Anda di halaman 1dari 3

Rencana Asuhan Keperawatan

Menurut Nurarif dan Kusuma (2015), rencanaa asuhan keperawatan pasien combustio yaitu:
1. Ketidakefektifan pola napas
NOC : Respiratory Status: Airway Patency
NIC : Airway Management
a. Buka jalan napas, gunakan teknik head till chin lift atau jaw trust bila perlu.
b. Monitor tanda-tanda vital.
c. Monior status pernapasan dan status oksigenasi.
d. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.
e. Auskultasi suana pernapasan, catat adanya suara napas tambahan.
f. Berikan terapi oksigen, bila diperlukan.
g. Kolaborasi dengan pemberian obat bronkodilator.
2. Nyeri akut
NOC : Pain Level
NIC : Pain Management
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif meliputi lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi.
b. Observasi reaksi verbal dan non verbal dari ketidaknyamanan.
c. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri.
d. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri, seperti suhu, kebisingan,
ruang, dan pencahayaan.
e. Ajarkan teknik non farmakologi.
f. Anjurkan untuk meningkatkan istirahat.
g. Kolaborasi dengan pemberian terapi farmakologi analgetik.
h. Evaluasi kepuasan pasien tentang manajemen nyeri.
3. Kerusakan Integritas Kulit
NOC : Tissue integrity: skin and mucous membranes
NIC : Pressure Management
a. Monitor kulit akan adanya kemerahan.
b. Bersihkan luka dan daerah sekitarnya.
c. Jaga pasien agar tidak menggaruk dan memegang luka.
d. Anjurkan pasien menggunakan pakaian yang longgar.
e. Ajarkan teknik distraksi pada pasien.
f. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet tinggi kalori dan tinggi
protein.
4. Kekurangan volume cairan
NOC : Fluid Balance
NIC : Fluid Management
a. Monitor taanda-tanda vital.
b. Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan
darah ortostatik).
c. Monitor intake dan output cairan.
d. Monitor status nutrisi.
e. Dorong masukan per oral.
f. Dorong keluarga untuk membantu pasien makan.
g. Kolaborasi pemberian cairan parenteral intravena.
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
NOC : Nutritional Status
NIC : Nutritional Management
a. Kaji adanya alergi makanan.
b. Monitor status nutrisi.
c. Monitor adanya penurunan berat badan.
d. Monitor adanya mual dan muntah.
e. Yakinkan diet yang dimakan sesuai dengan indikasi penyakit.
f. Anjurkan pasien untuk meningkatkan peotein dan vitamin C.
g. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
6. Gangguan eliminasi urine
NOC : Urine Elimination
NIC : Urine Retention Care
a. Lakukan penilaian kemih yang komprehensif (output urin, pola berkemih, fungsi
kognitif).
b. Monitor intake dan output cairan.
c. Monitor tingkat distensi kandung kemih dengan palpasi dan perkusi
d. Membantu dengan toilet secara berkala.
e. Kolaborasi dengan pemasangan kateter kemih.
7. Kecemasan
NOC : Anxiety Level
NIC : Anxiety Reduction
a. Monitor tanda-tanda vital.
b. Observasi tanda verbal dan non verbal pasien dari kecemasan.
c. Ajarkan pasien teknik relaksasi.
d. Jelaskan tentang keadaan dan proses penyakit.
e. Anjurkan pasien untuk istirahat.
f. Anjurkan keluarga untuk mendampingi pasien.
8. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Cerebral
NOC : Tissue Perfusion: Cerebral
NIC : Cerebral Perfusion Promotion
a. Monitor tingkat kesadaran pasien.
b. Monitor tanda-tanda vital.
c. Monitor adanya peningkatan tekanan intrakranial.
d. Monitoring hasil elektrokardiogram (EKG).
e. Posisikan klien semifowler.
9. Risiko Infeksi
NOC: Risk Control
NIC: Infection Control
a. Monitor tanda-tanda vital.
b. Hindari kontak pasien dengan individu yang mengalami ISPA atau infeksi kulit.
c. Ambil eksudat untuk mengurangi sumber infeksi.
d. Pertahankan tindakan keperawatan dengan teknik yang aseptik.
e. Pertahankan teknik cuci tangan 5 momen 6 langkah, bagi perawat dan
pengunjung.
f. Kolaborasi pemberian antimikrobal dan penggantian balutan pada luka.
g. Laksanakan dan pertahankan kontrol infeksi sesuai dengan kebijakan.

Anda mungkin juga menyukai