Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK ANESTESI

ALFI SYAHRIN

ARLINCE WENDIRI SAMAY

BEATRIX AESTIKA ROSMARIA

BUDI SAPUTRA

DEFITRI MAYUNI

MARIANUS RAHMAT BANAR

MARSHALL TALLUPADANG

MUHAMMAD ABDUL WAHID

MUHAMMAD DENI RACHMADHANI

NUR AZIZIR MUBIN

OKTOVIANUS HAMU LOES

ROVALDO MAMESAH

SAN MAYCHEL N. TOLAGE

SIANJUR LIMBONG

PELATIHAN ANESTESI PPSDM RS PGI CIKINI


ANGKATAN KE 3 TAHUN 2015
BAB I

VISI, MISI, MOTTO RS DAN TUJUAN UNIT

I.1. VISI

Pelayanan kesehatan Holistik dengan sentuhan kasih


I.2. MISI

Memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien/masyarakat pelanggan yang dilaksanakan


berdasarkan perikemanusiaan yang berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa sebagai wujud
jawaban dan kesaksian iman dalam upaya membangun dan penigkatan drajat kesehatan yang
optimal.

I.3. MOTTO RS

Sedare Dolorum Opus Divinum Est

”Meringankan Penderitaan adalah pekerjaan Ilahi”

I.4. TUJUAN UNIT

I.4.i. Tujuan Umum

Mampu melakukan asuhan keperawatan pasien pre, durante dan post anastesi di
instalasi kamar bedah.

I.4.ii. Tujuan Khusus

Pada akhir pelatihan ini peserta di harapkan mampu

a. Memahami manajemen pelayanan anastesi.


b. Menyiapkan pemberuan anastesi sesuai prosedur.
c. Membantu pelaksanaan anastesi sesuai prosedur.
d. Memonitor pasien sebelum, selama dan setelah pemberian anastesi.
e. Melakukan RJP di RS (BLS dan ALS).
f. Melakukan pemeliharaan alat anastesi.
g. Melakukan penanganan gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa.
h. Melakukan penanganan kegawat daruratan sesuai prosedur.
i. Memahami dasar-dasar EKG dan Interpretasi.
j. Memahami upaya pengendalian nasokomial.
k. Melakukan asuhan keperawatan pasien sebelum, selama dan setelah pemberian
anastesi.
l. Melakukan penganan pasien DIC (Dassiminator Intravascular Coagulation).
m. Memahami hasil pemeriksaan laboratorium sebelum pelaksanaan anastesi.
n. Menyiapkan pemeriksaan radiologi sebelum melakukan tindakan anastesi.

BAB II

STRUKTUR ORGANISASI RS, BIDANG PERAWATAN DAN UNIT


II.1. Struktur Organisasi Rumah Sakit

DIREKSI RS PGI CIKINI

Direktur Ketua
dr. Boy E. R. Wajong, M.Kes MMR

Direktur Medik
dr. Marihot Tambunan, SpPD-KGH

Direktur Umum
dr. Kurnielti P. Sumbung, MARS

Direktur Penunjang Medik


dr. Karl Hendrik Silaen, SpM

Direktur Keuangan
Poltak Sibarani, CMA

II.2. BIDANG PERAWATAN DAN UNIT

DIREKTUR MEDIK KOMITE MEDIK

KEPALA INSTALASI
KAMAR BEDAH
…………………………………………..
S M F BEDAH

Ka. Sub. Anastesi


STAF MEDIK Pj. CSSD
………………………………

ADMINISTRASI
………………………….

P.O.S. / PEKARYA STAFF


KETUA TIM
………………………… ……………………..
CSSD
………………………

PERAWAT PERAWAT
ANESTESI PELAKSANA

BAB III

DAFTAR NAMA DAN DAFTAR DINAS STAF


III. 1. Daftar Nama Staf

NO NAMA JABATAN

1 Dr. Ganda Sibabiat, Sp.An-KIC Dokter Anastesi

2 Dr. Eleazar Permana, Sp.An Dokter Anastesi

3 Dr.Raja Simanjuntak,Sp.An Dokter Anastesi

4 Dr. Suryaoto, Sp.An Dokter Anastesi

5 Maria Sembiring Perawat Anastesi

6 Sumarni Purba,AmAn Perawat Anastesi

7 Yuliman Lase,AmAn Perawat Anastesi

8 Icasia Edlyn Dachi, AMK Perawat Anastesi

9 Br. Isa Perawat Anastesi

10 Ztr. ELMAS Perawat Anastesi

JADWAL ANASTESI DOKTER DAN PERAWAT

No. HARI DOKTER JAGA PERAWAT


ANASTESI ANASTESI

SENIN Dr. Surya & dr. Radja Sr. Maria S.

SELASA Dr. Radja & dr. Guntur Br. Lese

RABU Dr. Irdo & dr. Radja Br. Isa

KAMIS Dr. Ezra & dr. Ganda Bu. Eelmas

JUMAT Dr. Ganda & dr. Guntur Sr. Sumari

Sabtu & Minggu, dr Anastesi & Penata Anastesi on Call

BAB IV

PERATURAN DAN TATA TERTIB RS DAN UNIT


1. Setiap karyawan wajib :

a. Hadir tepat waktu sesuai jam yang telah ditentukan, dan mengisi daftar hadir

b. Melaksanakan tugas hingga waktu pulang yang telah ditentukan

c. Berada di unit kerja atau tempat tugas selama jam kerja

d. Melaksanakan tugas pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab

e. Memakai pakaian seragam, sepatu, dan tanda pengenal

f. Khusus dokter wajib memakai jas kerja (snel jas)

g. Khusus karyawan wanita rambut harus rapi

h. Khusus karyawan laki rambut tidak bisa gondrong

i. Melakukan pekerjaan menurut job description

j. Menjaga ketertiban, keamanan, dan situasi yang kondusif

k. Memelihara milik rumah sakit, fasilitas dan alat

l. Memeriksa semua alat-alat kerja sebelum meninggalkan pekerjaan

m. Menyimpan informasi data

n. Menjaga dan memelihara nama baik rumah sakit

o. Menjaga dan memelihara budaya kerja, berlandaskan damai dan kasih

2. Setiap karyawan dilarang :

a. Menggunakan pakaian kerja selain pakaian dinas

b. Rambut gondrong hingga menutupi kerah, rambut terurai tanpa diikat,

c. Menggunakkan aksesoris kalung, gelang, dan anting-anting


d. Memindahkan perlengkapan harta milik rumah sakit tanpa ijin

e. Memiliki hubungan yang tidak sewajarnya (perselingkuhan dan hubungan sejenis)

f. Melewati wewenang jabatannya atau menyalahgunakan jabatan

g. Menerima hadiah, gratifikasi dari siapapun

h. Menggunakan barang/fasilitas rumah sakit tanpa ijin untuk kepentingan pribadi

i. Melakukan tindakan pencurian, penipuan, penggelepan milik rumah sakit

j. Mempengaruhi atasan, bawahan, atau teman kerja, untuk melakukan pelanggaran hukum
atau asusila

k. Melakukan hal-hal berikut :

- Minum minuman jenis alcohol yang dapat memabukkan

- Melakukan perjudian dilingkungan rumah sakit

- Membuka slip gaji karyawan lain

- Merokok dilingkungan rumah sakit

- Berjualan di lingkungan unit kerja

- Melakukan pekerjaan untuk pihak ke 3 pada jam kerja

l. Melakukan penganiayaan atau mengancam secara fisik dan mental serta menghina dan
kasar terhadap atasan, bawahan atau teman kerja

m. Membiarkan teman sendiri dalam keadaan bahaya

n. Melakukan pekerjaan yang tidak berkaitan dengan tugas yang dapat membahayakan
pasien, atasan, bawahan dan teman kerja.

o. Melakukan pekerjaan atau perbuatan baik yang merugikan rumah sakit


p. Mengedarkan obat-obat terlarang atau zat-zat aditif lainnya dalam lingkungan rumah
sakit

q. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan baik lisan maupun tertulis yang
merugikan rumah sakit

r. Membuka rahasia dan membocorkan informasi mengenai rumah sakit

s. Mencemarkan nama baik rumah sakit


BAB V

SYARAT RUANGAN DAN SPESIFIKASI RUANGAN

Kamar bedah yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Bentuk

Kamar operasi tidak bersudut tajam, lantai,dinding dan langit-langit harus melengkung,
lapisan dari dinding dan langit-langit harus dari bahan yang keras tidak berpori, tahan
terhadap api, kedap air, tidak mudah kotor, tidak mempunyai sambungan, berwarna terang,
tidak memantulkan cahaya, mudah di bersihkan, serta tidak menampung debu.

b. Ukuran

Ukuran kamar operasi bermacam-macam disesuaikan dengan ukuran besar dan kecilnya
rumah sakit.

c. Pintu

Pintu masuk dan keluar pasien harus berbeda, pintu masuk dan keluar petugas tersendiri.
Setiap pintu harus terbuat dari kaca

d. Sistem ventilasi

Sistem ventilasi pada kamar operasi sebaiknya memakai pemakaian suhu sentral, dan dapat
diatur dengan alat control yang memakai filter.

e. System penerangan

Lampu penerangan, untuk penerangan didalam kamar operasi harus memakai lampu pijar
putih yang mudah dibersihkan yang terdiri dari beberapa lampu yang mempunyai
kekhususan dalam hal arah dan fokus yang dapat diatur.

f. Sistem gas medis

Pemasangan gas medis sebaiknya secara sentral memakai system pipa. Pipanya harus melalui
bawah lantai untuk mencegah terjadinya kebocoran.
g. Sistem listrik

Di dalam kamar operasi sebaiknya tersedia 2 macam voltase yaitu : 110 & 220 Volt, karena
sering alat-alat di kamar operasi mempunyai voltase yang berbeda dan mempunyai tombol
penyambung aliran listrik ( stop kontak)

h. Air bersih

Air dikamar operasi harus memenuhi persyaratan : tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mengandung zat kimia atau zat beracun.

i. Sistem komunikasi

Sistem komunikasi dalam kamar operasi sangat vital, terutama saat emergensi dimana
komunikasi dapat dilakukan antar kamar operasi atau ruangan lain dalam kamar bedah.

j. Peralatan

Semua peralatan yang ada dalam kamar operasi harus mobile ( mempunyai roda) untuk
memudahkan mobilitas alat tersebut dalam kamar operasi
BAB VI

FASILITAS DAN PERALATAN MESIN ANASTESI

VI.1. FUNGSI MESIN ANASTESI

Fungsi mesin anastesi (mesin gas) ialah menyalurkan gas atau campuran gas anastetik
yang aman kesirkuit anastetik yang kemudian dihisap oleh pasien dan membuang sisa campuran
gas dari pasien. Mesin yang aman dan ideal adalah mesin yang memenuhi persyratan :

Dapat mengalirkan gas anastetik dengan dosis yg tepat

Ruang rugi ( dead space) minimal

Mengeluarkan CO2 dengan efisien

Bertekanan rendah

Kelembaban terjaga dengan baik

Penggunaannya sangat mudah dan aman

VI. 2. CARA PENGGUNAAN MESIN ANASTESI


1. Sambungkan kabel listrik kestop kontak

2. Sambungkan slang N2O, O2 ke gambar gas central

3. Cek isi tabung vaporizer, bila kosong isi sampai batas garis pada tabung

4. Switch power kearah on hingga terdengar bunyi sirine

5. Cek O2, N2O dalam mesin. Bila grafik terlihat diatas garis merah, O2 , N2O terisi, dan
sebaliknya bila sampai batas garis merah, O2 N2O kosong ( call ext. 7878)

6. Putar tombol O2 N2O kea rah jarum jam untuk cek kembali O2 dan N2O agar siap pakai

7. Isi reservoir bag dengan O2 untuk mengecilkan kebocoran bag. Bila mengembang tidak
ada kebocoran dan sebaliknya.

8. Untuk menggunakan ventilator pindahkan switch ventilator kearah tulisan ventilator dan
pada mesin ventilator pindahkan switch power kearah posisi ON

VI. 3. PEMELIHARAAN MESIN ANASTESI

Pemeliharaan mesin anastesi terbagi 5 ,antaralain :

1. Maintenance harian
a. melakukan pembersihan alat anastesi sesudah operasi sehari dengan kain lembab dan
air, detergen atau sabun oleh para perawat anastesi
b. mencuci dan mendesinfeksi semua bagian dari respiratori system yang berkontak
dengan penderita
2. maintenance mingguan
a. memeriksa atau mengganti O2 sensor dan flow sensor bila kalibrasi tidak mungkin
lagi, oleh perawat anastesi
b. mengganti bacterial filter oleh perawat anastesi
3. maintenance bulanan
mencuci , mengeringkan dan memasang kembali cooling air filter oleh perawat anastesi
4. maintenance semi annual
inspeksi dan maintenance oleh teknisi dari agen mesin anastesi
5. maintenance tahunan
maintenance tahunan oleh teknisi dari agen mesin anastesi

BAB VII

SOP PELAYANAN UNIT ANASTESI

1. SOP TENTANG CARA PEMAKAIAN ALAT MONITORING EKG

2. SOP TENTANG CARA PEMAKAIAN MESIN ANESTESI” OHMEDA”

3. SOP TENTANG PEMAKAIAN DOMINANT 50 SUCTION

4. SOP TENTANG CARA PEMAKAIAN SUCTION PUMP

5. SOP TENTANG CARA PEMAKAIAN MESIN ANESTESI DATEX

6. SOP TENTANG CARA PEMAKAIAN OXYMETRIC OHMEDA

7. SOP TENTANG PETUNJUK INSTALASI GAS PADA MESIN


FAKO/VITREKTOMY
8. SOPTENTANG CARA PEMAKAIAN TOURNIQUET ZIMMER

Anda mungkin juga menyukai