Anda di halaman 1dari 15

BAB VI

PENJADWALAN PRODUKSI

6.1. PENDAHULUAN

1) Suatu penjadwalan produksi tambang menyatakan, dalam periode


waktu (misalnya tahun), ton bijih, kadar dan pemindahan material
total yang akan dihasilkan oleh tambang tersebut.
2) Sasarannya adalah menghasilkan suatu jadwal untuk mencapai
beberapa sasaran/kriteria ekonomik seperti memaksimumkan Net
Present Value (NPV) atau Rate Of Return (ROR). Kriteria lain di
antaranya dapat menghasilkan suatu kuantitas material semurah
mungkin, dll.
3) Fokus kita adalah perencanaan jangka panjang. Kita akan
menghasilkan suatu jadwal produksi dan kemudian menentukan
kebutuhan peralatan untuk mengoperasikan jadwal tersebut. Pada
penjadwalan jangka pendek fokusnya mungkin berbeda; dengan
kendala jumlah peralatan, kita menentukan jadwal yang terbaik.
4) Selama proses penjadwalan, evaluasi beberapa alternatif sering
dilakukan.
5) Data masukan dasar adalah penyataan tonase dari tahap-tahap
penambangan yaitu tabulasi ton dan kadar per jenjang dari material
yang akan ditambang untuk tiap tahap.

6.2. ASUMSI AWAL YANG DIPERLUKAN UNTUK MENGEMBANG-


KAN SUATU JADWAL

1) Tingkat produksi bijih untuk tiap periode waktu


a. Dapat ditentukan dengan studi perbandingan tingkat produksi.
b. Tingkat produksi dapat berubah dengan waktu.

VI - 1
2) Cut off grade untuk tiap periode waktu.
Beberapa jadwal sering dibuat untuk mengevaluasi strategi cutt off
grade yang berbeda.
3) Dua butir di atas akan mempengaruhi jadwal pengupasan tanah
penutup.

6.3. PENGAMATAN TERHADAP TABULASI CADANGAN PER


JENJANG UNTUK TIAP TAHAP

1) Jenjang atas biasanya terdiri dari tanah penutup yang harus dikupas
2) Jenjang dasar umumnya terdiri kebanyakan dari bijih. Bijih ini
merupakan sumber yang akan menjaga kelangsungan pabrik
pengolahan
3) Pada elevasi berapa akan terjadi peralihan dari tanah penutup ke bijih ?
4) Suatu kriteria dalam nisbah kupas. Pada jenjang ke berapa nisbah
kupas akan lebih rendah dari nisbah kupas rata-rata ?

6.4. KEBUTUHAN PENGUPASAN PRA PRODUKSI

1) Berapa banyak material/tanah penutup yang harus dikupas selama


masa pra-produksi ?
2) Jumlah minimum adalah material/tanah penutup yang harus
dipindahkan dari pushback/tahap pertama sehingga pushback ini akan
menjadi sumber penambangan bijih untuk produksi tahun pertama.
3) Proses penjadwalan dapat mengindikasikan jumlah material/tanah
penutup yang disebut diatas, jadi mungkin perlu dilakukan
pengupasan pada pushback kedua, dan seterusnya.
4) Material bijih yang ditambang selama pra-produksi biasanya ditumpuk
di dekat crusher dan menjadi bagian dari bijih untuk tahun pertama.

VI - 2
6.5. PENENTUAN JADWAL PENGUPASAN MATERIAL PENUTUP

1) Jadwalkan bijih dari tahap-tahap penambangan (pushback) sesuai


urutannya.
Untuk tiap periode waktu, kumulatif waste dibagi dengan jumlah
tahun. Hasilnya memberikan tingkat produksi rata-rata yang diperlukan
untuk memperoleh bijih.
2) Tabulasikan waste (atau material total) berdasarkan tahun.
3) Puncak pemindahan waste berhubungan dengan pra-pengupasan
yang dibutuhkan pada setiap tahap. Kita ingin meratakan jadwal
produksi waste dengan pemindahan tanah penutup ini jauh dimuka,
misalnya mulai pengupasan pushback sebelum bijih diperlukan.
a. Untuk tiap periode waktu, kumulatif waste dibagi dengan jumlah
tahun. Hasilnya memberikan tingkat produksi waste rata-rata yang
diperlukan untuk memperoleh bijih.
b. Hitung nilai kumulatif waste maksimum dibagi dengan jumlah
tahun. Hasilnya adalah tingkat produksi waste per tahun untuk
penjadwalan yang baik dan rata.
c. Penjadwalan pertama adalah untuk melampaui puncak tertinggi
kemudian mengatur kembali persoalan tersebut untuk puncak
berikutnya.

6.6. KESEIMBANGAN JADWAL

1) Saat ini kita telah mempunyai tingkat produksi bijih dan pemindahan
material total berdasarkan perioda waktu.
2) Langkah berikutnya adalah menambang dari tahap bijih utama dan
dari tahap yang memerlukan pengupasan selama satu periode waktu
untuk mencapai sasaran produksi
a. Persoalannya adalah akan ada waste di dalam bijih dan sebagian
bijih terdapat di dalam material waste.

VI - 3
b. Harus diseimbangkan sehingga jumlah bijih dari semua sumber
mencapai target pula.
i. trial and error (metode coba-coba)
ii. simultaneous equations (menggunakan persamaan
serentak)
3) Setelah bijih dan waste (atau material total) dari tiap tahap ditentukan
untuk suatu periode waktu, kadar untuk tahun itu dapat ditentukan
sebagai ton rata-rata berbobot untuk bijih yang ditambang.

6.7. KOMENTAR LAIN-LAIN

1) Kebutuhan bijih tahun pertama harus dikurangi sehingga jumlah bijih


yang dikumpulkan selama pra-produksi dan yang ditambang selama
tahun pertama sama dengan sasaran pabrik tahun pertama.
2) Untuk pabrik yang besar, adalah biasa mengurangi sasaran produksi
tahun pertama misalnya 75% dari kapasitas.
3) Adalah sangat sulit mencegah kesalahan numerik. Lakukan pengecekan
sebanyak mungkin, antara lain :
a. Bila suatu tahap/pushback selesai, pastikan bahwa material yang
ditargetkan setiap tahun untuk tahap tersebut sama jumlahnya
dengan jumlah material tahap tersebut untuk bijih dan waste
b. Buat suatu tabel untuk tiap tahun yang memperlihatkan material
berdasarkan pushback
4) Selama proses penjadwalan mungkin terdapat batasan penambangan
lain yang tidak diperhitungkan
a. Total ton yang dapat ditambang dari suatu tahap selama satu
tahun.
b. Total jumlah jenjang yang dapat ditambang dari satu tahap selama
satu tahun.

VI - 4
6.8. PETA TAMBANG

1) Setelah proses penjadwalan dilakukan, maka akan sangat mudah


membuat gambar konseptual tentang keadaan tambang pada akhir
setiap tahun.
2) Kita akan mengetahui jenjang mana yang ditambang dari tiap tahap
selama satu tahun dan kita mempunyai rancangan untuk tiap tahap.
3) Adalah penting membuat peta agar kita dapat mengetahui apakah
jadwal yang telah dibuat dapat dilaksanakan.
a. Check akses ke daerah yang diperlukan.
b. Pastikan bahwa suatu jumlah material yang sangat banyak tidak
harus keluar dari satu jalan angkut.

6.9. STRATEGI KADAR BATAS (CUT OFF GRADE STRATEGY)

1) Dapat ditunjukkan bahwa untuk suatu tambang yang mempunyai


batas keuntungan yang cukup memadai, jadwal yang terbaik (di dalam
pengertian pemaksimuman NPV atau ROI) akan dimulai pada cut off
yang lebih tinggi dari break even selama tahun-tahun awal dan
menurun ke internal cut off grade pada saat menuju ke akhir umur
tambang.
2) Kan Lane menjelaskan mengapa hal ini terjadi pada teori ekonomik dari
cut off grades.
3) Tambang dengan umur yang pendek dan keuntungan yang margin
akan mulai pada strategi internal cut off grade pada wal dan tetap
pada kadar batas ini untuk keseluruhan umum tambang.
4) Dengan sebuah program yang secara cepat dapat mengevaluasi
jadwal, strategi cutoff yang terbaik dapat ditentukan dengan cara trial
and error.

VI - 5
5) Rule of Thumb yang lain adalah mencoba mencapai penghasilan
sekitar dua kali biaya operasi untuk 4 atau 5 tahun pertama dari umur
tambang. Hal ini akan memberikan pengembalian modal yang cepat
(quick pay off capital).

Kelemahan metoda manual, jika ada parameter rancangan yang berubah,


maka prosesnya harus diulang kembali. Kelemahan lain adalah tiap pit
dapat dirancang per penampang, tetapi jika telah digabung dan dihaluskan,
hasilnya tidak menggambarkan pit secara keseluruhan dengan baik.

Penggunaan metoda komputer dapat menangani jumlah data dan


alternatif yang lebih banyak dibandingkan dengan metoda manual.
Komputer merupakan alat yang baik untuk memisahkan, memproses dan
menunjukkan data dari proyek penambangan.

Penggunaan metoda komputer dapat dibagi atas dua kelompok :

a. Computer assisted methods

Perhitungan dilakukan komputer di bawah pengawasan langsung desainer.


Komputer tidak mengerjakan rancangan seluruh rancangan tetapi hanya
melakukan perhitungan dengan pengawasan desainer terhadap prosesnya.
Contohnya akan diberikan pada metoda Lerch-Grossman pada 2 dimensi
dan metoda incremental pit expansion pada 3 dimensi.

b. Automated methods

Metoda ini sangat baik dalam merancang ultimate pit untuk memberikan
pembatasan-pembatasan fisik dan ekonomi tanpa campur tangan insinyur.
Satu kategori dari automated mehods adalah melibatkan teknik
mengoptimalkan secara matematis dengan menggunakan program linear,
program dinamik, atau aliran kerja. Kategori kedua menggunakan metoda
seperti floating cone methods, tetapi belum tentu merupakan metoda
yang paling optimal. Semakin murahnya biaya memproses dengan

VI - 6
komputer maka lebih baik digunakan automated methods untuk masa
mendatang.
Karakter lain yang membedakan tipe metode komputer adalah penggunaan
salah satu dari blok secara keseluruhan dari penambangan. Dalam metode
blok keseluruhan, setiap blok ditambang sebagai satu unit atau
ditinggalkan secara utuh, sedangkan dalam metoda blok pembagian satu
bagian dari blok dapat ditambang. Setiap tipe memiliki keuntungan sendiri.

Berikut ini adalah contoh penjadwalan produksi dari suatu penambangan


bijih yang dapat memberikan nilai NPV optimum.

Contoh Soal :

Berdasarkan hasil interpretasi geologi dan perencanaan tambang diperoleh


gambaran blok penambangan bijih sebagai berikut.

W W W W W W W W W W
O O O O O O O O O O

keterangan : W = waste
O = ore

Berdasarkan hasil kajian kelayakan awal diperoleh data bahwa :


 net value tiap ‘ore’ blok adalah US$ 2.0
 biaya untuk menambang ‘waste’ tiap blok adalah US$ 1.0
 laju produksi per tahun adalah 5 blok
 interest rate diasumsikan 10 % (present value factor : 1/ (1+1)0)

Berdasarkan hasil perencanaan diperoleh 3 (tiga) skenario penjadwalan


produksi sebagai berikut.
1) Pengupasan 5 blok waste diikuti oleh penambangan 5 blok ore
2) Pre-stripping selama 1 tahun kemudian dilanjutkan oleh penambangan
3 blok ore/tahun dan pengupasan 2 blok waste/tahun.

VI - 7
3) Pengupasan waste diupayakan lebih dulu 1 blok dibandingkan
penambangan ore.
Tugas kita adalah menentukan skenario penjadwalan produksi yang mana
diantara 3 (tiga) skenario diatas yang akan diterapkan dengan langkah-
langkah sebagai berikut.
a. Menggambarkan kemajuan penambangan blok tiap skenario tiap
tahun.
b. Menghitung besarnya Net Present Value untuk tiap skenario.
c. Berdasarkan nilai Net Present Value tentukan skenario penambangan
yang akan diterapkan.

W W W W W W W W W W Year 0
O O O O O O O O O O

W W W W W Year 1
O O O O O O O O O O V1 = -$5

Year 2
O O O O O O O O O O V2 = -$5

Year 3
O O O O O V3 = $10

Year 4
V4 = - $10

Gambar 6.1. Tahapan Penambangan – Skenario 1


(Hustrulid & Kutcha,1995)

-$5 -$5 $10 $10

VI - 8
NPV = + + +
(1.10)1 (1.10)2 (1.10)3 (1.10)4

= -$4.55 - $4.13 + $7.51 + $6.83 = $5.66

W W W W W W W W W W Year 0
O O O O O O O O O O

W W W W W Year 1
O O O O O O O O O O V1 = -$5

W W W Year 2
O O O O O O O O O O V2 = $4

W Year 3
O O O O V3 = $4

Year 4
V4 = $7

Gambar 6.2. Tahapan Penambangan – Skenario 2


(Hustrulid & Kutcha,1995)

-$5 $4 $4 $7
NPV = + + +
(1.10)1 (1.10)2 (1.10)3 (1.10)4

= -$4.54 + $3.31 + $3.01 + $4.78 = $6.56

VI - 9
W W W W W W W Year 1
O O O O O O O O V1 = $ 1,00

W W W W D/2 Year 2
O O O O O D/2 V2 = $ 2,00

W W Year 3
O O O V3 = $ 2,5

Year 4
V4 = $ 4

Gambar 6.3. Tahapan Penambangan – Skenario 3


(Hustrulid & Kutcha,1995)

$1 $2.50 $2.50 $4
NPV = + + +
(1.10)1 (1.10)2 (1.10)3 (1.10)4

= $0.91 + $2.07 + $1.88 + $2.73 = $7.59

Dengan melihat nilai NPV untuk setiap skenario, maka skenario


penambangan bijih yang akan diterapkan adalah skenario ke-3 dengan
nilai NPV yang paling besar.

VI - 10
PEKERJAAN RUMAH 7

Topik: Penjadwalan Produksi


Tabel di bawah ini menunjukkan banyaknya bijih dan waste pada jenjang
untuk 3 fase suatu tambang terbuka. Gambar terlampir menunjukkan
geometri bijih dan waste. Buat jadwal produksi untuk badan bijih tersebut.
Tandai gambar tersebut untuk menunjukkan jenjang yang mana yang
ditambang dari setiap fase pada periode fase tersebut.

Gunakan kriteria berikut ini:


1. Tingkat produksi bijih yang diinginkan adalah 7 unit per tahun untuk
jangka waktu proyek 10 tahun .
2. Pada tahap pra produksi tidak melakukan penambangan bijih tetapi
harus dapat menambang bijih mulai pada tahun 1.
3. Seluruh fase harus ditambang berdasarkan urutan jenjang. Anda tidak
dapat menambang bijih pada fase 2 dari jenjang 7 sebelum waste
pada jenjang 1-6 ditambang.
4. Buat jadwal pemindahan waste sebaik mungkin (setelah target
pemindahan waste dari tahap pra produksi tercapai).
Data Tonase Fase Penambangan
Fase 1 Fase 2 Fase 3 Total
Jenjang Bijih Waste Bijih Waste Bijih Waste Bijih Waste
1 0 13 0 3 0 3 0 19
2 0 12 0 3 0 3 0 18
3 7 4 0 3 0 3 7 10
4 7 3 0 3 0 3 7 9
5 7 2 0 3 0 3 7 8
6 7 1 0 3 0 3 7 7
7 7 3 0 3 7 6
8 7 2 0 3 7 5
9 7 1 0 3 7 4
10 7 3 7 3

VI - 11
11 7 2 7 2
12 7 1 7 1
Total 28 35 21 24 21 33 70 92

Jadwal Produksi Penambangan menunjukkan Distribusi Material Per


Fase Per Tahun
Fase 1 Fase 2 Fase 3 Total
Tahun Bijih Waste Bijih Waste Bijih Waste Bijih Waste
PP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total 28 35 21 24 21 33 70 92

VI - 12
VI - 13
J e n ja n g Fase 1

1
W a s te F a s e 1
2
3 Wa
Fa ste
se
4 B ijih 2
5 Wa
F a st e
6 se
3
7

8 B ijih

10

11 B ijih

12
1 u n it p e n a m b a n g a n

VI - 13
VI - 1

Anda mungkin juga menyukai