Anda di halaman 1dari 16

NILAI-NILAI ASWAJA

DALAM PUISI

Amirul Faisal Rizza


Kelas/Angkatan : C/2017
NPM : 21702073047

PASCA SARJANA/MAGISTER BAHASA INGGRIS


UNIVERSITAS ISLAM MALANG

1
A. PENDAHULUAN
Ahluss Sunnah Wal Jama’ah, sering disingkat Aswaja, adalah orang-
orang yang mengikuti sunnah Rasulullah Saw dan berada dalam golongan
jamaah kaum Muslimin.
“Sesungguhnya kalian adalah umat yang satu dan Aku adalah Rabb kalian,
maka beribadahlah kepada-Ku” [QS. Al-Anbiyaa : 92].
“Telah berpecah kaum Yahudi menjadi tujuh puluh satu golongan ; dan telah
berpecah kaum Nashara menjadi tujuh puluh dua golongan; sedang umatku
akan berpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya akan masuk
neraka kecuali satu. Maka kami-pun bertanya, siapakah yang satu itu ya
Rasulullah? ; Beliau menjawab: yaitu orang-orang yang berada pada jalanku
dan jalannya para sahabatku di hari ini” (HR. Tirmidzi). (UNISMA, 2012, hal.
4)
Dari hadits di atas dapat diartikan bahwa ASWAJA adalah mereka yang
selalu ikuti Sunnah Nabi Muhammad dan rekan-rekannya. Setidaknya ada lima
fikrah (pola pikir) Nahdhiyah, yang membedakannya dari pemikiran lain. Yang
pertama fikrah tawassuttiyah (pola pikir moderat). Ini berarti seimbang dalam
menangani masalah ini konteks dan situasi apapun. Kedua adalah fikrah
tasammuhiyah (pola pikir toleran). Berarti bahwa NU dapat hidup
berdampingan dengan warga masyarakat lainnya dan bahkan keyakinan agama
yang berbeda. Ketiga adalah fikrah islahiyah (pola pikir reformatif). Ini berarti
bekerja menuju arah yang lebih baik.
Ahlus Sunnah wal Jamaah secara harfiah berarti orang yang mengikuti
tuntunan dan kelompok (pengikut Nabi Saw). Ahluss Sunnah bisa juga berarti
orang yang mengikuti sunnah Nabi Saw, lawannya Ahlusl Bid’ah.
Ahluss Sunnah wal Jamaah itu tidak identik dengan kelompok atau
madzhab tertentu, tetapi siapa saja yang memenuhi kualifikasi di atas.
Keta’atan pada Sunnah Rasul tidak hanya dan tidak cukup dengan cara
berpakaian, tapi lebih dari itu adalah meneladani akhlak, ibadah, dan
mu’amalah Rasulullah Saw. Wallahu a'lam bish-shawab.
(ASWAJA Values within the Master of English Education Study Program: The
Contextualization of an Islamic Educational Approach dikutip dalam
Mutmainnah Mustofa, Educational Development, Volume 5, Number 3, 2013)

2
B. RINGKASAN PUISI

B. 1. “Pilar Itu Bertanya” karya Mutmainah Mustofa.

Penulis menceritakan keadaan masjid yang sepi karena hujang turun sebelum
waktu sholat. Ini merupakan fenomena muslim yang sering merasa malas untuk
berangkat ke masjid karena beberapa halangan, yang seharusnya harus tidak
dipedulikan, karena Sholat Wajib hukumnya Wajib dilaksanakan di Masjid
secara berjamaah, jika tidak ada halangan. (Kumpulan Puisi Mutmainnah
Mustofa, Allah A'lam, Januari 15, 2017: 05.05)

B.2. “Aku” karya Chairil Anwar

Tema pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar adalah menggambarkan kegigihan
dan semangat perjuangan untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan,
dan semangat hidup seseorang yang ingin selalu memperjuangkan haknya tanpa
merugikan orang lain, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi. Dari judulnya
sudah terlihat bahwa puisi ini menceritakan kisah ‘AKU’ yang mencari tujuan
hidup. (Wayan Nirwan Setiabudi. 2013. Analisis Puisi Aku Karya Cahiril Anwar
(Online),(https://wayannirwansetiabudi.wordpress.com/2013/05/02/puisi-aku-
karya-chairil-anwar/))

B.3. Yang fana adalah waktu karya Sapardi Djoko Damono.

Puisi ini memiliki makna berupa kritik kepada manusia, bahwa manusia
seringkali lupa akan kodratnya, yang digambarkan di dalam puisi ini dengan
membuat pemahaman adalah manusia adalah sesuatu yang abadi, tidak
terkalahkan, dan waktu adalah sesuatu yang fana, yang suatu saat dapat
menghilang atau habis di dunia ini.

(Muhammad Isham Nugroho. 2016. Analisis Puisi Yang Fana Adalah Waktu
Karya Sapardi Djoko Damono (Online),
(https://beamingnotes.com/2016/08/25/analisis-puisi-yang-fana-adalah-waktu-
karya-sapardi-djoko-damono/))

B.4. Do’a Mempelai karya Joko Pinurbo

Makna dari puisi ini merupakan pencarian dari seseorang untuk menemukan
jalan yang terang di malam hari, meskipun kadang-kadang dia tidak beruntung

3
mendapatkannya. Namun dia tetap akan melakukannya, yaitu menghadap ke
kiblat, yang artinya sholat menghadap ke Tuhan.

(Sihaloholistick. 2002. Kumpulan Puisi Karya Joko Pinurbo 2002; kado buat
Ade & Fajar (Online) (http://www.jendelasastra.com/dapur-sastra/belajar-
menulis/kumpulan-puisi-karya-joko-pinurbo-2002))

B.5. Sajak Orang Kepanasan karya W.S. Rendra

Dalam puisi ini W. S. Rendra menyusun puisi dengan effect yang kuat. W. S.
Rendra dalam puisi ini juga menggunakan kata “kami” vs “kamu” yang
membuat pendengar/pembaca tercekat, karena “kami” vs “kamu” itu
mengandung kontras jumlah. Dimana kata “kami” lebih banyak daripada kata
“kamu”, sehingga pembaca atau pendengar merasa terwakili dan berusaha
berada dijumlah yang banyak. Ini merupakan kritik sosial dimana jurang
pemisah antara si kaya dan si miskin sangat dalam. (Wahyuni. 2015. Analisis
Puisi Sajak Orang Kepanasan Karya Ws Rendra Berdasakan Teori Marxi
(Online) (https://sipenenunkata.wordpress.com/2015/11/29/analisis-puisi-
sajak-orang-kepanasan-karya-w-s-rendra-berdasakan-teori-marxi/))

C. ASWAJA Dalam Puisi.


C.1. Aswaja Dalam Puisi “Pilar Itu Bertanya” karya Mutmainah Mustofa.
Pilar Itu Bertanya
Tuhan..
Kemarin Engkau turunkan air setelah para Jamaah usai,
Pagi ini.. Engkau turunkan menjelang dimulainya panggilan menghadap
~Mu..
Sepi Tuhan..

Analisis : - Nilai-nilai agama : Penyebutan nama “Tuhan” digunakan


seseorang untuk berdo’a. Ini merupakan suatu upaya seorang
hamba yang taat terhadap Tuhannya dalam usahanya agar do’a
nya didengar oleh Sang Pemilik Hidup dan dikabulkan apa yang
diinginkannya.

4
- Nilai estetika : adanya majas personifikasi, yang seolah-olah
sebuah pilar bisa berbicara layaknya manusia.

Nilai-nilai ASWAJA :
Dari data diatas penulis bercerita tentang sepinya sebuah Masjid karena
adanya hujan yang membuat banyak orang tidak berangkat untuk berjama’ah.
Padahal sudah diterangkan dalam Al Qur’an dan Hadist bahwa sholat
berjama’ah di Masjid hukumnya wajib bagi yang tiada uzur : Allah azza wa
jalla berfirman,

‫صالَة َ َوأَقِي ُموا‬


َّ ‫الزكَاة َ َوآتُوا ال‬
َّ ‫الرا ِك ِعين َم َع َوار َكعُوا‬
َّ

“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang


yang rukuk” (QS. Al-Baqarah – 43).

Makna dari ayat di atas adalah: Hendaknya kalian shalat bersama-sama dengan
orang-orang yang mengerjakan shalat (shalat berjamaah).

Allah juga berfirman,

‫صالَة َ لَ ُه ُم فَأَقَمتَ فِي ِهم ُكنتَ َو ِإذَا‬ َ ‫أَس ِل َحت َ ُهم َوليَأ ُخذُوا َّم َعكَ ِِّمن ُهم‬
َّ ‫طآئِفَة فَلتَقُم ال‬

Sebagaimana juga hadits yang shahih dari Nabi, Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam bersabda : “Barangsiapa yang mendengar seruan adzan, namun ia
tidak mendatanginya maka tidak ada shalat baginya kecuali apabila ada udzur
padanya”.

(Boris Tanesia. 2016. Wajibnya melaksanakan shalat secara berjamaah


(Online) (https://muslim.or.id/28381-wajibnya-melaksanakan-shalat-secara-
berjamaah.html))

C.2. Aswaja Dalam Puisi “Aku” karya Chairil Anwar


AKU
Oleh : Chairil Anwar
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulan terbuang
Biar perluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari

5
...

Analisis : - Nilai-nilai estetika : Struktur puisi, yaitu rima yang diakhiri


A-A-A “jalang, terbuang, menerjang” menambah keindahan
puisi. Juga penggunaan kata-kata tersebut dimaksudkan
untuk membakar semangat pembaca untuk berjuang untuk
mewujudkan hal yang dianginkannya.

Nilai-nilai ASWAJA :
Sunnah nabi dalam melakukan “jihad fi sabilillah”, yaitu jihad di jalan
Allah. Mari kita perhatikan ayat dibawah ini:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman,orang-orang yang berhijrah
dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Al Baqarah:218)
Rasulullah s.a.w bersabda: Sesungguhnya keluar berjuang di jalan Allah
sepagi atau sepetang adalah lebih baik daripada dunia dan isinya (HR
Muslim).
Namun Pengertian Jihad tidak hanya perang saja. Ada beberapa hal yang
disebut dengan Jihad juga, yaitu : Perang. Haji Mabrur, Menyampaikan
kebenaran kepada penguasa yang dzalim, Berbakti kepada orang tua,
Menuntut Ilmu dan Mengembangkan Pendidikan, Membantu Fakir-
Miskin.
(Ridwan Munandar. Ayat-ayat dan Hadits tentang Jihad dalam
https://www.wattpad.com/452602856-ayat-ayat-dan-hadits-tentang-
jihad))

C.3 Aswaja Dalam Puisi “Yang fana adalah waktu” karya Sapardi Djoko
Damono.
"Yang fana adalah waktu"
Yang fana adalah waktu
Kita abadi
Memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
Sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa
“Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?” tanyamu.
Kita abadi.

6
Analisis : - Nilai-nilai Estetika, ditunjukkan dengan gaya bahasa kiasan
yang digunakan adalah metafora yang membandingkan sesuatu
secara langsung. Sapardi berusaha membandingkan antara
manusia dengan waktu yang sebenarnya kedua hal tersebut tidak
sama. Pada baris puisi tersebut tampak bahwa “waktu”
merupakan yang fana dibandingkan dengan “kita” yang abadi.
Padahal keduannya sangat bertentangan dengan seharusnya.
Sapardi bermaksud bahwa manusia saat ini lupa akan hakikat
dirinya. Menganggap dirinya abadi dan lupa kodratnya sebagai
makhluk. Bahkan lupa bahwa waktulah sebenarnya yang abadi.
(Muhammad Isham Nugroho. 2016. Analisis Puisi Yang Fana
Adalah Waktu Karya Sapardi Djoko Damono (Online)
(https://beamingnotes.com/2016/08/25/analisis-puisi-yang-
fana-adalah-waktu-karya-sapardi-djoko-damono/))

Nilai-nilai ASWAJA :
Dari puisi tersebut kita bisa melihat pesan bahwa waktu harus digunakan
sebaik mungkin disaat kita masih memilikinya, karena jika telah tiada tentu
waktu pun sudah habis bagi kita. Banyak Kumpulan Hadits Rasulullah
tentang Waktu yang menyatakan betapa pentingnya menjaga waktu.
Adapun diantaranya adalah:
Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma beliau berkata: Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda,
‫ غ َِريب َكأَنَّكَ الدُّنيَا فِي ُكن‬, ‫سبِيل َعابِ ُر أَو‬
َ
“Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir.”(H.R. Bukhari)
Ibnu Umar berkata: “Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu
datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan
menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit
dan masa hidupmu sebelum mati.” (HR. Bukhari)
Dari berbagai hadits tersebut, telah dikatakan bahwa waktu bagi manusia
sangatlah penting. Karena manusia sampai kapanpun akan selalu terikat
waktu. Karena itu sebaiknya kita menjaga waktu dan mempergunakannya
sebaik mungkin sebelum waktu menghilang dari kehidupan kita.

7
Shinta. 2017. Kumpulan Hadits Rasululullah tentang Waktu, (Online)
(http://www.ummi-online.com/kumpulan-hadits-rasulullah-tentang-
waktu.html)

C.4 Aswaja Dalam Puisi “Do’a Mempelai” karya Joko Pinurbo.


Malam ini aku akan berangkat mengarungimu.
Perjalanan mungkin akan panjang berliku
dan nasib baik tidak selalu menghampiriku
tapi Insyaallah suatu saat
bisa kutemukan sebuah kiblat
di ufuk barat tubuhmu.

Analisis : - Nilai-nilai estetika : Dilihat dari bentuk puisi, kita bisa melihat
nilai estetika dari rima yang berakhiran A-A-A-B-B-A.
- Nilai-nilai agama : Obyek dari puisi ini tidak jelas siapa atau apa
yang dimaksud, namun di akhir puisi kita menemukan kata
“kiblat” yang merupakan arah sholat bagi muslim. Kata
“malam” dan “kiblat” yang dimaksudkan adalah seorang
muslim yang baik berusaha untuk melakukan sholat malam
secara rutin dengan hati yang ikhlas.

Nilai-nilai ASWAJA:
Di dalam puisi Joko Pinurbo tersebut ada beberapa nilai ASWAJA yang bisa
kita temukan, yaitu tentang sunnah Nabi Saw yang berhubungan dengan
Qiyamul lail.
Keutamaan sholat tahajud banyak disebutkan dalam Al Quran maupun
hadist-hadist dari Rasulullah SAW. Diantaranya adalah sebagai berikut:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman
surga dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan oleh
Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-
orang yang berbuat kebaikan, (yakni) mereka sedikit sekali tidur di waktu
malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada
Allah).” (Adz-Dzariyat: 15-18).
Rasulullah SAW pernah bersabda: “Wahai sekalian manusia, sebarkanlah
salam, berilah makanan, sambunglah tali persaudaraan dan sholatlah

8
ketika manusia terlelap tidur pada waktu malam niscaya engkau akan
masuk surga dengan selamat” (HR. Ibnu Majah, dishohihkan oleh Al
Albani).
(Nur Hikmah. 2015. Keutamaan Sholat Tahajud (Online)
(http://www.sukasaya.com/2015/07/keutamaan-sholat-tahajud.html))

C.5 Aswaja Dalam Puisi “Sajak Orang Kepanasan” karya W.S. Rendra
....
Karena kami makan akar
dan terigu menumpuk di gudangmu
Karena kami hidup berhimpitan
dan ruangmu berlebihan
....

Analisis : - Nilai-nilai estetika : Di dalam puisi disebutkan “makan akar”


yang merupakan majas metafora, dimana WS. Rendra
melebih-lebihkan sesuatu dengan maksud untuk menegaskan
keadaan yang dialami oleh “kami” yang berarti rakyat jelata.
Sedangkan tokoh lain yang disebut dengan “mu” dalam
keadaan yang berlebihan dan tidak kekurangan suatu apapun.

- Nilai-nilai etika : WS. Rendra menggambarkan keadaan sosial


yang timpang, dimana di satu sisi kekurangan, sedang di sisi
lain bergelimang harta. Ini tidak sesuai dengan etika sebagai
manusia, dimana manusia harus saling memberi dan
menyayangi, tanpa mengenal kelas sosial.

(Wahyuni. 2015. Analisis Puisi Sajak Orang Kepanasan


Karya Ws Rendra Berdasakan Teori Marxi (Online)
(https://sipenenunkata.wordpress.com/2015/11/29/analisis-
puisi-sajak-orang-kepanasan-karya-w-s-rendra-berdasakan-
teori-marxi/))

Nilai-nilai ASWAJA :
Mencintai orang miskin dan mengasihinya adalah sunnah dari Rasulullah
Seperti Hadits dibawah ini :

‫ي ذَ ِّر أَبِي َعن‬ َ ‫ض‬ َّ ُ‫قَا َل َعنه‬: ‫صانِي‬


ِ ‫ّللاُ َر‬ َ ‫صلَّى َخ ِلي ِلي أَو‬ َ ُ‫ّللا‬َّ ‫سلَّ َم َعلَي ِه‬
َ ‫سبع َو‬َ ِ‫ ب‬: ‫ب‬ ِ ِّ ‫سا ِكي ِن بِ ُح‬
َ ‫ال َم‬
‫من ُهم أَدنُ َو َوأَن‬،
ِ ‫ن‬َ ‫أ‬ ‫و‬ ‫ر‬
َ َ ُ
‫ظ‬ ‫ن‬َ ‫أ‬ ‫ى‬َ ‫ل‬‫إ‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ َ َ ‫ُو‬
‫ه‬ ُ
‫ل‬ َ ‫ف‬‫س‬َ ‫أ‬ ‫ي‬ ِّ ‫ن‬‫م‬ َ ‫ل‬
ِِ َ َ‫و‬ ‫ر‬ ُ
‫ظ‬ ‫ن‬َ ‫أ‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ن‬ ‫م‬
ِ َ َ ‫ُو‬ ‫ه‬ ‫ي‬‫ق‬
ِ ‫و‬ َ ‫ف‬ ، ‫ن‬َ ‫أ‬ ‫و‬ ‫ل‬
َ َ ِ‫ص‬ َ ‫أ‬ ‫ي‬ ‫م‬ِ ‫َر ِح‬

9
‫ َجفَانِي َوإِن‬، ‫بِاللِ إِلَّ قُ َّوة َ َولَ َحو َل لَ ِمن أُكثِ َر َوأَن‬، ‫ق بِ ُم ِ ِّر أَتَ َكلَّ َم َوأَن‬
ِ ِّ ‫ال َح‬، َ‫لَو َمة ُ للاِ فِي ت َأ ُخذنِي َول‬
َ َ َ
‫لَئِم‬، ‫اس أسأ َل لَ َوأن‬ َ َّ‫شَيئًا الن‬.
Dari Abu Dzar Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah)
Shallallahu ‘alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1)
supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2)
beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di
bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku, (3)
beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun
mereka berlaku kasar kepadaku, (4) aku dianjurkan agar memperbanyak
ucapan lâ haulâ walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan upaya
kecuali dengan pertolongan Allah), (5) aku diperintah untuk mengatakan
kebenaran meskipun pahit, (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut
celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan (7)
beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada
manusia”.

(Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas. 2013. Wasiat Rasulullah


Shallallahu Alaihi Wa Sallam Kepada Abu Dzar Al Ghifari, (Online)
https://almanhaj.or.id/3517-wasiat-rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-
sallam-kepada-abu-dzar-al-ghifari.html)

10
D. PENUTUP
Setiap puisi merupakan buah ide dan pikiran dari penulisnya. Kadang
sebuah puisi tidak perlu pemahaman yang terlalu dalam, karena ditulis dengan
bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Namun ada beberapa puisi yang
harus kita maknai lebih dalam, karena ditulis dengan bahasa yang kompleks
atau sulit dipahami.
Di makalah ini, puisi-puisi yang penulis sajikan adalah beberapa puisi
yang penulis anggap mempunyai makna yang berhubungan dengan nilai-nilai
ASWAJA. Ini penting kita pahami untuk memperkaya pengetahuan kita,
mengingat kita sudah menyatakan diri sebagai Ahlus Sunnah wal Jamaah, yang
tentu saja harus mengetahui apa saja sunnah-sunnah yang dianjurkan oleh Nabi
Saw.
Membuat karya sastra dengan tujuan untuk mengingatkan orang tentang
kebaikan yang bisa dilakukan oleh manusia, insyaAllah merupakan ibadah
juga. Di dalam Al Qur'an, Allah Swt berfirman:

‫ان‬ ِ ‫بر َوالتَّق َوى َولَ تَعَ َاونُوا َعلَى‬


ِ ‫اإلث ِم َوالعُد َو‬ ِّ ِ ‫َوتَعَ َاونُوا َعلَى ال‬
”..Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran..”. (QS Al-
Ma'idah [5]: 2).

Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi yang
membaca. Semoga kita mendapat keberkahan dari melakukan sunnah-sunnah
Nabi Muhammad Saw. Amiiin.

11
E. DAFTAR PUSTAKA

Mustofa, Mutmainnah.. 2014. Literary works-life and love: student’s book


English literature and its teaching. Graduate program, English
language teaching study program, Islamic University of Malang.

Mustofa, Mutmainnah. 2014. The Umbrella of Life and Love Values in


Literary Works. Misykat Indonesia, Malang. Indonesia.

Mutmainnah Mustofa. 2013, ASWAJA Values within the Master of English


Education Study Program: The Contextualization of an Islamic
Educational Approach, Educational Development, Volume 5,
Number 3.

Mutmainnah Mustofa. 2017. Kumpulan Puisi Mutmainnah Mustofa, Allah


A'lam, Januari 15, 2017: 05.05.

Wayan Nirwan Setiabudi. 2013. Analisis Puisi Aku Karya Cahiril Anwar
(Online),(https://wayannirwansetiabudi.wordpress.com/2013/05/02/
puisi-aku-karya-chairil-anwar/)

Muhammad Isham Nugroho. 2016. Analisis Puisi Yang Fana Adalah Waktu
Karya Sapardi Djoko Damono (Online)
(https://beamingnotes.com/2016/08/25/analisis-puisi-yang-fana-
adalah-waktu-karya-sapardi-djoko-damono/)

Sihaloholistick. 2002. Kumpulan Puisi Karya Joko Pinurbo 2002; kado buat
Ade & Fajar (Online) (http://www.jendelasastra.com/dapur-
sastra/belajar-menulis/kumpulan-puisi-karya-joko-pinurbo-2002)

Wahyuni. 2015. Analisis Puisi Sajak Orang Kepanasan Karya Ws Rendra


Berdasakan Teori Marxi (Online)
(https://sipenenunkata.wordpress.com/2015/11/29/analisis-puisi-
sajak-orang-kepanasan-karya-w-s-rendra-berdasakan-teori-marxi/)

Boris Tanesia. 2016. Wajibnya melaksanakan shalat secara berjamaah


(Online) (https://muslim.or.id/28381-wajibnya-melaksanakan-
shalat-secara-berjamaah.html)

Ridwan Munandar. Ayat-ayat dan Hadits tentang Jihad dalam


https://www.wattpad.com/452602856-ayat-ayat-dan-hadits-tentang-
jihad

Shinta. 2017. Kumpulan Hadits Rasululullah tentang Waktu, (Online)


(http://www.ummi-online.com/kumpulan-hadits-rasulullah-tentang-
waktu.html)

Nur Hikmah. 2015. Keutamaan Sholat Tahajud (Online)


(http://www.sukasaya.com/2015/07/keutamaan-sholat-tahajud.html)

Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas. 2013. Wasiat Rasulullah Shallallahu
Alaihi Wa Sallam Kepada Abu Dzar Al Ghifari dalam

12
https://almanhaj.or.id/3517-wasiat-rasulullah-shallallahu-alaihi-
wa-sallam-kepada-abu-dzar-al-ghifari.html

13
Pilar Itu Bertanya
Oleh : Mutmainnah Mustofa

Tuhan..
Kemarin Engkau turunkan air
setelah para Jamaah usai,
Pagi ini.. Engkau turunkan
menjelang dimulainya
panggilan menghadap ~Mu..
Sepi Tuhan..
tidak banyak yg bersandar padaku,
Hanya beberapa saja,
tidak seperti biasanya..
Kemana mereka Tuhan,
Mereka ada, tetapi tiada..
Mereka bernafas,
tetapi diam nikmat bersama
bisikan yg menjauhkan pada~Mu
Hujan, engkau sahabatku
kala dingin menyeru,
engkau terus menetes
dan membanjiri tempat yg lembah
dan engkau suburkan
tanah gersang padang sahara..
Pagi ini,
hujan tidak menyebabkan sahara itu hijau,
rimbun penuh buah,
tapi mereka lebih memilih
airmu mnjadi penyejuk mimpi
yg tak pernah kunjung selesai...
Tuhan, aku hanya pilar tempat bersandar, ijinkan aku memanggil nya,
untuk menyandarkan mata mereka
ketika mulai redup,
di rumah~Mu..
Biarkan mereka terlelap
bersama cahaya dari~Mu...

AKU
Oleh : Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku


Kumau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulan terbuang

14
Biar perluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Yang fana adalah waktu


Oleh : Sitor Situmorang

Yang fana adalah waktu


Kita abadi
Memungut detik demi detik, merangkainya seperti bunga
Sampai pada suatu hari kita lupa untuk apa
“Tapi, yang fana adalah waktu, bukan?” tanyamu.
Kita abadi.

Do’a Mempelai
Oleh : Joko Pinurbo

Malam ini aku akan berangkat mengarungimu.


Perjalanan mungkin akan panjang berliku
dan nasib baik tidak selalu menghampiriku
tapi Insyaallah suatu saat
bisa kutemukan sebuah kiblat
di ufuk barat tubuhmu.

Sajak Orang Kepanasan


Oleh : W.S. Rendra
Karena kami makan akar
dan terigu menumpuk di gudangmu…
Karena kami hidup berhimpitan
dan ruangmu berlebihan…
maka kami bukan sekutu

Karena kami kucel


dan kamu gemerlapan…
Karena kami sumpek
dan kamu mengunci pintu…
maka kami mencurigaimu

Karena kami telantar dijalan


dan kamu memiliki semua keteduhan…
Karena kami kebanjiran
dan kamu berpesta di kapal pesiar…
maka kami tidak menyukaimu

Karena kami dibungkam


dan kamu nyerocos bicara…

15
Karena kami diancam
dan kamu memaksakan kekuasaan…
maka kami bilang : TIDAK kepadamu

Karena kami tidak boleh memilih


dan kamu bebas berencana…
Karena kami semua bersandal
dan kamu bebas memakai senapan…
Karena kami harus sopan
dan kamu punya penjara…
maka TIDAK dan TIDAK kepadamu

Karena kami arus kali


dan kamu batu tanpa hati
maka air akan mengikis batu

16

Anda mungkin juga menyukai