BAHASA INDONESIA
DIKSI (PEMILIHAN KATA)
OLEH :
Muhamad Ivan Maulana
1 RM1
Bahasa indonesia
Dosen pembimbing :
DEDE IRAWAN S.Pd
2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul Diksi atau Pilihan
Kata ini membahas mengenai bagaimana menggunakan bahasa yang tepat dalam
berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.
Oleh karena itu didalam makalah ini, saya akan mencoba membahas dan menjelaskan
tentang pemilihan kata (diksi). Bahasa indonesia dalam perkembangannya memang telah
mengalami pasang surut. Pemakaian kata dan struktur ejaannya sering dikacaukan karena
mengikuti perkembangan jaman. Bahkan atas nama modernisasi, orang jadi cenderung malu
untuk menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar.
Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan bagi pembaca dan bagi yang masih peduli
dengan penggunaan bahasa indonesia dengan baik dan benar. Saya menyadari makalah ini
masih jauh dari tahap sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
yang saya harapkan untuk bisa lebih baik lagi.
Wassalamualaikum wr.wb
Brebes , oktober 2015
7. Antonim
Adalah kata-kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
Tua – muda
Besar – kecil
Luas – sempit
8. Polisemi
berasal adalah kata poly dan sema, yang masing-masing berarti’banyak’ dan ‘tanda’. Jadi polisemi
berarti suatu kata yang memiliki banyak makna.
Contoh:
Kata kepala yang mempunyai arti bahagian atas tubuh manusia tetapi dapat juga berarti orang
yang menjadi pimpinan pada sebuah kantor dan sebagainya.
Kata kaki yang dipergunakan untuk menahan tubuh manusia tetapi dapat juga kaki meja yang
menahan meja.
3. Jargon adalah kata-kata yang mengandung makna suatu bahasa, dialek, atau tutur yang
dianggap aneh kata ini juga merupakan kata sandi/kode rahasia untuk kalangan terterntu
(dokter,militer,perkumpulan rahasia,ilmuwan dsb). Contohnya:, populasi, volume, abses,
H2O,dan sebagainya.
4. Kata slang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja, atau kadang berupa pengrusakan
sebuah kata biasa untuk mengisi suatu bidang makna yang lain. Kata-kata ini bersifat
sementara,kalau sudah teras usang hilang atau menjadi kata-kata biasa. Contoh Slang : asoy,
manatahan dan sesuatu ya .