Anda di halaman 1dari 56

BAB III

TINJAUAN KHUSUS INDUSTRI FARMASI

A. PT BIOFARMA (BANDUNG)

1. Sejarah dan Perkembangan

Perjalanan panjang Bio Farma hingga kini telah bertransformasi menjadi


produsen vaksin dan antisera kelas dunia. Bermula ketika pemerintah kolonial
Hindia Belanda mendirikan “Parc-vaccinogene” (Lembaga Pengembangan Vaksin
Negara) pada tanggal 6 Agustus 1890. Lembaga tersebut menempati sebuah
gedung di daerah Weltevreden – Batavia, yang kini menjadi Rumah Sakit Pusat
Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta.

Sejak awal berdirinya, Parc-vaccinogene fokus pada berbagai penelitian untuk


memberantas penyakit menular hingga akhirnya Parc-vaccinogene menjalin kerja
sama dengan Institut Pasteur untuk melakukan penelitian mengenai mikrobiologi,
sehingga lembaga ini berubah nama menjadi Parc-vaccinogene en Institut Pasteur.
Sejalan dengan perkembangan jaman, Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan nama dan badan hukum hingga pada tahun 1997 berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 1 tahun 1997 Perusahaan berubah menjadi Perusahaan
Perseroan (Persero) yang sahamnya sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik
Indonesia dengan nama PT Bio Farma (Persero).

Akta pendirian dan Anggaran Dasar atas perubahan bentuk Perusahaan


tersebut telah diaktakan dengan Akta Notaris Muhani Salim SH., No. 1 tanggal 3
Februari 1997, dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. C2-1423HT.01.01. tanggal 5 Maret 1998 tentang
Pengesahan Akta Pendirian Perusahaan dan telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia tanggal 16 Juli 2002 No. 57 Tambahan No. 6884. Anggaran
Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan terakhir
berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia tanggal 14 Agustus 2009 No. 65 Tambahan No. 21702.
Susunan Direksi terakhir telah dimuat dalam Akta No. 45 tanggal 30 Oktober 2009

| 8
tentang Pernyataan Keputusan Menteri Negara BUMN selaku Rapat Umum
Pemegang

Saham Perseroan (Persero) yang dibuat oleh notaris Fathiah Helmi, SH., dan
telah diterima dan dicatat didalam database Sistem Administrasi Badan Hukum
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No.AHU-AH.01.10-19828 tanggal
9 November 2009, dan perubahan modal disetor yang telah dimuat dalam Akta No.
26 tanggal 18 Juli 2012 tentang Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa Perusahaan Perseroan (Persero) yang telah disahkan oleh Notaris Fathiah
Helmi, SH.

Sampai hari ini, Bio Farma telah memainkan peran signifikan dalam sejarah
pengembangan vaksin dan serum. Sebagai satu-satunya Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang memproduksi vaksin dan antisera. Komitmen untuk
mempersembahkan produk yang berkualitas dan inovatif ditunjukkan dengan
kinerja yang senantiasa mengacu pada standar internasional dan sistem manajemen
mutu terkini. Bio Farma telah menerapkan berbagai sistem terintegrasi, antara lain:
CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) dari Badan POM dan current Good
Manufacturing Practices (cGMP) dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), Good
Laboratory Practices (GLP), Good Clinical Pratices (GCP), Good Distribution
Practices (GDP), sistem manajemen terpadu ISO 9001:2008, ISO 14001:2004, dan
OHSAS 18001:2007. Serta panduan world class standard antara lain ISO 26000
guidance for CSR, Enterprise Risk Management ISO 31000, International
Financial Reporting Standard (IFRS).

Kiprah Bio Farma telah diakui di tingkat global. Sejak tahun 1997, Bio Farma
merupakan salah satu dari sekitar 29 produsen vaksin/22 negara di dunia yang telah
mendapatkan Prakualifikasi Badan Kesehatan Dunia atau WHO (World Health
Organization) sehingga dipercaya untuk memenuhi kebutuhan vaksin di lebih dari
130 negara. Bekerja sama dengan jaringan internasional berskala global, lembaga
penelitian, organisasi profesional tingkat regional dan juga perusahaan
multinasional, Bio Farma ikut aktif mengupayakan kesehatan masyarakat dunia,
baik secara langsung dengan menyediakan vaksin, transfer teknologi, perusahaan
dan pemerintahan yang menghasilkan kebijakan kesehatan yang lebih bermanfaat
bagi masyarakat.
| 9
Saat ini, kegiatan usaha Bio Farma berpusat di Jalan Pasteur No. 28 Bandung
yang menempati lahan seluas 91.058 m2 yang digunakan untuk fasilitas produksi,
penelitian dan pengembangan, pemasaran, serta administrasi. Disamping itu,
Perusahaan memiliki fasilitas penunjang di Cisarua, Lembang, Kabupaten
Bandung Barat di atas lahan seluas 282.441 m2 yang digunakan untuk
pengembangbiakan dan pemeliharaan hewan laboratorium. Perusahaan juga
memiliki kantor perwakilan di Gedung Pakarti Centre Jl. Tanah Abang III No. 23-
27 Jakarta.

2. Visi dan Misi

Visi
Menjadi Perusahaan Life Science Kelas Dunia yang Berdaya Saing Global.

Misi
Menyediakan dan Mengembangkan Produk Life Science Berstandar Internasional
untuk Meningkatkan Kualitas Hidup.

3. Struktur Organisasi

| 10
4. Sarana dan Fasilitas Produksi

5. Produksi
Bio Farma adalah sebuah badan Usaha Milik Negara yang memproduksi
vaksin dan sera untuk mendukung program imunisasi di Indonesia maupun di
negara-negara lainnya. Bio Farma telah masuk ke dalam daftar prakualifikasi
Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Vaksin yang diproduksi Bio Farma terdiri dari vaksin virus (vaksin campak,
vaksin polio oral, dan vaksin hepatitis B), dan vaksin bakteri (vaksin DTP,
vaksin TT, vaksin DT, dan Vaksin BCG). Sejak tahun 1997 hingga saat ini, Bio
Farma memasok vaksin ke banyak negara melalui UNICEF, PAHO dan pembeli
lainnya.

Saat ini kapasitas produksi mencapai sekitar 1.1 miliar dosis.

Beberapa produk dari PT. Bio Farma adalah :

 Oral poliomyelitis vaccin


 Tetanus toxoid vaccin
 BCG vaccin diluent
 Vaksin BCG kering
 Vaksin DTP
 Vaksin TT
 Bio TT

| 11
 Snake venom anti serum
 Polyvalent anti snake venom
 Tuberculin dan masih banyak lagi

| 12
6. Pengawasan Mutu (Bagian Penguji & Pengembangan)
Prosedur pengawasan dan jaminan mutu produk Bio Farma dipantau ketat oleh
national control authority yang diakui WHO.
Bio Farma secara konsisten dan berkesinambungan melakukan pengawasan
dan jaminan mutu dengan menerapkan Good Manufacturing Practices
(cGMP), Good Laboratory Practices (GLP), Good Regulatory Practices (GRP),
Good Clinical Practices (GCP), Good Distribution Practices (GDP), ISO 9001, ISO
14001 dan OHSAS 18001. Prosedur pengawasan dan jaminan mutu ini dipantau
secara ketat oleh National Control Authority (NCA) yang diakui oleh badan
kesehatan dunia (WHO), atau di Indonesia dikenal dengan Badan
Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Pra-Kualifikasi WHO (PQ-WHO)

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menghimbau seluruh negara anggota agar


hanya menggunakan vaksin yang memenuhi persyaratan WHO dalam
program imunisasinya. Bio Farma sejak tahun 1997 telah mengikuti prosedur
sistem terintegrasi dan Quality Management System sehingga mendapatkan
pengakuan Pra-Kualifikasi (PQ) WHO.

Berikut milestone produk Bio Farma yang telah mendapatkan PQ WHO:

| 13
Bio Farma saat ini terus melakukan inovasi, kerja sama riset dan
pengembangan produk baru dengan lembaga ser ta universitas nasional maupun
global. Sejak tahun 2011 Bio Farma menjadi penggagas pembentukan Forum Riset
Vaksin Nasional (FRVN) yang bertujuan untuk kemandirian vaksin menuju
Dekade Vaksin 2011-2020.

Inisiatif ini diawali dengan dengan terjalinnya kolaborasi antara industri,


pemerintah dan perguruan tinggi untuk membangun komitmen bersama menuju
kemandirian riset dan produksi vaksin nasional untuk mendorong percepatan
penelitian agar hasilnya dapat dirasakan dan dimanfaatkan untuk masyarakat.

| 14
Bio Farma telah menyusun roadmap dalam rangka mendukung riset dan
pengembangan vaksin masa depan. Roadmap ini pun diharapkan dapat
mewujudkan vaksin terjangkau dalam mendukung program Dekade Vaksin 2011-
2020 dengan melakukan beberapa riset dan pengembangan vaksin unggulan quick
win, yaitu Vaksin Rotavirus, Vaksin SIPV (Sabin Inactivated Polio Vaccine) serta
beberapa kandidat vaksin lain yang masih dalam tahap proof of concept.

7. Distribusi
Distribusi Resmi Vaksin Biofarma
DISTRIBUTOR PT. BIO FARMA ( PERSERO )

JL. PASTEUR No. 28 40161, BANDUNG – JABAR.

Telp. 022 – 2033755, Fax 022 – 203 7427

PT. SAGI CAPRI ( JAKARTA )

Jl. Mangga Besar Raya No.70 KP. 11150

Telp. 021 – 6293952 – 6292309, Fax 6394300

PIC : Ibu Yuniati, Bapak Harri

e-mail : sagi.capri@yahoo.com

PT. MERAPI UTAMA PHARMA ( JAKARTA )

Jl. Cilosari No. 25 Cikini JAKARTA PUSAT 10330

Telp. 021 – 3141906 – 3914870 Fax 021 – 3905820 – 3918329

PIC : Bapak Edwin Chandra

e-mail : edwin@merapi.net

PT. INDOFARMA GLOBAL MEDIKA ( JAKARTA )

Comp. Infinia Park Blok B. 86

| 15
Jl. Sariharjo No. 45 JAKARTA SELATAN – 12850

Telp. 021 – 83781166 Fax 021 – 83785432, 83796543

PIC : Bapak Doddi Martyoso

e-mail : dmartiyoso@igm.co.id

PT. RAJAWALI NUSINDO ( JAKARTA )

Gedung RNI

Jl. Denpasar Raya Kav. D. III Kuningan JAKARTA 12950

Telp. 021 -2523820 Fax : 021 – 52914248/99/89

PIC : Ibu B. Kusumahestri, Bapak Gufron

e-mail : hestri@nusindo.co.id, gufron@nusindo.co.id

PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia ( PPI ) ( JAKARTA)

Wisma ITC Jl. Abdul Muis No. 8 Jakarta -10160

Jl. Sariharjo No. 45 JAKARTA SELATAN – 12850

Telp. 021 – 3862141, 3862142, 3862148 Fax : 021 – 3862143/44/49/47, 3863156

PIC : Ibu Nurchaireni

e-mail : nurchaireni87@gmail.com

8. Pengelolaan Limbah Industri


Industri farmasi merupakan salah satu industri yang saat ini mulai berkembang
pesat. Banyaknya pembangunan industri farmasi berpotensi menghasilkan limbah,
yang diantaranya menghasilkan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Salah
satu produk farmasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat adalah vaksin dan
anti sera. PT. Bio Farma(Persero) merupakan produsen vaksin dan anti sera satu-
satunya di Indonesia. Berdasarkan PP No. 85 tahun 1999 Tentang Pengelolaan

| 16
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, Industri Farmasi masuk kedalam kategori
tersebut, sehingga PT. Bio Farma termasuk dalam industri penghasil limbah B3
yang wajib dalam melakukan pengelolaan limbah B3. Jumlah rata-rata limbah B3
yang dihasilkan oleh PT. Bio Farma dari bulan Januari hingga Juni 2014 yakni
sebesar 11,845 Ton/bulan. Limbah B3 yang dihasilkan bersumber dari proses
produksi dan non produksi, diantaranya oli bekas, bangkai, sekam, logam, produk
reject dan kadaluarsa, majun bekas, sludge, limbah klinik, abu insinerator dan
barang terkontaminasi lainnya. Pengelolaan yang telah dilakukan meliputi
identifikasi, pewadahan, penyimpanan, pemberian simbol dan label, pengangkutan,
pemanfaatan dan pengolahan dengan insinerator. Hal tersebut merupakan upaya
PT. Bio Farma agar limbah B3 yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 85 tahun 1999 Tentang Pengelolaan


Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), maka limbah yang dihasilkan PT. Bio
Farma adalah limbah B3 Jenis Sumber Spesifik. Teknis operasional pengelolaan
limbah B3 yang dilakukan mencakup pewadahan, pelabelan dan pemberian simbol,
pengangkutan, penyimpanan, pemanfaatan dan pengolahan. Berdasarkan Undang-
Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup pada pasal 1 ayat 21 bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya
disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat,
konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk
hidup lain. Langkah pertama yang dilakukan dalam pengelolaan limbah B3 adalah
mengidentifikasikan limbah dari penghasil tersebut apakah termasuk limbah B3
atau tidak berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999 Jo PP No. 85
Tahun 1999. Selain itu limbah B3 dapat diidentifikasi menurut uji karakteristik
dan atau uji toksikologi.
Evaluasi Dasar Hukum PT. Bio Farma sudah melakukan pengelolaan limbah
yang dihasilkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengelolaan Limbah B3 PT. Bio Farma berdasarkan pada peraturan utama antara
lain UU No. 32 Tahun 2009, PP No. 18 Tahun 1999, PP No. 85 Tahun 1999 , PP
No. 74 Tahun 2001, Perda Kabupaten Bandung Barat No. 5 Tahun 2012. Undang-
Undang dan Peraturan Daerah mengatur tentang pengelolaan lingkungan yang juga
| 17
membahas tentang limbah B3. Sedangkan Peraturan Pemerintah tersebut mengatur
tentang Pengelolaan Limbah B3 secara umum. Selain itu terdapat peraturan
penunjang yang diacu oleh perusahaan untuk melaksanakan teknis operasional.
Pengelolaan Limbah B3 Pengelolaan limbah B3 yang telah dilakukan oleh PT. Bio
Farma antara lain identifikasi, pengemasan, penyimpanan, pemberian simbol dan
label, pengangkutan dan pengolahan dengan insinerator.Dalam melakukan
pengelolaan, PT. Bio Farma menjalin kerjasama dalam melakukan proses
pengolahan lanjutan, penimbunan dan pemanfaatan. Kerjasama dalam pengelolaan
limbah B3 padat dengan PT. PPLI dan limbah B3 cair dengan PT. WGI. Limbah
B3 yang dihasilkan PT. Bio Farma yaitu padat dan cair.

B. Lembaga Farmasi Angkatan Darat (LAFIAD-BANDUNG)


1. Sejarah dan Perkembangan
Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) berasal
dari MSL (Militaire Scheikundig Laboratorium). Lembaga ini berfungsi sebagai
tempat pemeriksaan obat-obatan bagi kebutuhan tentara Belanda. Pada tanggal 23
Januari 1950 dibentuk panitia pengalihan, sehingga pada tanggal 1 Juni 1950
dilakukan serah terima dari MSL kepada TNI AD yang menjadi dasar dalam
penetapan hari jadi Lafi Ditkesad melalui SK No. Skep/23/I/1997 tanggal 31
Januari 1997. Setelah serah terima pada tanggal 1 Juni 1950 MSL terbagi menjadi
dua :
1. Laboratorium Kimia Tentara (LKT) yang kemudian berkembang menjadi
Laboratorium Kimia Angkatan Darat (LKAD).
2. Depot Obat Tentara Pusat (DOTP) yang berkembang menjadi Depot Obat
Angkatan Darat (DOAD).
Berdasarkan SK Ditkesad No. Kpts/61/10/IX/1960 tanggal 13
September 1960 terhitung mulai tanggal 8 Juni 1960 LKAD dan DOAD
disatukan menjadi Lembaga Farmasi Angkatan Darat (LAFIAD). Pada tanggal
15 Oktober 1970 LAFIAD dipisah kembali menjadi :
1. LAFIAD yang akhirnya menjadi Lembaga Farmasi Jawatan Kesehatan
Angkatan Darat (Lafi Jankesad). Obat Angkatan Darat (DOAD) berkembang
menjadi Depot Alat Peralatan Kesehatan (Dopalkes) dan berakhir menjadi
Depot Pusat Perbekalan Kesehatan (Dopusbekkes) Jankesad
| 18
Selanjutnya tahun 1985 antara Lafi Jankesad dan Dopusbekkes
Jankesad disatukan kembali menjadi Lafi Ditkesad hingga 31 Maret 2005 dan
mulai 1 April 2005 dipisah lagi menjadi Lafi Ditkesad dan Gudang Pusat II
Ditkesad.

2. Visi dan Misi


Visi Lafi Ditkesad adalah menjadi salah satu lembaga produksi yang mampu
memenuhi kebutuhan obat bermutu dan aman bagi prajurit, PNS TNI AD dan
keluarganya.
Adapun Misinya adalah :

- Memberikan jasa informasi yang terbaik terhadap penggunaan obat (Rational


Use of Drugs).
- Membantu fungsi pelayanan kesehatan atas ketersediaan obat atau produk
kesehatan lainnya bagi prajurit, PNS TNI AD dan keluarganya.
- Terlibat secara aktif dalam fungsi dukungan kesehatan pada penggunaan
kekuatan untuk prajurit tugas operasional.
- Memanfaatkan kapasitas atau kemampuan produksi untuk kepentingan strategi.

3. Struktur Organisasi
Keputusan Kepala Staf TNI AD No. Kep/11/I/2004 tanggal 30 Januari 2004
tentang organisasi dan tugas Lafi Ditkesad telah mengalami perkembangan
mengenai struktur organisasi yang bertujuan untuk lebih mengoptimalkan kinerja
personil dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berikut struktur organisasi yang dimaksud

| 19
Ka.Lafi
Waka.Lafi

BagMinLog PA. AHLI

SI TUUD

Ins. Litbang Ins. Wastu Ins. Prod Ins. Har Ins. Simpan

Kasi Kifis Kasi Bio Kaur Watnik Kaur Utilitas

Kasilit Kasibang

Ka Si Diadat
Ka Si Dia Cair Ka Si Diasus Ka Si Kemas

tablet Sirup Betalactam


kapsul Cairan Obat luar Sefalosforin
sirup kering Semi solid

Injeksi

| 20
4. Sarana dan Fasilitas Produksi
Pemilihan lokasi bangunan Lafi Ditkesad telah memenuhi persyaratan CPOB
dimana transportasinya mudah, memiliki fasilitas air, listrik dan telepon, bebas
pencemaran dan tidak mencemari lingkungan.
Mesin-mesin produksi dan peralatan penunjang dalam proses produksi
Betalaktam, sebagian proses produksi Non Betalaktam serta pengawasan mutu
telah memenuhi persyaratan CPOB, sedangkan untuk sephalosporin sedang
menunggu sertifikat CPOB. Perawatan dan kalibrasi ulang dilakukan secara
berkala untuk menjamin agar proses kerja dari peralatan tersebut lancar dan
hasilnya baik. Rancang bangun dan konstruksi peralatan yang tepat dengan ukuran
memadai dan ditempatkan pada tempat yang tepat diharapkan dapat menjamin
suatu kualitas obat yang dihasilkan dan reproducible serta memudahkan dalam
pembersihan dan perawatannya. Setiap kegiatan yang berhubungan dengan
peralatan dilengkapi dengan Protap (Prosedur Tetap), misalnya protap operasional
mesin untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam pengoperasian mesin tersebut.

5. Produksi
Kegiatan produksi obat-obatan dilaksanakan oleh Instalasi Produksi yang
kegiatannya meliputi perencanaan, pengaturan, pelaksanaan dan pengendalian.
Produk yang dihasilkan oleh Lafi Ditkesad berupa produk Betalaktam dan produk
Non Betalaktam. Pada Instalasi Produksi terdapat empat seksi yaitu: seksi sediaan
Non Betalaktam, seksi sediaan Betalaktam, seksi sediaan Sefalosporin dan seksi
kemas. Masing-masing seksi dikepalai oleh seorang Apoteker.
Obat-obat yang diproduksi oleh Lafi Ditkesad tidak diperdagangkan bagi
masyarakat umum, namun demikian proses produksinya tetap dilaksanakan sesuai
dengan Pedoman CPOB yang dikeluarkan oleh Badan POM. Rencana produksi
obat dibuat berdasarkan pada banyaknya jenis obat yang diminta, jenis peralatan
yang dimiliki (kapasitas dan spesifikasi mesin), jumlah sumber daya manusia dan
jam kerja serta waktu produksi yang tersedia.Seluruh proses produksi yang
dilaksanakan, dicatat dan didokumentasikan dalam Catatan Pengolahan Bets dan
Catatan Pengemasan Bets (BatchRecord)yang disusun oleh kasi-kasi produksi dan
dikeluarkan oleh Kepala Instalprod, diperiksa oleh Kepala Instalwastu, diketahui
oleh Kepala Instalitbang dan diterima oleh Kepala Instalsimpan.Hal yang diuraikan
| 21
dalam Catatan Pengolahan Bets dan Catatan Pengemasan Bets adalah kode produk,
nama produk, nomor bets, besar bets, bentuk sediaan, kemasan dan tanggal
pengolahan atau pengemasan. Selain itu, catatan pengolahan bets juga
menguraikan mengenai komposisi, spesifikasi, peralatan, penimbangan, prosedur
pengolahan dan rekonsiliasi. Pada catatan pengemasan bets diuraikan tentang
pengemasan meliputi penerimaan bahan pengemas, prosedur pengemasan primer,
kesiapan jalur pengemasan sekunder, prosedur pengemasan sekunder, hasil obat
jadi, kelulusan oleh pengawasan mutu, rekonsiliasi prosespengemasan dan
pengiriman obat jadi ke instalansi simpan. Proses produksi dimulai dari
penimbangan bahan baku yang akan digunakan dan dikeluarkan dari Instalsimpan
berdasarkan catatan pengolahan bets dan catatan pengemasanbets untuk setiap
produk. Barangyang telah dikeluarkan dari Instalsimpan selanjutnya memasuki
tahap pengolahan pada masing-masing seksi produksi, yaitu seksi sediaan Non
Betalaktam, seksi sediaan Betalaktam, dan seksi sediaan Sefalosporin.

6. Pengawasan Mutu (Bagian Penguji dan Pengembangan)


Pengawasan mutu merupakan bagian integral dari suatu produksi obat.
Instalwastu bertanggung jawab terhadap setiap hal yang menyangkut kualitas
bahan baku obat, bahan pembantu, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan,
dan obat jadi yang dihasilkan sampai dengan pemantauan kualitas setelah
didistribusikan dengan standar waktu kadaluarsa. Selain itu, Instalwastu juga
bertanggung jawab terhadap kualitas lingkungan kerja yang meliputi pengawasan
bangunan, ruangan dan peralatan serta fasilitas penunjang lainnya seperti
pemeriksaan sirkulasi udara, pemeriksaan mutu air dan pemeriksaan limbah.
Tanggung jawab tersebut diwujudkan dalam suatu sistem pengawasan mutu.
Pelaksanaan kegiatan di Instalwastu ditunjang oleh fasilitas instrumen HPLC,
spektrofotometer dengan sistem terkomputerisasi, Laminar Air Flow (LAF), Read
Biotic (pembaca hambatan bakteri), Climatic Chamber, Dissolution Tester, serta
berbagai fasilitas penunjang lainnya. Dalam menjalankan tugasnya, Instalwastu
didukung oleh personil yang terdiri dari apoteker dan analis yang sudah terlatih dan
berpengalaman dalam menjalankan tugasnya. Kegiatan Instalwastu tersebut
dilaksanakan pada tahap persiapan, selama proses produksi dan setelah proses
produksi. Beberapa kegiatan Instalwastu diantaranya:
| 22
a) Menyiapkan metoda pemeriksaan, pengujian dan validasi metoda analisa yang
sesuai dengan acuan standar resmi seperti Farmakope Indonesia
b) Menyiapkan prosedur pengambilan sampel untuk pemeriksaan dan pengujian,
dimana setiap sampel yang diambil dicatat dan didokumentasikan
c) Menyiapkan dan menyimpan baku pembanding kerja untuk pengujian
d) Menyimpan contoh pertinggal setiap bets produk jadi dan catatan pengujian atau
pemeriksaan
e) Meluluskan atau menolak bahan yang akan digunakan dalam produksi meliputi
bahan baku obat, bahan baku pembantu dan bahan pengemas. Hasilnya dicatat
pada laporan hasil pengujian
f) Melaksanakan In Process Control (IPC) selama proses produksi dan
memberikan keputusan atas diluluskan atau tidaknya hasil suatu tahap produksi
sampai hasil produk akhir
g) Melaksanakan pengujian terhadap hasil jadi suatu sediaan, hasil yang diperoleh,
dicatat pada catatan pengujian sediaan jadi
h) Meneliti dokumen produksi (catatan pengolahan bets dan catatan pengemasan
bets) sebelum obat diluluskan
i) Melaksanakan uji stabilitas dipercepat untuk menetapkan kondisi penyimpanan
dan masa edar suatu produk
j) Membantu dalam pelaksanaan validasi proses produksi

Installitbang berperan dalam melakukan penelitian terhadap produk baru dan


pengembangan produk lama untuk memperoleh dan meningkatkan kualitas produk
yang lebih baik. Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan pengajuan rencana
penelitian dan pengembangan produk Lafi Ditkesad yang meliputi:
a) Membuat spesifikasi teknis bahan baku obat, bahan pembantu dan bahan
pengemas.
b) Mencari dan meneliti formula yang dapat dikembangkan sebagai produk Lafi
Ditkesad.
c) Merevisi ulang suatu formula yang sudah ditetapkan bila suatu saat terjadi
perubahan alat, bahan baku dan komponen produksi lainnya.
d) Mengadakan evaluasi terhadap keluhan yang terjadi dan obat kembalian.
Penelitian dan pengembangan dimulai dari penelusuran pustaka, pengadaan
| 23
bahan, penelitian skala laboratorium dan skala produksi. Terakhir dilakukan
validasi proses produksi dan pengawasan mutu bekerja sama dengan Instalprod
dan Instalwastu.

7. Distribusi
Penyaluran Obat yang dibuat dan diproduksi oleh Lafiad diprioritaskan untuk
PNS, Tentara, Prajurit, besera keluarganya. Dan kemudian digunakan untuk
memenuhi kebutuhan obat negara (bencana, dan lain sebagainya).

8. Pengelolaan Limbah Industri


Limbah dari industri farmasi harus diolah sedemikian rupa sehingga
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan agar tidak mencemari lingkungan di
sekitar industri tersebut. Limbah Lafi Ditkesad berasal dari proses produksi dan
proses pengujian yang terbagi atas limbah padat dan limbah cair.
Pada produksi obat Non Betalaktam, pengolahan limbah padat dilakukan
dengan menggunakan dust collector dimana limbah berupa debu disedot dari ruang
produksi dengan blowerkemudian dikumpulkan dalam kantong penampung dan
dibakar. Khusus untuk limbah dari proses penyalutan tablet, terlebih dahulu diolah
dengan air washer. Sedangkan limbah cair produksi Non Betalaktam langsung
dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Pada produksi Betalaktam, pengolahan limbah terlebih dahulu diolah melalui
air washer, dimana limbah padat (debu-debu) disedot oleh blower dari ruangan
yang berdebu seperti ruang strip, isi kapsul, cetak, coating, campur dan ruang isi
sirup kering, kemudian disemprot dengan air bertekanan 4 bar sehingga debu akan
jatuh di bak penampungan. Air dialirkan ke bak destruksi yang dilengkapi dengan
dozing pump dan pH meter. Cairan ini didestruksi untuk memecah cincin
Betalaktam dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 N yang diteteskan secara
otomatis sampai diperoleh pH 9, kemudian dinetralkan dengan penambahan HCl.
Sedangkan limbah cair produksi obat Non Betalaktam tidak mengalami proses
destruksi. Selanjutnya, limbah hasil produksi Betalaktam dialirkan ke IPAL untuk
dilakukan pengolahan lebih lanjut.
Pengolahan limbah pada IPAL menggunakan prinsip fisika, kimia dan
mikrobiologi. Cara fisika dilakukan dengan cara mengendapkan kotoran pada bak
sedimentasi. Cara kimia dilakukan dengan menambahkan koagulan PAC (Poly
| 24
Alumunium Chloride) dengan kekuatan 50 kg/1000 L pada bak koagulan dan polimer
elektrolit dan poli anionik dengan kekuatan 1 kg/1000L pada bak flokulasi. Cara
mikrobiologi dilakukan pada bak aerasi dengan cara mengembangbiakkan bakteri
aerob SGP 50 di dalamnya agar dapat menghancurkan zat-zat organik. Untuk menjaga
pertumbuhan bakteri ditambahkan pupuk urea atau NPK sebagai nutrisi untuk bakteri.

C. PT. Sidomuncul (Semarang)


1. Sejarah dan Perkembangan

PT. SidoMuncul bermula dari sebuah industri rumah tangga


pada tahun 1940, dikelola oleh Ibu Rahkmat Sulistio di
Yogyakarta, dan dibantu oleh tiga orang karyawan.
Banyaknya permintaan terhadap kemasan jamu yang lebih
praktis, mendorong beliau memproduksi jamu dalam bentuk yang praktis
(serbuk). Seiring dengan kepindahan beliau ke Semarang , maka pada tahun 1951
didirikan perusahan sederhana dengan nama SidoMuncul yang berarti "Impian
yang terwujud" dengan lokasi di Jl. Mlaten Trenggulun. Dengan produk pertama
dan andalan, Jamu Tolak Angin, produk jamu buatan Ibu Rakhmat mulai
mendapat tempat di hati masyarakat sekitar dan permintaannyapun selalu
meningkat.

Dalam perkembangannya, pabrik yang terletak di Jl. Mlaten Trenggulun


ternyata tidak mampu lagi memenuhi kapasitas produksi yang besar akibat
permintaan pasar yang terus meningkat, dan di tahun 1984 pabrik dipindahkan ke
Lingkungan Industri Kecil di Jl. Kaligawe, Semarang.

Guna mengakomodir demand pasar yang terus bertambah, maka pabrik


mulai dilengkapi dengan mesin-mesin modern, demikian pula jumlah
karyawannya ditambah sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan ( kini jumlahnya
mencapai lebih dari 2000 orang ). Untuk mengantisipasi kemajuan dimasa datang,
dirasa perlu untuk membangun unitpabrik yang lebih besar dan modern, maka di
tahun 1997 diadakan peletakan batu pertama pembangunan pabrik baru di Klepu,
Ungaran oleh Sri Sultan Hamengkubuwono ke-10 dan disaksikan Direktur
Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan saat itu, Drs. Wisnu Kaltim.

| 25
Pabrik baru yang berlokasi di Klepu, Kec. Bergas, Ungaran, dengan luas
29 ha tersebut diresmikan oleh Menteri Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial Republik Indonesia, dr. Achmad Sujudi pada tanggal 11
November 2000. Saat peresmian pabrik, SidoMuncul sekaligus menerima dua
sertifikat yaitu Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan farmasi, dan sertifikat inilah
yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai satu-satunya pabrik jamu berstandar
farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektar, lahan
Agrowisata ,1,5 hektar, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan
pabrik.

Sebagai perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 1951, SidoMuncul yang
kini merupakan perusahaan herbal bertaraf modern senantiasa berupaya untuk
memberikan produk-produk yang baik dan menyehatkan bagi seluruh
konsumennya, dan dengan demikian memberikan nilai positif bagi masyarakat.

Tak hanya mengandalkan bahan-bahan alamiah yang berkualitas tinggi


dan segar, SidoMuncul juga sangatlah mementingkan basis penelitian, ilmu
pengetahuan, danteknologi dalam menjalankan proses-proses produksi dari setiap
produk yang akan dijual, serta juga dalam bergerak maju untuk mengembangkan
usahanya. SidoMuncul terus berkarya untuk menciptakan inovasi berupa temuan-
temuan baru yang berkhasiat tinggi bagi seluruh kalangan masyarakat.

| 26
Oleh karena itu, SidoMuncul telah memperlengkapi pabriknya di
Semarang, Jawa Tengah dengan berbagai fasilitas pendukung yang memenuhi
standar farmasi. Beberapa fasilitas tersebut antara lain laboratorium yang
bersertifikasi ISO 17025, fasilitas produksi berstandardisasi CPOB (Cara
Pengolahan Obat yang Baik) dan CPOTB (Cara Pengolahan Obat Tradisional yang
Baik), pengolahan air demineralisasi dan limbah, klinik holistik, dan lahan
agrowisata.

SidoMuncul kini mengoperasikan delapan laboratorium yang


menggunakan instrumen serta teknologi yang canggih untuk menciptakan produk-
produk yang berkualitas tertinggi dan berkhasiat pasti. Kedelapan laboratorium
tersebut masing-masing adalah laboratorium Instrumentasi, Mikrobiologi,
Farmakologi, Formulasi, Farmakognosi, Stabilitas, Kultur Jaringan, dan Analisis
Kimia (yang telah memperoleh sertifikat ISO17025 sesuai akreditasi Komite
Akreditasi Nasional dan Badan Standardisasi Nasional).

2. Visi dan Misi

Visi

Menjadi perusahaan obat herbal, makanan minuman kesehatan dan pengolahan


bahan baku herbal yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan
lingkungan

Misi

1. Mengembangkan produk-produk berbahan baku herbal yang rasional, aman


dan jujur berdasarkan penelitian.
2. Mengembangkan penelitian obat-obat herbal secara berkesinambungan.
3. Membantu dan mendorong pemerintah, institusi pendidikan, dunia kedokteran
agar lebih berperan dalam penelitian dan pengembangan obat dan pengobatan
herbal.
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membina kesehatan
melalui pola hidup sehat, pemakaian bahan-bahan alami, dan pengobatan
secara naturopathy.
5. Melakukan corporate social responsibility (CSR) yang intensif.

| 27
6. Mengelola perusahaan yang berorientasi ramah lingkungan.
7. Menjadi perusahaan obat herbal yang mendunia.

3. Struktur Organisasi
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur
organisasi sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai berikut:
1) Manajer Umum (General Manager)
Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang
bertanggung jawab atas berlangsungnya segala kegiatan perusahaan meliputi
memimpin mengatur, membimbing dan mengarahkan organisasi perusahaan,
dimana kegiatan tersebut untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam
menghasilkan produk-produk berkualitas dengan jaminan sistem mutu yang
selalu terjaga dan dilaksanakan secara konsisten.
2) Manajer Pabrik (Factory Manager)
Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan
mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan produksi dan mengambil
tindakan untuk kelancaran jalannya proses produksi. Selain itu manajer pabrik
memiliki tugas dan tanggung jawab: (1) Merencanakan, mengkoordinasi,
mengarahkan dan mengendalikan kegiatan manufacturing yang meliputi PPIC,
produksi, teknik purchasing dan gudang untuk memperlancar proses
pencapaian sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
(2) meningkatkan usaha dalam bidang peningkatan mutu produk, produktifitas
kerja dan pengendalian biaya operasional secara kontinu. (3) Mengatur dan
mengendalikan proses manufacturing sesuai dengan standar yang ditentukan.
Supervisor Produksi (Production Supervisor)
Supervisor produksi bertugas menyempurnakan organisasi, prosedur
dan sistem kerja guna pencapaian dalam semua aspek. Menyediakan
kebutuhan sarana dan fasilitas kerja sesuai dengan persyaratan.
3) Manajer Teknik (Manager Technical)
Bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan
teknik sehingga dapat menjamin kelancaran operasional mesin produksi dan
sarana penunjang. Membuat perencanaan kerja yang diselaraskan dengan
tujuan manajemen khususnya dalam kegiatan yang menyangkut teknik.
Menjaga pelaksanaan perawatan dan perbaikan mesin.
| 28
4) Manajer Gudang (Warehouse Manager)
Manajer gudang bertugas merencanakan dan mengendalikan kegiatan
pergudangan, sehingga tercapai tujuan utamanya, diantaranya keamanan,
keakurasian jumlah dan kebutuhan barang yang dikelola, dengan
melaksanakan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen.
Menerapkan prosedur kerja, termasuk syarat-syarat, keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) untuk menjaga dan memelihara semua aset perusahaan
berupa aset tetap atau aset tidak tetap. Menjaga kelancaran dan pelaksanaan
semua kegiatan arus transaksi barang melalui penentuan tata letak gudang
serta penunjang tenaga pelaksana, agar tercapai pemanfaatan fasilitas dan
optimalisasi tenaga kerja.
Supervisor PPIC
Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan
mengendalikan pengadaan bahan baku (Raw Material)/RM dan barang jadi
(Finish Good)/FG. Merencanakan kedatangan RM untuk menunjang
kelancaran proses produksi sesuai jadwal yang telah dibuat. Membuat jadwal
produksi berdasarkan Confirmed Weekly Order (CWO) yang diterima.
Memantau tingkat persediaan dari gudang RM maupun FG sehingga standard
dan persediaan penyangga tetap terjaga.
5) Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process
Development and Quality Manager)
Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa
bahan baku, bahan tambahan, produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi
analisa kualitas produksi, bertanggung jawab atas kelengkapan laboratorium
untuk analisa dan pengembangan produk. Selain itu BPDQC bertugas dan
bertanggung jawab: (1) Mengendalikan semua kegiatan departemen PDQC
dalam aspek proses pengendalian mutu untuk menjamin kelangsungan
aktifitas perusahaan. (2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan GLP dan
Kalibrasi di laboratorium serta GNP dan HACCP diproses produksi. (3)
Mengendalikan semua kegiatan pengendalian mutu pada proses awal
pengawasan mutu dan hasil pengawasan serta pengembangan produk. (4)
Mengatur dan merencanakan kerja, kebutuhan kerja tenaga kerja, alat bantu
dan fasilitas kerja selama masih dalam batas-batas standar baku yang

| 29
diselaraskan dengan rencana manajemen. (5) Menilai/mengevaluasi kerja staff
departemen PDQC.
Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Spv)
Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu BPDQC
dalam hal sistem pengendalian mutu proses produksi. Memantau &
mengendalikan kualitas proses produksi dan produk jadi, sesuai standar mutu
yang ditetapkan. Memantau pekerjaan QC Process Spv & bagian administrasi.
Melakuaka perbaikan mutu dan cost peralatan untuk kebutuhan analisis.
Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality control Raw
Material/Finished Good Spv)
Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas
membantu BPDQC dalam hal pengendalian mutu RM & FG serta
pengembangan proses produksi. Melakukan pengawasan secara langsung
terhadap proses Incoming Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control
(OQC) yang meliputi koordinasi QC Field RM & FG serta pelaksanaan
penerbitan hasil analisa IQC dan OQC sehingga aktivitas kerja bisa berjalan
lancar. Melakukan koordinasi tugas IQ RM & FG, OQC RM & FG serta
mengembangkan proses. Menjaga kelancaran tugas penerimaan RM/FG dan
OQC RM/FG. Mengawasi pelaksaan GMP HACCP dan SOP pada
pergudangan. Mewakili BPDQC jika tidak ada. Memantau, mengevaluasi
standar mutu yang telah ditetapkan.
6) Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager)
Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab merencanakan,
menyiapkan budget dan planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang harus
dicapai. Memonitor kegiatan operasional dalam hal aspek financial supaya
sejalan dengan AOP. Menandatangani bank instrument (Cek, transfer bank)
sesuai dengan batasan yang ditetapkan perusahaan. Verifikasi setiaap
pengeluaran biaya ataupun pembelian aset dan penggunaan dana lainnya
sesuai dengan batasan yang ditetapkan oleh perusahaan. Menetapkan
pelasanaan sistem dan prosedur yang berkaitan dengan keuangan.
7) Manajer Personalia (Branch Personnerl Manager)
Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir,
mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kepersonaliaan yang meliputi
hubungan industrial, administrasi kepegawaian, keamanan, kehumasan, dan
| 30
pelayanan umum untuk mendukung proses pencapain tujuan perusahaan baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu manajer personalia memiliki
tugas dan tanggung jawab menciptakan hubungan industrial yang harmonis
untuk mencapai ketenangan industrial (ketenangan kerja dan ketenangan
usaha) dilingkungan perusahaan. Menyelenggarakan syarat-syarat dan kondisi
kerja dalam rangka mewujudkan hak dan kewajiban karyawan dan
administrasi kepegawaian secara tepat sebagai syarat untuk meningktkan
produktifitas kerja yang optimal. Memberikan dukungan dan pelayanan
kepada seluruh pihak agar dapat mencapai standar kerja secara optimal.
Membuat analisa pengembangan organisasi secara berkala dan secara aktif
ikut mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan mutu/Total Quality
Management (TQM). Turut serta melaksanakan program HACCP (Hazard
Analysis Critical Control Point).
8) Manajer Pemasaran (Areaa Sales and Promotion Manager)
Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
mengkoordinir distribusi produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas
penjualan dan permintaan produk, menyiapkan rencana penjualan dan
permintaan produk, merencanakan dan membuat rancangan promosi, serta
membuat rencana penjualan dan permintaan produk.
Purcashing Office
Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan
memelihara prosedur pembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian,
mengesahkan dokumen pembelian sebelum dokumen dikirim ke pemasok dan
memilih serta mengevaluasi pemasok yang telah ditetapkan.

4. Sarana dan Fasilitas Produksi


Sebagai perusahaan yang bahan bakunya tanaman, PT. Industri Jamu dan
farmasi Sido Muncul Tbk tidak ingin kehadirannya menghasilkan limbah yang
dapat merusak alam, sehingga berupaya untuk melestarikan aneka tanaman obat
yang ada di Indonesia. Untuk menangani limbah cair, di lokasi pabrik dipasang
instalasi pengolahan air limbah sehingga air limbah dapat diolah menjadi air yang
bisa digunakan untuk menyirami tanaman. Sedangkan limbah padat dari buangan
sisa ekstraksi akan diolah menjadi pupuk organik, yang bisa digunakan untuk
memupuk tanaman.
| 31
Dengan upaya penanganan limbah tersebut, diharapkan PT. Industri Jamu
dan Farmasi Sido Muncul Tbk akan menjadi perusahaan yang ramah lingkungan
dengan lokasi seputar pabrik menjadi asri berkat tanaman yang tumbuh subur.

Laboratorium Instrumentasi
Dengan standar ISO 17025 yang telah diberikan kepada laboratorium
instrumentasi ini, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. melakukan
pengukuran kualitas bahan baku pembuatan berbagai produk.

Laboratorium Farmakologi
Berbagai produk dari PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
diteliti manfaat, perjalanan obat di dalam tubuh, serta perlakuan tubuh terhadap
produk tadi.

| 32
Laboratorium Farmakognosi
Para ahli yang berkarya di bawah naungan PT Industri Jamu dan
Farmasi Sido Muncul Tbk. melakukan penelitian terhadap berbagai
tanaman obat dan khasiatnya di laboratorium ini. Pengujian produk pun
dilakukan di laboratorium farmakognosi ini.

Laboratorium Stabilitas
Uji kualitas terhadap berbagai produk PT Industri Jamu dan Farmasi
Sido Muncul Tbk. dilakukan di laboratorium ini, agar kualitas produk
yang dihasilkan tetap terjaga.

Laboratorium Formulasi
Peracikan berbagai produk dari PT Industri Jmau dan Farmasi Sido Muncul
Tbk. dilakukan di laboratorium ini, hingga berbagai produk tadi dapat dikonsmsi
oleh masyarakat dengan takarannya yang tepat.

5. Produksi
a) Semua Produk Herbal
SARI KUNYIT - Kesehatan Pencernaan
SARI KULIT MANGGIS – Antioksidan

| 33
SARI DAUN SIRSAK - Untuk Kanker
SARI DAUN PEPAYA - Untuk Demam
BILBERRY CARROT - Untuk Mata
ECHINACEA - Untuk Imunitas Tubuh
GARLIC - Untuk Kesehatan Jantung
NEW HEMOROA - Untuk Wasir
PELANGI PLUS – Pelangsing
SM PROSTA PLUS - Kesehatan Prostat
SUPRASI - Meningkatkan ASI
TEMULAWAK - Menjaga Kesehatan Hati

b) Kuku bima Energi


Kuku Bima Energi yang merupakan produk unggulan PT. Sido
Muncul. Pertengahan Mei ini bertolak ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur
untuk kembali membuat iklan versi kolam susu dengan memperkenalkan
keindahan alam NTT.
Dua bulan yang lalu kurang lebih akhir Maret, Kuku Bima Energi telah
membuat iklan di Kupang dan Sumba NTT. Iklan dengan versi Kolam Susu
yang mengedepankan tradisi-tradisi yang ada di pulau Sumba antara lain
menceritakan tentang tradisi masyarakat Lamalera ketika musim berburu paus
dan tradisi Pasola yang merupakan permainan adu ketangkasan melempar
lembing di atas kuda. Saat ini iklan KukuBima Energi versi kolam susu
tersebut telah tayang di beberapa stasiun TV.
“NTT merupakan pulau-pulau Indonesia Timur yang mempunyai
pantai yang indah sangat layak untuk dipromosi menjadi daerah tujuan wisata
di Indonesia” ujar Irwan Hidayat Direktur Utama PT. Sido Muncul.
Pengambilan gambar iklan KukuBima Energi kali ini dilakukan di
Labuan Bajo dengan pengambilan lokasi antara lain di Bukit Melo, Ruteng,
Pantai Kanawa dan Pulau Rinca yang hal ini akan menambah keaneka
ragaman gambar latar belakang keindahan alam NTT. Iklan yang dibintangi
Rieke Diah Pitaloka, Donny Kesuma, Chris John, dan Shanty yang
sebelumnya masing-masing telah menjadi ‘ikon’ Kuku Bima Energi, untuk
kali ini juga menggandeng Olga Lidya yang ditetapkan Kementerian
Kebudayaan dan Kepariwisataan sebagai duta pulau Komodo.
| 34
Iklan Kuku Bima Energi lanjutan versi kolam susu ini menceritakan
tentang keindahan alam Labuan Bajo dimulai dengan keindahan alam pada
saat matahari terbit, traveling dengan mobil, main caci yang merupakan tradisi
masyarakat Ruteng di Bukit Batu Gosok, diving di Kanawa dan tidak lupa
pengambilan gambar di pulau Rinca dengan binatang komodo nya.
Iklan Kuku Bima Energi kali ini masih menggunakan syair lagu kolam
susu yang dipopulerkan grup musik Koes Plus yang konon syair lagu tersebut
terinspirasi dari daerah Labuan Bajo, dimana daerah ini ada daerah yang
disebut ‘Kolam Susuk’ yang pada musim-musim tertentu daerah tersebut
penangkapan ikan-nya mudah didapat.
“ Harapan kami pembuatan iklan Kuku Bima Energi dengan latar
belakang pesona alam Labuan Bajo NTT agar daerah ini menjadi salah satu
daerah tujuan wisata seperti halnya pulau Bali ” tambah Irwan Hidayat.
Labuan Bajo yang merupakan ibukota Kabupaten Manggarai Barat dan
merupakan pintu masuk ke Flores bagian barat merupakan salah satu gugusan
pulau-pulau di NTT yang pantainya sangat indah. Apalagi di daerah ini ada
binatang komodo yang merupakan buaya raksasa yang hanya ada di Indonesia.
Kuku Bima Energi sebagai pelopor minuman energi rasa sampai saat
ini telah memiliki 7 rasa unggulan, antara lain : rasa original, anggur, jeruk,
susu soda, kopi dan yang terbaru adalah rasa nanas. Produk yang dikeluarkan
sejak tahun 2004 ini telah menjadi market leader untuk kategori minuman
energi.
Selain Kuku Bima Energi, PT. Sido Muncul mempunyai beberapa
produk unggulan antara lain : Tolak Angin, jamu Komplit, Kunyit Asam, Kopi
Kuku Bima Ginseng dan Kopi Energi.

c) Kopi Jahe
Pertengahan tahun ini PT Sido Muncul kembali mengeluarkan produk
terbaru “Kopi Jahe” Sido Muncul. Kopi Jahe Sido Muncul merupakan
pengembangan produk divisi makanan dan minuman dari PT. Sido Muncul.
Kopi Jahe ini dalam pemasarannya akan dibantu dengan iklan komersial yang
menampilkan endoser Band Wali.
Minggu (22/8) bertempat di Gedung Wimo, Kemang, Jakarta Kopi
Jahe Sido Muncul melakukan shooting pembuatan iklan komersial yang
| 35
bertemakan group band Wali. Diharapkan dengan keluarnya Kopi Jahe Sido
Muncul ini menjadikan alternative pada masyarakat untuk memilih varian
kopi yang sudah diproduksi PT. Sido Muncul, yaitu Kopi Energy, Kopi
Ginseng Kuku Bima dan yang terbaru Kopi Jahe.
Kopi Jahe Sido Muncul praktis dikonsumsi karena dalam satu sachet
sudah terkandung Kopi, Jahe, Gula dan Susu. Sehingga kalau mengkonsumsi
tinggal menyeduh dengan air hangat dan kopi jahe siap diminum. Tampak
pada gambar Product Manager Kopi Jahe Yana Hidayat diapit personil “Wali”
antara lain Faank (Vocal), Apoy (Gitar), Tomi (Drum) Ovie (Keyboard &
synt) dan Nunu (Bass) berfoto bersama di
sela-sela Shooting Iklan Kopi Jahe.
d) Tolak Angin
digoyang para pesaingnya seperti
Antangin, Orangin dan Bintangin. Target
market dari Tolak Angin ini adalah
orang-orang yang lebih percaya terhadap jamu ataupun obat herbal
dibandingkan dengan obat-obat farmasi. Namun perkembangan produk ini
terancam stagnan dan ditinggalkan konsumennya karena Tolak Angin terkesan
kuno dan tidak praktis yang pada awalnya berbentuk serbuk.
6. Pengawasan Mutu (Bagian Penguji dan Pengembangan)
Proses produksi jamu di PT. Sido Muncul ini yang pertama adalah penerimaan
bahan baku, bahan baku yang datang segera dicek QC (Quality Control), setelah
terbukti memenuhi standar penerimaan dan standar penggunaan kemudian bahan
baku dimasukkan ke dalam gudang penyimpanan bahan baku. Bahan baku yang
akan dipakai diambil dari gudang penyimpanan bahan baku kemudian disortasi,
setelah disortasi kemudian bahan baku dicuci, dikeringkan, digiling, baru
kemudian dicampur (mixing). Dalam proses pencampuran bahan ini kami tidak
diperkenankan untuk melihatnya karena merupakan rahasia perusahaan. Sesudah
proses pencampuran selesai kemudian hasilnya dialirkan melalui pipa-pipa untuk
dilakukan proses pengemasan primer (packaging primer) menggunakan mesin
dua line dan delapan line. Kemudian masuk ke proses pengemasan sekunder
(packaging sekunder), disini produk yang sudah jadi dicek kembali dengan cara
uji sampel. Setelah selesai proses pengemasan sekunder kemudian produk siap
untuk didistribusikan.
| 36
7. Distribusi
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) disebut merupakan
satu-satunya perusahaan jamu Indonesia yang melantai di bursa saham tanah
air. Selain ingin memperoleh suntikan modal, langkah SidoMuncul itu juga untuk
menunjukkan eksistensinya di pasar global. Produk andalannya yang kini mulai
mendunia yakni jamu masuk angin Tolak Angin tembus berbagai belahan dunia
seperti ASEAN, Eropa, Amerika Serikat, Timur Tengah dan Afrika
Perusahaan jamu dan farmasi PT Sido Muncul Tbk berencana menerbitkan
lisensi pengembangan produk Tolak Angin di negara maju, antara lain Taiwan,
Singapura, dan Jepang. Langkah itu menjadi strategi meningkatkan penetrasi
produk perseroan di pasar internasional.
Pihaknya juga akan mendistribusikan ekstraksi temu lawak dan kunyit ke
Jepang dan Taiwan. Untuk itu, perseroan memperluas pabrik Semarang Herbal
Indo Plant untuk menam bah kapasitas produksi bahan baku hingga 100%.
Saat ini 90% pangsa pasar produk dari perusahaan yang berdiri pada 1940 itu
masih berkonsentrasi di dalam negeri.
Kini, produk-produk Sido Muncul telah berhasil di ekspor ke beberapa negara
Asia Tenggara (Malaysia, Singapore, Brunei dll), Australia, Korea, Nigeria,
Algeria, Hong Kong, USA, Saudi Arabia, Mongolia dan Rusia. Saat ini perseroan
juga tengah melakukan penjajagan dengan distributor dan perusahaan asal
Thailand, Vietnam dan Jepang. Sidomuncul menargetkan dapat menguasai 10
persen pasar produk serupa di Singapura dan Australia.Tahap selanjutnya, PT
Sidomuncul sedang menjajaki pasar Timur Tengah dan Eropa.

8. Pengelolaan Limbah Industri


Pengolahan limbah di PT. Sido Muncul dipisahkan berdasarkan klasifikasi
limbah tersebut, yaitu:
1. Limbah Padat
Limbah padat anorganik yang berasal dari sisa produksi jamu ini
biasanya akan dibakar dengan mesin insenerator. Hal ini dikarenakan kantong
pembungkus produk tersebut dilapisi oleh lapisan alumunium, sehingga untuk
menghancurkannya diperlukan temperatur tinggi. Pada alat ini, temperatur
yang digunakan adalah 1200 C. PT. Sido Muncul saat ini memiliki instalasi
| 37
insenerator yang memakai cerobong asap siklon dan pembilasan asap dengan
air sehingga proses pembakaran yang terjadi tidak menimbukan asap dan bau.
Limbah padat organik biasanya berasal dari sortasi bahan baku dan
potongan-potongan bahan yang digunakan dalam pembuatan jamu. Pada
umumnya, limbah organik ini oleh PT. Sido Muncul dimanfaatkan sebagai
bahan baku pembuatan pupuk organik. Limbah ini dikelola dengan cara
compositing. Limbah-limbah ditampung dalam suatu lahan dan didiamkan
selama kurang lebih dua minggu. Proses penguraian atau pengomposan
dibantu dengan mikroorganisme yang dikembangkan sendiri yaitu cacing
Australia atau dengan penambahan EM 4 ( effective microoganism ) sebagai
aktivator untuk mempercepat proses tersebut. Setelah 3 – 4 minggu, limbah
bisa langsung digunakan sebagai pupuk tanaman obat disekitar pabrik dimana
dalam penggunaanya ditambah dengan jenis pupuk lain seperti pupuk urea.

2. Limbah Cair
Limbah cair biasanya berasal dari sisa-sisa pencucian mesin-mesin dan
peralatan pabrik, sisa-sisa pembersihan lantai dan sisa-sisa pembersihan bahan
baku. Biasanya limbah ini oleh PT. Sido Muncul akan dinetralisir kembali
sehingga dapat digunakan untuk proses produksi kembali, tapi tidak untuk
dikonsumsi. Limbah ini dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
untuk diendapkan sisa-sisa lumpur atau tanahnya. Air yang sudah memenuhi
syarat dialirkan langsung ke sungai dan juga dipakai untuk air perkebunan
yang ada di pabrik.
Pengolahan limbah tersebut, baik padat maupun cair ditangani secara
langsung oleh Divisi Lingkungan dan Proses.

D. Merapi Herbal (Yogyakarta)


1. Sejarah dan Perkembangan
Perusahaan Merapi Farma didirikan oleh Sidik Rahardjo, yang sekarang
bernama CV Merapi Farma Herbal Yogyakarta. CV ini menitiberatkan pada olahan
obat – obat yang berasal dari tanaman obat. Latar belakang pemilihan produk
olahan tanaman obat dikarenakan beberapa faktor. Faktor – faktor tersebut meliputi
(Anonim:2008):

| 38
a) Sistem pengobatan dengan menggunakan tanaman obat – obat telah
dipergunakan oleh berbagai orang diberbagai belahan dunia. Negara yang
memberi inspirasi ialah negara China dan India beserta penelitian – penelitian
dari berbagai ilmuwan mengenai tanaman obat.
b) Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman tumbuhan yang
banyak salah satunya tanaman obat (kurang lebih 300.000 spesies tanaman
obat–obatan)
c) Kebiasaan masyarakat Indonesia yang secara turun temurun menggunakan obat
tradisional (jamu), yang diawali oleh keluarga Kesultanan Yogyakarta dan
Kesunanan Surakarta yang dibagikan secara lisan hingga menyebar keluar dari
lingkungan keluarga kerajaan oleh para abdi dalem.
d) Adanya penelitian ilmiah dari Ilmuwan- ilmuwan lokal maupun asing tentang
khasiat tanaman obat serta
e) Kebutuhan manusia akan tanaman obat tradisioanal, baik sebagai pengobatan
penyakit, menjaga kesehatan ataupun kecantikan.
2. Visi dan Misi
Merapi Farma Herbal adalah perusahaan jamu tradisional yang berdiri sejak
tahun 1999.
Visi kami adalah Menghadirkan Jamu Herbal yang Murah, Mudah,
Menguntungkan dan Menyehatkan.
Misi kami melestarikan tradisi obat tradisional sebagai warisan nenek moyang
bangsa Indonesia yang berguna untuk umat manusia.

3. Struktur Organisasi

4. Sarana dan Fasilitas Produksi


 Joglo (ruang pertemuan dengan kapasitas untuk 100 orang berikut kursi, meja,
LCD proyektor, sound system) sebanyak dua (2) unit.
 Rumah Limasan untuk pondok tinggal pengunjung/peserta outbond dengan
kapasitas 30 orang sebanyak 4 (empat) unit.
| 39
 Pondok Makan Temulawak, yang menyajikan menu tradisional seperti, Oseng-
oseng mercon Oseng tahu dan toge, Oseng kacang panjang lombok ijo, Sop,
Lodeh, Gudeg, Lalapan, Pecel Herbal, Ayam kampung goreng/panggang, Rica-
rica, Bergedel, Tahu/tempe goreng, Tahu/tempe bacem, Telur dadar/ceplok, dan
lainnya. Juga tersedia aneka minuman segar, panas maupun dingin sebagai
penyegar selera seperti Jeruk nipis, Kopi hitam, Kopi hitam plus, Kopi hitam
susu, Beras kencur, Kunir asem, Rosella, Jahe merah, Jahe wangi
(panas/dingin), juga tersedia Herbal beer yang perlu dicoba rasa dan khasiatnya.
 Kebun Tanaman Obat, yang terdapat lebih dari 300 koleksi tanaman obat.
 Pembibitan dan persemaian tanaman obat.
 Musholla sebagai sarana ibadah.
 Terapi ikan, menikmati sentuhan dan gigitan ikan ini dapat menghilangkan
kepenatan serta melatih sensitivitas saraf-saraf kaki merupakan nuansa relaksasi
yang alami.
 Beberapa gazebo untuk berdiskusi maupun sekedar menikmati kesejukan dan
keindahan pemandangan.
 Aneka permainan untuk anak-anak, remaja dan dewasa seperti kolam bermain
air, kolam menangkap ikan, kolam menangkap belut, bermain burung merpati
dan ayam kalkun.
 Rumah bermain merupakan arena bermain bagi anak-anak dengan permainan-
permainan untuk melatih kecerdasan.
 Embung untuk bermain perahu debog, tubing dan lainnya.
 Camping area/ground area 2 (dua) lokasi yang cukup representatif untuk
beraktivitas seperti berkemah, api unggun, serta melakukan permainan-
permainan tradisional lainnya yang memerlukan area luas dan nyaman.
 36 unit toilet/kamar mandi.

Dengan adanya berbagai fasilitas dan sarana tersebut, maka Merapi


Farma Herbal sudah siap menerima tamu untuk acara wisata outbond, camping
maupun pelatihan-pelatihan dari berbagai instansi/perusahaan/sekolah/lembaga
yang ingin bekerjasama.

| 40
5. Produksi
a) Proses Produksi
Proses produksi dilakukan oleh Divisi Produksi yang berupa pencucian,
pemotongan atau perajangan, pengeringan, sortasi, peracikan, pengolahan dan
pengepakan. Pencucian dilakukan dengan air yang mengalir dan dilakukan
dalam waktu 3 kali hingga bahan bersih. Setelah pencucian bahan yang berupa
simplisia (bahan jamu kering) masuk ke proses pengeringan sedangkan bahan
yang masih mentah/ utuh akan masuk ke proses perajangan atau pemotongan.
Proses pengeringan dilakukan dengan 2 tahap yaitu pengeringan secara
langsung dengan sinar matahari dan pengeringan dengan oven, pengeringan
dilakukan hingga memperoleh bahan jamu dengan kadar air kurang lebih 5 %
dari berat bersih bahan jamu. Hal ini dikarenakan untuk meminimalisir adanya
jamur, dan mikroba.
Perajangan/ pemotongan dilakukan dengan mesin otomatis ataupun
dengan alat tradisional, dalam proses perajangan diusahakan menggunakan
alat yang bersih dan tajam, untuk menghasilkan hasil rajangan yang baik dan
menjaga seratnya tidak terlepas ataupun hilang. Setelah proses perajangan
maka bahan baku akan memasuki proses pengeringan hingga diperoleh bahan
simplisia.
Setelah proses pengeringan selesai maka bahan baku obat akan masuk
pada tahapan sortasi yaitu pemilihan bahan baku obat yang baik dengan yang
buruk. Bahan yang baik akan masuk pada proses pengolahan dan peracikan
sedangkan untuk bahan buruk dan tidak layak pakai akan dibuang/ dijadikan
pupuk.
Pada pengolahan ini untuk bahan baku yang hasil akhirnya berupa jamu
siap minum dan siap untuk dijual, sedangkan jamu yang hasil akhirnya berupa
racikan akan masuk pada proses peracikan dan pengepakan serta siap untuk
didistribusikan.
Pada proses pengolahan bahan baku menggunakan alat - alat tradisional
maupun modern, alat tradisional yang digunakan berbahan dasar tanah liat,
stainlessteell sedangkan modern dengan mesin pemanas. Dalam proses
pengolahan tidak menggunakan alat – alat yang terbuat dari bahan aluminium
hal ini dikarenakan alat dengan bahan aluminium akan masuk ke ramuan /

| 41
jamu sehingga membuat jamu yang seharusnya menyehatkan akan menjadi
jamu yang membuat keracunan ataupun menimbulkan penyakit lainnya.
Proses peracikan untuk bahan baku yang berupa racikan didasari oleh
pengalaman empiris peracik, dan berdasarkan buku materia medika dan buku
induk perusahaan yang telah disetujui oleh Dinas
Kesehatan dan Balai Pengobatan.
b) Bahan Baku Produk
Bahan baku produksi berupa simplisia yang
diperoleh dari 3 suplayer yaitu:
- Petani binaan, yang dibina langsung oleh Dinas Pertanian
- Pedagang simplisia (bahan jamu kering)
- Kebun, bahan baku tanaman obat dikelola langsung oleh CV Merapi Farma
Herbal Yogyakarta dengan tanaman obat yang sulit diperoleh pedagang
simplisia dan petani binaan seperti tanaman bawang sabrang dan tanaman
iler (tanaman yang masa tanam cukup panjang).
CV Merapi Farma Herbal Yogyakarta menggunakan bahan baku dari
alam sehingga perolehan bahan baku terkendala oleh panen. Untuk
mengatasi hal tersebut maka CV Merapi Farma Herbal Yogyakarta
melakukan pembibitan sendiri dan melakukan pengurangan stok produksi
dan hanya memfokuskan pada permintaan konsumen.
Berbagai macam jenis Jamu yang diproduksi oleh Merapi Farma
Herbal, diantaranya:
Jamu Instan

Jahe Merah
Minuman kesehatan yang terbuat dari jahe merah yang
berkhasiat membantu mengatasi migren, pegel linu dan
menurunkan kadar asam urat.

Jahe Wangi
Minuman kesehatan yang terbuat dari jahe
wangi yang berkhasiat membantu mengatasi
masuk angin, dan perut kembung

| 42
Jahe Spesial
Minuman kesehatan yang terbuat dari jahe
wangi dengan bahan tambahan susu untuk
membantu mengatasi masuk angin dan perut
kembung.

Temulawak
Minuman kesehatan yang terbuat dari
temulawak yang berkhasiat membantu
mengatasi liver, meningkatkan nafsu makan dan
rematik.

Beras Kencur
Minuman kesehatan yang terbuat dari campuran
kencur dan beras yang berkhasiat membantu
mengatasi mual, batuk dan perut kembung.

Sirih Wangi
Minuman kesehatan yang terbuat dari sirih yang
berkhasiat membantu mengatasi sariawan,
keputihan dan penguat gigi.

Kunir Asem
Minuman kesehatan yang terbuat dari kuyit dan
asem yang berkhasiat untuk membantu
melancarkan haid dan sariawan.

Kunir Putih
Minuman kesehatan yang terbuat dari temu
mangga yang berkhasiat membantu mengatasi
kanker, kista dan bronkhitis.

| 43
Tribulus
Minuman kesehatan yang terbuat dari tribulus
yang berkhasiat untuk mengobati osteoporosis,
meningkatkan ketahanan tubuh dan aphrodisiak.

Obat Alami
Jamu Godhog adalah jamu yang terbuat atau diracik dari beberapa
jenis herbal yang berupa simplisia atau rajangan tanaman obat, yang
diolah melalui beberapa proses secara bersih untuk mendapatkan produk
bermutu.
JAGARANGGI : Jamu godhog untuk penyakit
darah tinggi menggunakan daun alpokat dan
beberapa jenis herbal lainnya yang membantu
menurunkan tekanan darah tinggi dan mengatasi
kesemutan pada tangan dan kaki serta
menormalkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh
serta mencegah penggumpalan dan
penyumbatan pembuluh darah.
Khasiat : Membantu mengobati darah tinggi
dengan gejala leher terasa kaku, sakit kepala
bagian belakang dan mudah emosional.

JAGATUNG : Jamu godhog untuk


penyakit jantung. Khasiat : Membantu
mengobati penyakit jantung dengan gejala nyeri
di dada, jantung berdebar-debar dan
menenangkan syaraf.

JAGAWAS : Jamu Godhog untuk


penyakit wasir/ambeien diformulasikan dari
berbagai jenis herbal yang berfungsi sebagai
anti radang,anti pendarahan.

| 44
Khasiat : Membantu mengobati penyakit wasir
dan berak darah segar.

JAGASRAT : Jamu godhog untuk


penyakit asam urat mengandung herbal sidaguri
yang dikombinasikan dengan dengan berbagai
jenis herbal lainnya sehingga efektif untuk
membantu menormalkan kadar asam urat dalam
darah, mengurangi rasa sakit/nyeri akibat
peradangan pada persendian dan
mengoptimalkan kerja ginjal untuk mencegah
pembentukan dan memecah kristal asam urat
untuk dibuang melalui urine. Khasiat :
Membantu mengobati asam urat dengan gejala
ngilu/nyeri pada otot/urat persendian kaki, tumit,
jari-jari tangan serta sering semutan dan kram.

JAGASMA : Jamu godhog untuk


penyakit asma yang mengandung herbal legundi
dan beberapa jenis herbal lainnya yang
membantu melegakan saluran pernafasan, dan
megeluarkan dahak. Khasiat : Membantu
mengobati penyakit asma dengan gejala sesak
nafas, batuk berkala dan kering, pernafasan
menjadi dangkal dan tidak teratur.

JAGAMUK : Jamu godhog untuk


gemuk dan sehat mengandung curcuma dan
beberapa jenis herbal lainnya yang berfungsi
untuk menambah nafsu makan, menghilangkan
asam dalam lambung dan meningkatkan
stamina tubuh. Khasiat : Membantu menambah

| 45
nafsu makan, membuat tidur nyenyak,
melancarkan buang air, membuat tubuh padat
berisi serta menambah tenaga.

JAGATAL : Jamu godhog untuk


penyakit gatal-gatal mengandung beberapa
herbal yang berfungsi sebagai anti
alergi,antibiotik, anti jamur dan mempercepat
penyembuhan luka, gatal, koreng dan borok.
Khasiat : Membantu mengobati gatal-gatal
karena kudis, eksim, patek, kurap dan akibat
alergi.

JAGATU : Jamu godhog untuk penyakit


kencing batu mengandung beberapa jenis herbal
yang berfungsi untuk menghancurkan batu dan
meluruhkan untuk dibuang melalui urine dan
untuk anti radang. Khasiat : Membantu
mengibati sakit saluran kencing akibat batu
kalsium, air seni terlihat keruh, kadang-kadang
bercampur darah, pinggang terasa panas dan
pegal.

JAGANIS : Jamu godhog untuk


penyakit kencing manis mengandung brotowali
dan beberapa jenis hebal lainnya yang
berfungsi untuk menormalkan gula darah pada
penderita diabetes dengan mengoptimalkan
kualitas dan kuantitas hormon insulin yang
diproduksi oleh kelenjar pankreas serta
meningkatkan daya tahan tubuh.
Khasiat : Membantu mengobati kencing manis
dengan gejala mudah letih, lesu dan lelah

| 46
ngantuk, mudah cepat haus dan lapar, bila luka
sukar disembuhkan.

JAGASROL : Jamu godhog untuk


penyakit kolesterol mengandung beberapa jenis
herbal yang berfungsi untuk membantu menjaga
kadar normal kolesterol baik (HDL), kolesterol
jahat (LDL) serta mempercepat pembersihan
darah dari kolesterol LDL yang sangat
berbahaya, membantu mengoptimalkan
pembakaran lemak menjadi energi dan
mengeluarkannya melalui urine. Khasiat :
Membantu mengobati sakit akibat kolesterol
LDL dengan gejala mudah pegal, sering pusing,
semutan, dan cepat lelah.

JAGALANGSET : Jamu godhog untuk


langsing dan singset mengandung beberapa
jenis herbal yang berfungsi membantu
mengoptimalkan pembakaran lemak menjadi
energi dan dibuang melalui keringat dan urine,
memberikan aroma wangi.Khasiat : Membantu
menurunkan berat badan, membuat badan
langsing dan padat serta wangi dan singset.

JAGAMAAG : Jamu godhog untuk


penyakit maag. Khasiat : Membantu mengobati
penyakit maag dengan gejala ulu hati terasa
perih, sering terasa mual dan kembung.

JAGANGIN : Jamu godhog untuk masuk


angin. Khasiat : Membantu mengobati masuk

| 47
angin dengan gejala kepala terasa pusing, perut
mual dan kembung serta demam.

JAGALINU : Jamu godhog untuk


pegel linu. Khasiat : Membantu mengobati
pegel linu dengan gejala badan terasa ngilu,
karena kerja berat, greges-greges pada
persendian.

JAGACOK : Jamu godhog untuk encok


dan rhematik. Khasiat : Membantu mengobati
rhematik dengan gejala rasa ngilu.

JAGAPINGGANG : Jamu godhog


untuk sakit pinggang. Khasiat : Membantu
mengobati sakit pinggang dengan gejala
pinggang terasa panas dan pegal, air seni terasa
panas dan kurang lancar.

JAGAKU : Jamu godhog untuk lemah


syahwat mengandung beberapa kombinasi
herbal eksotik seperti tribulus dan Eurycoma
yang mampu bekerja untuk meningkatkan energi
dan stamina, melancarkan sirkulasi darah ke
seluruh tubuh, menjaga kesuburan dan
meningkatkan gairah seks pada pria serta
membantu mengatasi gangguan seksual pada
pria. Khasiat : Membantu mengobati lemah
syahwat kurang bergairah, kurang tenaga dan
mani encer.

| 48
JAGAPRIA : Jamu godhog untuk sehat
pria. Khasiat : Membantu menambah tenaga
bagi pria, menambah gairah dan semangat
kerja, mengurangi letih, lesu serta lelah.

JAGANITA : Jamu godhog untuk sehat


wanita. Khasiat : Membantu menambah tenaga
bagi wanita, menambah gairah dan semangat
kerja, mengurangi letih, lesu serta lelah.

6. Pengawasan Mutu (Bagian Produksi dan Pengembangan

7. Distribusi
Pemasaran produk dilakukan dengan membuka kedai jamu godhog.
Pemasaran dilakukan dengan menggunakan sistem maralaba yang terdiri dari 138
mitra yang tersebar di Pulau Jawa, Pulau Bali dan Pulau Sumatera. Selain produk
jamu godhog yang berupa jamu langsung minum dan racikan, CV Merapi Farma
Herbal Yogyakarta menjual tanaman obat hasil pembibitan dengan harga Rp
3000,00 tiap pohonnya. Sedangkan untuk jamu langsung minum dan racikan harga
dimulai dari Rp. 6.000,00 hingga Rp.18.000,00 sedangkan untuk pesanan jamu
khusus seharga Rp. 30.000,00. CV Merapi Farma Herbal Yogyakarta mampu
menghasilkan omset sebesar 150 Juta / bulan.

8. Pengelolaan Limbah Industri

| 49
E. Balai Materia Medika (Batu)
1. Sejarah dan Perkembangan
Materia Medica didirikan sejak tahun 1960 oleh almarhum Bapak
R.M.Santoso. Beliau juga merupakan salah satu pendiri Hortus Medicus
Tawangmangu yang sekarang berubah nama menjadi Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO2T) di
Tawangmangu. Awal berdirinya Materia Medica didasarkan hasil pengamatan
beliau tentang tanaman obat di Indonesia yang tidak dapat dikoleksi pada satu
daerah saja. Hal ini disebabkan oleh perbedaan daya adaptasi tanaman obat
terhadap lingkungan (iklim).
Pengelolaan kebun percobaan MMB dilakukan oleh Yayasan Farmasi bekerja
sama dengan Dinas Kesehatan Jawa Timur. Namun, Bapak R.M.Santoso
meninggal dunia pada tahun 1963 sebelum kebun percobaan tersebut dapat
dikelola dengan sempurna. Sebagai upaya menjaga kelangsungan pengelolaan
kebun percobaan MMB, Dr. Moedarsono (Inspektur Dinas Kesehatan Jawa Timur)
menunjuk R.Suhendro (Kepala Dinas Perkebunan Rakyat Kabupaten Malang)
sebagai pimpinan sementara kebun MMB. Masa jabatan R.Suhendro berlaku
sampai MMB mendapat pimpinan yang baru.
Pada tahun 1964, Ir.N.V.Darmago terpilih sebagai pimpinan baru MMB. Pada
tahun 1970 atas permohonan sendiri NV Darmago, meletakkan jabatan, kemudian
selaku pimpinan Materia Medica Batu dipegang oleh Ir. Wahyu Soeprapto. Pada
pertengahan tahun 1970 terjadi perubahan status kepemilikan Materia Medica dari
milik swasta menjadi milik pemerintah yaitu Dinas Kesehatan Daerah Provinsi
Jawa Timur Direktorat Farmasi Jawa Timur. Setelah tahun 1978 dengan
berfungsinya Direktorat Daerah farmasi Jawa Timur menjadi Sub Balai
Pengawasan Obat dan Makanan (POM), yang sekarang menjadi Balai Besar POM

| 50
Surabaya, maka pengelolaan Materia Medica Batu diserahkan kepada Dinas
Kesehatan Propinsi Jawa Timur hingga sekarang.

2. Visi dan Misi


Visi UPT Materia Medica Batu
Tumbuhan obat asli Indonesia dimanfaatkan sebagai obat bahan alami unggulan
bangsa Indonesia
Misi UPT Materia Medica Batu
 Meningkatkan promosi pemanfaatan tanaman obat sebagai bahan baku alam
Indonesia
 Mengembangkan monografi dan standar mutu baik simplisia maupun ekstrak
 Membantu penyusunan parmakope herbal Indonesia
 Mengembangkan penelitian dasar tanaman obat alam Indonesia
 Mempertahankan plasma nuftah tanaman obat alam Indonesia
 Memperkokoh jaringan kerjasama antar lembaga penelitian dan industri terkait
 Mengembangkan database tanaman obat alam Indonesia

3. Struktur Organisasi

| 51
4. Sarana dan Fasilitas Produksi
Tanaman merupakan salah satu sumber senyawa kimia yang penting dalam
pengobatan. Umumnya senyawa kimia berupa senyawa metabolit sekunder seperti
alkaloid, flavonoid, fenolik, terpenoid, steroid dan lain-lain. Dalam
pemanfaatannya kita dapat mengambil seluruh zat yang terdapat pada bahan
Tanaman atau diambil beberapa zat yang dibutuhkan saja.Untuk dapat mengambil
atau memperoleh zat tersebut dapat dilakaukan dengan berbagai proses salah
satunya yaitu dengan proses Ekstraksi. UPT Materia Medica Batu melakukan
Proses ekstraksi Tanaman Obat dengan menggunakan metode:
1. Maserasi modifikasi dengan mesin pengaduk (Stirrer)
2. Soxhletasi
Ekstrak murni akan diperoleh dengan memisahkan ekstrak dari cairan
penyarinya yaitu dengan menggunakan alat Rotavapor.

5. Produksi
Tanaman obat bisa diolah menjadi berbagai produk untuk siap dikonsumsi,
di antaranya adalah dijadikan serbuk, instan, ekstrak, dll. Serbuk merupakan bagian
tertentu dari tanaman yang dikeringkan kemudian digiling dengan ukuran tertentu.
Instan merupakan sari dari tanaman obat yang diolah menjadi kristal dengan
bantuan gula. Sedangkan untuk ekstrak, tanaman obat diambil bahan aktifnya saja
| 52
dengan metode ekstraksi tertentu, kemudian dikemas dalam bentuk tablet/ kapsul/
sirup.
UPT Materia Medica Batu memproduksi jamu racikan serbuk, instan, dan
ekstrak. Instan diproduksi untuk siapa saja. Tetapi khusus untuk yang tidak bisa
minum jamu karena pahit, instan merupakan pilihan yang tepat. Untuk jenis instan,
kami memproduksi 13 jenis tanaman obat yang sudah diolah dan siap minum. Ke-
13 instan tersebut adalah:

1. Alang-alang : Menurunkan asam urat


2. Jahe : Melancarkan peredaran darah, mengurangi perut kembung
3. Jati belanda : Melangsingkan
4. Kayu rapet : Merampingkan tubuh, mengurangi keputihan
5. Keningar : Meredakan rematik
6. Kunci suruh : Mengurangi keputihan
7. Kunci : Meredakan keram perut
8. Lidah buaya : Peremajaan kulit, sesak napas, sembelit
9. Akar seledri : Menurunkan kolesterol
10. Sembunglegi : Menurunkan hipertensi
11. Temulawak : Menambah napsu makan, memperbaiki fungsi hati
12. Temu putih : Mencegah kanker
13. Temumangga : Mengencangkan rahim

Musim pancaroba: mari minum jamu

Peralihan musim seperti sekarang ini, atau biasa disebut pancaroba, pasti
diikuti dengan mewabahnya batuk dan pilek. Bangsa Indonesia sendiri secara
turun-temurun sudah mempunyai cara untuk mengatasi hal ini, misalnya untuk
batuk sudah diresepkan air perasan jeruk nipis atau jahe untuk menghangatkan.
Jika ingin mendapatkan manfaat yang lebih, maka jamu dari Materia Medica patut
dicoba.

| 53
6. Pengawasan Mutu (Bagian Produksi dan Pengembangan)

7. Distribusi
Materia Medica Batu saat ini dalam proses mendirikan sebuah gedung baru
yang menyediakan berbagai produk olahan tanaman obat untuk pencegahan dan
pengobatan penyakit yang dapat terjangkau oleh masyarakat luas. Pusat penyedia
produk olahan tanaman obat ini dinamakan “HERBAL MART”. Beberapa tahap
persiapan pembangunan telah dilakukan, termasuk rapat pembangunan HERBAL
MART dengan kontraktor hingga proses awal pembangunan gedung.
HERBAL MART berlokasi di dalam kompleks kantor Materia Medica Batu
yang terletak di kawasan Desa Pesanggrahan, tepatnya di Jl. Lahor No. 87 Batu.

| 54
HERBAL MART nantinya menyediakan berbagai jenis jamu produk
jamu, instan, simplisia, kapsul, permen, dan sabun yang terbuat dari tanaman
obat, yang telah terbukti secara empiris, maupun jamu hasil penelitian klinis
yang telah ter-saintifikasi, hingga posisi jamu bisa sejajar dengan obat
keluaran pabrik farmasi.
Dengan adanya HERBAL MART, sebagai bagian dari UPT Materia
Medica Batu, masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Jawa
Timur pada khususnya nantinya dapat dengan mudah memperoleh khasiat
jamu maupun berbagai produk olahan tanaman obat yang bisa
dipertanggungjawabkan dan diproduksi secara baik dan benar.

8. Pengelolaan Limbah Industri

| 55
F. Herborist (Bali)
1. Sejarah dan Perkembangan
“Ini objek wisata dan edukasi Herborist pertama di Bali Utara. Namanya Bali
Secret Garden. Wahananya telah resmi dibuka per 9 Desember 2016 oleh Menteri
Pariwisata Arief Yahya. Ini menjadi destinasi baru di Pariwisata Bali,”terang
Ketua Tim Percepatan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar, Vita Datau
Messakh, Minggu (11/12/2016).
Pembukaan Bali Secret Garden dihadiri Deputi Pemasaran Nusantara
Kemenpar Esthy Reko Astuty ikut mendampingi Menpar Arief Yahya. Selain itu,
hadir pula Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama serta Bupati Tabanan Ni
Putu Eka Wiryastuti.
Vita menjamin setiap pengunjung akan betah berlama-lama saat berwisata di
Bali Secret Garden. Tampilan arsitekturnya sangat keren dengan adanya
perpaduan unsur modern dan tradisional khas Bali. Bangunan di Secret Garden
Village ini terinspirasi dari pegunungan yang ada di sekitarnya. Saat memasuki
lokasi, pengunjung serasa diajak menjelajahi masing-masing ruang yang memiliki
kekhasan tersendiri.
Anda bisa mengunjungi Oemah Herborist Factory Outlet yang mempunyai
nuansanya unik dan alami. Di sini pengunjung bisa melihat dekat produk
kecantikan yang terkenal dengan lulur khas Bali-nya ini. Pengunjung juga bisa ke
Beauty Heritage Museum yang menyimpan sejarah dunia kecantikan dan
kosmetik di Indonesia yang terdiri dari bahan alami di area mini plant, serta
menonton film pendek tentang kosmetik Indonesia dari masa ke masa.
Pengunjung juga bisa menikmati wisata edukasi tentang kopi di Black Eye
Coffee and Roastery. Di sini pengunjung bisa mempelajari proses pembuatan kopi
berkualitas tinggi yang diracik langsung para barista. Sambil beristirahat sejenak,
pengunjung juga bisa menikmati berbagai jenis kopi khas Nusantara, seperti Kopi
Toraja, Aceh, Lampung, Jawa. “Kopi yang diolah di sini semuanya adalah kopi
khas Nusantara, namun pengolahannya menggunakan mesin yang modern,”
ujarnya.
Bagi pecinta kopi, Black Eye Coffee memberikan Anda kesempatan untuk
menjelajah museum kopi, melihat proses pembuatan mulai dari pemrosesan biji
mentah hingga menjadi kopi bubuk berkualitas tinggi, menyesap lezatnya kopi
| 56
dari berbagai macam jenis, dan tentunya memilih berbagai jenis kopi untuk Anda
bawa pulang.

Selain dua aktivitas tersebut, Anda dapat menikmati indahnya alam Bedugul
yang dikelilingi perbukitan sambil menikmati kuliner lezat khas Bali dan menu
internasional di Rice View resto khusus untuk BBQ dan The Luwus resto yang
menyediakan menu Nusantara dan menu masakan Asia.
“Menu tradisional Tabanan Bebek Luwung menjadi makanan andalan tempat
ini, selain makanan seafood dan makanan western lainnya. Bebek luwung diolah
dengan bumbu khas Bali yang memberikan pengalaman rasa secara lengkap,”
terang Ketua Akademi Gastronomi Indonesia itu.
Bagi yang suka selfie, berpose di Beauty garden dengan latar belakang taman
yang indah. “Konsep Gourmet Beauty tersaji secara indah dan dapat diekpresikan
sebagai usaha menggabungkan pengalaman panca indra yang lengkap visual, rasa,
penciuman, pendengaran dan sentuhan. Sangat cocok untuk wisata keluarga. Ini
menjadi aset promosi untuk mendatangkan wisatawan mancanegara khususnya
wisatawan gastronomi,”kata Vita.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai objek wisata baru ini berhasil
menggabungkan pariwisata dan ekonomi kreatif. Menurutnya Secret Garden
Village akan ikut membantu upaya pemerintah meningkatkan kontribusi
pariwisata dan ekonomi kreatif.

| 57
“Bangsa ini hanya bisa menangkan persaingan di ekonomi kreatif. Kita akan
menangkan persaingan relatif mudah di pariwisata dan ekonomi kreatif,” jelasnya.
Dia memaparkan objek wisata di kawasan Bali Utara ini menggabungkan
ekonomi kreatif kuliner dan fashion khususnya produk kosmetik. Dua pilihan
tersebut dinilai sangat bagus, karena kedua sektor merupakan penyumbang
terbesar devisa dari ekonomi kreatif.
Owner Secret Garden Village Billy Hartono Salim mengharapkan keberadaan
objek baru ini menjadi icon baru di Bali khususnya di Kabupaten Tabanan.
“Keberadaan objek baru ini sekaligus untuk menempatkan investasi tidak terbatas
di Bali selatan saja, tetapi ke utara,” ujar Billy.
Dukungan promosi, PRing, promosi yang dilakukan Kemenpar diakui sangat
mengesankan dan mendorong optimisme. "Inilah salah satu yang membuat para
pengusaha pariwisata sangat antusias dan terus termotivasi," kata Billy.
"Kami sebagai investor dan pelaku langsung, di sektor Pariwisata tersebut
merasakan sekali support beliau, dan memacu kami, utk terus berkreasi membantu
Pemerintah, untuk kepentingan dunia pariwisata. Terutama di area Bali Utara,"
jelasnya lagi.
Bagi yang ingin menyambangi destinasi dengan slogan The Next Iconic
Destination of Bali Island itu, Anda bisa ditempuh hanya 75 menit dari pusat kota
dan terletak di Tabanan Km 36.
2. Visi dan Misi

VISI

Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian


Berlandaskan Gotong Royong

MISI

Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 Misi Pembangunan yaitu:

1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,


menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumberdaya maritim,
dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

| 58
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan demokratis
berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri sebagai
negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan
sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional.Mewujudkan masyarakat yang
berkepribadian dalam kebudayaan

3. Struktur Organisasi
4. Sarana dan Fasilitas Produksi
5. Produksi
Herborist merupakan brand skincare dari indonesia yang diproduksi oleh PT.
Victoria Care Indonesia. Dilihat dari nama dan kemasan nya, brand ini memiliki
tema “alami”. Walaupun memang, jika dilihat di komposisi produk-produknya,
masih bisa dijumpai banyak bahan kimia buatan. Hanya saja, wangi Herborist
Lulur Mandi Tradisional Bali Green Tea benar-benar menenangkan. Serasa berada
di alam.

Kemasanya berbentuk jar bundar pipih dengan ukuran 100gr. Agak


mungil. Harga aslinya sekitar Rp. 13.000,-an. adapula kemasan yang lebih besar
200gr dijual di harga Rp. 20.000,-. Tergolong murah. Di kemasan tertera
kandungan bahanya (ingredients). Kandugan utamanya sendiri green tea plus

| 59
whitening. yups, ada pencerahnya. agak skeptis ya sama pencerah di produk lulur
atau sabun-sabunan. Kadang hasilnya gak terlalu terlihat.

Anjuran cara pakainya, Lulur Herborist ini digunakan ketika kulit badan
kering, so pakainya sebelum mandi gitu. diratakan ke seluruh tubuh. kemudian
dipijat-pijat dan bersihkan dengan air. Sesudah pakai lulur ini, kita gak usah pakai
sabun lagi.

Setelah dipakai simpanlah lulur ini di tempat sejuk, bisa juga disimpan di
lemari es. Mungkin untuk menjaga kualitas lulurnya, baiknya disimpan saja di
lemari es, BUKAN freezer ya. Efeknya sih, si lulurnya jadi dingin. Jadi ke kulit
kitanya ada efek segar gitu pas dipakai.

Tekstur Herborist lulur mandi ini lembut, mirip sama tekstur mentega.
Bedanya lulur Herborist gak berminyak. Pertama lihat, ingin jilatin lulur ini. Dia
mengingatkan saya ke es krim sama krim-krim yang suka dipakai di kue. berasa
manis-manis gitu.

Scrubnya pun lembut. Sebelumnya kan pernah pakai lulur scrub juga yang
kalau saya gosok rasanya kulit perih. Tapi herborist ini enggak. Ketika dipijat-
pijat atau digosok, si scrubnya seolah langsung melebur ke kulit. Menyatu dengan
kotoran.

Seperti yang telah saya tulis sebelumnya. Harum Lulur Herborist sangat
menenangkan karena tidak menyengat, lebih harum yang lembut. Untuk kalian
yang lelah atau pun stress setelah beraktifitas, silahkan coba pakai lulur ini untuk

| 60
menyegarkan suasana. Tapi, harum green teanya tidak begitu terasa. Malah lebih
ke harum bunga-bungaan. Ketahanan harumnya tidak begitu lama, hanya sekitar 5-
7 jam saja.
Herborist lulur ini diklaim:

 memberikan harum aromatik dengan bahan-bahan alami


 tekstur lembut yang mengangkat kotoran dan kulit mati
 membuat kulit lembut dan lembab
 mencegah penuaan dini
 membuat kulit lebih cerah
 meningkatkan elastisitas kulit

6. Pengawasan Mutu (Bagian Penguji dan Pengembangan)


7. Distribusi
8. Pengelolaan Limbah Industri

| 61
BAB IV

KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa, PKL Industri merupakan kegiatan
tahunan yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa khususnya mahasiswa farmasi,
dengan tujuan agar mahasiswa mampu mengetahui bagaimana praktikum secara
langsung terjun ke lapangan industri ataupun instansi. PKL Industri juga mampu
membuat mahasiswa menjadi lebih dekat dengan dunia kefarmasian, dan mahasiswa
juga akan lebih memiliki pengalaman serta pengetahuanya yang lebih banyak dan
berguna.

B. Saran
1. Saran untuk Institusi
Institusi diharapkan lebih memperpanjang lagi waktu pelaksanaan PKL
Industri, agar mahasiswa dapat melaksanakan praktik lebih optimal, dan dapat
memiliki pengalaman yang lebih banyak.

2. Saran untuk Peserta (Mahasiswa)


Saran saya, menjadi seorang farmasis professional adalah hal yang tidak
mudah dilakukan. jadi, jika anda memang ingin menjadi seorang farmasis yang
baik harus belajar yang rajin, membaca yang rajin, jangan banyak bermain, selalu
update atas informasi kesehatan dan obat-obatan terbaru, serta pada saat
pelaksanaan PKL Industri seorang farmasis harus aktif dan tidak diam saja.

| 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN

| 63

Anda mungkin juga menyukai