Anda di halaman 1dari 6

1.

Orientasi provinsi kepulauan riau

Pulau Sumatera merupakan pulau besar yang letaknya di ujung barat Indonesia. Pulau Sumatera merupakan pulau terbesar kedua di Indonesia setelah pulau Kalimantan. Selain pulau terbesar kedua di Indonesia, Sumatera juga
merupakan pulau terbesar keenam di dunia. Pulau Sumatera mempunyai luas sekitar 473. 481 km persegi. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010, penduduk wilayah pulau Sumatera ini sekiar 52.210.926 jiwa.

Pulau Sumatera merupakan pulau yang didalamnya terdapat beberapa provinsi. Provinsi yang berada di Pulau Sumatera antara lain Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Kepulauan Riau,
Jambi, Bengkulu, Kepulauan Bangka - Belitung dan Jambi.

Provinsi Kepulauan Riau terletak pada lokasi yang sangat strategis yakni berada di wilayah perbatasan antar negara, bertetangga dengan salah satu pusat bisnis dunia (Singapura) serta didukung oleh adanya jaringan transportasi laut
internasional dengan lalu lintas yang ramai. Secara geografis, Provinsi Kepulauan Riau terletak antara 0˚40’ LS dan 07˚19’ LU serta antara 103˚3’-110˚00’ BT.

Kepuauan Riau merupakan provinsi yang termasuk daerah perbatasan Indonesia. Provinsi Kepulauan Riau disebelah utara berbatasan dengan Negara Vietnam dan Negara Kamboja yang dipisahkan oleh Laut Cina Selatan, disebelah selatan
berbatasan dengan Provinsi Bangka Belitung dan juga Provinsi Jambi. Disebelah barat berbatasan dengan Negara Singapura, Negara Malaysia dan juga Provinsi Riau. Dibagian sebelah timur berbatasan juga dengan Negara Malaysia dan
Provinsi Kalimantan Barat.

Referensi: Biro Humas dan Protokol Provinsi Kepulauan Riau


2. Profil geologi provinsi kepulauan riau

Batuan-batuan yang ada di kepulauan Riau diantaranya lebih banyak didominasi Batuan Formasi seperti Formasi Goungon, Formasi Tanjungdatuk, Formasi Semarung, Formasi Pancur, dan beberapa batuan granit terrutama di
Kabupaten Karimun. Namun beberapa wilayah juga memiliki formasi batuan yang identik dengan granit seperti wilyah karimun dan lain-lain.
Wilayah Bintan, dan Tanjung Pinang
Pada wilayah ini bayang di dominasi oleh formasi Batuan Gaungon dan Batuan Granit. Namun ada juga Formasi aluvium di wilayah dekat pesisir. Pada wilayah Kabupaten Tanjung Pinang banyak sekali jenis formasi batuan yang
menjadi komposisi utama struktur geologi di wilayah tersebut seperti Formasi Duriangkang, Formasi Tanjung Kerotang, Formasi Goungon, Formsi Malang, Formasi Petani, Formasi Pancur, dan Formasi Semarung.
Wilayah Karimun
Strutur geologi di wilayah ini sebagian besar tersusun dari batuan Granit seperti Granit Kundur dan di beberapa wilayah tersusun oleh Aluvium yakni Aluvium tua yang khususnya terdapat di daerah dekat pesisir pantai. Wilayah ini
juga tersusun oleh Formasi Papan dan Formasi Duriangkang .
Wilayah kabupaten lingga
Struktur geologi di wilayah ini banyak sekali dihuni oleh formasi Pancur, Formasi Tanjung Datuk, Formasi Semarung, Formasi Tengkis, Endapan Danau Granit Muncung, Komplek Persing dan Batuan Kuarsit khususnya Batuan Kuarsit
Dua Belas.

Beberapa jenis batuan geologi penyusun wilayah Provinsi Kepulauan Riau yakni Aluvium dan batuan Granit. Aluvium adalah akumulasi endapan, dibentuk dari pasir, lumpur, lempung atau kerikil. Karakteristik dari tanah ini cenderung
diturunkan dari bahan-bahan yang diendapkan. Pada wilyah Provinsi Kepulauan Riau tanah jenis ini banyak di temukan di wilayah pesisir pantai atau sungai di seluruh wilyah Provinsi Kepulauan Riau.jenis batuan yang juga
mendominasi wilayah provinsi kepulauan riau terutama pulau. Garanit adalah batuan beku yang kasar terutama terdiri dari mineral berwarna terang seperti kuarsa, ortoklas, natrium plagioklas dan muskovit mika. Granit dianggap sebagai
salah satu komponen utama kerak benua. Karakterisirtik dari batu ini adalah berwarna cerah, butirnya kasar. Pada provinsi kepulauan riau, batuan ini tersebar di bilayah karimun dan kepulauan lingga, ada granit endemik yang di
temukan di wilayah inni yakni Granit Karimun. Ada beberapa jenis granit yang di temukan di wilayah Provinsi Kepulauan Riau yakni granit karimun, granit kundur dan lain-lain. Batuan ketiga yang banyak ditemukan di Provinsi
Kepulauan Riau adalah batuan kuarsit yakni kuarsit duabelas yang di temukan di wilayah Pulau Lingga, Kabupaten Lingga. Batuan kuarsit adalah baruan metamorf yang sebagian tersusun dari batuang kuarsa.

Batuan Kuarsit Aluvial Batuan Granit

http://www.geologinesia.com http://www.pengertianilmu.com http://www.geologinesia.com

Sumber : Badan Geologi, ESDEM


Kurniawan Alva, Jhon Mc. Kanzie, Jasmine Anita Putri,”General Dictonary of Geology”, Environmental Geographic Student Association (EGSA), 2009. edisi 1
3. Curah hujan provinsi kepulauan riau tahun 2014

Provinsi kepulauan riau adalah provinsi yang kondisi iklim di pengaruhi oleh angin. Provinsi kepulauan riau termasuk provinsi yang beriklim laut tropis basah, karena teradapat musim hujan dan musim kemarau yang diselingi musim
pancaroba.
Setiap wilauyah kabupaten yang ada dalam provinsi kepulauan riau memiliki curah hujan yang berbeda-beda bisa dilihat dari tabel di bawah ini.:
Statistik curah hujan Provinsi Kepulauan Riau tahun 2014:
stasiun BMKG curah hujan (mm3)
Tanjungpinang 25550
Karimun 18670
tarempa-Anambas 17870
Dabo – Lingga 5380
Hang Nadim – 15160
Batam
Ranai-Natuna 1560
Bintan 28250
Itensitas curah hujan kepulauan riau tertinggi adalah di Wilayah Bintan disusul oleh Wilayah Tanjungpinang, kedua wilayah tersebut berdekatan sehingga intensitas curah hujan di wilayah tersebut intervalnya tidak terlalu jauh. Intensitas
curah hujan yang paling rendah ada di wilayah Kepulauan Natuna dan Kabupaten Lingga dengan intensitas di bawah 8000 mm3 .

Sumber : statistik data curah hujan BPS Provinsi Kepulauan Riau tahun 2014.

Anda mungkin juga menyukai