Anda di halaman 1dari 2

SENGKETA LAHAN DI PULAU SANGIANG OLEH PT PONDOK KALIMAYA PUTIH

Sangiang adalah sebuah pulau kecil yang terdapat di selat sunda, terletak ditengah tengah
perairan selat sunda antara daratan jawa dan sumatera. secara administratif pulau ini masuk
dalam wilayah cikoneng, kecamatan anyar, kabupaten serang, provinsi banten. Jarak
tempuhnya hanya memiliki Cuma memerlukan waktu lebih kurang 45 menit dari anyer,
dengan memakai kapal atau perahu bermotor. Keindahan alamnya seperti terumbu karang
serta pantai yang eksotis.

Puluhan Masyarakat Pulau Sangiang, Kecamatan Anyar Kabupaten Serang, melakukan aksi
turun ke jalan dan mendatangi Kantor BPN (Badan Pertanahan Nasional), Rabu (2/8/2017).

Kedatangan mereka untuk menuntut hak dan kejelasan status lahan Pulau Sangiang yang saat
ini diklaim dan dikuasai oleh konglomerat yang berbadan hukum PT Pondok Kalimaya Putih
(PKP).

Aksi damai yang digelar di depan Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertahanan Nasional (ATR/BPN) ini, secara tegas mempertanyakan terkait penguasaan lahan
yang saat ini sedang dalam pembangunan oleh PT PKP, dan mengganggu eksistensi lahan
garap masyarakat Pulau Sangiang.

Koordinator Lapangan Aksi, Sofian Saori (40), mengungkapkan, Pulau Sangiang telah dihuni
oleh masyarakat adat sekitar sejak tahun 1930, pada jaman penjajahan Belanda dan negeri ini
belum merdeka.

Pulau Sangiang sudah dihuni oleh nenek buyut kami, tapi kenapa lahan milik kami kini
dikuasai oleh pengusaha dan mereka mengganggu ketentraman hidup masyarakat kami,
ungkapnya saat melakukan orasi.

Menurutnya, masyarakat Pulau Sangiang tidak pernah menjual tanah Pulau Sangiang kepada
investor, karena Pulau Sanginag adalah tanah wakaf milik adat. Karena itu, ia bersama
puluhan masyarakat mempertanyakan dari mana dan mengapa bisa PT PKP mendapatkan hak
menguasai lahan di Pulau Sangiang?

Dari mana PT PKP mendapatkan hak milik, sehingga menguasai lahan kami, ujarnya
kepada wartawan, di sela-sela aksi.

Lebih lanjut Sofian mengatakan, masa aksi yang turut turun kejalan kali ini adalah
masyarakat yang belum meninggalkan Pulau Sangiang, dan akan tetap bertahan untuk
kelestarian alam Pulau Sangiang.

Menurutnya ia bersama masyarakat dan dibantu Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan
mahasiswa, meminta kejelasan status lahan Pulau Sangiang kepada BPN atau instansi
pemerintah terkait.

Terjadinya sengketa lahan antara masyarakat Pulau Sangiang, Kecamatan Anyar, Kabupaten
Serang, dengan investor PT Pondok Kalimaya Putih (PKP) yang mengklaim memiliki
sertifikat hak atas lahan Pulau Sangiang, dinilai banyak kejanggalan oleh Direktur Utama
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Rakyat Banten, Raden Elang Yayan Nuryana.

LBH Rakyat Banten menduga ada indikasi pembuatan sertifikat palsu, hasil kongkalikong
kejahatan antara pihak PT PKP dengan oknum pejabat di Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Serang.

Masyarakat juga mempertanyakan kehadiran PT PKP di Pulau Sangiang yang merupakan


kawasan cagar alam, namun bisa memiliki izin kegiatan investasi di lahan tersebut.
Cara mereka mengusir warga sangiang adalah dengan cara melepaskan babi-babi hutan,
seperti yang dijelaskan oleh tokoh desa cikoneng, Datuk M Husein.
Semua ulah dari pada PT Pondok Kalimaya Putih (PKP) tbk atau PT Green Garden yang
diduga sengaja melepas babi-babi hutan di Pulau Sangiang ini. Sampai saat ini mungkin
jumlahnya mencapai ratusan bahkan ribuan ekor, secara tidak langsung ingin mengusir warga
Desa Cikoneng agar warga Pulau Sangiang pergi meninggalkan Pulau Sangiang.

Kini kami semua terlantar, karena setiap menanam pohon pisang, pohon labu dan lainya,
hanya dalam waktu dua hari, tanaman kami ludes semua jadi makanan para babi-babi lapar
itu. Usaha kami hanya jadi pemulung sampah plastik walau hasilnya tidak seberapa demi
menghidupi keluarga kami, terangnya lagi.

Tidak hanya itu saja, warga yang ada di Pulau Sangiang, juga mengaku sering diintimidasi
dan ditakut-takuti oleh para orang-orang dari pihak PT Pondok Kalimaya Putih (Green
Garden).

pengelolaan taman wisata laut di pulau sangiang ini dipercayakan pada PT Pondok
Kalimaya Putih (PT PKP).
Hal ini telah ditetapkan oleh SK Menhut No : 689/Kpts-II/1991 tertanggal 12 oktober 1991
dan semenjak tahun 1991.

Anda mungkin juga menyukai