Anda di halaman 1dari 11

KANKER SERVIKS PADA WANITA INDONESIA

Oleh:
Helvy Yunida, AM.Keb, SAP, MM
Widyaiswara BBPK Ciloto

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak Tingginya Angka Kematian Karena Kanker
Serviks - Kanker serviks atau leher rahim merupakan jenis kanker terbanyak di
Indonesia setelah kanker payudara. Bahkan diperkirakan, setiap 1 jam 1 orang
perempuan di Indonesia meninggal dunia kareka kanker serviks.

Menurut data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS), jenis kanker tertinggi di rumah
sakit seluruh Indonesia pasien rawat inap tahun 2008 adalah kanker payudara (18,4
persen), disusul dengan kanker leher rahim atau serviks (10,3 persen).

Sedangkan menurut data Yayasan Kanker Indonesia (YKI) tahun 2006 berdasarkan
patologi di 13 center, kanker serviks menempati urutan pertama dengan angka 16
persen, yang kemudian disusul dengan kanker payudara (15 persen). Artinya,
perempuan Indonesia lebih berisiko terkena kanker.

"Kanker serviks dan payudara selalu urutan atas, berganti-gantian rangkingnya tapi
tidak pernah turun," jelas Prof Dr dr Nila Djuwita Moeloek, SpM(K), Ketua Umum
Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dalam acara konferensi pers Pencanangan
Gerakan Nasional Peduli dan Cegah Kanker Serviks dalam Rangka HUT YKI ke-35,
di Kantor YKI, Jakarta, Rabu (18/4/2012).

Sekitar sepertiga dari kasus-kasus kanker termasuk kanker serviks datang ke


tempat pelayanan kesehatan pada stadium yang sudah lanjut, di mana kanker
tersebut sudah menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh, sehingga biaya
pengobatan semakin mahal dan angka kematian semakin tinggi.

Padahal, kanker serviks merupakan salah satu kanker yang bisa dicegah yaitu
dengan imunisasi vaksin HPV dan melakukan deteksi dini kanker serviks dengan
pemeriksaan Pap Smear atau IVA (inspeksi visual dengan menggunakan asam
acetat).

"Sayangnya pengetahuan perempuan-perempuan Indonesia ini masih kurang. Kalau


dilihat hanya 18 persen yang bisa sampai Perguruan Tinggi, bahkan masih ada 33
persen yang tidak tamat SD. Jadi apa yang mereka tahu tentang kesehatan," ujar
Prof Nila.

Saat ini, menurut data nasional cakupan screening deteksi dini kanker serviks di
Indonesia melalui Pap Smear atau IVA masih sangat rendah (sekitar 5 persen),
padahal cakupan screening yang efektif dalam menurunkan angka kesakitan dan
angka kematian karena kanker serviks adalah 85 persen.

"Ini merupakan cakupan screening data nasional, sekitar 5 persen, terutama dari
perempuan-perempuan yang datang untuk deteksi dini sendiri. Ini yang akan kita
tingkatkan," jelas Dr Yurni Satria, Ketua Bidang Pendidikan dan Penyuluhan YKI.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan pemerataan dan cakupan pelayanan deteksi
dini kanker serviks melalui pelayanan Pap Smear atau IVA, serta meningkatkan
kesadaran dan kepedulain masyarakat melalui kegiatan penyuluhan, YKI akan
mencanangkan kegiatan 'Gerakan Nasional Peduli dan Cegah Kanker Serviks'
bertepatan dengan Peringatan HUT YKI ke-35 yang jatuh pada 17 April 2012.

"Kita kan punya 68 cabang di seluruh Indonesia. Nanti dari YKI masing-masing
cabang kita akan mengadakan pemeriksaan dan deteksi dini kanker serviks. Ada
cost-nya tapi kecil. Kalau tanpa dihitung biaya menghargai petugasnya, IVA cuma
RP 5.000, sedangkan Pap Smear sekitar Rp 50.000," lanjut Prof Nila - Tingginya
Angka Kematian Karena Kanker Serviks.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran penyakit kanker serviks pada wanita di Indonesia
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui definisi kanker serviks pada wanita
b. Mengetahui Gejala kanker serviks pada wanita
c. Mengetahui penyebab kanker serviks pada wanita
d. Mengetahui pencegahan kanker serviks pada wanita
e. Mengetahui Pengobatan kanker serviks pada wanita

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi kanker serviks
Kanker serviks merupakan kanker ganas yang terbentuk dalam jaringan serviks
(organ yang menghubungkan uterus dengan vagina). Ada beberapa tipe kanker
serviks. Tipe yang paling umum dikenal adalah squamous cell carcinoma (SCC),
yang merupakan 80 hingga 85 persen dari seluruh jenis kanker serviks. Infeksi
Human Papilloma Virus (HPV) merupakan salah satu faktor utama tumbuhnya
kanker jenis ini.
Tipe-tipe lain kanker serviks seperti adenocarcinoma, small cell carcinoma,
adenosquamous, adenosarcoma, melanoma dan lymphoma, merupakan tipe kanker
serviks yang langka yang tidak terkait dengan HPV. Beberapa tipe kanker yang telah
disebutkan, tidak dapat ditanggulangi seperti SCC.
Carcinoma in Situ (CIS atau CIN)
Carcinoma in situ (CIN) merupakan kumpulan sel pra-kanker ganas yang berada
pada satu lokasi dan belum bergerak dari posisi awalnya serta menyebar ke bagian
tubuh lainnya. Untungnya di Singapura dan negara-negara berkembang lainnya,
penyebaran program skrining kanker serviks mampu mengurangi kasus kanker
serviks yang invasif.
Pap smear dapat mengidentifikasi CIN pada serviks, di mana pengobatan dapat
mencegah perkembangan kanker. Wanita direkomendasikan untuk melakukan Pap
Smear sekurang-kurangnya setahun sekali mulai dari saat wanita tersebut
berhubungan seksual, hingga usia 70 tahun. Bila dua diantara tiga dari hasil Pap
Smear itu normal, para wanita dapat mengurangi frekuensi pemeriksaan menjadi
dua hingga tiga tahun sekali. Namun, wanita dengan tingkat resiko tinggi (lihat
bawah) dianjurkan untuk tetap melakukan pemeriksaan setahun sekali.
CIN tidak tumbuh pada semua wanita yang pernah terinfeksi HPV, dan tidak semua
wanita yang memiliki CIN terkena kanker serviks. Seperti infeksi pada umumnya,
banyak infeksi HPV sembuh secara otomatis karena sistem kekebalan tubuh.
Akan tetapi, beberapa jenis HPV tertentu dapat tinggal dalam serviks bertahun-tahun
lamanya, mengubah susunan genetik sel serviks, yang mengubahnya menjadi
dysplasia (pertumbuhan sel abnormal). Seiring dengan waktu, bila tidak dilakukan
tindakan, dysplasia yang semakin parah dapat dan akan berkembang menjadi
kanker serviks yang bersifat invasif.
B. Gejala-gejala
Kanker serviks merupakan kanker ganas yang terbentuk dalam jaringan serviks
(organ yang menghubungkan uterus dengan vagina). Ada beberapa tipe kanker
serviks. Tipe yang paling umum dikenal adalah squamous cell carcinoma (SCC),
yang merupakan 80 hingga 85 persen dari seluruh jenis kanker serviks. Infeksi
Human Papilloma Virus (HPV) merupakan salah satu faktor utama tumbuhnya
kanker jenis ini.
Tipe-tipe lain kanker serviks seperti adenocarcinoma, small cell carcinoma,
adenosquamous, adenosarcoma, melanoma dan lymphoma, merupakan tipe kanker
serviks yang langka yang tidak terkait dengan HPV. Beberapa tipe kanker yang telah
disebutkan, tidak dapat ditanggulangi seperti SCC. Anda mungkin sama sekali tidak
mengalami gejala kanker serviks pada tahap awal kanker serviks biasanya tidak
menunjukkan tanda dan gejala. Inilah mengapa pemeriksaan menjadi penting.
Tanda dan gejala kanker serviks pada tahap lanjut antara lain:

Pendarahan pada vagina ketika berhubungan, saat tidak dalam periode


datang bulan atau setelah menopause.
Basah atau keluar darah pada vagina yang kental dan berbau.
Sakit pada pinggul atau nyeri ketika berhubungan.

Gejala Wanita Penderita Kanker Serviks

Ciri Gejala Awal kanker serviks mungkin tidak menunjukkan kondisi yang berarti,
dan hanya dikira sebagai kondisi kurang fit saja. Hal ini disebabkan kurangnya
pengetahuan masyarakat dalam mengenali penyakit kanker serviks/Rahim dan
semua gejala yang ditimbulkan.

1. Pendarahan abnormal pada vagina = Ini adalah gejala yang paling umum.
Perempuan harus menyadari menstruasi mereka, pendarahan setelah
hubungan seksual, bercak di antara periode menstruasi. Sebuah perdarahan
vagina yang abnormal dan tiba-tiba tanpa alasan. Kondisi ini anda harus
segera periksa kesehatan ke klinik terdekat agar mengobati kanker rahim
tidak terlambat lagi.
2. Nyeri panggul = nyeri panggul tidak berhubungan dengan kondisi lain,
menstruasi, atau aktivitas fisik bisa menjadi gejala kanker serviks
3. Keputihan = Ketika Anda mengamati bahwa Anda memiliki keputihan yang
tidak biasa dan sering, mungkin menjadi salah satu gejala kanker. Ini
merupakan gejala umum yang berkaitan dengan kondisi perempuan. jangan
lupa Baca Juga Klik : Gejala Keputihan
4. Peningkatan frekuensi kencing = Bila Anda sering buang air kecil, terutama
jika Anda tidak hamil maka mungkin ada kemungkinan bahwa Anda memiliki
kanker serviks.
5. Kesulitan dalam buang air kecil = Ketika ada rasa sakit atau kesulitan saat
buang air kecil, saatnya anda pergi kedokter dan check up. Ini mungkin juga
merupakan gejala ISK (Infeksi Saluran Kemih) tetapi untuk memastikan,
mencari info dari dokter untuk segera ditangani.
6. Nyeri selama hubungan seksual = Bila Anda merasa sakit yang tidak
diinginkan selama hubungan seksual, Anda mungkin menderita kanker
serviks.
7. Gangguan Pencernaan = Ketika Anda mengalami sembelit kronis dan merasa
benjolan bahkan rasa sakit saat anda buang air besar
8. Kehilangan nafsu makan = penurunan mendadak nafsu makan juga dapat
menjadi tanda kanker serviks.
9. Kelelahan = Bahkan ketika Anda beristirahat tapi Anda masih merasa stres
dan merasa lelah sepanjang waktu, kemungkinan ini tanda dari kanker
serviks.

C. Penyebab kanker serviks

Apa yang menjadi penyebab kanker ini, dan siapa yang beresiko terkena
penyakit ini?

Terinfeksi Human Papilloma Viruses (HPV) merupakan sebab paling umum atau
faktor utama terjadinya kanker serviks. Virus-virus ini ditularkan melalui hubungan
seksual, baik oral maupun anal.
Setiap wanita yang aktif secara seksual memiliki resiko terkena kanker serviks. Akan
tetapi wanita dengan partner seks lebih dari satu memiliki resiko yang lebih besar.
Wanita yang melakukan hubungan seks tanpa pelindung sebelum umur 16 tahun
memiliki tingkat resiko tertinggi.
Beberapa vaksinasi telah dikembangkan dan secara efektif membunuh HPV yang
menjadi penyebab dari 70 hingga 85 persen kanker serviks. Vaksin HPV ditujukan
untuk anak perempuan dan wanita dewasa dari usia 9 hingga 26 tahun karena
vaksin hanya dapat bekerja sebelum infeksi terjadi. Akan tetapi, vaksinasi masih
dapat dilakukan pada wanita yang belum aktif secara seksual pada usia dewasa.
Mahalnya harga vaksin ini menjadi penyebab kekhawatiran. Akan tetapi, karena
vaksin in hanya ditujukan untuk beberapa tipe kanker beresiko tinggi, wanita tetap
harus melakukan Pap Smear, bahkan setelah vaksinasi.
You may want to talk with your doctor about your own risk factors and the possible
benefits and harms of being screened for lung

Penyebab Kanker Serviks

Secara umum kanker terjadi karena mutasi sel normal menjadi sel yang tidak
normal. Sel yang normal akan tumbuh dan melipatgandakan secara teratur. Akan
tetapi sel kanker tumbuh dan melipatgandakan diri secara tidak terkontrol dan sel
tersebut tidak mati. Akumulasi dari sel tersebut akan menjadi besar dan disebut
dengan tumor. Sel kanker menyerang jaringan tubuh terdekat dan dapat memecah
dari sumbernya untuk menyebar ke manapun di bagian tubuh.

Ada dua tipe umum kanker serviks

1. Squamous cell carcinomas terdapat pada bagian bawah serviks. Tipe ini
menjadi penyebab sekitar 80 sampai 90 persen kanker serviks.
2. Adenocarcinomas terjadi pada bagian atas serviks. Tipe ini menjadi penyebab
10 sampai 20 persen kanker serviks.
Apa yang menjadi penyebab sel squamos atau sel glandular menjadi tidak
normal dan berkembang menjadi kanker tidak jelas. Tetapi virus HPV
memainkan peran dalam hal ini. Bukti menunjukkan bahwa virus HPV
ditemukan pada semua kasus kanker serviks. Tetapi di sisi lain banyak pula
wanita yang memiliki virus HPV tidak pernah mengalami kanker serviks. Ini
berarti ada kemungkinan faktor lain juga memainkan peran, seperti genetik,
lingkungan atau gaya hidup.

D. Cara Pencegahan
Anda dapat mengurangi risiko kanker serviks dengan mengambil tindakan
pencegahan infeksi virus HPV. Gunakanlah kondom ketika berhubungan seksual
karena hal tersebut dapat mengurangi risiko terinfeksi virus HPV.
Sebagai tambahan adalah dengan :

Menunda hubungan seksual sampai usia matang


Setia pada pasangan
Hindari merokok
Gunakan vaksinasi pencegah HPV
Ikuti prosedur pemeriksaan serviks (pap smear test)
Kanker serviks bisa menyerang wanita mana saja, terutama mereka yang
kurang menjaga kesehatan reproduksinya. Jadi jagalah selalu kesehatan
anda dengan pola hidup sehat. Semoga bermanfaat.

E. Cara Mendiagnose kanker


Bagaimana cara mendiagnosa kanker serviks?
Walaupun Pap Smear merupakan cara
efektif sebagai tes skrining kanker
serviks, kepastian diagnosa kanker
serviks atau diagnosa pra-kanker
memerlukan biopsi dari serviks. Biopsi
umumnya dilakukan melalui
colposcopy, inspeksi serviks melalui
pencitraan yang diperbesar dengan
melarutkan cairan asam untuk
memperjelas sel-sel abnormal pada
permukaan serviks. Proses ini
memerlukan waktu 15 menit dan tanpa
menimbulkan rasa sakit.

Prosedur diagnosa lanjutan meliputi


prosedur Loop Electrical Excision
Procedure (LEEP), cone biopsies dan
punch biposies.

F. Pengobatan kanker

Pengobatan & Peduli

Penentuan Stadium serta Pengobatan Kanker Serviks

The Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) mengklasifikasikan kanker


serviks berdasarkan hasil scan menjadi CIN I hingga III, di mana CIN III merupakan
penyebab awal kanker serviks. Di atas CIN III berarti sel-sel yang ada telah berubah
menjadi kanker, dan akan ditentukan sebagai stadium 0 (dimana kanker masih
terisolasi pada area kulit) hingga 4B (dimana telah terjadi penyebaran pada organ
tubuh lain).

Pada tahap stadium 1, pasien dapat diberi pengobatan melalui prosedur bedah
konservatif untuk wanita yang ingin mempertahankan kesuburan mereka, sementara
yang lain dianjurkan untuk mengangkat seluruh organ uterus dan serviks
(trachelectomy). Setelah prosedur pembedahan, umumnya direkomendasikan untuk
menunggu sekurang-kurangnya satu tahun sebelum melakukan program kehamilan.
Karena terdapat kemungkinan penyebaran kanker pada kelenjar getah bening disaat
tahap akhir stadium 1, spesialis bedah mungkin akan mengangkat beberapa kelenjar
getah bening dari sekitar uterus untuk bahan evaluasi patologi.

Tumbuh kembalinya kanker pada sisa serviks sangatlah langka bila kanker telah
sepenuhnya diangkat melalui trachelectomy. Akan tetapi, pasien dianjurkan untuk
tetap melakukan pencegahan secara aktif dan melakukan pemeriksaan lanjutan,
termasuk melakukan skrining Pap smear.

Tumor pada tahap awal dapat diobati melalui prosedur histerektomi radikal
(pengangkatan seluruh uterus) dengan pengangkatan kelenjar getah bening. Terapi
radiasi dengan atau tanpa kemoterapi dapat diberikan setelah prosedur
pembedahan guna mengurangi resiko kembalinya kanker. Tumor usia dini
berukuran besar dapat diobati dengan terapi radiasi dan kemoterapi dahulu.
Histerektomi dapat dilakukan kemudian untuk mengendalikan kanker secara lokal
dengan lebih baik.

Tumor berstadium lanjut (stadium 2B hingga 4B) harus dirawat dengan terapi kemo-
radiasi.

Seberapa besar tingkat keselamatan dari Kanker Serviks?


Dengan pengobatan, tingkat keselamatan 5 tahun untuk kanker serviks pada tahap
dini adalah 92 persen, 80 hingga 90 persen untuk kanker stadium 1, dan 50 hingga
65 persen untuk stadium 2. Hanya 25 hingga 35 persen utuk wanita yang berada
pada stadium 3 dan 15 persen untuk mereka dengan kanker stadium 4, yang
berhasil bertahan hidup setelah 5 tahun. Karena itu, skrining dan deteksi dini untuk
kanker serviks sangatlah penting.

Cara Mengobati Kanker Serviks

Cara Mengobati Kanker Serviks Terserang Oleh Penyakit Kanker Serviks Atau
Di Kenal Juga Kanker Rahim merupakan hal yang paling tidak di inginkan oleh kaum
wanita. tetapi itu semua tidak terlepas dari di abaikan gaya hidup sehat cenderung
melakukan gaya hidup yang kurang sehat.
Kanker Rahim atau kanker serviks 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus
(HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Kanker ini dapat hadir dengan
pendarahan vagina, tetapi gejala kanker ini tidak terlihat sampai kanker memasuki
stadium yang lebih jauh. di karenakan sulit di deteksi dini, alangkah lebih baik mulai
dari saat ini beralihlah ke gaya hidup yang sehat.

Cara Mengobati Kanker Serviks Secara Alami

Bagaimana Cara Alami Mengobati Kanker Serviks Tanpa Operasi serta tidak
menimbulkan efek samping ? cukup dengan mengkonsumsi ace maxs 3 x sehari (
pagi, siang dan malam ). Kocok dahulu sebelum diminum dan sisanya disimpan
dalam kulkas (atau dalam tempat kering serta tidak tersorot sinar matahari
langsung). Untuk menjaga kesehatan, cukup 30 ml perhari sebelum tidur. Jika
kondisi fisik lemah, minumlah 2 x 30 ml dan jika kondisi sakit, minumlah 3 x 30 ml.
Ramuan herbal Ace maxs lebih efektif di konsumsi 1 jam setelah makan. 30ml
setara dengan 2sloki. untuk slokinya sudah ada di di dalam kemasan ace maxs.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyakit kanker serviks sudah banyak ditemukan di Negara kita. Penyebab yang
terbanyak dari penyakit ini disebabkan oleh Human papiloma Virus (HPV). Karena
itu jika seorang wanita mengalami gejala-gejala seperti keputihan, Pendarahan pada
vagina ketika berhubungan, saat tidak dalam periode datang bulan atau setelah
menopause, Basah atau keluar darah pada vagina yang kental dan berbau, Sakit
pada pinggul atau nyeri ketika berhubungan, cepat untuk melakukan pengobatan
secara tuntas. Operasi hanya bisa dilakukan pada stadium tertentu. Sedangkan
kalau sudah kanker lanjut, selain dari pengobatan, sangat perlu dukungan dari
keluarga untuk cepat sembuh, dan yang terpenting tentunya motivasi internal.
Sehubungan masih sedikit kemungkinan sembuh bagi seseorang yang terkena
penyakit ini, terlebih lagi sudah stadium 4 (stadium akhir). Faktor kesembuhan dapat
dilihat dari jenis kanker serviks itu sendiri. Karena ada kanker yang sangat ganas, itu
cepat sekali penyebarannya. Sehingga ketika seseorang itu tahu akan penyakitnya,
biasanya hanya tinggal menghitung hari. Pasien inipun tidak dapat ditolong lagi.
Untuk wanita yang memiliki gejala ringan, agar segera melakukan papsmear secara
teratur, sehingga mudah terdeteksi penyakit kanker tersebut. Sehingga bisa cepat
diatasi dengan sebaik-baiknya

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Definisi kanker serviks pada wanita adalah Kanker serviks merupakan kanker ganas
yang terbentuk dalam jaringan serviks (organ yang menghubungkan uterus dengan
vagina).
2. Gejala kanker serviks pada wanita Ciri Gejala Awal kanker serviks mungkin tidak
menunjukkan kondisi yang berarti, dan hanya dikira sebagai kondisi kurang fit saja.
Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam mengenali penyakit
kanker serviks/Rahim dan semua gejala yang ditimbulkan.
a. Pendarahan abnormal pada vagina = Ini adalah gejala yang paling umum.
Perempuan harus menyadari menstruasi mereka, pendarahan setelah hubungan
seksual, bercak di antara periode menstruasi. Sebuah perdarahan vagina yang
abnormal dan tiba-tiba tanpa alasan. Kondisi ini anda harus segera periksa
kesehatan ke klinik terdekat agar mengobati kanker rahim tidak terlambat lagi.
b. Nyeri panggul = nyeri panggul tidak berhubungan dengan kondisi lain,
c. Keputihan = Ketika Anda mengamati bahwa Anda memiliki keputihan yang tidak biasa
dan sering, mungkin menjadi salah satu gejala kanker. Ini merupakan gejala umum
yang berkaitan dengan kondisi perempuan. jangan lupa Baca Juga Klik : Gejala
Keputihan
d. Peningkatan frekuensi kencing = Bila Anda sering buang air kecil, terutama jika Anda
tidak hamil maka mungkin ada kemungkinan bahwa Anda memiliki kanker serviks.
e. Kesulitan dalam buang air kecil = Ketika ada rasa sakit atau kesulitan saat buang air
kecil, saatnya anda pergi kedokter dan check up. Ini mungkin juga merupakan gejala
ISK (Infeksi Saluran Kemih) tetapi untuk memastikan, mencari info dari dokter untuk
segera ditangani.
f. Nyeri selama hubungan seksual = Bila Anda merasa sakit yang tidak diinginkan
selama hubungan seksual, Anda mungkin menderita kanker serviks.
g. Gangguan Pencernaan = Ketika Anda mengalami sembelit kronis dan merasa
benjolan bahkan rasa sakit saat anda buang air besar
h. Kehilangan nafsu makan = penurunan mendadak nafsu makan juga dapat menjadi
tanda kanker serviks.
3. penyebab kanker serviks pada wanita yaitu Terinfeksi Human Papilloma Viruses
(HPV) merupakan sebab paling umum atau faktor utama terjadinya kanker serviks.
Virus-virus ini ditularkan melalui hubungan seksual, baik oral maupun anal.
4. pencegahan kanker serviks pada wanita Gunakanlah kondom ketika berhubungan
5. Pengobatan kanker serviks pada wanita Kanker Rahim atau kanker serviks 99,7%
seksual karena hal tersebut dapat mengurangi risiko terinfeksi virus HPV.disebabkan
oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim,
dilakukan operasi atau pengobatan sesuai dengan tingkat stadiumnya.
B. SARAN
1. Untuk wanita usia 35 tahun ke atas, ganti-ganti pasangan, menikah lebih dari 1x,
sering keputihan, sebaiknya dilakukan papsmear secara teratur sebagai upaya
pencegahan terhadap penyakit kanker serviks.

DAFTAR PUSTAKA
1. Artikel Informasi Kesehatan Ibu dan Anak
2. Data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS
3. Data Yayasan Kanker Indonesia (YKI) tahun 2006.
4. Prof Dr dr Nila Djuwita Moeloek, SpM(K), Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia
(YKI) dalam acara konferensi pers Pencanangan Gerakan Nasional Peduli dan
Cegah Kanker Serviks dalam Rangka HUT YKI ke-35, di Kantor YKI, Jakarta, Rabu
(18/4/2012).

Anda mungkin juga menyukai