Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan terjadi ketika hubungan seksual dilakukan pada saat wanita dalam masa ovulasi atau masa
subur ( keadaan dimana rahim melepaskan sel telur), dan sperma (air mani) dari pria membuahi sel
telur dari wanita tsb.
Telur yang telah dibuahi akan menempel pada dinding rahim, yang akan bertumbuh dan berkembang
selama kira-kira 40 minggu (280 hari).
Dalam sekali hubungan badan, seorang suami rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan
setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma.
Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini
akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada
saluran tuba di seberang rahim.
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38
minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di
dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang
wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1: seorang wanita yang
belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Makalah ini akan membahas tentang bagaimana awal terjadinya kehamilan meliputi proses
pembentukan janin, perkembangan janin di dalam rahim dan sampai pada pengeluaran bayi dan
plasenta.
1.2 Tujuan
a. Untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Ginekologi
b. Dengan mempelajari Proses Terjadinya Kehamilan, diharapkan dapat mengetahui tentang awal
terjadinya kehamilan meliputi proses pembentukan janin, perkembangan janin di dalam rahim dan
sampai pada pengeluaran bayi dan plasenta.
1.3 Batasan Masalah
Dalam penulisan makalah ini kami membahas mengenai proses bembentukan janin, perkembangan
janin di dalam rahim, sampai pada pengeluaran bayi dan plasenta
1.4 Metode Penulisan
Metode yang kami gunakan untuk mengumpulkan data yaitu dengan menggunakan literatur,
membaca buku panduan dan mencari dari internet tentang proses terjadinya kehamilan.
1.5 Sistematika Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Batasan Masalah
1.4 Metode Penulisan
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Proses Pembentukan Janin
2.2 Perkembangan Janin di Rahim
2.3 Karakteristik Janin
2.4 Pengeluaran Bayi
2.5 Pengeluaran Plasenta
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN

Tahap awal perkembangan manusia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma
dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa FERTILISASI. Fertilisasi akan menghasilkan sel
individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel
(cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio.

2.1 Proses Pembentukan Janin

Spermatogenesis
Peralihan dari bakal sel kelamin yang aktif membelah ke sperma yang masak serta menyangkut
berbagai macam perubahan struktur yang berlangsung secara berurutan. Spermatogenesis
berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh hormone gonadtotropin dan testosterone
(Wildan yatim, 1990).

Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap yaitu :

1. Spermatocytogenesis
Merupakan spermatogonia yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit
primer.
- Spermatogonia
Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan cara
mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel sertoli dan berkembang menjadi
spermatosit primer.
- Spermatosit Primer
Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis.
Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.
2. Tahapan Meiois
Spermatosit I (primer) menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami
meiosis I yang kemudian diikuti dengan meiosis II.
Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi masih
berhubungan sesame lewat suatu jembatan (Interceluler bridge). Dibandingkan dengan spermatosit I,
spermatosit II memiliki inti yang gelap.
3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase
tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa masak. Dua
spermatozoa akan membawa kromosom penentu jenis kelamin wanita X. Apabila salah satu dari
spermatozoa ini bersatu dengan ovum, maka pola sel somatik manusia yang 23 pasang kromosom itu
akan dipertahankan. Spermatozoa masak terdiri dari:
a. Kepala (caput), tidak hanya mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya,
tetapi juga ditutup oleh akrosom yang mengandung enzim hialuronidase yang mempermudah
fertilisasi ovum.
b. Leher (servix), menghubungkan kepala dengan badan.
c. Badan (corpus), bertanggungjawab untuk memproduksi tenaga yang dibutuhkan untuk motilitas.
d. Ekor (cauda), berfungsi untuk mendorong spermatozoa masak ke dalam vas defern dan ductus
ejakulotorius.

Oogenesis

- Sel-Sel Kelamin Primordial


Sel-sel kelamin primordial mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan
mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6 kehidupan intrauteri.
Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium) dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi
dan memberi nutrien oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial.
- Folikel PrimordiaL
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak
200.000. Sejumlah folikel primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama
masa kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu pubertas satu folikel dapat
menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel de Graaf dimana didalamnya terdapat sel
kelamin yang disebut oosit primer.
- Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer mengandung 23 pasang kromosom (2n). Satu pasang kromosom
merupakan kromosom yang menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-
kromosom yang lain disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin. Kromatin membawa
gen-gen yang disebut DNA.
- Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum
terjadi ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk dua set
yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar dibanding yang lain
karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit sekunder. Sel yang lebih kecil disebut
badan polar pertama. Kadang-kadang badan polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal
akan mengalami degenerasi.
Pembelahan meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan
badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya. Setiap kromosom masih
membawa satu kromatid tanpa pertukaran, tetapi satu kromatid yang lain mengalami pertukaran
dengan salah satu kromatid pada kromosom yang lain (pasangannya). Dengan demikian kedua sel
tersebut mengandung jumlah kromosom yang sama, tetapi dengan bahan genetik yang polanya
berbeda.
- Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona
pellucida oosit (ovum). Oosit sekunder membelah membentuk ovum masak dan satu badan polar lagi,
sehingga terbentuk dua atau tiga badan polar dan satu ovum matur, semua mengandung bahan
genetik yang berbeda. Ketiga badan polar tersebut secara normal mengalami degenerasi. Ovum yang
masak yang telah mengalami fertilisasi mulai mengalami perkembangan embrional.
- Fertilisasi
Keajaiban awal mula kehidupan diawali dengan bertemunya sel sperma dan sel telur di saluran tuba.
Hanya 1 sperma yang mampu memasuki sel telur dan membuahinya.

Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma.
Fertilisasi umumnya terjadi segera setelah oosit sekunder memasuki oviduk. Namun, sebelum sperma
dapat memasuki oosit sekunder, pertama-tama sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulosa
yang melekat di sisi luar oosit sekunder yang disebut korona radiata. Kemudian, sperma juga harus
menembus lapisan sesudah korona radiata, yaitu zona pelusida. Zona pelusida merupakan lapisan di
sebelah dalam korona radiata, berupa glikoprotein yang membungkus oosit sekunder.

Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupun oosit sekunder saling
mengeluarkan enzim dan atau senyawa tertentu,sehingga terjadi aktivitas yang saling mendukung.
Pada sperma, bagian kromosom mengeluarkan:
o Hialuronidase
Enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata.
o Akrosin
Protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida.
o Antifertilizin
Antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit sekunder.
Oosit sekunder juga mengeluarkan senyawa tertentu, yaitu fertilizin yang tersusun dari glikoprotein
dengan fungsi :
- Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat.
- Menarik sperma secara kemotaksis positif.
- Mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder.
Pada saat satu sperma menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di bagian korteks oosit sekunder
mengeluarkan senyawa tertentu yang menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma
lainnya. Adanya penetrasi sperma juga merangsang penyelesaian meiosis II pada inti oosit sekunder ,
sehingga dari seluruh proses meiosis I sampai penyelesaian meiosis II dihasilkan tiga badan polar dan
satu ovum yang disebut inti oosit sekunder.
Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti (nukleus) pada kepala sperma akan membesar.
Sebaliknya, ekor sperma akan berdegenerasi. Kemudian, inti sperma yang mengandung 23 kromosom
(haploid) dengan ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid) akan bersatu menghasilkan zigot
dengan 23 pasang kromosom (2n) atau 46 kromosom.

2.2 Perkembangan Janin di Rahim

Permulaan masa embriogenik

Embrio :

Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu :


1. Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio
yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk
betina.
Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote.
Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage). Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada
endometrium uterus
3 tahapan fase embrionik yaitu :
a. Morula
Hasil pembelahan zygot tersebut berupa sekelompok sel yang sama besarnya seperti buah arbei
Morula adalah suatu bentukan sel sperti buah arbei (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus
secara mitosis. Dan keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat.
Morulasi yaitu proses terbentuknya morula
b. Blastula
Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan. bentuk ini
kemudian disebut blastosit.
Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang
tidak beraturan.
Di dalam blastula terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel yang dikeluarkan oleh tuba
fallopii.
Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula.
Pada stadium ini terbentuk sel-sel yang membentuk dinding Blastula dan akan membentuk suatu
simpai yang disebut sebagai Trofoblast. Trofoblast mempunyai kemampuan menghancurkan dan
mencairkan jaringan menemukan lapisan Endometrium ( lapisan paling dalam dari Rahim ).

Pembelahan hingga terbentuk blastula ini terjadi di oviduk dan berlangsung selama 5 hari.
Selanjutnya blastula akan mengalir ke dalam uterus. Setelah memasuki uterus, mula-mula blastosis
terapung-apung di dalam lumen uteus. Kemudian, 6-7 hari setelah fertilisasi embryo akan
mengadakan pertautan dengan dinding uterus untuk dapat berkembang ke tahap selanjutnya.
Peristiwa terpautnya antara embryo pada endometrium uterus disebut implantasi atau nidasi.
Implantasi ini telah lengkap pada 12 hari setelah fertilisasi (Yatim, 1990: 136)

Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam.
Sel-sel bagian luar blastosit merupakan sel-sel trofoblas yang akan membantu implantasi blastosit
pada uterus. Sel-sel trofoblas membentuk tonjolan-tonjolan ke arah endometrium yang berfungsi
sebagai kait. Sel-sel trofoblas juga mensekresikan enzim proteolitik yang berfungsi untuk mencerna
serta mencairkan sel-sel endometrium. Cairan dan nutrien tersebut kemudian dilepaskan dan
ditranspor secara aktif oleh sel-sel trofoblas agar zigot berkembang lebih lanjut. Kemudian, trofoblas
beserta sel-sel lain di bawahnya akan membelah (berproliferasi) dengan cepat membentuk plasenta
dan berbagai membran kehamilan. Berbagai macam membran kehamilan berfungsi untuk membantu
proses transportasi, respirasi, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnya selama embrio hidup dalam
uterus. Selain itu, adanya lapisan-lapisan membran melindungi embrio terhadap tekanan mekanis dari
luar, termasuk kekeringan.
c. Gastrula
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan
mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.
Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas merupakan dinding blastosit yang berfungsi untuk
menyerap makanan dan merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta), sedangkan masa di
dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot) merupakan calon janin. Blastosit ini bergerak
menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus).
Gastrulasi yaitu proses pembentukan gastrula.

Menurut Tenzer (2000:212) Setelah tahap blastula selesai dilanjutkan dengan tahap gastrulasi.
Gastrula berlangsung pada hari ke 15. Tahap gastrula ini merupakan tahap atau stadium paling kritis
bagi embryo. Pada gastrulasi terjadi perkembangan embryo yang dinamis karena terjadi perpindahan
sel, perubahan bentuk sel dan pengorganisasian embryo dalam suatu sistem sumbu. Kumpulan sel
yang semula terletak berjauhan, sekarang terletak cukup dekat untuk melakukan interkasi yang
bersifat merangsang dalam pembentukan sistem organ-organ tbuh. Gastrulasi ini menghasilkan 3
lapisan lembaga yaitu laisan endoderm di sebelah dalam, mesoderm disebelah tengah dan ectoderm
di sebelah luar.

Dalam proses gastrulasi disamping terus menerus terjadi pembelahan dan perbanyakan sel, terjadi
pula berbagai macam gerakan sel di dalam usaha mengatur dan menyusun sesuai dengan bentuk dan
susunan tubuh individu dari spesies yang bersangkutan.

Tubulasi
Tubulasi adalah pertumbuhan yang mengiringi pembentukan gastrula atau disebut juga dengan
pembumbungan. Daerah-daerah bakal pembentuk alat atau ketiga lapis benih ectoderm, mesoderm
dan endoderm, menyusun diri sehingga berupa bumbung, berongga. Yang tidak mengalami
pembumbungan yaitu notochord, tetapi masif. Mengiringi proses tubulasi terjadi proses differensiasi
setempat pada tiap bumbung ketiga lapis benih, yang pada pertumbuhan berikutnya akan
menumbuhkan alat (organ) bentuk definitif. Ketika tubulasi ectoderm saraf berlangsung, terjadi pula
differensiasi awal pada daerah-daerah bumbung itu, bagian depan tubuh menjadi encephalon (otak)
dan bagian belakang menjadi medulla spinalis bagi bumbung neural (saraf). Pada bumbung endoderm
terjadi differensiasi awal saluran atas bagian depan, tengah dan belakang. Pada bumbung mesoderm
terjadi differensiasi awal untuk menumbuhkan otot rangka, bagian dermis kulit dan jaringan pengikat
lain, otot visera, rangka dan alat urogenitalia.
Organogenesis
Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan
manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada
fase gastrula.
Contohnya :
a. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf), integumen
(kulit), rambut dan alat indera.
b. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi
(testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren.
c. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat
respirasi seperti pulmo.
Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ
tubuh pada makhluk hidup.
Contohnya :
a. Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya mempengaruhi dalam pembentukan
kelopak mata.

Organogenesis atau morfogenesis adalah embryo bentuk primitive yang berubah menjadi bentuk yang
lebih definitive dan memmiliki bentuk dan rupa yang spesifik dalam suatu spesies. Organogensisi
dimulai akhir minggu ke 3 dan berakhir pada akhir minggu ke 8. Dengan berakhirnya organogenesis
maka cirri-ciri eksternal dan system organ utama sudah terbentuk yang selanjutnya embryo disebut
fetus (Amy Tenzer,dkk, 2000)

Pada periode pertumbuhan antara atau transisi terjadi transformasi dan differensiasi bagian-bagian
tubuh embryo dari bentuk primitive sehingga menjadi bentuk definitif. Pada periode ini embryo akan
memiliki bentuk yang khusus bagi suatu spesies. Pada periode pertumbuhan akhir, penyelesaian
secara halus bentuk definitive sehingga menjadi ciri suatu individu. Pada periode ini embryo
mengalami penyelesaian pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakter fisik dan psikis) serta wajah
yang khusus bagi setiap individu. Organogenesis pada bumbung-bumbung:

1. Bumbung epidermis
Menumbuhkan:
- Lapisan epidermis kulit, dengan derivatnya yang bertekstur (susunan kimia) tanduk: sisik, bulu,
kuku, tanduk, cula, taji.
- Kelenjar-kelenjar kulit: kelenjar minyak bulu, kelenjar peluh, kelenjar ludah, kelenjar lender,
kelenjar air mata.
- Lensa mata, alat telinga dalam, indra bau dan indra peraba.
- Stomodeum menumbuhkan mulut, dengan derivatnya seperti lapisan email gigi, kelenjar ludah dan
indra pengecap.
- Proctodeum menumbuhkan dubur bersama kelenjarnya yang menghasilkan bau tajam.
- Lapisan enamel gigi.
2. Bumbung endoderm
- Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan mulai faring sampai rectum.
- Kelenjar-kelenjar pencernaan misalnya hepar, pancreas, serta kelenjar lender yang mengandung
enzim dlam esophagus, gaster dan intestium.
- Lapisan epitel paru atau insang.
- Kloaka yang menjadi muara ketiga saluran: pembuangan (ureter), makanan (rectum), dan kelamin
(ductus genitalis).
- Lapisan epitel vagina, uretra, vesika urinaria dan kelenjar-kelenjarnya.
3. Bumbung neural (saraf)
- Otak dan sumsum tulang belakang.
- Saraf tepi otak dan punggung.
- Bagian persyarafan indra, seperti mata, hidung dan kulit.
- Chromatophore kulit dan alat-alat tubuh yang berpigment.
4. Bumbung mesoderm
- Otot:lurik, polos dan jantung.
- Mesenkim yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel dan jaringan.
- Gonad, saluran serta kelenjar-kelenjarnya.
- Ginjal dan ureter.
- Lapisan otot dan jaringan pengikat (tunica muscularis, tunica adventitia, tunica musclarismucosa dan
serosa) berbagai saluran dalam tubh, seperti pencernaan, kelamin, trakea, bronchi, dan pembuluh
darah.
- Lapisan rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat: plera, pericardium, peritoneum dan
mesenterium.
- Jaringan ikat dalam alat-alat seperti hati, pancreas, kelenjar buntu.
- Lapisan dentin, cementum dan periodontum gigi, bersama pulpanya.

Pada minggu ke 5 embryo berukuran 8 mm. Pada saat ini otak berkembang sangat cepat sehingga
kepala terlihat sangat besar. Pada minggu ke 6 embrio berukuran 13 mm. Kepala masih lebih besar
daripada badan yang sudah mulai lurus, jari-jari mulai dibentuk. Pada minggu ke 7 embryo berukuran
18 mm, jari tangan dan kaki mulai dibentuk, badan mulai memanjang dan lurus, genetalia eksterna
belum dapat dibedakan. Setelah tahap organogenesis selesai yaitu pada akhir minggu ke 8 maka
embrio akan disebut janin atau fetus dengan ukuran 30 mm.

Pertumbuhan dan perkembangan manusia


Setelah peristiwa fertilisasi, zygote akan berkembang menjadi embrio yang sempurna dan embrio
akan tertanam pada dinding uterus ibu. Hal ini terjadi masa 6 12 hari setelah proses fertilisasi. Sel-
sel embrio yang sedang tumbuh mulai memproduksi hormon yang disebut dengan hCG atau human
chorionic gonadotropin, yaitu bahan yang terdeteksi oleh kebanyakan tes kehamilan.
HCG membuat hormon keibuan untuk mengganggu siklus menstruasi normal, membuat proses
kehamilan jadi berlanjut.
Janin akan mendapatkan nutrisi melalui plasenta/ari-ari. Embrio dilindungi oleh selaput-selaput yaitu :
1. Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan menghasilkan cairan
ketuban. Berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan.
2. Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot yang menghubungkan
dengan dinding utama uterus. Bagian dalamnya terdapat pembuluh darah.
3. Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel menghilang dan pembuluh
darah tetap. Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi embrio dengan plasenta, mengangkut sari makanan
dan O2, termasuk zat sisa dan CO2.
4. Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion. Merupakan tempat
munculnya pembuluhdarah yang pertama.
Janin
Janin atau embryo adalah makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh dalam kandungan. Kandungan
itu berada dalam tubuh induk atau diluar tubuh induk (dalam telur). Tumbuh adalah perubahan dari
bentuk sederhana dan muda sampai bentuk yang komplek atau dewasa (Wildan yatim, 1990).

Sedangkan dalam Microsoft Encarta 2006 disebutkan bahwa janin merupakan suatu hewan bertulang
belakang yang belum lahir pada suatu fase dimana semua ciri struktural orang dewasa sudah dapat
dikenal, terutama keturunan manusia yang belum lahir setelah delapan minggu pertumbuhan.

Tahapan perkembangan pada masa embrio


Bulan pertama : Sudah terbentuk organ-organ tubuh yang penting seperti jantung yang berbentuk
pipa, sistem saraf pusat (otak yang berupa gumpalan darah) serta kulit. Embrio berukuran 0,6 cm.
Bulan kedua : Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam, tulang rawan
(cartilago). Embrio berukuran 4 cm.
Bulan ketiga : Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ kelamin luar. Panjang
embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram.
Bulan keempat : Sudah disebut dengan janin dan janin mulai bergerak aktif. Janin mencapai berat
100 gram dengan panjang 14 cm.
Bulan kelima : Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon terhadap suara keras dan
menendang. Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan akan terlihat bila dilakukan USG (Ultra
Sonographi).
Bulan keenam : Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan badan (posisi)
Bulan ketujuh : Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina.
Bulan kedelapan : Janin semakin aktif bergerak dan menendang. Berat dan panjang janin semakin
bertambah, seperti panjang 35-40 cm dan berat 2500 3000 gram.
Bulan kesembilan : Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina. Bayi siap untuk dilahirkan.
2. Fase Pasca Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup setelah masa
embrio, terutama penyempurnaan alat-alat reproduksi setelah dilahirkan.
Pada fase ini pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi biasanya hanya peningkatan ukuran
bagian-bagian tubuh dari makhluk hidup. Kecepatan pertumbuhan dari masing-masing makhluk hidup
berbeda-beda satu dengan yang lain. Setelah lahir disebut dengan nama bayi dan memasuki masa
neonatal.

Tahap perkembangan janin dimulai pada bulan ke 3 sampai ke 10.


Pada 6 bulan terakhir perkembangan manusia digunakan untuk meningkatkan ukuran dan
mematangkan organ-organ yang dibentuk pada 3 bulan pertama.

Pada saat janin memasuki bulan ke 3, panjangnya 40 mm. Janin sudah mempunyai sistem organ
seperti yang dipunyai oleh orang dewasa. Pada usia ini genitalnya belum dapat dibedakan antara
jantan dan betina dan tampak seperti betina serta denyut jantung sudah dapat didengarkan.

Pada bulan ke 4 ukuran janin 56 mm. Kepala masih dominan dibandingkan bagian badan, genitalia
eksternal nampak berbeda. Pada minggu ke 16 semua organ vital sudah terbentuk. Pembesaran
uterus sudah dapat dirasakan oleh ibu.

Pada bulan ke 5 ukuran janin 112 mm, sedangkan akhir bulan ke 5 ukuran fetus mencapai 160 mm.
Muka nampak seperti manusia dan rambut mulai nampak diseluruh tubuh (lanugo). Pada yang jantan
testis mulai menempati tempat dimana ia akan turun ke dalam skrotum. Gerakan janin sudah dapat
dirasakan oleh ibu. Paru-paru sudah selesai dibentuk tapi belum berfungsi.

Pada bulan ke 6 ukuran tubuh sudah lebih proporsional tapi nampak kurus, organ internal sudah pada
posisi normal.

Pada bulan ke 7 janin nampak kurus, keriput dan berwarna merah. Skrotum berkembang dan testis
mulai turun untuk masuk ke skrotum, hal ini selesai pada bulan ke 9. system saraf berkembang
sehingga cukup untuk mengatur pergerakan fetus, jika dilahirkan 10% dapat bertahan hidup.

Pada bulan ke 8 testis ada dalam skrotum dan tubuh mulai ditumbuhi lemak sehingga terlihat halus
dan berisi. Berat badan mulai naik jika dilahirkan 70% dapat bertahan hidup.

Pada bulan ke 9, janin lebih banyak tertutup lemak (vernix caseosa). Kuku mulai nampak pada ujung
jari tangan dan kaki.

Pada bulan ke 10, tubuh janin semakin besar maka ruang gerak menjadi berkurang dan lanugo mulai
menghilang. Percabangn paru lengkap tapi tidak berfungsi sampai lahir. Induk mensuplai antibodi
plasenta mulai regresi dan pembuluh darah palsenta juga mulai regresi.

2.3 Karakteristik Janin

Proses Terbentuknya janin laki-laki dan perempuan

Proses terbentuknya janin laki-laki dan perempuan dimulai dari deferensiasai gonad. Awalnya sel
sperma yang berkromosom Y akan berdeferensiasi awal menjadi organ jantan dan yang X menjadi
organ betina. Deferensiasi lanjut kromosom Y membentuk testis sedangkan kromosom X membentuk
ovarium. Proses deferensiasi menjadi testis dimulai dari degenerasi cortex dari gonad dan medulla
gonad membentuk tubulus semineferus. Di celah tubulus sel mesenkim membentuk jaringan
intertistial bersama sel leydig. Sel leydig bersama dengan sel sertoli membentuk testosteron dan
duktus muller tp duktus muller berdegenerasi akibat adanya faktor anti duktus muller, testosteron
berdeferensiasi menjadi epididimis, vas deferent, vesikula seminlis dan duktus mesonefros. Karena
ada enzim 5 alfareduktase testosteron berdeferensiasi menjadi dihidrotestosteron yang kemudian
pada epitel uretra terbentuk prostat dan bulbouretra. Selanjunya mengalami pembengkakan dan
terbentuk skrotum. Kemudian testis turun ke pelvis terus menuju ke skrotum. Mula-mula testis
berada di cekukan bakal skrotum saat skrotum mkin lmamakin besar testis terpisah dari rongga
pelvis.

Sedangkan kromosom X yang telah mengalami deferensiasi lanjut kemudian pit primer berdegenerasi
membentuk medula yang terisi mesenkim dan pembuluh darah, epitel germinal menebal membentuk
sel folikel yang berkembang menjadi folikel telur. Deferensiasi gonad jadi ovarium terjadi setelah
beberapa hari defrensiasi testis. Di sini cortex tumbuh membina ovarium sedangkan medula menciut.
PGH dari placenta mendorong pertumbuhan sel induk menjadi oogonia, lalu berplorifrasi menjadi oosit
primer. Pada perempuan duktus mesonefros degenerasi. Saat gonad yang berdeferensiasi menjadi
ovarium turun smpai rongga pelvis kemudian berpusing sekitar 450 letaknya menjadi melintang.

Penis dan klitoris awalnya pertumbuhannya sama yaitu berupa invagina ectoderm. Klitoris sebenarnya
merupakan sebuh penis yang tidak berkembang secara sempurna. Pada laki-laki evagina ectoderm
berkembang bersama terbawanya sinus urogenitalis dari cloaca.

2.4 Pengeluaran Bayi

Kelahiran bayi dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama, proses persiapan persalinan. Dalam
tahap ini terjadi pembukaan (dilatasi) mulut rahim sampai penuh. Selanjutnya, tahap kedua adalah
kelahiran bayi yang keluar dengan selamat. Tahap ketiga, pengeluaran plasenta. Tahap berikutnya
adalah observasi terhadap ibu selama satu jam usai plasenta keluar.

Tahapan yang pertama adalah kontraksi. Ini biasanya fase paling lama. Pembukaan leher rahim
(dilatasi) sampai 3 cm, juga disertai penipisan (effasi). Hal ini bisa terjadi dalam waktu beberapa hari,
bahkan beberapa minggu, tanpa kontraksi berarti (kurang dari satu menit). Tapi pada sebagian orang
mungkin saja terjadi hanya 2-6 jam (atau juga sepanjang 24 jam) dengan kontraksi lebih jelas.
Setelah itu leher rahim akan semakin lebar.Umumnya fase ini lebih pendek dari fase sebelumnya,
berlangsung sekitar 2-3 jam. Kontraksi kuat terjadi sekitar 1 menit, polanya lebih teratur dengan
jarak 4-5 menit. Leher rahim membuka sampai 7 cm.

Secara umum dan normal, pembukaan leher rahim akan terus meningkat dengan kontraksi yang
makin kuat. Terjadi 2-3 menit sekali selama 1,5 menit dengan puncak kontraksi sangat kuat, sehingga
ibu merasa seolah-olah kontraksi terjadi terus-menerus tanpa ada jeda.

Pembukaan leher rahim dari 3 cm sampai 10 cm terjadi sangat singkat, sekitar 15 menit sampai 1
jam. Saat ini calon ibu akan merasakan tekanan sangat kuat di bagian bawah punggung. Begitu pula
tekanan pada anus disertai dorongan untuk mengejan. Ibu pun akan merasa panas dan berkeringat
dingin.

Posisi calon ibu saat melahirkan turut membantu lancarnya persalinan. Posisi setengah duduk atau
setengah jongkok mungkin posisi terbaik karena posisi ini memanfaatkan gaya berat dan menambah
daya dorong ibu.
2.5 Pengeluaran Plasenta

Rasa lelah ibu adalah hal yang tersisa ketika bayi sudah keluar, tapi tugas belum berakhir. Plasenta
yang selama ini menunjang bayi untuk hidup dalam rahim harus dikeluarkan.

Mengerutnya rahim akan memisahkan plasenta dari dinding rahim dan menggerakkannya turun ke
bagian bawah rahim atau ke vagina. Ibu hanya tinggal mendorongnya seperti halnya mengejan saat
mengeluarkan bayi. Hanya saja tenaga yang dikeluarkan tak sehebat proses pengeluaran bayi.
Apabila plasenta telah keluar, akan segera dijahit robekan atau episiotomi sehingga kembali seperti
semula.

BAB III
KESIMPULAN
Kehamilan terjadi ketika hubungan seksual dilakukan pada saat wanita dalam masa ovulasi atau masa
subur dan sperma dari pria membuahi sel telur dari wanita tsb. Telur yang telah dibuahi akan
menempel pada dinding rahim, yang akan bertumbuh dan berkembang selama kira-kira 40 minggu.
Sel Telur / Ovum yang dibuahi oleh sel mani ( spermatozoa ) akan menjadi satu, Banyak sel mani
yang melekat pada dinding Ovum tetapi hanya hanya 1 selmani yang berhasil membuahi Ovum.
Beberapa jam setelah pembuahan maka akan terjadi stadium Zygote ( Ovum yang sudah dibuahi dan
terbentuk 2 sel jaringan ). setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi tersebut akan berkembang
menjadi sekelompok sel (berjumlah ratusan) seperti bola.
Sel-sel yang berada di dalam akan berkembang menjadi janin sementara sel-sel yang terletak di
bagian luar akan membentuk trofoblas. Sel-sel yang membentuk trofoblas inilah yang kelak akan
menjadi plasenta
.Dalam 3 hari akan terbentuk sel yang sama besarnya dan masuk pada stadium Morula,. Stadium ini
terus berkembang dan menjadi stadium Blastula. Pada stadium ini terbentuk sel-sel yang membentuk
dinding Blastula dan akan membentuk suatu simpai yang disebut sebagai Trofoblast. Trofoblast
mempunyai kemampuan menghancurkan dan mencairkan jaringan menemukan lapisan Endometrium
( lapisan paling dalam dari Rahim ). Nidasi terjadi pada dinding depan atau dinding belakang rahim.
Jika Nidasi ini terjadi barulah dapat disebut adanya kehamilan. Setelah itu Blastula tumbuh pesat dan
membentuk jaringan Embryo yang selanjutnya terbentuk jaringan Ektoderm, Mesoderm dan
Entoderm. Masing-masing jaringan akan membentuk masing-masing organ yang berbeda-beda (
tulang, rambut, paru-paru, jantung dll ). Embryo ini terus tumbuh dan menjadi Janin.
Proses Kehamilan kembar

Proses terjadinya kembar identik sebagai berikut:

Ovum atau sel telur yang sudah matang dibuahi oleh sperma shg menjadi zygote lalu zygote ini akan membelah. Jika
pembelahan zygote terjadi diawal ovulasi (pembuahan) biasanya akan memiliki kantong ketuban yang berbeda tetapi
memiliki satu plasenta.

Proses terjadinya kembar fraternal sebagai berikut

Proses ovulasi terjadi pada lebih dari satu sel telur yang sudah matang. Sel-sel telur yang sudah matang itu dibuahi oleh
sperma yang berbeda. Karena berasal dari sel telur dan sperma yang berbeda maka pd kembar fraternal ini akan memiliki
kantung ketuban dan plasenta masing-masing. Yang umum terjadi kembar fraternal akan menghasilkan kehamilan kembar
dua tetapi bisa saja terjadi kehamilan kembar 3 atau lebih tergantung berapa banyak sel telur yang matang.

Proses terjadinya kembar siam

Biasanya terjadi pada kembar identik dimana proses pembelahan zygote tidak berlangsung sempurna

Bagaimana mengetahui kehamilan kembar?

Kehamilan kembar dapat diketahui dengan pemeriksaan USG (Ultrasonografi) di mana dengan pemeriksaan ini, dapat
didengarkan detak jantung janin lebih dari satu. Tidak usah menunggu lama untuk mengetahui hamil kembar atau tidak
karena dari awal kehamilan sudah bisa terdeteksi dengan pemeriksaan USG ini.

Siapa saja yang bisa hamil kembar?

Biasanya jika dalam daftar riwayat keluarga, ada yang memiliki garis keturunan kembar, maka kemungkinan kehamilan
kembar bisa terjadi. Selain itu proses bayi tabung juga memungkinkan terjadinya kehamilan kembar. Bahkan kemajuan
teknologi memungkinkan kita untuk dapat merencanakan kehamilan kembar. Caranya dengan menyuntikkan hormon
tertentu. Banyak terjadi di RRC dimana jumlah kelahiran dibatasi untuk tiap keluarga. Di sana hamil kembar dijadikan
alternative untuk dapat memiliki anak lebih dari satu.

Persiapan menjalani kehamilan kembar

Asupan nutrisi yang cukup

Mengingat sang ibu harus memberi makan selain dirinya sendiri juga ada si kembar. Apalagi di saat-saat awal kehamilan di
mana sering terjadi mual yang tentu saja lebih mual dibanding kehamilan tunggal ibu harus tetap makan makanan yang
bergizi tinggi dalam jumlah yang cukup. Mengingat banyak bayi kembar yang dilahirkan dengan berat badan rendah. Selain
makanan, asupan vitamin dan susu juga diperlukan supaya ibu dan si kembar dapat berkembang dengan baik.

Istirahat yang cukup

Kehamilan kembar membuat tubuh ibu bekerja lebih keras sehingga memerlukan istirahat yang cukup. Apalagi dengan
bertambahnya bulan yang tentunya bertambah beban yang harus dibawa ibu.

Olahraga ringan yang teratur

Memang berat membawa beban janin tapi bukan berarti ibu dengan kehamilan kembar hanya duduk diam atau tidur
melulu. Harus juga diimbangi dengan olahraga ringan supaya otot-otot di tubuh ibu terutama di bagian kaki dan tangan
tidak kaku. Salah satu contohnya adalah dengan berjalan kaki. Atau bila telah diijinkan dokter, si ibu dapat mengikuti senam
hamil. Hamil kembar membuat fisik ibu bertambah drastis biasanya disertai pembengkakan di area kaki dan tangan
sehingga kadang terjadi kram atau kaku sehingga sulit bahkan sakit bila digerakkan. Namun bila rajin melakukan olahraga
ringan, kekakuan tersebut dapat dikurangi.

Pemeriksaan yang teratur

Untuk mengetahui kondisi janin dan kehamilan ibu, perlu dilakukan pemeriksaan yang teratur. Biasanya di awal kehamilan
pemeriksaan dilakukan sebulan sekali. Dengan bertambahnya bulan ( mulai 7 bulan ke atas) pemeriksaan akan lebih sering
dilakukan. Dengan pemeriksaan yang teratur, maka jika terjadi kelainan atau komplikasi dapat diatasi sedini mungkin

Komunikasi dengan pasangan dan keluarga

Menyongsong kehadiran sang buah hati tentu saja memerlukan persiapan mental dan teknis yang matang. Akan banyak
perubahan yang terjadi setelah pasangan suami istri memiliki anak. Yang biasanya terjadi adalah kurangnya waktu untuk
berkomunikasi dikarenakan terlalu sibuk untuk mengurus anak. Mengurus satu anak saja sudah repot, apalagi jika lebih dari
satu. Oleh sebab itu sebelum hari H datang, komunikasikanlah segala sesuatu dengan pasangan dan keluarga.
Delegasikanlah tugas-tugas rumah tangga pada suami atau anggota keluarga yang lain (jika ada) sehingga ibu bisa lebih
fokus untuk mengurus sang buah hati. Atau jika tidak ada anggota keluarga yang nantinya dapat membantu, tidak ada
salahnya mulai mencari asisten yang cocok. Bisa babysitter atau pembantu rumah tangga yang dapat membantu
mengurus bayi. Dan satu lagi, suami atau keluarga harus bisa memaklumi perubahan emosi ibu baru, karena tidak jarang
banyak ibu baru yang mengalami baby blues.( bantuan dari keluarga diperlukan tp hendaknya tdk terlalu campur tangan
shg ibu baru tdk bingung. Sang suami dan keluarga hrs lebih sabar krn emosi ibu baru bisa turun naik dgn cepat.)

Tahap tahap kehamilan

Trisemester pertama

Sama seperti hamil tunggal, rasa mual, pusing, morning sickness, dll juga dirasakan pd hamil kembar. Apakah double
mualnya daripada yg hamil tunggal? Tidak juga tuh, bahkan ada juga yang baik-baik saja. Jadi tergantung dari orangnya
juga. Anggapan bahwa segalanya double (termasuk sakit dan yang nggak enak-enak) pada hamil kembar tidak selalu benar
kok. Yang benar ya double happynya. Percaya deh. Dan satu lagi..double makan makanan bergizinya, meskipun kadang
rasa mual membuat kita tidak enak makan.. tapi ingat ada si kembar yang harus makan juga.

Trisemester kedua

Sudah mulai berat nich membawa si kembar dalam perut. Dan orang orang sekitar yang tidak tahu ini dia si mommy
twins..pasti menyangka bulan kehamilannya lebih dari yang seharusnya karena memang kalo dilihat dari besar perut akan
jauh lebih besar untuk janin kembar dibanding janin tunggal. Pada trisemester kedua ini, gerakan dalam perut sudah mulai
terasa meski masih jarang. Gerakan tersebut bisa kanan kiri atau atas bawah tergantung dari letak janin. Dan satu lagi,
untuk beberapa wanita, strechmark di perut sudah mulai terlihat selain itu juga akan merasa selalu kepanasan meskipun
sudah malam. Untuk itu mommy janin kembar harus lebih banyak lagi minum cairan supaya tidak mengalami dehidrasi.

Trisemester ketiga

Wuow tambah besar nich perut selain itu juga pastinya tambah berat. Mulai susah untuk bergerak. O iya, berdasarkan
pengalaman..untuk mommy yang harus naik turun tangga..jangan terlalu khawatir. O iya selain bertambah berat, daerah
perut sering mengalami gatal dikarenakan peregangan otot di sekitar perut tersebut. Rasa gerah juga bertambah hebat
nich.jadi sering seringlah mandi dan banyak-banyaklah minum.

Gatal-gatal selama kehamilan

Biasanya terjadi di daerah perut tapi tidak menutup kemungkinan terjadi di daerah lain seperti kaki, tangan, dll. Pada
bagian perut rasa gatal disebabkan karena adanya perengangan otot perut. Ini ditandai dengan adanya strech mark di
permukaan perut. Juga karena peningkatan suhu tubuh ibu sehingga menimbulkan biang keringat Kalau sudah begini,
diolesi saja dengan krim strech mark/lotion/bedak anti biang keringat. Bisa juga dengan air daun sirih yang sudah digodok
hingga matang. Pastikan sebelum mengolesi kulit , kulit harus dalam keadaan benar-benar kering, tidak lembab, dan
berkeringat.Memang gatal sangat menyiksa, inginnya digaruk saja tapi Jangan digaruk!!, semakin digaruk akan semakin
gatal juga bisa menimbulkan luka dan iritasi. Untuk mengurangi rasa gatal ini, pakailah pakaian yang terbuat dari katun
sehingga lebih terasa nyaman dan dapat menyerap keringat dengan baik. Sering-seringlah mandi dan biasakan mengganti
pakaian bila sudah basah oleh keringat

Jika terjatuh

Yang terpenting jangan panik. Tenangkan diri dan mintalah bantuan orang di sekitar anda. Lalu segeralah periksakan ke
dokter kandungan. Karena dikhawatirkan keselamatan janin akan terganggu. Saya pernah mengalami terjatuh di tangga
saat hamil 8 bulan. Saat itu saya sedih sekali dan takut kalau-kalau si kembar kenapa-napa. Segera saya periksakan ke
dokter kandungan. Untunglah tidak apa-apa. Kata dokter, kalau terjatuh yang dikhawatirkan adalah putusnya plasenta dari
ibu ke janin dan resiko yang paling besar adalah terjadinya keguguran. Maka dari itu, kita harus berekstra hati-hati dalam
setiap kegiatan yang kita lakukan.

Berapa lama masa kehamilan bayi kembar?

Untuk janin tunggal biasanya dilahirkan di minggu 40-42. Namun untuk janin kembar, masa kehamilannya lebih singkat
sekitar 38 minggu. Hal ini disebabkan karena adanya faktor resiko yang lebih besar jika kehamilan tetap dipertahankan
melebihi 38 minggu.

Bisakah bayi kembar dilahirkan secara normal?

Hal ini tergantung dari posisi kedua bayi tersebut di dalam rahim dan kondisi si ibu. Bila kepala keduanya ada di bawah dan
kondisi ibu menunjang, proses kelahiran normal bisa dilakukan. Tapi bila salah satu bayi dalam posisi sungsang, dokter
kandungan akan menyarankan untuk dilakuan operasi caesar. Bisa saja salah satu bayi dilahirkan normal, namun dalam
waktu 30 menit setelah kelahiran bayi pertama, bayi berikutnya harus dilahirkan.

Bagaimana rasanya menjalani kehamilan kembar?

Its so exciting.hamil adalah suatu anugrah apalagi mengandung lebih dari satu janin. Memang perasaan waswas, takut,
bingung selalu ada apalagi kalo kehamilan kembar ini adalah kehamilan yang pertama. Tapi jangan salah, kebahagiaan dan
kebanggaan hamil kembar bisa melindas semua ketakutan dan kebingungan itu. Tidak semua perempuan lho bisa hamil
kembar makanya jalanilah kehamilan kembar dengan penuh sukacita seberat apapun itu

Diambil dari berbagai sumber dan pengalaman pribadi

Anda mungkin juga menyukai