Anda di halaman 1dari 18

MATA KULIAH

"BIOKIMIA"

SINTESIS PROTEIN

OLEH :
NAMA : NUR ANNISA
NIM : J1A116086
KELAS : KESLING

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017

i 1
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat, hidayah,
serta karuniaNya kepada kelompok kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Sintesis Protein” tepat pada waktunya.
Makalah ini ditulis sebagai persyaratan dalam memenuhi tugas mata kuliah BIOKIMIA
kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan banyak kesalahan, oleh
karena itu kelompok kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini.

Kendari, 3 November 2017

Penulis

2
Daftar Isi

Halaman judul ....................................................................................................................


Kata pengantar…………………………………………………………………………..………..
Daftar isi……………………………………………………………………………….….…..…
BAB I PEMBAHASAN ……. ..................................................................................
1.1 Pengertian .
1.2 Replikasi DNA .........................................................................................
1.3 Hubungan antara DNA dengan Protein……………………………………
1.4 Tahap Transkripsi…..………………………………………………………………
1.4.1. Mekanisme dasar transkripsi………………………………………………….
1.4.2. Tahap pembentukan RNA……………………………………………………
1.5 Tahap Translasi…………………………………….………………………………
1.5.1 Mekanisme Translasi………………………………………………………….
BAB II Penutup..........................................................................................................
2.1 Kesimpulan .............................................................................................
Daftar Pustaka ............................................................................................................

iii

3
BAB I
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian
Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang

diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel,

sitoplasma dan ribosom. Sintesis protein secara garis besar dibagi menjadi dua

tahapan utama, yaitu proses pembuatan molekul mRNA pada inti sel (transkripsi) dan

proses penerjemahan mRNA oleh rRNA serta perangkaian asam amino di ribosom

(translasi).

Sintesis protein melibatkan DNA sebagai pembuat rantai polipeptida. Meskipun

begitu, DNA tidak dapat secara langsung menyusun rantai polipeptida karena harus

melalui RNA. Seperti yang telah kita ketahui bahwa DNA merupakan bahan informasi

genetik yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Informasi yang dikode di

dalam gen diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein.

Informasi ditransfer secara akurat dari DNA melalui RNA untuk menghasilkan

polipeptida dari urutan asam amino yang spesifik.

Suatu konsep dasar hereditas yang mampu menentukan ciri spesifik suatu jenis

makhluk menunjukkan adanya aliran informasi bahan genetik dari DNA ke asam amino

(protein). Konsep tersebut dikenal dengan dogma genetik. Tahap pertama dogma

genetik dikenal sebagai proses transkripsi DNA menjadi mRNA. Tahap kedua dogma

genetik adalah proses translasi atau penerjemahan kode genetik pada RNAd menjadi

urutan asam amino.

1.2 Mekanisme terjadinya sintesis protein

4
Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang

diatur susunannya oleh kode genetik. Dan dalam sintesis protein satu gen bekerja

untuk menumbuhkan satu enzim yang diteliti oleh G.W. Beadle dan E. L. Tatum

(1946). Penemuan mereka disebut juga teori satu gen satu enzim. Sintesis protein

berlangsung di dalam inti sel dan ribosom.

Pada proses sintesis protein mempergunakan molekul-molekul serta organel

seperti asam amino, DNA, asam ribonukleat non genetik (ARN), ribosom dan enzim-

enzim. Pada sintesis protein terdapat substansi genetik yang berupa DNA

(Deoxyribose Nucleic Acid) dan RNA (Ribose Nucleic Acid).

Tahap-tahap sintesis protein merupakan salah satu pengetahuan dasar untuk mengetahui

bagaimana informasi genetik diterjemahkan. Informasi genetik yang ada pada DNA

diterjemahkan menjadi protein melaui proses sintesis protein. Inti sel dan ribosom merupakan

5
organel yang berperan penting dalam proses sintesis protein. Inti sel yang mengandung DNA

merupakan pusat informasi berupa kode genetik yang akan diterjemahkan.

Pertumbuhan karakter menempuh reaksi-reaksi kimia yang kompleks. Reaksi kimia selalu

dilancarkan oleh enzim dimana enzim adalah protein. Oleh karena itu sintesa protein

menentukan karakter. RNA diperlukan dalam proses sintesa protein untuk membawa informasi

yang dibawa oleh gen ke tempat sintesis protein dalam sitoplasma. Pelaksana sintesa protein

adalah :

1. RNA duta/RNA-messenger/RNA-m (pembawa perintah/informasi genetis); merupakan


jenis RNA yang terbesar molekulnya dalam sel.
2. RNA-ribosom/RNA-r (RNA yang membina sebagian ribosom/mesin pabrik protein)
3. RNA-transfer/RNA-t (pengantar asam amino ke ribosom); merupakan jenis RNA
yang terkecil molekulnya dalam sel.
Tahapan sintesa protein adalah :
1. Pencetakan RNA-m melalui proses transkripsi.
2. Penterjemahan informasi genetis berupa urutan asam amino melalui proses
translasi.
prosesnya :
1. replikasi : yang terjadi seperti pada sel membelah waktu mitosis
2. transkripsi :informasi genetic pada DNA, di salin oleh mRNA
3. translasi : mRNA ke sitoplasma ke reticulum

Endoplasma (ribosom)

Sintesis protein

Berbagai fungsi

Motilitas Biosintesis Kerja kemiosmotik


dll

6
1.3 REPLIKASI DNA

Sebelum sel membelah, DNA harus direplikasi dalam fase S dari siklus sel. Proses
replikasi melibatkan enzim polymerase. Proses ini melibatkan pembukaan utas ganda DNA,
sehingga memungkinkan terjadinya perpasangan basa untuk membentuk utas baru.
Pembentukan utas komplementer terjadi melalui perpasangan basa antara A dengan T dan G
dengan C. Dalam replikasi DNA, setiap utas DNA lama berperan sebagai cetakan untuk
membentuk DNA baru.
Atau Proses penyalinan urutan basa-basa nukleotida purin dan pirimidin dalam untai
ganda DNA inang ke sel turunan (replikasi semikonservatif : setengah untai asli setengah
sintesis baru). Diawali dari pelepasan untai ganda oleh enzim DNA gyrase Terbentuk garpu
repliakasi (replication fork) Garpu bergerak dalam 2 arah berlawanan sampai kedua ujung
bertemu menghasilkan DNA baru Masing untai DNA induk berperan sebagai cetakan Untai
baru dijamin komplementer dengan untai lama oleh DNA polymerase Untai baru memiliki
polaritas berlawanan dengan untai induk
Model DNA Watson dan Crick menyatakan bahwa saat double heliks bereplikasi,
masing-masing dari kedua molekul anak akan mempunyai satu untai lama yang erasal dari
satu molekul induk dan satu untai yang baru. Model replikasi ini disebut model
semikonservatif. Model lainnya adalah model konservatif dimana molekul induk tetap dan
molekul baru disintesis sejak awal. Model ketiga disebut model dispersif yaitu bahwa
keempat untai DNA, setelah replikasi double heliks, mempunyai campuran anatara DNA baru
dan DNA lama. Pengujian yang dilakukan oleh Meselson dan Stahl menunjukkan bahwa
replikasi DNA terjadi secara semikonservatif. Daerah penggandaan bergerak sepanjang DNA
induk membentuk replication fork. Pada daerah ini, kedua utas DNA yang baru, disintesis
dengan bantuan sekelompok enzim, salah satunya adalah DNA polimerase.
Sintesis DNA tidaklah berjalan secara kontinu pada kedua utas cetakan. Hal ini
karena kedua utas DNA tersusun sejajar berlawanan arah atau antiparalel. Maka utas DNA
baru akan tumbuh dari 5′ - 3′ sedang yang lainnya dari 3′ - 5′ pada cetakan. Sintesis dari 3′ -
5′ tidak mungkin dilakukan karena tidak ada DNA polymerase untuk arah 3′ - 5′. Replikasi
DNA pada cetakan 3′ - 5′ terjadi seutas demi seutas dengan arah 5′ - 3′ yang berarti replikasi
berjalan meninggalkan replication fork. Utas-utas pendek tersebut kemudian dihubungkan
oleh enzim ligase DNA.

7
Dalam replikasi DNA terdapat utas DNA yang disintesis secara kontinu yang terjadi
pada cetakan 5′ - 3′. Utas DNA yang disintesis secara kontinu ini disebut utas utama atau
leading strand. Sedangkan utas DNA baru yang disintesis pendek-pendek seutas-demi seutas
disebut utas lambat atau lagging strand. Utas-utas pendek atau fragmen-fragmen pendek yang
terbentuk disebut fragmen Okazaki. Sintesis pada leading strand memerlukan molekul
primer pada permulaan replikasi Setelah replication fork terbentuk, polymerase akan bekerja
secara kontinu sampai utas DNA baru selesai direplikasi. Pada sintesis lagging strand,
diperlukan enzim lain primase DNA. Setelah utas DNA terbuka untuk melakukan replikasi,
dan setelah terbuka pada lagging strand, utas harus dijaga agar tetap terbuka. Jadi dalam
proses replikasi DNA melibatkan beberapa protein baik berupa enzim maupun non-enzim
yaitu :
1) Polimerase DNA : enzim yang berfungsi mempolimerisasi nukleotida-
nukleotida
2) Ligase DNA : enzim yang berperan menyambung DNA utas lagging
3) Primase DNA : enzim yang digunakan untuk memulai polimerisasi DNA pada
lagging strand
4) Helikase DNA : enzim yang berfungsi membuka jalinan DNA double heliks
5) Single strand DNA-binding protein : mestabilkan DNA induk yang terbuka
Replication fork berasal dari struktur yang disebut replication bubble yaitu daerah
menggelembung tempat pilinan DNA induk terpisah untuk berfungsi sebagi cetakan pada
sintesis DNA.
Kemungkinan pola replikasi DNA

Pola
Benar

2.1. Hubungan antara DNA (Gen) dengan Protein (Enzim)


• DNA berada di inti sel (nukleus) dan tidak dijumpai di sitoplasma
• Protein yang berperan dalam metabolisme ada di sitoplasma dan tidak ada di inti.
Perlu adanya penghubung antara DNA dengan Protein, yaitu molekul yang dijumpai di inti
maupun di sitoplasma

8
Penghubung antara DNA dengan Protein adalah RNA

fungsi Asam Nukleat dalam sintesa :


 DNA sense sebagai pemberi perintah berupa urutan basa nitrogen (Kodogen)
 DNA AntiSense, pasangan dari sense.
 dRNA berfungsi menyampaikan perintah dari DNA (Kodon)
 tRNA pasangan dari kodon juga bertugas sebagai pembawa jenis asam amino
yang sesuai dengan kodonnya. protein

1.4 TAHAP TRANSKRIPSI


Transkripsi adalah proses penyalinan kode-kode genetic yang ada pada urutan DNA
menjadi molekul RNA. Transkripsi adalah proses yang mengawali ekspresi sifat-sifat genetic
yang nantinya akan muncul sebagai fenotipe. Urutan nukleotida pada salah satu untaian
molekul DNA digunakan sebagai cetakan (template) untuk sintesis molekul RNA yang
komplementer. Molekul RNA yang disintesis dalam proses transkripsi pada garis besarnya
dapat dibedakan menjadi tiga kelompok molekul RNA,yaitu :

1- mRNA (messenger RNA)


2- tRNA (transfer RNA)
3- rRNA (ribosomal RNA)

molekul mRNA adalah RNA yang merupakan salinan kode-kode genetic pada DNA
yang dalam proses selanjutnya (yaitu proses translasi) akan diterjemahkan menjadi urutan
asam-asam amino yang menyusun suatu polipeptida atau protein tertentu. Molekul tRNA
adalah RNA yang berperan membawa asam-asam amino spesifik yang akan digabungkan
dalam proses sintesa protein (translasi). Molekul rRNA dan RNA yang digunakan untuk
menyusun ribosom, yaitu suatu partikel di dalam sel yang digunakan sebagai tempat sintesis
protein. Molekul tRNA dan rRNA tidak pernah ditranslasi karena molekul yang digunakan
adalah RNA-nya itu sendiri.

9
GAMBAR TRANSKRIPSI

Salah satu pita DNA tunggal mencetak mRNA. Pita tersebut dinamakan pita sense,
sedangkan pita yang tidak mencetak mRNA disebut pita antisense. mRNA yang telah dicetak
kemudian keluar dari inti sel melalui pori-pori nukleus masuk ke dalam sitoplasma ,Susunan
tiga basa mRNA komplementer dengan susunan tiga buah pita sense DNA. Sintesis RNA ini
selalu terjadi menurut arah 5’ ke 3’. Transkripsi akan berakhir jika RNA polimerase
mentranskripsi urutan DNA terminator yang berfungsi sebagai sinyal terminasi.

Dalam proses transkripsi, beberapa komponen utama yang terlibat adalah :

1- urutan DNA yang akan ditranskripsi (cetakan/template)


2- enzim RNA polymerase
3- factor-faktor transkripsi
4- precursor untuk sintesis RNA

urutan DNA yang ditranskripsi adalah gen yang diekspresikan. Secara garis besar gen
dapat diberi batasan sebagai suatu urutan DNA yang mengkode urutan lengkap asam amino
suatu polipeptida atau molekul RNA tertentu. Gen yang lengkap terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu (1) daerah pengendali (regulatory region) yang secara umum disebut promoter,
(2) bagian structural, dan (3) terminator. promoter adalah bagian gen yang berperanan dalam
mengendalikan proses transkripsi dan terletak pada ujung 5’. Bagian structural adalah
bagian gen yang terletak di sebelah hilir (downstream) dari promoter. Bagian inilah yang
mengandung urutan DNA spesifik (kode-kode genetic) yang akan ditranskripsi. Terminator
adalah bagian gen yang terletak di sebelah hilir dari bagian structural yang berperanan dalam
pengakhiran (terminasi) proses transkripsi.

Model transkripsi Pada prokariota transkripsi berlangsung secara polisistronik. (poli


= banyak ) artinya bisa terjadi lebih dari satu tempat kodon start (memulai transkripsi ) dan
tentu tempat kodon mengakhiri transkripsi (kodon stop =kodon terminal). Model transkripsi

10
eukariota Pada Eukariota transkripsi berlangsung secara Monosistronik (mono=satu) Sistim
mengacu pada satu tempat (site ) start atau kodon memulai (AUG) dan satu kodon terminasi
(UGA ,UAG atau UAA).

1.4.1 Mekanisme dasar transkripsi (sintesis RNA)

Transkripsi (sintesis RNA) dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu :


1) Faktor-faktor yang mengendalikan transkripsi menempel pada bagian promoter.
2) Penempelan factor-faktor pengendali transkripsi menyebabkan terbentuknya kompleks
promoter yang terbuka (open promoter complex).
3) RNA polymerase membaca cetakan (DNA template) dan mulai melakukan pengikatan
nukleotida yang komplementer dengan cetakannya.
4) Setelah terjadi proses pemanjangan untaian RNA hasil sintesis, selanjutnya diikuti dengan
proses pengakhiran (terminasi) transkripsi yang ditandai dengan pelepasan RNA
polymerase dari DNA yang ditranskripsi.
1.4.2 Tahap pembentukan RNA
Pembentukan RNA dilakukan oleh enzim RNA polymerase. Proses transkripsi terdiri dari 3
tahap yaitu :
1) Inisiasi
Enzim RNA polymerase menyalin gen, sehingga pengikatan RNA polymerase
terjadi pada tempat tertentu yaitu tepat didepan gen yang akan ditranskripsi. Tempat
pertemuan antara gen (DNA) dengan RNA polymerase disebut promoter. Kemudian
RNA polymerase membuka double heliks DNA. Salah satu utas DNA berfungsi sebagai
cetakan.
Nukleotida promoter pada eukariot adalah 5′-GNNCAATCT-3′ dan 5′-
TATAAAT-3′. Simbul N menunjukkan nukleotida (bisa berupa A, T, G, C). Pada
prokariot, urutan promotornya adalah 5′-TTGACA-3′ dan 5′-TATAAT-3′.
2) Elongasi
Enzim RNA polymerase bergerak sepanjang molekul DNA, membuka
double heliks dan merangkai ribonukleotida ke ujung 3′ dari RNA yang sedang
tumbuh.
3) Terminasi
Terjadi pada tempat tertentu. Proses terminasi transkripsi ditandai dengan
terdisosiasinya enzim RNA polymerase dari DNA dan RNA dilepaskan.

11
mRNA pada eukariota mengalami modifikasi sebelum ditranslasi, sedangkan pada
prokariota misalnya pada bakteri, mRNA merupakan transkripsi akhir gen. mRNA yang baru
ditranskrip ujung 5′nya adalah pppNpN, dimana N adalah komponen basa-gula nukleotida, p
adalah fosfat. mRNA yang masak memiliki struktur 7mGpppNpN, dimana 7mG adalah
nukleotida yang membawa 7 metil guanine yang ditambahkan setelah transkripsi. Pada
ujung 3′ terdapat pNpNpA(pA)npA. Ekor poli A ini ditambahkan berkat bantuan polymerase
poli (A). tetapi mRNA yang menyandikan histon, tidak memiliki poli A.
Hasil transkripsi merupakan hasil yang memiliki intron (segmen DNA yang tidak
menyandikan informasi biologi) dan harus dihilangkan, serta memiliki ekson yaitu ruas yang
membawa informasi biologis. Intron dihilangkan melalui proses yang disebut splicing.
Proses splicing terjadi di nukleus.
Splicing dimulai dengan terjadinya pemutusan pada ujung 5′, selanjutnya ujung 5′
yang bebas menempelkan diri pada suatu tempat pada intron dan membentuk struktur seperti
laso yang terjadi karena ikatan 5′-2′fosfodiester. Selanjutnya tempat pemotongan pada ujung
3 terputus sehingga dua buah ekson menjadi bersatu. rRNA dan tRNA merupakan hasil akhir
dari proses transkrips, sedangkan mRNA akan mengalami translasi. tRNA adalah molekul
adaptor yang membaca urutan nukleotida pada mRNA dan mengubahnya menjadi asam
amino. Struktur molekul tRNA adalah seperti daun semanggi yang terdiri dari 5 komponen
yaitu :
1. Lengan aseptor : merupakan tempat menempelnya asam amino,
1. Lengan D atau DHU : terdapat dihidrourasil pirimidin,
2. Lengan antikodon : memiliki antikodon yang basanya komplementer dengan basa
pada mRNA
3. Lengan tambahan
4. Lengan TUU : mengandung T, U dan C

Proses Transkripsi

12
1.5 Tahap Translasi

Translasi merupakan pemindahan informasi genetik dari RNA dan membentuk protein
yang sesuai. Pada proses ini terjadi penerjemahan informasi genetik yang berupa serangkaian
kodon di sepanjang molekul mRNA oleh tRNA menjadi asam amino. Setiap molekul tRNA
menghubungkan kodon tRNA tertentu dengan asam amino tertentu. tRNA akan terus datang
membawa asam amino ke ribosom dan menyatukan asam aminonya sehingga terbentuk
polipeptida yang makin panjang. Setiap molekul tRNA akan dilepaskan dari ribosom setelah
memberikan asam aminonya. Peristiwa ini berlanjut hingga kodon “stop” mencapai ribosom.
Kodon “stop” berfungsi sebagai sinyal untuk menghentikan translasi. Selanjutnya protein dan
ribosom akan pisah dari mRNA. Perlu dipahami bahwa hanya molekul mRNA yang
ditranslasi, sedangkan rRNA dan tRNA tidak di translasi.

Molekul mRNA merupakan transkripsi (salinan) urutan DNA yang menyusun suatu
gen dalam bentuk ORF (open reading frame=kerangka baca terbuka). Molekul rRNA adalah
salah satu molekul penyusun ribosom, yakni organel tempat berlangsungnya sintesis protein,
sedangkan tRNA adalah pembawa asam-asam amino yang akan disambungkan menjadi rantai
polipeptida. Suatu ORF dicirikan oleh :

1) Kodon inisiasi translasi, yaitu urutan ATG (pada DNA) atau AUG (pada mRNA)
2) Serangkaian urutan nukleotida yang menyusun banyak kodon
3) Kodon terminasi translasi, yaitu TAA (UAA pada mRNA), TAG (UAG pada
mRNA), atau TGA (UGA pada mRNA).

Perlu diingat bahwa pada RNA tidak ada basa thymine (T) melainkan dalam bentuk uracil (U)

13
Kodon (kode genetic) adalah urutan nukleotida yang terdiri atas tiga nukleotida
berurutan (sehingga sering disebut sebagai triplet codon) yang menyandi suatu asam amino
tertentu, misalnya urutan ATG (AUG pada mRNA) mengkode asam amino metionin. Kodon
inisiasi translasi merupakan kodon untuk asam amino metionin yang mengawali struktur suatu
polipeptida (protein). Pada prokaryot , asam amino awal tidak berupa metionin tetapi formil
metionin (fMet). Kodon pertama (kodon inisiasi) pada E coli dapat berupa AUG (90 %
kemungkinan), GUG (8%), atau UUG (1%). Meskipun demikian, pada bagian transkripsi
sebelah dalam (setelah kodon inisiasi), kodon GUG dan UUG masing-masing mengkode valin
dan leusin. Dalam proses translasi, rangkaian nukleotida pada mRNA akan dibaca tiap
nukleotida sebagai satu kodon untuk satu asam amino, dan pembacaan dimulai dari urutan
kodon metionin (ATG pada DNA atau AUG pada mRNA).

Tabel Kodon (triplet mRNA)

Huruf kedua
U C A G
UUU UCU AUA UGU Cys U
Phe Tyr
U UUC UCC AUC UGC C
Ser A
UUA UCA UAA UGA Nonsense G
Leu Nonsense
UUG UCG UAG UGG Trp
CUU CCU CAU CGU U
His
CUC CCC CAC CGC Arg C
C Leu Pro A
Huruf CUA CCA CAA CGA G
Huruf
Gln
pertama CUG CCG CAG CGG ketiga
AUU ACU AAU AGU Ser U
Asn
AUC Ile ACC AAC AGC C
A Thr A
AUA ACA AAA Lys
AGA Arg G
AUG Met ACG AAG AGG
GUU GCU GAU GGU U
Asp
GUC GCC GAC GGC Gly C
G Val Ala A
GUA GCA GAA Glu
GGA G
GUG GCG GAG GGG

Translasi berlangsung di dalam ribosom. Ribosom disusun oleh molekul-molekul


rRNA dan beberapa macam protein. Ribosom tersusun atas dua subunit, yaitu subunit kecil
dan subunit besar. Pada jasad prokaryot, subunit kecil mempunyai koofisien sedimentasi
sebesar 30S (unit Svedberg) sedangkan subunit besar berukuran 50S, tetapi pada saat kedua
unit tersebut bergabung, koofisien sedimentasinya adalah 70S.pada jasad eukaryote, subunit
kecil berukuran 40S, sedangkan subunit besar berukuran 60S, tetapi sebagai suatu kesatuan,
ribosom eukaryote mempinyai koofisien sedimentasi sebesar 80S.

14
1.5.1 Mekanisme Translasi

Proses translasi terdiri dari tiga tahap yaitu :


1) Inisiasi.
Proses ini dimulai dari menempelnya ribosom sub unit kecil ke mRNA.
Penempelan terjadi pada tempat tertentu yaitu pada 5′-AGGAGGU-3′, sedang pada
eukariot terjadi pada struktur tudung (7mGpppNpN). Selanjutnya ribosom bergeser
ke arah 3′ sampai bertemu dengan kodon AUG. Kodon ini menjadi kodon awal.
Asam amino yang dibawa oleh tRNA awal adalah metionin. Metionin adalah asam
amino yang disandi oleh AUG. pada bakteri, metionin diubah menjadi Nformil
metionin. Struktur gabungan antara mRNA, ribosom sub unit kecil dan tRNA-
Nformil metionin disebut kompleks inisiasi. Pada eukariot, kompleks inisiasi
terbentuk dengan cara yang lebih rumit yang melibatkan banyak protein initiation
factor.
2) Elongation.
Tahap selanjutnya adalah penempelan sub unit besar pada sub unit kecil
menghasilkan dua tempat yang terpisah . Tempat pertama adalah tempat P (peptidil)
yang ditempati oleh tRNA-Nformil metionin. Tempat kedua adalah tempat A
(aminoasil) yang terletak pada kodon ke dua dan kosong. Proses elongasi terjadi saat
tRNA dengan antikodon dan asam amino yang tepat masuk ke tempat A. Akibatnya
kedua tempat di ribosom terisi, lalu terjadi ikatan peptide antara kedua asam amino.
Ikatan tRNA dengan Nformil metionin lalu lepas, sehingga kedua asam amino yang
berangkai berada pada tempat A. Ribosom kemudian bergeser sehingga asam amino-
asam amino-tRNA berada pada tempat P dan tempat A menjadi kosong. Selanjutnya
tRNA dengan antikodon yang tepat dengan kodon ketiga akan masuk ke tempat A,
dan proses berlanjut seperti sebelumnya.
3) Terminasi.
Proses translasi akan berhenti bila tempat A bertemu kodon akhir yaitu UAA,
UAG, UGA. Kodon-kodon ini tidak memiliki tRNA yang membawa antikodon
yang sesuai. Selanjutnya masuklah release factor (RF) ke tempat A dan melepaska
rantai polipeptida yang terbentuk dari tRNA yang terakhir. Kemudian ribosom
berubah menjadi sub unit kecil dan besar.

Proses Translasi

15
PROSES SINTESIS PROTEIN

16
BAB II
Penutup

1. Kesimpulan
1. Proses sintesis protein terbagi atas transkripsi dan translasi. Seperti kita ketahui DNA
sebagai media untuk proses transkripsi suatu gen berada di kromosom dan terikat oleh
protein histon. Saat menjelang proses transkripsi berjalan, biasanya didahului signal
dari luar akan kebutuhan suatu protein atau molekul lain yang dibutuhkan untuk proses
pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi lain di tingkat sel maupun
jaringan.
2. DNA terdiri dari dua sulur/utas polinukleotida yang bersifat antiparalel. Antar
sulur/utas nukleotida berikatan pada basa N: Ikatan H.
3. Agar dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi, DNA harus melakukan replikasi
atau penggandaan DNA.
4. Gen merupakan fragmen DNA yang menyandikan protein/enzim. Ekspresi gen
meliputi proses transkripsi dan translasi.
5. Informasi dalam gen dicetak ke dalam molekul messenger Ribo Nucleic Acid (mRNA)
melalui proses trankripsi, mRNA membawa cetakan informasi ke ribosom dalam
sitoplasma, Ribosom kemudian melakukan proses penerjemahan (translation) dengan
menggunakan informasi cetakan tersebut untuk mensintesis protein.

17
Daftar Pustaka

1. Albert, B., D. Bray, J. lewis, M. Raff, K. Roberts, J.D. Watson. 1994. Molecular Biology
of the cell. Garland Publishing, Inc, New York.
2. Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Alih bahasa lestari, R. et al.
safitri, A., Simarmata, L., Hardani, H.W. (eds). Erlangga, Jakarta.
3. Reksoatmodjo, S.M.I. 1993. Biologi Sel. Departemen Pendidikan dan kebudayaan,
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan,
Pendidikan Tinggi.
4. Watson, J.D., T.A. Baker, S.P. Bell, A. Gann, M. Levine, R. Losick. 2008. Molecular
Biology of The Gene. Pearson Education, Inc, San Francisco.

18

Anda mungkin juga menyukai