BAU MULUT
Halitosis = Bau tidak sedap dari rongga mulut yang
IDENTITAS PASIEN menetap
Ny. Curie/ pr/ 45 tahun Fisiologi & patologis
Etiologi :
IDENTIFIKASI MASALAH o Penyakit periodontal (gingivitis
1. Gusi gatal pada gigi bawah depan danperiodontitis)
2. Gigi terasa memanjang o Tongue coating
3. Bau mulut o Penyakit sistemik (hati, ginjal)
4. IO : o Radang kronis saluran pernapasan
o Gangguan pencernaan
OH buruk
o Xerostomia
Kalkulus diseluruh regio o Plak, kalkulus
Poket 5 mm o GT
Gigi goyang grade 1 Mekanisme
Kerusakan tulang horizontal
4. HASIL IO
Bau Mulut
a. OH Buruk dan kalkulus
Pemeliharaan rongga mulut agar tetap bersih dan
sehat unutk mencegah berbgai penyakit gigi dan
mulut
Diukur dengan OHI-S
LEARNING ISSUES Komponen : indeks debris dan kalkulus
1. GUSI GATAL
Gusi gatal merupakan indikasi masalah periodontal Total skor/kalkulus
Kalkulus > kalkulus > bakteri > inflamasi segmen
Sebagai mekanisme pertahanan dgn gejala
pembengkakan, iritasi Tingkat kebersihan rongga mulut dilihat dari
penjumlahan indeks debris dan kalkulus
Komposisi
o Dinding jaringan keras permukaan gigi
o Dinding jar.lunak (epitel poket dan junctional
jaringan granulasi, sel imun
o Isi poket (debris mikroorganisme dan
produknya, mucin saliva, sel epitel deskuamasi,
leukosit, plak dan kalkulus, eksudat purulen
Dinding poket
o Edematous
Destruksi dan inflamasi dominan
Bentuk/pola 7. SKELING DAN ROOTPLANING
o Horizontal
Penurunan puncak t. alveolar dgn margin tulang a. Skeling
tersisa tegak lurus dengan permukaan gigi Proses pembersihan plak dan kalkulus dari
o Vertical permukaan gigi
- Kerusakan tulang yang terjadi dalam arah b. Rootplaning
oblique disertai poket infrabony sebagai Proses pembersihan kalkulus dari permukaan akar
dasar untuk menghasilkan perm. Yang halus, keras dan
- Berdasarkan jumlah dinding bagian apical bersih
(3 dinding, 2 dinding, 1 dinding, c. Tujuan
kombinasi) Memulihkan kesehatan gigi secara menyeluruh
6. PERIODONTITIS KRONIS dengan mengeliminasi elemen penyebab inflamasi
a. Definisi d. Alat
Kelainan jar. Pendukung gigi akibat inflamasi Kuret
kronis Chisel
Kebanyakan terjadi pada orang dewasa Hoe
Progress lambat, periode cepat File
Kerusakan tulang sebanding factor local Sickle
Berhubungan dengan pola mikroba Ultrasonic scaler
actinomycetenicomitans, p. intermedia
Kerusakan tulang hroizontal 8. INSTRUKSI OH
b. Etiologi a. Definisi
Instruksi instruksi dalam menjaga kebersihan gigi dan
Factor local : plak/kalulus, trauma oklusi,
mulut sebagai upaya pencegahan penyakit gigi dan
mikroorganisme mulut
Lingkungan : merokok stress emosional b. Sikat gigi
Penyakit sistemik : DM, HIV Sikat gigi lembut + pasta gigi
c. Klasifikasi
Pegang sikat dengan sudut 45 pd margin gingiva
Lokalisata < 30% jml gigi
Gerak memutar untuk membersihkan plak
Generalisata >30% jml gigi
Sikat gigi 2x sehari minimal 2 menit
Lost of attachment :
Sikat gigi jangan terlalu keras
o Ringan 1-2 mm
c. Flossing
o Sedang 3-4 mm
Dengan benang gigi, flossing dilakukan dengan
o Berat > 5 mm
mengikuti lekuk gigi, sampai dasar poket gingiva di
d. Tanda dan gejala
bagian proksimal gigi
Akumulasi plak dan kalkulus supra-subgingiva d. Rinsing
Loss of attachment Berupa obat kumur clorheksidin 0,2%
Supurasi (kadang2) Dapat mengurangi plak, bau mulut , menjaga gigi
Inflamasi gingiva dari noda
Kegoyangan gigi e. Diet Makanan
Bau mulut, gusi gatal Penderita karies rampant dan periodontal disease
e. Pathogenesis diinstruksikan untuk mengurangi konsumsi makanan
manis dan memperbanyak makanan mengandung
serat
f. Penambalan dan Pencabutan Gigi
g. Kontrol Gigi 6 Bulan Sekali
9. BEDAH PERIODONTAL
a. Definisi
Salah satu komponen perawatan periodontal fase
kedua setelah skeling dan root planing
b. Syarat
Motivasi pasien
Homecare (pemeliharaan kesehatan mandiri
oleh pasien)
c. Pertimbangan
Perdarahan minimal
Hasil morfologi baik
Jaringan yang hilang minimal
Indikasi tepat
Prognosis baik
Pasien mematuhi kontrol berkala 3. Lakukan Kuretase beberapa kali sambil
d. Tujuan memberi dukungan pada dinding luar
Pembersihan dan penghalusan akar dengan gingiva
visibilitas langsung 4. Irigasi dengan saline
Reduksi/ eliminasi daerah retensi plak 5. Penjahitan kalau diperlukan
6. Penutupan daerah operasi dengan
Eliminasi aktivitas inflamasi dan pendalaman periodontal pack
poket 7. Instruksi pasca bedah, resep antibiotik
Membentuk morfologi jaringan periodontal yang analgesik
baik 8. Kontrol 1 minggu kemudian (untuk melepas
Meningkatkan regenerasi jaringan perio periodontal pack)
e. Jenis o Kekurangan
Kuretase 1. Prosedur cukup sulit secara teknis (karena
o Terbuka tertutup, aksesibikitas terbatas)
o Tertutup 2. Penyembuhan dicapai dengan
Gingivektomi & gingivoplasty terbentuknya long junctional epithelium
Frenectomy yang lemah, sehingga mudah terbentuk
Mukogingival surgery poket kembali
3. Hasilnya tidak terlalu berbeda secara
Flap reflection (full& parsial)
signifikan dibandingkan skeling dan root
10. BEDAH KURTASE
planing saja
a. Definisi
Perawatan bedah periodontal dengan cara Kurtase Terbuka (ENAP)
mengerok/ membuang dinding poket yang o ENAP (excisional New Attachment procedure)
mengalami granulasi dan terinflamasi adalah modifikasi kuretase dengan ekssi
b. Tujuan dinding poket, sehingga ENAP disebut sbg
open curretage (kuretase terbuka)
Membersihkan jaringan granulasi dan terinflamasi
o Indikasi
(membentuk perlekatan baru)
Indikasi umum ENAP sama dengan kuretase
0- Jaringan granulasi mengandung koloni bakteri
1. Pada keadaan kuretase tertutup tidak
dan kalkulus subgingiva
cukup memberikan akses
Mengurangi kedalaman poket 2. Memerlukan eksisi
Mengambil papila interdental yang rusak 3. Lebar gingiva berkeratin (attached
c. Indikasi gingiva) cukup
Jaringan edema, inflamasi, non fibrotik 4. Daerah operasi terlokalisir (tidak
Kedalaman poket dangkal- mederate (3-5 mm) generalisata)
Kontur gingiva baik 5. Periodontitis ringan/ sedang
Kontraindikasi bedah perio lanjut o Kontra Indikasi
1. periodontitis berat poket dalam
Pasien mematuhi jadwal kontrol
2. poket infrabony
d. Kontraindikasi
3. gingiva keratin sempit
Dinding poket fibrotik 4. kerusakan tulang alveolar
Poket dalam (> 5mm) 5. jaringan hiperplastik
Keterlibatan furkasi 6. keterlibatan furkasi
Aksesibilitas minim/ sulit dijangkau 7. daerah interproksimal sulit dijangkau
e. Alat dan Bahan o Prosedur
Instumen: 1. Skeling& root planing 1 minggu
o Alat dasar sebelumnya
o Kuret gracey/ prichard 2. Anestesi lokal
o Scalpel/ blade 3. Insisi bagian dalam dinding poket dari
o Syringe margin gingiva dasar poket dengan
Bahan scalpel
o Anastetikum 4. Kuretase jaringan granulasi
o Peridontal pack 5. Skeling dan root planing
o Cairan irigasi saline (H202 3%) 6. Irigasi dgn saline
f. Jenis 7. Suturing interupted od interproksimal
Kurtase Tertutup 8. Daerah operasi ditekan dengan kapas
Tidak mengiris gingiva (tidak ada eksisi) steril (3-5 menit)
o Prosedur 9. Ditutup dengan PD pack
1. Anestesi lokal 10. Instruksi pasca operasi, resep antibiotik-
2. Kuret dimasukan sejajar dnegan sumbu analgesik
panjang gigi sampai dasar poket, sisi tajam 11. Kontrol 1 mg, lepas PD pack
ke arah dinding poket o Kelebihan
Aksesbilitas > kuretase
Efektif untuk poket suprabony yg edema b. Farmako kinetic
(juga fibrosis ringan) Metabolisme pd hati
Kerusakan jaringan pasca bedah minimal Eksresi pada ginjal melewati urine
Pengambilan jaringan granulasi optimal Distribusi berikatan dgn protein plasma
o Kekurangan c. Farmako dinamik
Resesi gingiva pasca op. Masuk ke otak melalui sirkulasi perifer
Tidak bisa dilakukan pd kasus poket dalam sehingga menyebabkan gelisah, tremor,
(kerusakan daerah apikal poket) konfusi dan konvulsi, depresi saluran nafas
Tidak untuk poket muko gingival junction Menurunkan denyut jantung dan tekanan
Sulit menentukan epithelial attachment
darah (pada dosis tinggi takikardia)
g. Instruksi Pasca Bedah kuretase
Pasien diinstruksikan untuk : d. Indikasi Kedokteran Gigi
Menghindari makanan yang merangsang Anestesi infiltrasi dan blok jaringan lunak (5-4
pendarahan seperti makanan/minuman jam) dan pulpa (1-1,5 jam)
panas
Anestesi topikal, spinal, epidural, dan kaudal
Memakan makanan yang dingin dan lunak
pada hari dilakukan operase Secata intravena digunakan untuk mengatasi
Menghindari merokok aritmia jantung selama pembedahan
Tidak makan selama 1 jam pasca operasi Wanita hamil trimester pertama
Melakukan kompres dingin di daerah eksra Kontrol hemostatika pembedahan lidokain
oral operasi (pipi atau bibir) setelah (1:50.000)
prosedur bedah e. Kontraindikasi
Berkumur dengan clorheksidin 2x sehari Pasien myocardia berat
(tetapi tidak boleh berkumur dengan keras) f. Efek Samping
Tidak memainkan daerah operasi Mengantuk
Jika terjadi pendarahan segera ke dokter Pusing
Kontrol setelah 1 minggu Kejang
Depresi sal. Nafas
Serangan jantung
g. Kegunaan (dosis)
Lidokain 2% digunakan untuk anestesi infiltrasi
dan blok dengan 1:50.000 atau 1:100.000
epinefrin
Digunakan untuk anestesi topikal dalam bentuk
salep 5%, spray 10% dan gel 2%
h. Sediaan
Gel & cairan kental 2% lidokain hidroklorid
4% dalam bentuk cairan
10% spray topikal
2,5 5 % dalam bentuk cairan
10% dlm bentuk aerosol spray
i. Anastesi Lain
Mepivakain hipoklorida adalah anestesi lokal
gol. Amida yg dihasilkan dr xylidin dan asam N-
metilpipekolik. Pada golongan obat ini alergi
silang jarang terjadi dibandingkan dnegan
f. Penyembuhan pasca kuretase golongan ester
Perbaikan epitel suklus (2-7 hari) Prilokain hidroklorida merupakan derivat
Perbaikan epitel cekat (5 hari) sekunder dari toluidin dgn potensial yg lebih
Pengkerutan gngival margin 7 hari rendah dibandingkan dgn lidokain.
Penyembuhan sempurna 2 minggu
12. PERIODONTAL PACK/ DRESSING
11. LIDOKAIN 2% a. Definisi : PD pack bersifat sebagai barrier fisik yang
a. Definisi ditempatkan pada area bedah guna melindungi
Anestetikum lokal gol. Tidokain yang ditambah jaringan dalam fase penyembuhan dari gaya-gaya
vasokontriktor untuk memperpanjang durasi dan yang dihasilkan melalui proses pengunyahan
intensitas efek anestesi b. Fungsi
Vasokonstriktor Memberikan perlindungan mekanis pd area
bedah dan memfasilitasi proses penyembuhan
Epinefrin 18-36 mg/ml (1:100.000)
menurunkan resistensi perifer 20-30% Meningkatkan kenyamanan pasien pasca bedah
Kontraindikasi pd pasien kelainan jantung
Mencegah perdarahan pasca operasi dgn C. Kegunaan KG
mempertahankan penggumpalan darah pertama Obat pilihan antipiretik pd anak
kali (initial clot) di area pembedahan Menghilangkan inflamasi
Menjaga area bedah tetap bersih dari debris Kontrol sakit post-op & post-odontektomi
Mengontrol perdarahan D. Kontraindikasi
Menjadi pendukung bagi gigi yang mengalami Hipersensitifitas
kegoyangan selama proses penyembuhan Pasien yg sedang dlm terapi obat2 antikoagulan dpt
Membantu membentuk jaringan baru menimbulkan terjadinya perdarahan
Memberikan kenyamanan pada pasien dnegan 14. AMOXICILIN
mengisolasi area bedah dari faktor penyebab Obat antibiotik golongan penisilin dnegan spektrum
iritasi luas yang mampu membunuh bakteri gram positif dan
c. Syarat Material negatif aerob dan anaerob
Kestabilan dimensi A. Farmakokinetik
Lembut& fleksible namun cukup plastis untuk
memudahkan aplikasi dan adaptasi
Waktu setting cukup cyanoacrilate mempercepat penyembuhan
Rigid saat seeting awal
dressing sifat anti bakteri
Permukaan halus sifat anti-bakteri
Tidak mengganggu penyembuhan
Biokompatibilitas
d. Jenis
dressing yg diaktivasi dengan
ZnOE light cure sinar tampak biasa digunakan
dressing di bagian anterior (warna
powder mirip dgn mukosa
ZnO
C. Penggunaan di KG
pd umumnya penggunaannya dikombinasikan
antara amoksisilin atau beta laktamase yg lain
dgn metronidazol