Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Studi

kasus ini adalah studi untuk mendeskripsikan masalah asuhan

keperawatan pada klien yang mengalami resiko perilaku kekerasan

dengan latihan spiritual berwudu di RSJ Dr Amino Gondohutomo

Semarang. Laporan ini melaporkan perbandingan dari hasil asuhan

keperawatan yang dilakukan pada dua klien yang mengalami

mengalami resiko perilaku kekerasan dengan latihan spiritual berwudu

B. Batasan Istilah

Karya tulis ilmiah studi kasus ini berjudul “Asuhan

Keperawatan pada Pasien Resiko Perilaku Kekerasan dengan Latihan

Spiritual Berwudu di RSJ Dr Amino Gondhohutomo Semarang”. Dari

judul tersebut batasan istilah yang penulis tentukan adalah sebagai

berikut:

1) Asuhan keperawatan yang akan dilakukan penulis adalah

pengkajian, merumuskan diagnosa keperawatan, menetapkan

rencana keperawatan, melakukan implementasi keperawatan,


melakukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan resiko

perilaku kekerasan.

2) Pasien dengan resiko perilaku kekerasan. Resiko perilaku

kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan

tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada

diri sendiri maupun orang lain (Afnuhazi, 2015).

3) Wudu adalah bagian kegiatan muslim yang dilakukan sebelurn


melaksanakan salat dan ibadah-ibadah lain yang menjadikan wudu
sebagai syaratnya dengan membasuh dan mengusap air ke bagian
utama anggota tubuh yaitu, wajah, tangan, sebagian kepala, dan kaki.
Selain yang utama, ada yang harus diperhatikan pengoptimalannya
yaitu menyela-nyela jari, berkumur, memasukkan air ke dalam
hidung dan mengeluarkannya kembali dengan mengurut.
Hasanuddin dalam tesis yang sudah diterbitkan oleh penerbit
Qultummedia berjudul Mukjizat Wudu memaparkan bahwa anggota
badan yang terkena air wudu terdapat ratusan titik akupunktur yang
bersifat reseptor memiliki stimulus berupa usapan, tekanan dan
basuhan. Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui meridien ke sel,
jaringan, organ, dan sistem organ bersifat terapetik. Sebab sistem
regulasi yaitu sistem syaraf dan hormon bekerja membuat
homeostatis (keseirnbangan) tubuh (Hasanuddin, 2007:3).

C. Partisipan

Partisipan pada penelitian ini adalah pasien yang mengalami

resiko perilaku kekerasan dengan kriteria yang penulis tetapkan

meliputi usia klien (18-55 tahun), pasien berjenis kelamin laki laki,

pasien dalam kondisi tenang, mampu berkomunikasi verbal dengan


baik, klien dengan masalah utama resiko perilaku kekerasan dan klien

bersedia menjadi responden dalam penelitian yang dilakukan penulis.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Asuhan keperawatan klien dengan resiko perilaku kekerasan

akan dilaksanakan pada:

1) Lokasi penelitian

Penelitian akan dilakukan di salah satu bangsal di RSJ

Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Alasan penulis memilih

RSJ RSJ Dr. Amino Gondohutomo Semarang karena dekat

dengan tempat praktek penulis dan RSJ Dr. Amino

Gondohutomo Semarang milik pemerintah Provinsi Jawa

Tengah yang sudah tipe A.

2) Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan pada tanggal 29 Januari- 4

Februari 2018.

E. Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang akan dilakukan penulis adalah:

1) Penulis mengajukan surat permohonan studi pendahuluan dan

pengambilan kasus kepada sekretariat jurusan keperawatan

Semarang Poltekkes Kemenkes Semarang.


2) Surat permohonan dan Proposal Karya tulis Ilmiah akan diajukan

ke bagian diklat RSJ Dr. Amino Gondohutomo Semarang.

3) Melakukan uji etik dengan sidang proposal karya tulis ilmiah di

bagian Diklat RSJD Dr.Amino Gondohutomo Semarang.

4) Surat izin studi pendahuluan diserahkan ke Rekam Medis untuk

memperoleh angka kejadian resiko perilaku kekerasan di RSJD

Dr.Amino Gondohutomo Semarang.

5) Surat izin pengambilan kasus diserahkan kepada kepala ruang

RSJD Dr.Amino Gondohutomo Semarang.

6) Kepala ruang menunjuk seorang Clinical Instructure untuk

membimbing penulis.

7) Clinical Instructure membimbing penulis dalam mendapatkan

klien yang sesuai dengan kriteria.

8) Setelah menemukan klien yang sesuai, penulis menjelaskan

kepada keluarga klien mengenai tujuan pengelolaan kasus,

prosedur pelaksanaan pengelolaan kasus, hak – hak klien serta

kemungkinan mengenai keuntungan dan resiko yang diterima

klien selama terlibat dalam pengelolaan kasus (informed

consent). Jika keluarga menyatakan setuju terlibat dalam

pengelolaan kasus, keluarga harus menandatangani surat

persetujuan (informed consent).

9) Penulis selanjutnya akan melakukan pengakajian melalui

wawancara (anamnesa), observasi kondisi klien (pemeriksaan


fisik) dan melihat hasil pemeriksaan penunjang serta

dokumentasi keperawatan klien,

10) Dari proses pengkajian penulis memperoleh masalah – masalah

keperawatan klien. Dari masalah – masalah tersebut penulis

menyusun diagnosa dan intervensi keperawatan.

11) Penulis memberikan asuhan keperawatan selama minimal 5 x 7

jam dan maksimal 7 x 7 jam berdasarkan intervensi keperawatan

yang sudah ditetapkan.

12) Setelah 3 x 7 jam penulis akan mengevaluasi kondisi klien. Jika

kondisi klien belum memenuhi kriteria hasil, lanjutkan asuhan

keperawatan selama 3 x 7 jam kedua. Jika kondisi klien sudah

memenuhi kriteria hasil maka pertahankan kondisi klien.

13) Instrumen pengumpulan data yang digunakan oleh penulis

adalah lembar format pengkajian keperawatan jiwa (terlampir)

dan alat kesehatan yang digunakan untuk pemeriksaan fisik

(tensimeter, stetoskop, thermometer).

14) Cara pengumpulan data :

1. Wawancara

Wawancara digunakan untuk mendapatkan data subyektif

dengan cara mengajukan pertanyaan terbuka.

2. Observasi

Pengamatan yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk

mendapatkan data obyektif. Cara mendapatkan data obyektif


dilakukan secara langsung pada klien sehingga data yang

diperoleh lebih lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan

penulis.

3. Studi dokumentasi

Penulis menggunakan hasil dari pemeriksaan diagnostik dan

data lain yang relevan untuk kelengkapan data dalam

pemberian asuhan keperawatan.

F. Uji Keabsahan data

Uji keabsahan data bertujuan untuk menguji kualitas data dan

informasi yang diperoleh penulis sehingga menghasilkan data dengan

validasi tinggi. Uji keabsahan data yang akan dilakukan oleh peneliti

adalah dengan cara memperpanjang waktu pemberian asuhan

keperawatan pada klien dengan resiko perilaku kekerasan , menambah

sumber informasi menggunakan triangulasi dari tiga sumber utama

yaitu klien, perawat dan keluarga yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti.

G. Analisis Data

Analisi data yang dilakukan penulis bertujuan untuk

menghasilkan data yang selanjutnya akan diintepretasikan dan

dibandingkan dengan teori yang ada pada tinjauan pustaka yang

berguna untuk menetapkan intervensi pada klien dengan resiko


perilaku kekerasan. Analisis data yang akan dilakukan oleh peneliti

adalah sebagai berikut:

1) Pengumpulan data

Pengumpulan Data yang dilakukan adalah dengan

melakukan pengkajian pada klien dengan resiko perilaku

kekerasan mengunakan metode wawancara, observasi dan

dokumentasi.

2) Mereduksi Data.

Setelah penulis melakukan pengumpulan data, data yang

didapatkan dari hasil pengkajian selanjutnya dikelompokkan

menjadi data subyektif dan data obyektif dan dianalisis kemudian

dibandingkan dengan nilai normal.

3) Penyajian Data

Penyajian data yang dilakukan penulis adalah dengan

menggunakan tabel, gambar dan juga teks naratif. Kerahasian

klien dalam penyajian data dijamin melalui pengaburan identitas

klien.

4) Kesimpulan

Penulis akan melakukan penarikan kesimpulan setalah data

disajikan, kemudian dibahas dan dibandingkan dengan hasil hasil

penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan.

Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi yaitu data

yang dikumpulkan terkait dengan data hasil pengkajian,


perumusan diagnosa keeprawatan, penetapan intervensi

keperawatan, pelaksanaan implementasi keperawatan dan evaluasi

keperawatan.

H. Etika Penelitian

Etika penelitian bertujuan untuk menjaga kerahasiaan identitas

responden penelitian. Penulis memberikan informed consent ( lembar

persetujuan menjadi klien), penulis menyamarkan nama klien atau

menulis inisial nama klien dalam lembar hasil asuhan keperawatan

(anonimity) dan menjaga kerahasian status klien ( confidentially).

Kerahasiaan informasi dari klien dijamin oleh penulis dan hanya data-

data tertentu yang akan digunakan untuk penyusunan laporan kasus.

Anda mungkin juga menyukai