Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang masalah

Siswa masih bingung dalam membedakan larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.

Dalam percobaan kali ini kami akan memberi pencerahan sedikit tentang materi larutan.

Kebanyakan siswa juga tidak tahu- menahu apa kegunaan larutan tersebut. Oleh karena itu,

diadakanlah penelitian yang bersifat ilmiah ini.

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana larutan gula bisa membuat lampu menyala redup?

2. Bagaimana larutan urea bisa membuat lampu menyala redup?

3. Bagaimana larutan asam cuka bisa membuat lampu menyala terang?

4. Bagaimana larutan HCL bisa membuat lampu menyala redup?

3. Tujuan

Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui apakah sebuah larutan merupakan

larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah atau bahkan non-elektrolit.

4. Manfaat

Pembahasan ini diharapkan bermanfaat dalam

(a) mendorong motivasi siswa dalam melakukan berbagai percobaan,

(b) memberikan pemahaman awal dalam materi larutan ini,

(c) mengembangkan bakat dan ide siswa dalam upaya pembuatan tenaga listrik

sederhana.
BAB II

PEMBAHASAN

A. DASAR TEORI

Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat

yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan

zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan

disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan

dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut

membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi.

Contoh larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan,

seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan dalam cairan,

misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula larut dalam

cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula larutan padat,

misalnya aloi (campuran logam) dan mineral tertentu.

B. Larutan elektrolit dan nonelektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus lisrtik, sedangkan

larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat mengkantarkan arus listrik. Larutan

elektrolit dibedakan menjadi dua, yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.

Larutan elektrolit kuat dapat menghantarkan arus listrik dengan baik sehingga saat

diuji dengan alat penguji elektrolit, nyala lampu terang dan terdapat banyak gelembung gas.

Larutan elektolit lemah menghantarkan arus listrik dengan lemah sehingga lampu tidak dapat

menyala atau menyala redup dan terdapat sedikit gelembung gas. Larutan nonelektrolit tidak

dapat menghantarkan arus listrik sehingga tidak dapat menyalakan lampu dan tidak

menimbulkan gelembung gas.


C. Jenis – jenis larutan berdasarkan daya hantar listrik :

1. Larutan elektrolit kuat

Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August Arrhenius(1859-

1927), seorang ilmuwan dari Swedia. Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit

dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang

bermuatan listrik. Karena secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan

positif dalam larutan harus sama dengan muatan negatif.

Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan

positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion.

Pembuktian sifat larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat

diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa,

dan garam.

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang banyak menghasilkan ion-ion

karena terurai sempurna , maka harga derajat ionisasi ( α ) = 1. Banyak sedikit

elektrolit menjadi ion dinyatakan dengan derajat ionisai ( α )yaitu perbandingan

jumlah zat yang dihantarkan.

Ciri-ciri daya hantar listrik larutan elektrolit kuat yaitu: Lampu pijar akan menyala terang

Timbul gelembung-gelembung disekitar electrode Larutan elektrolit kuat terbentuk dari

terlarutnya senyawa elektrolit kuat dalam pelarut air. Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat

terurai sempurna membentuk ion positif (kation) dan ion negative (anion). Arus listrik

merupakan arus electron. Pada saat dilewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat , electron

tersebut dapat dihantarkan melalui ion-ion dalam larutan , seperti dihantarkan oleh kabel.

Akibatnya lampu pada alat uji elektrolit akan menyala. Elektrolit kuat terurai sempurna

dalam larutan.

Yang tergolong elektrolit kuat :


1. Asam-asam kuat

2. Basa-basa kuat

3. Garam-garam yang mudah larut

Contoh larutan elektrolit kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, dan lain-lain

2. Larutan elektrolit lemah

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga

derajat ionisasi sebesar 0<α<1. Larutan elektrolit lemah mengandung zat yang hanya

sebagian kecil menjadi ion-ion ketika larut dalam air.

Ciri-ciri larutan elektrolit lemah:

1. Tidak memberikan gejala lampu menyala

2. Menimbulkan gelembng gas

Contoh larutan elektrolit lemah : larutan ammonia , larutan cuka ,dll

3. Larutan nonelektrolit

Larutan nonelektrolit lrutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat

terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion). Yaitu

lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung-gelembung gas di sekitar elektroda.

Yang tergolong larutan nonelektrolit adalah:

- Larutan urea

- Larutan sukrosa

- Larutan glukosa

- Larutan alkohol dan lain-lain

D. Kekuatan elektrolit

Kekuatan suatu elektrolit ditandai dengan suatu besaran yang disebut derajat ionisasi (α)

Keterangan :
Elektrolit kuat memiliki harga α = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion.

Elektrolit lemah memiliki harga α<1, sebab hanya sebagian yang terurai menjadi ion.

Adapun non elektrolit memiliki harga α = 0, sebab tidak ada yang terurai menjadi ion.

Elektrolit kuat : α = 1(terionisasi sempurna)

Elektrolit lemah : 0 < α < 1 (terionisasi sebagian)

Non Elektrolit : α = 0 (tidak terionisasi)

E. Ciri- ciri Larutan Elektrolit

Secara umum, pengertian dari larutan elektrolit adalah larutan yang dapat

menghantarkan arus listrik atau semua zat yang bila dilarutkan dalam air maka akan

mengalami ionisasi dan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.

Larutan elektolit terbagi menjadi 3:

1) Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang memiliki daya hantar listrik yang paling baik.

Contohnya ; HCl, HBr, HI, H2SO4, HNO, NaCl

Ciri- ciri larutan elektrolit kuat :

� Lampu menyala terang

� Ada gelembung gas di sekitar elektrodanya

2) Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang memiliki daya hantar yang lemah, hanya

terjadi ionisasi di sekitar elektroda. Contohnya ; CH3 (COOH), NH4OH, HNO2, H3PO4.

Ciri- ciri larutan elektrolit lemah :

� Lampu menyala redup atau tidak menyala

� Ada gelembung gas di sekitar elektrodanya

3) Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak memiliki daya hantar listrik . Contohnya ;

larutan urea, larutan glukosa, air keran, bensin, minyak tanah, garam bubuk, alcohol.

Ciri- ciri larutan non elektrolit :


� Lampu tidak menyala

� Tidak ada gelembung gas di sekitar elektrodanya

 Larutan Gula C12H22O11. Merupakan non elektrolit, Larutan nonelektrolit yang tidak dapat

menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan

ion-ion (tidak mengion), dan larutan non elektrolit molekulnya tidak mengalami ionisasi atau

tidak terurai menjadi ion-ion positif maupun negatif .ciri-cirinya Yaitu lampu tidak menyala

dan tidak ada gelembung-gelembung gas di sekitar elektroda.

Mengapa larutan gula bisa membuat Lampu menyala redup? Padahal larutan gula merupakan

larutan non elektrolit. Itu disebabkan oleh kalian sendiri yang tidak mencuci dengan bersih

alat- alat yang kalian digunakan. Misalnya seperti kalian meguji coba larutan garam, setelah

selesai menguji coba , kalian pasti akan mencuci wadahnya setelah melakukan pengujian.

Tetapi mungkin pada saat kalian membersihkan dengan menggunakan air setelah itu

dibersihkan kembali dengan menggunakan tissu, kalian menggosoknya kurang bersih.

Sehingga masih ada sisa zat yang masih menempel, Sehingga pada saat kalian menguji coba

larutan gula , Larutan gula telah terkontaminasi dengan zat larutan lain. Sehingga gula bisa

membuat Lampu menyala redup

 Larutan Urea Ca(NH2)2. Merupakan non elektrolit, Larutan nonelektrolit yang tidak dapat

menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan

ion-ion (tidak mengion), dan larutan non elektrolit molekulnya tidak mengalami ionisasi atau

tidak terurai menjadi ion-ion positif maupun negatif .ciri-cirinya Yaitu lampu tidak menyala

dan tidak ada gelembung-gelembung gas di sekitar elektroda.

Mengapa larutan urea bisa membuat Lampu menyala redup? Padahal larutan urea merupakan

larutan non elektrolit. Itu disebabkan oleh kalian sendiri yang tidak mencuci dengan bersih

alat- alat yang kalian gunakan. Misalnya seperti kalian meguji coba larutan garam, setelah
selesai menguji coba , kalian pasti akan mencuci wadahnya. Tetapi mungkin pada saat kalian

membersihkan dengan menggunakan air setelah itu dibersihkan kembali dengan

menggunakan tissu, kalian menggosoknya kurang bersih. Sehingga masih ada sisa zat yang

masih menempel, Sehingga pada saat kalian menguji coba larutan urea, Larutan urea telah

terkontaminasi dengan zat larutan lain. Sehingga gula bisa membuat Lampu menyala redup.

 Larutan Asam cuka CH3COOH. Merupakan non elektrolit, Larutan nonelektrolit yang

tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat

menghasilkan ion-ion (tidak mengion), dan larutan non elektrolit molekulnya tidak

mengalami ionisasi atau tidak terurai menjadi ion-ion positif maupun negatif .ciri-cirinya

Yaitu lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung-gelembung gas di sekitar elektroda.

Mengapa larutan asam cuka bisa membuat Lampu menyala terang? Padahal larutan asam

cuka merupakan larutan non elektrolit. Itu disebabkan oleh kalian sendiri yang tidak mencuci

dengan bersih alat- alat yang kalian gunakan. Misalnya seperti kalian meguji coba larutan

garam, setelah selesai menguji coba , kalian pasti akan mencuci wadahnya. Tetapi mungkin

pada saat kalian membersihkan dengan menggunakan air setelah itu dibersihkan kembali

dengan menggunakan tissu, kalian menggosoknya kurang bersih. Sehingga masih ada sisa zat

yang masih menempel, Sehingga pada saat kalian menguji coba larutan asam cuka, Larutan

asam cuka telah terkontaminasi dengan zat larutan lain. Sehingga asam cuka bisa membuat

Lampu menyala terang.

 Larutan HCL. Merupakam elektrtolit kuat. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang

banyak menghasilkan ion-ion karena terurai sempurna , maka harga derajat ionisasi ( α ) = 1.

Banyak sedikit elektrolit menjadi ion dinyatakan dengan derajat ionisai ( α )yaitu

perbandingan jumlah zat yang dihantarkan.Ciri-ciri daya hantar listrik larutan elektrolit kuat

yaitu : Lampu pijar akan menyala terang


Timbul gelembung-gelembung disekitar electrode. Larutan elektrolit kuat terbentuk dari

terlarutnya senyawa elektrolit kuat dalam pelarut air. Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat

terurai sempurna membentuk ion positif (kation) dan ion negative (anion). Arus listrik

merupakan arus electron. Pada saat dilewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat , electron

tersebut dapat dihantarkan melalui ion-ion dalam larutan , seperti dihantarkan oleh kabel.

Akibatnya lampu pada alat uji elektrolit akan menyala. Elektrolit kuat terurai sempurna

dalam larutan.

Mengapa larutan HCL bisa membuat Lampu menyala redup? Padahal larutan HCL

merupakan larutan elektrolit kuat. Itu disebabkan oleh kalian sendiri yang tidak mencuci

dengan bersih alat- alat yang kalian gunakan. Misalnya seperti kalian meguji coba larutan

asam cuka , setelah selesai menguji coba , kalian pasti akan mencuci wadahnya. Tetapi

mungkin pada saat kalian membersihkan dengan menggunakan air setelah itu dibersihkan

kembali dengan menggunakan tissu, kalian menggosoknya kurang bersih. Sehingga masih

ada sisa zat yang masih menempel, Sehingga pada saat kalian menguji coba larutan HCL,

Larutan HCL telah terkontaminasi dengan zat larutan lain. Sehingga larutan HCL bisa

membuat Lampu menyala redup.


F. LAPORAN HASIL PENGUJIAN ALAT ELEKTROLIT DAN NON
ELEKTROLIT

LAPORAN
PEMGUJIAN ALAT ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

BAHAN YANG RUMUS ZAT LAMPU MENYALA ATAU PENGAMATAN


NO
DIUJI TERLARUT TIDAK LAIN
SEDIKIT
1. AIR SULING H2O TIDAK
GELEMBUNG
LARUTAN BANYAK
2. Nacl REDUP
GARAM DAPUR GELEMBUNG
LARUTAN BANYAK
3. C12H22O11 TIDAK
GULA GELEMBUNG
ALKOHOL SEDIKIT
4. C2H5OH TIDAK
( ETANOL) GELEMBUNG
LARUTAN SEDIKIT
5. Co(NH2)2 TIDAK
UREA GELEMBUNG
LARUTAN SEDIKIT
6. CH3COOH TIDAK
ASAM CUKA GELEMBUNG
SEDIKIT
7. AIR HUJAN TIDAK
GELEMBUNG
BANYAK
8. LARUTAN HCL HCL TERANG ATAU MENYALA
GELEMBUNG
AIR BANYAK
9. H2O TIDAK
COMBERAN GELEMBUNG
SEDIKIT
10. AIR PAM H2O TIDAK
GELEMBUNG
BANYAK
11. AIR AKI TIDAK
GELEMBUNG
BANYAK
12. NaOH TERANG ATAU MENYALA
GELEMBUNG
BANYAK
13. AIR SODA TIDAK
GELEMBUNG
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa, kita dapat membedakan yang

mana larutan elektrolit dan larutan non elektrolit dengan menggunakan daya hantar listrik. Sebagian

besar larutan yang di uji coba berlarutan elektrolit, namun lebih banyak elektrolit yang lemah di

banding elektrolit yang kuat. Hal ini karena gejala-gejala yang timbul pada electrode. Banyak larutan

yang tidak menimbulkan nyala lampu terang, Hanya menimbulkan gelembung gas dan tidak

menimbulkan nyala lampu sehingga larutan ini di katakana larutan elektrolit lemah. Berbeda dengan

larutan elektolit kuat yang dapat menimbulkan nyala lampu terang di sertai dengan gelembung gas.

Larutan di nyatakan non-elektrolit karena larutan tersebut tidak menimbulkan nyala lampu dan tidak

ada gelembung gas. Jadi, dengan mengamati gejala-gejala yang timbul pada electrode kita, dapat

mengkatagorikan yang mana larutan elektrolit lemah, larutan elektrolit kuat, dan larutan non-

elektrolit.
DAFTAR PUSTAKA

02/17/2009 by Kiddings in Chemistry. 26 Comments larutan elektrolit dan nonelektrolit,

Purba, Michael. 2006. Kimia SMA kelas X 1B. PT. Gelora Aksara Pratama. Jakarta: Penerbit

Erlangga,

Sumber gambar: kimia.upi.edukasi,

Buku Kimia 1B untuk SMA kelas X dan Tugas anak SMA 1 kelas x dan di bantu oleh Kimia 1

SMA/MA X, Elektron dan Non Elektron


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................................ i


Daftar isi .................................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................ 1
D. Manfaat ......................................................................................................................... 1
Bab II Pembahasan .................................................................................................................... 2
A. Dasar teori ..................................................................................................................... 2
B. Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit ............................................................................ 2
C. Jenis – jenis larutan berdasarkan daya hantar listrik ..................................................... 3
D. Kekuatan elektrolit ........................................................................................................ 4
E. Ciri- ciri Larutan Elektrolit ........................................................................................... 5
F. Laporan Hasil Pengujian Alat Elektrolit Dan Non Elektrolit ............................................ 9
Bab III Penutup ....................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 10
Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 11
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Atas nikmat yang telah dilimpahkan kepada

kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah penelitian. Tak lupa kami mengucapkan banyak

terima kasih kepada pihak- pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah

penelitian ini.

Dalam makalah penelitian ini dijelaskan perbedaan mendasar antara larutan elektrolit dan

larutan non elektrolit. Dalam makalah penelitian ini juga disertai foto- foto hasil penelitian kami

sebagai bukti pendukung bahwa kami telah melakukan sebuah penelitian. Hasil yang kami tulis sesuai

dengan hasil penelitian, sehingga makalah ini layak untuk di apresiasi dan di teliti lebih lanjut lagi.

Karena makalah ini dibuat oleh siswa, kami berharap peran aktif guru dalam

menyempurnakan hasil kami. Sehingga para pembaca makalah ini dapat mengerti benar tentang

masalah yang kita bahas pada kesempatan kali ini.

Semoga kehadiran makalah ini, dapat menjadi bahan ajar yang benar- benar dapat membantu

guru maupun siswa dalam mencari referensi.

Apabila ada kesalahan tulisan dan kurang sempurnanya makalah ini, kami memohon maaf.

Semoga bermanfaat !!

Bone-Bone 17 Maret 2017

Penulis
MAKALAH
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON
ELEKTROLIT
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK

ALDI SUPRIANTO
RAFLI MAULANA
RAMLA WATI
RIFNI NURFADILLAH

SMA NEGERI 4 LUWU UTARA


TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai