Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Artritis Gout
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Artritis Gout
GOUT
MAKALAH
TAHUN 2015
Kata Pengantar
Puji syukuri kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
GOUT
pengumpulan materi.
Kami menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna, maka dari itu
Kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hingga usia lanjut pada semua organ dan jaringan tubuh. Keadaan semikian itu
tampak pula pada semua system muskuluskeletall dan jaringan lain yang ada
Gout arthritis akut biasanya terjadi pada usia sesudah lewat masa
pubertas dan sesudah menopause pada wanita, sedangkan kasus yang paling
Gout lebih banyak ditemui pada pria, sekitar 95% penderita gout
adalah pria. Urat serum wanita normal jumlahnya sekitar 1mg/100ml, lebih
tanda serangan gout adalah rasa sakit yang hebat dan peradangan local. Pasien
mungkin juga menderita demam dan jumlah sel darah putih meningkat.
obat, alcohol, dan stress emosional. Meskipun yang paling sering terserang
mula-mula adalah ibu jari kaki, tetapi sendi lainnya dapat juga terserang.
Dengan semakin lanjutnya penyakit maka sendi jari, lutut, perkelangan tangan,
pergelangan kaki dan siku dapat terserang gout. Serangan gout akut biasanya
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum:
2. Tujuan khusus:
PEMBAHASAN
I. Artritis Gout
A. Definisi
deposit kristal monosodium urat di jaringan. Deposit ini berasal dari cairan
ditandai dengan hiperurisemia dan deposit kristal urat dalam jaringan sendi,
B. Etiologi
bertambah.
mielofibrosis.
3. Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun, secara klinis hal ini
tidak penting.
Penyebab asam urat paling utama adalah makanan atau faktor dari
luar. Asam urat dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan
Selain itu, asam urat bisa disebabkan oleh penyakit darah, penyakit
C. Anatomi Fisiologi
yang bersendi diselubungi oleh tulang rawan yang lunak dan licin.
Bagian luar kapsul diperkuat oleh ligament berserat melekat pada tulang,
dilakukan.
ganda yaitu untuk melindungi ujung tulang agar tidak aus dan
penahan beban dan peredam benturan. Agar rawan berwungsi dengan baik,
1. Proteoglikan
Yang meliputi 10% berat kering rawan sendi, mengandung 70-80% air,
Komponen ini meliputi 50% berat kering rawan sendi, sangat tahan
tarikan. Disamping itu matriks juga mengandung mineral, air, dan zat
D. Patofisiologi
Tahap pertama disebut tahap arthritis gout akut. Pada tahap ini penderita
akan mengalami serangan arthritis yang khas dan serangan tersebut akan
infeksi sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan
pemeriksaan lanjutan.
Bahkan, dokter yang mengobati kadang-kadang tidak menduga
penderita terserang penyakit gout. Karena serangan pertama kali ini singkat
waktunya dan sembuh sendiri, sering penderita berobat ketukang urut dan
tanpa diobati atau diurut pun serangan pertama kali ini akan hilang sendiri.
interkritikal. Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama jangka
waktu tertentu. Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda.
Ada yang hanya 1 tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata
penyakit gout.
penderita akan memasuki tahap ini, ditandai dengan serangan arthritis yang
jarak antara serangan yang satu dan serangan yang berikutnya makin lama
makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah
Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selam 10 tahun atau
lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan disekitar sendi yang
sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras
yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari kristal
monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan
tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan
satunya yang telah diketahui peranannya adalah konsentrasi sam urat dalam
secara beruntun.
leukositik lisosom.
4. Kerusakan Lisosom
5. Kerusakan Sel
penyebab. Tujuan dari proses inflamasi ini adalah untuk menetralisir agen
ditandai dengan adanya arthritis, tofi, dan batu ginjal. Yang penting
diketahui bahwa asam urat sendiri tidak akan mengakibatkan apa-apa. Yang
monosodium urat.
Daerah khas yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari
kemerahan, dan nyeri sekali bila disentuh. Rasa nyeri berlangsung beberapa
radang pada sinovia, tulang rawan, bursa, dan jaringan lunak. Sering timbul
manifestasi lanjut dari gout yang timbul 5-10 tahun setelah serangan
3. Pielonefritis kronis.
4. Tanda-tanda aterosklerosis dan hipertensi.
Tidak jarang ditemukan pasien dengan kadar asam urat tinggi dalam
F. Klasifikasi
1. Gout primer
gangguan ekresi asam urat karena sebab genetic. Salah satu penyebab
2. Gout sekunder
berlebihan atau penurunan ekresi asam urat di urine, yaitu arthritis gout
2. Angka leukosit.
250-750 mg/24 jam asam urat di dalam urin. Ketika produksi asam urat
meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari
semua urin dengan peses atau tisu toilet selama waktu pengumpulan.
material aspirasi dari sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang
6. Pemeriksaan radiografi.
H. Komplikasi
gout akut masih belum jelas. Arthritis gout akut dapat terjadi pada
keadaan konsentrasi asam urat serum yang normal. Akan tetapi banyak
gangguan ginjal akut dan kronis akibat asam urat. Batu ginjal terjadi
sekitar 10-25% pasien dengan gout primer. Kelarutan kristal asam urat
meningkat pada suasana pH urin yang basa. Sebaliknya, pada suasana
urin yang asam, kristal asam urat akan mmengendap dan terbentuk batu.
bertambah buruk. Gangguan ginjal akut gout biasanya sebagai hasil dari
pada duktus koledokus dan ureter dapat menyebabkan gagal ginjal akut.
I. Penatalaksanaan
pengobatan adalah :
parenkim ginjal.
1) Non Medikamentosa.
purin.
papaya, kangkung.
2) Medikamentosa
2. OAINS
tahun.
3. Kortikosteroid
mg intrartikular.
hiperurisemia.
A. Pengkajian
1. Anamnesis
a. Identitas.
pemeriksaan diagnostic.
diuretic.
yang sama dengan klien karena klien gout dipengaruhi oleh faktor
genetic. Ada produksi/ sekresi asam urat yang berlebihan dan tidak
diketahui penyebabnya.
e. Riwayat Psikososial
yang maladaptif.
2. Pemeriksaan fisik
Produksi urine biasanya dalam batas normal dan tidak ada keluhan
system ini.
Selain itu perlu dikaji frekuensi, kepekatan, warna, bau, dan jumlah
anthiperurisemia.
perlahan membesar.
berat.
3. Pemeriksaan diagnostik
B. Diagnosa Keperawatan
pembentukan tofi.
2) Hambatan mobilisasi fisik berhubungan dengan kelemahan otot,
C. Intervensi Keperawatan
klien. Ada tiga fase dalam tahap perencanaan yaitu menentukan prioritas,
Diagnosa 1.
Tujuan :
Kriteria hasil :
tingkat cedera.
sendi.
impuls-impuls nyeri.
nyeri.
Diagnosa 2
penurunan rentang gerak, dan kekakuan pada sendi kaki sekunder akibat
Tujuan :
Kriteria hasil :
Rencana Tindakan :
1. Kaji mobilitas yang ada dan observasi adanya peningkatan kerusakan.
aktifitas.
tidak sakit.
Rasional : gerakan aktif member masa tonus, dan kekuatan otot, serta
3. Bantu klien dalam latihan ROM dan perawatan diri sesuai toleransi.
kemampuan.
mmelakukan aktifitas.
Diagnosa 3
Tujuan :
Kriteria hasil :
Rencana Tindakan :
yang tepat.
dan massage.
jika memungkinkan.
indikasi.
Diagnosa 4
Tujuan :
diberikan.
Kriteria hasil :
pasien dan keluarga dapat menyebutkan apa yang sudah dijelaskan
Rencana Tindakan :
menerima informasi.
2. Berikan jadwal obat yang baru yang harus di gunakan meliputi nama
teratur.
ketepatan dosis.
PENUTUP
A. Kesimpulan
khusus, yaitu arthritis akut. Arthritis akut lebih banyak terdapat pada pria
hiperurisemia. Fase akut sering dimulai serangan rasa sakit yang terjadi pada
malam hari pada satu sendi biasanya jempol kaki dan terjadi selama 3-7 hari.
7,0mg/Dl). Analisa cairan sendi yaitu adanya kristal urat monosodium dan ESR
sinovia, erosi tulang rawan, dan pembentukan tofi, Hambatan mobilisasi fisik
B. Saran
pada pasien dengan gout, pendokumentasian harus jelas dan dapat menjalin
Dalam rangka mengatasi masalah resiko injuri pada klien pada gout
maka tugas perawat yang utama adalah sering mengobservasi akan kebutuhan
Brunner & suddath. (2001). Buku Ajar Medikal Bedah. Vol 3. Jakarta : EGC
Jakarta : EGC
Media Aesculapius
Setiadi. (2007). Anatomi dan Fisiologi Manusia. Cet.1. Yogyakarta : Graha Ilmu
Jakarta : EGC