Anda di halaman 1dari 26

Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

Garis Besar Kopling Deskripsi


Kopling berada di antara mesin dan transaxle manual
(transmisi manual) serta menghubungkan dan memutuskan
hubungan daya mesin dengan menggunakan pedal kopling.
Jadi, kopling dapat menghantarkan daya secara bertahap dari
Clutch fluid reservoir
mesin ke roda penggerak untuk menjalankan kendaraan dengan
mesin ke roda penggerak untuk menjalankan kendaraan dengan
Clutch pedal
lancar, dan memindahkan gigi transmisi dengan lancar sesuai
dengan kondisi di mana kendaraan dijalankan.
1. Persyaratan kopling
(1) Harus menghubungkan transmisi dan mesin
dengan lancar .
(2) Ketika terhubung dengan transmisi, harus dapat
menghantarkan seluruh daya tanpa slip .
(3) Harus dapat memutuskan hubungan dengan transmisi
secara cepat dan tepat .

Engine Clutch Manual transaxle

(1/2)

Kopling terdiri satu bagian yang bekerja


secara mekanis untuk menghantarkan
daya, dan satu bagian yang menggunakan
Clutch disc Clutch fluid reservoir tenaga hidrolik untuk menghantarkan daya.
Pressure plate Clutch pedal
PETUNJUK:
Clutch cover
Flywheel Kopling tipe Kabel
release bearing
Ada juga kopling tipe kabel yang
Clutch master menghubungkan pedal kopling dan
release fork cylinder
garpu pelepas dengan kabel.

Clutch release cylinder

(2/2)

©2003 TOYOTA MOTOR CORPORATION. All right reserved.


-1-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

Pedal Kopling Pedal Kopling


1. Ringkasan
Diaphragm spring Pedal kopling menghasilkan tekanan
Push rod hidrolik dari silinder utama dengan
Clutch disc
gaya dari penekanan pedal.
Release bearing Pedal stopper bolt Tekanan hidrolik ini diberikan silinder
Master cylinder pelepas dan kopling akhirnya dihubungkan
dan diputuskan hubungannya.

2. Freeplay pedal kopling


Freeplay pedal kopling adalah jarak
dimana pedal dapat ditekan hingga
bantalan pelepas menekan pegas
diafragma.
Jika cakram kopling aus, freeplay
Push rod Pedal freeplay berkurang.
Release cylinder
Jika cakram aus lebih lanjut dan tidak
ada lagi freeplay, akan menyebabkan
kopling slip.
Maka, perlu menyesuaikan panjang
batang penekan silinder pelepas
dan menjaga jarak freeplay.
Dalam model-model terbaru, digunakan
silinder pelepas yang dapat
menyesuaikan sendiri, sehingga
freeplay pedal kopling tidak berubah.
Berat pedal kopling disesuaikan
dengan baut stopper pedal dan
freeplay pedal disesuaikan dengan
panjang batang penekan.

REFERENSI:
A A Spring force A Pedal Kopling Tipe Turn-over
Pedal kopling tipe turn-over yang menggunakan
Spring force
Force to depress
the pedal
gaya pegas untuk mengurangi gaya kerja
C Force to C
furthermore (operating force).
release Ketika pedal ditekan dan berada di bawah
the pedal
B C posisi tertentu, arah kerja gaya pegas
B berubah dan ditambahkan dengan gaya
B untuk ditekan.
Pegas dipasang di antara pedal kopling
Pedal support
dan penunjang pedal dan gaya bekerja
pada pegas untuk memperpanjangnya
secara tetap.
Ada beberapa jenis tipe pedal kopling
Start depressing Depress slightly Depress furthermore
tipe turn-over dengan konstruksi yang
berbeda-beda.

(1/1)

-2-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

TFT (Toyota Free-Tronic)


Release bearing
Clutch disc The TFT (Toyota Free-Tronic) tidak memiliki
N2 gas
Pump & pump pedal kopling dan memiliki bagian-bagian dalam
motor
diagram di sebelah kiri sebagai tambahan pada
Accumulator konstruksi kopling konvensional.
Relief Dengan melakukan pergantian persneling, TFT
Pressure
valve Check
valve ECU mengatur aktuator hidrolik pada signal
switch
-signal dari sensor dan tombol-tombol untuk
Stroke
sensor
memberikan tekanan hidrolik pada silinder
Toyota free-tronic
warning indicator pelepas dan mengoperasikan kopling secara
Spool solenoid valve
TFT otomatis.
Release ECU
cylinder Karena ia dilengkapi dengan kontrol proteksi,
ia akan memperingatkan pengemudi dengan
Actuator pendengung dan lampu indikator untuk
Various mencegah pemakaian persneling yang salah.
sensors / switches

(1/1)

Silinder Utama Kopling Silinder Utama Kopling


1. Konstruksi dan Fungsi
Di dalam silinder utama kopling, tekanan hidrolik
dihasilkan dari pergerakan piston.
Batang penekan kopling secara tetap ditarik ke arah
pedal kopling oleh pegas pengembali pedal. Fungsi
Inlet valve
silinder utama kopling dijelaskan di bawah ini.

Chamber
A (to release cylinder) Conical
spring

Chamber Push rod


B

Piston

Connecting rod
Spring retainer
Compression spring

-3-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

(1) Ditekannya Pedal Kopling


Piston digerakan ke kiri melalui batang penekan ketika
pedal kopling ditekan.
Minyak rem di dalam silinder mengalir melalui katup
masuk ke reservoir dan ke silinder pelepas pada
saat yang bersamaan.
Ketika piston bergerak ke kiri lebih jauh, batang
penghubung dipisahkan dari penahan pegas, dan
katup masuk menutup jalan dalam reservoir dengan
pegas kerucut, hasilnya, tekanan hidrolik pada
ruang A meningkat yang akan dihantarkan
pada piston silinder pelepas.

(2) Dilepaskannya Pedal Kopling


Ketika pedal kopling dilepas, piston didorong kembali
ke kanan oleh pegas kompresi dan tekanan hidrolik
menurun. Ketika piston kembali ke tempat semula,
batang penghubung ditarik ke kanan oleh pegas
penahan.
Lalu katup masuk membuka jalan ke reservoir dan
ruang A dan B terhubung.

PETUNJUK SERVIS:
Jika udara tercampur ke saluran pelumas. Udara ditekan
dan jumlah tekanan pelumas yang cukup tidak dihasilkan.
Lalu, akan menimbulkan persneling yang buruk atau gigi
tidak dapat dipindahkan.
(1/1)

-4-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

Konstruksi Kopling Silinder Pelepas Kopling


Silinder pelepas kopling bergerak ke piston
dengan tekanan hidrolik dari silinder utama
Diaphragm spring Diaphragm spring dan menggerakan garpu pelepas melalui
batang penekan.
Release bearing Release bearing
1. Silinder pelepas yang menyesuaikan-sendiri
Pegas kerucut dalam silinder pelepas
secara tetap menekan batang ke garpu
pelepas dengan gaya pegas untuk
menahan freeplay pedal kopling
secara tetap.

Release fork Release fork


REFERENSI:
Silinder pelepas yang dapat disesuaikan
Piston Piston
Ketika posisi ujung pegas diafragma
telah berubah karena ausnya cakram
kopling, freeplay haruslah disesuaikan
dengan batang penekan.
from
Push rod Master
cylinder Push rod
Conical spring
from Return spring
Master
cylinder

Self-adjusting release cylinder Adjustable release cylinder

(1/1)

Bantalan Pelepas Kopling


Release bearing
Bantalan pelepas kopling menyerap
Centerline of input shaft perbedaan rotasi antara garpu pelepas
(centerline of release
bearing)
Centerline of
input shaft (yang tidak bergerak) dan pegas
diafragma (yang bergerak) untuk
menghantarkan pergerakan dari
Centerline of
diaphragm spring
Centerline of
diaphragm spring garpu pelepas ke pegas diafragma.
(centerline of (centerline of
crankshaft) release bearing) 1. Bantalan pelepas self-centering
Diaphragm spring Dalam transaxles untuk kendaraan FF,
poros engkol dan poros input bergerak
Clutch release bearing retainer
sedikit. Ini menghasilkan bunyi dari
Release bearing friksi antara pegas diafragma dan
bantalan pelepas.
Untuk mencegah bunyi ini, mekanisme
ini memberikan garis tengah diafragma
dan bantalan pelepas akan disejajarkan
secara otomatis.

Release fork

(1/1)

-5-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

Tutup Kopling
Diaphragm spring
Tujuan utama tutup kopling adalah untuk
menghubungkan dan memutuskan daya
mesin. Ia harus seimbang ketika berputar,
memancarkan panas yang efisien pada
saat kopling digunakan. Tutup kopling
Retracting Diaphragm spring mempunyai sebuah pegas untuk menekan
spring
plat penekan pada cakram kopling.
Pegas-pegas ini dapat berupa pegas ulir
atau pegas diafragma. Pada saat ini
Clutch cover
Pivot rings pegas diafragma paling banyak digunakan.
Pressure plate
1. Kopling tipe pegas difragma
Conventional type Pressure plate
Pegas diafragma terbuat dari baja.
Ia dipasang pada tutup kopling.
Strap Clutch cover Cincin pivot diletakkan pada setiap
DST (Diaphragm Spring Turnover) type
sisi pegas diafragma dan berfungsi
sebagai sumbu ketika pegas
diafragma digunakan.
Pegas penarik (retracting) digunakan
untuk menghubungkan pegas diafragma
ke plat penekan.
Model sekarang telah memakai tutup
kopling tipe DST (Diaphragm Spring
Turn-over). Pada tutup kopling tipe ini,
ujung tutup kopling diputar untuk menahan
secara langsung pegas diafragma pada
posisi yang tepat.
Tali pengikat dihubungkan dalam sebuah
arah chordal (tangential) untuk
menghantarkan tenaga putaran.

(1/2)

-6-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

2. Karakteristik pegas diafragma


Grafik sebelah kiri menunjukan pergerakan dari
plat penekan sepanjang aksis horisontal dan plat -
penekan sepanjang aksis vertikal. Garis tebal -
Plate position at disc wear limit menunjukan karakteristik pegas diafragma,
Normal position dan garis putus-putus menunjukan karakteristik
Maximum release position pegas.ulir
(1) Kondisi normal (ketika cakram kopling
dalam keadaan baru)
Ketika tekanan yang sama diberikan pada plat penekan
Plate pressure

(P0) untuk kedua tipe: pegas ulir dan pegas diafragma,


a
Normal pressure setiap tekanan menjadi P2 dan P'2 dengan pedal
kopling yang ditekan penuh.
Ini berarti bahwa untuk tipe pegas diafragma, gaya
Yang diperlukan untuk menekan pedal kopling lebih
P’1 P1 P0 P2 P’2 kecil daripada untuk tipe pegas ulir dengan jumlah
yang ditunjukan oleh "a".
(2) Ketika aus pada permukaan cakram kopling
Movement of pressure plate
melampaui batas yang diperbolehkan
Diaphragm spring type Tekanan yang diberikan pada plat penekan dari kopling
Coil spring type tipe pegas ulir meningkat ke P1.
Sebaliknya, tekanan yang diberikan pada plat penekan
dari kopling tipe pegas diafragma adalah P1, dan sama
dengan P0.
Yaitu, kemampunyan transmisi daya dari kopling tipe
pegas diafragma tidak meningkat sampat batas aus
cakram.
Sebaliknya, tekanan yang diberikan pada plat penekan
dari kopling tipe pegas ulir meningkat ke P'1.
Hasilnya, kemampuan transmisi menurun,
menyebabkan kopling slip.
(2/2)

Cakram Kopling
Facing Cakram kopling menyentuh permukaan friksi
dari plat penekan dan roda gaya/angin
Rivet bersamaan untuk mengantarkan daya motif
Torsion rubber dengan lancar. Ia juga memperhalus
pengaruh pergerakan kopling.
Clutch hub
1. Karet torsi
Karet torsi berkaitan dengan sambungan
(hub) kopling dan menghaluskan pengaruh
rotasional dari pergerakan kopling dengan
sedikit gerak dalam arah melingkar.

Cushion plate 2. Plat bantalan


Plat bantalan ditumpukan di antara
lapisan kopling.
Ketika kopling tiba-tiba dipergunakan,
pengaruhnya diserap oleh bagian yang
melengkung ini untuk memperlemah kejut
dari pergantian persneling dan memungkinkan
Torsion rubber Absorbing the shock daya untuk dihantarkan dengan lancar.
Facing
PETUNJUK SERVIS:
Ausnya karet torsi dan pecahnya plat
bantalan menyebabkan sejumlah besar
kejut dan bunyi ketika kopling dipergunakan.

(1/1)

-7-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

Garis Besar Transaxle Manual Deskripsi


Transaxle manual (transmisi manual) adalah
1st Reverse 2nd 3rd 4th 5th sebuah alat yang meningkatkan dan
gear gear gear gear gear gear
menurunkan kecepatan mesin dengan gigi dan
mengubahnya menjadi tenaga putaran yang sesuai
untuk menghantarkannya pada roda penggerak.
Input shaft Mengacu pada "Drive Train" untuk gardan yang
ada pada transaxle manual.
Output shaft
1. Peran transaxle
Differential
(1) Untuk menghubungkan/memutuskan
hubungan daya penggerak dari mesin
dengan menggunakan tuas persneling.
(2) Untuk meningkatkan tenaga putaran
Manual transaxle
ketika kendaraan dinyalakan dan pada
Gear housing jalanan menanjak.
(3) Untuk mengendalikan roda pada kecepatan
tinggi sewaktu berkendara dengan
kecepatan tinggi.
(4) Untuk mengendalikan roda sewaktu mundur.

Manual transmission

(1/1)

-8-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

Perlunya memindahkan gigi


Diagram di sebelah kiri menunjukan kurva performa
berkendara, yang menunjukan hubungan antara gaya
1st
penggerak dan kecepatan kendaraan untuk gigi 1
sampai dengan gigi 6.
Driving force

2nd
A 1. Kurva performa berkendara
3rd Idealnya, garis kurva dari gaya penggerak mesin harus
4th dapat diubah secara kontinyu seperti A pada diagram.
5th Tetapi, gaya penggerak dari transaxle manual yang
6th
sesungguhnya berubah secara kontinyu, dari gigi 1
sampai gigi 6.
Vehicle speed
Jadi, gaya penggerak mesin dihantarkan secara efektif
ketika memperkecil areal yang terbentuk pada grafik
untuk sedekat mungkin menyamai garis kurva ideal.
Dapat ditebak menyerupai garis kurva ideal A dari gaya
penggerak ketika jumlah gigi persneling meningkat.
Namun, disain transaxle menjadi lebih rumit atau
menyebabkan pengemudi lebih sulit menggunakan
persneling.
Untuk alasan ini, jumlah gigi persneling dibatasi 4
hingga 6 gigi.
Biasanya dipergunakan 5 gigi.
(1) Menyalakan kendaraan
Ketika kendaraan dinyalakan, sejumlah besar daya
diperlukan, jadi gigi 1, yang paling banya memiliki
gaya penggerak, digunakan.
(2) Berkendara
Setelah dinyalakan, gigi 2 dan 3 digunakan untuk
meningkatkan kecepatan kendaraan.
Gigi-gigi ini digunakan sebab ada batas atas kecepatan
kendaraan pada gigi 1 dan tidak terlalu banyak
diperlukan gaya penggerak.
(3) Berkendara dengan kecepatan-tinggi
Untuk berkendara dengan kecepatan-tinggi, digunakan
gigi 4, 5 dan 6 untuk meningkatkan kecepatan kendaraan.
Menggunakan gigi dengan gaya penggerak kecil dan
mengurangi kecepatan mesin meningkatkan
penggunakaan bahan bakar.
(4) Mundur
Ketika gigi mundur digunakan, gigi reverse idler
ditambahkan, gigi mundur menjadi kebalikan, dan
kendaraan mundur.

(1/1)

-9-
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

Rasio Reduksi
1st gear
(drive : 45 teeth) 1. Rasio reduksi
Input shaft
Rasio reduksi tunjukan dengan:

Jumlah gigi pada driven gear


Jumlah gigi pada drive gear
Output shaft
the Jika driven gear memiliki 38 gigi dan drive gear memiliki
1st gear 12 gigi, misalnya, maka rasio reduksi dari gigi 1 adalah
(driven : 15 teeth)
.38/12 = 3.166

Ketika putaran dan tenaga putaran dari poros input


ditransmisikan pada poros output, kecepatan dari putaran
menurun dan tenaga putaran meningkat menurut rasio
reduksi dari gigi/transmisi.

Tenaga putaran (torque) Output = Input torque x ratio Gear


Input rpm = Output rpm x ratio Gear

Hal ini menunjukan bahwa tenaga putaran meningkat


dan rpm mengecil dengan rasio reduksi yang lebih besar.
Jadi dapat dikatakan, bahwa semakin cepat kendaraan
dikemudikan semakin kecil rasio reduksi-nya, meskipun
daya mengemudi menurun.
(1/1)

Mekanisme Cara Kera (Operating Mechanisms)


Shift lever
1. Tipe Pengendali Jarak Jauh
Tipe ini menghubungkan antara tuas persneling dan
Push-pull cable transaxle dengan sebuah kabel, atau penghubung, dsb.
Tipe ini digunakan di kendaraan FF, dan karakteritik
seperti vibrasi dan bunyi susah untuk dihasilkan dan
tongkat persneling dapat didisain dengan bebas.

2. Tipe Pengendali Langsung


Shift lever Tipe ini memasang tongkat persneling secara langsung
pada transmisi. Jenis ini digunakan pada kendaraan-
Shift fork
kendaraan FR sebab pengoperasian persneling cepat
dan mudah digunakan.

(1/1)

- 10 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

Jalur Transmisi Daya


Transaxle manual terletak pada ujung kiri
atau ujung kanan dari mesin yang dipasang
melintang pada kendaraan FF.
Transmisi manual terletak padaujung dari
mesin yang dipasang vertikal pada
.kendaraan FR.

1. Operasi transaxle manual


• Netral
Daya penggerak mesin tidak dihantarkan
dari poros input ke poros output,
sehingga tidak lakukan pada gardan.

Panah biru: transmisi daya


Panah merah: arah rotasi

Panjang panah menunjukan kecepatan


rotasi dan lebar panah menunjukan
tenaga putaran.
Semakin panjang panah, semakin besar
kecepatan rotasi dan semakin lebar panah,
semakin besar tenaga putaran.

• Gigi 1
Transmisi (gear)dari poros output saling
berhubungan secara rotasi dengan gigi 1 dari
poros input menghasilkan daya bagi gardan
melalui roda gigi penggerak (pinion)

Panah biru: transmisi daya


Panah merah: arah rotasi

Panjang panah menunjukan kecepatan


rotasi dan lebar panah menunjukan
tenaga putaran.
Semakin panjang panah, semakin besar
kecepatan rotasi dan semakin lebar panah,
semakin besar tenaga putaran.

- 11 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

• Gigi 3
Transmisi (gear)dari poros output saling
berhubungan secara rotasi dengan gigi 3 dari
poros input menghasilkan daya bagi gardan
melalui roda gigi penggerak (pinion)

Panah biru: transmisi daya


Panah merah: arah rotasi

Panjang panah menunjukan kecepatan


rotasi dan lebar panah menunjukan
tenaga putaran.
Semakin panjang panah, semakin besar
kecepatan rotasi dan semakin lebar panah,
semakin besar tenaga putaran.

• Mundur
Gigi mundur bebas (reverse idler gear) saling
berhubungan dengan poros input gigi mundur.
Poros output berhubungan dengan ggi
mundur menghantarkan daya untuk rotasi
menghantarkan daya untuk rotasi mundur pada
gardan melalui roda gigi penggerak (pinion).

Panah biru: transmisi daya


Panah merah: arah rotasi
Panah violet: arah rotasi gigi mundur bebas
(reverse idler gear)

Panjang panah menunjukan kecepatan


rotasi dan lebar panah menunjukan
tenaga putaran.
Semakin panjang panah, semakin besar
kecepatan rotasi dan semakin lebar panah,
semakin besar tenaga putaran.

Panah biru: transmisi daya


Panah merah: arah rotasi

Panjang panah menunjukan kecepatan


rotasi dan lebar panah menunjukan
tenaga putaran.
Semakin panjang panah, semakin besar
kecepatan rotasi dan semakin lebar panah,
semakin besar tenaga putaran.

- 12 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

REFERENSI:
Transmisi Manual
Untuk transmisi manual, poros input dan
4th gear 2nd gear Reverse gear poros output ditempatkan pada aksis yang
3rd gear 1st gear 5th gear sama dan gigi counter mengintegrasikan
Input shaft Output shaft
poros input dan poros output untuk
menghantarkan daya.

Counter gear

(1/1)

Konstruksi dan fungsi dari Mekanisme Synchromesh


Mekanisme synchromesh
1. Deskripsi
Mekanisme synchromesh digunakan untuk mencegah
"bunyi persneling" dan melancarkan perpindahan gigi.
yang kecepatan rotasinya berbeda disinkronisasikan
dengan gaya friksi sepanjang perpindahan gigi.
Transaxles dengan mekanisme synchromesh
Synchromesh mempunyai kelebihan sebagai berikut.
for 3rd & 4th gear
.
(1) Meniadakan kebutuhan pengemudi untuk "kopling
ganda" (menekan pedal kopling dua kali setiap
perpindahan gigi).
Input shaft
(2) Ketika perpindahan gigi daya dapat dihantarkan
dengan penundaan yang lebih sedikit.
Output shaft
(3) Perpindahan gigi dapat dilakukan dengan lebih lancar
Synchromesh tanpa merusak persneling.
for 5th gear

Synchromesh 2. Mekanisme synchromesh tipe kunci


for 1st & 2nd gear
(1) Konstruski
<1> Setiap gigi maju dalam poros input digunakan setiap
saat dengan gigi yang cocok pada poros output.
Gigi-gigi ini berotasi setiap saat, bahkan sehabis
kopling dipakai karena mereka tidak tetap pada
poros dan menganggur (run idle).

(1/6)

- 13 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

<2> Sambungan-sambungan (hubs) kopling


Key springs bertautan dengan poros-poros melalui
Hub sleeve Speed gear Hub sleeve Shifting key splines di dalam sambungan kopling.
Key spring Lebih jauh lagi, lengan sambungan
(Coil spring
type) bertautan dengan keliling bagian luar
spline sambungan kopling dan dapat
bergerak ke arah aksial.
<3> Sambungan kopling memiliki tiga alur
pada arah aksial dan kunci persneling
(shifting keys) memasuki alur-alur tersebut.
Slot Shifting key Cone
Kunci persneling (shifting keys) didorong
Synchronizer Clutch hub Synchronizer Clutch hub pada lengan sambungan sepanjang
ring ring
waktu oleh pegas kunci.
Hub sleeve <4> Ketika tongkat persening berada di posisi
Shifting key
Key springs tonjolan luar (protrusion) dari setiap
Synchronizer
Clutch hub
ring kunci persneling (shifting keys) memasuki
slot dalam lengan sambungan dengan tepat.
<5> Sebuah cincin sinkronisasi ditempatkan
di antara sambungan kopling dan kerucut
dari gigi-gigi cepat dan didorong pada
salah satu kerucut-kerucut tersebut.
.
Alur-alur kecil disediakan pada seluruh
area kerucut di dalam cincin sinkronisasi
untuk meningkatkan friksi. Selanjutnya
cincin juga memiliki tiga alur untuk
masuknya kunci persneling (shifting keys).

(2/6)

- 14 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

(2) Pengoperasian
<1> Netral
Shifting key
Hub sleeve Setiap gigi cepat berhubungan dengan
gigi yang cocok dan run idle pada poros.
.
<2> Memulai sinkronisasi
Synchronizer ring Ketika tongkat persneling digerakan,
Clutch hub Speed gear persneling bekerja, yang sesuai dalam
alur di lengan sambungan, bergerak
ke arah yang ditunjukan panah.
Karena tonjolan (protrusion) pada tengah
kunci persneling (shifting key) menempati
alur lengan sambungan, kunci persneling
(shifting key) juga bergerak ke arah panah
pada saat yang sama, dan menekan
cincin sinkronisasi pada bagian kerucut
gigi tepat, yang menyebabkan
sinkronisasi dimulai.
<3> Sinkronisasi melalui Jalan tengah
(Midway through)
Ketika tongkat persneling bergerak lebih
jauh gaya yang dipakai pada lengan
sambungan menguasai pegas kunci
persneling (shifting key) dan lengan
sambungan berada di atas tonjolan
kunci.

<4> Akhir sinkronisasi


Gaya yang dipergunakan untuk cincin
sinkronisasi menjadi lebih kuat dan
menekan bagian kerucut gigi cepat.
ni menyebabkan kecepatan dari gigi
cepat bersinkronisasi dengan lengan
sambungan.

Ketika kecepatan dari lengan sambungan


dan gigi cepat sama satu dan yang
lainnya, cincin sinkronisasi mulai berputar
dengan pelan searah rotasi.
Hasilnya splines lengan sambungan
terhubunng dengan splines cincin
sinkronisasi.
.
<5> Akhir dari pergantian persneling
Setelah splines lengan sambungan
terhubung dengan splines cincin
sinkronisasi, lengan sambungan
bergerak lebih lanjut dan terhubung
dengan splines gigi cepat. Lalu
pergantian transmisi berakhir.

PETUNJUK SERVIS:
Jika bagian dalam keliling cincin sinkronisasi
dan bagian kerucut gigi cepat telah aus,
kedua kecepatan tidak akan sinkron.
Bunyi yang tidak normal akan timbul
dan pergantian perseneling akan
menjadi sulit.
(3/6)

- 15 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

3. Mekanisme synchromesh
Power transmission from hub sleeve tipe Triple-/Double-cone
Power transmission from gear
Untuk meningkatkan kapasitas synchromesh,
Hub sleeve Shift fork model-model terbaru mengadapsi tipe tiga-
kerucut atau kerucut-ganda khususnya
untuk gigi 2 dan gigi 3.
Outer ring .

(1) Mekanisme synchromesh tipe Triple-cone


Mekanisme synchromesh tiga-kerucut
membagi cincin sinkronisasi menjadi
cincin luar, cincin tengah dan cincin
dalam.
Inner ring Middle ring
Ketika kunci persneling menekan cincin
luar, cincin luar dan cincin tengah
membentuk kerucut tunggal, lalu cincin
During shifting tengah dan cincin dalam menjadi satu
cincin.
Lebih lanjut, cincin dalam dan bagian
persneling menjadi bagian kerucut tunggal,
Inner ring Outer ring jadi friksi dibangkitkan oleh semua
Gear and Middle ring bagian kerucut.
gear piece
Oleh karena itu kemampuan untuk
menyerap perbedaan kecepatan rotasi
di antara gigi-gigi sangat besar dan
proses sinkronisasi benar-benar lancar.

(2) Mekanisme synchromesh tipe Double-cone


Mekanisme synchromesh kerucut ganda
(dua-kerucut) pada dasarnya sama
dengan tipe tiga-kerucut, hanya bedanya,
tidak ada sinkronisasi antara cincin
dalam dan bagian persneling (gear piece).
.
(4/6)

- 16 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

4. Synchromesh tipe tanpa-kunci


Keyless synchromesh
for 5th gear Mekanisme synchromesh tipe tanpa-kunci
Key type synchromesh
for 3rd & 4th gear memiliki pegas kunci yang bertugas sebagai
(1) kunci persneling (shifting key) dan dipergunakan
untuk transaxle gigi 5 di beberapa model.
(3)

(4)
(1) Konstruksi
5th gear
<1> Lengan sambungan (Hub sleeve)
Ada tiga alur tonjolan di dalam lengan
sambungan untuk mendorong pegas
Key type synchromesh (2) kunci
. selama sinkronisasi.
for 1st & 2nd gear
<2> Sambungan (hub) Kopling
5th gear Tiga notches ditempatkan di sekitar
sambungan kopling untuk mengamankan
Clutch hub cincin sinkronisasi dan pegas kunci.
Key spring
Hub sleeve
<3> Pegas Kunci
Pegas kunci memiliki 4 cakar. Salah
satunya untuk mengamankan pegas kunci
itu sendiri, sementara yang lainnya
Synchronizer ring
memegang kunci persneling (shifting keys).
<4> Cincin synchronizer
Ada alur-alur di mana cakar pegas
kunci masuk pada 3 tempat sepanjang
keliling cincin. Alur itu dipotong naik
(chamfered) sebagian.

(5/6)

5. Mekanisme kebalikan synchromesh


6. Reverse pre-balk mechanism
Ring sinkronisasi untuk persneling maju mengurangi
Shift inner lever No.3
kecepatan rotasi poros input sebelum gigi mundur
dipergunakan.
Dalam cara ini, gigi mundur idler (reverse idler gear) dan
poros input gigi mundur dihubungkan dengan mulus.
Shift inner lever No.1
Dalam model-model terbaru, penggunaan mekanisme
Shift fork shaft No.1
synchromesh untuk gigi mundur menjadi lebih umum.
6. Mekanisme kebalikan spre-balk
Synchronizer ring
Ketika persneling dipindahkan ke gigi mundur, tuas
persneling bagian dalam (shift inner lever) No. 3
Shift fork
shaft No.3 berhubungan dengan pena poros garpu persneling (shift
fork shaft) No. 1 dan menggerakan poros garpu persneling
(shift fork shaft) No. 1 pada jarak A dari "gigi 2". Ini
mengakibatkan cincin sinkronisasi persneling gigi 2
2nd speed gear bekerja untuk mengurangi kecepatan rotasi dari poros input.
Ketika tuas persneling bagian dalam (shift inner lever)
Shift inner lever No.3 No. 3 berpisah dari pena poros garpu persneling (shift fork
shaft) No. 1, transmisi persneling gigi mundur berakhir.
Pin
"2nd gear"
direction

Shift fork shaft No.1

(6/6)

- 17 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

Mekanisme Perpindahan Persneling


1. Konstruksi
Poros tongkat persneling ditempatkan
Shift & select
lever shaft pada sudut garpu poros yang tepat di atas
tempat transaxle.
Diadapsi sebuah mekanisme pencegah
hubungan-ganda dan mekanisme
pencegah kesalahan gigi mundur.
Juga, diadapsi sebuah mekanisme penahan
persneling dan mekanisme penahan
mundur pada poros garpu persneling.

Fork shafts

Reverse shift fork Fork shaft No.1


Shift fork No.2
Fork shaft No.3

Fork shaft No.2 Shift fork No.1


Shift fork No.3

(1/9)

2. Mekanisme pencegah hubungan-ganda


Bolt
(Double-meshing prevention)
Shift & select lever shaft Shift fork lock plate
Mekanisme ini mencegah kemungkinan
perpindahan persneling pada dua gigi secara
bersamaan. Ketika dua garpu persneling
digerakkan bersamaan, mereka dapat
Shift inner lever No.1 saling terkait dan terjadi hubungan-ganda.
Select direction Sebagai hasilnya, persneling tidak dapat
digerakan, kendaraan seakan direm
dengan kencang dan dapat menyebabkan
Shift direction
situasi yang sangat membahayakan.
Shift fork head
Plat garpu pengunci persneling (shift
Reverse shift fork
fork lock plate) dilindungi dengan
Shift fork No.3
sebuah baut yang memungkinkan tongkat
dan poros persneling bergerak ke arah
yang dipilih saja.
.

Shift fork No.1


Shift fork No.2

(2/9)

- 18 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

3. Cara kerja mekanisme pencegah


Shift inner lever No.1 hubungan-ganda
Plat garpu pengunci persneling (shift fork
plate) diletakan pada dua dari tiga slot kepala
garpu persneling sepanjang waktu dan
mengunci semua garpu persneling kecuali
gigi yang akan digunakan.
Misalnya, ketika tuas persneling ditempatkan
pada gigi 1 atau gigi 2, plat garpu pengunci
Shift fork lock plate
persneling dan bagian dalam tongkat
No.1 bergerak ke kanan seperti yang
ditunjukan diagram di sebelah kiri.
3RD

3RD
5TH

5TH
1ST

1ST
Shift inner Plat garpu pengunci persneling mencegah
lever No.1
kepala gigi 3/4 dan 5/mundur bergerak
sehingga hanya kepala garpu perseneling
1/2 yang dapat bergerak.
REV

REV
2ND

2ND
4TH

4TH
Shift fork
head

(3/9)

4. Mekanisme pencegah kesalahan gigi mundur


Shift inner lever No.2 (Reverse mis-shift prevention)
Jika transaxle digerakan pada gigi mundur
ketika kendaraan sedang berjalan, kopling
dan transaxle manual akan pecah dan akan
mengunci ban pada saat yang bersamaan,
yang akan menyebakan situasi yang sangat
membahayakan. Sehingga mekanisme ini
dibuat agar pengendara harus memindahkan
gigi ke posisi netral dulu sebelum
Reverse restrict pin memindahkannya ke gigi mundur.

(4/9)

- 19 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

5. Cara kerja mekanisme pencegah kesalahan gigi


(1) (2)
Shift inner lever No.2
mundur (Reverse mis-shift prevention)
"5th/reverse" (1) Ketika memilih gigi
Ketika tongkat persneling digerakkan ke posisi 5/mundur
(posisi netral di antara gigi 5 dan mundur), tongkat
persneling bagian dalam (shift inner lever) No. 2 bergerak
Return
A ke arah gigi 5/mundur, memutar jarum pembatas
B
spring mundur ke arah yang ditunjukan panah A.
(2) Pindah ke gigi 5
Ketika transaxle digerakkan ke gigi 5, tongkat persneling
Reverse restrict pin
bagian dalam (shift inner lever) No. 2 berputar ke arah yang
ditunjukan oleh panah B, melepas jarum pembatas mundur.
Hasilnya, jarum pembatas mundur kembali ke posisi
(3) (4)
aslinya dengan sebuah pegas pengembali.
"5th/reverse"
(3) Usaha pindah persneling dari gigi 5 ke gigi mundur
Jika perneling berusaha dipindahkan dari gigi 5 ke gigi
mundur (panah C), tongkat persneling bagian dalam (shift
inner lever) No. 2 menyentuh jarum pembatas mundur,
D mencegah transaxle berpindah dari gigi 5 ke gigi mundur.
C
(4) Pindah ke gigi mundur
Setelah tongkat persneling berada di posisi netral antara gigi 3
3 dan 4, lalu digerakkan ke gigi 5/mundur, tongkat persneling
bagian dalam (shift inner lever) No. 2 dan jarum pembatas mundur
akan berada pada konfigurasi yang ditunjukan di sebelah kiri.
Pada konfigurasi ini, pergerakan mundur memutar tongkat
persneling bagian dalam (shift inner lever) No. 2 ke arah
yang ditunjukan oleh panah D tanpa gangguan dari jarum
pembatas mundur (reverse restrict pin).
(5/9)

6. Reverse one-way mechanism


Back-up lamp switch
Gigi mundur idler (reverse idler gear) hanya
Shift fork head
Detent locking ball bergerak ketika transaxle dipindahkan
ke gigi mundur. Ketika digerakkan ke gigi 5,
Reverse shift fork
gigi mundur idler (reverse idler gear)
berada pada posisi netral.
• Cara kerja mekanisme mundur satu-arah
Shift fork shaft
No.3 (Reverse one-way)
Shift fork shaft
No.2 (1) Pindah ke gigi 5
Ketika transaxle dipindahkan ke gigi 5,
Shift fork
Balls poros garpu persneling No. 3 bergerak
No.3
ke kanan, menyebabkan bola-bola
terdorong ke alur poros garpu persneling
Reverse shift fork Snap ring
No. 2.
Shift fork shaft
No.3 (2) Pindah ke gigi mundur
Ketika transaxle dipindahkan ke gigi
mundur, garpu gigi mundur bergerak ke
kiri oleh cincin kancing (snap ring) yang
diletakan pada poros garpu persneling
Shift fork shaft No. 3.
No.2
Balls
(3) Pindah dari gigi mundur ke netral
Shifting into 5TH gear Shifting into reverse
Poros garpu persneling No. 3, bola-bola
dan garpu gigi mundur digerakkan secara
integral ke kanan.
(6/9)

- 20 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

7. Mekanisme penahan persneling


FF (Shift detent)
Screw plug
Detent ball spring seat Ada tiga alur pada setiap poros garpu
Fork shaft No.3 Compression spring persneling, dan bola penahan didorong
Detent ball pada alur oleh pegas ketika persneling
Fork shaft No.1 dipindahkan.
Ini tidak hanya mencegah transaxle keluar
dari persneling, tetapi juga memberikan
perasaan yang lebih baik pada pengemudi
ketika memindahkan gigi.
Fork shaft No.2

FR
Spring

Groove Detent ball

Shift fork shaft

(7/9)

8. Fungsi lengan sambungan


Driving force evenly transmitted Untuk mencegah gigi keluar jalur, spline
antara lengan sambungan dan gigi cepat
diruncingkan membentuk alur dan
meningkatkan hubungan lengan
lengan sambungan dan gigi cepat.
Hub sleeve Gear spline Untuk tujuan yang sama, gigi persneling
spline
Driving force input, idler dan gigi mundur sedikit
Thinner gear teeth diruncingkan.
.
Driving force
Gear spline (During engine braking) (1) Ketika gaya gerak dihantarkan dari
sebuah gigi ke lengan sambungan
Splines pada gigi berhubungan dengan
seluruh splines lengan sambungan.
(2) Ketika gaya gerak dihantarkan dari
Hub sleeve Force No force transmitted
Hub sleeve spline Chamfer transmitted lengan sambungan ke sebuah gigi
(selama mesin beristirahat)
Splines gigi-gigi rendah berhubungan
dengan lengan sambungan. Ini akan
menyebabkan hubungan tekanan dari
lengan sambungan dan persneling
meningkat, jadi mencegah transaxle
akan keluar dari gigi.

PETUNJUK SERVIS:
Jika bagian alur splines lengan sambungan
sudah aus, transaxle akan keluar dari gigi.
.
(8/9)

- 21 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

9. Reverse detent mechanism


Lock ball assy
Reverse shift fork Ada juga sebuah alur pada permukaan
atas dari garpu gigi mundur dimana bola
pengunci didorong oleh sebuah pegas.
Ketika transaxle tidak digerakan mundur,
alur ini mencegah gigi mundur idler (reverse
idler gear) bergerak. Serta, ketika transaxle
Reverse shift arm dipindahkan ke gigi mundur, ia memberitahu
pengemudi apakah gigi-gigi telah digerakan
dengan benar.
Lock ball Spring
Reverse idler gear
Reverse shift fork

Reverse shift arm

Reverse idler gear

(9/9)

- 22 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch

Latihan

Pergunakan Latihan untuk memeriksa tingkat pemahaman materi pada Bab ini. Setelah menjawab setiap
Latihan, anda dapat menggunakan tombol referensi untuk melihat halaman yang terkait dengan pertanyaan
yang diajukan. Jika jawaban anda salah, mohon kembali mengulang materi dan menemukan jawaban yang
benar. Jika seluruh pertanyaan telah dijawab dengan benar, anda dapat meneruskan ke Bab selanjutnya.

Chapter All Next Chapter All


Answers Answers
Correct Correct
Page with Exercises Page with Exercises
Related Text Related Text
Incorrect Incorrect
Answer Answer

Return to page of Return to page of


related text for review related text for review

- 23 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch
Pertanyaan- 1
Pernyataan berikut berkaitan dengan persyaratan kopling. Berilah tanda pada setiap pernyataan Benar atau Salah.
.

No. Pertanyaan Benar / Salah Jawaban Benar

Harus menghubungkan transaxle/transmisi dan mesin


1 Benar Salah
dengan mulus.

Ketika tersambung dengan transaxle/transmisi, haruslah


2 Benar Salah
mentransmisi daya dengan slip.

Harus memutuskan hubungan transaxle/transmisi secara


3 Benar Salah
tepat dan cepat.

Harus menghubungkan atau memutuskan hubungan dengan


4 Benar Salah
transaxle/transmisi tanpa mengoperasikan pedal kopling.

Pertanyaan- 2
Pernyataan-pernyataan berikut berkaitan dengan fungsi transaxle/transmission manual.
Berilah tanda pada setiap pernyataan Benar atau Salah.
.

No. Pertanyaan Benar / Salah Jawaban Benar

1 Untuk mehubungkan/memutuskanhubungan daya dari mesin. Benar Salah

Untuk meningkatkan/mengurangi torque mesin dengan gigi dan


2 Benar Salah
tenaga putaran (torque) ke roda drive wheels.
Selama starting-off, pergunakan gigi dengan daya kemudi
3 rendah (perbandingan transmisi kecil) untuk meningkatkan Benar Salah
penggunaan bahan bakar.
Selama mengemudi dengan kecepatan tinggi, pergunakan gigi
4 gigi dengan daya kemudi tinggi (perbandingan transmisi besar) Benar Salah
untuk mencapai hasil yang tinggi.

- 24 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch
Pertanyaan- 3
Pernyataan-pernyataan berikut berkaitan dengan komponen-komponen kopling.
Pilihlah pernyataan yang Salah.

1. Silinder pelepas kopling menghantarkan tekanan hidrolik dari silinder utama kepada tuas/garpu pelepas.

2. Cakram kopling dihubungkan dengan roda gaya dan plat penekan ketika pedal kopling ditekan.

3. Pemasangan tutup kopling menghantarkan/memutuskan output mesin.

4. Bantalan pelepas kopling menyerap perbedaan rotasional antara tuas/garpu pelepas dan pegas
diafragma.

Pertanyaan- 4
Ilustrasi di bawah ini menunjukan aliran transmisi daya untuk transaxle manual.
Pilihlah nama-nama yang tepat untuk setiap nomor.

1. 2.

3. 4.

a) Neutral b) 1st gear c) 3rd gear d) Reverse

Jawab: 1. 2. 3. 4.

- 25 -
Diagnosis Technicain - Manual Transaxle Manual Transaxle and Clutch
Pertanyaan- 5
Ilustrasi di bawah ini menunjukan bagian mekanisme synchromesh.
Pilihlah nama-nama yang tepat untuk setiap nomor.
.

2
3
4
1

a) Speed gear b) Synchronizer ring c) Clutch hub d) Hub sleeve e) Shifting key f) Key spring

Jawab: 1. 2. 3. 4.

- 26 -

Anda mungkin juga menyukai