Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BAHASA INDONESIA
DIKSI (PEMILIHAN KATA)

OLEH :
Muhamad Ivan Maulana
1 RM1

Bahasa indonesia
Dosen pembimbing :
DEDE IRAWAN S.Pd

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL


jl. Mataram no. 9 Pesurungan lor – tegal
telp. (0283) 352000

2015
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul Diksi atau Pilihan
Kata ini membahas mengenai bagaimana menggunakan bahasa yang tepat dalam
berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulisan.

Didalam berbahasa indonesia, sering terdapat kerancuan dalam penulisan,ucapan


maupun dalam struktur ejaan. Masing-masing orang mempunyai pemahaman dan pendapat
yang berbeda-beda sehingga kadang terjadi kesalahpahaman dan membingungkan mana yang
sesungguhnya benar. Terutama dalam pemakaian dan pemilihan kata,biasanya sulit untuk
membedakan mana kata yang baku dan tidak baku seperti aturan-aturan yang ada didalam
EYD (Ejaan Yang Disempurnakan).

Oleh karena itu didalam makalah ini, saya akan mencoba membahas dan menjelaskan
tentang pemilihan kata (diksi). Bahasa indonesia dalam perkembangannya memang telah
mengalami pasang surut. Pemakaian kata dan struktur ejaannya sering dikacaukan karena
mengikuti perkembangan jaman. Bahkan atas nama modernisasi, orang jadi cenderung malu
untuk menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar.
Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan bagi pembaca dan bagi yang masih peduli
dengan penggunaan bahasa indonesia dengan baik dan benar. Saya menyadari makalah ini
masih jauh dari tahap sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun
yang saya harapkan untuk bisa lebih baik lagi.

Wassalamualaikum wr.wb
Brebes , oktober 2015

Muhamad Ivan Maulana

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL | BAHASA INDONESIA


i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................................................i
DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
A. Latar belakang ........................................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah .................................................................................................................. 1
C. tujuan...................................................................................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................................................... 2
A. Pengertian diksi (pemilihan kata)........................................................................................... 2
B. Persyaratan diksi .................................................................................................................... 2
C. Kata Ilmiah,Kata Populer,Kata Jargon dan Slang .................................................................. 8
D. Pilihan Kata dan Penggunaannya ........................................................................................... 9
BAB 3 PENUTUP .......................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 10
B. Saran..................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 11

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL | BAHASA INDONESIA


ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Memang harus diakui, dewasa ini ada kecenderungan orang semakin mengesampingkan
pentingnya penggunaan bahasa, terutama dalam tata cara pemilihan kata atau diksi. Terkadang
kita pun tidak mengetahui pentingnya penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
sehingga ketika kita berbahasa, baik lisan maupun tulisan, sering mengalami kesalahan dalam
penggunaan kata, frasa, kalimat, paragraf, dan wacana.
Agar tercipta suatu komunikasi yang efektif dan efisien, pemahaman yang baik
penggunaan diksi atau pilihan kata dirasakan sangat penting, terutama untuk menghindari
terjadinya kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Diksi atau pilihan kata maupun kalimat dalam
praktik berbahasa sesungguhnya mempersoalkan kesanggupan sebuah kata dapat juga frasa atau
kelompok kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca atau
pendengarnya.
Salah satu persyaratan yang perlu dan mendesak dalam berbicara atau menulis adalah diksi
(pilihan kata). Pilihan kata termasuk dalam ilmu semantik (semansiologi), yaitu ilmu yang
mempelajari makna kata. Dalam memilih kata, pembicara/penulis dituntut untuk berhati-hati
dengan cara sering melihat kamus itu jika sebuah kata kurang dipahami maksudnya. Dalam
memilih kata, ada dua persyaratan yang dituntut oleh pembicara/penulis, yaitu ketetapan dan
kesesuaian. Ketetapan artinya kata-kata yang dipilih dapat mengungkapkan dengan tepat apa
yang ingin diucapkan. Ungkapan tersebut harus dapat dipahami oleh pendengar/pembaca
dengan tepat. Kesesuaian artinya tafsiran pendengar/penulis sesuai dengan tafsiran
pembicara/penulis.
Oleh karena itu dalam makalah ini, penulis berusaha menjelaskan mengenai diksi yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimakasud dengan diksi ?
2. Bagaimana persyaratan diksi ?
3. Bagaimana yang dimaksud kata ilmiah,kata populer,kata jargon dan slang ?
4. Bagaimana pilihan kata dan penggunaan diksi ?
C. tujuan
1. Untuk mengetahui arti diksi dan persyaratan diksi.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kata ilmiah,kata populer,kata jargon dan
slang.
3. Untuk mengetahui bagaimana pilihan kata dan penggunaan diksi.
POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL | BAHASA INDONESIA
1
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Pengertian diksi (pemilihan kata)
Diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan
sesuatu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang
maupun dalam dunia tutur setiap hari. Dalam memilih kata yang setepat-tepatnya untuk
menyatakan suatu maksud, kita tidak dapat lari dari kamus. Kamus memberikan suatu ketepatan
kepada kita tentang pemakaian kata-kata. Dalam hal ini, makna kata yang tepatlah yang
diperlukan. Kata yang tepat dapat membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang
ingin disampaikannya, baik lisan maupun tulisan. Selain itu, pemilihan kata itu juga harus sesuai
dengan situasi dan tempat penggunaan kata-kata itu.
Dalam KBBI (2002: 264) diksi diartikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras dalam
penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang
diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan pengertian teknis dalam hal karang-mengarang, hal
tulis-menulis, serta tutur sapa.
B. Persyaratan diksi
Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata-kata, yaitu persyaratan
ketetapan dan kesesuaian. Tepat, artinya kata-kata yang dipilih itu dapat mengungkapkan
dengan tepat apa yang ingin diungkapkan. Di samping itu, ungkapan itu juga harus dipahami
pembaca dengan tepat, artinya tafsiran pembaca sama dengan apa yang dimaksud dengan
penulis. Untuk memenuhi persyaratan ketetapan dan kesesuaian dalam pemilihan kata, perlu
diperhatikan a) kaidah kelompok kata/ frase, b) kaidah makna kata, c) kaidah lingkungan
sosial, d) kaidah karang –mengarang.
1. Pilihan kata sesuai dengan kaidah kelompok kata /frase
Pilihan kata/ diksi yang sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase, seharusnya pilihan
kata/diksi yang tepat,seksama, lazim,dan benar.
a) Tepat
Contohnya : Makna kata lihat dengan kata pandang biasanya bersinonim, tetapi
kelompok kata pandangan mata tidak dapat digantikan dengan lihatan mata.
b) Seksama
Contohnya : Kata besar, agung, akbar, raya, dan tinggi termasuk kata-kata yang
bersinonim. Kita biasanya mengatakan hari raya serta hari besar, tetapi kita tidak pernah
mengatakan hari agung, hari akbar ataupun hari tinggi. Begitu pula dengan kata jaksa
agung tidak dapat digantikan dengan jaksa besar ataupun jaksa raya, atau pun jaksa
tinggi karena kata tersebut tidak seksama.

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL | BAHASA INDONESIA


2
c) Lazim
Lazim adalah kata itu sudah menjadi milik bahasa Indonesia. Kata yang tidak lazim dalam
bahasa Indonesia apabila dipergunakan sangatlah akan membingungkan pengertian saja.
Contohnya, Kata makan dan santap bersinonim. Akan tetapi tidak dapat mengatakan Anjing
bersantap sebagai sinonim anjing makan. Kemudian katasantapan rohani tidak dapat pula
digantikan dengan makanan rohani. Kedua kata ini mungkin tepat pengelompokannya, tetapi
tidak seksama serta tidak lazim dari sudut makna dan pemakain-nya.
2. Pilihan kata sesuai dengan kaidah makna kata.
a) Jenis makna
Berdasarkan bentuk maknanya, makna dibedakan atas dua macam yaitu:
 Makna Leksikal,adalah makna kamus atau makna yang terdapat di dalam kamus. Makna
ini dimiliki oleh kata dasar. Contoh : makan, tidur, ibu, adik, buku.
 Makna Gramatikal,adalah makna yang dimiliki kata setelah mengalami proses
gramatikal, seperti proses afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi(pengulangan), dan
komposisi(pemajemukan). Contoh :
proses afiksasi awalan me- pada kata dasar kotor, Adik mengotori lantai itu
Proses reduplikasi pada kata kacang, Kacang-kacangan merupakan salah satu
sumber protein nabati.
Proses komposisi pada kata rumah sakit bersalin, Ia bekerja di rumah sakit
bersalin
Berdasarkan sifatnya, makna dibedakan atas dua macam:
 Makna Denotasi,adalah makna kata yang sesuai dengan hasil observasi panca indra dan
tidak menimbulkan penafsiran lain. Makna denotasi disebut juga sebagai makna
sebenarnya.Contoh :
Kepala: organ tubuh yang letaknya paling atas
Besi: logam yang sangat keras
 Makna konotasi, adalah makna kata yang tidak sesuai dengan hasil observasi pancaindra
dan menimbulkan penafsiran lain. Makna konotasi disebut juga sebagai makna kias atau
makna kontekstual. Contoh :
Ibu kota : pusat pemerintahan
Ibu jari : jari yang paling besar atau jempol
Jamban : kamar kecil
Berdasarkan wujudnya, makna dibedakan atas :
 Makna referensial, adalah makna kata yang mempunyai rujukan yang konkret.
Contoh : meja,baju,membaca,menulis.

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL | BAHASA INDONESIA


3
 Makna inferensial adalah makna kata yang tidak mempunyai rujukan yang konkret.
Contoh : baik, indah, sedih, gembira.
b) Perubahan makna
Berdasarkan cakupan maknanya,perubahan makna dibedakan atas:
 Meluas, cakupan makna sekarang lebih luas daripada sebelumnya.
Misalnya :
Kata Dulu Sekarang
Berlayar Mengarungi laut dengan Mengarungi lautan
memakai kapal layar dengan alat apa saja
Putera-puteri Dipakai untuk sebutan anak- Sebutan untuk semua
anak raja anak laki-laki dan
perempuan
 Menyempit, cakupan makna sekarang lebih sempit daripada makna dahulu
Kata Dulu Sekarang
Sarjana Sebutan untuk semua Gelar untuk orang yang
orang cendekiawan sudah lulus dari
perguruan tinggi
Madrasah Sekolah Sekolah yang
mempelajari ilmu agama
Islam

Berdasarkan nilai rasanya,perubahan makna dibedakan atas :


 Ameliorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih tinggi. Artinya baru dirasakan
lebih baik dari arti sebelumnya.Contoh :
Kata wanita dirasakan lebih baik nilainya daripada perempuan
Kata istri atau nyonya dirasakan lebih baik daripada kata bini.
c) Pergeseran makna
Pergeseran makna dibedakan atas dua macam:
 Asosiasi
Adalah pergeseran makna yang terjadi karena adanya persamaan sifat.
Contoh:
Tasya menyikat giginya sampai bersih
Pencuri itu menyikat habis barang-barang berhatga dirumah itu

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL | BAHASA INDONESIA


4
d) Sinestesia
Adalah perubahan makna akibat adanya pertukaran tanggapan antara dua indra yang berbeda.
Contoh:
Sayur itu rasanya pedas sekali
Kata-katanya sangat pedas didengar.
e) Relasi makna
 Homonim
Adalah dua buah kata yang mempunyai persamaan tulisan dan pengucapan.
Bisa berarti 1). Dapat,sanggup 2). Racun
Buku berarti 1). Kitab 2). Antara ruas dengan ruas
 Homograf
Adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan tulisan tetapi berlainan
pengucapan dan arti.
Contoh:
Teras(inti) dengan teras (halaman rumah)
Sedan(isak) dengan sedan (sejenis mobil)
Tahu(paham) dengan tahu (sejenis makanan)
 Homograf
Adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan pengucapan tetapi berlainan
tulisan dan arti.
Contoh:
Bang dengan bank
Masa dengan massa
 Sinonim
adalah dua buah kata yang berbeda tulisan dan pengucapanya tetapi mempunyai arti yang sama.
Contoh:
Pintar dengan pandai
Bunga dengan kembang
Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Oleh sebab
itu, di dalam sebuah karang mengarang sebaiknya dipergunakan sinomin kata supaya ada
variasinya dan ada pergantiannya yang membuat lukisan di dalam karangan itu menjadi hidup.
Sinonim dapat terjadi disebabkan oleh hal-hal berikut ini :
1. Pengaruh bahasa daerah
Contoh:
Kata harimau yang diberi sinonim dengan macan .
Kata auditorium bersinonim dengan kata pendopo.

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL | BAHASA INDONESIA


5
Kata rindu bersinonim dengan kata kangen
2. Perbedaan dialek regional
Contoh:
Handuk bersinonim tuala , selop bersinonim seliper
3. Pengaruh bahasa asing
Contoh:
kolosal bersinonim besar , aula bersinonim ruangan , realita bersinonimkenyataan .
4. Perbedaan dialek sosial
Contoh:
suami bersinonim laki , istri bersinonim bini , mati bersinonim wafat.
5. Perbedaan ragam bahasa
Contoh:
membuat bersinonim menggubah, assisten bersinonim pembantu, tengahbersinonim madya.

6. Perbedaan dialek temporal


Contoh:
membuat bersinonim menggubah, assisten bersinonim pembantu, tengahbersinonim madya.

7. Antonim
Adalah kata-kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
Tua – muda
Besar – kecil
Luas – sempit
8. Polisemi
berasal adalah kata poly dan sema, yang masing-masing berarti’banyak’ dan ‘tanda’. Jadi polisemi
berarti suatu kata yang memiliki banyak makna.
Contoh:
Kata kepala yang mempunyai arti bahagian atas tubuh manusia tetapi dapat juga berarti orang
yang menjadi pimpinan pada sebuah kantor dan sebagainya.
Kata kaki yang dipergunakan untuk menahan tubuh manusia tetapi dapat juga kaki meja yang
menahan meja.

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL | BAHASA INDONESIA


6
3. Pilihan kata sesuai dengan Kaidah Lingkungan Sosial Kata
Diksi harus selalu diperhatikan lingkungan pemakian kata-kata. Dengan membedakan
lingkungan itu, pilihan kata yang kita lakukan akan lebih tepat dan mengena. Lingkungan itu
dapat kita lihat berdasarkan :
a) Tingkat sosial yang mengakibatkan terjadinya sosiolek
Contoh: Kata- kata mati, meninggal dunia, wafat, tewas, mampus, mangkat kita bedakan
penggunaanya di dalam bahasa Indonesia berdasarkan rasa bahasa bukanlah melihat tingkat
sosialnya
b) Daerah/geografi yang mengakibatkan dialek
Contoh: Kata-kata bis,kereta, dan motor kita bedakan penggunaanya berdasarkan geografinya
c) Formal/nonformal yang mengakibatkan bahasa baku/ tidak baku
Contoh: Kata tersangka, terdakwa, dan tertuduh kita bedakan berdasarkan maknanya.
d) Umum dan khusus yang mengakibatkan terjadinya bahasa umum dan khusus.
 Makna Umum( hipernim) adalah makna yang cakupannya luas.
Contoh: bunga, bulan, hewan, kendaraan
 Makna khusus( hiponim) adalah makna yang cakupannya sempit atau terbatas.
Contoh:
Hipernim Hiponim
Melihat Menengok,menatap,
melirik,menjenguk,melotot
Bunga Melati, Anggrek, Sedap Malam
Bulan Januari,Februari, Maret
Hewan Ayam, Burung, kambing
4. Pilihan kata sesuai dengan kaidah mengarang.
Pilihan kata akan memberikan imformasi sesuai dengan apa yang dikehendaki. Pilihan
kata dengan kaidah mengarang memiliki kelompok kata yang berpasangan tetap, pilihan kata
langsung dan pilihan kata yang dekat dengar pembaca.
Contoh:
 Terdiri dari, terdiri dalam, terdiri atas
 Ditemani oleh, ditemani dari, ditemani dengan
 Ia menelpon kekasihnya (pilihan kata langsung), Ia memanggil kekasihnya melalui
telepon (pilihan kata yang panjang dan berbelit-belit)
 Ia menelpon kekasihnya (pilihan kata langsung), Ia memanggil kekasihnya melalui
telepon (pilihan kata yang panjang dan berbelit-belit)

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL | BAHASA INDONESIA


7
C. Kata Ilmiah,Kata Populer,Kata Jargon dan Slang
1. Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia.
2. Kata popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari masyarakat
umum.
Berikut adalah contoh dari kata ilmiah dan populer tersebut.
Kata Ilmiah Kata Populer
Analogi Kiasan
Frustasi Rasa kecewa
Final Akhir
Diskriminasi Perbedaan perlakuan
Prediksi Ramalan
Kontradiksi Pertentangan
Format Ukuran
Anarki Kekacauan
Biodata Biografi singkat
Bibliografi Daftar pustaka

3. Jargon adalah kata-kata yang mengandung makna suatu bahasa, dialek, atau tutur yang
dianggap aneh kata ini juga merupakan kata sandi/kode rahasia untuk kalangan terterntu
(dokter,militer,perkumpulan rahasia,ilmuwan dsb). Contohnya:, populasi, volume, abses,
H2O,dan sebagainya.
4. Kata slang dihasilkan dari salah ucap yang disengaja, atau kadang berupa pengrusakan
sebuah kata biasa untuk mengisi suatu bidang makna yang lain. Kata-kata ini bersifat
sementara,kalau sudah teras usang hilang atau menjadi kata-kata biasa. Contoh Slang : asoy,
manatahan dan sesuatu ya .

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL | BAHASA INDONESIA


8
D. Pilihan Kata dan Penggunaannya
1. Kata dari dan daripada
Contoh:
Kertas itu terbuat dari kayu jati (keterangan asal)
Peristiwa itu timbul dari peristiwa seminggu yang lalu (keterangan sebab)
Buku itu ditulis dari pengalamanya selama di Jerman (menyatakan alasan)
2. Kata pada dan kepada
Contoh:
Buku catatan saya ada pada Astuti (pengantar keterangan)
Saya ketemu dengan dia pada suatu sore hari. (keterangan waktu)
3. Kata di dan ke
Contoh:
Atik sedang berada di luar kota (fungsi kata depan di)
Di saat usianya suadah lanjut, orang itu semakin malas belajar (keterangan waktu)

4. Kata dan dan dengan


Contoh:
Ayah dan Ibu pergi ke Jakarta kemarin
Ibu memotong kue dengan pisau
5. Kata antar dan antara
Contoh:
kabar ibu belum pasti,antara benar dan tidak (menyataan pemilihan)
Dia akan tiba antara jam 04.00 sampai jam 06.00 (jangka waktu)

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL | BAHASA INDONESIA


9
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kreativitas dalam memilih kata merupakan kunci utama pengarang dalam menulis gagasan
atau ungkapan. Penguasaan dalam pengolahan kata juga merupakan kunci utama dalam
menghasilkan tulisan yang indah, dapat dibaca serta ide yang ingin disampaikan penulis dapat
dipahami dengan baik.
Kata yang tepat akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin
disampaikannya baik secara lisan maupun dengan tulisan. Pemilihan kata juga harus sesuai
dengan situasi kondisi dan tempat penggunaan kata–kata itu. Pembentukan kata atau istilah
adalah kata yang mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan atau sifat yang khas dalam
bidang tertentu.
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa diksi mempunyai
persamaan yaitu sama-sama penulis ingin menyampaikan sesuatu di hasil karya tulisannya
dengan maksud agar pembaca dapat memahami maksud dan tujuan penulis.
B. Saran
Penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan makalah ini
mengenai pengetahuan diksi (pilihan kata). Penulis menyarankan kepada semua pembaca untuk
mempelajari pengolahan kata dalam membuat kalimat. Dengan mempelajari diksi diharapkan
mahasiswa dan mahasiswi memiliki ketetapan dalam menyampaikan dan menyusun suatu
gagasan agar yang disampaikan mudah dipahami dengan baik.

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL | BAHASA INDONESIA


10
DAFTAR PUSTAKA

Moeliono, Anton, 1991. Santun bahasa, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.


Sugono, Dendy, 2003. Buku Praktis Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa,Jakarta.
Amran, Tasai. 2010 Cermat Berbahasa Indonesia. (Jakarta :CV Akademika Pressindo.
Adi, Tri. 2007 Inilah Bahasa Indonesia Jurnalistik, CV Andi Offset, Yogyakarta.
Rahaedi, Kunjana. 2003. Bahasa Indonesia perguruan tinggi. Erlangga. Jakarta

POLITEKNIK HARAPAN BERSAMA TEGAL | BAHASA INDONESIA


11

Anda mungkin juga menyukai