0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan7 halaman
Dokumen ini membahas penurunan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada awal 2021 sebesar 51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pemerintah terus berupaya menekan kejadian karhutla dengan melakukan monitoring, patroli, pemadaman kebakaran, dan langkah hukum. Tiga provinsi yakni Riau, Kalimantan Barat, dan Jambi telah menetapkan status siaga karhutla untuk tahun 2021.
Dokumen ini membahas penurunan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada awal 2021 sebesar 51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pemerintah terus berupaya menekan kejadian karhutla dengan melakukan monitoring, patroli, pemadaman kebakaran, dan langkah hukum. Tiga provinsi yakni Riau, Kalimantan Barat, dan Jambi telah menetapkan status siaga karhutla untuk tahun 2021.
Dokumen ini membahas penurunan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada awal 2021 sebesar 51% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pemerintah terus berupaya menekan kejadian karhutla dengan melakukan monitoring, patroli, pemadaman kebakaran, dan langkah hukum. Tiga provinsi yakni Riau, Kalimantan Barat, dan Jambi telah menetapkan status siaga karhutla untuk tahun 2021.
KARHUTLA (Kebakaran Hutan dan Lahan) AWAL 2021 LUAS KARHUTLA TURUN 51%
Luas kebakaran hutan dan
lahan (karhutla) turun seb esar 51% pada periode Ja nuari-Februari 2021 jika di bandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pemerintah terus berupay
a menekan kejadian karhu tla pada fase pertama peri ode rawan kejadian karhut la (Februari-Maret) ini. • Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Basar Manullang mengungkapkan secara nasional t otal jumlah hotspot tahun 2021 jika dibandingkan t ahun 2020 pada periode yang sama (tanggal 1 Janu ari – 17 Maret 2021) berdasarkan Satelit Terra/Aqu a (NASA) confidence level ≥80% masih menunjukka n angka penurunan sebesar 12,05%. Hotspot adalah indikasi terjadinya karhutla, untuk mema stikan apakah benar terjadi karhutla perlu dilakukan pen gecekan lapangan/groundcheck. Jika terjadi karhutla par a petugas di lapangan langsung melakukan penanggulan gan secara dini agar kebakaran tidak meluas.
“Luas karhutla berdasarkan penghitungan luas areal terb
akar yang dilakukan KLHK bersama LAPAN total luas karh utla bulan periode Januari-Februari tahun 2021 seluas 4. 813 ha. Angka ini masih menunjukkan penurunan sebesa r 51% jika dibandingkan tahun 2020,” ungkap Basar. • Basar menambahkan upaya-upaya pengend alian karhutla oleh pe merintah pusat dan pe merintah daerah terus dilakukan antara lain monitoring dan deteks i dini, patroli pencegah an, pemadaman darat, pemadaman udara (w aterbombing), rekayas a hujan melalui Teknol ogi Modifikasi Cuaca (TMC) dan langkah pe negakan hukum. • “Patroli Terpadu, Patroli Mandiri, Patroli Manggala Ag ni bersama MPA-Paralegal untuk pencegahan karhutl a sudah dilaksanakan. Patroli terpadu sudah dilaksan akan di Provinsi Riau bersama dengan Babinsa, Babin kamtibmas, dan juga Masyarakat Peduli Api (MPA) de ngan berpusat pada 16 posko yang bisa menjangkau 48 desa di sekitar desa,” jelas Basar. • Sampai dengan saat ini ada tiga provinsi yang sudah menetapkan satus siaga karhutla 2021 adalah Riau 15 Februari – 31 Oktober 2021 (259 hari), Kalimantan Ba rat 18 Februari – 31 November 2021 (286 hari), dan J ambi 15 Maret – 31 Oktober 2021 (231 hari). Status si aga ini ditetapkan oleh pemerintah daerah sebagai la ngkah antisipasi dan kesiapan pengerahan sumber da ya dalam pengendalian karhutla.