Titrasi adalah suatu metode penentuan kadar (konsentrasi) suatu larutan dengan larutan lain yang telah
diketahui konsentrasinya. Titrasi merupakan suatu metoda untuk menentukan kadar suatu zat dengan
menggunakan zat lain yang sudah dikethaui konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis
reaksi yang terlibat di dalam proses titrasi, sebagai contoh bila melibatan reaksi asam basa maka disebut
sebagai titrasi asam basa, titrasi redox untuk titrasi yang melibatkan reaksi reduksi oksidasi, titrasi
kompleksometri untuk titrasi yang melibatan pembentukan reaksi kompleks dan lain sebagainya.
Titran ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen (artinya secara
stoikiometri titran dan titer tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”.
Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titer yang
diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titrant, volume dan
konsentrasi titer maka kita bisa menghitung kadar titrant.
Berikut tabel indikator asam basa dengan rentang pH dan perubahan warna yang terjadi.
TITRASI OBAT
1. Allopurinol
2. Aminofilin
3. Atropin
4. Asetosal
5. Diazepam
6. Digoksin
7. DOPAMIN
8. DOBUTAMIN
9. EPINEFRIN
10. Furosemide
11. HEPARIN
12. Haloperidol
13. HCT
14. Heparin
15. ISDN
17. Manitol
18. Mg Sulfat
19. Morfin
20. Na Bikarbonat
21. Nifedipin
22. Nitrogliserin
23. Pethidin
24. Phenobarbital
25. Propanolol
26. Simvastatin
27. Spironolakton
28. Streptokinase
29. Timolol
I. Obat-obat resusitasi jantung-paru dan obat-obat perbaikan sirkulasi
o oksigen
II. Lain-lain
ari
tmia
ventrikel
:150 mg
IV dalam
10 menit
(15
mg/menit)
Maintenance :
- 1 mg/menit IV
dalam 6 jam,
kemudian
- 0,5 mg/menit
IV dalam 18 jam
do
sis
maksimal
: 2,2
g/hari
- bigemini - somnolen
- salvo/run - gatal-gatal
- R on T - konvulsi
Bisa
menyebabkan
takiaritmia,
vasokonstriksi yang
eksesif
Dobutami Ampu
n Dipert l 10 Laju
imbangkan ml = pemberian yang
untuk 250 lazim 2 – 20 µg/kg
kasuspump mg per menit, titrasi
problems(gag sehingga HR tidak
al jantung sampai meningkat
kongestif, 10 % daribaseline
sembab
paru/congesti Untuk
ve pulmonum) penggunaan yang
dengan TDS optimal,
70 – 100 disarankan
mmHg danti memonitor
dak ada hemodinamik
tanda-tanda
syok respon
untuk pasien usia
tua menurun
signifikan
Cegah pem
berian pada TDS <
100 mmHg dan
ada tanda-tanda
syok
Menyebabk
an takiaritmia
Tidak
bolehmencampur
dengan natrium
bikarbonat
Noradren Ampu
alin Syok l 4 ml Diberikanh
kardiogenik = 4 anya melalui jalur
berat dan sec mg IV
ara
hemodinamik Campurkan
: hipotensi 4 mg atau 8 mg
signifikan noradrenalin ke
(TDS < 70 dalam 250 ml
mmHg) D5%, D5NS
dengan (bukan
resistensi NS), janganmema
perifer sukan pada jalur
keseluruhan yang sama dengan
rendah larutan alkalis
Dibutuhkan
dosis yang lebih
besar untuk
meningkatkan
perfusi yang
adekuat pada
kasus drug-
induced
hypotension
Meningkatk
anoxygen demand
miocard, TD dan
HR
Bisa
menginduksi
aritimia. Hati-hati
penggunaan pada
pasien iskemia
akut;
monitor cardiac
output
Ekstravasas
i obat
menimbulkan
nekrosis jaringan,
jika terjadi :
campur
phentolamin 5 – 10
mg ke dalam 10 –
15 ml NS,
infiltrasikan ke
area ekstravasasi
LAIN-LAIN
Hipert
ensi
emergensi
Penin
gkatan
tekanan
intrakranial
Morfin Ampu
Chest l 1 ml Dosis
paindengan A = 10 inisial : 2 – 4 mg
cute mg IV dalam 1 – 5
Coronary menit, setiap 5
Syndrome (A sampai 30 menit
CS) yang tak
respon Dosis
dengan nitrat ulangan : 2 – 8 mg
pada interval 5
Edem sampai 15 menit
a paru akut
kardiogenik Masukkan
(bila TD pelan-pelan dan
adekuat) titrasi sampai
tercapai efek
Bisa
menyebabkan
depresi napas
Menyebabk
an hipotensi (pada
pasien dengan
deplesi volume
cairan)
Gunakan
dengan hati-
hati/perhatian
penuh pada kasus
infark ventrikel
kanan
Antidotum
: nalokson (0,4 – 2
mg IV)
Nitroglise
rin
Digoksin
Aminofili
n