Nurul Hcu
Nurul Hcu
BAB I
DEFINISI
Merujuk pasien antar rumah sakit adalah proses memindahkan pasien dari satu rumah sakit ke
rumah sakit lain (antar rumah sakit).
tinggi.
- Agar proses merujuk/ pemindahan pasien berlangsung dengan aman dan lancer
Petugas rujuk adalah dokter, perawat, dan petugas ambulan yang telah memiliki kompetensi
BAB II
RUANG LINGKUP
· Rumah sakit penerima diberi resume tertulis mengenai kondisi klinis pasien dan
· Selama proses rujukan pasien secara langsung, staf yang mampu terus memonitor
kondisi pasien.
· Proses rujukan didokumentasikan di dalam rekam medis pasien.
BAB III
TATA LAKSANA
A. Metode rujukan
untuk pasien RSIAKP dengan tim transfer dari petugas UGD, di mana tim
2. Tim transfer lokal: RSIAKP memiliki tim transfernya sendiri dan mengirimkan
mengambil keputusan (berikut gelar dan biodata detailnya), tanggal dan waktu
12. Dalam merujuk pasien antar rumah sakit, tim transfer RSIAKP akan
unit yang dituju. Jika unit tersebut setuju untuk menerima pasien rujukan, tim
transfer RSIAKP harus memastikan tersedianya peralatan medis yang
13. Keputusan final untuk melakukan rujukan ke luar RSIAKP dipegang oleh dokter
persetujuan tindakan.
15. Proses pengaturan rujukan ini harus dicatat dalam status rekam medis pasien
yang meliputi: nama, jabatan, dan detail kontak personel yang membuat
16. Personel tim rujukan harus mengikuti pelatihan transfer; memiliki kompetensi
bekerja sama dengan jasa pelayanan ambulan, protokol dan panduan rumah
sakit, serta pihak-pihak lainnya yang terkait dan juga memastikan proses
keputusan untuk melakukan rujukan telah dibuat, bahkan bila waktu pastinya
yang aman dapat dilakukan bahkan pada pasien yang sakit berat / kritis.
2. Merujuk sebaiknya tidak dilakukan bila kondisi pasien belum stabil (pasien
3. Hipovolemia adalah kondisi yang sulit ditoleransi oleh pasien akibat adanya
4. Unit/ rumah sakit yang dituju untuk rujukan harus memastikan bahwa ada
c. Terdapat jalur / akses vena yang adekuat (minimal 2 kanula perifer atau
sentral)
menunggupelaksanaan transfer
7. Unit/ rumah sakit yang dituju dapat memberikan saran mengenai penanganan
8. Tim rujukan harus familiar dengan peralatan yang ada dan secara independen
9. Seluruh peralatan dan obat-obatan harus dicek ulang oleh petugas rujukan.
1. Pasien dengan sakit berat / kritis harus didampingi oleh minimal 2 orang
tenaga medis.
bergantung pada kondisi / situasi klinis dari tiap kasus (tingkat / derajat
berlangsung.
mengerti akan kondisi pasien dan aspek-aspek lainnya yang berkaitan dengan
proses transfer.
b. Derajat 1:
c. Derajat 2:
berpengalaman.
d. Derajat 3:
7. Semua petugas yang tergabung dalam tim rujukan untuk pasien dengan
Derajat 0 petugas
ambulan dan
perawat
Derajat 1 petugas
ambulansdan
perawat
Pemberian oksigen
Pemberian obat-obatan
Keterampilan
· Oksigen
· Suction
· Oksimetri
Derajat 2 Dokter,
perawat dan
petugas
Semua ketrampilan di
atas,ditambah ;
· Ambulan
Penggunaan defibrillator
darah
Derajat 3 Dokter,
perawat dan
petugas
ambulan
Dokter:
dan lanjut
· Keterampilan menangani
berat / kritis
Perawat;
pasien kritis
dan lanjut
· Ambulanlengkap.
yanglengkap.
standart minimal
b. EKG kontinue.
c. Pemantauan tekanan darah (non-invasif) .
gerakan dan tidakdapat diandalkan pada mobil yang bergerak. Selain itu,
disarankan.
darah secara invasif selama Rujukan (wajib pada pasien dengan cedera
otak akut; pasien dengan tekanan darah tidak stabil atau berpotensi
tertentu.
- Obat sedasi-
- Analgesik
- Relaksans otot
- Obat inotropik .
11. Hindari penggunaan tiang dengan selang infus yang terlalu banyak agar
akses terhadap pasien tidak terhalang dan stabilitas brankar terjaga dengan
baik.
13. Penggunaan tabung oksigen tambahan harus aman dan terpasang dengan
baik.
14. Petugas rujuk harus familiar dengan seluruh peralatan yang ada di ambulan.
15. Pertahankan temperatur pasien, lindungi telinga dan mata pasien selama
rujukan.
17. Peralatan listrik harus dapat berfungsi dengan menggunakan baterai (saat
19. Monitor yang portabel harus mempunyai layar yang jernih dan terang dan
20. Pengukuran tekanan darah non-invasif pada monitor portabel dapat dengan
cepat menguras baterai dan tidak dapat diandalkan saat terdapat
21. Alarm dari alat harus terlihat jelas dan terdengar dengan cukup keras.
a. alarm yang berbunyi jika terjadi tekanan tinggi atau terlepasnya alat
dari tubuhpasien.
inspirasi.
transfer yang lancar dan tidak adanya penundaan dalam pemberian terapi /
obat-obatan.
24. Catatlah status pasien, tanda vital, pengukuran pada monitor, tatalaksana
yang diberikan, dan informasi klinis lainnya yang terkait. Pencatatan ini harus
25. Pasien harus dipantau secara terus-menerus selama transfer dan dicatat di
lembar pemantauan.
26. Monitor, ventilator, dan pompa harus terlihat sepanjang waktu oleh petugas
b. Kondisi pasien.
c. Faktor geografik.
e. Ketersediaan / availabilitas .
b. Perjalanan darat
a. Suplai oksigen.
c. Jarum suntik.
d. Suction.
e. Baterai cadangan.
f. Syringe / infusion pumps (tinggi pompa sebaiknya tidak melebihi posisi pasien).
g. Alat penghangat pasien portabel.
padat penduduknya
7. Petugas harus tetap duduk selama transfer dan menggunakan sabuk pengaman.
segera, berhentikan ambulans di tempat yang aman dan lakukan tindakan yang
diperlukan.
1. Lakukan pencatatan yang jelas dan lengkap dalam semua tahapan rujukan,
diterapkan
3. Rekam medis harus mengandung:
b. Data untuk proses audit. Tim rujukan harus mempunyai salinan datanya.
5. Tim rujukan harus memperoleh informasi yang jelas mengenai lokasi rumah
6. Saat tiba di rumah sakit tujuan, harus ada proses serah-terima pasien
antara tim rujuk dengan pihak rumah sakit yang menerima (paramedis dan
10
merawat pasien.
10. Perlu penyediaan pakaian, sejumlah peralatan yang dapat dibawa, dan
2. Pastikan bahwa rumah sakit tujuan dapat dan setuju untuk menerima pasien
yang menggantikan.
ambulans.
5. Tim rujuk harus berkomunikasi dengan rumah sakit asal dan tujuan mengenai
perkembangannya.
kedokteran medis
BAB IV
DOKUMENTASI
ANTAR-RUMAH SAKIT
Semua pasien sakit berat / kritis derajat 3 didampingi oleh 2 orang selama merujuk.
Satu orang adalah dokter,Satu orang lagi adalah perawat. Terdapat standar keterampilan
minimal untuk melakukan rujukan pasien. Berikut adalah kompetensi yang diperlukan.
a. Dokter
Harus memiliki:
b. Perawat
Harus memiliki:
3. Harus mengikuti pelatihan untuk transfer pasien dengan sakit berat / kritis.
c. Transfer
Dokter dan perawat harus mempunyai pengetahuan yang cukup akan risiko yang
dapat terjadi selama melakukan transfer pada pasien dengan sakit berat / kritis via
d. Penyerahan Pasien
Dokter dan perawat harus mengetahui prosedur serah-terima pasien di rumah sakit
tujuan.
e. Orientasi
e. Laringoskop Miller.
m. Alat krikotiroidotomi
n. Pelumas / gel
2. Lem perekat.
3. Nebulizer.
4. Kapas alkohol.
6. Jarum untuk bone marrow (sum-sum tulang belakang) untuk infus pada anak.
8. Winged needle.
9. Telepon genggam.
17. Three-way.
18. Kateterintravena.
20. Spuit.
22. Oksimetridenyut.
25. Stetoskop.
26. Suction.
27. Kassa.
28. Tourniquet.
29. Gunting .
30. Tambahan:
· Ventilator portabel.