Modul Tugas Besar Menggambar Mesin 2016 2017 PDF
Modul Tugas Besar Menggambar Mesin 2016 2017 PDF
TUGAS BESAR
MENGGAMBAR MESIN
GENAP 2016 - 2017
BAB I
ATURAN-ATURAN DASAR UNTUK MEMBERI UKURAN
(a) (b)
Gambar 1.1 (a) Garis Ukur dan Garis Bantu dan (b) Garis Bantu dan Garis Antara
yang tampak
Ini berarti bahwa angka ukur horizontal harus terletak di atas garis ukur dan
angka ukur vertikal harus terletak sebelah kiri garis ukur. Angka dan garis ukur
diberi sedikit jarak. Sedangkan angka-angka ukur yang tidak horizontal maupun
vertikal, harus ditulis sesuai garis ukurnya, seperti pada gambar 1.3. Sedapatnya
ukuran-ukuran jangan diletakkan pada daerah yang diarsir pada gambar 1.3.
Untuk ukuran sudut ditulis seperti pada gambar 1.4. Garis ukurnya
merupakan garis lengkung. Azas dasar yang harus dipertahankan disini ialah garis
ukur merupakan garis tulis. Jadi angka harus selalu di atas garis ukur.
(a) (b)
Gambar 1.6 (a) Contoh memberi ukuran (b) Garis gambar sebagai garis bantu
b. Lambang jari-jari ( R )
Sama seperti lambang diameter huruf “R” harus diletakkan di
depan angka ukur. Jika garis terlalu pendek untuk penempatan angka
ukur, angka ukurnya dapat ditempatkan pada perpanjangan garis ukur.
Anak panah garis ukur diletakkan di dalam jika perpanjangannya
kedalam, dan diletakkan di luar jika perpanjangannya keluar.
D. Susunan Ukuran
a. Ukuran berantai
Ukuran berantai seperti pada gambar 1.13 (a) hanya boleh diterapkan
bilamana kemungkinan pengumpulan toleransi tidak akan
mempengaruhi persyaratan fungsional dari benda bersangkutan
b. Ukuran sejajar
c. Ukuran-ukuran berimpit
Pada cara ini, titik pangkal yang menunjukkan garis atau bidang
referensi harus dilingkari. Angka ukurnya harus diletakkan dekat anak
panah searah dengan garis bantu bersangkutan.
d. Ukuran-ukuran kombinasi
Ukuran kombinasi terjadi akibar penggunaan ukuran berantai dan
sejajar bersama-sama.
BAB II
PENYEDERHANAAN GAMBAR
C. Penunjukan ulir
1. Ulir Metrik sesuai ISO
M 50 x 3 - 2 LH
1/4 - 28 UNF – 3A LH
Nama Penyederhanaan
Spur Gear
Bevel Gear
Worm Wheel
Worm
Straight Knurling
Diamond Knurling
Square on Shaft
Bearings
Splined Shafts
Cylindrical compression
spring
Cylindrical tension
spring
BAB III
POTONGAN (IRISAN)
(a) (b)
Gambar 3.1 Potongan lebih dari satu bidang
C. Potongan Separuh
Bagian-bagian simetris dapat digambar setengahnya sebagai gambar
potongan dan setengahnya lagi sebagai pandangan. Dalam gambar ini garis-
garis yang tersembunyi tidak perlu digambar dengan garis gores lagi karena
sudah jelas potongannya.
(a) (b)
Gambar 3.4 (a) Potongan diputar ditempat (b) Potongan diputar dan dipindahkan
poros, dsb. Pada gambar assembly biasanya terdapat bagian gambar yang
dipotong dan tidak dipotong.
3.2. Arsiran
Hal – hal yang perlu diperhatikan saat memberikan arsiran pada gambar
benda yang dipotong adalah sebagai berikut:
A. Sudut dan ketebalan garis arsiran
Sudut arsiran adalah 45º terhadap garis sumbu, atau terhadap garis batas
gambar, sedangkan ketebalan arsiran digunakan garis tipis dengan
perbandingan ketebalan sebagai berikut:
Dari tabel diatas kita dapat menentukan ketebalan garis arsiran yang
disesuaikan dengan garis gambarnya. Jika garis tepi/garis gambar mempunyai
ketebalan 0,5 mm maka garis – garis arsirnya dibuat setebal 0,25 mm. sudut
dan ketebalan garis arsiran dapat dilihat pada gambar berikut.
BAB IV
ASSEMBLY DRAWING
DAFTAR PUSTAKA