Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH
larutan
2. Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi
asam basa
(background)sumber :http//:kifot.com
Asam dan basa adalah senyawa-senyawa yang sangat familiar dalam senyawa kimia. Asam
asetat di dalam cuka, asam sitrat di dalam lemon dan jeruk, magnesium hidroksida di dalam obat
maag, dan ammonia di dalam berbagai produk pembersih rumah tangga adalah contoh-contoh
asam basa yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Asam klorida adalah asam yang
dihasilkan dalam lambung kita, yang sangat berperan penting dalam proses pencernaan makanan
kita. Asam klorida dihasilkan oleh lambung sebanyak 1,2 sampai 1,5 liter tiap hari.
Asam askorbat atau vitamin C adalah contoh lain asam yang sangat penting dalam
kehidupan kita. Selain berperan dalam metabolisme manusia, asam askorbat juga berfungsi
sebagai antioksidan yang bereaksi terhadap radikal bebas seperti radikal OH yang dapat
mengakibatkan kerusakan dalam DNA makluk hidup. Beberapa mamalia mampu menghasilkan
vitamin C mereka sendiri, tetapi manusia, kelelawar, babi, dan beberapa mamalia lainnya harus
mendapatkan dari makanan yang dimakannya.
Vitamin C diperoleh dari buah-buahan segar dan sayuran. Senyawa yang besifat asam,
tidak berbau, larut dalam air dan rusak oleh pemanasan yang berlebih ini sangat bermanfaat
untuk kesehatan. Vitamin C dapat membantu untuk mencegah demam dan melindungi tubuh
dari kanker, karena pentingnya vitamin C bagi tubuh maka pada awal abad 20 vitamin C dibuat
dalam bentuk tablet untuk mempermudah manusia untuk memperolehnya.
Kreatif
Mandiri
Kerja Keras
Religius
Rasa Ingin Tahu
Peduli Lingkungan
Kata Kunci
● konstanta ionisasi asam (Ka) ● konstanta ionisasi basa (Kb) ● asam basa lewis
● pasangan asam basa konjugasi ● asam kuat ● asam lemah
● basa kuat ● basa lemah ● pH
Standar Capaian
Standar capaian merupakan indikator hasil belajar yang harus dicapai peserta didik.
Standar capaian dalam modul larutan asam basa adalah :
1.1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius, Bronsted-
Lowry, dan Lewis
1.2. Peserta didik dapat menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan
Lowry dan menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya
1.3. Peserta didik dapat mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai
Indikator.
1.4. Peserta didik dapat memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal
berdasarkan hasil pengamatan trayek perubahan warna berbagai Indikator asam dan basa.
1.5. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil
pengukuran pH dari beberapa larutan asam dan larutan basa yang konsentrasinya sama
1.6. Peserta didik dapat menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajad ionisasi ()
dan tetapan asam lemah (Ka) atau tetapan basa lemah (Kb)
1.7. Peserta didik dapat menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya.
1.8. Peserta didik dapat menjelaskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan.
2.1. Menentukan konsentrasi asam atau basa dengan titrasi
2.2. Menentukan kadar zat melalui titrasi.
2.3. Menentukan Indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa
2.4. Menentukan kadar zat dari data hasil titrasi
2.5. Membuat grafik titrasi dari data hasil percobaan.
Prasyarat
Jadi sebelum Anda mempelajari Modul larutan asam basa, Anda harus menguasai konsep
larutan, stoikiometri larutan, ikatan kimia, kesetimbangan kimia, bentuk molekul dan
perhitungan logaritma. Dari konsep-konsep tersebut anda akan mampu menghitung kekuatan
asam dan memprediksikan kekuatan asam dari beberapa senyawa asam basa.
Kegiatan pembelajaran 1. Membahas tentang konsep asam dan basa oleh beberapa ahli,
kelebihan beserta kelemahannya, menentukan kekuatan asam, derajad keasaman dan reaksi-
reaksi yang berkaitan asam basa serta stoikiometri larutan asam basa. Sebelum kita mulai
mempelajari modul ini, sudahkan Anda memahami stoikiometri larutan dan perhitungan
logaritma? Jika anda sudah memahami konsep tersebut akan sangat membantu Anda dalam
mempelajari modul ini. Namun, jika Anda belum memahami konsep tersebut sebaiknya Anda
pelajari modul ini dengan sebaik-baiknya, karena modul ini akan berkaitan erat dengan materi di
modul-modul berikutnya.
Asam basa adalah senyawa kimia yang telah begitu akrab di telinga kita. Dalam kehidupan
sehari-hari kita baynyak menggunakan zat asam dan basa. Cuka, air aki, air jeruk, dan asam
klorida adalah contoh asam yang sering kita temui, sedangkan basa banyak kita jumpai dalam air
kapur,sabun,soda, dan detergen.
Sumber : www.fphoto.photoshelter.com
Gambar 1.1 Bahan-bahan kebutuhan sehari-hari yang bersifat asam dan basa
Kata asam (acid) berasal dari bahasa Latin acidus yang berarti mempunyai rasa asam. Salah
satu definisi asam adalah zat yang jika dilarutkan di dalam air akan menghasilkan ion hidrogen
(H+). Secara umum asam memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Rasa masam jika dicicipi (jangan menguji asam kuat dengan mencicipinya)
2. Derajat keasaman lebih kecil dari 7 (pH < 7)
Hubungan antara sifat asam dengan keberadaan hidrogen dalam suatu senyawa mulai
didalami. Pada tahun 1887 seorang ahli kimia berkebangsaan Swedia Svante Arrhenius (1859-
1927). Arrhenius mengemukakan bahwa asam adalah zat yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan ion hidrogen (H+) dan basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan
ion hidroksida (OH-).
HA(aq) H+(aq) + A-(aq)
Asam
Banyaknya ion H+ yang dilepaskan oleh molekul asam dalam air dapat berjumlah satu, dua, atau
lebih. Asam yang melepaskan satu ion H+ disebut asam monoprotik, asam yang melepaskan dua
ion H+ disebut asam diprotik, sedangkan yang melepaskan ion H + lebih dari dua disebut asam
poliprotik.
Meskipun pada persamaan reaksi sering menggunakan simbol H +. tetapi bukan berarti H sebagai
inti atom yang tanpa elektron, tetapi hidrogen yang berikatan dengan molekul air membentuk
ion hidronium, H3O+. terkadang dalam persamaan kita akan menulis dengan simbol H+ tapi juga
terkadang sering dituliskan dengan H3O+. Reaksi pelarutan Hidrogen klorida ketika dilarutkan
dalam air.
MOH adalah rumus umum dari logam hidroksida (basa) untuk contoh, NaOH atau KOH
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
Basa
Jumlah ion OH- yang dilepaskan tiap basa disebut valensi basa. Contoh basa dan reaksi
ionisasinya di sajikan dalam Tabel 1.2.
Tanda panah satu arah ( ) digunakan untuk menyatakan reaksi untuk asam dan basa
kuat. Sedangkan panah bolak-balik ( ) digunakan untuk reaksi ionisasi asam dan basa
lemah.
Asam Arrhenius adalah zat yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H +
Basa Arrhenius adalah zat yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH -
Di daerah pertanian, keasaman suatu tanah sangat diperhatikan karena harus sesuai
dengan tanaman yang akan diproduksi. Begitu pula di pabrik industri keasaman air untuk industri
sangat diperhatikan. Untuk menentukan berapa derajat keasaman suatu larutan digunakan skala
pH. Harga pH menunjukkan keasaman suatu larutan. Pengujiannya dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai cara misalnya dengan kertas lakmus, pH-meter,indikator universal, atau
macam-macam indikator asam-basa lainnya. Di laboratorium dan sekolah, alat yang sering
digunakan yaitu indikator universal pita. Nilai pH suatu zat dapat juga menggunakan alat yang
disebut pH meter. pH meter mempunyai elektrode yang dicelupkan ke dalam larutan yang akan
diukur pH-nya. Nilai pH dapat langsung diketahui melalui tampilan layar digital pada alat
tersebut.Perhatikan gambar alat penguji pH berikut.
Larutan asam atau basa dapat ditentukan dari nilai pH-nya. Semakin kecil pH berarti larutan
tersebut makin asam, sedangkan bila makin besar pH-nya maka semakin basa larutan tersebut.
pH asam dan basa yang kita jumpai dikehidupan sehari-hari dapat kita lihat pada tabel 1.3
Tabel 1.3 pH dalam benda yang kita temui sehari-hari
Go to Lab
5. Pertanyaan :
a. Berapa harga pH air, larutan asam, dan basa pada percobaan?
b. Apakah pH larutan asam atau basa lemah sama dengan pH asam atau basa kuat?
c. Dari data percobaan buatlah kesimpulan tentang pH larutan asam dan basa!
[𝐻 +][𝑂𝐻 − ]
Besar tetapan kesetimbangan air dapat dirumuskan K =
[𝐻2 𝑂]
+ -
Kw = [H ][OH ]
Karena air merupakan elektrolit yang sangat lemah maka konsentrasi air dianggap tetap sehingga
besar K =[H+][OH-] konstanta ini disebut tetapan kesetimbangan air (Kw).
Nilai dari Kw berbanding lurus dengan dengan suhu, artinya semakin tinggi temperature
maka nilai Kw juga makin besar. Di dalam air murni pada suhu 25oC konsentrasi ion H+ dan ion OH-
mempunyai besar yang sama yaitu 1,0 x 10-7 M. sehingga persamaan Kw pada suhu 25oC
Kw = 1,0 x 10-14
Karena perkalian [H+] dengan [OH-] merupakan nilai Kw, sehingga penambahan asam atau basa
tidak akan mengubah nilai Kw, tetapi akan menggeser arah kesetimbangan. Penambahan asam
akan meningkatkan jumlah ion H+ akibatnya ion OH- akan berkurang, begitu juga sebaliknya.
Ketika [H+] = [OH-] maka larutan akan bersifat netral. Dalam larutan asam ion H+ lebih banyak
sehingga [H+] > [OH-]. Dalam basa ion OH- akan lebih banyak sehingga [H+] < [OH-]. Kenyataannya
kita dapat mengubah konsentrasi ion H+ ataupun ion OH- dalam larutan. Jika kita merubah ion H+
dalam larutan menjadi 1,0 x 10-6M, maka ion OH- akan berubah menjadi
Kw
[OH-] =
[H+ ]
1,0 x 10−14 Dalam larutan berlaku persamaan [H+][OH-]=Kw
= = 1,0 x 10-8M
[1,0 x 10−6 ] Dalam larutan netral [H+] = [OH-]
Dalam larutan asam [H+] > [OH-]
Dalam larutan basa [H+] < [OH-]
Keterangan :
[H+] = a. Ma
a = valensi asam kuat
Ma = konsentrasi asam kuat
Contoh soal :
1. Asam klorida adalah suatu asam kuat, jika terdapat larutan HCl 0,1 M. tentukan :
a. Konsentrasi ion H+
b. pH larutan
Penyelesaian :
a. Karena HCl asam kuat bervalensi satu maka
[H+] = a. Ma
= 1. 1,0 x 10-1
= 1,0 x 10-1 M
b. pH = - log [H+]
= - log 1,0 x 10-1
=1
Jadi pH larutan HCl 0,1 M adalah 1
2. Tentukan besar pH pada larutan H2SO4 0,1 M
Penyelesaian :
H2SO4 adalah asam kuat bervalensi dua maka
[H+] = a. Ma
= 2. 1,0 x 10-1
= 2,0 x 10-1 M
pH = - log [H+]
= - log 2,0 x 10-1
= 1 – log 2
2) Asam Lemah dan Tetapan Ionisasi Asam
Untuk menentukan hubungan antara konsentrasi H+ dengan K a, kita misalkan konsentrasi mul-
mula asam adalah ɑ dan derajat ionisasinya adalah α sehingga fraksi asam yang mengalami
ionisasi adalah ɑα. Sehingga persamaan reaksi kesetimbangan dapat ditulis sebagai berikut.
[H+] = √𝐊 𝐚 𝐌𝐚
Keterangan :
Ka = Tetapan ionisasi asam
Ma = Konsentrasi asam lemah
Contoh Soal :
1. Tentukan konsentrasi ion H+ dan pH dari larutan Asam asetat (CH3COOH) 0,1 M jika
Ka asam asetat adalah 1,0 x 10-5.
Penyelesaian :
[H+]= √K a Ma
= √1,0 x10−5 . 1,0 x10−1
= √1,0 x10−6
= 1,0 x 10-3 M
pH = - log [H+]
= - log 1,0 x 10-3
=3
3) Kekuatan Basa
Seperti halnya pada asam, basa dibedakan menjadi basa kuat dan basa lemah. Basa, ditulis
M(OH)x, merupakan senyawa ion yang mengalami ionisasi dalam air. Jadi kekuatan basa
bergantung pada kelarutannya dalam air. Semakin mudah larut, makin besar kekuatan basanya.
Contoh basa kuat adalah NaOH, KOH, RbOH, Ca(OH)2, Sr(OH)2, dan Ba(OH)2.
Basa kuat akan terionisasi sempurna dalam air, sehingga derajat ionisasinya α = 1 atau
mendekati 1. Sehingga reaksi basa kuat adalah reaksi satu arah (reversibel).
Contoh :
Karena Kw = [H+][OH-] sehingga, pH + pOH = pKw dengan besar nilai Kw = 1,0 x 10-14. Dapat
disimpulkan bahwa pKw = 14.
pH + pOH = 14
Contoh Soal :
1. Tentukan pH larutan dalam ;
a. Larutan KOH 0,01 M
b. Larutan Ca(OH)2 0,05 M
Penyelesaian :
a. [OH-] = b . Mb b. [OH-] = b . Mb
= 1 . 1 x 10-2 = 2 . 5 x 10-2
= 1 x 10-2 M = 1. 10-1 M
pOH = - log [OH-] -
pOH = - log [OH ]
= - log 1 x 10-2 = - log 1 x 10-1
=2 = 1
pH = 14 - pOH pH = 14 - pOH
= 14 - 2 = 14 - 1
= 12 = 13
Konsentrasi ion OH- dari basa lemah dapat ditentukan seperti halnya asam lemah.
[OH-] = √𝐊 𝐛 𝐌𝐛
𝐊
α = √𝐌𝐛
𝐛
Telah kita pelajari sebelumnya bahwa asam Arrhenius adalah zat yang menghasilkan ion H +
dan basa adalah zat yang menghasilkan OH-. Teori asam basa Arrhenius mulai ditinggalkan ketika
tidak dapat menjelaskan senyawa basa seperti NH3 yang tidak mempunyai gugus OH-. Pada tahun
1923 secara terpisah ahli kimia Denmark Johannes Bronsted dan ahli kimia berkebangsaan Inggris
Thomas Lowry mengemukakan asam adalah zat (molekul atau ion) yang dapat memberikan
proton (ion H+) kepada zat lain, dan basa adalah zat yang dapat menerima proton (ion H+).
Singkatnya asam adalah pendonor proton sedangkan basa adalah penerima proton, dan reaksi
asam basa adalah reaksi pemindahan proton.
HA + B BH+ + A-
asam basa asam konjugasi basa konjugasi
dari persamaan reaksi di atas BH+ dan A- adalah produk dari reaksi asam basa Bronsted-Lowry
yang masing-masing bersifat asam dan basa. BH+ dihasilkan ketika B menerima proton (H+) dari
HA, HA disebut asam Bronsted-Lowry karena memberikan proton (H+) kepada B, sedangkan B
merupakan basa Bronsted-Lowry karena menerima H+
dari HA. BH+ disebut asam Konjugasi dan A- disebut basa
konjugasi.
H A +H O H O H + A-
H H
HA(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + A-(aq)
Asam Basa Asam konjugasi Basa Konjugasi
Cara mudah untuk mengingat asam basa konjugasi Bronsted-Lowry adalah sebagai berikut:
Untuk membuat asam konjugasi Bronsted-Lowry maka tambahkan satu H+ dan kurangi satu
muatannya, di spesies yang ditanyakan, sedangkan untuk membuat basa konjugasi dari Bronsted-
Lowry maka tinggal ambil satu H+ dan tambahkan satu muatannya dari spesies yang ditanyakan.
Contoh :
H2SO4 basa konjugasinya (ambil 1 H+ kurangi 1 muatannya) menjadi HSO4-
HNO3 basa konjugasinya (ambil 1 H+ kurangi 1 muatnnya) menjadi NO3-
PO43- asam konjugasinya (tambah 1 H+ tambah 1 muatannya) menjadi HPO42-
Cl- asam konjugasinya (tambah 1 H+ tambah 1 muatannya ) menjadi HCl
Hubungan Antara Tetapan ionisasi Asam (Ka) dengan Tetapan ionisasi Basa (Kb)
Hubungan penting antara tetapan kesetimbangan asam dengan tetapan kesetimbangan
basa konjugasi dapat diturunkan sebagai berikut. Sebagai contoh kita gunakan larutan asam
asetat.
CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COO-(aq)
[H+ ][CH3 COO− ]
Ka =
[CH3 COOH]
-
Basa konjugasi CH3COO bereaksi dengan air sesuai dengan persamaan reaksi
CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Dan kita dapat tulis tetapan ionisasinya
[CH3 COOH][OH− ]
Kb =
[CH3 COO− ]
Jika Ka dan Kb kita kalikan, maka
[H+ ][CH3 COO− ] [CH3 COOH][OH− ]
Ka . Kb = . [CH3 COO− ]
[CH3 COOH]
Ka . Kb = [H+ ]. [OH− ]
Karena [H + ] . [OH − ] adalah Kw maka dapat kita simpulkan bahwa Ka.Kb = Kw
Ka.Kb =Kw
Sehingga
𝐊𝐰 𝐊𝐰
Ka = Kb =
𝐊𝐛 atau 𝐊𝐚
H H +
+
H + N H H N H
H H
Tanda anak panah lengkung menunjukkan sumbangan pasangan elektron bebas dari atom
nitrogen untuk membentuk ikatan kovalen dengan H +. Dalam reaksi di atas H+ berperan sebagai
penerima pasangan elektron, dan molekul ammonia berperan sebagai pemberi pasangan
elektron. Sehingga lewis mendefinisikan asam adalah penerima pasangan elektron dan basa
adalah pemberi pasangan elektron.
Asam Lewis adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron bebas
Basa Lewis adalah zat yang dapat memberikan pasangan elekton bebas
Connectio : untuk mempelajari teori asam basa lebih lanjut Anda dapat menelusuri link
berikut : http://www.chemguide.co.uk/physical/acidbaseeqia/theories.html
Reaksi antara asam dan basa disebut reaksi penetralan atau reaksi netralisasi. Disebut reaksi
netralisasi karena produk yang dihasilkan adalah air yang bersifat netral. Reaksi ini juga dihasilkan
garam yang merupakan gabungan antara sisa asam dengan sisa basa. Garam yang terbentuk akan
bersifat elektrolit jika mudah larut dalam air, dan bila larutan yang dihasilkan sukar larut dalam
air maka garam yang dihasilkan dari reaksi netralisasi berupa endapan garam. Karena dihasilakan
garam reaksi netralisasi disebut juga reaksi penggaraman. Secara umum reaksi netralisasi dapat
ditulis:
Asam + Basa Garam + Air
Garam yang dihasilkan adalah NaCl, karena NaCl merupakan garam yang mudah larut dalam air
maka NaCl tidak ditemui sebagai endapan garam,tetapi masih berupa larutan.Lain halnya dengan
reaksi antara asam fosfat dengan kalsium hidroksida yang menghasilkan endapan garam dan air.
Ca3(PO4)2 merupakan garam yang sukar larut dalam air, sehingga ion Ca 2+ dan PO43- yang
dihasilkan segera bergabung membentuk endapan. Hal yang sama terjadi pada reaksi antara
asam karbonat dengan kalsium hidroksida yang dihasilkan endapan garam kalsium karbonat.
Reaksi penetralan akan terjadi jika jumlah mol ion H+ sama dengan jumlah mol ion OH-.
Sebagai contoh 100 mL larutan HCl 0,1 M akan tepat netral dengan 100mL larutan NaOH 0,1 M.
Meskipun reaksi antara asam dan garam disebut dengan reaksi penetralan, hasil reaksi antara
asam dan basa tidak selalu bersifat netral. Garam yang dihasilkan dapat berupa asam, basa
ataupun netral tergantung pada asam basa penyusunnya, hal lebih lanjut tentang hal ini akan kita
pelajari pada modul tiga tentang hidrolisis garam.
Tugas Mandiri
1. Lengkapi dan setarakanlah persamaan reaksi berikut :
a. HNO3 + KOH
b. H3PO4 + NaOH
c. Ca(OH)2 + H2CO3
Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (x)
1. Asam adalah spesi yang dapat memberikan proton kepada zat lain. Pernyataan tersebut
adalah asam menurut….
a. Lavoisier
b. Sir Humphrey Davy
c. Arrenius
d. Bronsted-Lowry
e. Lewis
2. Berikut yang merupakan asam diprotik adalah….
a. HCl
b. H2SO4
c. H3PO4
d. CH3COOH
e. BF3
3. Perhatikan persamaan reaksi berikut :
HCO3- + H2O H2CO3 + OH-
Pasangan asam dan basa konjugasi ditunjukan oleh ….
a. HCO3- dan H2O
b. HCO3- dan H2CO3
c. H2O dan OH-
d. H2CO3 dan H2O
e. OH- dan HCO3-
4. Basa konjugasi dari HSO4- adalah….
a. H2SO4
b. H3SO4+
c. S2-
d. SO42-
e. H2S
5. Zat berikut yang dapat bersifat asam maupun basa Bronsted-Lowry adalah….
a. HCO3-
b. SO42-
c. CO32-
d. H2CO3
e. HCl
6. Perhatikan reaksi berikut :
AlCl3 + NH3 AlCl3NH3
Asam lewis dalam reaksi tersebut adalah ….
a. AlCl3
b. NH3
c. AlCl3NH3
d. NH3 dan AlCl3
e. NH3 dan AlCl3NH3
Sumber:http://chem.duke.edu
Gambar 1.10. Titrasi NaOH 0,1 M dengan HCl 0,1 M
(a) HCl dimasukan dalam Erlenmeyer (b) Ketika NaOH ditambahkan dari buret (c) Titik akhir tercapai ketika
indicator berubah warna dari tak berwarna berubah menjadi merah muda.
Volume NaOH pH
(mL)
0 1.00
3.0 1.18
6.0 1.37
9.0 1.60
12.0 1.95
13.2 2.20
14.4 2.69
15.0 7.00
15.6 11.29
16.8 11.75
18.0 11.96
21.0 12.22
24.0 12.36
27.0 12.46
30.0 12.52
Contoh Soal
Sebanyak 10 mL larutan NaOH 0,01 M dititrasi dengan larutan HCl 0,005 M. Berapakah volume
HCl yang diperlukan untuk habis bereaksi dengan NaOH tersebut? hitunglah pH pada
penambahan HCl 0; 5 ; 10 ; 15 ; 19 ; 19,5 ; 20 ; 20,5 ; dan 21 mL.
Diketahui : V NaOH = 10 mL
M NaOH = 0,01 M
M HCl = 0,005 M
Ditanya : V HCl dan pH larutan
Jawab :
pH mula-mula = pH NaOH 0,01 M
pH NaOH = 14 – (- log 0,01) = 12
Reaksi : NaOH + HCl NaCl + H2O
Mol NaOH = M NaOH x V NaOH
= 0,01 M x 10 mL = 0,1 mmol
Sehingga 0,1 mmol NaOH 0,1 mmol HCl 0,1 mmol NaCl 0,1 mmol H2O
n HCl 0,1 mmol
V HCl 20 mL
MHCl 0,005M
Jadi volume HCl 0,005 M yang diperlukan untuk menitrasi 10 mL NaOH 0,01 M = 20 mL
Pada penambahan HCl = 5 mL
Mol HCl = 0,005 M x 5 mL = 0,025 mmol
NaOH sisa = 0,1 mmol - 0,025 mmol = 0,075 mmol
[OH-] = 0,075 mmol : (10 + 5) mL = 0,005 M
pH = 14 – (- log 0,005) = 11,70
Tugas Kelompok :
Hitunglah pH titrasi antara 25 mL larutan HCl 0,1 M dengan larutan NaOH 0,1 M
saat volume NaOH, 0 mL; 5 mL; 10 mL; 15 mL; 20 mL; 22 mL; 24 mL; 25 mL; 26 mL;
28 mL; 30 mL; 35 mL; 40 mL; 45 mL; dan 50 mL. Bila sudah buatlah grafik
hubungan antara pH dengan volume NaOH.
Connectio :
Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai titrasi asam basa Anda dapat mengakses melalui
http://www.chemistry.uoguelph.ca/educmat/chm19104/chemtoons/aaetitration2.htm
Karena larutan ammonia bersifat volatil, maka lebih mudah menambahkan HCL dari buret
kedalam larutan ammonia. Gambar 1.12 menunjukkan kurva titrasi antara asam kuat
dengan basa lemah.
HIn + H2O
H3O+ + In-
warna 1 warna 2
Warna indikator tergantung pada pergeseran kesetimbangan yang ditentukan
berdasarkan jumlah atau konsentrasi H3O+ atau dapat dinyatakan sebagai pH.
Perubahan pH pada indikator ditentukan dari persamaan berikut :
[In ]
pH pKa log
[HIn]
Contoh indikator adalah kertas lakmus dan larutan fenolftalein, kedua indikator tersebut
dapat digunakan untuk membedakan larutan asam dan basa, tetapi inidikator tersebut
tidak dapat digunakan untuk menentukan besar pH suatu larutan. Hal ini disebabkan
perubahan warna yang ditunjukkan oleh kedua indikator tersebut memiliki rentang pH
yang relatif jauh dan tidak cukup berarti pada pH tertentu.
Sebagai contoh kertas lakmus akan berubah menjadi merah pada pH 0 sampai 5,5.
Dalam pH antara 5,5 sampai 8, warna kertas lakmus berubah dari merah menjadi merah
ungu, ungu, biru ungu dan biru. Sedangkan pada pH di atas 8 kertas lakmus akan
berwarna biru. Batas pH yang menyatakan perubahan pH disebut trayek perubahan
Contoh Soal :
1. Data sampel air limbah!
Sampel Indikator
Mini Lab
Carilah indikator alami di sekitar Anda, kemudian ujilah indicator tersebut
dengan larutan cuka, sabun, soda, dan garam. Kemudian amati
perubahan warna yang dihasilkan. Indikator apa yang anda dapatkan dan
bagaimana perubahan warna yang terjadi?
Summary
30 Larutan asam basa
UJI KOMPETENSI
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang Anda anggap benar!
1. Warna kertas lakmus dalam larutan yang bersifat asam adalah....
a. merah
b. biru
c. hijau
d. kuning
e. ungu
2. Suatu indikator berwarna merah dalam air kapur. Indikator itu akan berwarna merah juga
dalam....
a. asam cuka
b. air jeruk
c. air sabun
d. air suling
e. minyak
3. Suatu larutan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi menjadi biru. Dapat
disimpulkan bahwa.....
a. larutan bersifat asam
b. larutan bersifat basa
c. larutan bersifat basa atau netral
d. sifat larutan belum dapat dipastikan
e. Larutan bersifat netral
4. Zat berikut yang dapat memerahkan lakmus biru jika dilarutkan dalam air adalah …
a. NaOH
b. NH3
c. CH3COOH
d. Ca(OH)2
e. Mg(OH)2
5. Perhatikan data berikut :
Larutan Lakmus lakmus
merah biru
A merah merah
B merah biru
C biru biru
Larutan yang memiliki pH kurang dari 7 adalah ….
a. A
b. B
c. C
d. A dan B
e. B dan C
6. Perhatikan tabel berikut :
Indikator Trayek pH perubahan warna larutan X
Perluasan :
Perhitungan pH dan [H+] dengan Kalkulator
Menghitung pH
Contoh : pH larutan HClO4 1,5 x 10-2 M adalah
Langkah :
1. Pertama masukan angka 1.5 kemudian tekan tombol EXP atau EE ,
kemudian tekan angka 2, terus tekan tombol +/- untuk mengubah
pangkat menjadi -2
2. Tekan tombol log
3. Di layar akan muncul angka -1.82 yang mana merupakan hasil logaritma dari
angka yang kita masukkan.
4. Karena pH adalah fungsi –log berarti nilai pH yang kita inginkan adalah 1.82
Menghitung Konsentrasi ion H+
Contoh : Suatu larutan basa memiliki pH = 9.62 hitung [H+]?
1. Masukkan angka 9.62 dari kalkulator
2. Tekan tombol +/- untuk mengubah ke fungsi –log
3. Tekan inv atau shift atau 2nd tergantung tombol yang tersedia di
kalkulator Anda.
4. Tekan tombol log maka akan muncul hasil 2.4 x 10-10
Sumber :
Diterjemahkan secara bebas dari http://science.howstuffworks.com/nature/climate-
weather/atmospheric/acid-rain2.htm
TEST EKSPLORASI
Hujan asam disebabkan gas buang industri, gas buang kendaraan bermotor, pembakaran
bahan bakar fosil dan dari berbagai macam bahan rumah tangga. Gas NO 2, NO3, SO2, SO3,
CO, dan CO2 yang dihasilkan akan bereaksi dengan air hujan membentuk air asam. Tuliskan
reaksi gas-gas tersebut dalam pembentukan hujan asam.
Pilihlah dengan memberikan tanda silang (x) pada jawaban yang Anda anggap benar.
1. Berdasarkan teori Arrhenius, zat digolongkan ke dalam kategori basa jika....
a. Terionisasi dalam air
b. Melepaskan ion H+ dalam air
c. Melepaskan ion OH- dalam air
d. Dapat memberikan proton
e. Dapat menerima pasangan elektron
2. Senyawa asam basa berikut, makakah yang merupakan asam poliprotik?
a. NaOH
b. Ca(OH)2
c. H3PO4
d. HCl
e. CH3COOH
3. Perhatikan data berikut.
Larutan Warna dalam lakmus merah Warna dalam lakmus biru
I biru biru
II merah merah
III biru biru
IV merah merah
Dari data di atas yang termasuk larutan asam adalah….
a. I and II
b. I and III
c. II and III
d. II and IV
e. III and IV
4. Asam konjugasi dari HSO4- adalah ....
a. H2SO4
b. SO42-
c. H2O
d. OH-
e. H3O+
5. Dari sebuah percobaan titrasi 25 mL larutan asam klorida dan larutan natrium hidroksida 0,1
M didapatkan grafik sebagai berikut:
pH
Brady, J.E,. 1990. General Chemistry, Principle & Structure. 5th ed. New York. John Willey
& Sons.
Chang, Raymond. 2001. General Chemistry. Third Edition. New York. McGraw-Hill
Depdiknas. (2003). Standar kompetensi mata pelajaran sains. Jakarta : Depdiknas.
Handoyo sugiyarto, kristian.
Keenan, Kleinfelter, Wood. Kimia Untuk Universitas, terj.Edisi ke-6 Jilid 1. Jakarta.
Erlangga
Malone, Leo J & Dolter, Theodore O. 2010. Basic Concepts of Chemistry. 8th Edition. New
Jersey. John Wiley & Sons
Petrucci HR. 1997. General Chemistry Principle & Modern Applications. New Jersey.
Prentice Haal International.
Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry. Solo. Tiga Serangkai
Williams, Linda D. 2003. Chemistry Demystified. New York. McGraw-Hill