dengan baik. Tak heran bila
pandai dan beradab. Pendidikan Islam juga merupakan metode pendekatan yang
sesuai dengan fitrah manusia yang memiliki fase tahapan dalam pertumbuhan.
1
2
diperolehnya dan agar tetap pada rel Syariah. Hasil dari pendidikan Islam akan
membentuk jiwa yang tenang, akal yang cerdas dan fisik yang kuat serta banyak
beramal.
ilmu, maka tidak heran orang-orang yang berilmu mendapat posisi yang tinggi
baik di sisi Allah maupun manusia sebagaimana Firman Allah dalam al-Quran
...
Terjemahnya:
.Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan2.
Ayat di atas menjelaskan bahwa orang yang berilmu dengan orang yang
tidak berilmu dibedakan derajatnya oleh Allah swt., namun apakah derajat yang
2
Departemen Agama RI, al-Quran dan Terjemahannya, (Al-Madinah al-Munawwarat,
Mujamma, Khadim al- Haramayin al-Syarifain al- Malik Fadh li Thibaat al-Mushaf al- Syarif,
1429 H), h. 910.
3
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu atas lapisan-lapisan
bertingkat3. Dari apa yang dikemukakan oleh para ahli di atas dapat
Dapat terjadi karena faktor yang sudah ada sejak seseorang lahir, atau
3
Fritz Hotman S. Damanik, Sosiologi, Klaten: ( PT Intan Pariwara, 2009), h. 6.
4
5
masyarakat atau dirinya sendiri akan tetapi terjadi secara otomatis seperti
misalnya keturunan.
wewenang dan juga kekuasaan yang diberikan oleh seseorang atau organisasi.
dari empat hal. Pertama, dilihat dari ukuran kekayaan. Kekayaan (materi atau
lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak
mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian
Kedua, dilihat dari ukuran kekuasaan dan wewenang. Dalam hal ini jika
menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang
bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab
orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain
6
yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan
kekayaan.
disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial
masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi
luhur.
profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-
gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya,
sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk
setiap anggota masyarakat tidak bias pindah ke tingkat sosial yang lebih
tinggi atau ke tingkat sosial yang lebih rendah. Seperti contohnya pada sistem
kasta pada suatu Negara atau pada suatu daerah yang di mana terdapat
Seseorang yang tadinya biasa-biasa saja dapat mengubah nasib dan tingkat
sosialnya menjadi lebih baik atau lebih tinggi lagi, disebabkan seseorang
tersebut berusaha keras untuk dapat mengubah nasibnya lebih baik lagi
dengan cara sekolah yang tinggi dan memiliki banyak kemampuan sehingga
dia mendapat kedudukan yang baik dalam pekerjaan serta menerima upah
yang tinggi.
terbuka dan tertutup, di mana masyarakat tersebut tidak dapat untuk pindah
ke lapisan lebih atas, namun di sisi lain dapat melakukan mobilitas vertikal
syari'ah (sistem hukum) yang sempurna sehingga mampu mengatur relasi yang
adil dan egaliter antar individu manusia dalam masyarakat. Secara prinsip,
dapat dinilai sebagai sebuah perubahan sosial terhadap kejahiliyahan yang sedang
(perubahan) sosial, hukum Islam berposisi sebagai hukum yang berbeda dan
merombak hukum jahiliyyah. Strata sosial yang terjadi pada saat itu sangat
nadir, dan yang berlaku adalah hukum rimba homo homini lupus.
Mekkah. Larangan riba jelas mengancam stabilitas mereka. Larangan riba jelas
bertentangan dengan budaya mereka yang merentekan uang dan barang hingga
4
Didin saripudin, interpretasi sosiologis dalam pendidikan. (Bandung : Karya Putra
Darwati, 2010), h. 47.
9
Terjemahnya:
Dalam hal beribadah pun Islam tidak pernah membedakan antara si kaya
dan si miskin, si tua dan si muda dan lain sebagainya, itu yang ada di dalam
agama Islam, tetapi di dalam masyarakat Islam stratifikasi sosial tetap ada demi
bila semua itu dalam konteks ketakwaan. Penguasa yang adil sangat dimuliakan
dalam Islam. Kita harus taat padanya. Orang yang berilmu ('alim) sangat
5
Op.cit, h. 847.
10
menghormatinya.
mulia dalam Islam. Kita harus menghormatinya. Itu artinya adanya stratifikasi
sosial dalam masyarakat merupakan hal yang wajar. Karena anggota masyarakat
kelebihan, dalam konteks ketakwaan, juga diperintahkan dalam Islam. Jika strata
itu dalam konteks kasta, seperti kasta di India, yang menetapkan kasta tertentu
lebih tinggi kedudukannya dan ada beberapa aturan yang membeda-bedakan antar
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
siapa yang memiliki kekayaan paling banyak maka dia akan menempati
kewenangan paling besar maka dia akan menempat posisi stratifikasi paling
tinggi, kehormatan, siapa yang paling disegani atau paling dihormati maka
dia akan menempati stratifikasi sosial paling tinggi, ilmu pengetahuan siapa
3. Jenis stratifikasi sosial ada tiga macam yaitu: Stratifikasi Sosial tertutup
yakni setiap anggota masyarakat tidak biasa pindah ke tingkat sosial yang
lebih tinggi atau lebih rendah, Stratifikasi sosial terbuka yakni satu sistem
tersebut tidak dapat untuk pindah ke lapisan lebih atas, namun di sisi lain
11
12
konteks ketakwaan. Penguasa yang adil sangat dimuliakan dalam Islam. Kita
harus taat padanya. Orang kaya yang dermawan, mempunyai kedudukan yang
mulia dalam Islam. Kita harus menghormatinya. Orang yang berjasa kepada
strata itu dalam konteks kasta, seperti kasta di India, yang menetapkan kasta
tertentu lebih tinggi kedudukannya dan ada beberapa aturan yang membeda-
bedakan antar kasta, hal tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam.
B. Saran-saran
itu saran, tanggapan dan pendapat dari teman sangat diharapkan untuk perbaikan,
demikian pula arahan dan bimbingan dari Bapak Dosen sangat dibutuhkan sebagai
DAFTAR PUSTAKA
Idi, Abdullah, Sosiologi Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2013.
13