DISUSUN OLEH :
Bustaman Ratnaningtyas
Candra Rina Yulistyawati
Galih Adi Y. Titia Kusuma
G. Satria Pramantara Zulaikah
Khairun Nuhan Zulinda Risma
Nurrin Sabrina
I. TUJUAN UMUM
IV. MEDIA
LCD
Leaflet
V. METODE
Ceramah
Tanya jawab
VI. EVALUASI
1. Standar persiapan
a. Pengaturan tempat
b. Kesiapan materi dan LCD
c. Mempersiapkan materi
d. Pembagian leaflet
2. Standar proses
a. Membaca buku referensi tentang kesehatan reproduksi dan
perilaku pacaran yang kurang sehat
b. Memberi penyuluhan tentang dampak perilaku berpacaran yang
kurang sehat dan dampak terhadap kesehatan reproduksi
3. Standar hasil
a. 75 % peserta mampu menyebutkan pentingnya berperilaku pacaran
yang sehat
b. 75 % peserta mampu menyebutkan gaya sehat dalam berpacaran
c. 75 % peserta mampu menjelaskan pentingnya kesehatan
reproduksi pada remaja
d. 75 % peserta mampu menjelaskan dampak perilaku berpacaran
yang kurang sehat terhadap kesehatan reproduksi
e. 75 % peserta mampu menyebutkan resiko yang dapat terjadi pada
remaja bila berperilaku pacaran yang kurang sehat
f. 75 % peserta mampu menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan
selama usia remaj
Notulen : Zulaikah
Mencatat nama, alamat, dan jumlah peserta, serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan.
Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
Melaporkan proses kegiatan selama kegiatan penyuluhan
KESEHATAN REPRODUKSI
REMAJA
MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI BERHUBUNGAN
DENGAN PERILAKU PACARAN YANG KURANG SEHAT
I. Latar belakang
Masa remaja adalah masa yang indah. Banyak hal yang terjadi dalam
masa transisi remaja dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Satu proses
masa yang semua anak manusia telah, sedang dan akan terjadi dalam sebuah
proses tumbuh kembang remaja. Dunia remaja memang unik, sejuta
peristiwa terjadi dan sering diciptakan dengan ide-ide yang cermelang dan
positif. Namun demikian tidak sedikit juga hal-hal negatif yang terjadi.
Salah satu yang menarik dan terjadi dalam dunia remaja adalah trend
pacaran yang digemari sebagian remaja walau tidak sedikit juga orang
dewasa gemar melakukannya. Dan kalau boleh dibilang pacaran bak makan
kacang rebus saat nonton sepak bola. Bahkan ada rumor yang menarik,
bahwasanya bila ada remaja yang belum punya pacar berarti belum
memperoleh identitas diri yang lengkap atau hal tersebut mampu membuat
rasa percaya diri raib ditelan bumi.
Memang tidak dapat dipungkiri bila pacaran merupakan suatu
fenomena tersendiri dikalangan remaja. Dan kalaupun dicari satu definisi
pacaran akan sangat sulit dan itu terkadang tergantung dari pola pikir
masing - masing remaja yang sedang pacaran.
II. Definisi
Pacaran adalah ajang dari untuk mendapatkan kepuasan libido
seksual, atau pacaran hanya sebagai lebel " saya punya pacar dan dapat
mendongkrak rasa percaya diri (PD) ".
pacaran adalah suatu hal yang penting, karena dengan pacaran kita
punya seseorang yang bisa membantu kita dalam mengatasi persoalan hidup
dan untuk definisi pacaran tentu akan ada banyak yang lainnya
Seksualitas dan kesehatan reproduksi remaja didefinisikan sebagai
keadaan sejahtera fisik dan psikis seorang remaja, termasuk keadaan
terbebas dari kehamilan yang tak dikehendaki, aborsi yang tidak aman,
penyakit menular seksual (PMS) ter-masuk HIV/AIDS, serta semua bentuk
kekerasan dan pemaksaan seksual
2. Sehat emosional
Hubungan kita dengan orang lain akan terjalin dengan baik apabila
ada rasa nyaman, saling pengertian dan keterbukaan. Kita tidak cuma
dituntut untuk mengenali emosi diri sendiri, tetapi juga emosi orang lain.
Dan yang penting lagi adalah bagaimana kita mengungkapkan dan
mengendalikan emosi dengan baik. Kita memang tidak boleh juga
melakukan kekerasan nonfisik, marah-marah, apalagi mengumpat-umpat
orang lain, termasuk pacar kita.
3. Sehat sosial
4. Sehat seksual