Anda di halaman 1dari 2

Perilaku stereotipik (yang sering juga disebut mannerism atau blindism), adalah gerakan-gerakan khas

yang menjadi kebiasaan yang sering tak disadari, seperti menggoyang-goyang tubuh, menekan-nekan
bola mata, bertepuk-tepuk, dsb., yang dilakukan di luar konteks.

banyak kata : logorhoe

Mood (suasana hati) adalah perasaan subjektif yang tidak bertahan terlalu lama.
Jenis mood ada 2 yaitu : disforik dan euforik.
Disforik : Melankolis, sedih, memelas dan mengacu pada depresi.
Euforik : Senang, gembira, heboh dan mengacu pada manik.
Depresi + Manik = Bipolar (Gangguan Afektif).
 Emosi adalah perpaduan mood dan afek.
 Afek adalah ekspresi emosi.
Emosi dan afek tidak saling mempengaruhi, banyak orang yang emosinya sedih
tetapi afeknya senang hanya untuk menutupi emosinya.

1. Flight of Ideas/ lompat gagasan/ pikiran melayang : pikiran yang sangat cepat,
verbalisasi berlanjut atau permainan kata yang menghasilkan perpindahan yang konstan
dari satu ide ke ide lainnya, sehingga suatu idea yang belum selesai diceritakan sudah
disusul oleh idea yang lain. Ide biasanya berhubungan dan dalam bentuk yang tidak parah,
pendengar mungkin dapat mengikuti jalan pikirnya. Misal : seorang pasien pernah bercerita,
“Waktu saya datang ke rumah sakit kakak saya baru mendapat rebewes, lalu untung saya
pakai kemeja biru, hingga pak dokter menanyakan bila sudah makan…”.

2. Asosiasi longgar : gangguan arus pikir dengan ide-ide yang berpindah dari satu subyek
ke subyek lain yang tidak berhubungan sama sekali, dalam bentuk yang lebih parah disebut
inkoherensia.
Misal : Saya yang menjalankan mobil kita harus membikin tenaga nuklir dan harus minum
es krim…”.

3. Inkoherensi : pikiran yang secara umum tidak dapat kita mengerti, pikiran atau kata
keluar bersama-sama tanpa hubungan yang logis atau tata bahasa tertentu hasil
disorganisasi pikir.
Misal : Seorang penulis pernah menerima surat antara lain sebagai berikut, “Saya minta
dijanji, tidur, lahir, dengan pakaian lengkap untuk anak saya satu atau lebih menurut
pengadilan Allah dengan suami jodohnya yang menyinggung segala percobaan…”.

4. Neologisme : membentuk kata-kata baru yang tidak dipahami oleh umum,


Misalnya “Saya radiltu semua partimun”
5. Bloking : jalan pikiran tiba-tiba berhenti atau berhenti di tengah sebuah kalimat. Pasien
tidak dapat menerangkan kenapa ia berhenti.

6. Ekolali : Dorongan kuat yg tidak terkendalikan dari penderita gangguan jiwa untuk
meniru ucapan atau perbuatan yang dilakukan orang lain;

7. Miskin isi pembicaraan (alogia) : adalah tidak mau bicara atau minimal; misal.
Membisu beberapa hari.

8. Circumstansial : pembicaraan yang tidak langsung sehingga lambat mencapai point


yang diharapkan, tetapi seringkali akhirnya mencapai point atau tujuan yang diharapkan,
sering diakibatkan keterpakuan yang berlebihan pada detail dan petunjuk-petunjuk /
menuju secara tidak langsung kepada idea pokok dengan menambahakan banyak hal yang
remeh-remeh, yang menjemukan, dan yang tidak relevant

9. Konkritisasi : sangat buruk kemampuan berpikir abstraknya.


Misal : disuruh mengartikan peribahasa ada udang dibalik batu. Pasien jawabnya :
Udangnya ndak kelihatan, sembunyi dok.

Anda mungkin juga menyukai