Anda di halaman 1dari 7

DRAFT SOCA DS 2 CASE 1 3.

BAU MULUT
Halitosis = Bau tidak sedap dari rongga mulut yang
IDENTITAS PASIEN menetap
Ny. Curie/ pr/ 45 tahun Fisiologi & patologis
Etiologi :
IDENTIFIKASI MASALAH o Penyakit periodontal (gingivitis
1. Gusi gatal pada gigi bawah depan danperiodontitis)
2. Gigi terasa memanjang o Tongue coating
3. Bau mulut o Penyakit sistemik (hati, ginjal)
4. IO : o Radang kronis saluran pernapasan
o Gangguan pencernaan
OH buruk
o Xerostomia
Kalkulus diseluruh regio o Plak, kalkulus
Poket 5 mm o GT
Gigi goyang grade 1 Mekanisme
Kerusakan tulang horizontal

DIAGNOSA Bakteri anaerob (porphyromonas


gingivalis, provotella intermedia,
Periodontitis Kronis
treponema dentiola) pada plak, lidah
TREATMENT dan j. periodontal
1. Instruksi OH
2. Skeling
3. Rootplanning

MEKANISME Produksi volatile sulfur dari


metabolism protein (gingival
crevicular fluid)

Bermetabolisme dgn protein

VSC (Volatile Sulfur C)

Hidrogen sulfide dan metil mercaptain

4. HASIL IO
Bau Mulut
a. OH Buruk dan kalkulus
Pemeliharaan rongga mulut agar tetap bersih dan
sehat unutk mencegah berbgai penyakit gigi dan
mulut
Diukur dengan OHI-S
LEARNING ISSUES Komponen : indeks debris dan kalkulus
1. GUSI GATAL
Gusi gatal merupakan indikasi masalah periodontal Total skor/kalkulus
Kalkulus > kalkulus > bakteri > inflamasi segmen
Sebagai mekanisme pertahanan dgn gejala
pembengkakan, iritasi Tingkat kebersihan rongga mulut dilihat dari
penjumlahan indeks debris dan kalkulus

Kriteria Skor Debris dan Kalkulus


2. GIGI MEMANJANG o Debris
Migrasi patologis (pergeseran gigi yang terjadi saat 0=-
keseimbangan diantara factor yang 1 = debris lunak < 1/3 permukaan gigi
mempertahankan posisi gigi terganggu oleh 2 = 1/3 < debris < 2/3 permukaan gigi
penyakit periodontal 3 = debris lunak > 2/3 permukaan gigi
o Kalkulus Merah tua, lunak, sponge, mudah berdarah,
0=- permukaan halus dan mengilap
1 = kalkulus supergingiva<1/3 permukaan o Fibrotic
2 = 1/3 < kalkulus supragingiva < 2/3 Repair dominan
3 = kalkulus supragingiva > 2/3 permukaan/ Merah muda, lebih kenyal, permukaan
kalkulus subgingiva di servikal kasar
Kriteria OHI c. Gigi Goyang
0 1,2 = baik Definisi
1,3 3 = sedang Derajat pergerakan gigi kea rah horizontal dan
3,1 6,0 = buruk axial
b. Pocket periodontal
Macam
Definisi o Fisiologis
pendalaman patologis pada sulkus gingiva Kegoyangan normal pada setiap gigi 0,1
Jenis 0,25 mm
o Pseudopocket o Patologis
o True pocket Kegoyangan melewati batas normal
Suprabony Factor:
Infrabony - Kehilangan dukungan gigi
Pathogenesis - Trauma oklusi
- Penjalaran inflamasi
- Keadaan sistemik (kehamilan, menstruasi,
kontrasepsi hormonal
Klasifikasi (Miller)
o Kelas I :: normal < 1 mm
o Kelas II : arah transversal 1mm
o Kelas III : arah transversal > 2mm & arah
vertical rebouncing
Pemeriksaan
Menempatkan satu ujung tangkai instrument dan
jari telunjuk pada bukal dan lingual gigi
5. HASIL RADIOGRAFI
a. Pola Kerusakan Tulang
Definisi
Resorpsi tulang akiibat infiltrasi sel PMN dan
degradasi kolagen yang bergerak kearah apikal
Mekanism

Komposisi
o Dinding jaringan keras permukaan gigi
o Dinding jar.lunak (epitel poket dan junctional
jaringan granulasi, sel imun
o Isi poket (debris mikroorganisme dan
produknya, mucin saliva, sel epitel deskuamasi,
leukosit, plak dan kalkulus, eksudat purulen
Dinding poket
o Edematous
Destruksi dan inflamasi dominan
Bentuk/pola 7. SKELING DAN ROOTPLANING
o Horizontal
Penurunan puncak t. alveolar dgn margin tulang a. Skeling
tersisa tegak lurus dengan permukaan gigi Proses pembersihan plak dan kalkulus dari
o Vertical permukaan gigi
- Kerusakan tulang yang terjadi dalam arah b. Rootplaning
oblique disertai poket infrabony sebagai Proses pembersihan kalkulus dari permukaan akar
dasar untuk menghasilkan perm. Yang halus, keras dan
- Berdasarkan jumlah dinding bagian apical bersih
(3 dinding, 2 dinding, 1 dinding, c. Tujuan
kombinasi) Memulihkan kesehatan gigi secara menyeluruh
6. PERIODONTITIS KRONIS dengan mengeliminasi elemen penyebab inflamasi
a. Definisi d. Alat
Kelainan jar. Pendukung gigi akibat inflamasi Kuret
kronis Chisel
Kebanyakan terjadi pada orang dewasa Hoe
Progress lambat, periode cepat File
Kerusakan tulang sebanding factor local Sickle
Berhubungan dengan pola mikroba Ultrasonic scaler
actinomycetenicomitans, p. intermedia
Kerusakan tulang hroizontal 8. INSTRUKSI OH
b. Etiologi a. Definisi
Instruksi instruksi dalam menjaga kebersihan gigi dan
Factor local : plak/kalulus, trauma oklusi,
mulut sebagai upaya pencegahan penyakit gigi dan
mikroorganisme mulut
Lingkungan : merokok stress emosional b. Sikat gigi
Penyakit sistemik : DM, HIV Sikat gigi lembut + pasta gigi
c. Klasifikasi
Pegang sikat dengan sudut 45 pd margin gingiva
Lokalisata < 30% jml gigi
Gerak memutar untuk membersihkan plak
Generalisata >30% jml gigi
Sikat gigi 2x sehari minimal 2 menit
Lost of attachment :
Sikat gigi jangan terlalu keras
o Ringan 1-2 mm
c. Flossing
o Sedang 3-4 mm
Dengan benang gigi, flossing dilakukan dengan
o Berat > 5 mm
mengikuti lekuk gigi, sampai dasar poket gingiva di
d. Tanda dan gejala
bagian proksimal gigi
Akumulasi plak dan kalkulus supra-subgingiva d. Rinsing
Loss of attachment Berupa obat kumur clorheksidin 0,2%
Supurasi (kadang2) Dapat mengurangi plak, bau mulut , menjaga gigi
Inflamasi gingiva dari noda
Kegoyangan gigi e. Diet Makanan
Bau mulut, gusi gatal Penderita karies rampant dan periodontal disease
e. Pathogenesis diinstruksikan untuk mengurangi konsumsi makanan
manis dan memperbanyak makanan mengandung
serat
f. Penambalan dan Pencabutan Gigi
g. Kontrol Gigi 6 Bulan Sekali

9. BEDAH PERIODONTAL
a. Definisi
Salah satu komponen perawatan periodontal fase
kedua setelah skeling dan root planing
b. Syarat
Motivasi pasien
Homecare (pemeliharaan kesehatan mandiri
oleh pasien)
c. Pertimbangan
Perdarahan minimal
Hasil morfologi baik
Jaringan yang hilang minimal
Indikasi tepat
Prognosis baik
Pasien mematuhi kontrol berkala 3. Lakukan Kuretase beberapa kali sambil
d. Tujuan memberi dukungan pada dinding luar
Pembersihan dan penghalusan akar dengan gingiva
visibilitas langsung 4. Irigasi dengan saline
Reduksi/ eliminasi daerah retensi plak 5. Penjahitan kalau diperlukan
6. Penutupan daerah operasi dengan
Eliminasi aktivitas inflamasi dan pendalaman periodontal pack
poket 7. Instruksi pasca bedah, resep antibiotik
Membentuk morfologi jaringan periodontal yang analgesik
baik 8. Kontrol 1 minggu kemudian (untuk melepas
Meningkatkan regenerasi jaringan perio periodontal pack)
e. Jenis o Kekurangan
Kuretase 1. Prosedur cukup sulit secara teknis (karena
o Terbuka tertutup, aksesibikitas terbatas)
o Tertutup 2. Penyembuhan dicapai dengan
Gingivektomi & gingivoplasty terbentuknya long junctional epithelium
Frenectomy yang lemah, sehingga mudah terbentuk
Mukogingival surgery poket kembali
3. Hasilnya tidak terlalu berbeda secara
Flap reflection (full& parsial)
signifikan dibandingkan skeling dan root
10. BEDAH KURTASE
planing saja
a. Definisi
Perawatan bedah periodontal dengan cara Kurtase Terbuka (ENAP)
mengerok/ membuang dinding poket yang o ENAP (excisional New Attachment procedure)
mengalami granulasi dan terinflamasi adalah modifikasi kuretase dengan ekssi
b. Tujuan dinding poket, sehingga ENAP disebut sbg
open curretage (kuretase terbuka)
Membersihkan jaringan granulasi dan terinflamasi
o Indikasi
(membentuk perlekatan baru)
Indikasi umum ENAP sama dengan kuretase
0- Jaringan granulasi mengandung koloni bakteri
1. Pada keadaan kuretase tertutup tidak
dan kalkulus subgingiva
cukup memberikan akses
Mengurangi kedalaman poket 2. Memerlukan eksisi
Mengambil papila interdental yang rusak 3. Lebar gingiva berkeratin (attached
c. Indikasi gingiva) cukup
Jaringan edema, inflamasi, non fibrotik 4. Daerah operasi terlokalisir (tidak
Kedalaman poket dangkal- mederate (3-5 mm) generalisata)
Kontur gingiva baik 5. Periodontitis ringan/ sedang
Kontraindikasi bedah perio lanjut o Kontra Indikasi
1. periodontitis berat poket dalam
Pasien mematuhi jadwal kontrol
2. poket infrabony
d. Kontraindikasi
3. gingiva keratin sempit
Dinding poket fibrotik 4. kerusakan tulang alveolar
Poket dalam (> 5mm) 5. jaringan hiperplastik
Keterlibatan furkasi 6. keterlibatan furkasi
Aksesibilitas minim/ sulit dijangkau 7. daerah interproksimal sulit dijangkau
e. Alat dan Bahan o Prosedur
Instumen: 1. Skeling& root planing 1 minggu
o Alat dasar sebelumnya
o Kuret gracey/ prichard 2. Anestesi lokal
o Scalpel/ blade 3. Insisi bagian dalam dinding poket dari
o Syringe margin gingiva dasar poket dengan
Bahan scalpel
o Anastetikum 4. Kuretase jaringan granulasi
o Peridontal pack 5. Skeling dan root planing
o Cairan irigasi saline (H202 3%) 6. Irigasi dgn saline
f. Jenis 7. Suturing interupted od interproksimal
Kurtase Tertutup 8. Daerah operasi ditekan dengan kapas
Tidak mengiris gingiva (tidak ada eksisi) steril (3-5 menit)
o Prosedur 9. Ditutup dengan PD pack
1. Anestesi lokal 10. Instruksi pasca operasi, resep antibiotik-
2. Kuret dimasukan sejajar dnegan sumbu analgesik
panjang gigi sampai dasar poket, sisi tajam 11. Kontrol 1 mg, lepas PD pack
ke arah dinding poket o Kelebihan
Aksesbilitas > kuretase
Efektif untuk poket suprabony yg edema b. Farmako kinetic
(juga fibrosis ringan) Metabolisme pd hati
Kerusakan jaringan pasca bedah minimal Eksresi pada ginjal melewati urine
Pengambilan jaringan granulasi optimal Distribusi berikatan dgn protein plasma
o Kekurangan c. Farmako dinamik
Resesi gingiva pasca op. Masuk ke otak melalui sirkulasi perifer
Tidak bisa dilakukan pd kasus poket dalam sehingga menyebabkan gelisah, tremor,
(kerusakan daerah apikal poket) konfusi dan konvulsi, depresi saluran nafas
Tidak untuk poket muko gingival junction Menurunkan denyut jantung dan tekanan
Sulit menentukan epithelial attachment
darah (pada dosis tinggi takikardia)
g. Instruksi Pasca Bedah kuretase
Pasien diinstruksikan untuk : d. Indikasi Kedokteran Gigi
Menghindari makanan yang merangsang Anestesi infiltrasi dan blok jaringan lunak (5-4
pendarahan seperti makanan/minuman jam) dan pulpa (1-1,5 jam)
panas
Anestesi topikal, spinal, epidural, dan kaudal
Memakan makanan yang dingin dan lunak
pada hari dilakukan operase Secata intravena digunakan untuk mengatasi
Menghindari merokok aritmia jantung selama pembedahan
Tidak makan selama 1 jam pasca operasi Wanita hamil trimester pertama
Melakukan kompres dingin di daerah eksra Kontrol hemostatika pembedahan lidokain
oral operasi (pipi atau bibir) setelah (1:50.000)
prosedur bedah e. Kontraindikasi
Berkumur dengan clorheksidin 2x sehari Pasien myocardia berat
(tetapi tidak boleh berkumur dengan keras) f. Efek Samping
Tidak memainkan daerah operasi Mengantuk
Jika terjadi pendarahan segera ke dokter Pusing
Kontrol setelah 1 minggu Kejang
Depresi sal. Nafas
Serangan jantung
g. Kegunaan (dosis)
Lidokain 2% digunakan untuk anestesi infiltrasi
dan blok dengan 1:50.000 atau 1:100.000
epinefrin
Digunakan untuk anestesi topikal dalam bentuk
salep 5%, spray 10% dan gel 2%
h. Sediaan
Gel & cairan kental 2% lidokain hidroklorid
4% dalam bentuk cairan
10% spray topikal
2,5 5 % dalam bentuk cairan
10% dlm bentuk aerosol spray
i. Anastesi Lain
Mepivakain hipoklorida adalah anestesi lokal
gol. Amida yg dihasilkan dr xylidin dan asam N-
metilpipekolik. Pada golongan obat ini alergi
silang jarang terjadi dibandingkan dnegan
f. Penyembuhan pasca kuretase golongan ester
Perbaikan epitel suklus (2-7 hari) Prilokain hidroklorida merupakan derivat
Perbaikan epitel cekat (5 hari) sekunder dari toluidin dgn potensial yg lebih
Pengkerutan gngival margin 7 hari rendah dibandingkan dgn lidokain.
Penyembuhan sempurna 2 minggu
12. PERIODONTAL PACK/ DRESSING
11. LIDOKAIN 2% a. Definisi : PD pack bersifat sebagai barrier fisik yang
a. Definisi ditempatkan pada area bedah guna melindungi
Anestetikum lokal gol. Tidokain yang ditambah jaringan dalam fase penyembuhan dari gaya-gaya
vasokontriktor untuk memperpanjang durasi dan yang dihasilkan melalui proses pengunyahan
intensitas efek anestesi b. Fungsi
Vasokonstriktor Memberikan perlindungan mekanis pd area
bedah dan memfasilitasi proses penyembuhan
Epinefrin 18-36 mg/ml (1:100.000)
menurunkan resistensi perifer 20-30% Meningkatkan kenyamanan pasien pasca bedah
Kontraindikasi pd pasien kelainan jantung
Mencegah perdarahan pasca operasi dgn C. Kegunaan KG
mempertahankan penggumpalan darah pertama Obat pilihan antipiretik pd anak
kali (initial clot) di area pembedahan Menghilangkan inflamasi
Menjaga area bedah tetap bersih dari debris Kontrol sakit post-op & post-odontektomi
Mengontrol perdarahan D. Kontraindikasi
Menjadi pendukung bagi gigi yang mengalami Hipersensitifitas
kegoyangan selama proses penyembuhan Pasien yg sedang dlm terapi obat2 antikoagulan dpt
Membantu membentuk jaringan baru menimbulkan terjadinya perdarahan
Memberikan kenyamanan pada pasien dnegan 14. AMOXICILIN
mengisolasi area bedah dari faktor penyebab Obat antibiotik golongan penisilin dnegan spektrum
iritasi luas yang mampu membunuh bakteri gram positif dan
c. Syarat Material negatif aerob dan anaerob
Kestabilan dimensi A. Farmakokinetik
Lembut& fleksible namun cukup plastis untuk
memudahkan aplikasi dan adaptasi
Waktu setting cukup cyanoacrilate mempercepat penyembuhan
Rigid saat seeting awal
dressing sifat anti bakteri
Permukaan halus sifat anti-bakteri
Tidak mengganggu penyembuhan
Biokompatibilitas
d. Jenis
dressing yg diaktivasi dengan
ZnOE light cure sinar tampak biasa digunakan
dressing di bagian anterior (warna
powder mirip dgn mukosa
ZnO

Liquid = eugenol dressing biologis dengan


collagen menempatkan fiber pd
(+) mengurangi rasa sakit , antiseptik jaringan granulasi baru dalam
(-) alergi, iritasi , nekrosis dan toksik dlm dressing luka untuk meningkatkan
konsentrasi tinggi proses penyembuhan
Non Eugenol
Diabsorbsi baik pd penggunaan oral
base paste Memiliki waktu paruh dan konsentrasi serum level
ZnO, anti jamur lorothidol lebih baik dibandingkan dengan penisilin V
Metabolisme di hati (penisilin V= 50%;
Katalis amoksisilin= 10%)
Lemak kelapa + resin Ekskresi di ginjal
Selain ZnOE/ Eugenol dressing

13. PARACETAMOL (asetaminofen)


Satu satunya derivat anilin yang digunakan sebagai
analgesik antipiretik pilihan ketika aspirin tidak dapat
digunakan karena masalah lambung atau kontraindikasi
lainnya
A. Farmakokinetik
Diberikan peroral dapat diabsorbsi dgn baik pd usus
halus dan didistribusikan melalui cairan tubuh serta
jaringan
Dapat menembus plasenta shg penggunaannya thdp
ibu hamil harus diperhatikan pd wanita hamil
Waktu paruh dicapai pd 2-4 jam
Biotransformasi tjd pd hati, dimana ikatan dgn protein
plasma dapat mencapai 40% dari total obat
Dieliminasi melalui ginjal dgn filtrasi glomerular dan
sekresi aktif tub. Proksimal
B. Farmakodinamik
Menghambat COX 1&2 sehingga produksi
prostaglandin terhambat
B. Farmakodinamik

Penisilin bekerja pd ekstrasitoplasma bakteri


Penisilin memiliki
menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan cara
sifat bakterisidal
mencegah ikatan silang antara rantai2 polimer
(membunuh
peptidoglikan linier yang membentuk dinding sel)
bateri)

Penisilin efektif menghambat gram positif dan


gram negatif kokus (sensitifitas tinggi pada
streptococcus) dan sebagian gran positif basil

Penisilin dgn spektrum luas seperti amoksilin dan


amplisin memiliki sifat lebih hidrofilik dan aktif
melawan beberapa bakteri gram negatif krn dpt
menembus pori-pori dlm membran fosfolipid luar

Amoksisilin dan amplisin aktif terhadap bakteri


gram positif yg tidak menghasilkan B-laktamase
dan mudah berdifusi kedalam bakteri gram negatif

Di inaktivasi oleh bakteri penghasil penisilinase

C. Penggunaan di KG
pd umumnya penggunaannya dikombinasikan
antara amoksisilin atau beta laktamase yg lain
dgn metronidazol

Anda mungkin juga menyukai