PENDAHULUAN
Siswa masih bingung dalam membedakan larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
Dalam percobaan kali ini kami akan memberi pencerahan sedikit tentang materi larutan.
Kebanyakan siswa juga tidak tahu- menahu apa kegunaan larutan tersebut. Oleh karena itu,
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui apakah sebuah larutan merupakan
4. Manfaat
(c) mengembangkan bakat dan ide siswa dalam upaya pembuatan tenaga listrik
sederhana.
BAB II
PEMBAHASAN
A. DASAR TEORI
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat
yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan
zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan
dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut
Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan,
seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan,
misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam
cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat,
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus lisrtik, sedangkan
larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat mengkantarkan arus listrik. Larutan
elektrolit dibedakan menjadi dua, yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.
Larutan elektrolit kuat dapat menghantarkan arus listrik dengan baik sehingga saat
diuji dengan alat penguji elektrolit, nyala lampu terang dan terdapat banyak gelembung gas.
Larutan elektolit lemah menghantarkan arus listrik dengan lemah sehingga lampu tidak dapat
menyala atau menyala redup dan terdapat sedikit gelembung gas. Larutan nonelektrolit tidak
dapat menghantarkan arus listrik sehingga tidak dapat menyalakan lampu dan tidak
Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August Arrhenius(1859-
1927), seorang ilmuwan dari Swedia. Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit
dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang
bermuatan listrik. Karena secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan
Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan
positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion.
Pembuktian sifat larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat
diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa,
dan garam.
Ciri-ciri daya hantar listrik larutan elektrolit kuat yaitu: Lampu pijar akan menyala terang
terlarutnya senyawa elektrolit kuat dalam pelarut air. Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat
terurai sempurna membentuk ion positif (kation) dan ion negative (anion). Arus listrik
merupakan arus electron. Pada saat dilewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat , electron
tersebut dapat dihantarkan melalui ion-ion dalam larutan , seperti dihantarkan oleh kabel.
Akibatnya lampu pada alat uji elektrolit akan menyala. Elektrolit kuat terurai sempurna
dalam larutan.
2. Basa-basa kuat
Contoh larutan elektrolit kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, dan lain-lain
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga
derajat ionisasi sebesar 0<α<1. Larutan elektrolit lemah mengandung zat yang hanya
3. Larutan nonelektrolit
Larutan nonelektrolit lrutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat
terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion). Yaitu
lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung-gelembung gas di sekitar elektroda.
- Larutan urea
- Larutan sukrosa
- Larutan glukosa
D. Kekuatan elektrolit
Kekuatan suatu elektrolit ditandai dengan suatu besaran yang disebut derajat ionisasi (α)
Keterangan :
Elektrolit kuat memiliki harga α = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion.
Elektrolit lemah memiliki harga α<1, sebab hanya sebagian yang terurai menjadi ion.
Adapun non elektrolit memiliki harga α = 0, sebab tidak ada yang terurai menjadi ion.
Secara umum, pengertian dari larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik atau semua zat yang bila dilarutkan dalam air maka akan
mengalami ionisasi dan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
1) Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang memiliki daya hantar listrik yang paling baik.
2) Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang memiliki daya hantar yang lemah, hanya
terjadi ionisasi di sekitar elektroda. Contohnya ; CH3 (COOH), NH4OH, HNO2, H3PO4.
3) Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak memiliki daya hantar listrik . Contohnya ;
larutan urea, larutan glukosa, air keran, bensin, minyak tanah, garam bubuk, alcohol.
Larutan Gula C12H22O11. Merupakan non elektrolit, Larutan nonelektrolit yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan
ion-ion (tidak mengion), dan larutan non elektrolit molekulnya tidak mengalami ionisasi atau
tidak terurai menjadi ion-ion positif maupun negatif .ciri-cirinya Yaitu lampu tidak menyala
Mengapa larutan gula bisa membuat Lampu menyala redup? Padahal larutan gula merupakan
larutan non elektrolit. Itu disebabkan oleh kalian sendiri yang tidak mencuci dengan bersih
alat- alat yang kalian digunakan. Misalnya seperti kalian meguji coba larutan garam, setelah
selesai menguji coba , kalian pasti akan mencuci wadahnya setelah melakukan pengujian.
Tetapi mungkin pada saat kalian membersihkan dengan menggunakan air setelah itu
Sehingga masih ada sisa zat yang masih menempel, Sehingga pada saat kalian menguji coba
larutan gula , Larutan gula telah terkontaminasi dengan zat larutan lain. Sehingga gula bisa
Larutan Urea Ca(NH2)2. Merupakan non elektrolit, Larutan nonelektrolit yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan
ion-ion (tidak mengion), dan larutan non elektrolit molekulnya tidak mengalami ionisasi atau
tidak terurai menjadi ion-ion positif maupun negatif .ciri-cirinya Yaitu lampu tidak menyala
Mengapa larutan urea bisa membuat Lampu menyala redup? Padahal larutan urea merupakan
larutan non elektrolit. Itu disebabkan oleh kalian sendiri yang tidak mencuci dengan bersih
alat- alat yang kalian gunakan. Misalnya seperti kalian meguji coba larutan garam, setelah
selesai menguji coba , kalian pasti akan mencuci wadahnya. Tetapi mungkin pada saat kalian
menggunakan tissu, kalian menggosoknya kurang bersih. Sehingga masih ada sisa zat yang
masih menempel, Sehingga pada saat kalian menguji coba larutan urea, Larutan urea telah
terkontaminasi dengan zat larutan lain. Sehingga gula bisa membuat Lampu menyala redup.
Larutan Asam cuka CH3COOH. Merupakan non elektrolit, Larutan nonelektrolit yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat
menghasilkan ion-ion (tidak mengion), dan larutan non elektrolit molekulnya tidak
mengalami ionisasi atau tidak terurai menjadi ion-ion positif maupun negatif .ciri-cirinya
Yaitu lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung-gelembung gas di sekitar elektroda.
Mengapa larutan asam cuka bisa membuat Lampu menyala terang? Padahal larutan asam
cuka merupakan larutan non elektrolit. Itu disebabkan oleh kalian sendiri yang tidak mencuci
dengan bersih alat- alat yang kalian gunakan. Misalnya seperti kalian meguji coba larutan
garam, setelah selesai menguji coba , kalian pasti akan mencuci wadahnya. Tetapi mungkin
pada saat kalian membersihkan dengan menggunakan air setelah itu dibersihkan kembali
dengan menggunakan tissu, kalian menggosoknya kurang bersih. Sehingga masih ada sisa zat
yang masih menempel, Sehingga pada saat kalian menguji coba larutan asam cuka, Larutan
asam cuka telah terkontaminasi dengan zat larutan lain. Sehingga asam cuka bisa membuat
Larutan HCL. Merupakam elektrtolit kuat. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang
banyak menghasilkan ion-ion karena terurai sempurna , maka harga derajat ionisasi ( α ) = 1.
Banyak sedikit elektrolit menjadi ion dinyatakan dengan derajat ionisai ( α )yaitu
perbandingan jumlah zat yang dihantarkan.Ciri-ciri daya hantar listrik larutan elektrolit kuat
terlarutnya senyawa elektrolit kuat dalam pelarut air. Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat
terurai sempurna membentuk ion positif (kation) dan ion negative (anion). Arus listrik
merupakan arus electron. Pada saat dilewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat , electron
tersebut dapat dihantarkan melalui ion-ion dalam larutan , seperti dihantarkan oleh kabel.
Akibatnya lampu pada alat uji elektrolit akan menyala. Elektrolit kuat terurai sempurna
dalam larutan.
Mengapa larutan HCL bisa membuat Lampu menyala redup? Padahal larutan HCL
merupakan larutan elektrolit kuat. Itu disebabkan oleh kalian sendiri yang tidak mencuci
dengan bersih alat- alat yang kalian gunakan. Misalnya seperti kalian meguji coba larutan
asam cuka , setelah selesai menguji coba , kalian pasti akan mencuci wadahnya. Tetapi
mungkin pada saat kalian membersihkan dengan menggunakan air setelah itu dibersihkan
kembali dengan menggunakan tissu, kalian menggosoknya kurang bersih. Sehingga masih
ada sisa zat yang masih menempel, Sehingga pada saat kalian menguji coba larutan HCL,
Larutan HCL telah terkontaminasi dengan zat larutan lain. Sehingga larutan HCL bisa
LAPORAN
PEMGUJIAN ALAT ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, kita dapat membedakan yang
mana larutan elektrolit dan larutan non elektrolit dengan menggunakan daya hantar listrik. Sebagian
besar larutan yang di uji coba berlarutan elektrolit, namun lebih banyak elektrolit yang lemah di
banding elektrolit yang kuat. Hal ini karena gejala-gejala yang timbul pada electrode. Banyak larutan
yang tidak menimbulkan nyala lampu terang, Hanya menimbulkan gelembung gas dan tidak
menimbulkan nyala lampu sehingga larutan ini di katakana larutan elektrolit lemah. Berbeda dengan
larutan elektolit kuat yang dapat menimbulkan nyala lampu terang di sertai dengan gelembung gas.
Larutan di nyatakan non-elektrolit karena larutan tersebut tidak menimbulkan nyala lampu dan tidak
ada gelembung gas. Jadi, dengan mengamati gejala-gejala yang timbul pada electrode kita, dapat
mengkatagorikan yang mana larutan elektrolit lemah, larutan elektrolit kuat, dan larutan non-
elektrolit.
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael. 2006. Kimia SMA kelas X 1B. PT. Gelora Aksara Pratama. Jakarta: Penerbit
Erlangga,
Buku Kimia 1B untuk SMA kelas X dan Tugas anak SMA 1 kelas x dan di bantu oleh Kimia 1
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Atas nikmat yang telah dilimpahkan kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah penelitian. Tak lupa kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada pihak- pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah
penelitian ini.
Dalam makalah penelitian ini dijelaskan perbedaan mendasar antara larutan elektrolit dan
larutan non elektrolit. Dalam makalah penelitian ini juga disertai foto- foto hasil penelitian kami
sebagai bukti pendukung bahwa kami telah melakukan sebuah penelitian. Hasil yang kami tulis sesuai
dengan hasil penelitian, sehingga makalah ini layak untuk di apresiasi dan di teliti lebih lanjut lagi.
Karena makalah ini dibuat oleh siswa, kami berharap peran aktif guru dalam
menyempurnakan hasil kami. Sehingga para pembaca makalah ini dapat mengerti benar tentang
Semoga kehadiran makalah ini, dapat menjadi bahan ajar yang benar- benar dapat membantu
Apabila ada kesalahan tulisan dan kurang sempurnanya makalah ini, kami memohon maaf.
Semoga bermanfaat !!
Penulis
MAKALAH
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON
ELEKTROLIT
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK
ALDI SUPRIANTO
RAFLI MAULANA
RAMLA WATI
RIFNI NURFADILLAH