Panduan Hand Hygiene
Panduan Hand Hygiene
TENTANG
MEMUTUSKAN
PEMERINTAH KOTA TEGAL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH
JL. AIP. KS. Tubun No. 4 Telp. ( 0283 ) 356067, Fak ( 0283 ) 353131 Tegal 52124
Kesatu : Panduan Hand Hygiene di RSUD Kardinah ini menjadi acuan prosedur
pelayanan kesehatan, sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan
ini.
Ditetapkan di : Tegal
Pada Tanggal : 06 Oktober 2014
DIREKTUR UTAMA
………………………………
NIP. ………………………...
Tembusan :
BAB I
DEFINISI
Hand Hygiene atau kebersihan tangan adalah suatu tindakan membersihkan tangan dengan
menggunakan sabun/antiseptik di bawah air mengalir (cuci tangan) atau dengan menggunakan
cairan berbahan dasar alkohol (handrub). Hand hygiene terdiri dari handrub, mencuci tangan,
handrub bedah dan cuci tangan bedah.
Handrub adalah menggosok tangan menggunakan cairan berbahan dasar alkohol.
Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari kulit
tangan dengan menggunakan sabun biasa atau cairan antiseptik dan air.
Handrub bedah adalah menggosok tangan dan lengan sampai siku menggunakan cairan
berbahan dasar alkohol yang dilakukan oleh tim bedah sebelum tindakan pembedahan.
Mencuci tangan bedah adalah proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari
kulit tangan dan lengan sampai siku dengan menggunakan cairan antiseptik dan air dan
dikeringkan dengan handuk steril yang dilakukan oleh tim bedah sebelum melakukan
tindakan pembedahan.
Hand hygiene bedah merupakan persiapan tangan bedah untuk mengurangi pelepasan bakteri
kulit tangan petugas kamar operasi dari sarung tangan bedah yang rusak ke luka terbuka
selama prosedur bedah. Persiapan tangan bedah dengan mencuci tangan dan handrub harus
dapat menghilangkan flora transien dan mengurangi flora residen serta menghambat
pertumbuhan bakteri di bawah sarung tangan.
Langkah paling efektif melakukan hand hugiene adalah menggunakan cairan handrub
berbahan dasar alkohol yang dapat digunakan sebagai antiseptik tangan rutin karena memiliki
kelebihan: Eliminasi berbagai mikroba (termasuk virus); waktu singkat (20 hingga 30 detik);
dapat diletakkan di area point of care; toleransi pada kulit yang baik; tidak perlu sarana cuci
tangan (air bersih, washtafel, sabun, tissue). Sabun dan cairan handrub berbahan dasar alkohol
tidak sebaiknya digunakan bersamaan.
Antiseptik adalah germisida kimia yang diformulasikan untuk digunakan pada kulit atau
jaringan hidup dan tidak ditujukan untuk mendekontaminasi benda mati.
PEMERINTAH KOTA TEGAL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH
JL. AIP. KS. Tubun No. 4 Telp. ( 0283 ) 356067, Fak ( 0283 ) 353131 Tegal 52124
BAB II
RUANG LINGKUP
BAB III
TATA LAKSANA
3.1.1.3.1 setelah kontak dengan membrane mukosa dan atau kulit non
intak.
3.1.1.3.2 setelah melakukan injeksi, setelah memasang alat invasif
(akses vaskuler, kateter, tube, drain, dsb) setelah membuka
sirkuit pada alat invasive.
3.1.1.3.3 Setelah melepas alat invasife.
3.1.1.3.4 Setelah melakukan perawatan luka.
3.1.1.3.5 Setelah menangani sampel organik; setelah membersihkan
ekskresi dan cairan tubuh lainnya; setelah membersihkan
permukaan yang terkontaminasi (linen, instrumen, pispot,
dsb)
3.1.1.4 Indikasi 4 : Setelah menyentuh pasien
Kapan: setelah menyentuh pasien, sebelum menyentuh lingkungan di
area perawatan.
Contoh :
3.1.1.4.1 setelah berjabat tangan dengan pasien, memegang dahi
pasien;
3.1.1.4.2 setelah membantu pasien untuk pindah, ke kamar mandi,
makan, berpakaian, dsb;
3.1.1.4.3 setelah melakukan perawatan non invasif: mengganti bed
linen sementara pasien tidak pindah, memakaikan masker
oksigen, memberi fisioterapi;
3.1.1.4.4 setelah melakukan pemeriksaan fisik atau pemeriksaan non
invasif: mengukur nadi, tekanan darah, merekam EKG.
3.1.1.5 Indikasi 5 : Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Kapan : setelah menyentuh objek apapun atau furniture di sekitar pasien
(tanpa menyentuh pasien) sebelum menyentuh objek di area perawatan.
Contoh :
3.1.1.5.1 setelah aktifitas pemeliharaan: mengganti bed linen dan
pasien pindah dari tempat tidur, memegang roda tempat tidur,
membersihkan meja pasien’
3.1.1.5.2 Setelah aktifitas perawatan: mengatur kecepatan perfusi,
membersihkan alat monitoring pasien;
3.1.1.5.3 Setelah kontak lain dengan objek (yang seharusnya apat
dihindari)
3.1.2 Hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan hand hygiene
PEMERINTAH KOTA TEGAL
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH
JL. AIP. KS. Tubun No. 4 Telp. ( 0283 ) 356067, Fak ( 0283 ) 353131 Tegal 52124
3.1.2.1 Kuku harus dijaga tetap pendek, tidak lebih dari 3 mm melebihi ujung
jari, karena kuku yang panjang baik yang alami maupun buatan dapat
berperan sebagai reservoir bakteri gram negative (P. aeruginosa), jamur
dan pathogen lain serta lebih mudah melubangi sarung tangan.
3.1.2.2 Bila jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan yang
mengandung protein, tangan harus dicuci dengan sabun dan air
mengalir.
3.1.2.3 Bila tangan tidak tampak kotor atau terkontaminasi, harus digunakan
antiseptik berbahan dasar alkohol.
3.1.2.4 Pastikan tangan kering sebelum melakukan kegiatan.
BAB IV
DOKUMENTASI
Pencatatan dan pelaporan sarana prasarana dilakukan oleh Komite PPI dengan menggunakan
formulir pemantauan sarana dan prasarana. Pemantauan kepatuhan hand hygiene dilakukan
oleh satuan kerja dan dievaluasi oleh Komite PPI dengan menggunakan formulir observasi
hand hygiene compliance.