Anamnesis
1. Penjabaran keluhan utama
2. Keluhan tambahan
3. Singkirkan etiologi lain (VITAMIN D)
4. Defisit neurologis
Pembukaan
Sapa pasien dan perkenalkan diri
Identitas pasien:
Nama
Usia
Pekerjaan
Status pernikahan
Alamat
Keluhan Utama
Kelemahan satu sisi
Nyeri kepala
Kejang
Penurunan kesadaran
Onset
Mendadak= vascular, trauma
Subakut (progresif)= metabolic, infeksi, autoimun
Kronis= autoimun, neoplasma, degenerative
RPS
1. Gali RPS dari KU:
o Kelemahan satu sisi:
Sesudah ditanyakan onset
Tanyakan aktivitas hari kemarin, hari kemarin normal (mendadak)/ada
kelemahan/baal di satu bagian terlebih dahulu (progressif)
Di tubuh sebelah mana? Kiri/kanan? Ekstremitas atas/bawah?
Apakah disertai baal satu sisi?
Apakah ada perbaikan?
o Nyeri kepala:
Prinsip PPQRST
Tanyakan NPRS, VAS
Provokasi:
Aktivitas fisik? Bising? Telat makan? Kelelahan/stress
(tension)?
1
hal yang memperburuk: aktivitas fisik (migraine)?, cahaya
terang atau bising (foto/fonofobiamigraine)?, batuk/mengejan?
(tumor)
hal yang memperingan: istirahat (tension)? minum obat?
Progresifitas: mendadak (vascular), kronis (massa: neoplasma, abses)
Quality:
Tension:
o Di sekitar frontal bisa sampai tengkuk
o Terasa berat seperti di tekan, tegang
o Tidak ada mual, muntah, fotofobia, fonofobia
Cluster:
o Minimal 5 serangan
o Di sekitar mata (orbita, supraorbital, temporal yang
unilateral)?
o Atau:
Keluar air mata? (lakrimasi)
Hidung tersumbat?
Bengkak di kelopak mata yang sakit?
Tidak bisa membuka kelopak mata yang sakit?
Migraine:
o berdenyut?
o di salah satu sisi?
o ada aura (lihat cahaya sebelum serangan sakit?
penglihatan kabur? Nyeri perut yang menjalar?)
o mual muntah?
Tumor:
o rasa seperti berdentum? Kepala seperti mau pecah?
o Muntah menyembur (proyektil)?
Pasca Trauma:
o Tidak khas
o Muncul +/ 7 hari pasca trauma
o Hilang setelah 3 bulan
Referred (penjalaran):
Tension: frontal hingga tengkuk, bisa menyeluruh
Severity:
Tension: ringan
Cluster: berat
Migraine: sedang sampai berat
Tumor: berat
Mengganggu pekerjaan atau tidak
Time:
Kapan?
o Tension: siang hari
o Tumor: sering pada pagi hari
Berapa lama? (Durasi)
o Tension: 30 menitterus menerus selama 7 hari
2
o Cluster: 15 menit3 jam bila tidak diobati
o Migraine: 472 jam diantara serangan tidak ada nyeri
o Status Migrainous: tidak menghilang dalam 72 jam
Berapa kali sehari? (Frekuensi)
o Cluster: 1x setiap 2 hari, 8x perhari
o Kejang:
Berapa lama saat kejang?
Gerakannya seperti apa?
Berapa kali dalam sehari?
Kalau nggak dalam sehari: kapan terakhir kali kejang? Apakah
melebihi 24 jam atau tidak kejang keduanya?(epilepsi)
Kejang seluruh tubuh atau tidak?
Umum:
o Tidak ada aura, langsung terjadi, tidak tahu akan kejang
o Tonik: kaku
o Klonik: kelojotan
o Mioklonik: seolaholah pasien sadar, memegang sesuatu
tibatiba lepas, ‘ceroboh’, lebih sering di ekstremitas
atas maupun wajah
o Atonik: tibatiba jatuh
o Tonikklonik: kaku dan kelojotan
o Absans: bengong
Parsial:
o Simpleks:
Tahu akan kejang atau tidak? ada penanda
sebelum kejang? (tangan kebas, lihat cahaya,
lemas, keringat dingin, nyeri perut menjalar dll)
Tidak terjadi penurunan kesadaran
o Kompleks:
Bisa ada aura
Perubahan kesadaran= masih mampu
mempertahankan postur
Otomatisasi= gerakan berulangulang?
o SGS
Pertama parsial
Penurunan kesadaran= tidak mampu
mempertahankan postur (tibatiba sadar ada di
lantai?)
Diikuti kejang bentuk umum
Tidak tergolongkan:
Kesadaran sebelum, selama dan setelah kejang bagaimana?
Kalau kejang seluruh tubuh dan sadar: tetanus, spasmofili
Mata tertutup: malingering
Apakah diantara kejang sadar/tidak? (Status Epileptikus)
Apakah ada mulut berbusa, lidah tergigit? (Tetanus)
o Penurunan kesadaran:
Berapa lama tidak sadar?
3
Apakah berulang atau pertama kali?
Riwayat trauma kepala? (singkirkan etiologi VITAMIN D)
Tanyakan aktivitas di hari sebelumnya: apakah mulai ada apatis?
Mengantuk?
Dimana ditemukan tidak sadar?
Kondisi lingkungan ketika tidak sadar (obatobatan, makanan,
minuman keras)?
2. Singkirkan Etiologi
Vaskular:
o Mendadak
Stroke:
Iskemik
Gejala lateralisasi lebih menonjol, seringnya pasien
masih sadar
o Emboli:
Pada usia decade 23 dan 7
Mendadak (paling cepat)
Saat aktivitas, kadang waktu istirahat
Kesadaran bagus
Ada sumber emboli dari jantung:
periksa EKG
o Thrombosis
Pada usia decade 68
Ada gejala prodromal TIA
Sering waktu istirahat bangun pagi
Kesadaran bagus
Hemoragik
Gejala peningkatan TIK lebih menonjol, penurunan
kesadaran
o Perdarahan Intraserebri:
Pada usia decade 58
Nyeri kepala hebat, mual, muntah
Sering pada siang hari saat
beraktivitas
o Perdarahan Subarachnoid
Pada usia decade 35
Pecahnya aneurisma
Nyeri kepala hebat dan mendadak
Tanda rangsang meningens (+)
o Tandatanda peningkatan TIK
Trias cushing: hipertensi, bradikardia, pernafasan ireguler
Parese N. VI (Rectus Lateral, gak bisa gerak ke arah temporal)
atau N. III (All others, ptosis) tipe sentral False localizing
sign
Pupil anisokor
Papil edema
4
Penurunan kesadaran
Muntah proyektil
Kejang
Infeksi
o Demam, nyeri otot (myalgia), tidak enak badan (malaise)?
o Port d’entrée (infeksi di mulut, telinga, hidung, tenggorokan): batuk?
Pilek? gigi berlubang? Keluar cairan dari telinga (OMSK)? Sinusitis?
Bengkak di belakang telinga (mastoiditis)? Sulit menelan/suara serak?
o TB: batuk lama? Batuk darah? Keringat malam hari? Penurunan BB?
Riwayat minum OAT?
o Toxoplasma: pelihara binatang peliharaan?
o HIV: promiskuitas, tato, jarum suntik, narkoba, sakit menelan
(kandidiasis)
o Penyakit:
Meningitis Bakterialis:
Demam <1minggu, sakit kepala, kaku kuduk
Penurunan kesadaran >>>, disorientasi,
Kejang
Deficit fokal
Port d’entrée kuman
Meningitis Tuberkulosa:
Subakut: 26 minggu
Kesadaran lebih baik
Sakit kepala lebih khas
Kejang
Gejala TB lainnya, curiga juga HIV
Abses Otak:
Etiologi:
o Langsung: otitis media, mastoiditis, sinusitis
paranasal, trauma kepala, operasi bedah syaraf,
infeksi tulang intracranial
o Hematogen: infeksi paru, infeksi jantung
(endocarditis)
Gejala sistemik: demam
Gejala neurologik umum: peningkatan TIK
Gejala neurologik fokal: kejang, defisit motorik, defisit
sensorik
Ensefalitis: demam akut, penurunan kesadaran, kejang
Ensefalitis viral: HS1, HS2, Herpes Zoster, Rubella,
Measles
Toxoplasma Encephalitis:
Reaktivasi antigen laten
Pada orang immunocompromised (HIV)
Umumnya subakut
Tanda peningkatan TIK
Demam seringkali ()
5
Gejala neurologis fokal progresif
Meningitis Kriptokokus:
Subakut: 24 minggu
Gejala tidak khas: pasien HIV dengan symptom
neurologic
Demam, sakit kepala, gangguan kognitif progressif
Trauma
o Mendadak
o Apakah ada riwayat tertusuk paku?
Tetanus:
Hipertoni dan spasme otot:
o Kejang Trismus/spasme rahang/risus sardonicus
o Otot leher kaku dan nyeri
o Opistotonus
o Dinding perut tegang
o Sulit menelan, asfiksia, sianosis
Kejang tonik dengan kesadaran tidak terganggu
Umumnya ada luka
Retensi urin dan hiperpireksi
Tetanus lokal
Kriteria trismus dan kejang:
Grade 1: trismus > 3cm tanpa kejang tonik umum bila
dirangsang
Grade 2: trismus </= 3 cm dengan kejang tonik umum
bila dirangsang
Grade 3: trismus </= 1 cm dengan kejang umum
spontan
o Apakah ada riwayat jatuh, kecelakaan, trauma kepala?
o Apakah ada riwayat penurunan kesadaran?
Epidural hematom: lucid interval cepat, kena arteri meningea
media
Subdural hematom: lucid interval bisa seminggu kemudian
penurunan kesadaran, vena jembatan
Subarachnoid hematom: biasa pada orang tua, DM, ada
aneurisma e.c Hipertensi
Autoimun
o GBS:
Demyelinisasi selubung myelin di perifer (kornu
anterior=radikulopati)
Dari kaki dulu baru ke atas? Satu sisi atau dua sisi?
Cepat? Berhenti setelah 4 minggu?
Ada batuk pilek terlebih dahulu (Riwayat ISPA)?
Apakah ada fase sembuh?
Gangguan ketika BAB, BAK (otonom)?
o Myasthenia Gravis:
Di Neuromuscular Junction
Dari daerah sekitar mata?
6
Apakah sering merasa sesak nafas?
Apakah pernah tibatiba jatuh?
Membaik setelah istirahat?
Kelopak mata tidak bisa membuka?
Suara menghilang?
Metabolik
o Ensefalopati yang disertai gejala klinis kejang dan hemiparesis adalah
hipoglikemia, hepatika, uremikum
o Ensefalopati: hipoksik, hepatikum, uremikum, hipo/hypernatremia,
hipoglikemia, hipo/hyperkalemia, alkohol
o Kebiasaan makan (hipoglikemia, hiponatremia)?
o Apakah didahului lemas, keringat dingin, pusing (hipoglikemia)?
o Hypokalemia: paralysis periodic kemudian aritmia
o Hypokalsemia: kalau parah bisa kejang tonik
o Diare, mual muntah lama?
o Sakit hepar: Ensefalopati hepatikum: hepar rusak ammonia tidak
bisa diubah menjadi urea, bersifat toksik (cek: SGOT, SGPT, ammonia
(N: 1550))
o Sakit ginjal: Ensefalopati uremikum: ginjal rusak urea banyak
(Nilai normal: urea: 821, kreatinin: 0,81,3)
o Cuci darah, Hepatitis, Sirosis
Idiopatik
o Bell’s Palsy
Didahului batuk, pilek?
Apabila kena cuaca dingin?
Dahi tidak dapat dikerutkan?
Tidak bisa menutup mata?
Gangguan fungsi pengecapan?
o Epilepsy
Kriteria:
1. Berulang > 24 jam tanpa provokasi (Provokasi= anak: demam,
dewasa: kelainan metabolik)
2. Kejang terjadi sekali tapi bisa berulang dalam 10 tahun ke
depan sama seperti kriteria no. 1= Epilepsi Simptomatik (ada
gangguan jaringan di otak)
3. Sindrom epilepsy= spasme infantil
o Status Epileptikus
Kejang berlangsung lebih dari 30 menit atau dua atau lebih bangkitan
dimana diantara bangkitan tidak terjadi pemulihan kesadaran.
Neoplasma
o Sakit kepala kronis? Terbangun tiba2 karena sakit kepalanya?
o Defisit neurologis progresif: tibatiba bicara pelo, tibatiba kebas salah
satu sisi?
o Nafsu makan turun? Penurunan berat badan?
o Muntah proyektil?
o Penglihatan ganda?
Degeneratif
7
o Usia
o Hernia Nukleus Pulposus:
Sering mengangkat beban berat?
Kelemahan otot? di bagian yang terkompresi
HNP lumbal: nyeri pinggang bawah disertai ischialgia (nyeri
menjalar ke ekstremitas bawah)
Diperberat oleh gerak pinggang, batuk, mengejan, berdiri atau
duduk lama.
Diperingan dengan istirahat baring atau perubahan posisi
Baal/hipoestesia
Laseque: (+)
o Parkinson
Motorik Primer/Gejala Utama:
Tremor istirahat
Rigiditas: kekakuan
Akinesia/Bradykinesia: gerakan menjadi lambat dan tidak
lengkap, sulit memulai gerakan dan dapat berhenti tibatiba.
Wajah topeng.
Postural Instability
Motorik Sekunder: (tidak semua)
Postur bungkuk: condong ke depan
Dystonia: nyeri saat kontraksi otot
Fatique
Gangguan ketangkasan motorik: tulisan kecil dan rapat
Gangguan koordinasi motorik kasar
Kemiskinan gerak
Akatisia: bergerak terus
Masalah bicara: suara menjadi lembut, cadel
Kesulitan menelan
Drooling
Diagnosis:
Possible: terdapat 1 gejala utama
Probable: kombinasi 2 gejala utama (termasuk instabilitas
postural) atau 1 dari 3 gejala pertama yang tidak simetris
Definit: kombinari 3 dari 4 gejala atau 2 gejala dengan 1 gejala
lain yang tidak simetris
3. Defisit Neurologis
N.I: gangguan penciuman?
N.II: buram? Kalau jalan suka nabraknabrak?
N.III, IV, VI: penglihatan ganda? Ptosis? (cek pupil anisokor/isokor jk tidak
sadar)
N.V: baal di wajah? Susah mengunyah?
N.VII: mulut mencong? (tekan Temporo Mandibular Joint jk tdk sadar)
N.VIII: gangguan pendengaran? Rasa berputar? Telinga berdenging?
N.IX & X: suara serak, susah menelan?
N.XI: susah angkat bahu, nengoknengok kiri kanan?
N.XII: bicara pelo?
8
RPD
Pernah mengalami hal yang sama? (autoimun)
Pernah mengalami trauma kepala? Dirawat di RS? Operasi (post op infection)?
Adakah penyakit DM, HT, jantung, kolesterol, stroke, keganasan?
Minum obatobatan untuk penyakit (Jantung, ARV, OAT, AB)?
Khusus kejang: Riwayat persalinan, riwayat imunisasi, riwayat tumbuh kembang
RPK
Keluarga pernah mengalami hal yang sama?
Riwayat penyakit turunan DM, HT, jantung, kolesterol?
Riwayat penyakit stroke atau keganasan?
Kebiasaan
Olahraga, aktivitas fisik seharihari?
Minum alkohol, merokok, kopi?
Kebiasaan makan berlemak, gorenggorengan, konsumsi sayur?
Pelihara hewan peliharaan?
Lingkungan sekitar?
9
Pemeriksaan Fisik
1. Sapa pasien dan perkenalkan diri
2. Identitas pasien
3. Informed consent
4. Cuci tangan
5. Keadaan umum: Kesadaran (GCS), Kesan sakit, Tanda Vital: TD, Suhu, HR, RR
6. Status Generalis
7. Status Neuorologis
a. Rangsang Meningeal
b. Nervus Cranialis
c. Kekuatan Motorik
d. Refleks Fisiologis
e. Refleks Patologis
f. Pemeriksaan Sensorik
g. Dermatom Sensorik
8. Cuci tangan habis PF
Tanda Vital
Tandatanda peningkatan TIK: bradikardia (HR < 60), hipertensi (TD >
140/90mmHg), pernapasan ireguler
Tandatanda infeksi: takikardi (HR >100), takipnoe (>22)
Status Neurologis
a. Kesadaran (GCS)
Eye: min (1), max (4)
o 4: bisa datang sudah buka mata, atau ketika di panggil buka mata terus
o 3: buka sebentar dari rangsang suara dan gerak
o 2: buka dengan rangsang nyeri
o 1: tidak membuka
Motoric: min (1), max (6)
Verbal: min (1), max (5)
o 5: kalimat jelas
o 4: bicara tidak nyambung
o 3: satu kata
o 2: mengerang
o 1: tidak keluar suara
Normal= 15
Dibawah itu penurunan kesadaran
b. Rangsang Meningeal
Jangan lupa datarkan kasur periksa
Periksa suspek fraktur cervical: minta pasien nengok kepala ke kiri dan kanan
Periksa kuduk kaku terlebih dahulu
Pemeriksa menengokkan kepala pasien ke kanan dan kiri, ada bahu yang miring
atau tidak
Angkat bahu:
o Keplek: bisa lanjutkan kaku kuduk
10
o Ikut: kuduk kaku
Kaku kuduk
Ada tahanan atau tidak
Lihat ekspresi
Lihat Brudzinski 1 (+): apabila fleksi art. Genu kanan dan kiri
Kaku kuduk (+): ada tahanan sebelum sampai dada
Laseque: normal 70o
Kernig: normal 135o sembari lihat Brudzinski 2 (+): apabila tungkai
kontralateral ikut fleksi
c. Nervus Cranialis
N.I: identifikasi bau
Kenalkan bau
Tutup mata, tutup satu lubang hidung, suruh identifikasi
N.II: visus, lapang pandang, funduskopi, tes buta warna
Gangguan lapang pandang:
1. Gangguan di N. Optikus: hemianopsia dx/sin
2. Gangguan di Kiasma Optikum: hemianopsia bitemporal
3. Gangguan di Traktus Optikus: hemianopsia homonim
kontralateral
N.III, IV, VI:
Pada pasien sadar maupun tidak sadar
ukuran pupil, refleks cahaya langsung maupun tidak langsung,
refleks pupil, gerakan bola mata
Lumpuh N.III: tekan alis mata lihat ada ptosis/tidak
lihat celah antar palpebral kika
Myasthenia Gravis: tes wartenberg memandang objek di atas
bidang antara kedua bola mata selama >30 detik, lama kelamaan
akan ptosis (Positif)
Pasien tidak sadar: ukuran pupil, refleks pupil
N.V:
Sensorik: daerah dahi, maksila dan mandibular
Motorik: otot pengunyah
Refleks: kornea
N. VII:
Pada pasien sadar maupun tidak sadar
Motorik
1. Mengerutkan dahi ke atas (M. Frontalis)
2. Menutup mata lalu pemeriksa mencoba membuka (M.
Orbicularis Oculi)
3. Mengunci bibir sambil menggembungkan pipi (M. Buccinator)
4. Tersenyum sambil memperlihatkan gigi (M. Orbicularis Oris)
Sensorik: pengecap
Pasien tidak sadar: rangsang nyeri di TMJ, perhatikan apakah ada
bibir mencong
Sentral: hanya mulut
Perifer: mulut dan dahi
N. VIII: Tes Rinne, Weber, Swabach
N. IX&X: Refleks muntah, lihat uvula deviasi atau tidak
11
N. XI: leher/kepala tidak dapat ditegakkan (M. Sternocleidomastoideus dan M.
Trapezius)
N. XII: menjulurkan lidah. Deviasi ke sisi lumpuh
UMN: atrofi (), fasikulasi ()
LMN: atrofi (+), fasikulasi (+)
Fasikulasi= kedutan
d. Kekuatan Motorik
Pada pasien sadar maupun tidak sadar
Pasien sadar: di 4 sendi hitung kekuatan otot (05)
e. Refleks Fisiologis
Pada pasien sadar maupun tidak sadar
Biceps, Triceps, Patella, Achilles
Klasifikasi:
(): arefleks
(+): hiporefleks
(++): normal
(+++): hiper refleks (diberi rangsangan di tempat lain muncul
refleks)
(++++): klonus (di patella dan Achilles)
Bedakan kelainan akibat lesi di UMN/LMN!
f. Refleks Patologis
Pada pasien sadar maupun tidak sadar
Ext. Atas: Tromner dan Hoffman (bedain lesi di medulla spinalis atau central)
Ext. Bawah: Babinsky, Chaddock, Gordon, Oppenheim, Schaeffer
Bedakan kelainan akibat lesi di UMN/LMN!
g. Pemeriksaan Sensorik
Pada pasien sadar
Eksteroseptif: raba, nyeri, suhu
Proprioseptif: gerak, sikap, getar, tekan, nyeri dalam
Diskriminasi, barognosia, sterognosia, topestesia, grafestesia
h. Dermatom Sensorik
Pada pasien sadar
Minta buka baju
Kalau kelainan hemiparesis periksa kirikanan
Kalau kelainan tetraparesis periksa kepala dengan ekstremitas
Minta pasien tutup mata
Pakai kapas dipilin, tanyakan terasa/tidak dan bandingkan lebih terasa sebelah
mana.
12
Pemeriksaan Penunjang
UMN:
CTScan: vascular (tanpa kontras), trauma (bonewindow), infeksi dan neoplasma
(dengan kontras)
o Stroke hemoragik: lesi hiperdens
o Stroke iskemik: lesi hipodens
o Abses otak: penyengatan di daerah basal, terbentuk kapsul
o Meningitis tuberkulosa: penyengatan di basal, massa nodular
(tuberkuloma)
o Toxoplasma ensefalitis: efek desak ruang, penyengatan menyebar tidak
hanya di basal
MRI
EEG
LMN: EMNG
Infeksi: LCS lumbal pungsi
Efek terapetik (menurunkan TIK) dan diagnostik
Gambaran umum:
o Warna keruh: semakin keruh, semakin tinggi jumlah sel
o Warna xantochromic: menandakan kenaikan kadar protein LCS
o Infeksi bacterial: kadar glukosa menurun
o Infeksi virus: kelainan LCS minim, bisa di dapatkan hasil normal
o Pemeriksaan serologi maupun PCR penting
Meningitis bakterialis: LCS keruh, peningkatan opening pressure, peningkatan protein
(>120mg/dl), penurunan glukosa (<30mg/dL dan <30% glukosa plasma), peningkatan
sel 10010000 sel/mm3
Meningitis tuberkulosa: LCS jernih, sel meningkat, limfositer, protein meningkat,
glukosa menurun
Toxoplasma ensefalitis: PCR toxo sensitivitas rendah tidak dianjurkan
Meningitis kriptokokus: gambaran umum infeksi bakteri, periksa serologi dan PCR
Darah perifer lengkap:
LED meningkat:
o Wanita di bawah 50 tahun: < 20 mm / jam
o Pria di bawah 50 tahun: < 15 mm / jam
o Wanita di atas 50 tahun: < 30 mm / jam
o Pria di atas 50 tahun: < 20 mm / jam
o Bayi yang baru lahir: < 2 mm / jam
o Anak-anak yang belum mencapai pubertas: 3 – 13 mm / jam.
Leukositosis: >10.000
Hitung jenis: B/E/B/S/L/M (01/14/26/5070/2040/28)
Elektrolit
Foto thorax: curiga infeksi dari tempat lain secara hematogen (misal TB)
Foto sinus: waters (sinusitis)
EKG: pada stroke emboli
Pemeriksaan Nervus Cranialis: cara cek
13
N VII: Tekan nyeri di TMJ (tidak sadar)
N VIII: gesekan jari, arloji
N IX X: arkus faring simetris, reflex muntah
N XI: kontraksi bahu, sternokleid
14