Anda di halaman 1dari 2

1.

Skor Ballard

Pemeriksaan skor Ballard menilai maturitas fisik dan neurologis bayi melalui beberapa indikator, yaitu
maturitas fisik dan neuromuskularitas.

Penilaian pada maturitas fisik meliputi komponen:

Karakteristik kulit (skor -1 hingga 5)

Lanugo (skor -1 hingga 4)

Garis plantar / plantar crease (skor -2 hingga 4)

Payudara (skor -1 hingga 4)

Mata / telinga (skor -2 hingga 4)

Genitalia (skor -1 hingga 4)

Penilaian maturitas fisik dapat dilakukan dengan inspeksi dan dapat dilakukan penilaian segera pasca
stabilisasi atau dalam 24 jam pertama sebelum terjadi penurunan berat badan (expected weight loss).

Penilaian pada neuromuskularitas meliputi komponen:

Postur

Sudut pergelangan tangan (square window)

Arm recoil

Sudut popliteal

Tanda scarf

Heel-to-ear

Pemeriksaan maturitas neurologis bayi sebaiknya dilakukan dalam waktu 18-24 jam pasca lahir setelah
efek anestesi maternal hilang. Tonus dan respons bayi dapat menurun akibat medikasi maternal,
sehingga penilaian yang terlalu cepat dapat mengurangi akurasi. [2,5-7,20]
Hasil skor Ballard < 35 menandakan bayi prematur (<38 minggu). Penghitungan usia bayi juga dapat
dihitung dengan rumus:

2. Tes Kocok

Tes kocok atau gastric shake test bertujuan untuk menilai surfaktan yang ada pada paru-paru bayi atau
secara garis besar menilai tingkat kematangan paru pada bayi. Tes ini memiliki sensitivitas sebesar 100%
dan spesifisitas sebesar 92%.

Cara melakukan tes ini yakni dengan mengambil sebanyak 0,5 cc cairan lambung 20 menit setelah bayi
lahir, kemudian cairan lambung dicampurkan ke dalam 0,5 cc cairan normal salin selama 15 detik, dan 1
cc etanol 95%, campuran ketiga cairan tersebut akan teragitasi selama 15 detik.

Setelah 15 menit, amati apakah muncul gelembung. Jika ada gelembung, maka tes dinyatakan positif
(kadar surfaktan dalam paru bayi cukup). Namun, jika tidak ada gelembung maka hasil tes menjadi
negatif (kadar surfaktan paru sangat minimal). Kadar surfaktan yang kurang pada bayi berkaitan dengan
penyakit Hyaline Membrane Disease (HMD).

3. Foto Rontgen Toraks

Pemeriksaan foto rontgen toraks dilakukan untuk menilai parenkim paru dan bentuk atau ukuran
jantung pada bayi yang dicurigai mengalami gangguan pernapasan. Gambaran radiologi yang biasanya
ditemukan berupa corakan retikulogranular dengan air bronchogram.

4. USG Kepala

Pemeriksaan USG kepala dilakukan terutama pada bayi di bawah usia 35 minggu untuk mendeteksi
adanya perdarahan intrakranial pada bayi prematur.

Referensi

Ades Santri, Antarini ldriansari, Bina Melvia Girsang. 2014. Faktor-Faktor YangMempengaruhi
Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak Usia Toddler (1.3 Tahun) Dengan Riwayat Bayi Berat Lahir
Rendah. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. Volume 5 Nomor 01 Maret 2014ISSN: 2086-6380.

Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi
4.Volume 2. Alih Bahasa: Renata Komalasari,dkk. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai