Anda di halaman 1dari 38

MODUL 1

LARUTAN ASAM BASA

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH
larutan
2. Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi
asam basa

Refleksi tentang: Larutan Asam Basa

(background)sumber :http//:kifot.com

Asam dan basa adalah senyawa-senyawa yang sangat familiar dalam senyawa kimia. Asam
asetat di dalam cuka, asam sitrat di dalam lemon dan jeruk, magnesium hidroksida di dalam obat
maag, dan ammonia di dalam berbagai produk pembersih rumah tangga adalah contoh-contoh
asam basa yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Asam klorida adalah asam yang
dihasilkan dalam lambung kita, yang sangat berperan penting dalam proses pencernaan makanan
kita. Asam klorida dihasilkan oleh lambung sebanyak 1,2 sampai 1,5 liter tiap hari.

Asam askorbat atau vitamin C adalah contoh lain asam yang sangat penting dalam
kehidupan kita. Selain berperan dalam metabolisme manusia, asam askorbat juga berfungsi
sebagai antioksidan yang bereaksi terhadap radikal bebas seperti radikal OH yang dapat
mengakibatkan kerusakan dalam DNA makluk hidup. Beberapa mamalia mampu menghasilkan
vitamin C mereka sendiri, tetapi manusia, kelelawar, babi, dan beberapa mamalia lainnya harus
mendapatkan dari makanan yang dimakannya.

Vitamin C diperoleh dari buah-buahan segar dan sayuran. Senyawa yang besifat asam,
tidak berbau, larut dalam air dan rusak oleh pemanasan yang berlebih ini sangat bermanfaat
untuk kesehatan. Vitamin C dapat membantu untuk mencegah demam dan melindungi tubuh
dari kanker, karena pentingnya vitamin C bagi tubuh maka pada awal abad 20 vitamin C dibuat
dalam bentuk tablet untuk mempermudah manusia untuk memperolehnya.

1 Larutan asam basa


Nilai Pendidikan Karakter yang terintegrasi

 Kreatif
 Mandiri
 Kerja Keras
 Religius
 Rasa Ingin Tahu
 Peduli Lingkungan

Kata Kunci

● konstanta ionisasi asam (Ka) ● konstanta ionisasi basa (Kb) ● asam basa lewis
● pasangan asam basa konjugasi ● asam kuat ● asam lemah
● basa kuat ● basa lemah ● pH

Standar Capaian

Standar capaian merupakan indikator hasil belajar yang harus dicapai peserta didik.
Standar capaian dalam modul larutan asam basa adalah :

1.1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius, Bronsted-
Lowry, dan Lewis
1.2. Peserta didik dapat menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan
Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya
1.3. Peserta didik dapat mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai
Indikator.
1.4. Peserta didik dapat memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal
berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai Indikator asam dan basa.
1.5. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil
pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan larutan basa yang konsentrasinya sama
1.6. Peserta didik dapat menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajad ionisasi ()
dan tetapan asam lemah (Ka) atau tetapan basa lemah (Kb)
1.7. Peserta didik dapat menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya.
1.8. Peserta didik dapat menjelaskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan.
2.1. Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi
2.2. Menentukan kadar zat melalui titrasi.
2.3. Menentukan Indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa
2.4. Menentukan kadar zat dari data hasil titrasi
2.5. Membuat grafik titrasi dari data hasil percobaan.

Cek Kemampuan Awal


1. Jelaskan apakah yang Anda ketahui tentang larutan?
2. Apakah yang Anda ketahui tentang
a. Pelarut
b. Zat terlarut
3. NaOH sebanyak 40 gram dimasukkan ke dalam labu ukur yang berisi air hingga volumenya
tepat 500 mL. Dari pernyataan tersebut tentukan:

2 Larutan asam basa


a. Zat terlarut
b. Pelarut
c. Jumlah mol NaOH
d. Konsentrasi NaOH. (Ar H = 1, O = 16, Na = 23)
4. Tentukan nilai dari:
a. log 10
b. log 2. 105
c. log 10-8
d. - log 107
e. - log 5.10-5

Prasyarat
Jadi sebelum Anda mempelajari Modul larutan asam basa, Anda harus menguasai konsep
larutan, stoikiometri larutan, ikatan kimia, kesetimbangan kimia, bentuk molekul dan
perhitungan logaritma. Dari konsep-konsep tersebut anda akan mampu menghitung kekuatan
asam dan memprediksikan kekuatan asam dari beberapa senyawa asam basa.

3 Larutan asam basa


Kegiatan Pembelajaran 1

Kegiatan pembelajaran 1. Membahas tentang konsep asam dan basa oleh beberapa ahli,
kelebihan beserta kelemahannya, menentukan kekuatan asam, derajad keasaman dan reaksi-
reaksi yang berkaitan asam basa serta stoikiometri larutan asam basa. Sebelum kita mulai
mempelajari modul ini, sudahkan Anda memahami stoikiometri larutan dan perhitungan
logaritma? Jika anda sudah memahami konsep tersebut akan sangat membantu Anda dalam
mempelajari modul ini. Namun, jika Anda belum memahami konsep tersebut sebaiknya Anda
pelajari modul ini dengan sebaik-baiknya, karena modul ini akan berkaitan erat dengan materi di
modul-modul berikutnya.

Asam dan Basa

A. Konsep Asam dan Basa

Asam basa adalah senyawa kimia yang telah begitu akrab di telinga kita. Dalam kehidupan
sehari-hari kita baynyak menggunakan zat asam dan basa. Cuka, air aki, air jeruk, dan asam
klorida adalah contoh asam yang sering kita temui, sedangkan basa banyak kita jumpai dalam air
kapur,sabun,soda, dan detergen.

Sumber : www.fphoto.photoshelter.com
Gambar 1.1 Bahan-bahan kebutuhan sehari-hari yang bersifat asam dan basa

Kata asam (acid) berasal dari bahasa Latin acidus yang berarti mempunyai rasa asam. Salah
satu definisi asam adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion hidrogen
(H+). Secara umum asam memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Rasa masam jika dicicipi (jangan menguji asam kuat dengan mencicipinya)
2. Derajat keasaman lebih kecil dari 7 (pH < 7)

4 Larutan asam basa


3. Terasa menyengat jika disentuh, terutama asam kuat
4. Reaksi dengan logam bersifat korosif (menyebabkan karat, dapat pula merusak jaringan
kulit/iritasi dan melubangi benda yang terbuat dari kayu atau kertas jika konsentrasinya
tinggi)
5. Merupakan larutan elektrolit sehingga dapat menghantarkan arus listrik.
Sedangkan Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Salah satu definisi basa
adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH -). Secara umum
basa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Rasa pahit jika dicicipi
2. Dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat
3. Tingkat keasaman lebih besar dari 7 (pH > 7)
4. Terasa licin di kulit (jangan menguji basa kuat dengan menyentuhnya)
5. Memiliki sifat kaustik yaitu merusak kulit jika kadar basanya tinggi
6. Dapat mengemulsi minyak
7. Merupakan elektrolit, larutannya dapat menghantarkan arus listrik
Marilah kita tengok terlebih dahulu bagaimana asam dan basa dimulai. Pada tahun 1777
seorang ahli kimia perancis yang bernama Antoine Lavoisier menyatakan bahwa asam adalah
senyawa yang mengandung oksigen. Faktanya kata “oxygen” berasal dari bahasa yunani yang
berarti “pembentuk asam.” Ide dari Lavoisier ini mulai ditinggalkan, ketika seorang ahli kimia
berkebangsaan inggris Sir Humphrey Davy (1778-1829) pada tahun 1810 menemukan bahwa
asam muriat (sekarang disebut asam klorida) hanya mengandung hydrogen dan klor, bukan
oksigen. Dari studi tersebut Davy menyimpulkan unsur penyebab asam bukanlah oksigen
melainkan hidgrogen.

1. Asam Basa Arrhenius

Hubungan antara sifat asam dengan keberadaan hidrogen dalam suatu senyawa mulai
didalami. Pada tahun 1887 seorang ahli kimia berkebangsaan Swedia Svante Arrhenius (1859-
1927). Arrhenius mengemukakan bahwa asam adalah zat yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan ion hidrogen (H+) dan basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan
ion hidroksida (OH-).
HA(aq)  H+(aq) + A-(aq)
Asam

MOH(aq)  M+(aq) + OH-(aq)


Basa

Dari persamaan reaksi di atas :


HA adalah rumus umum dari asam untuk contoh, HCl, HBr atau HNO 3
HCl(aq)  H+(aq) + Cl-(aq)
Asam Gambar 1.2
Svante Arrhenius
HNO3(aq)  H +
(aq) + NO3-(aq) (1859-1927)
Asam
sumber :www.nobelprize.org
Jumlah ion H+ yang dilepaskan oleh setiap molekul disebut valensi asam. Adapun ion negatif yang
dilepas disebut sisa asam. Berikut adalah contoh asam dan persamaan ionisasinya yang disajikan
dalam Tabel 1.1
Tabel 1.1 Nama Asam dan Persamaan Reaksi Ionisasinya
Nama Asam Rumus Asam Reaksi Ionisasi
Asam iodide HI HI(aq) H+(aq) + I-(aq)

5 Larutan asam basa


Asam klorida HCl HCl(aq) H+(aq) + CI-(aq)
Asam sulfat H2SO4 H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)
Asam nitrat HNO3 HNO3(aq) H+(aq) + NO3-(aq)
Asam fospat H3PO4 H3PO4(aq) 3H+(aq) + PO43-(aq)
Asam asetat CH3COOH CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COO-(aq)
Asam karbonat H2CO3 H2CO3(aq) 2H+(aq) + CO32-(aq)
Asam sulfide H2S H2S(aq) 2H+(aq) + S2-(aq)
Asam sianida HCN HCN(aq) H+(aq) + CN-(aq)
Asam fluoride HF HF(aq) H (aq) + F-(aq)
+

Asam sulfit H2SO3 H2SO3(aq) 2H+(aq) + SO33-(aq)


Asam fosfit H3PO3 H3PO3(aq) 3H+(aq) + PO3-(aq)
Asam nitrit HNO2 HNO2(aq) H+(aq) + NO2-(aq)
Asam format HCOOH HCOOH(aq) H+(aq) + COOH-(aq)
Asam benzoate C6H5COOH C6H5COOH (aq) H+(aq) + C6H5COO-
(aq)
Fenol C6H5OH C6H5OH (aq) H+(aq) + C6H5O-(aq)
Asam oksalat H2C2O4 H2C2O4(aq) 2H+(aq) + C2O42-(aq)
Etanol C2H5OH C2H5OH(aq) H+(aq) + C2H5O-(aq)

Banyaknya ion H+ yang dilepaskan oleh molekul asam dalam air dapat berjumlah satu, dua, atau
lebih. Asam yang melepaskan satu ion H+ disebut asam monoprotik, asam yang melepaskan dua
ion H+ disebut asam diprotik, sedangkan yang melepaskan ion H + lebih dari dua disebut asam
poliprotik.
Meskipun pada persamaan reaksi sering menggunakan simbol H +. tetapi bukan berarti H sebagai
inti atom yang tanpa elektron, tetapi hidrogen yang berikatan dengan molekul air membentuk
ion hidronium, H3O+. terkadang dalam persamaan kita akan menulis dengan simbol H+ tapi juga
terkadang sering dituliskan dengan H3O+. Reaksi pelarutan Hidrogen klorida ketika dilarutkan
dalam air.

MOH adalah rumus umum dari logam hidroksida (basa) untuk contoh, NaOH atau KOH
NaOH(aq)  Na+(aq) + OH-(aq)
Basa

KOH(aq)  K+(aq) + OH-(aq)


Basa

HCl + H2O  H3O+ + Cl-

Jumlah ion OH- yang dilepaskan tiap basa disebut valensi basa. Contoh basa dan reaksi
ionisasinya di sajikan dalam Tabel 1.2.

Tabel 1.2 Nama Basa dan Reaksi Ionisasinya


Nama Basa Rumus Basa Reaksi Ionisasi
Litium hidroksida LiOH LiOH(aq) Li+(aq) + OH-(aq)
Natrium hidroksida NaOH NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
Kalium hidroksida KOH KOH(aq) Li+(aq) + OH-(aq)
Magnesium hidroksida Mg(OH)2 Mg(OH)2(aq) Mg2+(aq) + 2OH-(aq)
Kalsium hidroksida Ca(OH)2 Ca(OH)2(aq) Ca (aq) + 2OH-(aq)
2+

Stronsium hidroksida Sr(OH)2 Sr(OH)2(aq) Sr2+(aq) + 2OH-(aq)


Barium hidroksida Ba(OH)2 Ba(OH)2(aq) Ba2+(aq) + 2OH-(aq)
Seng (II) hidroksida Zn(OH)2 Zn(OH)2(aq) Zn2+(aq) + 2OH-(aq)

6 Larutan asam basa


Tembaga (II) hidroksida Cu(OH)2 Cu(OH)2(aq) Cu2+(aq) + 2OH-(aq)
Aluminium (III) hidroksida Al(OH)2 Al(OH)3(aq) Al3+(aq) + 3OH-(aq)
Besi (II) hidroksida Fe(OH)2 Fe(OH)2(aq) Fe2+(aq) + 2OH-(aq)
Besi (III) hidroksida Fe(OH)3 Fe(OH)3(aq) Fe3+(aq) + 3OH-(aq)

Tanda panah satu arah ( ) digunakan untuk menyatakan reaksi untuk asam dan basa
kuat. Sedangkan panah bolak-balik ( ) digunakan untuk reaksi ionisasi asam dan basa
lemah.

Asam Arrhenius adalah zat yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H +
Basa Arrhenius adalah zat yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH -

a. Derajat Keasaman (pH)

Di daerah pertanian, keasaman suatu tanah sangat diperhatikan karena harus sesuai
dengan tanaman yang akan diproduksi. Begitu pula di pabrik industri keasaman air untuk industri
sangat diperhatikan. Untuk menentukan berapa derajat keasaman suatu larutan digunakan skala
pH. Harga pH menunjukkan keasaman suatu larutan. Pengujiannya dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai cara misalnya dengan kertas lakmus, pH-meter,indikator universal, atau
macam-macam indikator asam-basa lainnya. Di laboratorium dan sekolah, alat yang sering
digunakan yaitu indikator universal pita. Nilai pH suatu zat dapat juga menggunakan alat yang
disebut pH meter. pH meter mempunyai elektrode yang dicelupkan ke dalam larutan yang akan
diukur pH-nya. Nilai pH dapat langsung diketahui melalui tampilan layar digital pada alat
tersebut.Perhatikan gambar alat penguji pH berikut.

Sumber : http://img.diytrade.com Sumber : http://kimia.upi.edu


Gambar 1.5. pH meter Gambar 1.5. pH universal

Larutan asam atau basa dapat ditentukan dari nilai pH-nya. Semakin kecil pH berarti larutan
tersebut makin asam, sedangkan bila makin besar pH-nya maka semakin basa larutan tersebut.

Suatu larutan bersifat :


 Asam jika pH < 7
 Netral pH = 7
 Basa pH > 7

pH asam dan basa yang kita jumpai dikehidupan sehari-hari dapat kita lihat pada tabel 1.3
Tabel 1.3 pH dalam benda yang kita temui sehari-hari

7 Larutan asam basa


Sampel Nilai pH
Asam Lambung 1,0 – 2,0
Jus lemon 2,4
Cuka 3,0
Jus anggur 3,2
Jus jeruk 3,5
Urine 4,8 – 7,5
Air hujan 5,5
Saliva 6,4 – 6,9
Susu 6,5
Air murni 7,0
Darah 7,35 – 7,45
Air mata 7,4
Antasid 10,6
Amonia 11,5
Sumber: Chang, 2001 :506

Go to Lab

1. Nama Percobaan : Menentukan pH dengan Pita Universal


2. Tujuan percobaan : Percobaan ini bertujuan untuk menentukan pH dari larutan asam,
basa dan air.
3. Alat dan Bahan :
Alat : Erlenmeyer
Pipet tetes
Pita Universal
Plat tetes
Bahan : Aquades
Larutan HCl 0,1 M, CH3COOH 0,1 M, NH3 0,1 M, dan NaOH 0,1 M
4. Langkah Kerja :
a. Siapkan potongan-potongan kecil pita indikator universal pada plat tetes.
b. Menggunakan pipet tetes, teteskan aquadest, larutan HCl 0,1 M, CH3COOH 0,1 M, NH3
0,1 M, dan NaOH 0,1 M pada indikator.
c. Amati warna yang terjadi pada pita indikator dan tentukan pH larutan dengan
mencocokkan warna indikator tersebut dengan skala pH yang terdapat pada wadah pita
indikator universal.
d. Setelah Anda lakukan seluruh percobaan, lengkapilah data pada tabel percobaan berikut:
No Larutan/ zat Konsentrasi pH Sifat Larutan
1. Aquadest -
2. HCl 0,1 M
3. CH3COOH 0,1 M
4. NH3 0,1 M
5. NaOH 0,1 M

5. Pertanyaan :
a. Berapa harga pH air, larutan asam, dan basa pada percobaan?
b. Apakah pH larutan asam atau basa lemah sama dengan pH asam atau basa kuat?
c. Dari data percobaan buatlah kesimpulan tentang pH larutan asam dan basa!

8 Larutan asam basa


Menurut Arrhenius asam adalah zat jika dilarutkan ke dalam air akan dihasilkan ion H +, dengan
demikian berarti jumlah ion H+ dalam suatu larutan dapat digunakan untuk menentukan derajat
keasaman suatu larutan. Berdasarkan hal tersebut seorang ilmuwan yang berkebangsaan
Denmark yang bernama Sorensen (1888-1939) mengusulkan sebuah konsep pH untuk
menyatakan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan. Huruf p di depan H berasaldari kata potenz
yang artinya eksponen atau pangkat. pH dapat dikatakan pangkat hidrogen, sehingga secara
matematis pH dapat ditulis debagai berikut.

pH = -log [H+] [H+]= konsentrasi ion H+ (M)

b. Kekuatan Asam dan Basa


Kekuatan asam dan basa bergantung pada derajat ionisasinya. Menurut Arrhenius
penyebab asam adalah ion H+ sedangkan penyebab basa adalah ion OH-. Jika keduannya bereaksi
maka akan menghasilkan air. Air dapat mengalami ionisasi dengan persamaan berikut.
H2O(l) H+(aq) + OH–(aq)

[𝐻 +][𝑂𝐻 − ]
Besar tetapan kesetimbangan air dapat dirumuskan K =
[𝐻2 𝑂]
+ -
Kw = [H ][OH ]

Karena air merupakan elektrolit yang sangat lemah maka konsentrasi air dianggap tetap sehingga
besar K =[H+][OH-] konstanta ini disebut tetapan kesetimbangan air (Kw).
Nilai dari Kw berbanding lurus dengan dengan suhu, artinya semakin tinggi temperature
maka nilai Kw juga makin besar. Di dalam air murni pada suhu 25oC konsentrasi ion H+ dan ion OH-
mempunyai besar yang sama yaitu 1,0 x 10-7 M. sehingga persamaan Kw pada suhu 25oC

Kw = (1,0 x 10-7) (1,0 x 10-7) = 1,0 x 10-14

Sehingga nilai Kw pada suhu kamar (25oC) adalah 1,0 x 10-14

Kw = 1,0 x 10-14

Karena perkalian [H+] dengan [OH-] merupakan nilai Kw, sehingga penambahan asam atau basa
tidak akan mengubah nilai Kw, tetapi akan menggeser arah kesetimbangan. Penambahan asam
akan meningkatkan jumlah ion H+ akibatnya ion OH- akan berkurang, begitu juga sebaliknya.
Ketika [H+] = [OH-] maka larutan akan bersifat netral. Dalam larutan asam ion H+ lebih banyak
sehingga [H+] > [OH-]. Dalam basa ion OH- akan lebih banyak sehingga [H+] < [OH-]. Kenyataannya
kita dapat mengubah konsentrasi ion H+ ataupun ion OH- dalam larutan. Jika kita merubah ion H+
dalam larutan menjadi 1,0 x 10-6M, maka ion OH- akan berubah menjadi
Kw
[OH-] =
[H+ ]
1,0 x 10−14 Dalam larutan berlaku persamaan [H+][OH-]=Kw
= = 1,0 x 10-8M
[1,0 x 10−6 ] Dalam larutan netral [H+] = [OH-]
Dalam larutan asam [H+] > [OH-]
Dalam larutan basa [H+] < [OH-]

9 Larutan asam basa


1) Kekuatan Asam
Asam kuat merupakan elektrolit kuat, dimana asam kuat diasumsikan terionisasi sempurna
di dalam air. Sebagian besar asam kuat merupakan asam anorganik, seperti asam klorida (HCl),
asam nitrat (HNO3), asam perklorat (HClO4), dan asam sulfat (H2SO4). Sedangkan asam lemah
mengalami ionisasi sebagian dalam air.
Jumlah zat yang terionisasi dalam air biasa dinyatakan dengan derajat ionisasi atau derajad
disosiasi yang disimbolkan dengan α. Secara matematis, derajat ionisasi dapat dirumuskan
sebagai berikut.
jumlah zat yang terion
α=
jumlah zat mula−mula
harga α mulai dari 0 sampai 1. Asam kuat dan basa kuat memiliki α =1, sedangkan asam lemah
dan basa lemah memiliki α antara 0 dan 1. Karena asam kuat memiliki α =1 maka reaksi asam
kuat dalam air adalah reaksi satu arah (berkesudahan atau ireversibel).
HCl(aq) H+(aq) + CI-(aq)
HClO4(aq) H+(aq) + CIO4-(aq)
H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)
Dari contoh persamaan reaksi di atas dapat disimpulkan bahwa konsentrasi ion H+ dari asam kuat
adalah sebesar valensi asamnya dikalikan dengan konsentrasinya.

Keterangan :
[H+] = a. Ma
a = valensi asam kuat
Ma = konsentrasi asam kuat
Contoh soal :
1. Asam klorida adalah suatu asam kuat, jika terdapat larutan HCl 0,1 M. tentukan :
a. Konsentrasi ion H+
b. pH larutan
Penyelesaian :
a. Karena HCl asam kuat bervalensi satu maka
[H+] = a. Ma
= 1. 1,0 x 10-1
= 1,0 x 10-1 M
b. pH = - log [H+]
= - log 1,0 x 10-1
=1
Jadi pH larutan HCl 0,1 M adalah 1
2. Tentukan besar pH pada larutan H2SO4 0,1 M
Penyelesaian :
H2SO4 adalah asam kuat bervalensi dua maka
[H+] = a. Ma
= 2. 1,0 x 10-1
= 2,0 x 10-1 M
pH = - log [H+]
= - log 2,0 x 10-1
= 1 – log 2
2) Asam Lemah dan Tetapan Ionisasi Asam

10 Larutan asam basa


Seperti kita ketahui, bahwa sebagian besar asam adalah asam lemah. Asam lemah
monoprotik HA jika terionisasi dalam air akan mengalami reaksi kesetimbangan berikut
HA(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + A-(aq)
Atau dapat ditulis
HA(aq) H+(aq) + A-(aq)
Konstatnta kesetimbangan ionisasi asam ini disebut konstanta ionisasi asam (Ka)
[H+ ][A−]
Ka = [HA]
Semakin besar derajat kekuatan asam, reaksi kesetimbangan makin bergeser kearah kanan
sehingga makin banyak ion H+ yang dilepaskan. Akibatnya nilai Ka juga juga bertambah besar.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nilai Ka merupakan ukuran kekuatan asam. Makin besar
Ka maka akan makin besar pula kekuatan asam yang bersangkutan. Berikut adalah contoh nilai Ka
yang disajikan dalam Tabel 1.4
Tabel 1.4 Konstanta Ionisasi Asam (Ka) Beberapa Asam pada suhu 25oC
Nama Asam Rumus Nilai Ka
Asam sulfat H2SO4 Sangat Besar
Asam fluoride HF 6,8 x 10-4
Asam nitrit HNO2 4,5 x 10-4
Asam benzoate C7H6O2 6,5 x 10-5
Asam Asetat CH3COOH 1,8 x 10-5
Asam hipoklorit HClO 3,0 x 10-8
Asam sianida HCN 4,9 x 10-10
Fenol C6H6OH 1,3 x 10-10
Asam askorbat H2C6H6O6 8,0 x 10-5
Asam karbonat H2CO3 4,3 x 10-7
Asam sitrat H3C6H5O7 3,5 X 10-4
Asam oksalat H2C2O4 5,9 x 10-2
Asam fospat H3PO4 7,5 x 10-3
Asam sulfit H2SO3 1,7 x 10-2
Asam tartat H2C4H4O6 1,0 x 10-3
Asam sianat HCNO 3,5 x 10-4
Asam format HCOOH 1,8 x 10-4
Asam laktat CH3CH(OH)COOH 1,38 x 10-4
Asam Borat H3BO3 5,8 x 10-10
Asam askorbat C6H8O6 8,0 x 10-5
Asam asetilsalisilat C9H8O4 3,0 x 10-4
(aspirin)

Untuk menentukan hubungan antara konsentrasi H+ dengan K a, kita misalkan konsentrasi mul-
mula asam adalah ɑ dan derajat ionisasinya adalah α sehingga fraksi asam yang mengalami
ionisasi adalah ɑα. Sehingga persamaan reaksi kesetimbangan dapat ditulis sebagai berikut.

Reaksi : HA(aq) H+(aq) + A-(aq)


Mula-mula ɑ - -
Reaksi ɑα ɑα ɑα
Sisa ɑ (1- α ) ɑα ɑα
Untuk asam lemah harga derajat ionisasi sangat kecil (mendekati nol) sehingga nilai dari (1- α)
adalah 1. Hal tersebut berarti nilai dari ɑ (1- α ) adalah ɑ. Dengan demikian konsentrasi asam

11 Larutan asam basa


dalam larutan dapat dianggap tetap,atau seolah-olah tidak mengalami ionisasi. Sehingga
kesetimbangan asam (Ka) dari reaksi di atas adalah.
[H+ ][A− ]
Ka =
[HA]
Karena konsentrasi H+ dan A- sama ( [H+] = [A-]) persamaan tersebut dapat ditulis
[H+ ][H∓ ]
Ka = [HA]
2
[H+ ]
Ka = [HA]
[H+ ]2 = Ka [HA]
= √K a [HA]
[H+ ]
Karena [HA] adalah konsentrasi asam lemah, maka secara umum rumus tersebut dapat di tulis

[H+] = √𝐊 𝐚 𝐌𝐚

Keterangan :
Ka = Tetapan ionisasi asam
Ma = Konsentrasi asam lemah

Contoh Soal :
1. Tentukan konsentrasi ion H+ dan pH dari larutan Asam asetat (CH3COOH) 0,1 M jika
Ka asam asetat adalah 1,0 x 10-5.
Penyelesaian :
[H+]= √K a Ma
= √1,0 x10−5 . 1,0 x10−1
= √1,0 x10−6
= 1,0 x 10-3 M
pH = - log [H+]
= - log 1,0 x 10-3
=3

Hubungan Ka dengan α dapat dituliskan


Ka = Ma α2
Dengan demikian derajat ionisasi untuk asam adalah
𝐊𝐚
α =√
𝐌𝐚

3) Kekuatan Basa
Seperti halnya pada asam, basa dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah. Basa, ditulis
M(OH)x, merupakan senyawa ion yang mengalami ionisasi dalam air. Jadi kekuatan basa
bergantung pada kelarutannya dalam air. Semakin mudah larut, makin besar kekuatan basanya.
Contoh basa kuat adalah NaOH, KOH, RbOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2, dan Ba(OH)2.
Basa kuat akan terionisasi sempurna dalam air, sehingga derajat ionisasinya α = 1 atau
mendekati 1. Sehingga reaksi basa kuat adalah reaksi satu arah (reversibel).
Contoh :

12 Larutan asam basa


LiOH(aq) Li+(aq) + OH-(aq)
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
-
Dalam basa kuat konsentrasi ion OH sama dengan konsentrasi basa dikalikan dengan valensi
basanya.
Keterangan :
[OH-] = b . Mb
b = valensi basa
Mb = Konsentrasi basa
Eksponen negatif yang digunakan untuk untuk menentukan pH dapat juga digunakan untuk
menyatakan [OH-].

pOH = - log [OH-]

Karena Kw = [H+][OH-] sehingga, pH + pOH = pKw dengan besar nilai Kw = 1,0 x 10-14. Dapat
disimpulkan bahwa pKw = 14.

pH + pOH = 14

Contoh Soal :
1. Tentukan pH larutan dalam ;
a. Larutan KOH 0,01 M
b. Larutan Ca(OH)2 0,05 M
Penyelesaian :
a. [OH-] = b . Mb b. [OH-] = b . Mb
= 1 . 1 x 10-2 = 2 . 5 x 10-2
= 1 x 10-2 M = 1. 10-1 M
pOH = - log [OH-] -
pOH = - log [OH ]
= - log 1 x 10-2 = - log 1 x 10-1
=2 = 1
pH = 14 - pOH pH = 14 - pOH
= 14 - 2 = 14 - 1
= 12 = 13

4) Basa Lemah dan Tetapan ionisasi Basa


Basa yang terbentuk dari ikatan kovalen, biasanya termasuk basa lemah. Misalnya larutan
ammonia (NH3) dalam air bersifat basa karena mengalami hidrolisis menurut reaksi.
NH3(aq) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-(aq)
Kadang-kadang larutan ammonia ditulis NH4OH. Hal ini menunjukan bahwa larutan ammonia
bersifat basa. Basa lemah terionisasi sebagian dalam air sehingga derajad ionisasinya α < 1,
bahkan mendekati nol (0 < α < 1 ). Sehingga dapat disimpulkan bahwa reaksi ionisasi basa lemah

13 Larutan asam basa


merupakan reaksi kesetimbangan. Reaksi kesetimbangan pada basa lemah dapat ditulis sebagai
berikut :
MOH(aq) M+(aq) + OH-(aq)
Seperti halnya pada asam lemah
[M+ ][OH− ]
Kb =
[MOH]
Kb disebut tetapan ionisasi basa. Nilai Kb merupakan ukuran kebasaan suatu larutan. Makin besar
Kb maka semakin basa larutan tersebut. Berapa nilai Kb dari beberapa basa lemah disajikan dalam
tabel 1.5
Tabel 1.5 Konstanta Ionisasi Basa (Kb) Beberapa Basa pada suhu 25oC
Nama Basa Rumus Nilai Kb
Dimetilamina (CH3)2NH 9,6 x 10-4
Etilamina C2H5NH2 5,6 x 10-4
Metilamina CH3NH2 4,4 x 10-4
Caffein C8H10N4O2 4,1 x 10-4
Trimetlamina (CH3)3N 7,4 x 10-5
Amonia NH3 1,8 x 10-5
Hidrazin N2H4 8,9 x 10-7
Hidroksilamina NH2OH 9,1 x 10-9
Piridin C5H5N 1,7 x 10-9
Anilin C6H5NH2 3,8 x 10-10
Urea CO(NH2)2 1,5 x 10-14

Konsentrasi ion OH- dari basa lemah dapat ditentukan seperti halnya asam lemah.

[OH-] = √𝐊 𝐛 𝐌𝐛

Hubungan Kb dengan α dapat dituliskan


Kb = Mb . α2

Dengan demikian derajat ionisasi untuk basa adalah

𝐊
α = √𝐌𝐛
𝐛

14 Larutan asam basa


Contoh Soal :
1. Hitunglah besar pH untuk larutan NH4OH 0,1 M, jika besar Kb NH4OH adalah
1,0 x 10-5.
Penyelesaian :
Salah satu ciri dari basa lemah adalah memiliki Kb, karena larutan tersebut
adalah basa lemah, maka.
[OH-] = √K b Mb
= √1,0 x 10−5 . 10−1
= √1,0 x 10−6
= 1,0 x 10-3 M
pOH = - log [OH-]
= -log 1,0 x 10-3
=3
pH = 14 – pOH
= 14 – 3
pH = 11
2. Suatu basa lemah MOH dengan konsentrasi 0,01 terionisasi sebanyak 1 %.
Hitunglah tetapan kesetimbangan basa tersebut….
Penyelesaian :
α = 1 % = 0,01
Kb = α2 . Mb
= (1 x 10 -2)2 . 1 x 10-2
= 1 x 10-4 . 1 x 10-2
= 1 x 10-6
3. Berapakah massa kaffein C8H10N4O2 yang harus dilarutkan kedalam air, hingga
volume 100 mL agar dihasilkan larutan dengan pH 12. Jika K b kaffein 4 x 10-4?
(Ar H= 1, C=12, N=14, dan O =16)
Penyelesaian :
pH =12
pOH =14 – pH
pOH =14 – 12
pOH = 2
berarti [OH-] = 1 x 10-2 M

1 x10-2 = √4 x 10−4 Mb ( persamaan dikuadratkan di dua ruas)


(1 x10-2)2 = 4 x 10-4 Mb
1 x 10−4
Mb =
4 x 10−4
Mb = 2,5 x 10-1 M
mol kaffein = Mb . V
= 2,5 x 10-1 M . 0,01 Liter
= 2,5 x 10-3 mol
Massa kaffein = mol . Mr
= 2,5 x 10-3 mol . 194 gram/mol
= 0.485 gram

15 Larutan asam basa


Sumber: http://www.buzzle.com/articles/lime-fertilizer.html
Gambar 1.6 Kapur disebarkan ke lahan pertanian untuk meningkatkan pH tanah yang asam

2. Asam basa Bronsted-Lowry

Telah kita pelajari sebelumnya bahwa asam Arrhenius adalah zat yang menghasilkan ion H +
dan basa adalah zat yang menghasilkan OH-. Teori asam basa Arrhenius mulai ditinggalkan ketika
tidak dapat menjelaskan senyawa basa seperti NH3 yang tidak mempunyai gugus OH-. Pada tahun
1923 secara terpisah ahli kimia Denmark Johannes Bronsted dan ahli kimia berkebangsaan Inggris
Thomas Lowry mengemukakan asam adalah zat (molekul atau ion) yang dapat memberikan
proton (ion H+) kepada zat lain, dan basa adalah zat yang dapat menerima proton (ion H+).
Singkatnya asam adalah pendonor proton sedangkan basa adalah penerima proton, dan reaksi
asam basa adalah reaksi pemindahan proton.

Asam Bronsted-Lowry adalah zat yang dapat memberikan H +


Basa Bronsted-Lowry adalah zat yang dapat menerima H+

HA + B  BH+ + A-
asam basa asam konjugasi basa konjugasi

pasangan asam dan basa konjugasi

pasangan basa dan asam konjugasi

dari persamaan reaksi di atas BH+ dan A- adalah produk dari reaksi asam basa Bronsted-Lowry
yang masing-masing bersifat asam dan basa. BH+ dihasilkan ketika B menerima proton (H+) dari
HA, HA disebut asam Bronsted-Lowry karena memberikan proton (H+) kepada B, sedangkan B
merupakan basa Bronsted-Lowry karena menerima H+
dari HA. BH+ disebut asam Konjugasi dan A- disebut basa
konjugasi.

HA dan A- adalah pasangan asam dan basa konjugasi


B dan BH+ adalah pasangan basa dan asam konjugasi
Sumber : www.chemistrahmah.com
Gambar 1.7 J.N. Bronsted dan Thomas Martin Lowry

16 Larutan asam basa


Untuk melihat reaksi yang terjadi fokuskan perhatian Anda pada proton (H+). Sebagai contoh,
ketika asam Bronsted-Lowry HA dilarutkan ke dalam air. Asam akan memberikan proton kepada
pelarut (H20) seperti reaksi berikut :

H A +H O H O H + A-

H H
HA(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + A-(aq)
Asam Basa Asam konjugasi Basa Konjugasi

pasangan asam dan basa konjugasi

pasangan basa dan asam konjugasi

Cara mudah untuk mengingat asam basa konjugasi Bronsted-Lowry adalah sebagai berikut:
Untuk membuat asam konjugasi Bronsted-Lowry maka tambahkan satu H+ dan kurangi satu
muatannya, di spesies yang ditanyakan, sedangkan untuk membuat basa konjugasi dari Bronsted-
Lowry maka tinggal ambil satu H+ dan tambahkan satu muatannya dari spesies yang ditanyakan.
Contoh :
H2SO4 basa konjugasinya (ambil 1 H+ kurangi 1 muatannya) menjadi HSO4-
HNO3 basa konjugasinya (ambil 1 H+ kurangi 1 muatnnya) menjadi NO3-
PO43- asam konjugasinya (tambah 1 H+ tambah 1 muatannya) menjadi HPO42-
Cl- asam konjugasinya (tambah 1 H+ tambah 1 muatannya ) menjadi HCl
Hubungan Antara Tetapan ionisasi Asam (Ka) dengan Tetapan ionisasi Basa (Kb)
Hubungan penting antara tetapan kesetimbangan asam dengan tetapan kesetimbangan
basa konjugasi dapat diturunkan sebagai berikut. Sebagai contoh kita gunakan larutan asam
asetat.
CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COO-(aq)
[H+ ][CH3 COO− ]
Ka =
[CH3 COOH]
-
Basa konjugasi CH3COO bereaksi dengan air sesuai dengan persamaan reaksi
CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Dan kita dapat tulis tetapan ionisasinya
[CH3 COOH][OH− ]
Kb =
[CH3 COO− ]
Jika Ka dan Kb kita kalikan, maka
[H+ ][CH3 COO− ] [CH3 COOH][OH− ]
Ka . Kb = . [CH3 COO− ]
[CH3 COOH]
Ka . Kb = [H+ ]. [OH− ]
Karena [H + ] . [OH − ] adalah Kw maka dapat kita simpulkan bahwa Ka.Kb = Kw

Ka.Kb =Kw
Sehingga
𝐊𝐰 𝐊𝐰
Ka = Kb =
𝐊𝐛 atau 𝐊𝐚

17 Larutan asam basa


Contoh soal :
1. Hitunglah Kb dari basa konjugasi (CH3COO-) jika diketahui Ka dari asam asetat
(CH3COOH) adalah 1,8 x 10-5.
Penyelesaian:
𝐊𝐰
Kb =
𝐊𝐚
1,0 x 10−14
=
1,8 x 10−5
= 5,6 x 10-10

3. Teori Asam Basa Lewis


Seperti halnya Arrhenius teori asam basa Bronsted-Lowry juga memiliki kelemahan,
terutama pada reaksi asam basa yang tidak melibatkan transfer proton (H +) seperti reaksi berikut;
Fe2+(aq) + 6H2O(l)  Fe(H2O)62+(aq)
AgCl(s) + NH3(aq)  Ag(NH3)Cl(aq)
BF3(s) + NH3(aq)  BF3NH3(aq)
Tiga reaksi di atas adalah contoh sebagian kecil reaksi asam basa yang tidak bisa dijelaskan lewat
konsep asam basa Bronsted-Lowry. Faktanya AgCl dan BF3 bersifat asam padahal keduanya tidak
memiliki proton (H+) untuk di donorkan.
Pada tahun 1923, tahun yang sama saat Bronsted dan
Lowry mendefinisikan asam dan basa, seorang ahli kimia dari
Amerika G.N. Lewis mengemukakan konsep asam basa yang
lebih umum. Lewis menyatakan bahwa ketika basa menerima
proton, terjadi pemakaian bersama pasangan elektron bebas
dengan proton untuk membentuk ikatan kovalen yang baru.
Sebagai contoh ammonia, reaksi dapat dijelaskan seperti
berikut:
Sumber : http//:chem1.com
Gambar 1.8 G.N. Lewis

H H +
+
H + N H H N H
H H
Tanda anak panah lengkung menunjukkan sumbangan pasangan elektron bebas dari atom
nitrogen untuk membentuk ikatan kovalen dengan H +. Dalam reaksi di atas H+ berperan sebagai
penerima pasangan elektron, dan molekul ammonia berperan sebagai pemberi pasangan
elektron. Sehingga lewis mendefinisikan asam adalah penerima pasangan elektron dan basa
adalah pemberi pasangan elektron.

Asam Lewis adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron bebas
Basa Lewis adalah zat yang dapat memberikan pasangan elekton bebas

Connectio : untuk mempelajari teori asam basa lebih lanjut Anda dapat menelusuri link
berikut : http://www.chemguide.co.uk/physical/acidbaseeqia/theories.html

18 Larutan asam basa


Test Ingenio

1. Sebutkan ciri-ciri asam dan basa?


2. Apakah yang menjadi kelemahan dari teori asam basa Arrhenius?
3. Sebutkan masing-masing 4 contoh asam kuat dan basa kuat?
4. Sebutkan 3 senyawa atau ion yang termasuk basa Bronsted-Lowry tapi bukan merupakan
basa menurut Arrhenius?
5. Tentukan asam, basa, asam konjugasi, dan basa konjugasi dari reaksi:
a. HF(aq) + NH3(aq) NH4+(aq) + F-(aq)
b. CH3COOH(aq) + H2O(l) CH3COO-(aq) + H3O+(aq)
6. Hitunglah pH dari larutan berikut:
a. HCl 0,001 M
b. H2SO4 0,5 M
c. HF 0,01 M ( Ka = 1 x10-6)
d. RbOH 0,02 M
e. Urea 0,06 M ( Kb = 1,5 x 10-14 )
7. Berilah contoh anion yang dapat berperan sebagai asam dan juga basa Bronsted-Lowry?
8. Tentukan basa konjugasi dari asam Bronsted-Lowry berikut:
a. HSO4- d. NH4+
b. H2SO3 e. H2O
c. H2PO4- f. NH3
9. Tentukan asam dan basa Lewis dari reaksi berikut:
a. CO2 + OH- HCO3-
b. B(OH)3 + OH- B(OH)4-
c. BF3 + NH3 BF3NH3
10. Pada suhu tertentu, harga kesetimbangan air (Kw) adalah 9 x 10-14. Maka pada suhu tersebut
konsentrasi OH- dalam air murni adalah?

B. Reaksi Asam Basa


Pada materi sebelumnya, telah Anda pelajari konsep asam basa serta menghitung pH
larutan asam kuat, basa kuat, asam lemah, dan basa lemah. Sebagai tindak lanjut untuk
memahami konsep asam basa kita akan mempelajari tentang reaksi asam basa .
Jika larutan asam dan basa direaksikan, ion H+ yang berasal dari larutan asam akan
bereaksi dengan ion OH- yang berasal dari basa sehingga terbentuk molekul air.
H+(aq) + OH-(aq) H2O(aq)

Reaksi antara asam dan basa disebut reaksi penetralan atau reaksi netralisasi. Disebut reaksi
netralisasi karena produk yang dihasilkan adalah air yang bersifat netral. Reaksi ini juga dihasilkan
garam yang merupakan gabungan antara sisa asam dengan sisa basa. Garam yang terbentuk akan
bersifat elektrolit jika mudah larut dalam air, dan bila larutan yang dihasilkan sukar larut dalam
air maka garam yang dihasilkan dari reaksi netralisasi berupa endapan garam. Karena dihasilakan
garam reaksi netralisasi disebut juga reaksi penggaraman. Secara umum reaksi netralisasi dapat
ditulis:
Asam + Basa Garam + Air

19 Larutan asam basa


Untuk contoh : reaksi antara asam klorida dengan basa natrium hidroksida akan menghasilkan
garam natrium klorida dan air.

HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)


Asam Basa Garam Air

Garam yang dihasilkan adalah NaCl, karena NaCl merupakan garam yang mudah larut dalam air
maka NaCl tidak ditemui sebagai endapan garam,tetapi masih berupa larutan.Lain halnya dengan
reaksi antara asam fosfat dengan kalsium hidroksida yang menghasilkan endapan garam dan air.

2H3PO4(aq) + 3Ca(OH)2(aq) Ca3(PO4)2(s) + 6H2O(l)

Ca3(PO4)2 merupakan garam yang sukar larut dalam air, sehingga ion Ca 2+ dan PO43- yang
dihasilkan segera bergabung membentuk endapan. Hal yang sama terjadi pada reaksi antara
asam karbonat dengan kalsium hidroksida yang dihasilkan endapan garam kalsium karbonat.

H2CO3(aq) + Ca(OH)2(aq) CaCO3(s) + 2H2O(l)

Reaksi penetralan akan terjadi jika jumlah mol ion H+ sama dengan jumlah mol ion OH-.
Sebagai contoh 100 mL larutan HCl 0,1 M akan tepat netral dengan 100mL larutan NaOH 0,1 M.
Meskipun reaksi antara asam dan garam disebut dengan reaksi penetralan, hasil reaksi antara
asam dan basa tidak selalu bersifat netral. Garam yang dihasilkan dapat berupa asam, basa
ataupun netral tergantung pada asam basa penyusunnya, hal lebih lanjut tentang hal ini akan kita
pelajari pada modul tiga tentang hidrolisis garam.

Tugas Mandiri
1. Lengkapi dan setarakanlah persamaan reaksi berikut :
a. HNO3 + KOH
b. H3PO4 + NaOH
c. Ca(OH)2 + H2CO3

Nilai Pendidikan Karakter


 Jujur
 Kerja keras
 Toleransi
 Rasa ingintahu
 Komunikatif
 Menghargaiprestasi
 Tanggung Jawab
 Peduli lingkungan

20 Larutan asam basa


Summary

 Asam Arrhenius adalah zat yang di dalam air melepaskan


ion H+.
 Basa Arrhenius adalah zat yang di dalam air melepaskan
ion OH-.
 Kelemahan teori asam basa Arrhenius adalah tak mampu
menjelaskan fakta bahwa ada basa yang tidak memiliki ion
OH-.
 Asam Bronsted-Lowry adalah zat yang dapat
menyumbangkan proton (H+).
 Basa Bronsted-Lowry adalah zat yang dapat menerima
proton (H+).
 Kelemahan dari teori asam Bronsted-Lowry adalah adanya
asam dan basa yang tidak melibatkan proton.
 Asam Lewis adalah zat yang dapat menerima pasangan
elektron bebas.
 Basa Lewis adalah zat yang dapat menyumbangkan
pasangan elektron bebas.
 Asam dan basa kuat adalah asam atau basa yang
terionisasi sempurna dalam air
 Asam dan basa lemah adalah asam atau basa yang
terionisasi sebagian dalam air
 Konsentrasi Ion H+ dalam asam kuat [H+]= a Ma
 Konsentrasi Ion H+ dalam asam lemah [H+]= √K a Ma
 Konsentrasi ion OH- dalam basa kuat [OH-]= b Mb
 Konsentrasi ion OH- dalam basa lemah [OH-]= √K b Mb
 pH = - log [H+]
 pOH = - log [OH-]
 Larutan asam memiliki pH < 7
 Larutan netral memiliki pH = 7
 Larutan basa memiliki pH > 7
 Hubungan antara pH dan pOH adalah pH + pOH = 14
 Hubungan antara Ka dan Kb adalah Ka.Kb = Kw
 Larutan akan bersifat asam jika Ka > Kb
 Larutan akan bersifat basa jika Ka < Kb
 Reaksi asam basa disebut reaksi netralisasi

21 Larutan asam basa


UJI KOMPETENSI

Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (x)

1. Asam adalah spesi yang dapat memberikan proton kepada zat lain. Pernyataan tersebut
adalah asam menurut….
a. Lavoisier
b. Sir Humphrey Davy
c. Arrenius
d. Bronsted-Lowry
e. Lewis
2. Berikut yang merupakan asam diprotik adalah….
a. HCl
b. H2SO4
c. H3PO4
d. CH3COOH
e. BF3
3. Perhatikan persamaan reaksi berikut :
HCO3- + H2O H2CO3 + OH-
Pasangan asam dan basa konjugasi ditunjukan oleh ….
a. HCO3- dan H2O
b. HCO3- dan H2CO3
c. H2O dan OH-
d. H2CO3 dan H2O
e. OH- dan HCO3-
4. Basa konjugasi dari HSO4- adalah….
a. H2SO4
b. H3SO4+
c. S2-
d. SO42-
e. H2S
5. Zat berikut yang dapat bersifat asam maupun basa Bronsted-Lowry adalah….
a. HCO3-
b. SO42-
c. CO32-
d. H2CO3
e. HCl
6. Perhatikan reaksi berikut :
AlCl3 + NH3 AlCl3NH3
Asam lewis dalam reaksi tersebut adalah ….
a. AlCl3
b. NH3
c. AlCl3NH3
d. NH3 dan AlCl3
e. NH3 dan AlCl3NH3

22 Larutan asam basa


7. pH dari larutan H2SO4 0,005 M adalah….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
8. Tetapan ionisasi asam lemah adalah 1,0 x 10-7. Jika pH larutan asam adalah 4 maka
konsentrasi asam tersebut adalah….
a. 10-1 M
b. 10-3 M
c. 10-4 M
d. 10-5 M
e. 10-7 M
9. 0,1 M basa lemah MOH mempunyai pH=10. Tetapan ionisasi basa lemah tersebut adalah….
a. 10-9
b. 10-7
c. 10-4
d. 10-3
e. 10-2
10. Untuk mendapatkan larutan H2SO4 dengan pH = 2 – log 2, ke dalam 200 mL larutan H2SO4 0,2
M harus ditambahkan air sebanyak .... mL.
a. 50
b. 100
c. 150
d. 200
e. 250

23 Larutan asam basa


Kegiatan Pembelajaran 2.
A. Titrasi Asam Basa
Reaksi asam basa dapat digunakan untuk
mengetahui konsentrasi asam atau basa
dengan cara meneteskan larutan yang
berlawanan yang sudah diketahui
konsentrasinya ke dalam larutan yang
belum diketahui konsentrasinya.
Maksudnya larutan asam yang belum
diketahui konsentrasinya dapat ditentukan
konsentrasinya dengan cara ditetesi
dengan larutan basa yang sudah diketahui
konsentrasinya. Hal ini berlaku pula untuk
sebaliknya. Penetesan dilakukan hingga
larutan habis bereaksi. Saat basa atau asam
yang dititrasi habis bereaksi disebut titik
ekuivalen. Proses penentuan asam atau
basa yang belum diketahui konsentrasinya
dengan larutan yang berlawanan yang
sudah diketahui konsentrasinya disebut
titrasi asam basa. Titik ekuivalen dapat
diketahui telah tercapai bila indikator yang
Gambar 1.9. Seperangkat Alat Titrasi
ditambahkan ke dalam larutan yang
dititrasi berubah warna.

1. Titrasi Asam Kuat Dengan Basa Kuat


Reaksi antara asam kuat, misalnya HCl dan basa kuat misalnya NaOH dapat di gambarkan
oleh persamaan reaksi berikut.
HCl(aq) + NaOH(aq) NaCl(aq) + H2O(l)
Atau bila digambarkan dengan persamaan ion bersih
H+(aq) + OH-(aq) H2O(l)
Apabila kita tambahkan larutan NaOH 0,1 M dari buret ke dalam gelas erlenmeyer yang telah
berisi 15 mL larutan HCl 0,1 M seperti gambar 1.10 Titrasi NaOH 0,1 M dengan HCl 0,1 M

Sumber:http://chem.duke.edu
Gambar 1.10. Titrasi NaOH 0,1 M dengan HCl 0,1 M
(a) HCl dimasukan dalam Erlenmeyer (b) Ketika NaOH ditambahkan dari buret (c) Titik akhir tercapai ketika
indicator berubah warna dari tak berwarna berubah menjadi merah muda.

24 Larutan asam basa


Perubahan pH dalam titrasi 15 mL HCl 0,1 M dengan NaOH 0,1 M dapat kita amati dalam kurva
titrasi berikut.

Volume NaOH pH
(mL)
0 1.00
3.0 1.18
6.0 1.37
9.0 1.60
12.0 1.95
13.2 2.20
14.4 2.69
15.0 7.00
15.6 11.29
16.8 11.75
18.0 11.96
21.0 12.22
24.0 12.36
27.0 12.46
30.0 12.52

Gambar 1.11 Kurva titrasi HCl dengan NaOH

Contoh Soal
Sebanyak 10 mL larutan NaOH 0,01 M dititrasi dengan larutan HCl 0,005 M. Berapakah volume
HCl yang diperlukan untuk habis bereaksi dengan NaOH tersebut? hitunglah pH pada
penambahan HCl 0; 5 ; 10 ; 15 ; 19 ; 19,5 ; 20 ; 20,5 ; dan 21 mL.
Diketahui : V NaOH = 10 mL
M NaOH = 0,01 M
M HCl = 0,005 M
Ditanya : V HCl dan pH larutan
Jawab :
pH mula-mula = pH NaOH 0,01 M
pH NaOH = 14 – (- log 0,01) = 12
Reaksi : NaOH + HCl  NaCl + H2O
Mol NaOH = M NaOH x V NaOH
= 0,01 M x 10 mL = 0,1 mmol
Sehingga 0,1 mmol NaOH  0,1 mmol HCl  0,1 mmol NaCl  0,1 mmol H2O
n HCl 0,1 mmol
V HCl    20 mL
MHCl 0,005M
Jadi volume HCl 0,005 M yang diperlukan untuk menitrasi 10 mL NaOH 0,01 M = 20 mL
Pada penambahan HCl = 5 mL
Mol HCl = 0,005 M x 5 mL = 0,025 mmol
NaOH sisa = 0,1 mmol - 0,025 mmol = 0,075 mmol
[OH-] = 0,075 mmol : (10 + 5) mL = 0,005 M
pH = 14 – (- log 0,005) = 11,70

25 Larutan asam basa


Pada penambahan HCl = 10 mL
Mol HCl = 0,005 M x 10 mL = 0,05 mmol
NaOH sisa = 0,1 mmol - 0,05 mmol = 0,05 mmol
-
[OH ] = 0,05 mmol : (10 + 10) mL = 0,005 M
pH = 14 – (- log 0,0025) = 11,40
Pada penambahan HCl = 15 mL
Mol HCl = 0,005 M x 15 mL = 0,075 mmol
NaOH sisa = 0,1 mmol - 0,075 mmol = 0,025 mmol
[OH-] = 0,025 mmol : (10 + 15) mL = 0,001 M
pH = 14 – (- log 0,001) = 11,00
Pada penambahan HCl = 19 mL
Mol HCl = 0,005 M x 19 mL = 0,095 mmol
NaOH sisa = 0,1 mmol - 0,095 mmol = 0,005 mmol
[OH ] = 0,005 mmol : (10 + 19) mL = 1,7.10-4 M
-

pH = 14 – (- log 1,7.10-4) = 10,24


Pada penambahan HCl = 19,5 mL
Mol HCl = 0,005 M x 19,5 mL = 0,0975 mmol
NaOH sisa = 0,1 mmol - 0,0975 mmol = 0,0025 mmol
[OH-] = 0,0025 mmol : (10 + 19,5) mL = 1,4.10-4 M
pH = 14 – (- log 1,4.10-4) = 10,10
Pada penambahan HCl = 20 mL
Mol HCl = 0,005 M x 20 mL = 0,1 mmol
Mol NaOH = mol HCl, sehingga pH larutan = 7
Pada penambahan HCl = 20,5 mL
Mol HCl = 0,005 M x 20,5 mL = 0,1025 mmol
HCl sisa = 0,1025 mmol - 0,1 mmol = 0,0025 mmol
[H+] = 0,0025 mmol : (10 + 20,5) mL = 8,2.10-5 M
pH = - log 8,2.10-5 = 4,08
Pada penambahan HCl = 21 mL
Mol HCl = 0,005 M x 21 mL = 0,105 mmol
HCl sisa = 0,105 mmol - 0,1 mmol = 0,005 mmol
[H+] = 0,005 mmol : (10 + 21) mL = 1,6.10-4 M
pH = - log 1,6.10-4 = 3,79

Tugas Kelompok :
Hitunglah pH titrasi antara 25 mL larutan HCl 0,1 M dengan larutan NaOH 0,1 M
saat volume NaOH, 0 mL; 5 mL; 10 mL; 15 mL; 20 mL; 22 mL; 24 mL; 25 mL; 26 mL;
28 mL; 30 mL; 35 mL; 40 mL; 45 mL; dan 50 mL. Bila sudah buatlah grafik
hubungan antara pH dengan volume NaOH.

Connectio :
Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai titrasi asam basa Anda dapat mengakses melalui
http://www.chemistry.uoguelph.ca/educmat/chm19104/chemtoons/aaetitration2.htm

26 Larutan asam basa


2. Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat
Kita ambil contoh reaksi antara asam asetat (asam lemah) dengan NaOH (basa kuat).
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l)
Reaksi ini dapat di sederhanakan menjadi
CH3COOH(aq) + OH-(aq) CH3COO-(aq) + H2O(l)
dan ion asetat bila terhidrolisis, maka akan terbentuk persamaan reaksi berikut :
CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq
Saat titik ekuivalen, natrium asetat terbentuk. pH larutan akan lebih besar dari 7 sebagai
akibat adanya ion OH- yang terbentuk oleh hidrolisis asam asetat (untuk lebih jelas lihat di
modul 3 dalam hidrolisis garam). Berikut adalah kurva titrasi antara 25 mL CH3COOH 0,1 M
dengan NaOH 0,1 M
Volume NaOH(mL) pH
0 3.00
3.0 4.14
10.0 4.57
15.0 4.92
20.0 5.35
22.0 5.61
24.0 6.12
25.0 8.72
26.0 11.29
28.0 11.75
30.0 11.96
35.0 12.22
40.0 12.36
45.0 12.46
50.0 12.52
Gambar 1.12 Kurva titrasi antara CH3COOH dengan NaOH

3. Titrasi Asam Kuat dengan Basa Lemah


Kita ambil contoh reaksi antara asam kuat HCl dengan basa lemah NH3.
HCl(aq) + NH3(aq)  NH4Cl(aq)

Atau lebih sederhana


H+(aq) + NH3(aq)  NH4+(aq)

Titik ekuivalen tercapai saat pH kurang dari 7 karena hidrolisis ion NH 4+


NH4+(aq) + H2O(l) NH3(aq) + H3O+(aq)

Atau lebih sederhana


NH4+(aq) NH3(aq) + H+(aq)

Karena larutan ammonia bersifat volatil, maka lebih mudah menambahkan HCL dari buret
kedalam larutan ammonia. Gambar 1.12 menunjukkan kurva titrasi antara asam kuat
dengan basa lemah.

27 Larutan asam basa


Volume HCl (mL) pH
0 11.13
3.0 9.86
10.0 9.44
15.0 9.08
20.0 8.66
22.0 8.39
24.0 7.88
25.0 5.28
26.0 2.70
28.0 2.22
30.0 2.00
35.0 1.70
40.0 1.52
45.0 1.40
50.0 1.30
Gambar 1.12 Kurva titrasi antara NH3 dengan HCl

B. Indikator Asam Basa


Indikator merupakan asam basa merupakan suatu senyawa yang dapat
mengalami perubahan pada pH tertentu sehingga dapat digunakan untuk membedakan
senyawa yang bersifat asam, basa, ataupun netral. Senyawa tersebut biasanya berupa
asam lemah (H-In) yang terdisosiasi sebagian membentuk kesetimbangan berikut :

HIn + H2O 
 H3O+ + In-
warna 1 warna 2
Warna indikator tergantung pada pergeseran kesetimbangan yang ditentukan
berdasarkan jumlah atau konsentrasi H3O+ atau dapat dinyatakan sebagai pH.
Perubahan pH pada indikator ditentukan dari persamaan berikut :


[In ]
pH  pKa  log
[HIn]

Contoh indikator adalah kertas lakmus dan larutan fenolftalein, kedua indikator tersebut
dapat digunakan untuk membedakan larutan asam dan basa, tetapi inidikator tersebut
tidak dapat digunakan untuk menentukan besar pH suatu larutan. Hal ini disebabkan
perubahan warna yang ditunjukkan oleh kedua indikator tersebut memiliki rentang pH
yang relatif jauh dan tidak cukup berarti pada pH tertentu.
Sebagai contoh kertas lakmus akan berubah menjadi merah pada pH 0 sampai 5,5.
Dalam pH antara 5,5 sampai 8, warna kertas lakmus berubah dari merah menjadi merah
ungu, ungu, biru ungu dan biru. Sedangkan pada pH di atas 8 kertas lakmus akan
berwarna biru. Batas pH yang menyatakan perubahan pH disebut trayek perubahan

28 Larutan asam basa


warna indikator. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa trayek perubahan pH dari kertas
lakmus adalah 5,5 – 8,0. Berikut adalah beberapa indikator asam basa beserta trayek
perubahan pH yang disajikan dalam tabel 1.6.
Tabel 1.6 Indikator asam basa
Indikator Trayek Perubahan warna
perubahan (dari pH rendah ke pH tinggi)
Warna
Metil hijau 0.2 – 1.8 Kuning – biru
Timol hijau 1.2 – 2.8 Kuning – biru
Metil jingga 3.2 – 4.4 Merah – kuning
Metil merah 4.0 – 5.8 Tidak berwarna – merah
Metil ungu 4.8 – 5.4 Ungu – hijau
Bromokresol ungu 5.2 – 6.8 Kuning – ungu
Bromotimol biru 6.0 – 7.6 Kuning – biru
Lakmus 4.7 – 8.3 Merah – biru
Kresol merah 7.0 – 8.8 Kuning – merah
Timol biru 8.0 – 9.6 Kuning – biru
Fenolftalein 8.2 – 10.0 Tidak berwarna – merah jambu
Timolftalein 9.4 – 10.6 Tidak berwarna – biru
Alizarin kuning R 10.3 – 12.0 Kuning – merah
Klayton kuning 12.2 – 13.2 Kuning – kuning gading

Contoh Soal :
1. Data sampel air limbah!
Sampel Indikator

Metil Jingga Metil Merah Bromtimol Biru Phenolptalein (8,3 – 10,0)


(2,9 - 4,0) (4,2 – 6,3) (6,0 – 7,6) Tidak berwarna – Merah muda
Merah - Kuning Merah - Kuning Kuning - Biru
A Orange Merah Kuning Tidak Berwarna

B Merah Merah Kuning Tidak Berwarna

Harga pH untuk sampel a dan Sampel B berturut – turut adalah....


Penyelesaian :
Limbah A : dengan metil jingga = 2,9 - 4,0
Metil merah = < 4,2
Bromtimol biru = < 6,0
Phenolptalein = < 8,3
Kesimpulan pH limbah A adalah 2,9 – 4,0
Limbah B : dengan metil jingga = < 2,9
Metil merah = < 4,2
Bromtimol biru = < 6,0
Phenolptalein = < 8,3
Kesimpulan pH limbah B adalah < 2,9

29 Larutan asam basa


Selain indikator-indikator tersebut , indicator asam basa bias juga didapatkan dari alam
sebagai contoh kunyit, bunga sepatu, kulit manggis, dan mawar

Gambar 1.13 Beberapa Indikator asam basa alami

Mini Lab
Carilah indikator alami di sekitar Anda, kemudian ujilah indicator tersebut
dengan larutan cuka, sabun, soda, dan garam. Kemudian amati
perubahan warna yang dihasilkan. Indikator apa yang anda dapatkan dan
bagaimana perubahan warna yang terjadi?

Summary

 pH titik ekuivalen pada titrasi asam basa tergantung pada


garam yang terbentuk pada reaksi netralisasi
 titrasi asam kuat dengan basa kuat menghasilkan titik
ekuivalen pada pH 7
 titrasi asam lemah dengan basa kuat menghasilkan titik
ekuivalen pada pH > 7
 titrasi asam kuat dengan basa lemah menghasilkan titik
ekuivalen pada pH < 7
 indikator asam basa merupakan asam lemah organik atau
basa lemah organic
 Rentang pH pada saat indikator berubah warna dinamakan
trayek pH indikator.
 Titrasi asam basa adalah suatu teknik untuk menentukan
konsentrasi asam atau basa dengan cara titrasi.


30 Larutan asam basa
UJI KOMPETENSI

Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang Anda anggap benar!
1. Warna kertas lakmus dalam larutan yang bersifat asam adalah....
a. merah
b. biru
c. hijau
d. kuning
e. ungu
2. Suatu indikator berwarna merah dalam air kapur. Indikator itu akan berwarna merah juga
dalam....
a. asam cuka
b. air jeruk
c. air sabun
d. air suling
e. minyak
3. Suatu larutan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi menjadi biru. Dapat
disimpulkan bahwa.....
a. larutan bersifat asam
b. larutan bersifat basa
c. larutan bersifat basa atau netral
d. sifat larutan belum dapat dipastikan
e. Larutan bersifat netral
4. Zat berikut yang dapat memerahkan lakmus biru jika dilarutkan dalam air adalah …
a. NaOH
b. NH3
c. CH3COOH
d. Ca(OH)2
e. Mg(OH)2
5. Perhatikan data berikut :
Larutan Lakmus lakmus
merah biru
A merah merah
B merah biru
C biru biru
Larutan yang memiliki pH kurang dari 7 adalah ….
a. A
b. B
c. C
d. A dan B
e. B dan C
6. Perhatikan tabel berikut :
Indikator Trayek pH perubahan warna larutan X

Metil Merah 2,9 – 4,0 merah – kuning kuning


Metil Jingga 4,1 – 6,2 merah – kuning kuning
Brom Timol Biru 6,3 – 7,0 kuning – biru biru
Phenol Phtalein 8,3 – 10,0 tidak berwarna – tidak
merah berwarna

31 Larutan asam basa


pH larutan X adalah ….
a. Kurang dari 4,0
b. 4,0 – 5,5
c. 6,2 – 7,3
d. 7,0 – 8,3
e. lebih dari 10
7. 10 mL HCl yang tidak diketahui konsentrasinya dititrasi oleh larutan NaOH 0,1 M. Pada titik
akhir titrasi ternyata rata-rata volum NaOH 0,1 M yang digunakan adalah 12,5 mL. maka
konsentrasi HCl yang dititrasi adalah….
a. 0,1 M
b. 0,125 M
c. 0,2 M
d. 0,250 M
e. 0,4 M
8. Data hasil pengujian larutan dengan kertas lakmus merah dan biru.
Larutan A B C D E
Warna lakmus merah dalam larutan Merah Biru Merah Merah Biru
Warna lakmus biru dalam larutan Merah Biru Merah Biru Biru
Berdasarkan data tersebut, larutan yang mengandung OH – adalah ….
a. A dan D
b. B dan C
c. A dan E
d. A dan C
e. B dan E
9. Data hasil percobaan titrasi larutan NaOH dengan larutan HCl sebagai berikut.
Percobaan Volume NaOH 0,15M Volume HCl 0,1M
1 10 mL 5mL
2 10 mL 12mL
3 10 mL 15mL
4 10 mL 20mL
5 10 mL 24mL
Titik netralisasi ditunjukkan pada percobaan ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
10. Perhatikan grafik berikut!
grafik di samping menunjukan titrasi antara….
a. Asam kuat dengan basa kuat
b. Asam kuat dengan basa lemah
c. Asam lemah dengan basa kuat
d. Asam lemah dengan basa lemah
e. Basa kuat dengan asam lemah

32 Larutan asam basa


CEK
Kerjakan soal berikut :
1. 2,8 gram KOH (Mr=56) dilarutkan ke dalam 250mL air. Jika volume larutan
dianggap tidak berubah. Maka konsentrasi larutan tersebut adalah?
2. Tentukan warna kertas lakmus merah dalam larutan berikut :
a. Natrium hidroksida b. Kalium sulfat
c. Asam klorida d. Asam sulfat
e. Natrium klorida
3. larutan asam lemah (HA) 0,01 M mempunyai pH = 3,5. Maka tetapan ionisasi asam
(Ka) asam tersebut adalah….
4. Konsentrasi ion H+ yang diperoleh dari mencampurkan 150 mL HCl 0,5 M dan 100
mL HCl 0,3 M adalah ….
5. Tentukan pH dari larutan HCl 0,05 M, HCl 0,0002 M, HI 0,01 M dan HI 0,0005 M
6. Tentukan pH dari NaOH 0,001 M, NaOH 0,05 M, Mg(OH)2 0,0001 M, dan Mg(OH)2
0,1 M
7. Tentukan konsentrasi dari larutan NaOH yang mempunyai pH 12 dan HCl yang
mempunyai pH 4.

Perluasan :
Perhitungan pH dan [H+] dengan Kalkulator
 Menghitung pH
Contoh : pH larutan HClO4 1,5 x 10-2 M adalah
Langkah :
1. Pertama masukan angka 1.5 kemudian tekan tombol EXP atau EE ,
kemudian tekan angka 2, terus tekan tombol +/- untuk mengubah
pangkat menjadi -2
2. Tekan tombol log
3. Di layar akan muncul angka -1.82 yang mana merupakan hasil logaritma dari
angka yang kita masukkan.
4. Karena pH adalah fungsi –log berarti nilai pH yang kita inginkan adalah 1.82
 Menghitung Konsentrasi ion H+
Contoh : Suatu larutan basa memiliki pH = 9.62 hitung [H+]?
1. Masukkan angka 9.62 dari kalkulator
2. Tekan tombol +/- untuk mengubah ke fungsi –log
3. Tekan inv atau shift atau 2nd tergantung tombol yang tersedia di
kalkulator Anda.
4. Tekan tombol log maka akan muncul hasil 2.4 x 10-10

33 Larutan asam basa


EKSPLORASI :
Dampak Hujan Asam
Hutan bergantung pada kemampuan
tanah mereka untuk melindungi
mereka dari hujan asam. Air asam
menarik keluar racun tanah seperti
aluminium. Pohon mengambil zat
beracun tersebut dari dalam tanah,
dan memberikannya ke danau, dan
sungai. Hujan asam juga melarutkan
mineral seperti kalsium, magnesium
dan kalium sebelum pohon
menyerapnya. Hujan asam tidak
membunuh hutan secara langsung
melainkan melalui penurunan atau
degradasi kualitas tanah. Kekurangan mineral dan terkena racun membuat pohon lebih mungkin
untuk roboh dalam badai atau mati dalam cuaca dingin.

Dampak pada Benda


Hujan asam memiliki kemampuan untuk menghapus dan melenyapkan batuan dan logam.
Bangunan tua, monumen dan batu nisan adalah contoh benda yang rusak oleh korosi asam.
Penguraian oleh asam mempercepat pelapukan alami yang disebabkan oleh hujan, matahari,
salju dan angin. Hujan asam juga marusak cat otomotif. Tanda-tanda kerusakan oleh hujan asam
meninggalkan bentuk yang tidak teratur, bentuk terukir pada permukaan horisontal. Pengecatan
ulang adalah satu-satunya cara untuk memperbaiki mobil selesai cacat oleh hujan asam.

Dampak dalam bidang kesehatan


Karena hujan asam dapat membunuh hewan air, melemahkan pohon dan melarutkan
batu, tampaknya seperti itu juga bisa melepuhkan atau membakar manusia. Tapi itu tidak
mempengaruhi manusia dengan cara yang sama seperti halnya ikan atau tanaman. Hujan asam
dirasakan sebagai hal yang sama dengan hujan biasa. Namun partikel sulfat dan nitrat dari
deposisi kering dapat menyebabkan masalah asma, bronkitis dan jantung. NOx dalam asam juga
bereaksi dengan senyawa organik volatil (VOC) untuk membentuk tingkat ozon tanah. Ozon, atau
asap, akan memperburuk dan melemahkan sistem pernapasan.

Sumber :
Diterjemahkan secara bebas dari http://science.howstuffworks.com/nature/climate-
weather/atmospheric/acid-rain2.htm

TEST EKSPLORASI
 Hujan asam disebabkan gas buang industri, gas buang kendaraan bermotor, pembakaran
bahan bakar fosil dan dari berbagai macam bahan rumah tangga. Gas NO 2, NO3, SO2, SO3,
CO, dan CO2 yang dihasilkan akan bereaksi dengan air hujan membentuk air asam. Tuliskan
reaksi gas-gas tersebut dalam pembentukan hujan asam.

34 Larutan asam basa


PELATIHAN

Pilihlah dengan memberikan tanda silang (x) pada jawaban yang Anda anggap benar.
1. Berdasarkan teori Arrhenius, zat digolongkan ke dalam kategori basa jika....
a. Terionisasi dalam air
b. Melepaskan ion H+ dalam air
c. Melepaskan ion OH- dalam air
d. Dapat memberikan proton
e. Dapat menerima pasangan elektron
2. Senyawa asam basa berikut, makakah yang merupakan asam poliprotik?
a. NaOH
b. Ca(OH)2
c. H3PO4
d. HCl
e. CH3COOH
3. Perhatikan data berikut.
Larutan Warna dalam lakmus merah Warna dalam lakmus biru
I biru biru
II merah merah
III biru biru
IV merah merah
Dari data di atas yang termasuk larutan asam adalah….
a. I and II
b. I and III
c. II and III
d. II and IV
e. III and IV
4. Asam konjugasi dari HSO4- adalah ....
a. H2SO4
b. SO42-
c. H2O
d. OH-
e. H3O+
5. Dari sebuah percobaan titrasi 25 mL larutan asam klorida dan larutan natrium hidroksida 0,1
M didapatkan grafik sebagai berikut:
pH

Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan larutan


7
asam klorida memiliki konsentrasi ....
a. 0,16 M d. 0,05 M
b. 0,06 M e. 1,0 M
20 40 60
c. 0,1 M
Volume NaOH (mL)
6. Reaksi penggaraman juga disebut reaksi netralisasi karena ....
a. Sifat asam lebih kuat dari sifat basa
b. Sifat basa lebih kuat dari sifat asam
c. Sifat asam dan sifat basa sama kuat
d. Sifat asam lebih kuat dari larutan netral
e. Sifat basa lebih kuat dari larutan netral
7. Senyawa HClO4 dapat bersifat asam atau basa. Reaksi yang menunjukan HClO4 sebagai
basa adalah ....
a. HClO4 + NH2-  ClO4- + NH3
b. HClO4 + NH3  ClO4- + NH4+

35 Larutan asam basa


c. HClO4 + H2O  ClO4- + H3O+
d. HClO4 + OH-  ClO4- + H2O
e. HClO4 + N2H5+ H2ClO4+ + N2H4
8. Dalam pelarutan NH3, terjadi kesetimbangan sebagai berikut:
NH3 (aq) + H2O (l)  NH4+ (aq) + OH- (aq)
Yang merupakan pasangan asam dan basa konjugasi adalah ....
a. NH3 and H2O
b. NH4+ and OH-
c. NH3 and OH-
d. NH4+ and NH3
e. H2O and OH-
9. Disediakan data hasil percobaan daya hantaran listrik beberapa larutan seperti berikut.
Data Nyala lampu Pengamatan larutan
I Nyala terang Banyak gelembung
II Nyala redup Banyak gelembung
III Nyala redup Banyak gelembung
IV Tidak nyala Sedikit gelembung
V Tidak nyala Tidak ada gelembung
Data yang menunjukkan asam kuat adalah ….
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
10. Tetapan kesetimbangan asam lemah HA adalah 10-7. Jika pH larutan adalah 4, maka
konsentrasi larutan adalah ....
a. 10-1 M
b. 10-3 M
c. 10-4 M
d. 10-5 M
e. 10-7 M
11. 0.1 M basa lemah MOH mempunyai pH = 10. Tetapan basa lemah MOH adalah ....
a. 10-9 M
b. 10-7 M
c. 10-4 M
d. 10-3 M
e. 10-2 M
12. 500 mL larutan Ca(OH)2 0.0005 M memiliki pH ....
a. 11
b. 10
c. 9
d. 4
e. 3
13. Sekelompok siswa melakukan percobaan tes keasaman beberapa larutan menggunakan
indikator asam basa. Data indicator ditunjukan dalam tabel berikut.
Nama Indikator Rentang pH Perubahan Warna
Metal merah 3,1 – 4,4 Merah – Kuning
Bromkresol hijau 3,8 – 5,4 Kuning – Biru
Bromtimol biru 6,0 – 7,6 Kuning - Biru
Phenolphthalein 8,0 – 10 Tak berwarna – Merah muda

36 Larutan asam basa


Jika pH larutan adalah 7.8, pasangan indikator yang digunakan adalah ....
a. Bromkresol hijau dan bromtimol biru
b. Metil merah dan bromkresol hijau
c. Bromtimol biru dan phenolphthalein
d. Metil merah dan bromtimol biru
e. Bromkresol hijau dan phenolphthalein
14. Indikator universal diteteskan kedalam larutan asam lemah HA 0,1 M. warna larutan
ternyata sama dengan warna indikator universal yang diteteskan kedalam larutan H2SO4
0,01 M. Tetapan ionisasi basa lemah tersebut adalah ....
a. 1 × 10-3
b. 2 × 10-3
c. 4 × 10-3
d. 4 × 10-2
e. 4 × 10-1
15. Besarnya pH larutan 1,48 gram Ca(OH)2 (Ar Ca = 40, O = 16, dan H = 1) dalam 1000 mL
larutan adalah … .
a. 2 – log 4 d. 12 + log 2
b. 2 –log 2 e. 12 + log 4
c. 11 + log 4
16. Berikut adalah polutan udara yang mengakibatkan hujan asam, kecuali ....
a. Nitrogen dioksida
b. Karbon dioksida
c. Belerang Dioksida
d. Belerang trioksida
e. Debu
17. Untuk menetralkan 20 mL larutan asam sulfat , dibutuhkan 20 mL larutan NaOH 0,1 M.
Maka konsentrasi asam sulfat tersebut adalah ....
a. 1.00 M
b. 0.50 M
c. 0.20 M
d. 0.15 M
e. 0.05 M
18. Jika 20 mL larutan asam fospat (H3PO4) 0.1 M dititrasi dengan larutan NaOH 0.2 M hingga
seluruhnya berubah menjadi HPO42-, volume basa yang diperlukan adalah ....
a. 10 mL
b. 20 mL
c. 25 mL
d. 30 mL
e. 40 mL
19. Jika larutan A memiliki pH = 4 dan larutan B memiliki pH = 5, perbandingan konsentrasi ion
H+ dalam larutan A dan B adalah . . . .
a. 10 : 1 d. 4 : 5
b. 1 : 2 e. log 4 : log 5
c. 1 : 10
20. Grafik kurva titrasi yang menunjukkan titrasi asam lemah dengan basa lemah adalah….
a. b. c. d. e.

37 Larutan asam basa


Daftar Pustaka

Brady, J.E,. 1990. General Chemistry, Principle & Structure. 5th ed. New York. John Willey
& Sons.
Chang, Raymond. 2001. General Chemistry. Third Edition. New York. McGraw-Hill
Depdiknas. (2003). Standar kompetensi mata pelajaran sains. Jakarta : Depdiknas.
Handoyo sugiyarto, kristian.
Keenan, Kleinfelter, Wood. Kimia Untuk Universitas, terj.Edisi ke-6 Jilid 1. Jakarta.
Erlangga
Malone, Leo J & Dolter, Theodore O. 2010. Basic Concepts of Chemistry. 8th Edition. New
Jersey. John Wiley & Sons
Petrucci HR. 1997. General Chemistry Principle & Modern Applications. New Jersey.
Prentice Haal International.
Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry. Solo. Tiga Serangkai
Williams, Linda D. 2003. Chemistry Demystified. New York. McGraw-Hill

38 Larutan asam basa

Anda mungkin juga menyukai